BAB IV PENUTUP
B. Saran
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi untuk menyelesaikan isu belum optimalnya pengelolaan sampah organik rumah tangga di wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo tahun 2022, penulis merumuskan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk petani diharapkan lebih meningkatnya kesadaan akan pengelolaan sampah
2. Bagi rekan penyuluh pertanian, adanya koordinasi dan kerjasama yang baik untuk kegiatan optimalisasi pengelolaan sampah di wilayah Kecamatan Pituruh.
3. Bagi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, untuk memberikan dukungan guna keberlanjutan kegiatan optimalisasi pengelolaan sampah.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Adaptif : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Akuntabel : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Berorientasi Pelayanan : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Harmonis : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Kolaboratif : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Kompeten : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Loyal : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021). Smart ASN : Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo.
Peraturan Bupati Purworejo Nomor 88 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo.
Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo.
Peraturan Menteri Aparatur Negara Nomor 35 Tahun 2020 Tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian .
Subekti S. 2009. Pengelolaan sampah rumah tangga 3R berbasis masyarakat.Universitas Pandanaran Semarang. http://journal.unpad.ac.id.
Diakses tanggal 8 Mei 2022.
Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Warintan SE et al. 2021. Pupuk organik cair berbahan dasar limbah ternak untuk tanaman sayur. Dinamisa: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol 5 (6)
88
LAMPIRAN
89
Lampiran 1. Kegiatan 1
Lampiran 1.1 Lembar Konsultasi Mentor
Lampiran 1.2 Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM) Nama
Penyuluh
: Ulfa Anggraeni, S.P.
Judul : Optimalisasi Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dengan Metode Ember Tumpuk
Waktu : 120 menit
Tempat : Rumah Anggota Kelompok Wanita Tani Khasanah Tani, Megulung Lor, Pituruh, Purworejo
Sasaran : Kelompok Wanita Tani Khasanah Tani
Tujuan : Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan anggota kelompok tani meningkat pemahaman dan
keterampilannya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga
Metode : Ceramah, demonstrasi cara, tanya jawab Alat dan
Bahan
: Alat :
1. Brosur pengelolaan dan pemanfaatan sampah organik
2. Ember plastik 2 buah 3. Bor listrik
4. Pisau 5. Kran air Bahan :
1. Sampah organik rumah tangga (sampah dapur) 2. EM 4 (opsional)
3. Tetes tebu (opsional) Hari, Tanggal : Kamis, 9 Juni 2022
Proses Penyuluhan:
Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan Pendahuluan 1. Salam Pembuka
2. Penjelasan tujuan
15 1. Memberikan salam pembuka dan diteruskan dengan obrolan yang
difokuskan pada tujuan materi 2. Menjelaskan
permasalahan dan tujuan diadakan penyuluhan dan hasil yang akan dicapai Isi/ Materi 1. Penyuluh
pengelolaan sampah 2. Demonstrasi
cara pembuatan komposter ember tumpuk 3. Demonstrasi
cara pembuatan POC dari
sampah organik rumah tangga
75 1. Penyuluh memberikan materi terkait pengelolaan sampah 2. Menjelaskan
tahap-tahap pembuatan komposter ember tumpuk
3. Menjelaskan tahap-tahap pembuatan POC dari sampah organik rumah tangga
Pengakhiran 1. Evaluasi 2. Kesimpulan 3. Penutup
30
SINOPSIS
Judul : Optimalisasi Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dengan Metode Ember Tumpuk
1. Pengelolaan Sampah
Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai. Sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk
hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai. Yang termasuk sebagai sampah organik adalah sisa makanan, sayuran, daun-daun kering dan sebagainya. Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.
Contoh sampah organik adalah plastik, botol/kaleng minuman, kresek, ban bekas, besi, kaca, kabel, barang elektronik, dan bohlam lampu.
