111- Pasal 197
2. Risiko menengah terdiri atas
a)
NIB; danb)
Sertifikat Standar.3.
Risiko tinggiterdiri
atas:a)
NIB; danbl lzin.
b.
PB UMKU.(3)
Subsistem perizinan berusaha diakses menggunakan hak akses oleh:a.
Pelaku Usaha;b.
Lembaga OSS;c.
kementerian/lembaga;d.
DPMPTSP provinsi;e.
DPMPTSP kabupaten/kota;f.
Administrator KEK; dang.
Badan Pengusahaan KPBPB.(41 Kepala Lembaga OSS dapat memberikan hak
aksesterbatas selain kepada pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
Paragraf. . .
SK
No 193157 APRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t23-
Paragraf 2
Jenis Pelizinan Berusaha dan Perizinan Berusaha
Untuk
Menunjang Kegiatan UsahaPasal 2 19
(1) PB dan/atau PB UMKU
sebagaimanadimaksud
dalam Pasal2I8
ayat (2)dapat dilakukan
perluasandan/atau
perubahan dalam rangka pengembangan usaha.(21 Perluasan dan/atau perubahan dalam
rangkapengembangan usaha sebagaimana dimaksud
padaayat (1)
meliputi
penambahan:a.
kapasitas produksi/jasa;b.
lokasi usaha;dan/atau
c.
kegiatan usaha.(3) PB
sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat
(11)dan/atau
PB UMKU sebagaimana dimaksud dalam Pasal218 ayat (21 dapat dilakukan perpanjangan
masaberlakunya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.(4)
Pelaku Usaha yang telahmemiliki
PBdanlatau
PB UMKUdan telah melaksanakan kegiatan usaha,
prosesperpanjangan PB dan/atau PB UMKU
sebagaimanadimaksud pada ayat (3) tidak perlu didahului
dengan pengajuan persyaratan dasar baru.(5) Ketentuan lebih lanjut
mengenaitata cara
pengajuan,penerbitan, perluasan, perubahan, dan/atau
perpanjangan PB dan/atau PB UMKU diatur
dalam peraturan menteri/kepala badan yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang investasi dan
tugaspemerintahan
di
bidang koordinasi penanaman modal.Paragraf 3
Penerbitan Perizinan Berusaha Risiko Rendah Pasal 22O
(1) Dalam hal kegiatan usaha termasuk ke dalam tingkat
Risiko rendah, NIB secara otomatisterbit melalui
SistemOSS setelah Pelaku Usaha memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 207.(21
NIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku sebagailegalitas untuk melaksanakan kegiatan
berusaha sekaligus menjadi SPPL.Paragraf. . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-124-
Paragraf 4
Penerbitan Perizinan Berusaha Risiko Menengah Rendah
Pasal22l
(1) Dalam hal kegiatan usaha termasuk ke dalam tingkat Risiko
menengahrendah,
setelahmemenuhi
ketentuan sebagaimanadimaksud dalam
Pasal 2O7, Pelaku Usahamengisi pernyataan kesanggupan memenuhi
standar pelaksanaan kegiatan usaha melalui Sistem OSS.(2)
Dalam hal kegiatan usaha dikategorikan wajib memenuhi standar UKL-UPL, selain mengisi pernyataan kesanggupanmemenuhi standar pelaksanaan kegiatan
usaha sebagaimanadimaksud pada ayat (1), Pelaku
Usaha mengisiformulir
UKL-UPLyang
tersediadi
Sistem OSSuntuk
memperoleh NIB dan Sertifikat Standar.(3) Dalam hal
kegiatanusaha tidak wajib
UKL-UPL, selainmengisi pernyataan kesanggupan memenuhi
standar pelaksanaan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pelaku Usaha mengisiformulir
SPPLyang tersediadi Sistem
OSSuntuk
memperolehNIB dan
Sertifikat Standar.(41 Dalam hal kegiatan usaha dengan tingkat
Risikomenengah
rendah
sebagaimanadimaksud dalam
Pasal22I ayat
(1)memerlukan
pemenuhanstandar
kegiatanusaha dan/atau standar produk/jasa, Pelaku
Usahamengajukan permohonan PB UMKU sesuai
denganketentuan yang
diatur
dalam Peraturan Pemerintah ini.Paragraf 5
Penerbita n P erizinan Berusaha Ri siko M enen gah Tin ggi Pasal 222
(1) Dalam hal kegiatan usaha termasuk ke dalam tingkat Risiko
menengahtinggi,
setelah memenuhi kelengkapandata
sebagaimanadimaksud dalam Pasal
2O7, PelakuUsaha mengisi pernyataan kesanggupan
memenuhi standar pelaksanaan kegiatan usaha melalui Sistem OSS.(2)
Dalam hal kegiatan usaha dikategorikan wajib memenuhi standar UKL-UPL, selain mengisi pernyataan kesanggupanmemenuhi standar pelaksanaan kegiatan
usaha sebagaimanadimaksud pada ayat (1), Pelaku
Usaha mengisiformulir
UKL-UPLyang
tersediadi
Sistem OSSuntuk memperoleh NIB dan Sertifikat Standar
yang mencantumkan tanda belum terverifikasi.(3)
Dalam...
SK
No 193155 APRES!DEN
REPUBLIK INDONESIA
-125-
(3) Dalam hal
kegiatanusaha tidak wajib
UKL-UPL, selainmengisi pernyataan kesanggupan memenuhi
standar pelaksanaan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud padaayat (1), Pelaku Usaha mengisi formulir
SPPL yangtersedia di Sistem
OSSuntuk
memperolehNIB
danSertifikat Standar yang mencantumkan tanda
belum terverifikasi.(4) Setelah
memperolehNIB dan Sertifikat Standar
yangmencantumkan tanda belum terverilikasi
sebagaimanadimaksud pada ayat
(21atau ayat (3), Pelaku
Usahamelakukan pemenuhan standar pelaksanaan
kegiatan usaha sesuai jangkawaktu
berdasarkan norma, standar, prosedur, dankriteria
melalui Sistem OSS.(5) Pemenuhan standar pelaksanaan kegiatan
usaha sebagaimana dimaksudpada
ayat (4)diteruskan
Sistem OSSkepada
kementerian/lembaga, DPMPTSP provinsi,DPMPTSP kabupaten/kota, Administrator KEK,
danBadan
Pengusahaan KPBPB sesuai dengan kewenangan masing-masinguntuk dilakukan
verifikasi.(6)
Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5)dilakukan kementerian/lembaga, organisasi perangkat
daerahprovinsi, organisasi perangkat daerah kabupatenfkota, Administrator KEK, atau Badan
Pengusahaan KPBPB sesuai dengan kewenangan masing-masing dalam jangkawaktu
sesuai norma, standar, prosedur, dan kriteria.(71 Berdasarkan hasil verifikasi,
kementerianllembaga,organisasi perangkat daerah provinsi,
organisasiperangkat daerah kabupaten/kota, Administrator
KEK,atau Badan Pengusahaan KPBPB
menyampaikannotifikasi ke
Sistem OSS berupa memenuhi persyaratan atautidak
memenuhi persyaratan.(8)
Dalam melakukan verifikasi sebagaimana dimaksud padaayat (5) dan ayat (6), Administrator KEK atau
BadanPengusahaan KPBPB dapat bekerja sama
dengankementerian/lembaga, organisasi perangkat
daerahprovinsi, organisasi perangkat daerah kabupatenfkota, atau
lembagaatau profesi ahli yang bersertifikat
atauterakreditasi sesuai dengan ketentuan
peraturanperundang-undangan.
SK l93l54A
Pasal
PRESIDEN
NEPUBLIK INDONESIA
_126-
Pasal223
(1)
Dalam hal berdasarkannotifikasi
sebagaimana dimaksuddalam Pasal 222 ayat (71 dinyatakan
memenuhipersyaratan, Sistem OSS mencantumkan
keterangan bahwa Sertifikat Standar telah diverifikasi.(21 Pelaku Usaha dapat
mencetakSertifikat Standar
yangtelah mencantumkan keterangan telah
diverifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1).Pasal 224
(1)
Dalamhal
berdasarkannotifikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal222
ayat (7) dinyatakan Pelaku Usahatidak memenuhi persyaratan, Sistem OSS
menyampaikankepada Pelaku Usaha untuk melakukan
pemenuhanpersyaratan
Sertifikat
Standar dalamjangka waktu
yangtelah ditetapkan dalam norma, standar, prosedur,
dan kriteria.(2)
Pelaku Usaha menyampaikan permohonan melalui SistemOSS untuk dilakukan verifikasi kembali
setelahmelakukan pemenuhan persyaratan Sertifikat Standar.
(3)
Ketentuanverifikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal222
ayat (5), ayat (6), ayat (7), dan ayat (8), dan Pasal 223berlaku secara mutatis mutandis dalam
pelaksanaan verifikasi kembali.(41 Dalam hal
berdasarkanverifikasi kembali
sebagaimana dimaksud pada ayat (21 dan ayat (3), Pelaku Usaha tetaptidak memenuhi persyaratan Sertifikat Standar
dalamjangka waktu yang ditetapkan dalam norma,
standar,prosedur, dan kriteria, Sistem OSS
membatalkan Sertifikat Standar yang belum diverifikasi.Pasal 225
(1) Dalam hal
kementerian/lembaga,organisasi
perangkatdaerah provinsi, organisasi perangkat
daerahkabupaten/kota, Administrator KEK, atau
BadanPengusahaan KPBPB sesuai dengan kewenangan masing- masing tidak memberikan notifikasi hasil verifikasi kepada Sistem OSS, Sistem OSS secara otomatis mencantumkan keterangan bahwa Sertifikat Standar telah terverifikasi.
(2) Pelaku Usaha dapat
mencetakSertifikat Standar
yangtelah mencantumkan keterangan telah
terverifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1).Pasal.
. .SK
No 193153 APRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-r27-
Pasal 226
Dalam hal
kegiatanusaha
dengantingkat Risiko
menengahtinggi
sebagaimanadimaksud dalam Pasal 222 ayat
(1)memerlukan pemenuhan standar kegiatan usaha dan/atau standar produk/jasa,
Pelaku Usaha mengajukan permohonanPB UMKU sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam Peraturan Pemerintah ini.Paragraf 6
Penerbitan Perizinan Berusaha Risiko Tinggi Pasal 227
(1)
Sebelummelakukan kegiatan usaha yang termasuk
ke dalamtingkat
Risiko tinggi, Pelaku Usahawajib
memiliki NIB yangditerbitkan
melalui Sistem OSS.(2) Setelah memiliki NIB, Pelaku Usaha
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi persyaratanlzin sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria sebelum melaksanakan kegiatan
operasionaldan/atau
komersial.(3)
Persyaratanlzin
sebagaimanadimaksud pada ayat
(21meliputi pula Amdal bagi kegiatan usaha yang
wajib Amdal.(4)
Pemenuhan persyaratan lzin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh Pelaku Usahamelalui
Sistem OSS.(5)
Pemenuhan persyaratan lzin sebagaimana dimaksud padaayat (41 diteruskan Sistem OSS
kepadakementerian/lembaga, DPMPTSP provinsi,
DPMPTSPkabupatenfkota, Administrator KEK, dan/atau
BadanPengusahaan KPBPB sesuai dengan kewenangan masing- masing
untuk
dilakukan verifikasi.(6)
Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5),dilakukan oleh
kementerian/lembaga, organisasi perangkat daerahprovinsi, organisasi perangkat daerah kabupatenfkota,
Administrator KEK,dan/atau
Badan Pengusahaan KPBPB sesuai dengan kewenangan masing-masing dalam jangkawaktu
sesuai norma, standar, prosedur, dan kriteria.(7)
Berdasarkan...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t28-
(71 Berdasarkan hasil verifikasi,
kementerian/lembaga,organisasi perangkat daerah provinsi,
organisasiperangkat daerah kabupatenfkota, Administrator
KEK,dan/atau Badan
Pengusahaan KPBPB menyampaikannotifikasi kepada Sistem OSS berupa
memenuhi persyaratan atautidak
memenuhi persyaratan.(8)
Dalam melakukan verifikasi sebagaimana dimaksud padaayat (5) dan ayat (6), Administrator KEK atau
BadanPengusahaan KPBPB dapat bekerja sama
dengankementerian/lembaga, organisasi perangkat
daerahprovinsi, organisasi perangkat daerah
kabupaten/kota,dan/atau
lembaga atau profesi ahli yang bersertilikat atauterakreditasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.Pasal 228
Dalam hal berdasarkan notifikasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal227
ayat (7) Pelaku Usaha dinyatakan memenuhipersyaratan, Sistem OSS menerbitkan lzin kepada
Pelaku Usaha.Pasal 229
Dalam hal berdasarkan notifikasi
sebagaimana dimaksuddalam Pasal 227 ayat
(71Pelaku Usaha dinyatakan tidak memenuhi
persyaratan,Sistem
OSS menyampaikan kepadaPelaku Usaha untuk memenuhi kelengkapan
pemenuhan persyaratan lzin melalui Sistem OSS.Pasal 230
Dalam hal kementerian/lembaga, organisasi perangkat daerah
provinsi, organisasi perangkat daerah
kabupatenfkota, Administrator
KEK,atau Badan
Pengusahaan KPBPB sesuaidengan kewenangan masing-masing tidak
memberikannotifikasi hasil verifikasi kepada Sistem OSS, Sistem
OSSmenerbitkan
lzin.
Pasal 231
Dalam hal
kegiatanusaha tingkat
Risikotinggi
memerlukanpemenuhan standar kegiatan usaha dan/atau
standarproduk/jasa, Pelaku Usaha mengajukan permohonan
PB UMKU sesuai dengan ketentuan yangdiatur
dalam Peraturan Pemerintah ini.SK
Nol93l5l
AParagraf
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t29-
Paragraf 7
Percepatan Penerb itan
lzin
Pasal 232
(1) Bagi kegiatan usaha yang termasuk ke dalam tingkat
Risiko tinggi yang:a. berlokasi di KEK,
KPBPB,atau kawasan industri;
dan/atau
b.
termasuk dalam proyek strategis nasional,kementerian/lembaga, DPMPTSP provinsi,
DPMPTSPkabupatenfkota, Administrator KEK, dan/atau
BadanPengusahaan KPBPB sesuai dengan kewenangan masing- masing langsung menerbitkan PB dan PB UMKU tertentu tanpa terlebih
dahulu dilakukan
pemenuhan persyaratan oleh Pelaku Usaha.(2) Ketentuan pemenuhan persyaratan Izin
sebagaimanadimaksud dalam Pasal 227 berlaku secara
mutatismutandis bagi kegiatan usaha
sebagaimana dimaksudpada ayat (1), kecuali yang termasuk dalam
proyekstrategis nasional.
(3)
Dalam hal Pelaku Usaha tidak menyampaikan pemenuhanpersyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2),kementerian/lembaga, DPMPTSP provinsi,
DPMPTSPkabupatenfkota, Administrator KEK, dan/atau
BadanPengusahaan KPBPB sesuai dengan kewenangan masing-
masing, membatalkan lzin yang telah
diterbitkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui Sistem OSS.Paragraf 8
Penerbitan dan Kemudahan Perizinan Berusaha
dan/atau
Perizinan Berusahauntuk
Menunjang Kegiatan Usaha bagi Usaha Mikro KecilPasal 233
(1) UMK diberikan kemudahan perizinan
berusaha melalui perizinan tunggal.(2) Kriteria
UMKmengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kemudahan, pelindungan,
dan pemberdayaan koperasi dan UMK-M.l93l50A
Pasal.
. .PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
_130-
Pasal 234
(1) Dalam hal kegiatan usaha yang dilakukan oleh
UMK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 233memiliki
Risikorendah, pelaku UMK
mendapatkanNIB melalui
Sistem OSS, sebagai identitas dan legalitas usaha.(21
NIB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)untuk
kegiatan usaha dengantingkat
Risiko rendah yangdilakukan
oleh UMK, berlakujuga
sebagai:a. standar nasional Indonesia
sebagaimana dimaksuddalam peraturan perundang-undangan di
bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian;dan/atau
b. pernyataan jaminan halal
sebagaimana dimaksuddalam peraturan perundang-undangan di
bidangjaminan
produk halal.(3)
Dalam hal kegiatan usaha memiliki Risiko menengah atautinggi, selain NIB pelaku UMK wajib memiliki
Sertifikat Standar danfataulzin.
