• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Tindak Lanjut Aktualisasi

BAB III HASIL AKTUALISASI

E. Rancangan Tindak Lanjut Aktualisasi

Dalam pelaksanaan aktualisasi ada beberapa hal atau kegiatan yang mungkin belum terlaksana dikarenakan adanya keterbatasan waktu. Oleh karena itu disusunnya rencana tindak lanjut sebagai berikut;

Tabel 3.4 Formulir Rencana Tindak Lanjut No

Kegiatan dan Keterkaitannya dengan

MP Agenda 3

Output Kegiatan

Keterkaitan dengan nilai-nilai

dasar PNS

Waktu Para pihak

yang terlibat Sumber biaya Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Praktek pemanenan pupuk organik cair dari kegiatan sebelumnya serta cara aplikasinya

Keterkaitan dengan agenda 3:

a. Manajemen ASN:

melaksanakan kegiatan sesuai dengan kewajiban dan tanggungjawab sebagai seorang Penyuluh pertanian b. Smart ASN:

melaksanakan kegiatan dengan menerapkan digital skill

Meningkatkan pemahaman, sikap, dan keterampilan petani untuk melakukan pemanenan POC sampai dengan pematangan dan aplikasinya

Berorientasi pelayanan:

Saya akan memandu praktek dengan ramah, sopan, dan cepat

tanggap terhadap feed beck dari peserta Akuntabel Saya akan melaksanakan kegiatan sebagai bentuk

tanggungjawab terhadap

selesainya suatu informasi yang disampaikan Kompeten Saya akan memandu

Agustus 2022 a. Penyuluh pertanian b. Anggota

kelompok wanita Tani Khasanah Tani

Kegiatan merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya yang telah dilaksanakan.

kegiatan dengan menyampaikan informasi dengan benar seperti ketika

menerangkan dosis pemakaian Harmonis Saya akan melakukan kegiatan dengan tidak membeda- bedakan peserta Loyal

Saya akan melakukan kegiatan sebagai bentuk

tanggungjawab saya untuk memberikan informasi yang benar dan utuh Adaptif Saya akan melakukan kagiatan dengan jadwal

menyesuaian dengan yang ada dilapangan Kolaboratif Saya akan melakukan

kegiatan dengan tetap

berkoordinasi dengan anggota kelompok 2. Melanjutkan rangkaian

kegiatan optimalisasi sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik dengan metode ember tumpuk ke kelompok-kelompok tani lainnya di Kecamatan Pituruh

Keterkaitan dengan agenda 3:

a. Manajemen ASN:

melaksanakan kegiatan yang

merupakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai penyuluh pertanian yakni menyelenggarakan kegiatan penyuluhan pertanian

b. Smart ASN:

menggunakan perangkat digital dalam pelaksanaan kegiatan (digital skill)

Meningkatkan pemahaman, sikap, dan keterampilan petani dalam pemanfaatan sampah organik

Berorientasi pelayanan:

a. Saya akan memandu kegiatan dengan ramah, sopan, dan cepat tanggap terhadap feed beck dari peserta b. Memberikan

penyuluhan sesuai dengan kebutuhan petani Akuntabel a. Saya akan

melaksanakan kegiatan sebagai bentuk tanggungjawab seorang penyuluh pertanian b. Saya akan

memberikan

Agustus – Desember 2022

a. Penyuluh pertanian b. Anggota

kelompok tani Wilayah binaan

Sebagai bentuk penyebarluasan informasi untuk menyelesaikan permasalahan sampah secara keseluruhan di wilayah Kecamatan Pituruh

informasi dengan benar dari sumber informasi yang kredibel Kompeten Saya akan memandu kegiatan dengan menyampaikan informasi dengan benar

Harmonis Saya akan melakukan kegiatan dengan tidak membeda- bedakan peserta Loyal

Saya akan melakukan kegiatan sebagai bentuk

tanggungjawab saya untuk memberikan penyuluhan untuk meningkatkan SDM

Adaptif Saya akan melakukan kagiatan dengan jadwal

menyesuaian dengan yang ada dilapangan Kolaboratif Saya akan melakukan kegiatan dengan tetap

berkoordinasi dengan anggota kelompok

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan selama masa habituasi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendalaman isu belum optimalnya pengelolaan sampah di wilayan BPP Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo dapat terlaksana dengan baik yakni sebesar 100% selama masa aktualisasi dengan efektivitas kegiatan sebesar 91,13%.

