BAB II KAJIAN TEORI
A. Kebijakan Kepala Madrasah dan Pengembangan
3. Kompetensi Kepala Madrasah
Kompetensi dalam bahas inggris yaitu having ability, austerity, knowledge, etc to do what is needed.60 (Memiliki Kemampuan, wewenang, pengetahuan, dan lain sebagainya yang dibutuhkan untuk melakukan sesuatu).
Menurut spencer dan spencer, a competency is an underlying effective and/or superior performance in a job or situation, yaitu kompetensi adalah kinerja yang efektif dan unggul yang mendasari dalam pekerjaan atau situasi.61.Kompetensi adalah kemampuan atau kewenangan dalam melaksanakan tugasnya baik dalam berdasarkan konsep dan teori tertentu.
Konpetensi sagat penting pada indipidu masing-masing, serta mampu bertindak pada kegiatan sehari- sehari maupun tugas lainnya. Maka dalam hal itu kemampuan atau skill sangat erat hubungannya dengan kepribadian seseorang.
Semakin baik konpetensinya maka semakin tinggi kinerjanya. Konpetensi merupakan kemampuan melaksanakan sesuatu yang di programkan melalui pendidikan, latihan, yang merupakan gambaran tentang apa yang akan dilakukan oleh seseorang berupa kegiatan, perilaku, sikap hasil yang baik. Konpetensi
60 A. P. Cowie, Oxford Learner’s Pocket Dicionary (Oxford: Oxford University P ress, 1987), p. 73.
61 Budi Suhardiman, Studi Pengembangan Kepala Sekolah: Konsep dan Aplikasi (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h. 104.
31
mengacu pada perbuatan dan kinerja yang bersipat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan.62
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia kompetensi didepenisikan sebagai kewenangan, (kekuasaan) untuk menentukan, memutuskan, menetapkan sesuatu.
Bila dihubungkan dengan aspek linguistik, kompetensi adalah kemampuan menguasai gramatika suatu bahasa secara abstrak atau batiniyah.63 Dengan kesimpulan kompetensi mencakup dua unsur, yaitu kemampuan serta kewenangan; satu kemampuan untuk menguasai, mengambil tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan,dua,kewenangan dalam memutuskan serta mengambil tindakan terhadap sesuatu.
Spencer dan Spencer dapat menyampaikan ada lima karakteristik kompetensi, adalah; (1) traits, (2) motives, (3) self concept, (4) knowledge, (5) skill.64 Traits adalah karakteristik fisik dan tanggung jawab yang konsisten terhadap situasi dan informasi. Motives suatu yang di pikirkan seseorang secara konsisten tentang keinginan untuk melakukan sesuatu. Motif merupakan penggerak secara langsung tentang perilaku terhadap tidakan untuk tujuan–tujuan yang di harapkan. Self concept, adalah nilai, sikap, citra diri seseorang.
Knowledge, adalah sejumlah pengetahuan yang dimiliki seseorang. Pengetahuan merupakan konpetensi yang kompleks. Pengukuran pengethuan pegawai sering gagal karena dalam bekerja tidak mencerminkan penetahuan yang dimilikinya, kadang-kadang jauh dari pekerjaan yang menjadi tugasnya. Hal ini di karenakan;
62 Akhmad Afroni, Konsep Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Pembelajaran Dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Guru, Jurnal, Vol, 7. No, 1. Juni 2009, h. 85.
63 Departemen Pendidikan Nasional, Kampus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pistaka, 2005), H. 584
64 Ibid., h. 105
32
(1) Tes pengetahuan banyak mengukur memori hapalan, yang sebenarnya adalah kemampuan mencari informasi; (2) Tes kemampuan adalah responden. Mereka mengukur kemampuan untuk memilih dari beberapa pilihan adalah responden yang benar, tapi bukan seseorang dapat bertindak atas dasar pengetahuan; (3) Pengetahuan terbaik memprediksi apa yang bisa dilakukan, di kerjakan serta tindakan yang akan di kerjakan oleh seseorang. Skill adalah kemampuan untuk melakukan tugas fisik, mental tertentu. Mental atau kognitif meliputi konpetensi keterampilan berpikir analis, memproses pengetahuan, data, menentukan sebab akibat, mengatur data dan rencana, dan pemikiran konseptual mengenai pola dalam data yang kompleks. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi yaitu seperangkat tindakan cerdas yang penuh dengan tanggung jawab yang dimiliki seseorang, merupakan syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas pada bidang pekerjaan tertentu.65 Dari beberapa pengertian diatas, dapat dipahami bahwa kompetensi adalah kewenangan, kemampuan, kecakapan serta perilaku yang harus dimiliki, dikuasai, dihayati, serta diaktualisasikan untuk melaksanakan tugas kepropesionalan.
b. Kompetensi Kepala Madrasah.
