• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM STATISTIKA KEL. 4

N/A
N/A
Wkwkwkwk

Academic year: 2025

Membagikan "LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM STATISTIKA KEL. 4"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Sebagai Syarat dalam Memperoleh Nilai Praktikum

Disusun Oleh:

Kelompok 4

04TIDP004/2023/GANJIL

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2025

(2)

STATISTIK INDUSTRI 2

Disusun Oleh:

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN 2025

ii

NAMA NIM

Diko Ardanito Putra 231010800279

M. Fajar Aditia 231010800638

Rendi Revagi Nazar 231010800315

Rosyid Syahid Abdurrahman 231010800469

Syah Kumbara Lazuardi 231010800267

(3)

praktikum Ergonomi Industri

Judul laporan : Praktikum Statistik Industri 2 Kelompok : 4 (Empat)

Kelas : 04TIDP004

Menyatakan bahwa laporan praktikum Statistik Industri 2 yang kami buat:

1. Merupakan hasil karya tulis (asli) sendiri, bukan merupakan karya yang pernah diajukan oleh pihak lain, dan bukan merupakan hasil plagiat atau hasil fotokopi;

2. Kami izinkan untuk dikelola oleh Universitas Pamulang dan Laboratorium Teknik Industri sesuai dengan norma hukum dan etika yang berlaku.

Pernyataan ini kami buat dengan penuh tanggung jawab dan kami bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

iii

(4)

LEMBAR PENILAIAN

JUDUL PRAKTIKUM Statistik Industri 2

TANGGAL PRAKTIKUM -

NAMA/NIM

Diko Ardanito Putra 231010800279 M. Fajar Aditia 231010800638 Rendi Revagi Nazar 231010800315 Rosyid Syahid Abdurrahman 231010800469 Syah Kumbara Lazuardi 231010800263

KELAS 04TIDP004

KELOMPOK 4

ASISTEN LABORATORIUM Herdi Ardiansyah

DOSEN PRAKTIKUM Nurselvi,S.TP., M.Sc

iv

Diko Ardanito Putra Herdi Ardiansyah Menyetujui

Dosen Praktikum

Nurselvi,S.TP., M.Sc NIDN. 04 27033102

Mengetahui

Ketua Laboratorium Teknik Industri

Yudi Maulana, S.T, M.T NIDN.04 15068304

(5)

v

(6)

rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Tugas Praktikum Statistik Industri 2 di Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas Pamulang. Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari pada laporan ini tidak akan terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami sebagai penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Pranoto, M.M., selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya;

2. Dr. E. Nurzaman A.M., M.M., M.Si., selaku Rektor Universitas Pamulang;

3. Dr. Rini Alfatiyah, S.T., M.T., CMA., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Pamulang;

4. Bapak Tedi Dahniar, S.T., M.T, selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Pamulang yang selalu memberikan arahan, dorongan, dan nasehat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini dengan baik;

5. Bapak Yudi Maulana, S.T., M.T., selaku Ketua Laboratorium Teknik Industri Universitas Pamulang;

6. Ibu Nurselvi,S.TP., M.Sc., yang telah memberikan berkah ilmu sehingga penulis dapat menyusun laporan;

7. Kak Herdi Ardiansyah, selaku Asisten Laboratorium Mata Kuliah Statistik Industri 2 yang telah memberikan masukan, dorongan, dan pengarahannya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik;

8. Teman-teman, khususnya kelas 04TIDP004 yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Praktikum Statistik Industri 2;

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan praktikum.

Penulis sadar bahwa dalam laporan ini masih banyak terdapat kekurangan.

Kekurangan tersebut tentunya dapat dijadikan peluang untuk peningkatan laporan selanjurnta. Akhirnya, penulis tetap berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

vi

(7)

Kelompok 4

vii

(8)

LEMBAR IDENTITAS...ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

LEMBAR PENILAIAN...iv

KATA PENGANTAR...v

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR TABEL... xi

PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR STATISTIK A. TUJUAN PRAKTIKUM...1

B. TEORI ATAU DASAR PRAKTIKUM...1

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM...3

D. LEMBAR KERJA...5

E. REFERENSI...7

PERTEMUAN 2 ANALISA PASAR DAN KEBUTUHAN KONSUMEN A. TUJUAN PRAKTIKUM...8

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM...8

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM...10

D. LEMBAR KERJA...12

E. REFERENSI...21

PERTEMUAN 3 VALIDITAS DAN RELIABILITAS A. TUJUAN PRAKTIKUM...22

B. TEORI ATAU DASAR PRAKTIKUM...22

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM...26

D. LEMBAR KERJA...28

E. REFERENSI...32

viii

(9)

A. TUJUAN PRAKTIKUM...33

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM...33

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM...37

D. LEMBAR KERJA...40

E. REFERENSI...45

PERTEMUAN 5 KORELASI A. TUJUAN PRAKTIKUM...46

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM...46

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM...50

D. LEMBAR KERJA...52

E. REFERENSI...54

PERTEMUAN 6 AUTOKORELASI DAN MULTIKOLINIERITAS A. TUJUAN PRAKTIKUM...55

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM...55

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM...58

D. LEMBAR KERJA...60

E. REFERENSI...62

PERTEMUAN 7 HETEROSKEDASTISITAS A. TUJUAN PRAKTIKUM...63

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM...63

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM...65

D. LEMBAR KERJA...70

E. REFERENSI...72

DAFTAR PUSTAKA

BIOGRAFI ANGGOTA KELOMPOK

ix

(10)

Gambar 1. 1 Objek Desain...4

Gambar 1. 2 Lampu LED...4

Gambar 3. 1 Input Data Kuesioner...26

Gambar 3. 2 Melakukan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas...27

Gambar 3. 3 Memindahkan Data ke Kotak Items...27

Gambar 3. 4 Klik Statistics...27

Gambar 4. 1 Regresi Positif...36

Gambar 4. 2 Regresi Negatif...36

Gambar 4. 3 Input Data...37

Gambar 4. 4 Tampilan Menu Analyze, Regression, dan Linier...38

Gambar 4. 5 Memasukan Data ke Kotak Independent dan Dependent...38

Gambar 4. 6 Memberikan Tanda Checklist pada Menu Statictics...38

Gambar 4. 7 Tampilan Menu Options...39

Gambar 5. 1 Tampilan Aplikasi SPSS...50

Gambar 5. 2 Tampilan Analyze Correlate Bivariate...50

Gambar 5. 3 Tampilan Menu Bivariate...50

Gambar 5. 4 Menu Options... 51

Gambar 6. 1 Tampilan Aplikasi SPSS...58

Gambar 6. 2 Menu Analyze... 59

Gambar 6. 3 Tampilan Menu Linier...59

Gambar 7. 1 Tampilan Aplikasi SPSS...66

Gambar 7. 2 Menu Analyze... 66

Gambar 7. 3 Tampilam Menu Linier...66

Gambar 7. 4 Menu Analyze... 67

Gambar 7. 5 Membuat Variabel Baru...67

Gambar 7. 6 Variabel RES_1...67

Gambar 7. 7 Transformasi ke Bentuk Absolute...68

Gambar 7. 8 Tampilan Compute Variabel...68

Gambar 7. 9 Membuat Variabel Baru...68

Gambar 7. 10 Hasil Variabel ABS_RES...69

x

(11)

Gambar 7. 12 Tampilan Linier...69

xi

(12)

Tabel 3. 1 Tabel r...24 Tabel 6. 1 Keputusan Autokorelasi...57 Tabel 6. 2 Keputusan Autokorelasi...57

xii

(13)

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Pelaksanaan praktikum statistik industri didasarkan pada teori mata kuliah statistik industri. Mahasiswa diharapkan mengetahui konsep dasar dan teori mengenai statistik dan bagaimana cara dalam menentukan sebuah produk.

Tujuan praktikum Statistik pada pertemuan pertama untuk memberikan wawasan dan pengetahuan dasar serta konsep-konsep dasar mengenai pengenalan Statistik secara umum mulai dari latar belakanng rumusan masalah dalam pemrosesan angka dalam pengumpulan data dan mengolahnya secara teknik( tidak manual) dengan software SPSS, Lalu pada pertemuan ini juga di bahas mengenai metode, jenis data dan teknik dalam analisis data tersebut.

B. TEORI ATAU DASAR PRAKTIKUM 1. Statistika

Perkembangan statistika diawali sebagai suatu ilmu yang membahas cara- cara mengumpulkan angka sebagai hasil pengamatan menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami. Menurut Spiegel (1961) statistika berasal dari kata “status” yang berarti negara. Sehingga pada pada awalnya statistika berkaitan dengan ilmu untuk angka-angka (keterangan) atas perintah raja suatu negara, yang ingin mengetahui kekayaan negaranya, jumlah penduduk, hewan piaraan, hasil pertanian, dan modal.

Contoh tertua mengenai hal ini dapat diambil dari zaman Kaisar Agustus yang membuat pernyataan bahwa seluruh dunia harus dikenai pajak, sehingga setiap orang harus melapor kepada statistikawan terdekat (pengumpul pajak). Peristiwa lain di dalam sejarah yang dapat dikemukakan ialah sewaktu William si Penakluk memerintahkan mengadakan pencacahan jiwa dan kekayaan di seluruh wilayah Inggris untuk pengumpulan pajak dan tugas militer. Semua pengamatan dicatat di dalam sebuah buku yang dikenal dengan Domesday Book.

Dari keperluan semacam ini timbullah teknik pencatatan angka-angka pengamatan dalam bentuk daftar dan grafik. Bagian statistika yang membicarakan

1

(14)

cara mengumpulkan dan menyederhanakan angka-angka pengamatan ini dikenal sebagai statistika deskriptif. Statistika deskriptif dapat berkembang tanpa memerlukan dasar matematika yang kuat, selain kecermatan dalam teknik berhitung.

Sejak tahun 1700-an analisis data yang dilakukan secara deskriptif berdasarkan tabel-tabel frekuensi, rataan, dan ragam untuk sampel (contoh) ukuran besar. Tahun 1800-an merupakan awal penggunaan grafik-grafik untuk penyajian data, seperti histogram, sejalan dengan penemuan sebaran (kurva) Normal.

Florence Nightengale (1820-1920) adalah seorang perawat yang terkenal dengan inovasi di bidang ilmu perawatan merupakan pelopor dalam penyajian data secara grafik. Selama perang Crimean, Nightengale mengumpulkan data dan membuat sistem pencatatan. Dari data tersebut dapat ditentukan tingkat mortalitas yang dapat menunjukkan hasil perbaikan kondisi kesehatan yang cenderung menurunkan tingkat kematian. Selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk grafik yang merupakan suatu inovasi statistika waktu itu.

2. Statistik Industri

Statistik industri adalah cabang ilmu statistik yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan data dalam dunia industri guna mendukung pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.

a. Peran Statistik dalam industri

1) Pengendalian Kualitas (Quality Control), Digunakan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas tertentu.

2) Peramalan Permintaan (Demand Forecasting), Membantu perusahaan dalam merencanakan produksi berdasarkan prediksi permintaan pasar.

3) Analisis Produktivitas, Mengukur efektivitas dan efisiensi tenaga kerja serta mesin dalam proses produksi.

4) Evaluasi Kepuasan Pelanggan, Menggunakan data survei dan analisis statistik untuk memahami kepuasan pelanggan dan meningkatkan layanan.

5) Pengelolaan Risiko, Membantu dalam identifikasi dan mitigasi risiko di lingkungan industri.

(15)

b. Jenis data dalam Statistik Industri

1) Data Kuantitatif, Data yang berbentuk angka dan dapat diukur, seperti jumlah produksi, waktu pengerjaan, dan biaya produksi.

2) Data Kualitatif, Data yang berbentuk kategori atau deskriptif, seperti tingkat kepuasan pelanggan atau klasifikasi jenis produk.

c. Metode Pengumpulan data

1) Observasi, Mengumpulkan data langsung dari proses industri.

2) Survei, Menggunakan kuesioner atau wawancara untuk memperoleh data dari pekerja atau pelanggan.

3) Eksperimen, Melakukan uji coba untuk mengetahui pengaruh variabel tertentu terhadap hasil produksi.

4) Data Sekunder, Menggunakan data yang telah dikumpulkan sebelumnya, seperti laporan produksi dan database perusahaan.

d. Teknik Analisis Statistik dalam industri

1) Statistik Deskriptif, Menganalisis data dengan ukuran pemusatan (mean, median, modus) dan ukuran penyebaran (range, varians, standar deviasi).

2) Regresi dan Korelasi, Digunakan untuk memahami hubungan antara variabel industri, seperti hubungan antara harga bahan baku dan biaya produksi.

3) Analisis Varians (ANOVA), Digunakan untuk membandingkan rata-rata lebih dari dua kelompok dalam suatu industri.

4) Statistik Inferensial, Menggunakan sampel data untuk membuat kesimpulan atau prediksi tentang populasi industri secara keseluruhan.

5) Six Sigma dan SPC (Statistical Process Control), Metode statistik untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM

Dalam Praktikum kali ini mahasiswa akan membuat produk untuk dipasarkan dan untuk menguji produk tersebut akan menggunakan kuisioner kepada konsumen. Produk yang kami pilih adalah lampu LED (Light Emitting Diode).

Karena, Lampu LED (Light Emitting Diode) semakin populer di dunia otomotif sebagai pengganti lampu halogen pada kendaraan modern.

(16)

Adapun prosedur praktikum adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa yang akan membuat rencana dan mengmpulkan data terkait perencanaan produk yang akan dijadikan sebuah objek (desain produk).

(Sumber: freepik.com)

Gambar 1. 1 Objek Desain

2. Pertimbangkan apakah produk sesuai dengan peminatan dan permintaan pasar yang relevan.

3. Setelah pengambilan Keputusan maka akan dilanjut dengan tahap perencanaan dengan cara mendeskripsikan produk sampai dengan kesimpulannya.

Produk Lampu Led kendaraan kami tuju sebagai objek desain produk

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Kelompok 4) Gambar 1. 2 Lampu LED

4. Setelah menentukan produk yang akan dilakukan penelitian siapkan pertanyaan yang akan disebarkan pada konsumen.

5. Setelah ditentukan, sebar kuisioner kepada konsumen untuk mendapatkan hasil dari produk tersebut.

(17)

D. LEMBAR KERJA

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM

1. Foto Desain Produk

(18)

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM

1. Deskripsi Produk

LED (Light Emitting Diode) adalah komponen semi konduktor yang menghasilkan cahaya ketika arus listrik melewatinya. Diode ini dapat mengubah energi listrik menjadi cahaya melalui proses yang disebut elektroluminesensi. LED digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari pencahayaan rumah, kendaraan, hingga perangkat elektronik. Lampu LED semakin populer di dunia otomotif sebagai pengganti lampu halogen pada kendaraan modern. Beberapa alasan utama mengapa lampu LED lebih unggul daripada lampu halogen bohlam di kendaraan masa kini salah satunya factor konsumsi daya yang lebih efisien disbanding bohlam yang menggunakan lilitan coil sebagai pancaran cahayanya.

2. Kesimpulan

Penggunaan lampu LED pada kendaraan roda dua memberikan peningkatan signifikan dalam kualitas penerangan dibandingkan dengan lampu konvensional. Lampu LED lebih efisien dalam konsumsi daya, memiliki umur pakai yang lebih panjang, serta mampu menghasilkan cahaya yang lebih terang dan fokus. Hal ini tidak hanya meningkatkan visibilitas pengendara di malam hari atau kondisi cuaca buruk, tetapi juga mendukung keselamatan berkendara secara keseluruhan. Selain itu, desain lampu LED yang lebih modern turut menunjang estetika kendaraan.

(19)

E. REFERENSI

Abryandoko, E. W. (2022). STATISTIK INDUSTRI I.

Anggoro, B. S. (2015). Sejarah Teori Peluang dan Statistika. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika6(1), 13-24.

Kumala, A., Sari, A., Atryes, V., & Adelino, M. I. (2024). Evaluasi Proses Mental Mahasiswa Teknik Industri Menggunakan Pendekatan Uji Statistik Dengan Metodologi RSME. Jurnal ARTI (Aplikasi Rancangan Teknik Industri)19(

2), 137-145.

Mardhotillah, B., Asyhar, R., & Elisa, E. (2022). Filosofi Keilmuan Statistika Terapan pada Era Smart Society 5.0. Multi Proximity: Jurnal Statistika1(2), 57-70.

Mufarrikoh, Z. (2019). Statistika pendidikan (Konsep sampling dan uji hipotesis).

Jakad Media Publishing.

Nur, I. R. D. (2020). Analisis kesulitan mahasiswa pada mata kuliah statistika inferensial. Jurnal Lebesgue: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistika1(3), 208-215.

Prajitno, S. B. (2013). Metodologi penelitian kuantitatif. Jurnal. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati. (tersedia di http://komunikasi. uinsgd. ac. id), 1-29.

Rudini, R. (2016). Peranan statistika dalam penelitian sosial kuantitatif. Jurnal Saintekom: Sains, Teknologi, Komputer Dan Manajemen6(2), 53-66.

Yunitasari, E. W. (2019). Perbaikan sistem belajar mahasiswa pada mata kuliah statistik industri dengan metode plan do check action (PDCA). IEJST (Industrial Engineering Journal of The University of Sarjanawiyata Tamansiswa)3(2).

(20)

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah melaksanakan praktikum Analisa Pasar dan Kebutuhan Konsumen mahasiswa mampu memahami tentang analisis pasar serta metode analisis pasar seperti kualitatif, kuantitatif, SWOT serta analisis kompetitif. Selain itu, mahasiswa mampu memahami tentang pasar, pasar tradisional, dan pasar modern serta memahami tentang pemasaran untuk menentukan kebutuhan konsumen.

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM 1. Analisa Pasar

Analisa pasar adalah proses mengumpulkan dan menilai data terkait tren industri, perilaku konsumen, pesaing, serta kondisi ekonomi yang mempengaruhi permintaan dan penawaran. Tujuannya adalah memahami target konsumen, mengidentifikasi tren, menilai persaingan, mengurangi risiko bisnis, dan menentukan strategi pemasaran yang efektif. Metode yang digunakan meliputi analisa kuantitatif (data statistik), kualitatif (wawancara dan observasi), SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), serta analisa kompetitif. Analisa pasar penting bagi bisnis untuk mengambil keputusan yang tepat sebelum meluncurkan produk, memasuki pasar baru, atau mengembangkan strategi jangka panjang.

2. Pasar

Dalam pembicaraan secara kongret, pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi jual beli. Dalam pembahasan ekonomi, pasar lebih ditekankan pada proses jual beli secara formal.

Pasar memang selalu menempati posisi central dalam perekonomian. Dalam (Abercrombie 2010), secara luas pasar merupakan arena pertukaran antara pembeli dan penjual demi keuntungan atau penemuhan kebutuhan secara individual.

Para ekonom memang cenderung melihat pasar secara abstrak sebagai mekanisme pertukaran barang dan penetapan harga. Sebagai arena pertukaran, pasar juga berfungsi sebagai lembaga sosial, karena pasar memiliki struktur sosial.

8

(21)

Menurut Weber, struktur interaksi pasar dimulai melalui perjuangan dan persaingan yang berkembang menjadi tukar. (Abercrombie 2010). Persaingan sangat penting dalam suatu pasar. Oleh karena itu memisahkan istilah pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan tiga orang atau lebih untuk membentuk pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak atau lebih. Dalam teori sosiologi, pasar mulai bangkit pada abad ke-20.

Sebagai buktinya adalah muncul adanya subdisiplin ilmu sosiologi, yaitu sosiologi ekonomi. Secara sosiologis, menurut Geertz, pengertian pasar sebenarnya tidak hanya menyangkut aspek-aspek ekonomi atau proses jual beli barang saja, tetapi pasar juga merupakan suatu pranata ekonomi sekaligus cara hidup. Dan dari sudut arus barang dan jasa, ciri khas pasar yang paling menonjol adalah barang yang diperjual belikan. Dilihat dari struktur sosial dalam suatu pasar, hubungan antara pedagang satu dengan lainnya, penjual dengan pembeli, pembeli dengan pembeli dan lainnya. Membentuk suatu jaringan sosial. Jaringan tersebut merupakan hubungan sosial yang antara individu-individu atau kelompok. Dan dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi dipengaruhi oleh keterlekatan orang dalam suatu hubungan sosial.

Berdasarkan cara transaksinya, pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional merupakan pasar yang bersifat tradisional di mana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung.

Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa kebutuhan pokok atau kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur- sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan atau perkampungan untuk memudahkan pembeli untuk menuju pasar. Sisi negatif dari pasar tradisional adalah keadaannya yang cenderung kotor dan kumuh sehingga banyak orang yang segan berbelanja untuk berbelanja di pasar tradisional.

Beberapa pasar tradisional yang legendaris antara lain adalah pasar Beringharjo di Jogja, Pasar Klewer di Solo, Pasar Johar di Semarang. Dan pasar- pasar tersebut merupakan kategori pasar besar. Di katakan pasar besar karena lahan pasar relatif luas Pasar. Pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba

(22)

bertahan menghadapi serangan dari pasar modern. Pasar modern merupakan pasar yang bersifat modern, di mana barang barang diperjualbelikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri juga dengan menggunakan teknologi canggih, seperti di mall, hypermarket, supermarket. Adanya perbedaan struktur dsn infratruktur antara pasar tradisional dengan pasar modern merupakan tantangan tersendiri bagi pasar tradisional untuk tidak kalah saing dengan pasar modern.

3. Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran merupakan salah satu bidang ilmu manajemen yang sangat diperlukan dalam semua kegiatan lini bisnis. Manajemen pemasaran merupakan faktor terpenting untuk kelangsungan hidup perusahaan atau bisnis agar dapat mencapai tujuan yang diinginkannya. Manajemen menjadi faktor terpenting karena, di mana pemasaran sering disebut sebagai garda terdepannya perusahaan.

Tidak jarang perusahaan menjadikan pemasaran sebagai jantungnya perusahaan, dimana baik dan buruknya kelangsungan hidup perusahaan tergantung bagaimana cara memasarkan bisnis yang dijalankan. Manajemen pemasaran yang tepat akan membuat perusahaan menjadi sukses, karena lebih tepat dalam melangkah dan menjalankan usahanya, sehingga manfaatnya bias dirasakan dalam jangka Panjang.

Pemasaran adalah sebuah proses manajerial yang mengakibatkan individu atau kelompok yang ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau inginkan, yaitu dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang mempunyai nilai kepada pihak lain. Manajemen pemasaran menyangkut sebuah produk yaitu barang dan jasa agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Manajemen pemasaran mempunyai tujuan agar perusahaan dapat menghasilkan laba sebanyak banyaknya, yaitu dengan cara memenuhi atau melayani konsumen dengan cara menyediakan produk (barang dan jasa) yang mereka butuhkan dan inginkan.

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM

Untuk melakukan praktikum Analisa Pasar dan Kebutuhan Konsumen mahasiswa akan membuat kuesioner tentang produknya dan disebarkan ke konsumen untuk mengetahui kualitas dari Produk tersebut. Produk yang kami buat adalah lampu LED (Light Emitting Diode). Karena, Lampu LED (Light Emitting Diode) semakin populer di dunia otomotif sebagai pengganti lampu halogen pada

(23)

kendaraan modern. Adapun untuk prosedur dan mekanismenya adalah sebagai berikut:

1. Analisis produk dengan menyebarkan kuisioner kepada konsumen

2. Hasil Kuesioner akan menjadi acuan untuk mengetahui kualitas dari produk tersebut.

(24)

D. LEMBAR KERJA

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM

Hasil Kuisioner:

(25)

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM

1. Lampu LED lebih hemat energi dibandingkan lampu bohlam

2. Lampu LED memiliki daya tahan lebih lama (endurance) dibandingkan lampu lainnya.

3. Lampu LED pada motor lebih terang dibandingkan lampu halogen atau bohlam biasa.

(26)

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected]

4. Warna cahaya lampu LED lebih nyaman bagi mata saat berkendara di malam hari.

5. Anda memilih lampu LED karena lebih tahan terhadap guncangan dan getaran.

6. Cahaya yang dihasilkan lampu LED lebih fokus dan tidak menyebar berlebihan.

(27)

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM

7. Anda tidak mengalami kesulitan saat memasang atau mengganti lampu LED pada motor anda.

8. Lampu LED memberikan tampilan yang lebih modern dan stylish.

9. Lampu LED tidak menyilaukan pengendara lain di jalan raya. LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM

10. Anda lebih memilih menggunakan lampu LED daripada jenis lampu bohlam.

11. Apakah menurut anda Harga lampu LED sesuai dengan kualitas dan daya tahannya.

12. Apakah menurut anda Lampu LED tetap berfungsi optimal dalam berbagai kondisi cuaca (hujan, kabut, atau panas).

(28)

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM

13. Apakah anda memilih lampu LED karena lebih ramah lingkungan dibandingkan lampu konvensional.

14. Apakah anda merasa lebih percaya diri berkendara dengan lampu LED yang terang.

15. Anda mengetahui Lampu LED motor memiliki berbagai pilihan warna yang menarik.

(29)

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM

16. Anda lebih suka menggunakan lampu LED karena lebih cepat menyala dibandingkan lampu biasa.

17. Apakah anda akan merekomendasikan penggunaan lampu LED kepada pengguna motor lainnya.

18. Apakah Anda ingin memilih lampu LED motor yang minim masalah teknis dan lebih tahan lama.

(30)

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM

19. Jika tersedia, anda tertarik menggunakan lampu LED motor dengan fitur pencahayaan yang dapat disesuaikan (dimmable).

20. Apakah menurut anda Lampu LED sangat relavan untuk digunakan pada saat ini

(31)

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM

Kesimpulan:

Kuesioner yang telah disebar mendapatkan 35 responden, kemudian jawaban dari responden akan menjadi data yang akan diuji pada pertemuan-pertemuan berikutnya.

(32)

E. REFERENSI

Adiwijaya, M. (2007). Analisa Strategi Reposisi Merek Dalam Persaingan Pasar. Jurnal Manajemen Pemasaran2(2).

Ariyani, N. I., & Nurcahyono, O. (2014). Digitalisasi pasar tradisional: Perspektif teori perubahan sosial. Jurnal Analisa Sosiologi3(1), 1-12.

Azizah, N. (2023). Strategi manajemen pemasaran. Jurnal Pusdansi2(2).

gracela singkay Shanty, S., Maki, T., & Lotulung, C. (2022). Analisa Pengaruh pasar tradisional modoinding terhadap kinerja ruas jalan pinasungkulan. GEARBOX: Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 100-110.

Masyhuri, M., & Utomo, S. W. (2017). Analisis Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap Pasar Tradisional Sleko di Kota Madiun. Assets: Jurnal Akuntansi dan Pendidikan6(1), 59-72.

Rambe, D. N. S., & Aslami, N. (2021). Analisis strategi pemasaran dalam pasar global. El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat1(2), 213-223.

Sulistiyani, S., Pratama, A., & Setiyanto, S. (2020). Analisis strategi pemasaran dalam upaya peningkatan daya saing umkm. Jurnal Pemasaran Kompetitif3(2), 31.

(33)

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah melaksanakan praktikum validitas dan reliabilitas mahasiswa mampu menguji validitas dan reliabilitas dengan Aplikasi SPSS. Kemudian mahasiswa mampu mengetahui kriteria data tersebut valid dan reliabel dengan mengetahui tabel r. Dengan melaksanakan praktikum ini mahasiswa juga bisa menguasai Teknik dasar SPSS untuk menguji validitas dan reliabilitas.

B. TEORI ATAU DASAR PRAKTIKUM 1. Validitas

Dalam Azwar (1987: 173 dalam Matondang 2009) menyatakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya.

Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya hasil ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur.

Afiyanti (2008) mengatakan bahwa konsep validitas dalam penelitian kualitatif yang sering digunakan adalah kredibilitas. kredibilitas menjadi suatu hal yang penting ketika mempertanyakan suatu kualitas hasil suatu penelitian kualitatif.

Standar kredibilitas identik dengan standar validitas internal dalam penelitian kuantitatif.

Sejalan dengan itu, dalam hal pengujian tes di sekolah, suatu tes dapat dikatakan valid dan tes tersebut harus mengukur sesuatu yang harus diukur. Dalam hal ini tes yang dilakukan oleh seorang guru seharusnya mempertimbangkan validitas dari suatu tes. Validitas adalah masalah proses pembuktian yang berkelanjutan, mengacu pada sejauh mana bukti dan teori mendukung interpretasi terhadap skor tes sesuai tujuan tes. Proses validasi melibatkan proses

21

(34)

pengumpulkan bukti untuk memberikan dasar ilmiah untuk interpretasi skor tes.

Validitas adalah masalah interpretasi terhadap nilai tes, bukan tes itu sendiri, karena validitas tidak seberapa terkait dengan bentuk atau jenis tes, tetapi interpretasi terhadap skor tes. Oleh karena itu, ketika skor tes digunakan atau ditafsirkan lebih dari satu cara, setiap cara interpretasi dimaksudkan harus divalidasi. (Sumintono, B

& Widhiarso. W, 2013).

Djaali (2000: 77) menyatakan bahwa untuk menghitung validitas internal untuk skor butir dikotomi digunakan koefisien korelasi biserial (ri) dengan rumus:

ri = XiXr St

Pi Pq Keterangan:

ri

:

koefisien korelasi antara skor butir ke i dengan skor total.

Xi :

rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir ke i.

Xt :

rata-rata skor total semua responden.

St : standar deviasi skor total semua responden.

pi : proporsi jawaban yang benar untuk butir ke i.

Pq : proporsi jawaban yang salah untuk butir ke i.

Kriteria

Jika r hitung >r tabel, maka kuesioner dinyatakan valid Jika r hitung < r tabel, maka kuesioner dinyatakan tidak valid

kategori dari validitas instrument yang mengacu pada pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh Guilford (1956, h.145) adalah sebagai berikut:

0,80 < ri 1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik) 0,60 < ri 0,80 validitas tinggi (baik)

0,40 < ri 0,60 validitas sedang (cukup) 0,20 < ri 0,40 validitas rendah (kurang) 0,00 < ri 0,20 validitas sangat rendah (jelek)

ri 0,00 tidak valid

(35)

Tabel 3. 1 Tabel r

(Sumber: Blogspot.com) 2. Reliabilitas

Dalam Afiyanti (2008) Istilah reliabilitas dalam penelitian kualitatif dikenal dengan istilah dependabilitas. Konsep Reliabilitas ini juga sering menjadi pertimbangan lain dalam menilai keilmiahan suatu temuan penelitian kualitatif.

Validitas suatu tes yang diberikan ke siswa juga harus reliabel atau ajek, yang bermakna pengukuran dengan ujian yang dilakukan mendapatkan hasil yang konsisten. Misalnya, ujian yang diberikan hari ini kepada siswa oleh seorang guru, seharusnya memberikan nilai yang tidak jauh berbeda apabila diberikan esoknya (karena tidak ada aktivitas pembelajaran atau lupa pada jangka waktu yang hanya satu hari). Kecilnya reliabilitas dapat terjadi karena set soal ujian yang tidak baik (butir soal yang membingungkan) ataupun tidak adanya konsistensi dalam pemberian skor. Kedua hal tersebut adalah tanggung jawab guru untuk menghindarinya. (Sumintono, B & Widhiarso, W, 2013).

Ada tiga terminologi yang menggambarkan reliabilitas pengukuran, yaitu stabilitas (stability), ekuivalensi (equivalency), dan konsistensi internal (internal consistency). Reliabilitas sebagai koefisien stabilitas menunjukkan hasil yang sama didapatkan dari pengulangan tes, ekuivalensi menunjukkan seberapa jauh dua tes yang paralel akan menghasilkan skor tes yang sama, dan konsistensi internal menunjukkan seberapa konsisten hasil skor tiap butir dalam satu tes. Reliabilitas dapat diestimasi jika ada yang dibandingkan. Perbandingan antar-waktu yang diturunkan menjadi pendekatan reliabilitas tes ulang, perbandingan antar-bentuk tes

(36)

yang diturunkan menjadi reliabilitas tes paralel, dan perbandingan antar-komponen tes yang diturunkan menjadi pendekatan konsistensi internal.

a. Pendekatan Tes Ulang. Relabilitas tes ulang didapatkan dari korelasi antara skor dari tes yang sama. Jika tes diberikan kepada siswa dengan populasi yang sama, diharapkan koefisien reliabilitas yang mendekati 1. Pada tipe ini, koefisien reliabilitas didapatkan melalui korelasi skor tes antar waktu. Ada dua jenis koefisien korelasi yang dipakai, pertama adalah korelasi Pearson (product moment) dan korelasi intrakelas (interclass correlation/ICC).

b. Pendekatan Tes Paralel. Tipe ini disusun untuk mengatasi permasalahan yang ada pada tipe reliabilitas tes paralel berkaitan dengan isu efek bawaan atau kontaminasi. Reliabilitas tes paralel disebut juga dengan reliabilitas form pengganti (alternate form). Sama seperti reliabilitas tes ulang, harga reliabilitas didapatkan dari korelasi antara skor dari kedua tes yang pararel.

c. Pendekatan Konsistensi Internal. Reliabel dalam pengertian konsistensi internal menunjukkan bahwa antara satu bagian tes dan bagian lainnya menghasilkan pengukuran yang konsisten. Konsistensi intenal diindikasikan oleh tingginya korelasi antara belahan tes. Belahan ini dapat berupa butir maupun komponen tes. Karena itu, dalam pendekatan konsistensi internal dikenal konsistensi dua belahan tes yang biasa dihitung dengan koefisien Spearman-Brown, atau tiga belahan yang biasa dihitung dengan koefisien Feldt, atau yang dihitung dengan menggunakan koefisien alpha.

Konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas alat ukur berkaitan erat dengan masalah kekeliruan pengukuran. Kekeliruan pengukuran sendiri menunjukkan sejauh mana inkonsistensi hasil pengukuran terjadi apabila dilakukan pengukuran ulang terhadap kelompok subyek yang sama. Sedangkan konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas hasil ukur berkaitan erat dengan kekeliruan dalam pengambilan sampel yang mengacu pada inkonsistensi hasil ukur apabila pengukuran dilakukan ulang pada kelompok yang berbeda. Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.

Djaali (2000: 81) menyatakan bahwa reliabilitas konsistensi gabungan butir berkaitan dengan kemantapan antara butir suatu tes. Hal ini dapat diungkapkan

(37)

dengan pertanyaan, apakah terhadap obyek ukur yang sama, butir yang satu menunjukkan hasil ukur yang sama dengan butir yang lainnya? Dengan kata lain bahwa terhadap bagian obyek ukur yang sama, apakah hasil ukur butir yang satu tidak kontradiksi dengan hasil ukur butir yang lain.

Jika terhadap bagian obyek ukur yang sama, hasil ukur melalui butir yang satu kontradiksi atau tidak konsisten dengan hasil ukur melalui butir yang lain maka pengukuran dengan tes (alat ukur) sebagai suatu kesatuan itu tidak dapat dipercaya.

Dengan kata lain tidak reliabel dan tidak dapat digunakan untuk mengungkap ciri atau keadaan yang sesungguhnya dari obyek ukur. Kalau hasil pengukuran pada bagian obyek ukur yang sama antara butir yang satu dengan butir yang lain saling kontradiksi atau tidak konsisten maka kita jangan menyalahkan obyek ukur, melainkan alat ukur (tes) yang dipersalah-kan dengan mengatakan bahwa tes tersebut tidak reliabel terhadap obyek yang diukur.

Uji reliabilitas yaitu uji untuk mengukur sebuah kuesioner yang merupakan aspek penilaian dari variabel-variabel tertentu. Kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban responden konsisten dari waktu ke waktu. Jumlah kuesioner dikatakan reliabel jika Croncbach’s alpha > 0,06 dan dikatakan tidak reliabel jika Croncbach’s alpha < 0,06. (Harahap S. G., 2017) (Suliyanto, 2011). Jika nilai alpha

> 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient realibility) sementara jika alpha >

0,80 ini mensugestikan seluruh item reliable. Dan, seluruh data tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memakn ainya sebagai berikut:

1. alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna.

2. alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitasnya tinggi.

3. alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitasnya moderat 4. alpha < 0,50 maka reliabilitasnya rendah.

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM

Dalam Praktikum Uji validitad dan reliabilitas kita akan menggunakan software SPSS, Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:

1. Buka Aplikasi SPSS dan input data dari kuesioner yang sudah disebar

(38)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Kelompok 4) Gambar 3. 1 Input Data Kuesioner

2. Selanjutnya lakukan uji validitas dan uji reliabilitas dengan Klik AnalizeScaleRealiability Analysis

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Kelompok 4) Gambar 3. 2 Melakukan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

3. Kemudian, masukkan data ke kotak items dengan cara klik CTRL + A lalu tekan tanda panah ke items

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Kelompok 4) Gambar 3. 3 Memindahkan Dara ke Kotak Items

4. Selanjutnya, Klik statistic dan beri tanda ceklis pada Scale if item deleted, Means, Variance, dan Corelations.

(39)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Kelompok 4) Gambar 3. 4 Klik Statistic

5. Terakhir Klik continue kemudian OK.

(40)

D. LEMBAR KERJA

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM

1. Buka Aplikasi SPSS dan input data dari kuesioner yang telah disebarkan, dan mendapatkan hasil 35

Keterangan:

P1 :

Lampu LED lebih hemat energi dibandingkan lampu bohlam

P2 : Lampu LED memiliki daya tahan lebih lama (endurance) dibandingkan lampu lainnya.

P3 : Lampu LED pada motor lebih terang dibandingkan lampu halogen atau bohlam biasa.

P4 : Warna cahaya lampu LED lebih nyaman bagi mata saat berkendara di malam hari.

P5 : Anda memilih lampu LED karena lebih tahan terhadap guncangan dan getaran.

P6 : Cahaya yang dihasilkan lampu LED lebih fokus dan tidak menyebar berlebihan.

(41)

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM

Keterangan:

P7 :

Anda tidak mengalami kesulitan saat memasang atau mengganti lampu LED pada motor anda.

P8 : Lampu LED memberikan tampilan yang lebih modern dan stylish.

P9 : Lampu LED tidak menyilaukan pengendara lain di jalan raya.

P10 :

Anda lebih memilih menggunakan lampu LED daripada jenis lampu bohlam.

P11 :

Apakah menurut anda Harga lampu LED sesuai dengan kualitas dan daya tahannya.

P12 :

Apakah menurut anda Lampu LED tetap berfungsi optimal dalam berbagai kondisi cuaca (hujan, kabut, atau panas).

P13 : Apakah anda memilih lampu LED karena lebih ramah lingkungan dibandingkan lampu konvensional.

P14 : Apakah anda merasa lebih percaya diri berkendara dengan lampu LED yang terang.

P15 : Anda mengetahui Lampu LED motor memiliki berbagai pilihan warna yang menarik.

P16 : Anda lebih suka menggunakan lampu LED karena lebih cepat menyala dibandingkan lampu biasa.

P17 : Anda akan merekomendasikan penggunaan lampu LED kepada pengguna motor lainnya.

P18 : Anda ingin memilih lampu LED motor yang minim masalah teknis dan lebih tahan lama?

P19 : Jika tersedia, anda tertarik menggunakan lampu LED motor dengan fitur pencahayaan yang dapat disesuaikan (dimmable).

(42)
(43)

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM

Keterangan:

2. Setelah itu setting pada Aplikasi SPSS dan didapatkan hasil sebagai berikut:

3. Kesimpulan uji Validitas:

df = n-2 dengan sig 5%, maka df= 35-2 = 33 sehingga didapat dari table r adalah 0.2826. Sehingga dilihat daru masing-masing nilai Corrected item – total correalition atau r tabel lebih kecil dari r hitung, maka kuesioner tersebut valid.

P20 : Apakah menurut anda Lampu LED sangat relavan untuk digunakan pada saat ini

(44)

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM

4. Kesimpulan uji Reliabilitas:

Berdasarkan hasil pada aplikasi SPSS diatas, data kuesioner reliabel.

Dikarenakan nilai Cronbach’s Alfa > 0.50 yakni 0.956 > 0.50.

(45)

E. REFERENSI

Afiyanti (2008). Validitas dan Reliabilitas dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 12, No. 2, Juli 2008; Hal 137-141.

Darma, B. (2021). Statistika penelitian menggunakan SPSS (Uji validitas, uji reliabilitas, regresi linier sederhana, regresi linier berganda, uji t, uji F, R2).

Guepedia.

Djaali., dkk. Pengukuran Dalam Pendidikan. Jakarta: Program Pascasarjana, 2000.

Hidayat, Anwar (2012). Penjelasan Uji Reliabilitas Instrumen Lengkap.

Matondang, Zulkifli (2009). Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian.

Jurnal Tabularasa PPS UNIMED. Vol.6 No.1, Juni 2009

Rosita, E., Hidayat, W., & Yuliani, W. (2021). Uji validitas dan reliabilitas kuesioner perilaku prososial. FOKUS: Kajian Bimbingan Dan Konseling Dalam Pendidikan, 4(4), 279-284.

Sumintono, B & Widhiarso, W (2013). Aplikasi Pemodelan RASCH Pada Assessment Pendidikan. Cimahi: Trim Komunikata Publishing House.

(46)

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah menjalankan praktikum regresi linier sederhana mahasiswa mampu melakukan uji regresi dengan Aplikasi SPSS. Kemudian mahasiswa mampu mengetahui variable independen dan dependen atau X dan Y, hubungan antara variable X dan Y hingga menguji keterkaitan X terhadap Y dengan Aplikasi SPSS.

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM 1. Regresi Linier

Analisis regresi linier merupakan teknik dalam statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Dalam analisis regresi dibedakan dua jenis variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Regresi linier yang terdiri dari satu variabel dependen dan satu variable independen disebut regresi linier sederhana, sedangkan regresi linier yang terdiri dari satu variable dependen dan beberapa variable independen disebut regresi linier berganda. Hubungan antar variabel variabel tersebut dapat dinyatakan dalam model matematika.

Salah satu tujuan dalam analisis regresi adalah untuk mengestimasi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Hasil dari analisis regresi berupa koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen. Pada umumnya digunakan metode estimasi kuadrat terkecil untuk mengestimasi koefisien regresi. Metode kuadrat terkecil adalah suatu metode yang digunakan untuk mengestimasi koefisien garis 2 regresi dengan cara meminimumkan jumlah kuadrat residual. Penggunaan metode kuadrat terkecil memerlukan beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi.

Jika asumsi-asumsi klasik dalam metode kuadrat terkecil terpenuhi maka penduga parameter yang diperoleh bersifat Best Linier Unbiased Estimation (BLUE). Pada kenyataannya, asumsi ini tidak selalu terpenuhi sehingga penggunaan metode kuadrat terkecil kurang tepat. Salah satu penyebab tidak

34

(47)

terpenuhinya asumsi klasik adalah adanya outlier. Outlier adalah satu atau beberapa data yang terlihat jauh dari pola kumpulan data keseluruhan.

2. Regresi Linier Sederhana

Bila kita mempunyai data dua variabel atau lebih, adalah sewajarnya untuk mencari suatu cara bagaimana variabel-variabel itu berhubungan. Hubungan yang diperoleh dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabelnya.

Para ilmuwan, seperti psikolog dan sosiolog selalu berkepentingan terhadap persoalan peramalan. Pengertian persamaan regresi yaitu merupakan persamaan matematika yang memungkinkan untuk meramalkan suatu variabel terikat dari nilai-nilai atau lebih dari satu variabel bebas. Istilah ini berasal dari kajian yang dilakukan oleh Sir Francis Galton yang membandingkan tinggi badan anak laki-laki dengan ayah yang tinggi. Setelah beberapa generasi berikutnya terdapat kecenderungan mundur (regressed) mendekati nilai tengah populasi.

Dalam regresi linier sederhana pada bagian "sederhana" ini menerangkan bahwa kita hanya mempertimbangkan satu variabel bebas. Regresi linier sederhana menjelaskan mengenai hubungan antardua variabel yang biasanya dapat dinyatakan dalam suatu garis regresi, serta merupakan teknik dalam statistika parametrik yang digunakan secara umum untuk menganalisis rata-rata respons dari variabel y yang berubah sehubungan dengan besarnya intervensi dari variabel x. Dalam regresi linier, variabel y dapat disebut sebagai variabel respons, juga disebut sebagai variabel output dan tidak bebas (dependent). Adapun variabel x dapat disebut sebagai variabel predictor (digunakan untuk memprediksi nilai dari y), juga dapat disebut variabel explanatory, input, regressors, dan bebas (independent).

Terdapat dua macam regresi, pertama adalah regresi linier sederhana biasa disebut regresi linier, kedua adalah regresi linier ganda/jamak (multiple linier regression) atau disebut linier ganda. Untuk regresi linier sederhana, satu variabel dipandang sebagai variasinya dipengaruhi (dependent) oleh variabel lainnnya.

Variabel yang mempengaruhi ini disebut sebagai variabel bebas (independent variabel) dan variabel yang dipengaruhi disebut variabel tak bebas atau variabel terikat/tergantung (dependent variabel).

(48)

Analisis regresi sebagai bagian dari alat uji statistik, diperkenalkan pertama kali oleh Francis Galton. Dalam sebuah makalah yang terkenal, Galton menemukan fakta bahwa meskipun ada kecenderungan bagi orangtua yang tinggi untuk memiliki anak tinggi dan bagi orang tua pendek untuk memiliki orang tua yang pendek. Tiggi rata-rata anak yang lahir dari orang tua yang memiliki ketinggian tertentu cenderung bergerak menuju ketinggian rata-rata tinggi populasi secara keseluruhan. Dengan kata lain, tinggi anak dengan orang tua yang luar biasa tinggi atau sangat pendek bergerak menuju ketinggian rata-rata penduduk. Hukum regresi universal Dalton diperkuat hasil temuan penelitian lainnya dari Karl Pearson. Ahli statistik ini mengumpulkan lebih dari seribu catatan ketinggian dari anggota kelompok keluarga. Ia menemukan bahwa tinggi rata-rata anak-anak dari kelompok bapak tinggi kurang dari dari ayah mereka tinggi dan rata-rata anak-anak dari kelompok bapak pendek lebih besar dari ayah mereka tinggi, sehingga “regresi“

anak tinggi dan pendek sama menuju ketinggian rata rata semua orang.

Secara sederhana, analisis regresi merupakan analisis yang berusaha untuk meramalakan dan memperkirakan secara matematis apa yang akan terjadi pada masa depan berdasarkan dari data yang telah diperoleh dari hasil penelitian.

Tujuannya adalah untuk meminimalisir tingkat kesalahan dalam pengambilan keputusan. Istilah meramal dalam analisis regresi disebut sebagai estimasi atau menduga. Hal ini diungkapkan oleh ashanter dan levina (2006) yaitu analisis regresi merupakan alat statistic untuk mengestimasi (menduga) hubungan antara variabel.

Demikian pula Keller (2012) mengatakan bahwa analisis regresi digunakan untuk memprediksi nilai satu variabel dengan variabel lainnya. Pengertian secara lengkap disebut oleh Gujarati bahwa analisis regresi merupakan alat statistic yang digunakan untuk menerangkan ketergantungan variabel tak bebas dengan satu atau lebih variabel bebas (X), dengan tujuan untuk memperkirakan atau meramalkan nilai rata-rata dari variabel tak bebas apabila nilai variabel yang menerangkan sudah diketahui. Ini berarti dalam analisis regresi adalah meramal rata-rata variabel tak bebas (Y) melalui variabel bebas (X).

Bentuk peraamalan atau prediksi dalam analisis regresi dituliskan dalam persamaan regresi berikut ini:

Y = a + bx

(49)

Dimana:

a : Constant, (nilai Y apabila X = 0)

b : Koefisien regresi, apabila ada kenaikan memiliki tanda + (plus) atau menurun – (minus) terhadap nilai Y apabila X berubah 1 unit Y : Variabel tak bebas

X : Variabel bebas

Untuk menggambarkan koefisien regresi bertanda plus dan minus dapat dilihat pada gambar berikut:

(Sumber: Jurnal Kurniawan, Robert. 2016.) Gambar 4. 1 Regresi Positif

(Sumber: Jurnal Kurniawan, Robert. 2016.) Gambar 4. 2 Regresi Negatif

Adapun untuk mencari persamaan a dan b rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

a = (∑Y)(∑ X2)−(∑ X)(∑ XY)

n ∑ x2−(∑ x)2 atau a = ∑Y

n – b . ∑ X n b = n(∑ XY)−(∑ X)(∑Y)

n ∑ x2−(∑ x)2

Sebagai alat analisis, ada beberapa persyaratan sebelum menggunakan analisis regresi. Beberapa persyaratan tersebut adalah:

a. Terdapat logika konseptual yang menghubungkan antara variabel bebas (predictor) dan variabel tak bebas (criterion). Artinya, hubungan predictor dan criterion mempunyai dasar rasional yang kuat atau didukung oleh teori yang kuat.

b. Pada umumnya, predictor melalui criterion. artinya, dalam urutan waktu, predictor terjadi lebih dahulu kemudian criterion. Sebagai contoh, pemberian

(50)

renumerasi kejadiannya mendahului pengukuran kinerja pegawai sehingga dapat dipelajari bahwa kinerja pegawai sebagai pengaruh dari pemberian renumerasi.

c. Terdapat pengaruh (direct effect) yaitu dari predictor ke criterion atau dalam representasi symbol ditulis sebagai anak panah berkepala satu. Misalkan predictor = X criterion = Y, maka arah pengaruh ditulis dengan X→Y atau pengaruh X terhadap Y, bukan sebaliknya. Hal ini berbeda dengan dengan analisis korelasi dimana hubungan X dan Y atau sebaliknya Y dan X bermakna sama, jadi X berkorelasi dengan Y memiliki makna yang sama yakni Y berkorelasi dengan X.

d. Terdapat kontrol secara statistik sehingga pengaruh predictor yang dipelajari dapat dikontrol pengaruhnya.

C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM

Dalam praktikum Regresi Linier sederhana mahasiswa akan melakukan uji konstanta dan nilai koefisien regresi. Adapun untuk prosedur nya adalah sebagai berikut:

1. Tentukan variable X dan Y pada kuesioner yang sudah disebar pada pertemuan ke 2.

2. Judul Kuesioner adalah “Pengaruh Kualitas Lampu Led Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Pada Penerangan Kendaraan Roda Dua”

3. Untuk variable independent adalah Kualitas Lampu LED dan variable dependent adalah Kepuasan Konsumen. Hal ini dikarenakan kualitas lampu LED yang mempengaruhi terhadap kepuasan konsumen.

4. Setelah menentukan variable X dan Y input data hasil kuesioner ke Aplikasi SPSS

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Kelompok 4) Gambar 4. 3 Input Data

(51)

5. Klik AnalyzeRegressionLinier

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Kelompok 4)

Gambar 4. 4 Tampilan Menu Analyze, Regression, dan Linier 6. Masukan data ke kotak independent dan dependent

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Kelompok 4)

Gambar 4. 5 Memasukan Data ke Kotak Independent dan Dependent

7. Klik Statistics dan beri tanda checklist pada Estimates, Model Fit, dan Descriptives, lalu untuk kolom residuals pilih casewise diagnostics lalu klik all cases kemudian klik continue.

(52)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Kelompok 4) Gambar 4. 6 Memberikan Tanda Checklist pada Menu Statictics 8. Klik options lalu pilih exclude cases litwise lalu klik continue

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Kelompok 4) Gambar 4. 7 Tampilan Menu Options

9. Terakhir klik OK

(53)

D. LEMBAR KERJA

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM 1. Buka Aplikasi SPSS dan input data variable X dan Y

Keterangan:

P1 :

Lampu LED lebih hemat energi dibandingkan lampu bohlam

P2 : Lampu LED memiliki daya tahan lebih lama (endurance) dibandingkan lampu lainnya.

P3 : Lampu LED pada motor lebih terang dibandingkan lampu halogen atau bohlam biasa.

P4 : Warna cahaya lampu LED lebih nyaman bagi mata saat berkendara di malam hari.

P5 : Anda memilih lampu LED karena lebih tahan terhadap guncangan dan getaran.

P6 : Cahaya yang dihasilkan lampu LED lebih fokus dan tidak menyebar berlebihan.

(54)

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM Keterangan:

P7 :

Anda tidak mengalami kesulitan saat memasang atau mengganti lampu LED pada motor anda.

P8 : Lampu LED memberikan tampilan yang lebih modern dan stylish.

P9 : Lampu LED tidak menyilaukan pengendara lain di jalan raya.

P10 :

Anda lebih memilih menggunakan lampu LED daripada jenis lampu bohlam.

P11 :

Apakah menurut anda Harga lampu LED sesuai dengan kualitas dan daya tahannya.

P12 :

Apakah menurut anda Lampu LED tetap berfungsi optimal dalam berbagai kondisi cuaca (hujan, kabut, atau panas).

P13 : Apakah anda memilih lampu LED karena lebih ramah lingkungan dibandingkan lampu konvensional.

P14 : Apakah anda merasa lebih percaya diri berkendara dengan lampu LED yang terang.

P15 : Anda mengetahui Lampu LED motor memiliki berbagai pilihan warna yang menarik.

P16 : Anda lebih suka menggunakan lampu LED karena lebih cepat menyala dibandingkan lampu biasa.

P17 : Anda akan merekomendasikan penggunaan lampu LED kepada pengguna motor lainnya.

P18 : Anda ingin memilih lampu LED motor yang minim masalah teknis dan lebih tahan lama?

P19 : Jika tersedia, anda tertarik menggunakan lampu LED motor dengan fitur pencahayaan yang dapat disesuaikan (dimmable).

(55)

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM Keterangan:

2. Setelah itu setting pada Aplikasi SPSS kemudian didapatkan hasil sebagai berikut.

P20 : Apakah menurut anda Lampu LED sangat relavan untuk digunakan pada saat ini

(56)

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM

(57)

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Witana Harja No. 18B Pamulang, Tangerang Selatan, Banten Kode Pos 15417 Email:

[email protected] LEMBAR PRAKTIKUM 3. Kesimpulan:

Berdasarkan hasil diatas, maka nilai konstanta dan nilai koefisien regresi dapat dilihat pada tabel coeffients di kolom Unstandarized Coeffients. Jadi, telah diperoleh nilai konstanta (a) sebesar 4.406 dan nilai koefisien regresi (b) sebesar 0,868 dengan melihat pada kolom B. Maka Persamaan regresi dapat digunakan rumus Y = a + bX sehingga diperoleh persamaan regresi yaitu:

Y = 5.442 + 0,841X.

(58)

E. REFERENSI

Almumtazah, N., Azizah, N., Putri, Y. L., & Novitasari, D. C. (2021). Prediksi jumlah mahasiswa baru menggunakan metode regresi linier sederhana. Jurnal Ilmiah Matematika Dan Terapan18(1), 31-40.

Darma, B. (2021). Statistika penelitian menggunakan SPSS (Uji validitas, uji reliabilitas, regresi linier sederhana, regresi linier berganda, uji t, uji F, R2). Guepedia.

Ismail, Fajri. 2017. Statistika untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:

Prenadamedia.

Kurniawan, Robert. 2016. Analisis Regresi Dasar dan Penerapannya dengan R. Jakarta:

Kencana.

Muhidi, Sambas Ali. 2009. Analisis Korelasi Regresi dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung.

CV Pustaka Setia.

Yuantari, C. dan Sri H. 2017. Buku Ajar: Biostatistik Deskriptif & Inferensial. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Dian Nuswanto.

Yusuf, M. A., Herman, T., Abraham, A., & Rukmana, H. (2024). Analisis regresi linier sederhana dan berganda beserta penerapannya. Journal on Education6(02), 13331-133344.

(59)

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah menjalankan praktikum korelasi, mahasiswa mampu mengetahui definisi, fungsi, dan tujuan dari uji korelasi. Selain itu, mahasiswa mampu mengukur kekuatan hubungan atau korelasi antar variable dependent dan independent dengan menggunakan Aplikasi SPSS. Mahasiswa juga diharapkan mampu memahami dan mengaplikasikan konsep hubungan antar dua variable dalam penelitian kuantitatif.

B. TEORI ATAU PRINSIP DASAR PRAKTIKUM 1. Pengertian Korelasi

Korelasi merupakan istilah yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antar variabel. Analisi korelasi adalah cara untuk mengetahui ada atau tidak nya hubungan antar variabel, misalnya hubungan dua variabel. Apabila terdapat hubungan antar variabel maka perubahan-perubahan yang terjadi pada salah satu variabel akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya.

Dari analisi korelasi dapat diketahui hubungan antar variabel tersebut yaitu, merupakan suatu hubungan kebetulan atau memang hubungan yang sebenarnya.

Jenis statistika, uji hipotesis korelasi meliputi korelasi sederhana (bivariat), korelasi ganda, korelasi parsial.

Korelasi termasuk analisis bivariat, karena menyangkut hubungan antara dua variabel, dimana variabel-variabel tersebut dianalisis bersama-sama. Seperti apa iklan (variabel 1) memengaruhi penjualan sebuah barang (variabel 2), seberapa besar pengaruh motivasi (variabel 1) dan lingkungan kerja (variabel 2) memengaruhi kepuasan kerja seseorang (variabel 3).

Analisis korelasi bertujuan untuk mempelajari apakah ada hubungan antara dua variabel atau lebih, sedang analisis regresi memprediksi seberapa jauh pengaruh tersebut. Sehingga jika dengan analisis korelasi menyatakan adanya hubungan yang positif dan kuat antara iklan produk dengan penjualan produk

47

(60)

tersebut, maka analisis regresi akan memperkirakan jika iklan ditingkatkan sekian rupiah, berapa rupiah penjualan bisa dicapai.

Secara spesifik, tujuan analisis korelasi adalah ingin mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan, dan jika ada hubungan, bagaimana arah hubungan dan seberapa besar hubungan tersebut. Secara teoritis, dua variabel dapat tidak berhubungan sama sekali (r=0), berhubungan secara sempurna (r=1), atau diantara kedua angka tersebut. Arah korelasi juga dapat positif (berhubungan searah) atau negatif (berhubungan berlainan arah).

2. Korelasi Sederhana (Korelasi Bivariat)

Analisis korelasi sederhana yaitu analisis korelasi yang hanya melibatkan dua variabel. Korelasi ini dapat berupa korelasi positif, korelasi negatif, tidak ada korelasi, ataupun korelasi sempurna. Korelasi bivariat ini merupakan korelasi yang paling sederhana karena korelasi tersebut hanya mencari hubungan antar dua variabel dengan berbagai variasi yang ada. Sesuai dengan jenis data yang dikorelasikan, maka ada beberapa teknik analisis korelasi bivariat, diantaranya yaitu:

a. Product Moment digunakan pada data interval/rasio dengan interval/rasio.

b. Rank/Spearmen dugunakan pada data ordinal dengan ordinal.

c. Kendal Tau digunakan pada data ordinal dengan ordinal

d. Point Biserial digunakan pada data interval/rasio dengan dikotomi (murni) e. Biserial digunakan pada data interval/rasio dengan dikotomi (buatan) f. Koefisien Phi digunakan pada data dikotomi dengan dikotomi.

g. Koefisien Kontingensi digunakan pada data nominal (politomit) dengan nominal.

Untuk mengethui tingkat keeratan linear antara kedua variabel yang nilainya dipengaruhi oleh skala atau satuan pengukuran pada X dan Y dengan menggunakan rumus r menghasikan koefisien korelasi akan diperoleh kemungkinan pancaran data yang diwakilinya sebagai berikut:

a. Nilai korelasi berkisar antara -1 dan +1 yang menunjukam korelasi sempurna.

b. Tanda dari r yang menunjukan korelasi positif atau negatif, yang menunjukan arah hubungan kedua peubah/variabel.

c. Besarnya nilai r menunjukan keeratan hubungan linier antara dua perubah.

(61)

Salah satu contoh korelasi parametrik sederhana adalah Korelasi Product Moment (Pearson). Uji statistik korelasi ada 3 yang biasa dipakai yaitu uji Pearson , uji Spearman dan uji Kendall Tau. Dalam hal ini hal digunakan adalah uji Pearson karena uji Spearman dan Uji Kendall Tau merupakan Uji Korelasi Non Parametrik.

Korelasi product moment (Pearson) digunakan untuk data interval/rasio dengan data interval/rasio. Selain itu juga harus memenuhi syarat:

a. Sampel diambil secara acak (random) b. Data setiap variabel berdistribusi normal c. Bentuk regresi linier

Rumus:

rxy = n .∑ XY∑ X .∑Y

[

n .∑ X2−(∑ X)2

][

n .∑Y2−(∑Y)2

]

Keterangan:

n : Banyaknya pasang data (unit sampel) X : Variabel bebas

Y : Variabel terikat

Ada tiga kemungkinan hipotesis yang diuji yaitu:

a. Hipotesis uji dua pihak H0:  = 0

H1:  ≠ 0

b. Hipotesis satu pihak, uji pihak kanan H0:  ≤ 0

H1:  > 0

c. Hipotesis satu pihak, uji pihak kiri H0:  ≥ 0

H1:  < 0

Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan:

a. Menggunakan tabel r product moment (untuk n besar) dengan dk = n b. Menggunakan tabel distribusi (untuk n kecil) dengan dk = n-2 Kriteria pengujian (dengan tabel r)

a. Terima H0 jika rhitung ≤ rtabel atau b. Tolak H0 jika rhitung > rtabel

Referensi

Dokumen terkait

Analisis regresi linier berganda adalah salah satu teknik statistika yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih variabel independen yang bersifat linier

Analisis regresi linear merupakan model statistika yang digunakan untuk menganalisis hubungan linier antara satu variabel atau lebih variabel bebas ( dengan

Regresi logistik adalah teknik statistika yang digunakan dalam penelitian, bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel dependen dan independen. Analisis ini

Regresi linier berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen yang lebih dari satu. Model persamaan regresi linier

Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih serta menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel

Analisis regresi berganda adalah bentuk regresi dengan model yang memiliki hubungan antara satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen..

dan variabel independen (bebas). Sedangkan analisis regresi linier berganda adalah.. bentuk regresi dengan model yang memiliki hubungan antara satu variabel dependen.. dengan dua

Analisis regresi berganda adalah perluasan dari analisis regresi linier sederhana yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara lebih dari satu variabel independen dengan satu variabel