2. Untuk menyelesaikan permasalahan terkait sampah dilakukan beberapa kegiatan pemecahan masalah antara lain;

a. Melaksanakan penyuluhan terkait pengelolaan sampah b. Membuat media penyuluhan berupa poster

c. Melaksanakan sosialisasi dan praktek pembuatan alat pengolahan sampah organik.

d. Melaksanakan sosialisasi dan praktek pembuatan Pupuk Organik Cair dengan Metode Ember Tumpuk

e. Monitoring dan Evaluasi

3. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi pada pelaksanaan masing-masing kegiatan dan tahapan kegiatan penulis menerapkan atau mengimplementasikan nilai-nilai PNS BerAKHLAK dengan tottal poin sebesar 307.

4. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi memiliki output yang berkontribusi pada visi dan misi organisasi. Output kegiatan berkontribusi pada visi “Purworejo berdaya saing 2025” dan misi sebagai berikut:

a. Meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang unggul dalam arti luas mengedepankan kompetensi keahlian dan keilmuan berbasis padda religiusitas masyarakat

b. Meningkatkan daya saing sektor pertanian dalam arti luas yang bersinergi dengan mengembangkan UMKM, perdagangan dan industri c. Meningkatkan daya saing kualitas pelayanan publik dan

penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance)

5. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi memiliki output yang berkontribusi pada nilai-nilai Organisasi yakni BERIMAN-PROFESIONAL yaitu Bersih, Ikhlas, Melayani, Akuntabel, dan Profesional.

85

6. Manfaat dari kegiatan inisiatif yang telah dilaksanakan terhadap penyelesaian isu yakni

a. Penyuluh pertanian dapat melakukan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi dan inovasi guna memberikan kinerja terbaiknya dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai seorang penyuluh pertanian.

1) Pelaksanaan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN dapat membuat suatu kebiasaan untuk dapat secara terus menerus dilakukan penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

2) Meningkatkan kedisipinan dalam menjalankan tugas

3) Keningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan sesama rekan kerja dan petani sebagai penerima pelayanan

b. Manfaat bagi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo dengan terlaksananya kegiatan aktualisasi yakni mendukung program pengembangan pertanian dan pencapaian tujuan untuk memantapkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Purworejo

c. Manfaat bagi Organisasi atau Kabupaten Purworejo yakni terlaksananya visi Kabupaten Purworejo yakni “Purworejo Berdaya Saing 2025” dan misi Kabupaten Purworejo Terkait peningkatan dan pengembangan SDM di bidang pertanian serta pelayanan publik melalui penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance).

7. Membuat rancangan tindak lanjut aktualisasi

a. Praktek pemanenan pupuk organik cair dari kegiatan sebelumnya dan aplikasinya

b. Melanjutkan rangkaian kegiatan optimalisasi sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik dengan metode ember tumpuk ke kelompok-kelompok tani lainnya di Kecamatan Pituruh

B. Saran

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi untuk menyelesaikan isu belum optimalnya pengelolaan sampah organik rumah tangga di wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo tahun 2022, penulis merumuskan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk petani diharapkan lebih meningkatnya kesadaan akan pengelolaan sampah

2. Bagi rekan penyuluh pertanian, adanya koordinasi dan kerjasama yang baik untuk kegiatan optimalisasi pengelolaan sampah di wilayah Kecamatan Pituruh.

3. Bagi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, untuk memberikan dukungan guna keberlanjutan kegiatan optimalisasi pengelolaan sampah.

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Adaptif : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Akuntabel : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Berorientasi Pelayanan : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Harmonis : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Kolaboratif : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Kompeten : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Loyal : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Smart ASN : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo.

Peraturan Bupati Purworejo Nomor 88 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo.

Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo.

Peraturan Menteri Aparatur Negara Nomor 35 Tahun 2020 Tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian .

Subekti S. 2009. Pengelolaan sampah rumah tangga 3R berbasis masyarakat.Universitas Pandanaran Semarang. http://journal.unpad.ac.id.

