• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

4.2. Saran

IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan

1. PT Lembu Jantan Perkasa merupakan perusahaan besar yang bergerak dibidang fattening, breeding, dan trading.

2. Pemberian air minum dan pakan di PT Lembu Jantan Perkasa sudah mencukupi kebutuhan ternak.

3. Manajemen pemeliharaan sapi potong di PT Lembu Jantan Perkasa sudah baik dilihat dari penanganan sapi datang sampai siap jual sudah sesuai dengan animal walfare serta PBBH yang tinggi mencapai 1,2 kg/ekor/hari.

4. Penggunaan kandang di PT Lembu Jantan Perkasa belum efisien karena sapi yang dipelihara tiap kandang tidak terisi penuh sesuai kapasitasnya.

5. Perusahaan layak untuk dijalankan karena memilki rentabilitas 1,8% per bulan dan memilki R/C 1,03.

6. Penggunaan limbah kurang optimal karena hanya dibuat pupuk tidak ada pengolahan selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 2002. Penggemukan Sapi Potong. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Anggorodi, R. 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Hafid, H. dan H, Priyanto. 2006. Pertumbuhan dan Distribusi Potongan Komersial Karkas Sapi Australian Commercial Cross dan Brahman Cross Hasil Penggemukan. Jurnal Meddia Peternakan. 29(2).

Ibrahim, R.M, D.E.Goll, J.A. Marchello, G. C. Duff, V. F. Thompson. S. W. Marres.

dan H. A. Ahmad. 2008. Effect of Two Dietary Concentrate Levels On Tenderness, Calpain and Calpastatin Activities, and Carcass Merit In Waguli and Brahman Steers. Jurnal of Animal Science 86 : 1426-1433.

Kaharudin dan M. S. Farida 2010. Petunjuk Manajemen Umum Limbah Ternak untuk Kompos dan Biogas. Balai Pengkajian Teknologi Peternakan Nusa Tenggara Barat. Mataram.

Makkan, R. J., A. Makalew, F.H. Elly, dan I.D.R. Lumenta. 2014. Analisis Keuntungan Penggemukan Sapi Potong Kelompok Tani Keong Mas Desa Tambulango Kecamatan Sangkub Bolang Mongondow Utara. Jurnal Zootek.

34(1): 28-36.

National Research Council (NRC). 2000. Nutrient Requirements of Beef Cattle. 7th Revised Edition. National Academy Press. Washington, D. C.

Ngadiyono, N. 2007. Beternak Sapi. PT Citra Aji Pratama. Yogyakarta.

Nurul, A., M. Junus dan M. Nasich. 2010. Pengaruh Penambahan Molases Terhadap Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar Padatan Lumpur Organik Unit Gas Bio. Universitas Brawijaya. Malang.

Panjono, H., E. Baliarti, & Kustono. 2000. Performans Induk dan Pedet Sapi Peranakan Ongole yang Diberi Ransum Jerami Padi dengan Suplementasi Daun Gamal. Buletin Peternakan. 24(2).

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Purbowati, E. 2001. Keseimbangan Energi dan Nitrogen Domba yang Mendapat Berbagai Aras Konsentrat dan Pakan Dasar yang Berbeda. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor.

Purnomoadi, A., A. W. Bela dan S. Dartosukarno. 2003. Chewing Efficiency of Onggole Crossbred and Limosin Crossbred Steers Fed Fermented Rice Straw and Concentrates. Proseding Seminar Nasional Teknologi Peternakan &

Veteriner. Bogor. 104 – 105.

Rasyid, A. dan Hartati. 2007. Petunjuk Teknis Perkandangan Sapi Potong. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.

Riyanto, B. 2001.Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.Cetakan kedua. BPFE.

