• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. RencanaTindakan

Penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas atau dikenal dengan (PTK).Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah proses pengkajian secara mendalam sebagai proses pembelajaran di dalaam suatu kelas mulai refleksi diri dan upaya untuk memecahkan masalah dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dan tersistematik dalam situasi nyata serta menganalisis/mengakaji dengan cermat setiap pengaruh dari tindakan tersebut.14

1 Lexy J. MOLEONG, Metode Penelitian Tindakan kelas (PTK), (Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya, 2007), 5

(Jakarta:

Kencana, 2013), hlm. 149.

Tabel 3.1

Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Taggart

Penelitian ini akan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Prosedur pelaksanaan tindakan dan implementasi di lokasi penelitian sebagai berikut:

1. Siklus I

a) Tahap Perencanaan (Planing)

Perencanaan adalah persiapan segala sesuatu yang dibutuhkan sebelum melakukan penelitian. Untuk penelitian ini, maka segala sesuatu yang dibutuhkan selama kegiatan belajar mengajar adalah yang berkaitan dengan perkembangan sosial emosional anak. Sebagai tahap persiapan awal, peneliti mengadakan observasi tentang keadaan atau

Perencanaan

Pelaksanaa n

SIKLUS I

Pengamatan Refleksi

perencanaan

SIKLUS II Pelaksanaa Pengamatan n

Refleksi

26

sitasi sekolah dan peserta didik sebagai dasar penyususnan perencanaan. Adapun perencanaan yang diperlukan sebagai berikut:

a) Menyusun Rencana Kegiatan Harian (RKH) sebagai acuan dalam kegiatan belajar, dalam penelitian ini serangkaian kegiatan dengan melalui permainan tradisional Gopa.

b) Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran melalui permainan tradisional Gopa.

c) Mempersiapkan instrumen penelitian seperti lembar observasi peserta didik dan guru.

d) Menyiapkan kelengkapan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung.

e) Menyiapkan instrumen penilaian untuk mengukur sosial emosional siswa.

b) Tahap pelaksanaan Tindakan dan Observasi (Act danObserve) Pada tahap pelaksanaan tindakan, kegiatan yang akan dilakukan adalah guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan permainan Gopa untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional anak. Sedangkan peneliti melakukan pengamatan (observasi) selama kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan bersama saat proses belajar mengajar berlangsung.

c) Tahap Pengamatan

Pengamatan bisa diartikan sebuah proses penelitian yang secara langsung dilakukan oleh penenliti dengan bantua wali kelas dan berlangsung di kelas itusendiri, yang dimana bertindak sebagai obsever. Cara pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melihat secara langsung tingkat perkembangan sosial- emosional anak melalui permainan-permainann tradisional (Gopa).

Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang sudah disediakan.

Proses menyusun secara sistematik data yang diperoleh hasil observasi, wawancara, tes, catatan lapangan, dan bahan-bahan, sehingga dapat dipahami, dan berhasil temuanya dapat diinformasikan kepada orang lain.

d) Refleksi (Reflection)

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh selama observasi. Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan ataupu kekurangan yang terjadi selama proses kegiatan melalui permainan tradisional engklek berlangsung, yang kemudian di evaluasi. Dari hasil evaluais tersebut akan dicari solusi untuk mencari permasalahan yang muncul pada siklus I sehingga dapat disusun rencana pada siklus selanjutnya hingga tercapainya kriteria yang menjdi target, atau sudah mencapai indikator keberhasilan.

28

Adapun setiap siklus menggunakan RKH dengan menggunakan metode permainan tradisional Gopa.15

2. Siklus II

Pada siklus II ini kegiatannya hampir sama dengan siklus I, tetapi tindakan yang dilakukan pada siklus II diperbaiki berdasarkan refleksi pada akhir siklus. Siklus II bertujuan untuk memperbaiki kekurangan dari siklus I sehingga dapatmencapai indikator keberhasilan.

E. Jenis-Jenis Instrumen dan Cara Penggunanya

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dimana untuk digunakan oleh peneliti dalam membantu pengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan penguukuran. 16 Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah megamati secara langsung pada objek penelitian.