Diakses tanggal 8 Mei 2022.

Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Warintan SE et al. 2021. Pupuk organik cair berbahan dasar limbah ternak untuk tanaman sayur. Dinamisa: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol 5 (6)

88

LAMPIRAN

89

Lampiran 1. Kegiatan 1

Lampiran 1.1 Lembar Konsultasi Mentor

Lampiran 1.2 Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM) Nama

Penyuluh

: Ulfa Anggraeni, S.P.

Judul : Optimalisasi Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dengan Metode Ember Tumpuk

Waktu : 120 menit

Tempat : Rumah Anggota Kelompok Wanita Tani Khasanah Tani, Megulung Lor, Pituruh, Purworejo

Sasaran : Kelompok Wanita Tani Khasanah Tani

Tujuan : Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota kelompok tani meningkat pemahaman dan

keterampilannya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga

Metode : Ceramah, demonstrasi cara, tanya jawab Alat dan

Bahan

: Alat :

1. Brosur pengelolaan dan pemanfaatan sampah organik

2. Ember plastik 2 buah 3. Bor listrik

4. Pisau 5. Kran air Bahan :

1. Sampah organik rumah tangga (sampah dapur) 2. EM 4 (opsional)

3. Tetes tebu (opsional) Hari, Tanggal : Kamis, 9 Juni 2022

Proses Penyuluhan:

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan Pendahuluan 1. Salam Pembuka

2. Penjelasan tujuan

15 1. Memberikan salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang

difokuskan pada tujuan materi 2. Menjelaskan

permasalahan dan tujuan diadakan penyuluhan dan hasil yang akan dicapai Isi/ Materi 1. Penyuluh

pengelolaan sampah 2. Demonstrasi

cara pembuatan komposter ember tumpuk 3. Demonstrasi

cara pembuatan POC dari

sampah organik rumah tangga

75 1. Penyuluh memberikan materi terkait pengelolaan sampah 2. Menjelaskan

tahap-tahap pembuatan komposter ember tumpuk

3. Menjelaskan tahap-tahap pembuatan POC dari sampah organik rumah tangga

Pengakhiran 1. Evaluasi 2. Kesimpulan 3. Penutup

30

SINOPSIS

Judul : Optimalisasi Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dengan Metode Ember Tumpuk

1. Pengelolaan Sampah

Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai. Sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk

hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai. Yang termasuk sebagai sampah organik adalah sisa makanan, sayuran, daun-daun kering dan sebagainya. Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.

Contoh sampah organik adalah plastik, botol/kaleng minuman, kresek, ban bekas, besi, kaca, kabel, barang elektronik, dan bohlam lampu.

Pengeolaan sampah dapat dilakukan dengan pemisahan saat pembuangan sampah dengan menyediakan tempat pembuangan samah sesuai dengan jenis sampahnya. Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan menerapkan konsep 3R yaitu reuse, reduce, dan recycle. Reuse yaitu pengelolaan sampah dengan menggunakan kembali sampah yang masih bisa digunakan atau bisa berfungsi lainnya. Reduce yaitu pengelolaan sampah dengan mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan atau memunculkan sampah. Recycle yaitu pengelolaan sampah dengan mengolah kembali sampah atau mendaur ulang sampah menjadi suatu produk atau barang yang dapat bermanfaat.

2. Komposter Ember Tumpuk

Metode ember tumpuk atau komposter ember tumpuk merupakan komposter yang dibuat dengan dua buah ember yang ditumpuk. Komposter ini dibuat untuk mengolah sampah organik rumah tangga dengan larva Hi skala rumah tangga. Atau larva BSF (Black Soldier Fly alias Lalat hitam) atau dikenal juga dengan istilah magot.

Cara membuat pupuk organik cair dengan komposter ember tumpuk yakni:

1. Siapkan dua buah ember cat bekas ukuran 25 kg, satu untuk bagian atas (ember 1) dan satu untuk bagian bawah (ember 2)

2. Lubangi bagian dasar ember 1 sebanyak mungkin menggunakan mesin bor. Buatlah 4 lubang yang berlawanan arah sebagai tempat masuknya lalat.