(4) Pelaku UMK sebagaimana dimaksud pada ayat
(3)menyampaikan permohonan
untuk
memperoleh Sertifikat Standardan/atau lzin
rnelalui Sistem OSS.(5) Sistem OSS meneruskan permohonan pelaku
UMKsebagaimana dimaksud pada ayat (4)
kepadakementerian/lembaga,
pemerintah provinsi,
pemerintahkabupaten/kota, Administrator KEK, dan
BadanPengusahaan KPBPB.
(6)
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 221, Pasal222, dan Pasal 227 berlaku
secaramutatis
mutandisuntuk
pemberianSertifikat Standar
danfatau Izin
bagi pelaku UMK.Bagian Kelima
Subsistem Fasilitas Penanaman Modal Pasal 235
(1) Subsistem fasilitas Penanaman Modal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 188 ayat (3)huruf
d dapat diakses dengan menggunakan hak akses.(2) Subsistem fasilitas Penanaman Modal
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit memuat:a.
pengajuan .SK
No 193149APRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-131
-a.
pengajuan pembebasan bea masuk atasimpor
mesinserta barang dan bahan untuk
pembangunan atau pengembanganindustri dalam rangka
PenanamanModal;
b.
pengajuan pembebasan bea masuk atas impor barangmodal dalam rangka pembangunan
atau pengembanganindustri pembangkitan listrik untuk
kepentingan umum;c.
pengajuan pembebasanatau keringanan
bea masuk atasimpor
barang dalam rangkakontrak karya
atauperjanjian karya pengusahaan
pertambangan batubara;d. pengajuan fasilitas
penguranganpajak
penghasilan badan;e. pengajuan fasilitas pajak penghasilan untuk
PenanamanModal di
bidang-bidangusaha
tertentudan/atau di
daerah-daerah tertentu;f. pengajuan pengurangan penghasilan bruto
atas penyelenggaraan kegiatanpraktik
kerja, pemagangan,dan/atau
pembelajaran dalam rangka pembinaan danpengembangan sumber daya manusia
berbasis kompetensi tertentu;g. pengajuan pengurangan penghasilan bruto
ataskegiatan penelitian dan
pengembangantertentu
di Indonesia;dan/atau
h. fasilitas pengurangan penghasilan neto
atasPenanaman Modal
baru atau
perluasanusaha
pada bidang usaha tertentu yang merupakanindustri
padat karya.Bagian Keenam Subsistem Kemitraan
Pasal 236
(1) Subsistem kemitraan
sebagaimanaPasal 188 ayat (3) huruf e
dapat menggunakan hak akses.(21 Subsistem kemitraan
sebagaimana ayat (1), paling sedikit memuat:dimaksud
dalamdiakses
dengandimaksud
padaa.kemitraan...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
_t32_
a. kemitraan sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangandi bidang usaha
PenanamanModal;
b. kemitraan lain
yang dipersyaratkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan ;c.
kemitraan yang bersifat sukarela yangdilakukan
oleh Pelaku Usaha; dand.
monitoring dan evaluasi atas implementasi komitmen kemitraan.Bagian Ketujuh Subsistem Pengawasan
Pasal 237
(1) Subsistem
Pengawasan sebagaimanadimaksud
dalamPasal 188 ayat (3) huruf f dapat diakses
dengan menggunakan hak akses.(2) Subsistem
Pengawasan sebagaimanadimaksud
padaayat (1), paling sedikit memuat:
a.
laporan berkala dari Pelaku Usaha;b.
perencanaan inspeksi lapangan tahunan;c.
perangkat kerja Pengawasan;d.
penilaian kepatuhan pelaksanaan persyaratan dasar, PB,dan/atau
PB UMKU;e. pengaduan terhadap Pelaku Usaha dan
pelaksanaPengawasan serta
tindak
lanjutnya;f. tindakan administratif berupa pencabutan
atassebagian atau seluruh persyaratan dasar,
PB,dan/atau
PB UMKU; dang.
pembinaan dan sanksi administratif.(3)
Perangkat kerja Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (21huruf cterdiri
atas:a.
data, profil, dan informasi Pelaku Usaha yang terdapat pada Sistem OSS;b.
surat tugas pelaksana inspeksi lapangan;c.
surat pemberitahuan kunjungan;d.
berita acara pemeriksaan; dane. perangkat kerja lainnya yang diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan Pengawasan.BAB...
SK
No 193147 APRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA,
_133_
BAB VII