• Tidak ada hasil yang ditemukan

upaya meningkatkan perkembangan sosial emosional

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "upaya meningkatkan perkembangan sosial emosional"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Permainan tradisional merupakan permainan yang relatif sederhana, namun menawarkan manfaat yang luar biasa jika menggali makna permainan secara mendalam. seperti permainan Gopa tradisional.6. Dengan demikian, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dan mengkaji lebih lanjut masalah yang berkaitan dengan perkembangan sosial-emosional anak.

Sasaran Tindakan

Rumusan Masalah

TujuanPenelitian

Hasil observasi aktivitas guru dalam meningkatkan keterampilan sosial emosional anak melalui permainan tradisional Gopa di TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Hasil observasi aktivitas guru dapat dideskripsikan selama pelaksanaan tindakan siklus II dalam pembelajaran bermain permainan Gopa di TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima.

Maanfaat Teoritis

  • Manfaat Secara Teoritis
  • Manfaat Secara Praktis

Telaan Pustaka

KAJIAN PUSTAKA

  • Hakikat Perkembangan Sosial Emosional Anak
  • Karakteristik Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Usia 4-5
  • Hakikat Permainan Tradisional
  • Bentuk permainan Gopa

Perkembangan sosial emosional anak dapat diartikan sebagai perubahan perilaku individu yang terus menerus menjadi makhluk sosial. Pada masa kanak-kanak, perkembangan sosial merupakan hal yang sangat penting untuk ditekankan dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan sosialisasi.

Gambar 2.2 Gaya Permainan Gopa
Gambar 2.2 Gaya Permainan Gopa

METODE PENELITIAN

  • Setting Penelitian
  • Desain PTK
  • RencanaTindakan
  • Jenis-Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya
  • Pelaksanaan Tindakan
  • Cara Pengamatan (Monitoring
  • Indikator keberhasilan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, kegiatan yang akan dilakukan adalah guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan permainan Gopa untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional anak. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (CRA) dengan penerapan media bermain sebagai stimulus untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional anak melalui permainan Gopa dan cara bermain anak usia 4-5 tahun di TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Bima Daerah. Pada pertemuan ini, guru mengenalkan bentuk permainan dengan menggunakan social emotional use anak melalui permainan gopa yang ditampilkan.

Hal ini terlihat dari hasil observasi aktivitas guru selama pelaksanaan siklus II dengan menggunakan permainan Gopa. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II meningkat dari siklus sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa permainan gopa dalam bentuk kotak dapat dikatakan berhasil dalam mendorong perkembangan sosial emosional anak melalui permainan gopa-meningkat. Adapun semua soal lisan disesuaikan dengan indikator perkembangan sosial emosional anak melalui permainan gopa dengan media gambar.

Maka dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan media gambar, kemampuan siswa dalam meningkatkan perkembangan sosial-emosional anak dengan baik melalui permainan gopa dapat ditingkatkan. Pada kegiatan ini guru belajar dengan bantuan media permainan yaitu jenis media permainan gopa yang berbentuk kotak. Pada kegiatan ini guru belajar dengan bantuan media permainan yaitu jenis media permainan gopa yang berbentuk kotak.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN\

Deskripsi setting penelitian

  • Sejarah TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten
  • Visi-Misi dan Identitas Sekolah TK Melati Desa Mbawa
  • keadaan Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Anak TK Melati
  • Keadaan Siswa TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo
  • Sarana dan Prasara TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo

TK Melati didirikan atas dasar kepedulian terhadap anak usia dini, meskipun anak usia dini belum perlu belajar, salah satu kepedulian kami adalah mencerdaskan anak negeri. Latar belakang berdirinya TK Melati untuk menampung anak-anak dari berbagai komunitas di Desa Mbawa. Pada awalnya TK Melati tidak memiliki gedung sekolah tetap namun masih menampung rumah-rumah kosong masyarakat, dengan itu ketua yayasan berinisiatif untuk membangun gedung TK Melati seperti semula yang pada tanggal 27 November 2011 diupayakan dan selesai. . pada tanggal 4 Februari 2013.

Pada awal berdirinya yayasan TK Melati dipimpin langsung oleh ketua yayasan yaitu Bpk. Usrin, S.Pd, M.Pd, untuk mengisi kepemimpinannya kepada Ibu Meri Andriani S tahun 2014. Pd sebagai kepala sekolah karena pada 5 Oktober sudah ada guru yang memenuhi kriteria sebagai kepala sekolah. Izin penyelenggaraan TK Melati diperoleh pertama kali dengan nomor: 0042/02.DG/TK/2024 yang kemudian diperbarui pada tahun 2007 dan 2016. Lokasi TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo menjadi lokasi yang sangat baik untuk kegiatan belajar karena letaknya yang cukup dekat dengan keramaian.