3. Buat lubang pada badan ember 2 dengan jarak 5 cm dari dasar ember untuk tempat keran. Tutup ember 2 juga dipotong melingkar sebagai tempat dasar ember 1

4. Pasang keran dispenser pada lubang di ember 2. Pastikan tidak bocor.

5. Ember satu diisi dengan sampah organik. Ember 2 nantinya akan berisi air lindi (air hasil pembusukan sampah organik).

3. Pupuk Organik Cair

Pupuk Organik Cair (POC) adalah larutan hasil pembusukan bahan organik yang berasal dari kotoraan hewan, sisa tanaman dan manusia. POC memiliki kandungan unsur hara yang beragam. POC dapat dibuat dari bahan organik yang berasal sampah buah, sayur, dedaunan, limbah sisa makanan.

Pemanfaatan sampah organik menjadi POC selain bermanfaat untuk mensuplai unsur hara bagi tanaman juga dapat mengurangi dan mengatasi sampah di rumah tangga agar dapat bermanfaat.

Kelebihan pupuk organik cair:

a. Pupuk organik cair memiliki kandungan unsur hara yang lengkap b. Mudah diaplikasikan

c. Unsur hara dapat langsung diserap oleh tanaman

d. Pupuk organik cair tidak merusak tanah sehingga aman digunakan terus menerus.

e. Pupuk organik cair dapat dimanfaatkan sebagai aktivator untuk membuat kompos.

Kekurangan pupuk organik cair:

a. Memerlukan waktu untuk proses pembuatan

b. Nutrisi yang terkandung dalam pupuk organik rendah sehingga dibutuhkan dalam jumlah banyak

c. Respon tanaman pada aplikasi pupuk organik cenderung membutuhkan waktu yang relatif lama dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia.

Lampiran 1.3. Dokumentasi Kegiatan 1

Konsultasi dengan mentor

Koordinasi dengan pengurus KWT untuk penyusunan LPM

Melakukan diskusi dengan rekan kerja

Melaksanakan kegiatan penyuluhan

Lampiran 2. Kegiatan 2

Lampiran 2.1 Lembar Konsultasi Mentor

Lampiran 2.2. Bahan Materi Pembuatan Poster BAHAN MATERI

POSTER PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR

Oleh : Ulfa Anggraeni, S.P.

Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai. Sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup

yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai. Sampah organik memiliki banyak manfaat antara lain:

1. Sebagai bahan pembuat pupuk organik 2. Sebagai tambahan paan ternak

3. Sampah organik dapat diolah menjadi biogas dan listrik

Salah satu manfaat sampah orgaik yakni sebagai bahan pembuatan pupuk organik, baik pupuk organik padat maupun pupuk organik cair. Pembuatan pupuk organik cair dapat menggunakan teknik atau metode ember tumpuk. Selain akan diperoleh pupuk organik cair dengan menggunakan metode ini juga dapat diperoleh pupuk organik padat dan larva Hi (Hermatia illucens) sebagai pakan ternak. Metode ember tumpuk atau komposter ember tumpuk merupakan komposter yang dibuat dengan dua buah ember yang ditumpuk. Komposter ini dibuat untuk mengolah sampah organik rumah tangga dengan larva Hi skala rumah tangga. Atau larva BSF (Black Soldier Fly alias Lalat hitam) atau dikenal juga dengan istilah magot.

Cara membuat pupuk organik cair dengan komposter ember tumpuk yakni:

1. Siapkan dua buah ember cat bekas ukuran 25 kg, satu untuk bagian atas (ember 1) dan satu untuk bagian bawah (ember 2)

2. Lubangi bagian dasar ember 1 sebanyak mungkin menggunakan mesin bor.

Buatlah 4 lubang yang berlawanan arah sebagai tempat masuknya lalat.

3. Buat lubang pada badan ember 2 dengan jarak 5 cm dari dasar ember untuk tempat keran. Tutup ember 2 juga dipotong melingkar sebagai tempat dasar ember 1

4. Pasang keran dispenser pada lubang di ember 2. Pastikan tidak bocor.

5. Ember satu diisi dengan sampah organik. Ember 2 nantinya akan berisi air lindi (air hasil pembusukan sampah organik).

Kelebihan metode ember tumpuk yakni:

1. Sampah dalam ember 1 akan mengundang lalat Hi bertelur yang kemudian akan menjadi larva atau magot. Magot dapat digunakan untuk pakan ternak atau ikan lele dengan kandungan protein tinggi

2. Lindi di biarkan tertampung untuk proses pematangan pupuk organik cair (POC). Masukkan lindi ke botol bening jangan terlalu penuh (di beri rongga udara). Jemur di terik matahari dengan tutup yang kendur. Tunggu sampai berubah warna menjadi hitam coklat dan aroma lembut di hidung. Cara aplikasi POC dengan mencampur 50 ml POC dengan 1 liter air.