Pengeolaan sampah dapat dilakukan dengan pemisahan saat pembuangan sampah dengan menyediakan tempat pembuangan samah sesuai dengan jenis sampahnya. Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan menerapkan konsep 3R yaitu reuse, reduce, dan recycle. Reuse yaitu pengelolaan sampah dengan menggunakan kembali sampah yang masih bisa digunakan atau bisa berfungsi lainnya. Reduce yaitu pengelolaan sampah dengan mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan atau memunculkan sampah. Recycle yaitu pengelolaan sampah dengan mengolah kembali sampah atau mendaur ulang sampah menjadi suatu produk atau barang yang dapat bermanfaat.
2. Komposter Ember Tumpuk
Metode ember tumpuk atau komposter ember tumpuk merupakan komposter yang dibuat dengan dua buah ember yang ditumpuk. Komposter ini dibuat untuk mengolah sampah organik rumah tangga dengan larva Hi skala rumah tangga. Atau larva BSF (Black Soldier Fly alias Lalat hitam) atau dikenal juga dengan istilah magot.
Cara membuat pupuk organik cair dengan komposter ember tumpuk yakni:
1. Siapkan dua buah ember cat bekas ukuran 25 kg, satu untuk bagian atas (ember 1) dan satu untuk bagian bawah (ember 2)
2. Lubangi bagian dasar ember 1 sebanyak mungkin menggunakan mesin bor. Buatlah 4 lubang yang berlawanan arah sebagai tempat masuknya lalat.
3. Buat lubang pada badan ember 2 dengan jarak 5 cm dari dasar ember untuk tempat keran. Tutup ember 2 juga dipotong melingkar sebagai tempat dasar ember 1
4. Pasang keran dispenser pada lubang di ember 2. Pastikan tidak bocor.
5. Ember satu diisi dengan sampah organik. Ember 2 nantinya akan berisi air lindi (air hasil pembusukan sampah organik).
3. Pupuk Organik Cair
Pupuk Organik Cair (POC) adalah larutan hasil pembusukan bahan organik yang berasal dari kotoraan hewan, sisa tanaman dan manusia. POC memiliki kandungan unsur hara yang beragam. POC dapat dibuat dari bahan organik yang berasal sampah buah, sayur, dedaunan, limbah sisa makanan.
Pemanfaatan sampah organik menjadi POC selain bermanfaat untuk mensuplai unsur hara bagi tanaman juga dapat mengurangi dan mengatasi sampah di rumah tangga agar dapat bermanfaat.
Kelebihan pupuk organik cair:
a. Pupuk organik cair memiliki kandungan unsur hara yang lengkap b. Mudah diaplikasikan
c. Unsur hara dapat langsung diserap oleh tanaman
d. Pupuk organik cair tidak merusak tanah sehingga aman digunakan terus menerus.
e. Pupuk organik cair dapat dimanfaatkan sebagai aktivator untuk membuat kompos.
Kekurangan pupuk organik cair:
a. Memerlukan waktu untuk proses pembuatan
b. Nutrisi yang terkandung dalam pupuk organik rendah sehingga dibutuhkan dalam jumlah banyak
c. Respon tanaman pada aplikasi pupuk organik cenderung membutuhkan waktu yang relatif lama dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia.
Lampiran 1.3. Dokumentasi Kegiatan 1
Konsultasi dengan mentor
Koordinasi dengan pengurus KWT untuk penyusunan LPM
Melakukan diskusi dengan rekan kerja
Melaksanakan kegiatan penyuluhan
Lampiran 2. Kegiatan 2
Lampiran 2.1 Lembar Konsultasi Mentor
Lampiran 2.2. Bahan Materi Pembuatan Poster BAHAN MATERI
POSTER PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR
Oleh : Ulfa Anggraeni, S.P.
Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai. Sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup
yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai. Sampah organik memiliki banyak manfaat antara lain:
1. Sebagai bahan pembuat pupuk organik 2. Sebagai tambahan paan ternak
3. Sampah organik dapat diolah menjadi biogas dan listrik
Salah satu manfaat sampah orgaik yakni sebagai bahan pembuatan pupuk organik, baik pupuk organik padat maupun pupuk organik cair. Pembuatan pupuk organik cair dapat menggunakan teknik atau metode ember tumpuk. Selain akan diperoleh pupuk organik cair dengan menggunakan metode ini juga dapat diperoleh pupuk organik padat dan larva Hi (Hermatia illucens) sebagai pakan ternak. Metode ember tumpuk atau komposter ember tumpuk merupakan komposter yang dibuat dengan dua buah ember yang ditumpuk. Komposter ini dibuat untuk mengolah sampah organik rumah tangga dengan larva Hi skala rumah tangga. Atau larva BSF (Black Soldier Fly alias Lalat hitam) atau dikenal juga dengan istilah magot.
Cara membuat pupuk organik cair dengan komposter ember tumpuk yakni:
1. Siapkan dua buah ember cat bekas ukuran 25 kg, satu untuk bagian atas (ember 1) dan satu untuk bagian bawah (ember 2)
2. Lubangi bagian dasar ember 1 sebanyak mungkin menggunakan mesin bor.
Buatlah 4 lubang yang berlawanan arah sebagai tempat masuknya lalat.
3. Buat lubang pada badan ember 2 dengan jarak 5 cm dari dasar ember untuk tempat keran. Tutup ember 2 juga dipotong melingkar sebagai tempat dasar ember 1
4. Pasang keran dispenser pada lubang di ember 2. Pastikan tidak bocor.
5. Ember satu diisi dengan sampah organik. Ember 2 nantinya akan berisi air lindi (air hasil pembusukan sampah organik).
Kelebihan metode ember tumpuk yakni:
1. Sampah dalam ember 1 akan mengundang lalat Hi bertelur yang kemudian akan menjadi larva atau magot. Magot dapat digunakan untuk pakan ternak atau ikan lele dengan kandungan protein tinggi
2. Lindi di biarkan tertampung untuk proses pematangan pupuk organik cair (POC). Masukkan lindi ke botol bening jangan terlalu penuh (di beri rongga udara). Jemur di terik matahari dengan tutup yang kendur. Tunggu sampai berubah warna menjadi hitam coklat dan aroma lembut di hidung. Cara aplikasi POC dengan mencampur 50 ml POC dengan 1 liter air.
Lampiran 2.3 Design Poster
Lampiran 2.4. Dokumentasi Kegiatan 2
Komsultasi dengan Mentor
Membuat design Poster
Konsultasi dengan mentor terkait materi dan design poster yang telah dibuat
Publikasi Poster Penyuluhan
Lampiran 3. Kegiatan 3
Lampiran 3.1. Lembar Konsultasi Mentor
Lampiran 3.3. Dokumentasi Kegiatan 3
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Komposter ember tumpuk
Komposter Ember Tumpuk
Sosialisasi dan praktek pembuatan Komposter ember tumpuk
Lampiran 4. Kegiatan 4
Lampiran 4.1. Lembar Konsultasi Mentor
Lampiran 4.2. Dokumentasi Kegiatan 4
Konsultasi dengan mentor
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan POC
Praktek pembuatan POC
Hasil Pupuk Organik Cair (POC)
Lampiran 5. Kegiatan 5
Lampiran 5.1. Lembar Konsultasi Mentor
Lampiran 5.2. Beberapa Contoh Hasil Survey
Lampiran 5.3 Hasil Evaluasi
EVALUASI KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN
Topik: Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga Sebagai Pupuk Organik Cair Dengan Metode Ember Tumpuk
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pembangunan pertanian sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan menempatkan petani sebagai subyek pembangunan yang mempunyai peranan sangat penting sebagai pelaku utama. Untuk terwujudnya pembangunan pertanian diperlukannya Sumber Daya Manusia yang kompeten di bidangnya, dalam hal ini petani merupakan salah satu SDM yang perlu mempunyai pengetahuan maupun keterampilan yang mumppuni sehingga dapat terwujud pembangunan pertanian. Oleh karena itu pemberdayaan SDM sebagai pelaksana pembangunan perlu terus ditingkatkan baik dengan metode teori maupun praktek, atau dengan metode lerning by doing (belajar sambil bekerja).
