• Tidak ada hasil yang ditemukan

Regresi Linier Sederhana

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM STATISTIKA KEL. 4 (Halaman 47-59)

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM 1. Regresi Linier

2. Regresi Linier Sederhana

Bila kita mempunyai data dua variabel atau lebih, adalah sewajarnya untuk mencari suatu cara bagaimana variabel-variabel itu berhubungan. Hubungan yang diperoleh dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabelnya.

Para ilmuwan, seperti psikolog dan sosiolog selalu berkepentingan terhadap persoalan peramalan. Pengertian persamaan regresi yaitu merupakan persamaan matematika yang memungkinkan untuk meramalkan suatu variabel terikat dari nilai-nilai atau lebih dari satu variabel bebas. Istilah ini berasal dari kajian yang dilakukan oleh Sir Francis Galton yang membandingkan tinggi badan anak laki-laki dengan ayah yang tinggi. Setelah beberapa generasi berikutnya terdapat kecenderungan mundur (regressed) mendekati nilai tengah populasi.

Dalam regresi linier sederhana pada bagian "sederhana" ini menerangkan bahwa kita hanya mempertimbangkan satu variabel bebas. Regresi linier sederhana menjelaskan mengenai hubungan antardua variabel yang biasanya dapat dinyatakan dalam suatu garis regresi, serta merupakan teknik dalam statistika parametrik yang digunakan secara umum untuk menganalisis rata-rata respons dari variabel y yang berubah sehubungan dengan besarnya intervensi dari variabel x. Dalam regresi linier, variabel y dapat disebut sebagai variabel respons, juga disebut sebagai variabel output dan tidak bebas (dependent). Adapun variabel x dapat disebut sebagai variabel predictor (digunakan untuk memprediksi nilai dari y), juga dapat disebut variabel explanatory, input, regressors, dan bebas (independent).

Terdapat dua macam regresi, pertama adalah regresi linier sederhana biasa disebut regresi linier, kedua adalah regresi linier ganda/jamak (multiple linier regression) atau disebut linier ganda. Untuk regresi linier sederhana, satu variabel dipandang sebagai variasinya dipengaruhi (dependent) oleh variabel lainnnya.

Variabel yang mempengaruhi ini disebut sebagai variabel bebas (independent variabel) dan variabel yang dipengaruhi disebut variabel tak bebas atau variabel terikat/tergantung (dependent variabel).

Analisis regresi sebagai bagian dari alat uji statistik, diperkenalkan pertama kali oleh Francis Galton. Dalam sebuah makalah yang terkenal, Galton menemukan fakta bahwa meskipun ada kecenderungan bagi orangtua yang tinggi untuk memiliki anak tinggi dan bagi orang tua pendek untuk memiliki orang tua yang pendek. Tiggi rata-rata anak yang lahir dari orang tua yang memiliki ketinggian tertentu cenderung bergerak menuju ketinggian rata-rata tinggi populasi secara keseluruhan. Dengan kata lain, tinggi anak dengan orang tua yang luar biasa tinggi atau sangat pendek bergerak menuju ketinggian rata-rata penduduk. Hukum regresi universal Dalton diperkuat hasil temuan penelitian lainnya dari Karl Pearson. Ahli statistik ini mengumpulkan lebih dari seribu catatan ketinggian dari anggota kelompok keluarga. Ia menemukan bahwa tinggi rata-rata anak-anak dari kelompok bapak tinggi kurang dari dari ayah mereka tinggi dan rata-rata anak-anak dari kelompok bapak pendek lebih besar dari ayah mereka tinggi, sehingga “regresi“

anak tinggi dan pendek sama menuju ketinggian rata rata semua orang.

Secara sederhana, analisis regresi merupakan analisis yang berusaha untuk meramalakan dan memperkirakan secara matematis apa yang akan terjadi pada masa depan berdasarkan dari data yang telah diperoleh dari hasil penelitian.

Tujuannya adalah untuk meminimalisir tingkat kesalahan dalam pengambilan keputusan. Istilah meramal dalam analisis regresi disebut sebagai estimasi atau menduga. Hal ini diungkapkan oleh ashanter dan levina (2006) yaitu analisis regresi merupakan alat statistic untuk mengestimasi (menduga) hubungan antara variabel.