Lampiran 2.3 Design Poster

Lampiran 2.4. Dokumentasi Kegiatan 2

Komsultasi dengan Mentor

Membuat design Poster

Konsultasi dengan mentor terkait materi dan design poster yang telah dibuat

Publikasi Poster Penyuluhan

Lampiran 3. Kegiatan 3

Lampiran 3.1. Lembar Konsultasi Mentor

Lampiran 3.3. Dokumentasi Kegiatan 3

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Komposter ember tumpuk

Komposter Ember Tumpuk

Sosialisasi dan praktek pembuatan Komposter ember tumpuk

Lampiran 4. Kegiatan 4

Lampiran 4.1. Lembar Konsultasi Mentor

Lampiran 4.2. Dokumentasi Kegiatan 4

Konsultasi dengan mentor

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan POC

Praktek pembuatan POC

Hasil Pupuk Organik Cair (POC)

Lampiran 5. Kegiatan 5

Lampiran 5.1. Lembar Konsultasi Mentor

Lampiran 5.2. Beberapa Contoh Hasil Survey

Lampiran 5.3 Hasil Evaluasi

EVALUASI KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN

Topik: Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga Sebagai Pupuk Organik Cair Dengan Metode Ember Tumpuk

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembangunan pertanian sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan menempatkan petani sebagai subyek pembangunan yang mempunyai peranan sangat penting sebagai pelaku utama. Untuk terwujudnya pembangunan pertanian diperlukannya Sumber Daya Manusia yang kompeten di bidangnya, dalam hal ini petani merupakan salah satu SDM yang perlu mempunyai pengetahuan maupun keterampilan yang mumppuni sehingga dapat terwujud pembangunan pertanian. Oleh karena itu pemberdayaan SDM sebagai pelaksana pembangunan perlu terus ditingkatkan baik dengan metode teori maupun praktek, atau dengan metode lerning by doing (belajar sambil bekerja).

Pendidikan orang dewasa diperlukan pada pemberdayaan petani salah satunya dengan metode learning by doing. Dengan metode belajar sambil bekerja diharapkan petani akan mudah mengingat, meniru, dan mengapplikasikan materi apa yang telah di sampaikan. Penyuluhan dianggap berhasil apabila dapat memberikan dampak positif baik dari segi pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.

Berkenaan dengan uraian diatas maka kegiatan penyuluhan pertanian perlu mendapat perhatian dari semua pihak khususnya mereka yang menjadi penanggungjawab pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian. Dengan adanya evaluasi kegiatan diharapkan dapat diketahui tingkat efektivitas dan efisien yang telah atau akan dilaksanakan. Selain itu dengan adanya evaluasi kegiatan diharapkan dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk diambil langkah- langkah yang lebih baik.

B. Tujuan

Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui perubahan pengetahuan dan keterampilan petani khususnya Kelompok Wanita Tani dalam memahami pemanfaatan sampah organik rumah tangga sebagai pupuk organik cair dengan metode ember tumpuk.

C. Sasaran

Sasaran kegiatan evaluasi adalah Kelompok Wanita Tani Khasanah Tani, Desa Megulung Lor, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. Fokus dari evaluasi diarahkan pada perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan didaalam memahamii dan mengamati. Data dan informasi yang diperlukan sebagai berikut;