Pendidikan orang dewasa diperlukan pada pemberdayaan petani salah satunya dengan metode learning by doing. Dengan metode belajar sambil bekerja diharapkan petani akan mudah mengingat, meniru, dan mengapplikasikan materi apa yang telah di sampaikan. Penyuluhan dianggap berhasil apabila dapat memberikan dampak positif baik dari segi pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
Berkenaan dengan uraian diatas maka kegiatan penyuluhan pertanian perlu mendapat perhatian dari semua pihak khususnya mereka yang menjadi penanggungjawab pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian. Dengan adanya evaluasi kegiatan diharapkan dapat diketahui tingkat efektivitas dan efisien yang telah atau akan dilaksanakan. Selain itu dengan adanya evaluasi kegiatan diharapkan dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk diambil langkah- langkah yang lebih baik.
B. Tujuan
Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui perubahan pengetahuan dan keterampilan petani khususnya Kelompok Wanita Tani dalam memahami pemanfaatan sampah organik rumah tangga sebagai pupuk organik cair dengan metode ember tumpuk.
C. Sasaran
Sasaran kegiatan evaluasi adalah Kelompok Wanita Tani Khasanah Tani, Desa Megulung Lor, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. Fokus dari evaluasi diarahkan pada perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan didaalam memahamii dan mengamati. Data dan informasi yang diperlukan sebagai berikut;
1. Identitas responden
2. Tingkat pemahaman, sikap, dan keterampilan responden
PELAKSANAAN EVALUASI A. Waktu dan Tempat
1. Waktu evaluasi : tanggal 17 – 24 Juni 2022
2. Tempat : Sekretariat Kelompok Wanita Tani Khasanah Tani, desa Megulung Lor, Kecamatan Pituruh, Purworejo
B. Objek evaluasi
Anggota Kelompok Wanita Tani Khasanah TanI C. Metode
Survey dengan menggunakan kuisioner kepahaman D. Indikator evaluasi
1. Pengetahuan
2. Kesesuaian meteri dengan dengan kebutuhan 3. Penyelenggaraan penyuluhan
4. Evektifitas penyuluhan E. Langkah kerja
1. Menentukan tujuan 2. Menentukan indikator 3. Menentukan standar 4. Menentukan kriteria 5. Menyusun kuisioner 6. Pelaksanaan evaluasi 7. Menganalisa
8. Menyusun laporan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan di Kelompok Wanita Tani Khasnah Tani, Desa Megulung Lor, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo dengan hasil sebagamana disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Data responden dan evaluasi akhir
No. Responden Skor Nilai
1. 1 45 90
2. 2 40 80
3. 3 48 98
4. 4 46 92
5. 5 48 96
6. 6 40 80
7. 7 46 92
8. 8 48 96
9. 9 38 76
10. 10 48 96
11. 11 47 94
12. 12 50 100
13. 13 41 82
14. 14 48 96
15. 15 50 100
16. 16 45 90
Rata-rata 91,13
Nilai rata-rata : 91,13 Target : 100
Evektifitas program :
Rata-rata x 100% 91,13 x 100 % = 91,13%
Target 100
Ket : kategori tingkat efektivitas 75% - 100% = sangat efektif 50% - 74% = efektif
25% - 49% = kurang efektif 0% - 24% = tidak efektif
Kesimpulan :
berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai efektivitas program sebesar 91,13%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan termasuk kategori sangat efektif.
Purworejo, 24 Juni 2022 Penyuluh,
Ulfa Anggraeni, S.P.
NIP.