Kepala Madrasah sesungguhnya sosok kunci keberhasilan sebuah sistem pendidikan di Madrasah, dengan arti Kepala Madrasah dapat menjanga iklim positif yang ada di Madrasah, mendorong guru-guru agar bersemangat untuk meningkatkan kompetensinya, memotifasi semua stafnya untuk dapat bekerja dengan baik dan semangat agar kondisi Madrasah menjadi nyaman, harmonis, dan
65 Surat Keputusan Mendiknas 045/U/2002 Tentang Inti Kurikulum Perguruan Tinggi.
33
yang tidak kalah penting kepala Madrasah mampu membangkitkan semangat siswa agar dapat meraih prestasi gemilang. Hal ini semua tidak lepas dari peran kepala Madrasah sebangai pemengang otoritas secara formal sebagai pemimpin bagi Madrasahnya.66
Kepala Madrasah menjalankan tugasnya tidaklah sendirian. Kemampuan menajerialnya dapat memberdayakan seluruh guru serta stapnya dapat menjalankan roda kegiatan aktipitas untuk menciptakaan visi,misi yang telah ditetapkan. Kepemimpinan kepala madrasah sangat mempengaruhi kualitas dari lembaga tersebut, yang merupakan pemengang peranan penting sebangai ujung tombak untuk mencapai tujuan, cita-cita bisa mewujudkan keberhasilan Madrasah. Kepala Madrasah sebangai penanggung jawab pendidikan dan pembelajaran, harus dapat menyakinkan masyarakat sengala sesuatunya bisa berjalan dengan baik, berupa perencanaan, implementasi kurikulum, pemanfaatan penyediyaan sumberdaya guru, rekrutmen peserta didik, hubungan dengan masyarakat serta orangtua siswa, autcame Madrasah prospektif. Kepala Madrasah yang berhasil bisa memahami keberadaan Madrasah berupa suatu organisasi yang kompleks, mampu melakukan peran serta tanggung jawab untuk memimpin Madrasah, dan dapat mempengaruhi orang lain yang ada di lingkungan pada keadaan situasi tertentu agar warga Madrasah dapat bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab , untuk terwujudnya tujuan yang telah ditetapkan.
Kepala Madrasah dituntut memiliki kompetensi kepemimpinan dalam membangkitkan kinerja guru, agar guru dapat membawak perubahan sikap,
66 Rais Hidayat dan Kawan-Kawan, Kompetensi Kepala Sekolah Abad 21: Sebuah Tinjauan Teoritis, Jurnal, VOL. 4, No1, Maret 2019. h 62
34
perilaku sesuai dengan tujuan pendidikan. Guru merupakan pelaksana pendidikan secara langsung berintekrasi terhadap peserta didik serta merupakan komponen yang penting pada proses pembelajaran. Guru mempunyai potensi yang cukup tinggi dalam berkreasi serta meningkatkan kinerja, dan merupakan sosok terdepan dalam pendidikan. Kepemimpinan sangat mempengaruhi yang dimiliki pemimpin untuk mengarahkan bawahannya menjadi disiplin, taat, hormat, setia, mudah bekerja sama.67
Berkembangnya mutu lembaga Pendidikan salah satunya adalah dapat dipengaruhi kepemimpinan seseorang, adanya keseimbangan konsep kepemimpinan duniawi dan ukhrawi untuk mencapai tujuan yang hakiki yang lebih dari tujuan organisasi yang bersifat sementara, dan tidak sekedar bertanggung jawab kepada anggota, tetapi junga kehadapan Allah SWT.
Ada beberapa ciri kepemimpinan dalam Islam yaitu; 1,Setiap pemimpin dan orang yang dimimpin terikat kesetiaan kepada Allah SWT. 2,Tujuan pemimpin tidak hanya melihat tujuan organisasi yang berdasarkan kepentingan kelompok tetapi juga dalam ruang lingkup tujuan Islam yang lebih luas.3.
Berpengang pada syariat dan Akhlak Islam, pemimpin terikat dengan peraturan Islam, dalam pengendalian urusannya harus patuh kepada adab-adab Islam.4.