Dengan demikian tampak dampak positif anak terhadap partisipasi dalam proses pembelajaran, adapun letak geografis TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima adalah sebagai berikut. A. TK Melati di Desa Mbawa, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima dipimpin oleh kepala sekolah dibantu oleh para guru dan berbagai staf lainnya. Lebih jelas tentang struktur organisasi TK Melati di Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima lihat struktur berikut ini.

Hasil penelitian

  • Siklus I
  • Siklus II

Pada kegiatan ini guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan alat permainan yaitu jenis media permainan gopa yang berbentuk kotak-kotak. Guru kemudian menjelaskan atau mempraktekkan cara bermain permainan gopa yang benar, selain itu guru memperkenalkan permainan gopa yaitu permainan yang berbentuk kotak-kotak dengan lingkaran. Setelah itu guru menyampaikan topik pelajaran dengan topik yang sama dengan kegiatan utama guru memberikan dorongan kepada siswa untuk memprovokasi agar siswa mudah disuruh bermain dengan baik pada pertemuan ini guru mengenalkan bentuk permainan dengan sosial perkembangan emosi anak melalui permainan gopa dan siswa menyebutkan nama permainan tersebut.

Nilai ini diperoleh dari total skor yang diperoleh guru dari 11 yaitu terdapat 11 kegiatan yang terlaksana dengan baik, kemudian dibagi dengan skor maksimal yaitu banyaknya kegiatan dikalikan skor maksimal kemudian dikalikan dengan nilai nominalnya. 100% mendapatkan aktivitas guru selama pelaksanaan siklus 1 menggunakan game gopa. Hal ini dikarenakan siswa tidak dapat memainkan permainan gopa dan penyelesaiannya tidak dapat mengembangkan perkembangan sosial-emosional anak. Kegiatan utama dalam kegiatan ini adalah memperkenalkan permainan dengan menggunakan permainan gopa dan siswa menyebutkan nama permainan tersebut, kemudian guru menjelaskan atau mempraktekkan cara bermain permainan gopa tersebut.

Sebelum melakukan kegiatan selanjutnya, guru dan siswa bernyanyi, kemudian guru menyampaikan tema pembelajaran komunikasi dengan subtema bermain atau permainan gopa. Sebelum melakukan kegiatan selanjutnya, guru dan siswa bernyanyi, kemudian guru menyampaikan tema permainan atau permainan gopa. Guru mendorong siswa agar siswa percaya diri dan menunjukkan sikap mandiri dalam memilih kegiatan yang mudah dimainkan anak, termasuk bermain gopa Kegiatan ini dilakukan dengan baik karena guru merangsang siswa dengan menggunakan metode atau nyanyian.

Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan siswa yang dilakukan selama pelaksanaan siklus II dalam mengajarkan permainan gopa kepada anak usia 4-5 tahun terdapat beberapa kekurangan dan permasalahan yang terjadi dan dapat dikatakan berhasil dan hasil dari dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa. skor 86% tergolong kriteria sangat baik. Sehingga pada siklus II permainan yang digunakan dapat dikatakan berhasil dan dapat menarik perhatian anak untuk lebih fokus dalam mempelajari permainan gopa.

Tabel 4.5 Hasil Observasi
Tabel 4.5 Hasil Observasi

Pembahasan

Peningkatan perkembangan sosial emosional anak melalui bermain Gopa bagi siswa masih belum berkembang dengan baik, hal ini berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebelum melakukan penelitian yaitu pada kegiatan pembelajaran di kelas B pada peningkatan perkembangan mengenal permainan Gopa, pada kegiatan pembelajaran di kelas B pada kemampuan mengenal permainan Gopa, dari semua permainan Gopa ada beberapa anak yang masih belum mengetahui permainan Gopa. Hal ini disebabkan penggunaan sumber atau media pembelajaran yang kurang menarik bagi siswa, dimana guru hanya memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran permainan Gopa. Meningkatkan perkembangan sosial emosional anak melalui permainan Gopa dapat meningkatkan sosial emosional anak atau penggunaan media pembelajaran selama proses pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan pasti menarik bagi siswa agar siswa tidak cepat bosan dan.