199706242020122008
Lampiran 5.4. Dokumentasi Kegiatan 5
Konsultasi dengan mentor
Monitoring POC buatan warga
Menyusun kuisioner kepahaman
Survey kepahaman dengan pegisian kuisioner
Musyawarah bersama penyusunan laporan evaluasi
Lampiran 6. Lembar Pengendalian Mentor
Lampiran 6.1. Lembar Pengendalian Mentor Minggu Ke – 1
Lampiran 6.3. Lembar Pengendalian Mentor Minggu Ke 3 Nama : Ulfa Anggraeni, S.P.
NIP : 19970624 202012 2 008
Unit Kerja : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo
Jabatan : Ahli Pertama – Penyuluh Pertanian
Rumusan Isu : Belum optimalnya pengelolaan sampah organik rumah tangga di wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo tahun 2022
Kegiatan Ke - 1 : Melaksanakan penyuluhan terkait pengelolaan sampah
Kegiatan Ke - 3 : Melaksanakan sosialisasi dan praktek pembuatan alat pengolahan sampah organik
Kegiatan Ke - 4 : Melakukan praktek pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair dengan metode ember tumpuk
Lampiran 7. Lembar Pengendalian Coach
BUKTI PENGENDALIAN PEMBELAJARAN AKTUALISASI OLEH COACH Nama : Ulfa Anggraeni, S.P.
NIP : 19970624 202012 2 008
Unit Kerja : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo
Jabatan : Ahli Pertama – Penyuluh Pertanian
Rumusan Isu : Belum optimalnya pengelolaan sampah organik rumah tangga di wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo tahun 2022
Kegiatan Ke - 2 : Membuat media penyuluhan berupa poster pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair Penyelesaian
Kegiatan
Catatan Coach Waktu dan Media Coaching Tahapan
Kegiatan
Tahapan kegiatan boleh ditambahkan apabila diperlukan Media penyuluhan berupa poster sudah sesuai untuk pemecahan isu
Semua tahapan kegiatan sudah sesuai dan berkaitan dengan isi materi pelatihan
Pembuatan media penyuluhan berupa poster sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan sebagai penyuluh pertanian
Pembuatan media penyuluhan berupa poster memberikan kontribusi terhadap penguatan nilai organisasi peserta
Selasa, 24 Mei 2022
Melalui Whatsapp Output Kegiatan
Terhadap Pemecahan Isu
Keterkaitan Substansi dengan Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
BUKTI PENGENDALIAN PEMBELAJARAN AKTUALISASI OLEH COACH Nama : Ulfa Anggraeni, S.P.
NIP : 19970624 202012 2 008
Unit Kerja : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo
Jabatan : Ahli Pertama – Penyuluh Pertanian
Rumusan Isu : Belum optimalnya pengelolaan sampah organik rumah tangga di wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo tahun 2022
Kegiatan Ke - 1 : Melaksanakan penyuluhan terkait pengelolaan sampah
Kegiatan Ke - 3 : Melaksanakan sosialisasi dan praktek pembuatan alat pengolahan sampah organik
Kegiatan Ke - 4 : Melakukan praktek pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair dengan metode ember tumpuk
Penyelesaian Kegiatan
Catatan Coach Waktu dan Media Coaching Tahapan
Kegiatan
Kegiatan boleh dilakukan dalam waktu yang sama asalkan masing- masing kegiatan ada outputnya
Media penyuluhan berupa poster sudah sesuai untuk pemecahan isu
Semua tahapan kegiatan sudah sesuai dan berkaitan dengan isi materi pelatihan
Pembuatan media penyuluhan berupa poster sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan sebagai penyuluh pertanian
Pembuatan media penyuluhan berupa poster memberikan kontribusi terhadap penguatan nilai organisasi peserta
Selasa, 7 Juni 2022
Melalui Whatsapp
Output Kegiatan Terhadap
Pemecahan Isu
Keterkaitan Substansi dengan Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Tusi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi