• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Sistem Jaringan Energi

Dalam dokumen Arahan untuk Pengaturan Kota (Halaman 36-41)

2) Sistem Prasarana dan Sarana Angkutan Umum

4.4 RENCANA SISTEM JARINGAN LAINNYA

4.4.1 Rencana Sistem Jaringan Energi

Sistem jaringan energi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi masa datang dalam jumlah yang memadai dan dalam upaya menyediakan akses berbagai macam jenis energi bagi segala lapisan masyarakat.

Sistem jaringan energi meliputi jaringan tenaga listrik dan jaringan pipa minyak dan gas bumi. Jaringan tenaga listrik terdiri dari pembangkit tenaga listrik dan jaringan transmisi.

Pemerataan pelayanan terhadap kebutuhan listrik tersebut perlu diusahakan semaksimal mungkin mengingat salah satu indikator berkembangnya

suatu kota atau wilayah adalah terpenuhinya kebutuhan akan penerangan/listrik.

Jenis pembangkit yang disediakan untuk tiap kawasan tidak harus sama, melainkan disesuaikan dengan karakteristik wilayah, kemungkinan pencapaian hasil yang maksimal dengan biaya yang terjangkau. Hal tersebut dapat dilakukan, mengingat telah terdapat berbagai penelitian mengenai berbagai macam sumber energi yang dapat digunakan untuk mengantisipasi kesulitan penyediaan listrik oleh PT. PLN.

Rencana pengembangan sistem jaringan energi dan kelistrikan di Kota Medan sampai dengan tahun 2030 dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pembangkit Tenaga Listrik

Bangunan pembangkit yang ada di Kota Medan saat ini hanya satu unit, yaitu Bangunan Pembangkit Listrik PLTG dan PLTU Sicanang di Belawan.

Mengingat kebutuhan listrik pada masa yang akan datang terus meningkat, maka perlu dilakukan dengan peningkatan kapasitas beberapa pembangkit di Sistem Sumbagut diantaranya dengan mengembangkan PLTG Paya Pasir, PLTG Glugur dan PLTD Titi Kuning.

b. Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET)

Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) yang memiliki tegangan 275 KV, saat ini belum ada di Kota Medan. Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) yang terdapat di wilayah Sumatera Utara baru terdapat 2 (dua) unit, yaitu; GITET Kuala Tanjung dan GITET Tebingtinggi. Dalam rencana jangka panjang, pihak PT. PLN telah berencana untuk menambah Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) di Sistem Sumbagut.

c. Gardu Induk

Gardu induk memiliki tegangan 150 KV. Jumlah gardu induk yang ada saat ini di Kota Medan terdapat sekitar 10 unit, yaitu; GI Belawan, GI Labuhan, GI Paya Pasir, GI KIM, GI Mabar, GI Glugur, GI Paya Geli, GI Titi Kuning, GI Sei Rotan dan GI Namo Rambe. Untuk melayani kebutuhan listrik pada masa yang akan datang maka peningkatan terhadap kapasitas masing-masing gardu induk terus ditingkatkan, dengan penambahan beberapa Gardu Induk, antara Lain:

 Gardu Induk Lamhotma;

 Gardu Induk Kuala Namo, dan

 Gardu Induk Jalan Listrik dengan menggunakan kabel bawah tanah (Under Ground Cable) sepanjang 8,5 Km yang dari Gardu Induk Titi Kuning.

d. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)

Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang memiliki tegangan 275 KV saat ini belum ada melintas di Kota Medan. Untuk masa yang akan datang, pihak PT. PLN telah berencana untuk menambah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di Sistem Sumbagut , yaitu mulai dari PLTU Sumut di Pangkalan Susu ke Binjai – Galang – Simanko (Porsea) – PLTP Sarulla – Sipirok – Padangsidimpuan hingga Payakumbuh.

e. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)

Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang memiliki tegangan 150 KV yang ada saat di Kota Medan, adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang menghubungkan Gardu Induk dengan Gardu Induk Lainnya seperti dari Gardu Induk Belawan - Labuah, Gardu Induk Belawan – Sei Rotan – Tanjung Morawa, Gardu Induk Belawan – Paya Pasir – KIM (kawasan industri medan), Gardu Induk Belawan – Paya Pasir – Paya Geli – Glugur, GI Belawan – Paya Pasir – Paya Geli – Namo Rambe – Titi Kuning - Sei Rotan. Gardu Induk Titi Kuning – Gardu Induk Jalan Listrik, Gardu Induk Belawan - Labuhan – Lamhotma, yaitu:

 SUTT Belawan – Labuhan

 SUTT Belawan – Sei Rotan – Tanjung Morawa

 SUTT Belawan – Paya Pasir – KIM

 SUTT Belawan – Paya Pasir – Paya Geli - Glugur

 SUTT Belawan – Paya Pasir – Paya Geli – Namo Rambe – Titi Kuning – Sei Rotan

Untuk melayani kebutuhan listrik pada masa yang akan datang maka peningkatan terhadap kavasitas masing-masing gardu induk terus ditingkatkan, dengan penambahan beberapa jaringan SUTT, antara Lain:

 SUTT GI Titi Kuning - Gardu Induk Jalan Listrik dengan menggunakan kabel bawah tanah (Under Ground Cable) sepanjang 8,5 Km;

 SUTT Belawan – Labuhan - Lamhotma

 SUTT Belawan – Kuala Namo;

d. Kebutuhan Energi Listrik

Kebutuhan energi listrik sampai tahun 2030 untuk keperluan domestik (rumah tangga) di Kota Medan diproyeksikan sebesar 610.557,31 Kwh, yang akan melayani 598.586 KK yang terdiri dari 3 kategori, yaitu: rumah kecil, sedang

dan besar. Untuk lebih jelasnya mengenai kebutuhan dan rencana jaringan listrik di Kota Medan dapat dilihat pada tabel Tabel IV.9 dan Gambar 4.11.

Tabel IV.9

RENCANA KEBUTUHAN LISTRIK DI KOTA MEDAN TAHUN 2030

No Kecamatan

Jumlah Penduduk

(jiwa)

Jumlah KK

Kebutuhan Listrik Tahun 2030

Rumah Kecil (unit)

Kebutuhan Listrik (KWH)

Rumah Sedang (unit)

Kebutuhan Listrik (KWH)

Rumah Besar (unit)

Kebutuhan Listrik (KWH)

Total Kebutuhan

(KWH)

1 Medan Tuntungan 81.256 16.251 9.751 9.945,73 4.875 4.972,87 1.625 1.657,62 16.576,22 2 Medan Johor 169.592 33.918 20.351 20.758,06 10.176 10.379,03 3.392 3.459,68 34.596,77 3 Medan Amplas 266.374 53.275 31.965 32.604,18 15.982 16.302,09 5.327 5.434,03 54.340,30 4 Medan Denai 189.233 37.847 22.708 23.162,12 11.354 11.581,06 3.785 3.860,35 38.603,53 5 Medan Area 99.141 19.828 11.897 12.134,86 5.948 6.067,43 1.983 2.022,48 20.224,76 6 Medan Kota 77.032 15.406 9.244 9.428,72 4.622 4.714,36 1.541 1.571,45 15.714,53 7 Medan Maimun 99.087 19.817 11.890 12.128,25 5.945 6.064,12 1.982 2.021,37 20.213,75 8 Medan Polonia 81.298 16.260 9.756 9.950,88 4.878 4.975,44 1.626 1.658,48 16.584,79 9 Medan Baru 43.553 8.711 5.226 5.330,89 2.613 2.665,44 871 888,48 8.884,81 10 Medan Selayang 110.868 22.174 13.304 13.570,24 6.652 6.785,12 2.217 2.261,71 22.617,07 11 Medan Sunggal 127.717 25.543 15.326 15.632,56 7.663 7.816,28 2.554 2.605,43 26.054,27 12 Medan Helvetia 208.592 41.718 25.031 25.531,66 12.516 12.765,83 4.172 4.255,28 42.552,77 13 Medan Petisah 58.131 11.626 6.976 7.115,23 3.488 3.557,62 1.163 1.185,87 11.858,72 14 Medan Barat 55.497 11.099 6.660 6.792,83 3.330 3.396,42 1.110 1.132,14 11.321,39 15 Medan Timur 108.581 21.716 13.030 13.290,31 6.515 6.645,16 2.172 2.215,05 22.150,52 16 Medan Perjuangan 128.498 25.700 15.420 15.728,16 7.710 7.864,08 2.570 2.621,36 26.213,59 17 Medan Tembung 159.097 31.819 19.092 19.473,47 9.546 9.736,74 3.182 3.245,58 32.455,79 18 Medan Deli 228.361 45.672 27.403 27.951,39 13.702 13.975,69 4.567 4.658,56 46.585,64 19 Medan Labuhan 186.433 37.287 22.372 22.819,40 11.186 11.409,70 3.729 3.803,23 38.032,33 20 Medan Marelan 407.907 81.581 48.949 49.927,82 24.474 24.963,91 8.158 8.321,30 83.213,03 21 Medan Belawan 106.680 21.336 12.802 13.057,63 6.401 6.528,82 2.134 2.176,27 21.762,72 Jumlah 2.992.928 598.586 359.151 366.334,39 179.576 183.167,19 59.859 61.055,73 610.557,31

Sumber : Rencana

Kebutuhan akan Gas di Kota Medan saat ini telah dilayani oleh Perusahaan Nasional Gas (PN Gas). Namun pelayanan gas di Kota Medan saat ini masih sangat terbatas. Keterbatasan gas tersebut disebabkan oleh sedikitnya pasokan gas dari Pertamina serta keterbatasan sumber bahan baku. Dengan demikian maka PN Gas saat ini masih belum mempunyai rencana untuk menambah Pabrik Gas maupun Jaringan Gasnya di Kota Medan. Namun mengingat akan kebijakan pemerintah yang akan mengalihkan bahan bakar minyak dari minyak tanah ke gas, maka pada masa mendatang pihak PN Gas sudah merasa perlu untuk menambah jumlah Pabrik Gas yang ada serta memperluas jaringan gasnya untuk melayani seluruh penduduk di Kota Medan.

Jaringan pipa minyak dan gas bumi direncanakan akan dapat berupa sistem yang menghubungkan:

a. Sicanang – Gebang;

b. Wampu – Belawan;

c. Wampu – Paya Pasir;

d. Paya Pasir – Belawan;

e. Pantai Pakam Timur – Hamparan Perak;

f. Polonia – Medan – Tanjung Morawa;

g. Sicanang – Medan;

h. Belawan – Kwala Tanjung; dan

i. Pembangunan terminal terapung di 16 km ke arah lepas pantai Belawan;

Adapun penyediaan dan pemanfaatan jaringan pipa minyak dan gas bumi diatur lebih lanjut oleh penyelenggara minyak dan gas bumi Rencana Sistem Jaringan Energi Wilayah Kota Medan dijelaskan lebih rinci dalam peta rencana struktur ruang Kota Medan.

Dalam dokumen Arahan untuk Pengaturan Kota (Halaman 36-41)

Dokumen terkait