Observasi merupakan usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yan terstandar. Pengumpulan data melalui` observasi langsung yang dilakukan sendiri oleh peneliti pada kelas yang dijadikan sampel, guna mendapat gambaran secara langsung bagaimana kegiatan belajar anak didalam kelas. Hasil dari pengumpulan data dengan metode observasi ini, akan digunakan oleh peneliti sebagai gambaran dan persiapan sebelum peneliti menggunakan penelitian.

15 Suharsini Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), hlm.16-18.

16 Tehnik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm. 51.

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang perekembangan sosial emosional anak.

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan mengobservasi perkembangan sosial emosional peserta didik dan aktivitas yang dilakukan guru selama prose pembelajaran. Lembar pengamatan yang digunakan berupa lembar pengamatan perkembangan sosial emosional anak dan lembar pengamatan aktivitas guru. pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini berikut adalah

a. Lembar Observasi Aktivitas Guru Tabel 3.3

Lembar Observasi Aktivitas Guru

No

Aspek yang diamati Jawaban

YA Tidak 1 Guru membuka pelajaran dengan memberi salam

2 Guru bernyanyi sebelum kegiatan inti dilakukan.

3 Guru menanyakan kabar peserta didik.

4 Guru memerintahkan peserta didik untuk membaca doa sebelum belajar.

5 Guru menjelaskan media dan cara penggunaannya.

6 Guru mengajukan pertanyaan untuk didiskusikan bersama peserta didik.

7 Guru memancing peserta didik untuk berpikir dan berperan aktif dalam pembelajaran (bertanya, berpendapat, menjawab pertanyaan).

8 Guru menunjukkan tanggung jawabnya atas setiap kegiatan dalam pembelajaran.

9 Guru memberikan penghargaan kepada setiap peserta didik yang berperan aktif dalam pembelajaran.

10 Guru mengatur waktu pelajaran dengan baik.

30

11 Guru menutup pelajaran dengan menyuruh peserta didik membaca doa sesudah belajar bersama-sama.

Jumlah skor yang Nampak Jumlah descriptor

Nilai skor

Ketuntasan klasikal Petunjuk:

a.

b.

Setelah menghitung presentasi pada aktivitas guru dapat dilihat penilaian sebagai berikut:

55%-59% (Kurang) 60%-75% (Cukup) 76%-85% (Baik)

86%-100% (Sangat Baik) b. Lembar observasi aktivitas siswa

Lembar observasi aktivitas siswa merupakan instrumen yang memuat tentang sejumlah kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa selama proses kegiatan belajara megajar belangsung dengan menggunakan permainan tradisionalGopa dalam meningkatkan perkembangan sosial emisional melalui permainan tradisional Gopa di kelas B TK Melati.

Tabel 3.5

Lembar observasi aktivitas siswa

No Aspek pengamatan Jawaban

Ya tidak 1 Anak menjawab salam

2 Anak ikut bernyanyi bersama-sama.

3 Anak menjawab pertanyaan guru dengan

4 Anak membaca doa sebelum belajar.

5 Anak menyimak penjelasan guru dengan seksama

dan bertanya jika kurang jelas

6 Anak meminta diajarkan untuk menggunakan media jika belum bisa.

7 Anak berperan aktif dan semangat dalam belajar

maupun menjawab pertanyaan-pertanyaan guru 8 Anak bertanggung jawab mengikuti pembelajaran

dengan baik.

9 Anak mengikuti pembelajaran sesuai waktu yang ditentukan

10 Anak berlomba-lomba untuk mendapatkan

penghargaan atau reward dari guru

11 Anak sudah menunjukan mandirinya dalam memiliki kegiatan

12 Anak memiliki sikap gigih yang tidak mudah menyerah

13 Anak memahami peraturan dan disiplin di saat

belajar

14 Anak mentaati aturan yang berlaku dalam saatu permainan

15 Anak membaca doa setelah belajar dan

menikmati hari-harinya sebagai peserta didik.

Jumlah skor yang Nampak Jumlah descriptor

Nilai skor

Ketuntasan klasikal

32 Petunjuk:

a.

b.

Setelah menghitung presentasi pada aktivitas siswa dapat dilihat penilaian sebagai berikut:

0%-25% (Kurang) 26%-50% (Cukup) 51%-75% (Baik)

76%-100% (Sangat Baik)

c. Lembar Observasi Perkembangan Sosial Emosional Anak Tabel 4.3

Lembar Observasi Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 4-5Tahun

Variabel Sub Variabel Indikator

Perkembangan Sosial Emosional Anak

Kesadaran diri Menunjukan sikap mandiri dalam memilih kegiatan.