Peningkatan yang terjadi dari hasil observasi dapat dilihat secara langsung bahwa dengan menggunakan media gambar yang menarik perhatian siswa yaitu media gambar berupa gopa dapat merangsang perkembangan siswa dalam permainan gopa beserta cara memainkannya dengan lancar. Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran siklus I dengan menggunakan media permainan sebagai stimulus permainan Gopa untuk anak usia 4-5 tahun pada kelompok B, dapat diketahui bahwa hasil observasi skor aktivitas guru pada siklus I diperoleh, adalah 858%. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan media permainan untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional anak melalui permainan gopa dikatakan berhasil karena hasil yang diperoleh sudah memenuhi kriteria ketuntasan 86%.

Hal ini terlihat selama proses kegiatan penelitian, baik proses belajar mengajar maupun peningkatan kemampuan siswa untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional anak melalui permainan gopa. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional anak melalui permainan tradisional Gopa pada anak usia 4-5 tahun di Kelompok B TK Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima pada siklus I diperoleh hasil hasil observasi aktivitas guru pada siklus I sebesar 93% (Sangat baik) dan pada hasil observasi aktivitas siswa yaitu 80% (Sangat baik), dengan hasil observasi keterampilan sosial emosional anak menggunakan permainan gopa dengan nilai rata-rata sebesar 57,2% dengan tingkat ketuntasan 40%. Pada siklus II hasil observasi aktivitas guru meningkat menjadi 100% (sangat baik) dan hasil observasi aktivitas siswa sebesar 86% (sangat baik), dengan hasil observasi keterampilan sosial emosional anak menggunakan permainan gopa mencapai nilai rata-rata 85,06% dengan tingkat ketuntasan 86%.

PENUTUP

Kesimpulan

Maka dengan penelitian yang berjudul Upaya Peningkatan Perkembangan Sosial Emosi Anak Melalui Permainan Tradisional TK Gopadi Melati Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima dapat dikatakan tahun pelajaran 2021/2022 berhasil dan penguasaan bermain siswa sudah dicapai.

Saran

Indikator kesadaran diri. a) BB Jika anak masih membutuhkan bimbingan atau guru mengilustrasikan bahwa ia memiliki sikap sadar diri. BB, jika anak masih terdorong untuk menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai siswa yaitu menyelesaikan tugas-tugasnya. MB, jika anak mulai menunjukkan kemauan untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru atau melakukan hal-hal yang disukainya.

BSH jika anak mampu melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa perlu diingatkan atau diberi contoh oleh guru. BSB jika anak mampu melakukannya secara mandiri dalam menyelesaikan tugasnya dan dapat memotivasi dirinya untuk lebih baik lagi dalam belajar. BSH jika anak mampu terus membangun komunikasi dan tertarik bersosialisasi dengan teman-temannya.

BSB yang anaknya berani membuka percakapan dan mengajak teman lain untuk bermain dan jajan bersama. BB, jika anak masih belum menunjukkan keberanian dalam kesehariannya di sekolah dan masih membutuhkan bimbingan guru. MB jika anak masih harus dibantu guru dalam kesehariannya, seperti berani mengambil keputusan.

BSH jika anak mampu melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa perlu diingatkan atau dicontoh oleh guru, terutama berani menyampaikan apa yang diinginkan dan berani mengambil keputusan. BSB jika anak berani melakukan apa yang diinginkannya selama pembelajaran, berani mengambil keputusan dan mandiri dalam kesehariannya.

Gambar

Gambar 3.1 Siklus PTK model Kemmis dan Mc. Taggart
Gambar 2.2 Gaya Permainan Gopa
Tabel 4.5 Hasil Observasi

Referensi

Dokumen terkait

Upaya orang tua untuk membantu perkembangan sosial emosional anak prasekolah yaitu dengan cara menjelaskan, mengajak, mengingatkan, mendampingi, memberikan contoh

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan perkembangan kemampuan sosial emosional anak melalui metode proyek pada Kelompok B4 di TK Al Islam 1

Retno Wulandari, A 520 080 114, Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini di TK Kemala Bhayangkari , Jurusan Pendidikan Anak Usia

Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara metode bercerita dengan perkembangan sosial emosional anak usia dini di

Penggunaan gadget pada anak usia dini berpotensi memicu gangguan perkembangan sosial emosional dengan menunjukkan gejala – gejala seperti ketidakmampuan bergaul

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI RA ISLAMIYAH

Profil Perkembangan Sosial Emosional Anak kelompok A TKQ Malnu Secara Keseluruhan Dari hasil grafik yang ditampilkan, dapat dijelaskan bahwa sebagian besar anak TKQ Malnu kelompok A

Dan perkembangan sosial emosional anak sendiri dapat dilihat melalui proses dimana anak mampu mengembangkan interpersonalnya, dengan belajar menajalin persahabatan dan mampu untuk