Pengemban amanah menerima kekuasaan sebagai amanah dari Allah SWT dan disertai dengan tangggung jawab yang besar, melaksanakan tugas nya untuk Allah SWT dan bersikap baik pada pengikutnya. 5 Tidak sombong. Menyadari bahwa diri adalah kecil,sebagai ciptaan Allah, kerendahan hati adalah merupakan ciri
67 Yusnidar, Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada MAN Model Banda Aceh, Jurnal, Vol XVI No 2. Februari 2014.
35
kepemimpinan yang patut dikembangkan.6. Disiplin. Konsisten dan konsekwensi sebagai perwujudan pemimpin yang propesional yang akan memengang janji, ucapan dan perbuatan yang dilakukan, sebab ia menyadari Allah SWT dapat mengetahui apa yang dilakukan.68
Dari pendapat tersebut kepala madrasah merupakan pucuk pimpinan organisasi Madrasah melalui pemberdayaan bawahan,tanpa adanya pemberdayaan untuk memberi wewenang, pendelegasian pekerjaan tidak tercapai kedisiplinan.ini dapat di lakukan kepala Madrasah dengan ilmu ,kiat serta seni, agar bisa mempengaruhi orang lain kelompok serta bisa bertindak seperti apa yang di harapkan dalam mencapai tujuan yang efektif serta efesien.
Sebaiknya Kepala Madrasah memiliki Konpetensi, sebagai mana Peraturan Menteri Agama dengan nomor 29 pada Tahun 2014 berupa standar Kepala Madrasah. Seperti; (1) Kepribadian, (2) Manajerian, (3) Kewirausahaan; (4) Supervisi; serta (5) Sosial.69
Adapun Konpetensi Kepribadian Meliputi;
1. Berakhlak mulia, mengembankan budaya dan tradisi akhlak mulia dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di Madrasah.
2. Memiliki intekritas kepribadian sebagai pemimpin;
1. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai Kepala Madrasah;
2. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fung ;
68 Faiqotul Husnah, Kepemimpinan Islam Dalam Meningkatkan Mutu Lembaga Penddikan Islam, Jurnal, Vol 02,No 02, Desemberr 2017
69 Budi Suhardiman, Studi Pengembangan Kepala Sekolah: Konsep dan Aplikasi (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h. 21.
36
3. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai Kepala Madrasah, dan;
4. Memiliki bakat dan minat sebagai pemimpin pendidikan;
Selanjutnya Konpetensi manajerian meliputi;
1. Menyusun perencanaan madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan.
2. Mengembangkan organisasi madrasah sesuai dengan kebutuhan;
3. Memimpin madrasah dengan mendayagunakan sumberdaya madrasah secara optimal;
4. Mengelola perubahan,pengembangan madrasah menuju organisasi pembelajaran yang efektif;
5. Menciptakan budaya dan iklim madrasah yang kondusip dan inovatif.
6. Mengelola guru,dalam rangka pendayagunaan sumberdaya manusia sacara optimal,
7. Mengelola hubungan madrasah dan masyarakt dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar dan pembiayaan madrasah;
8. Mengelola peserta didikbaru penerimaan peserta didik baru dan penempatan pengembangan kapasitas peserta didik;
9. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional;
10. Mengelola keuangan madrasah dengan akuntabel, transparan, dan efesien;
11. Mengelola ketatausahaan dalam mendukung pencapaian tujuan madrasah;
12. Mengelola unit layanan khusus madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di madrasah ;
37
13. Mengelola sistem informasi madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambiln keputusan;
14. Memanfaatkan kemajuan tehnologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen madrasah;
15. Mekakukan monitoring evaluas, pelaporan pelaksanan kegiatan.70
Manajemen pada hakekat nya merupakan suatu proses perencanaan mengorganisasikan, melaksanakan, memimpin, mengendalikan usaha para anggota organisasi serta mendayagunakan seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan.Dikatakan suatu proses karena manejer dengan ketengkasan,keterampilan yang dimilikinya mengusahakan ,mendayagunakan berbagai kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan.71.
Selanjutnya kompetensi kewirausahaan meliputi;
1. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan madrasah;
2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif;
3. Memiliki motifasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin madrasah;72
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi madrasah;Pantang menyerah selau mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi madrasah;
5. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.41.
70.Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional.No 13.Tahun.2007.17 April 2007.