Demikian pula Keller (2012) mengatakan bahwa analisis regresi digunakan untuk memprediksi nilai satu variabel dengan variabel lainnya. Pengertian secara lengkap disebut oleh Gujarati bahwa analisis regresi merupakan alat statistic yang digunakan untuk menerangkan ketergantungan variabel tak bebas dengan satu atau lebih variabel bebas (X), dengan tujuan untuk memperkirakan atau meramalkan nilai rata-rata dari variabel tak bebas apabila nilai variabel yang menerangkan sudah diketahui. Ini berarti dalam analisis regresi adalah meramal rata-rata variabel tak bebas (Y) melalui variabel bebas (X).

Bentuk peraamalan atau prediksi dalam analisis regresi dituliskan dalam persamaan regresi berikut ini:

Y = a + bx

Dimana:

a : Constant, (nilai Y apabila X = 0)

b : Koefisien regresi, apabila ada kenaikan memiliki tanda + (plus) atau menurun – (minus) terhadap nilai Y apabila X berubah 1 unit Y : Variabel tak bebas

X : Variabel bebas

Untuk menggambarkan koefisien regresi bertanda plus dan minus dapat dilihat pada gambar berikut:

(Sumber: Jurnal Kurniawan, Robert. 2016.) Gambar 4. 1 Regresi Positif

(Sumber: Jurnal Kurniawan, Robert. 2016.) Gambar 4. 2 Regresi Negatif

Adapun untuk mencari persamaan a dan b rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

a = (∑Y)(∑ X2)−(∑ X)(∑ XY)

n ∑ x2−(∑ x)2 atau a = ∑Y

n – b . ∑ X n b = n(∑ XY)−(∑ X)(∑Y)

n ∑ x2−(∑ x)2

Sebagai alat analisis, ada beberapa persyaratan sebelum menggunakan analisis regresi. Beberapa persyaratan tersebut adalah:

a. Terdapat logika konseptual yang menghubungkan antara variabel bebas (predictor) dan variabel tak bebas (criterion). Artinya, hubungan predictor dan criterion mempunyai dasar rasional yang kuat atau didukung oleh teori yang kuat.

b. Pada umumnya, predictor melalui criterion. artinya, dalam urutan waktu, predictor terjadi lebih dahulu kemudian criterion. Sebagai contoh, pemberian

renumerasi kejadiannya mendahului pengukuran kinerja pegawai sehingga dapat dipelajari bahwa kinerja pegawai sebagai pengaruh dari pemberian renumerasi.

c. Terdapat pengaruh (direct effect) yaitu dari predictor ke criterion atau dalam representasi symbol ditulis sebagai anak panah berkepala satu. Misalkan predictor = X criterion = Y, maka arah pengaruh ditulis dengan X→Y atau pengaruh X terhadap Y, bukan sebaliknya. Hal ini berbeda dengan dengan analisis korelasi dimana hubungan X dan Y atau sebaliknya Y dan X bermakna sama, jadi X berkorelasi dengan Y memiliki makna yang sama yakni Y berkorelasi dengan X.

d. Terdapat kontrol secara statistik sehingga pengaruh predictor yang dipelajari dapat dikontrol pengaruhnya.

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM

Dalam praktikum Regresi Linier sederhana mahasiswa akan melakukan uji konstanta dan nilai koefisien regresi. Adapun untuk prosedur nya adalah sebagai berikut:

1. Tentukan variable X dan Y pada kuesioner yang sudah disebar pada pertemuan ke 2.

2. Judul Kuesioner adalah “Pengaruh Kualitas Lampu Led Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Pada Penerangan Kendaraan Roda Dua”

3. Untuk variable independent adalah Kualitas Lampu LED dan variable dependent adalah Kepuasan Konsumen. Hal ini dikarenakan kualitas lampu LED yang mempengaruhi terhadap kepuasan konsumen.

4. Setelah menentukan variable X dan Y input data hasil kuesioner ke Aplikasi SPSS

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Kelompok 4) Gambar 4. 3 Input Data

5. Klik AnalyzeRegressionLinier

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Kelompok 4)

Gambar 4. 4 Tampilan Menu Analyze, Regression, dan Linier 6. Masukan data ke kotak independent dan dependent

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Kelompok 4)

Gambar 4. 5 Memasukan Data ke Kotak Independent dan Dependent

7. Klik Statistics dan beri tanda checklist pada Estimates, Model Fit, dan Descriptives, lalu untuk kolom residuals pilih casewise diagnostics lalu klik all cases kemudian klik continue.

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Kelompok 4) Gambar 4. 6 Memberikan Tanda Checklist pada Menu Statictics 8. Klik options lalu pilih exclude cases litwise lalu klik continue

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Kelompok 4) Gambar 4. 7 Tampilan Menu Options

9. Terakhir klik OK

D. LEMBAR KERJA

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM 1. Buka Aplikasi SPSS dan input data variable X dan Y

Keterangan:

P1 :

Lampu LED lebih hemat energi dibandingkan lampu bohlam

P2 : Lampu LED memiliki daya tahan lebih lama (endurance) dibandingkan lampu lainnya.