Rasa tanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain.

1. Anak memahami peraturan dan disiplin disaat belajar

2. Mentaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan.

Perilaku prososial Memiliki sikap gigih tidak mudah menyerah.

2. Wawancara

Menurut Slamet, wawancara adalah cara yang dipakai untuk memperoleh informasi melalui kegiatan interaksi sosial antara peneliti dengan yang diteliti. Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi

untuk mengumulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian.17

Tabel 3.6

Kisi-kisi pedoman wawancara

No Komponen sub komponen Pertanyaan

1. Mengetahui informasi awal guru dan siswa

a. Lamanya guru mengajar disekolah dan dikelas.

1) berapa lama ibu mengajar di TK Melati Desa Mbawa?

2.) berapa lama ibu mengajar di kelas B?

b. Jumlah siswa di kelas.

Berapa jumlah peserta didik dikelas B?

c. Pasil belajar siswa sebelum dilaksanakan penelitian.

Bagaimana hasil belajar siswa di kelas.

2. Respon dan proses cara mengajar guru sebelum

melakukan permainan Gopa.

a. Cara menyampaikan

materi dalam

permainan Gopa

1.) Bagaimana cara ibu menyampaikan materi kepada peserta didik?

2.) Apakah dalam proses pembelajaran ibu pernah menggunakan permainan Gopa?

b. Permainan

pembelajaran yang diketahui guru dan yang biasanya digunakan.

1) Permainan

pembelajaran apakah yang ibu ketahui?

2) Permainan

pembelajaran yang sering ibu gunakan

pada proses

permainan?

34

c. Respon siswa terhadap

pembelajaran dan respon siswa dalam permainan yang digunakan.

1) Bagaimana respon

siswa pada

pembelajaran?

2) Bagaimana respon siswa terhadap permainan Gopa yang ibu terapkan?

3. Mengetahui informasi akhir guru setelah menggunakan permainan Gopa

a. Pembelajaran lebih

mudah dipahami. 1. Apakah dengan menggunakan permainan Gopa adalah pembelajaran lebih mudah dipahami?

b. Dapat mengecek pemahaman siswa pada saat mengajukan pertanyaan.

1) Apakah denga melakukan permainan Gopa dapat mengecek pemahaman masing- masing siswa?

4. Respon siswa setelah

menggunakan permainan Gopa

a. Permainan Gopadapat membuat siswa lebih tertarik dan aktif bermain

1) Apakah dengan menggunakan

permainan Gopa siswa lebih tertarik dan aktif dalam bermain?

b. Hasil bermain siswa 1) Bagaiman hasil bermain siswa?

5. Aspek sosial emosional anak dalam melakukan permainan Gopa.

a. Kesadaran diri siswa dalam melakukan permainan Gopa

Apakah siswa sudah menunjukan sikap mandirinya di saat melakukan permainan Gopa?

b. Perilaku siswa dalam melakukan permainan

Apakah siswa memahami peraturan dan disiplin di saat bermain?

c. Rasa tanggung jawab siswa untuk diri sendiri dan orang lain di saat bermain.

1) Apakah siswa bisa menjaga dirinya sendiri saat bermain?

2) Apakah siswa menghargai keunggulan orang lain?

2. Dokumentasi

Menurut Gonttschalk menyatakan bahwa dokumen (dokumentasi) dalam pengertian yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber apapun, baik yang bersifat tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis. Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, traskip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.

Dalam penelitian ini, peneliti mempersiapkan alat dokumentasi seperti kamera untuk mengambil gambar-gambar atau foto sebagai bukti bahwa telah melakukan kegiatan peneliti.

F. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan di bulan Agustussampai September. Pada Kelas B TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Tahun Ajaran 2022/2023.

G. Cara Pengamatan (Monitoring)/Evaluasi

Pengamatan di saat penelitian dilakukan secara langsung di dalam kelas oleh penenliti yang mengamati sebagai obsever. pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan upaya menambah meningkatkan perkembaengan sosial-emosional anak melalui permainan tradisional (Gopa).

Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembaran obseervasi.

Proses mencari dan menyusun secara sistematik data yang diperoleh hasil observasi, wawancara, tes, catatan lapangan, dan bahan-bahan

36

lain, sehingga dapat dipahami, dan berhasil temuanya dapat diinformasikan kepada orang lain, adapun data yang digunakan analisis data.

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan adalah suatu ukuran tingkat pencapaian belajar siswa dalam setiap indikator. Ada dua kategori ketuntasan belajar siswa, yaitu secara individual dan klasikal. Adapun bentuk penilaian dalam indikator keberhasilannya adalah sebagai berikut:

a) Penilaian ketuntasan individual meningkatkan perkembangan sosial emosional anak melalui permainan tradisioal Gopa

Penilaian ketuntasan individual dikatakan tercapai apabila mencapai 65%

ke atas.18 Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

x100%19 Keterangan:

NP = Nilai Persen yang dicari R = Skor yang diperoleh siswa SM = Skor maksimum

Adapun untuk menghitung nilai rata-rata

Keterangan:

X = Nilai rata-rata

X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa20

18Zainal Aqib, dkk. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru TK/RA-SLBS, (Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media, 2008), hlm 323.

19Ibid, hlm. 323.

b) Penilaian ketuntasan klasikal

Ketuntasan kalsikal dikatakan telah tercapai apabila mencapai 80%.21 Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Skor yang diperoleh siswa dalam ketuntasan belajar dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.1

Tingkat Ketuntasan Klasikal Siswa22

Penilaian Kriteria

0%-25% Belum Berkembang 26%-50% Mulai Berkembang 51%-75% Berkembang Sesuai Harapan 76%-100% Berkembang Sangat Baik

Adapun untuk mengetahui nilai aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

23

Hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dapat diklasifikasikan dalam beberapa kriteria sebagai berikut:

20Ibid, hlm. 323.

21Ibid, hlm. 324.

22Johni Dimyati, Metodologi Penelitian dan Aplikasi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 103.

23Mansur Muclish, Melaksanakan PTK itu Mudah, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2012), hlm.

38

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Hasil Observasi Aktivitas Siswa24 Penilaian Kriteria

0%-25% Kurang

26%-50% Cukup

51%-75% Baik

76%-100% Sangat Baik

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Hasil Observasi Aktivitas Guru25 Penilaian Kriteria

55%-59% Kurang

60%-75% Cukup

76%-85% Baik

86%-100% Sangat Baik

I. Sistematika pembahasan

Adapun sistematika pembahasan ini, terdiri atas 3 (Tiga) bagian, yaitu bagian awal, bagian isi atau tengah, dan bagian akhir serta lampiran.

Pembahasan skripsi ini terdapat pada bagian isinya yang keseluruhannya meliputi 3 (Tiga) bab berisi sebagai berikut:

BAB I merupakan pendahuluan yang meliputi Latar Belakang, sasaran tindakan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dan hasil penelitian.

BAB II tinjaun yang merupakan Landasan Teori yang akan menunjukan teori pokok permasalahannya. Pada bab ini dibahas tentang Hakikat Perkembangan Sosial dan Emosional Anak, Karakteristik

24 n Media Puzzle Untuk Meningkatkan Prilaku Sosial Anak Usia 4-5 Tahun di PAUD Elfa Pirak Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie, (Skripsi, FTK Banda Aceh, 2017), hlm. 47.

25 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm.102.

Perkembangan Sosial dan Emosinal Anak Usia 4-5 Tahun, Hakikat Permainan Tradisional, Bentuk Permainan Tradisional Gopa.

BAB III Bab ini memuat tentang: Jenis Penelitian, Sumber Data dan Pengumpulan Data, Instrument Penelitian, Analisis Data, dan Pengujian Kreadibilitas Data.

BAB IV berisi tentang Deskripsi Setting Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan merupakan Deskripsi Lokasi Penelitian, Penyajian Data dan Analisis Data dan Pembahasan.

BAB V Penutup yang berisi: Kesimpulan dan Saran

40 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian

1. Sejarah TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Taman kanak-kanak Melati merupakan Taman Kanak-Kanak yang ada di desa Mbawa, sekolah ini terletak di jalan Lintas Sila Sangari Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Taman Kanak-Kanak ini merupakan jenjang pendidikan anak usia dini dalam bentuk pendidikan formal. TK Melati didirikan atas dasar bentuk perhatian terhadap anak usia dini, walaupun anak usia dinibelum wajib belajar namun perhatian kami salah satunya adalah mencerdaskan anak bangsa.

Latar belakang berdirinya Taman Kanak-Kanak Melati untuk menampung anak-anak masyarakat yang berbeda di Desa Mbawa. Pada saat itu Taman Kanak-Kanak Melati didirikan pada tanggal 27 November 2011.

Awalnya sekolah TK Melati belum memiliki bangunan sekolah tetap namun masih nampung rumah kosong masyarakat, dengan itu ketua yayasan mempunyai inisiatif membangun bangunan sekolah TK Melati dengan seadanya yang dikejarkan pada tanggal 27 November 2011 dan selesai pada tanggal 4 Februari 2013. Pada awal berdirinya sekolah TK Melati ini dikepalai langsung oleh ketua yayasan bapak usrin, S.Pd,M.Pd, untuk mengisi pada Tahun 2014 kepemimpinnannya diberikan kepada ibu Meri Andriani S.Pd sebagai kepala sekolah karena udah ada guru yang memenuhi kriteria sebagai kepala sekolah maka pada tanggal 5 Oktober

2014 ditegaskan kepada ibu Meri Andriani S.Pd sebagai kepala sekolah yang dutugaskan oleh ketua yayasan bapak usrin S.Pd, M.Pd sebagai kepala sekolah.26

Selain itu TK Melati telah mengikuti akreditasi sekolah status akreditasi C Tahun/2018. Surat izin noperasional Taman Kanak-Kanak TK Melati pertama kali diperolah dengan nomor:0042/02.DG/TK/2024 yang kemudian di perbarui pada tahun 2007 dan 2016. Sedangkan sejarah kepemimpinan Kepala Sekolah TK Melati tahun 1995/1996 sampai dengan 2019/2020, mengalami beberapa pengertian, diantarannya:

1. usrin 13-08-1980

2. Ibu Meri Andriani, S.Pd 10 juni 2011.

2. Letak dan Batas Geografi TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima.

Lokasi TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten merupakan lokasi yang sangat baik untuk kegiatan pembelajaran, karena letaknya yang cukup dekat dari keramaian. Sehingga kelihatannya dampak positif dari anak-anak dalam mengikuti proses pembelajaran, adapun letak geografi TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima sebagai berikut.

a. Sebelah barat berbatas dengan rumah penduduk b. Sebelah selatan berbatasan dengan rumah penduduk c. Sebelah utara berbatasan dengan rumah penduduk

26Andriani Meri, Kepala Sekolah TK TK Melati Wancara Pada Tanggal 29

42

d. Sebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk

3. Visi-Misi Dan Identitas Sekolah TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima.

1) Visi TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima adalah:

1) Menjadi taman bermain dan belajar guna membentukan generasi yang bermain sejak dini yang sehat cerdas kreatif, ceriah, mandiri.

2) Misi TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima adalah:

1) Menanamkan sikap ahlak karima dan menerapkan ajaran agama sesuai dengan perkembangan usi dini.

2) Menciptakan suasana bermain yang menyenangkan

3) Menumbuh kembangakan daya piker kreativitas dan kemandirian anak, guna memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4) Membangun kerja sama dengan orang tua siswa dan masyarakat dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan tumbuh kembang anak.

3) Tujuan TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima adalah:

Anak dapat belajar berbagai kemampuan dengan baik 1) Merangsang daya piki, inisiatif anak.

2) Merangsang kemandirian dan percaya diri anak

3) Belajar terhadap dunia secara langsung, berkomunikasi berkerjasama mendengarkan melihat dan melakukan

4) Identitas sekolah TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima sebagai berikut:

Nama sekolah : TK Melati

NSPN : 69780854

Alamat Sekolah : RT 001 RW 002 Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima.

4. Struktur Organisasi TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima

Struktir organisasi merupakan tolak ukur dalam suatu lembaga organisasi baik lembaga pendidikan maupun lembaga lainnya. Organisasi yang baik dapat menunjukan kegiatan yang baik dan juga merupakan penduduk dalam pelaksanaan segala program kerja organisasi tersebut. TK MelatiDesa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima telah mempunyai struktur. Organisasi sekolah, samahalnya dengan sekolah lainya. Secara operasional struktur organisasi ini sudah mempunyai tugas dan wewenang masing-masing dalam menjalankan tugas sehari-hari. TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima dipimpin oleh kepala sekolah dibantu oleh Guru-Guru dan beberapa staf lainnya.

(dokumentasi, 30 Agustus 2019). Lebih jelas mengenai struktur organisasi TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima dilihat pada struktur berikut

44

Struktur organisasi Taman Kanak-Kanak TK Melati Desa Mbawa Kecamatan

Donggo Kabupaten Bima.

Dari struktur organisasi di atas, dapat keterangan sebagai berikut:

1. Ketua Yayasan :Usrin, S, Pd., M.Pd 2. Kepala sekolah : Meri Andriani, S,Pd 3. Tenaga Kependidikan : Hairunisa, S,Pd 4. Bendahara : sri Sumiati, S.Pd

5. Pendidik/Guru : Sinta Andriani, Kurniati.

DEWAN PENDIRI H. Atalib, S,Pd. SD

KEPALA Usrin, S.Pd.,M.Pd

TUTOR (Pendidik) 1. HAIRUNNISA 2. KURNIATI 3. MUKMINAH SEKETARIS

Arban

BENDAHARA Sri Sumiati

SISWA

5. Keadaan Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Anak di TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo KabupatenBima

Keadaan pendidik, Tenaga pendidikan sampai dengan tahun 2019, jumlah guru di TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima dengan kualifikasi pendidikan status dan jenis kelamin sebagai berikut:

Tabel 4.1

Keadaan Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Anak di TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo KabupatenBima

Sumber:Data Pengawai TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima

Sedangkan jumlah tenaga kependidikan (Teanaga penunjang) adalah sebagai berikut:

1. Penjaga Sekolah : 1 2. Perpustakaan : 1 3. Tata usaha : 1

No Nama Jabatan

1 Meri Andriani Kepala sekolah 2 Dede Mujahidin, S.Pd Sekretaris 3 Hairunnisah, S,Pd Guru

4 Rahmawati, S.Pd Guru

5 Guru

6 Kurniati, S.Pd Guru

46

6. Keadaan Siswa TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima

Jumlah anak Kelompok B TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Anak-anak Kelompok B TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima tahun Ajaran 2018-2021

Tabel 4.2

Data Anak Kelompok B TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima

NO NAMA KELOMPOK 4-5 Tahun

1 Bela Astari P

2 Cantika Nadira P

3 Muhammad Rifki L

4 Afdal L

5 Muhammad Azam Akbar L

6 Fadhuurrahman L

7 Adelia P

8 Aidah sasabila P P

9 M. Awan L

10 M. Gafur L

11 Echa sasabila P

12 Sakinah P

13 Nuryakin P

14 Azkiyah Nurul P

15 Lesti Sekar Wangi P

7. Sarana dan prasarana di TK Melati Desa Mbawa Kecamatan DanKabupaten Bima

Tabel 4.3

Keadaan sarana dan prasarana di TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima

NO Jenin ruangan Jumlah Kondisi

1 Ruangan kelas 3 Baik

2 Ruangan guru 1 Baik

3 Kantin TK 1 Baik

4 Aula 1 Baik

5 Alat peraga 5 Baik

6 Alat bermain dalam ruangan 6 Baik

7 Meja kantor 3 Baik

8 Kursi kantor 3 Baik

9 Lemari 5 Baik

10 Rak tas 3 Baik

11 Meja siswa dalam kelas 50 Baik

12 Rak sepatu 3 Baik

13 Rak buku 3 Baik

14 Ruangan tunggu 1 Baik

B. Hasil penelitian

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan penerapan media bermain sebagai stimulus untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional anak melalui permainan Gopa dan cara bermain anak usia 4-5 tahun di TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan II siklus dengan beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilaksanakan:

1. Deskripsi Data Siklus I a. Perencanaan

Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilaksanakan 5 kali pertemuan,

10,11, 12,dan 13 Agustus 2022 dengan temanya mengikuti sekolah yang bersangkutan yaitu tema kebutuhanku dan subtemanya permainan/bermain Gopa berikut tahapan-tahapan pertemuan siklus 1 ini adalah sebagai berikut.

Dokumen terkait