71.Mulyasa.Manajemen Berbasis Sekolah.(Bandung,Rosdakarya,2004),h 80.
72.Wahyudi.Kepemimpinan,Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajaran.(Bandung.2009)h28.
38
Selain kompetensi kewirausahaan dikenal pula kompetensi supervisi yaitu.
1. Melaksankan supervise akademik untuk peningkatan propesionalitas guru;
2. Melaksanakan supervise akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan tekhnik supervise yang tepat;
3. Menindaklanjuti hasil supervise akademik terhadap guru dala rangka peningkatan propesionalitas guru.Kepala sekolah sebagai supervisor dapat melakukan kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode,media yang digunakan dan ditertibkan ketertiban siswa dalam proses pembelajaran.73. Di samping itu, terdapat pula kompetensi sosial yang meliputi:
1. Bekerjasama dengan pihak lain untuk kepentingan madrasah;
2. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan;
3. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang ataupun kelompok lain.
Ciri Kepala Madrasah yang memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin sebagai berikut:
1. Selalu konsisten dalam berpikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam setiap melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi;
2. Memiliki komitmen/loyalitas/dedikasi/etos kerja yang tinggi dalam setiap melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi;
3. Tegas dalam mengambil sikap,tindakan,pelaksanaan tugas pokok fungsi.
4. Disiplin dalam melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi.
73.Helmawati.Meningkatkan Kinerja Kepala Madrasah melalui Manajerial skill.(Jakarta,Rineka Cipta,2014)h 28.
39
Selain itu, terdapat pula ciri Kepala Madrasah yang memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagaimana berikut:
1. Memiliki rasa keinginan yang tinggi terhadap kebijakan, teori, dan praktek baru sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan pungsinya ; 2. Mampu secara mandiri mengembangkan diri sebagai upaya pemenuhan rasa
keingintahuannya kerhadap kebijakan,teori, dan praktek baru, sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan pungsi.
Ciri Kepala Madrasah yang bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, sebagai berikut:
1. Kecendrungan untuk selalu menginformasikan secara transparan dan proporsional kepaada orang lain atas segala rencana, proses pelaksanaan, dan keefektifan, kelebihan dan kekuraanggan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi;
2. Terbuka atas saran dan kritik yang disampaikan oleh atasan, teman sejawat, bawahan, dan pihak lain atas pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi.
Ciri Kepala Madrasah yang mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai Kepala Madrasah, sebagai berikut:
1. Memiliki stabilitas emosi dalam setiap menghadapi masalah sehubungan denggan suatu tugas pokok dan fungsi;
2. Teliti, cermat, hati-hati, dan tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan suatu tuggas pokok dan fungsi;
40
3. Tidak mudah putus asa dalam menghaadapi segala bentuk kegagalan sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi;
Ciri Kepala Madrasah yang memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan ,yaitu;
1. Memiliki minat jabatan untuk menjadi kepalah sekolah yang efektif 2. Memiliki jiwa kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan madrasah.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa kompetensi Kepala Madrasah pada intinya menyangkut segala kemampuan Kepala Madrasah dalam mengorganisasi dan mengembangkan sumber daya madrasah untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien. Di antara hal yang utama dilakukan oleh Kepala Madrasah dalam mengembangkan sumber daya madrasah adalah meningkatkan mutu profesionalitas guru dengan berbagai kebijakan, tindakan, dan pembinaan yang dapat diterapkan sehingga terwujud peningkatan kualitas pendidikan.
Indikator Kepala Madrasah yang mampu menyusun perencanaan madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan sebagai berikut:
1. Menguasai teori perencanaan dan seluruh kebijakan pendidikan nasional sebagai landasan dalam perencanaan madrasah, baik perencanaan strategis, perencanaan operasional, perencanaan tahunan, maupun perencanaan anggaran pendapatan dan belanja madrasah;
2. Mampu menyusun rencana strategis (renstra) pengembangan madrasah berlandaskan kepada keseluruhan kebijakan pendidikan nasional, melalui
41
pendekatan strategi, dan proses penyusunan perencanaan strategis yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencana strategis yang baik;
3. Mampu menyusun rencana operasional (renop) pengembangan madrasah berlandaskan kepada keseluruhan rencana strategis yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan renop yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencana operasional yang baik;
4. Mampu menyusun rencana tahunan pengembangan madrasah berlandaskan kepada keseluruhan rencana operasional yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan tahunan yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencana tahunan yang baik;
5. Mampu menyusun rencana anggaran belanja madrasah (RAPBM) berlandaskan kepada keseluruhan rencana tahunan yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan RAPBM yang memegang teguh prinsip- prinsip penyusunan RAPBM yang baik;
6. Mampu menyusun perencanaan program kegiatan berdasarkan kepada keseluruhan rencana tahunan dan RAPBM yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan program kegiatan yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan perencanaan program yang baik;
7. Mampu menyusun proposal kegiatan melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan program kegiatan yang memegang teguh prinsip- prinsip penyusunan proposal yang baik.74
