37 perlakuan 15% chips rumput laut dengan 20% surimi, dan berpengaruh sangat nyata terhadap perlakuan 0% chips rumput laut dengan 35% surimi dan perlakuan 5% chips rumput laut dengan 30% surimi. Kemudian perlakuan konsentrasi chips rumput laut 15% dengan surimi 20% juga berpengaruh nyata terhadap perlakuan 10% chips rumput laut dengan 25%
surimi, dan berpengaruh sangat nyata terhadap perlakuan 0% chips rumput laut dengan 35% surimi dan perlakuan 5% chips rumput laut dengan 30%
surimi. Untuk praktisnya dapat dilihat pada tabel 13 hasil uji beda nyata terkecil.
38 Gambar 5. Hasil Uji Organoleptik (Rasa)
Gambar 5 menunjukkan bahwa skor penilain panelis terhadap rasa nugget ikan tenggiri tanpa penambahan chips rumput laut dengan nilai rata- rata 3,30%, dan pada penambahan chips rumput laut 5% menunjukkan nilai rata-rata 3,43%, sedangkan pada penambahan chips 10% dan 15%
menunjukkan nilai rata-rata 1,43% dan 1,06%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kesukaan panelis terhadap rasa yang lebih disukai adalah nugget ikan dengan penambahan chips rumput laut sebesar 5%. Hal ini seiring dengan hasil penelitian Frangky dan Ningrum (2017) pada nugget yang menggunakan tepung terigu bahwa variasi tepung 5% lebih disukai karena penambahan tepung lebih sedikit sehingga rasa ikan yang dihasilkan lebih muncul dibandingkan dengan lebih banyak penambahan tepung 10% dan 15%.
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
0% 5% 10% 15%
3.3 3.43
1.43
Rasa 1.06
Konsentrasi Chips Rumput Laut (%)
39 Tabel. 15. Hasil Analisis ANOVA Rasa
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 13.669 3 4.556 79.242 .000
Within Groups .460 8 .057
Total 14.129 11
Berdasarkan tabel 15 hasil uji analisis sidik ragam Rasa nugget ikan tenggiri menunjukkan perlakuan penambahan chips rumput laut dengan surimi ikan tenggiri memberi pengaruh yang signifikan (P<0.05) terhadap Rasa nugget ikan yang dihasilkan. Sehingga dilakukan uji lanjutan yaitu uji beda nyata terkecil (BNT) terhadap Rasa nugget ikan tenggiri.
Tabel 16. Hasi Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Rasa
(I) Perlaku an
(J) Perlaku an
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
0.35 5.3 -.13333 .19579 .515 -.5848 .3182
10.25 1.86667* .19579 .000 1.4152 2.3182
15.2 2.23333* .19579 .000 1.7818 2.6848
5.3 0.35 .13333 .19579 .515 -.3182 .5848
10.25 2.00000* .19579 .000 1.5485 2.4515
15.2 2.36667* .19579 .000 1.9152 2.8182
10.25 0.35 -1.86667* .19579 .000 -2.3182 -1.4152
5.3 -2.00000* .19579 .000 -2.4515 -1.5485
15.2 .36667 .19579 .098 -.0848 .8182
15.2 0.35 -2.23333* .19579 .000 -2.6848 -1.7818
5.3 -2.36667* .19579 .000 -2.8182 -1.9152
10.25 -.36667 .19579 .098 -.8182 .0848
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
40 Hasil uji BNT (tabel 16) perlakuan konsentrasi chips rumput laut 0%
dengan surimi 35% berpengaruh sangat nyata terhadap perlakuan perlakuan 10% chips rumput laut dengan 25% surimi dan perlakuan 15%
chips rumput laut dengan 20% surimi tetapi tidak berpengaruh nyata pada perlakuan konsentrasi chips rumput laut 5% dengan surimi 30%.
Sedangkan pada perlakuan konsentrasi chips rumput laut 5% dengan surimi 30% berpengaruh sangat nyata terhadap perlakuan perlakuan 10%
chips rumput laut dengan 25% surimi dan perlakuan 15% chips rumput laut dengan 20% surimi tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap perlakuan konsentrasi chips rumput laut 0% dengan surimi 35%. Selanjutnya perlakuan konsentrasi chips rumput laut 10% dengan 25% surimi berpengaruh sangat nyata terhadap perlakuan perlakuan 0% chips rumput laut dengan 35% surimi dan perlakuan 5% chpis rumput laut dengan 30%
surimi, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap perlakuan konsentrasi chips rumput laut 15% dengan surimi 20%. Kemudian perlakuan konsentrasi chips rumput laut 15% dengan surimi 20% berpengaruh sangat nyata terhadap perlakuan perlakuan 0% chips rumput laut dengan 35%
surimi dan perlakuan 5% chips rumput laut dengan 30% surimi, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap perlakuan konsentrasi chips rumput laut 10%
dengan surimi 25%. Untuk praktisnya dapat dilihat pada tabel 16 hasil uji beda nyata terkecil.