P3 : Lampu LED pada motor lebih terang dibandingkan lampu halogen atau bohlam biasa.

P4 : Warna cahaya lampu LED lebih nyaman bagi mata saat berkendara di malam hari.

P5 : Anda memilih lampu LED karena lebih tahan terhadap guncangan dan getaran.

P6 : Cahaya yang dihasilkan lampu LED lebih fokus dan tidak menyebar berlebihan.

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM Keterangan:

P7 :

Anda tidak mengalami kesulitan saat memasang atau mengganti lampu LED pada motor anda.

P8 : Lampu LED memberikan tampilan yang lebih modern dan stylish.

P9 : Lampu LED tidak menyilaukan pengendara lain di jalan raya.

P10 :

Anda lebih memilih menggunakan lampu LED daripada jenis lampu bohlam.

P11 :

Apakah menurut anda Harga lampu LED sesuai dengan kualitas dan daya tahannya.

P12 :

Apakah menurut anda Lampu LED tetap berfungsi optimal dalam berbagai kondisi cuaca (hujan, kabut, atau panas).

P13 : Apakah anda memilih lampu LED karena lebih ramah lingkungan dibandingkan lampu konvensional.

P14 : Apakah anda merasa lebih percaya diri berkendara dengan lampu LED yang terang.

P15 : Anda mengetahui Lampu LED motor memiliki berbagai pilihan warna yang menarik.

P16 : Anda lebih suka menggunakan lampu LED karena lebih cepat menyala dibandingkan lampu biasa.

P17 : Anda akan merekomendasikan penggunaan lampu LED kepada pengguna motor lainnya.

P18 : Anda ingin memilih lampu LED motor yang minim masalah teknis dan lebih tahan lama?

P19 : Jika tersedia, anda tertarik menggunakan lampu LED motor dengan fitur pencahayaan yang dapat disesuaikan (dimmable).

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM Keterangan:

2. Setelah itu setting pada Aplikasi SPSS kemudian didapatkan hasil sebagai berikut.

P20 : Apakah menurut anda Lampu LED sangat relavan untuk digunakan pada saat ini

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM 3. Kesimpulan:

Berdasarkan hasil diatas, maka nilai konstanta dan nilai koefisien regresi dapat dilihat pada tabel coeffients di kolom Unstandarized Coeffients. Jadi, telah diperoleh nilai konstanta (a) sebesar 4.406 dan nilai koefisien regresi (b) sebesar 0,868 dengan melihat pada kolom B. Maka Persamaan regresi dapat digunakan rumus Y = a + bX sehingga diperoleh persamaan regresi yaitu:

Y = 5.442 + 0,841X.

E. REFERENSI

Almumtazah, N., Azizah, N., Putri, Y. L., & Novitasari, D. C. (2021). Prediksi jumlah mahasiswa baru menggunakan metode regresi linier sederhana. Jurnal Ilmiah Matematika Dan Terapan18(1), 31-40.

Darma, B. (2021). Statistika penelitian menggunakan SPSS (Uji validitas, uji reliabilitas, regresi linier sederhana, regresi linier berganda, uji t, uji F, R2). Guepedia.

Ismail, Fajri. 2017. Statistika untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:

Prenadamedia.

Kurniawan, Robert. 2016. Analisis Regresi Dasar dan Penerapannya dengan R. Jakarta:

Kencana.

Muhidi, Sambas Ali. 2009. Analisis Korelasi Regresi dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung.

CV Pustaka Setia.

Yuantari, C. dan Sri H. 2017. Buku Ajar: Biostatistik Deskriptif & Inferensial. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Dian Nuswanto.

Yusuf, M. A., Herman, T., Abraham, A., & Rukmana, H. (2024). Analisis regresi linier sederhana dan berganda beserta penerapannya. Journal on Education6(02), 13331-133344.

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah menjalankan praktikum korelasi, mahasiswa mampu mengetahui definisi, fungsi, dan tujuan dari uji korelasi. Selain itu, mahasiswa mampu mengukur kekuatan hubungan atau korelasi antar variable dependent dan independent dengan menggunakan Aplikasi SPSS. Mahasiswa juga diharapkan mampu memahami dan mengaplikasikan konsep hubungan antar dua variable dalam penelitian kuantitatif.

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM STATISTIKA KEL. 4 (Halaman 47-59)

Dokumen terkait