74 Ibid , h,35.
42
Bila diperhatikan uraian di atas, dapat diketahui bahwa seorang Kepala Madrasah harus mampu menyusun dan menguasai segala perihal yang terkait dengan perencanaan madrasah, mulai dari penguasaan yang bersifat teoretis sampai kepada tataran praktis. Dalam hal ini, sosok Kepala Madrasah yang profesional harus menguasai teori perencanaan dan seluruh kebijakan pendidikan nasional sebagai landasan dalam perencanaan madrasah, baik perencanaan strategis, perencanaan operasional, perencanaan tahunan, maupun perencanaan anggaran pendapatan dan belanja madrasah. Dalam menyusun perencanaan, Kepala Madrasah harus mampu memilih pendekatan dan strategi yang dipandang tepat, dan proses penyusunan perencanaan program kegiatan harus memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan perencanaan program yang baik.
Indikator Kepala Madrasah yang mampu mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan, sebagai berikut:
1. Menguasai teori dan seluruh kebijakan pendidikan nasional dalam pengorganisasian kelembagaan sekolah sebagai landasan dalam mengorgansiasikan kelembagaan maupun program insidental sekolah;
2. Mampu mengembangkan struktur organsiasi formal kelembagaan sekolah yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik;
3. Mampu mengembangkan deskripsi tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja melalui pendekatan strategis dan proses pengorganisasian yang baik;
4. Menempatkan personalia yang sesuai dengan kebutuhan;
43
5. Mampu mengembangkan standar operasional prosedur pelaksanaan tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik;
6. Mampu melaksanakan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai prinsip-prinsip tepat kualifikasi, tepat jumlah, dan tepat persebaran;
7. Mampu mengembangkan aneka ragam organsiasi informal sekolah yang efektif dalam mendukung implementasi pengorganisasian formal sekolah dan sekaligus pemenuhan kebutuhan, minat dan bakat perseorangan pendidikan dan tenaga kependidikan.75
Indikator Kepala Madrasah yang mampu memimpin guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal, sebagai berikut:
1. Mampu mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, sasaran, dan program strategis madrasah kepada keseluruhan guru dan staf;
2. Mampu mengkoordinasikan guru dan staf dalam merealisasikan keseluruhan rencana untuk menggapai visi, mengembangkan misi, menggapai tujuan dan sasaran madrasah;
3. Mampu berkomunikasi, memberikan pengarahan penugasan, dan memotivasi guru dan staf agar melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing sesuai dengan standar opersional prosedur yang telah ditetapkan;