41 C. Tekstur
Tabel 17. Hasil Uji Organoleptik (Tekstur) Tekstur
Rumput Laut (%)Surimi (%) Ulangan Total Rata-rata I II III
0 35 3.4 3 3.3 9.7 3.23
5 30 3.6 3.3 3.3 10.2 3.40
10 25 1.2 1.4 1.3 3.9 1.30
15 20 1.1 1 1 3.1 1.03
Penginderaan tekstur yang berasal dari sentuhan panelis dapat ditangkap oleh seluruh permukaan kulit. Biasanya jika orang ingin menilai tekstur bahan diguanakan ujung jari tangan. Macam-macam penginderaan tekstur yang dapat dinilai dengan ujung jari meliputi kebasahan, kering, keras, halus, kasar dan berminyak (Winarno, 1997).
Gambar 6. Hasil uji organoleptik (Tekstur)
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
0% 5% 10% 15%
3.23 3.4
1.3 Tekstur 1.03
Konsentrasi Chips Rumput Laut (%)
42 Gambar 6 menunjukkan bahwa skor penilain panelis terhadap tekstur nugget ikan tenggiri tanpa penambahan chips rumput laut dengan nilai rata- rata 3,23%, dan pada penambahan chips rumput laut 5% menunjukkan nilai rata-rata 3,40%, sedangkan pada penambahan chips 10% dan 15%
menunjukkan nilai rata-rata 1,30% dan 1,03%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kesukaan panelis terhadap tekstur yang lebih disukai adalah nugget ikan dengan penambahan chips rumput laut sebesar 5%. Hal ini seiring dengan hasil penelitian Nur Rizki pada nugget dengan penambahan rumput laut bahwa Perlakuan penambahan Euchema cottonii berpengaruh terhadap kesukaan panelis terhadap tesktur nugget ikan karena pada dasarnya rumput laut memiliki kekuatan gel yang dapat memberikan kekenyalan pada produk makanan.
Tabel 18. Hasil Analisis ANOVA Tekstur Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 14.016 3 4.672 215.628 .000
Within Groups .173 8 .022
Total 14.189 11
Berdasarkan tabel 18 hasil uji analisis sidik ragam Tekstur nugget ikan tenggiri menunjukkan perlakuan penambahan chips rumput laut dengan surimi ikan tenggiri memberi pengaruh yang signifikan (P<0.05) terhadap Tekstur nugget ikan yang dihasilkan. Sehingga dilakukan uji lanjutan yaitu uji beda nyata terkecil (BNT) terhadap Tekstur nugget ikan tenggiri.
Hasil uji BNT (table 19) perlakuan konsentrasi chips rumput laut 0%
dengan surimi 35% berpengaruh sangat nyata terhadap perlakuan 10%
43 chips rumput laut dengan 25% surimi dan perlakuan 15% chpis rumput laut dengan 20% surimi tetapi tidak berpengaruh nyata pada perlakuan konsentrasi chips rumput laut 5% dengan surimi 30%. Sedangkan pada perlakuan konsentrasi chips rumput laut 5% dengan surimi 30%
berpengaruh sangat nyata terhadap perlakuan 10% chpis rumput laut dengan 25% surimi dan perlakuan 10% chpis rumput laut dengan 25%
surimi tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap perlakuan konsentrasi chips rumput laut 0% dengan surimi 35%. Selanjutnya perlakuan konsentrasi chips rumput laut 10% dengan 25% surimi berpengaruh sangat nyata terhadap perlakuan 0% chips rumput laut dengan 35% surimi dan perlakuan 5% chips rumput laut dengan 30% surimi, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap perlakuan konsentrasi chips rumput laut 15% dengan surimi 20%.
Kemudian perlakuan konsentrasi chips rumput laut 15% dengan surimi 20%
berpengaruh sangat nyata terhadap perlakuan 0% chips rumput laut dengan 35% surimi dan perlakuan 5% chpis rumput laut dengan 30%
surimi, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap perlakuan konsentrasi chips rumput laut 10% dengan surimi 25%. Untuk praktisnya dapat dilihat pada tabel 19 hasil uji beda nyata terkecil.
44 Tabel 19. Hasil Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Tekstur
(I) Perlaku an
(J) Perlaku an
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
0.35 5.3 -.16667 .12019 .203 -.4438 .1105
10.25 1.93333* .12019 .000 1.6562 2.2105
15.2 2.20000* .12019 .000 1.9229 2.4771
5.3 0.35 .16667 .12019 .203 -.1105 .4438
10.25 2.10000* .12019 .000 1.8229 2.3771
15.2 2.36667* .12019 .000 2.0895 2.6438
10.25 0.35 -1.93333* .12019 .000 -2.2105 -1.6562
5.3 -2.10000* .12019 .000 -2.3771 -1.8229
15.2 .26667 .12019 .057 -.0105 .5438
15.2 0.35 -2.20000* .12019 .000 -2.4771 -1.9229
5.3 -2.36667* .12019 .000 -2.6438 -2.0895
10.25 -.26667 .12019 .057 -.5438 .0105
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.