1. Identitas responden

2. Tingkat pemahaman, sikap, dan keterampilan responden

PELAKSANAAN EVALUASI A. Waktu dan Tempat

1. Waktu evaluasi : tanggal 17 – 24 Juni 2022

2. Tempat : Sekretariat Kelompok Wanita Tani Khasanah Tani, desa Megulung Lor, Kecamatan Pituruh, Purworejo

B. Objek evaluasi

Anggota Kelompok Wanita Tani Khasanah TanI C. Metode

Survey dengan menggunakan kuisioner kepahaman D. Indikator evaluasi

1. Pengetahuan

2. Kesesuaian meteri dengan dengan kebutuhan 3. Penyelenggaraan penyuluhan

4. Evektifitas penyuluhan E. Langkah kerja

1. Menentukan tujuan 2. Menentukan indikator 3. Menentukan standar 4. Menentukan kriteria 5. Menyusun kuisioner 6. Pelaksanaan evaluasi 7. Menganalisa

8. Menyusun laporan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan di Kelompok Wanita Tani Khasnah Tani, Desa Megulung Lor, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo dengan hasil sebagamana disajikan pada tabel 1.

Tabel 1. Data responden dan evaluasi akhir

No. Responden Skor Nilai

1. 1 45 90

2. 2 40 80

3. 3 48 98

4. 4 46 92

5. 5 48 96

6. 6 40 80

7. 7 46 92

8. 8 48 96

9. 9 38 76

10. 10 48 96

11. 11 47 94

12. 12 50 100

13. 13 41 82

14. 14 48 96

15. 15 50 100

16. 16 45 90

Rata-rata 91,13

Nilai rata-rata : 91,13 Target : 100

Evektifitas program :

Rata-rata x 100% 91,13 x 100 % = 91,13%

Target 100

Ket : kategori tingkat efektivitas 75% - 100% = sangat efektif 50% - 74% = efektif

25% - 49% = kurang efektif 0% - 24% = tidak efektif

Kesimpulan :

berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai efektivitas program sebesar 91,13%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan termasuk kategori sangat efektif.

Purworejo, 24 Juni 2022 Penyuluh,

Ulfa Anggraeni, S.P.

NIP.

199706242020122008

Lampiran 5.4. Dokumentasi Kegiatan 5

Konsultasi dengan mentor

Monitoring POC buatan warga

Menyusun kuisioner kepahaman

Survey kepahaman dengan pegisian kuisioner

Musyawarah bersama penyusunan laporan evaluasi

Lampiran 6. Lembar Pengendalian Mentor

Lampiran 6.1. Lembar Pengendalian Mentor Minggu Ke – 1

Lampiran 6.3. Lembar Pengendalian Mentor Minggu Ke 3 Nama : Ulfa Anggraeni, S.P.

NIP : 19970624 202012 2 008

Unit Kerja : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo

Jabatan : Ahli Pertama – Penyuluh Pertanian

Rumusan Isu : Belum optimalnya pengelolaan sampah organik rumah tangga di wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo tahun 2022

Kegiatan Ke - 1 : Melaksanakan penyuluhan terkait pengelolaan sampah

Kegiatan Ke - 3 : Melaksanakan sosialisasi dan praktek pembuatan alat pengolahan sampah organik

Kegiatan Ke - 4 : Melakukan praktek pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair dengan metode ember tumpuk

Lampiran 7. Lembar Pengendalian Coach

BUKTI PENGENDALIAN PEMBELAJARAN AKTUALISASI OLEH COACH Nama : Ulfa Anggraeni, S.P.

NIP : 19970624 202012 2 008

Unit Kerja : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo

Jabatan : Ahli Pertama – Penyuluh Pertanian

Rumusan Isu : Belum optimalnya pengelolaan sampah organik rumah tangga di wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo tahun 2022

Kegiatan Ke - 2 : Membuat media penyuluhan berupa poster pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair Penyelesaian

Kegiatan

Catatan Coach Waktu dan Media Coaching Tahapan

Kegiatan

Tahapan kegiatan boleh ditambahkan apabila diperlukan Media penyuluhan berupa poster sudah sesuai untuk pemecahan isu

Semua tahapan kegiatan sudah sesuai dan berkaitan dengan isi materi pelatihan

Pembuatan media penyuluhan berupa poster sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan sebagai penyuluh pertanian

Pembuatan media penyuluhan berupa poster memberikan kontribusi terhadap penguatan nilai organisasi peserta

Selasa, 24 Mei 2022

Melalui Whatsapp Output Kegiatan

Terhadap Pemecahan Isu

Keterkaitan Substansi dengan Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

Dokumen terkait