4. Mampu membangun kerja sama tim (team work) antarguru, antarstaf, dan antar guru dengan staf dalam memajukan madrasah;
75 Ibid., h. 37-38.
44
5. Mampu melengkapi guru dan staf dengan keterampila-keterampilan profesional agar mereka mampu melihat sendiri apa yang perlu dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing;
6. Mampu melengkapi staf dengan keterampilan-keterampilan agar mereka mampu melihat sendiri apa yang perlu dan diperbarui untuk kemajuan madrasah;
7. Mampu memimpin rapat dengan guru-guru, staf, orang tua siswa, dan komite madrasah;
8. Mampu melaksanakan pengambilan keputusan dengan menggunakan strategi yang tepat;
9. Mampu menerapkan manajemen konflik.76
Indikator Kepala Madrasah yang mampu mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal, sebagai berikut:
1. Mampu merencanakan kebutuhan guru dan staf berdasarkan rencana pengembangan sekolah;
2. Mampu melaksanakan rekrutmen dan seleksi guru dan staf sesuai tingkat kewenangan yang dimiliki oleh sekolah;
3. Mampu mengelola kegiatan pembinaan dan pengembangan profesional guru dan staf;
4. Mampu melaksanakan mutasi dan promosi guru dan staf sesuai dengan kewenangan yang dimiliki sekolah;
76 Ibid. h. 40
45
5. Mampu mengelola pemberian kesejahteraan kepada guru dan staf sesuai dengan kewenangan dan kemampuan sekolah.77
Indikator Kepala Madrasah yang mampu mengelola sarana dan prasarana madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal, sebagai berikut:
1. Mampu merencanakan kebutuhan fasilitas (bangunan, peralatan, perabot, lahan, infrastruktur) madrasah sesuai dengan rencana pengembangan sekolah;
2. Mampu mengelola pengadaan fasilitas sesuai dengan peraturan yang berlaku;
3. Mampu mengelola pemeliharaan fasilitas baik perawatan preventif maupun perawatan terhadap kerusakan fasilitas madrasah;
4. Mampu mengelola kegiatan inventaris sarana dan prasarana madrasah sesuai sistem pembukuan yang berlaku;
5. Mampu mengelola kegiatan penghapusan barang inventaris madrasah.78
Indikator Kepala Madrasah yang mampu mengelola hubungan madrasah dengan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan madrasah adalah sebagai berikut:
1. Mampu merencanakan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat;
2. Mampu melakukan pendekatan-pendekatan dalam rangka mendapatkan dukungan dari lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat;
3. Mampu memelihara hubungan kerja sama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat.79
77 Ibid., h. 42-45.
78 Ibid. h.47
79 Ibid. h.48
46
Indikator Kepala Madrasah yang mampu mengelola kesiswaan, terutama dalam rangka penerimaan siswa baru, penempatan siswa, dan pengembangan kapasitas siswa sebagai berikut:
1. Mampu mengelola penerimaan siswa baru terutama dalam hal perencanaan dan pelaksanaan penerimaan siswa baru sesuai dengan kebutuhan madrasah;
2. Mampu mengelola penempatan dan pengelompokan siswa dalam kelas sesuai dengan maksud dan tujuan pengelompokan tersebut;
3. Mampu mengelola layanan dan bimbingan dan konseling dalam membantu penguatan kapasitas belajar siswa;
4. Mampu menyiapkan layanan yang dapat mengembangkan potensi siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, bakat, kreativitas, dan kemampuan;
5. Mampu menetapkan dan melaksanakan tata tertib madrasah dalam memelihara kedisiplinan siswa;
6. Mampu mengembangkan sistem monitoring terhadap kemajuan belajar siswa;
7. Mampu mengembangkan sistem penghargaan dan pelaksanaannya kepada siswa yang berprestasi.80
Berdasarkan uraian di atas, Kepala Madrasah juga dituntut agar memiliki kemampuan dalam mengelola penerimaan raw-input, yakni dengan mempertimbangkan penerimaan siswa baru sesuai dengan kebutuhan madrasah.
Kemudian setelah siswa diterima masuk ke madrasah, harus dilakukan pula penempatan dan pengelompokan siswa di kelas. Pada sisi lain. Kepala Madrasah
80 Ibid. h.49
47
juga harus berorientasi pada upaya mengembangkan potensi siswa, melaksanakan tata tertib dan disiplin madrasah, dan memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi. Tentu saja, semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan kesiswaan ini bisa berjalan lancar, apabila Kepala Madrasah mengangkat Wakil Kepala Madrasah dan staf pegawai di bidang kesiswaan sebagai pelaksana kerja yang dapat membantu dan meringankan tugas-tugas di bidang kesiswaan.
Indikator Kepala Madrasah yang mampu mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional, sebagai berikut:
1. Menguasai seluk beluk tujuan nasional, pembangunan nasional, dan tujuan pendidikan nasional, regional, dan lokal secara tepat dan komprehensif sehingga memiliki sikap positif akan pentingnya tujuan-tujuan tersebut sebagai arah penyelenggaraan pendidikan dan terampil menjabarkannya menjadi kompetensi lulusan dan kompetensi dasar;
2. Memiliki wawasan yang tepat dan komprehensif tentang kedirian peserta didik sebagai manusia yang berkarakter, berharkat, dan bermartabat serta mampu mengembangkan layanan pendidikan sesuai dengan karakter, harkat, dan martabat manusia;
3. Memiliki pemahaman yang komprehensif dan tepat, dan sikap yang benar tentang esensi dan tugas profesional guru sebagai pendidik;
4. Menguasai seluk beluk kurikulum dan proses pengembangan kurikulum nasional sehingga memiliki sikap positif terhadap keberadaan kurikulum