Yogyakarta

Santosa, U. 2000. Tatalaksana Pemeliharaan Sapi. Penebar Swadaya. Jakarta

Santosa, U. 2008. Mengelola Peternakan Sapi secara Professional. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Sarwono, B dan H. B. Arianto., 2002. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Sembiring. 2002. Prospek Integrasi Sistem Usahatani Terpadu Pemeliharaan Sapi Pada Lahan Irigasi Di Pulau Lombok. Wartazoa Buletin Ilmu Peternakan Indonesia. 12 (1): 9-17.

Setiadi, B. 2001. Beternak Sapi Daging dan Masalahnya. Aneka Ilmu. Semarang.

Setyaningrum, A, Y. Soebagyo, dan M.S. Yoga. 2003. Lecture Note Manajeme Ternak Potong. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman.

Purwokerto.

Sihombing, D.T.H. 2000. Teknik Pengelolaan Limbah Kegiatan/Usaha Peternakan.

Pusat Penelitian Lingkungan Hidup. Lembaga Penelitian. IPB.

Siregar, S.B. 2008. Penggemukan Sapi. Cetakan ke 16. Penebar Swadaya. Jakarta.

Soeprato, H dan Z. Abidin. 2006. Cara Tepat Penggemukan Sapi Potong. Cetakan Pertama. Agromedia. Jakarta.

Sudarmono A.S dan Y. B. Sugeng. 2008. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sugeng, Y.B. 2001. Pembiakan Ternak Sapi. Gramedia. Jakarta.

Suparman, M dan M. S. Azis. 2003. Formulasi Pakan yang Berkualitas untuk Usaha Penggemukkan Sapi Bali. BPTP, Sulawesi Selatan.

Syariffudin, N. A, dan W. Anis. 2011. Peningkatan Reproduksi Sapi Induk Brahman Cross Post Partum dengan Pemberian Pakan Suplemen Multinutrient Block Plus Medicated. Banjarbaru, Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi ISSN 1907-0.

Tillman, A. D., S. Reksohadiprojo, dan H. Hartadi. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Yakin, E. A., N. Ngadiyono, dan R. Utomo. 2012. Pengaruh Substitusi Silase Isi Rumen Sapi Pada Pakan Basal Rumput Dan Konsentrat Terhadap Kinerja Sapi Potong. Buletin Peternakan. 36 (3): 174-180.

LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi kecukupan pakan

TABEL NRC (lbs)

( NRC, 2000)

Analisi Proksimat Konsentrat di PT Lembu Jantan Perkasa Lama

pemaliharaan

Target intake (kg)

BK (%) PK (%) ME

(Mcal/kg)

LK (%) SK (%) TDN (%) Lignin (%)

1 15 67,77 6,68 1,49 1,46 32,62 41,90 5,68

2 14 69,36 7,18 1,53 1,66 31,21 43,43 5,43

4 14 71,84 8,85 1,68 1,88 29,20 46,72 5,05

6 14 73,80 9,60 1,83 2,12 27,57 49,82 5,05

9 14 76,82 10,82 2,05 2,53 25,03 54,48 4,73

14 14 79,11 11,82 2,21 2,76 23,28 57,82 4,50

18 13 81,24 12,84 2,36 3,10 21,44 61,03 4,24

>21 12 84,90 13,72 2,62 3,78 18,56 66,55 4,22

Analis Proksimat Hijauan dan Molasses

BK (%) PK (%) TDN (%)

Hijauan 21 8,3 50

Molases 50,23 8,5 63

Sumber PT Lembu Jantan Perkasa (2014)

Umur Pemeliharan 60 hari 1 lbs = 0,5 kg

Rataan bobot badan kandang F 287,1 kg = 574,2 lbs = 600 lbs PBBH 1,2 kg = 2,4 lbs = 2,5 lbs

KEBUTUHAN

BK = 14,4 lbs = 7,2 kg TDN = 10,8 lbs = 5,4 kg PK = 1,95 lbs = 0,98 kg

PEMBERIAN

Total konsumsi pakan 12 kg Pemberian hijaun = 12.20%

= 12,2/100x12 kg

= 1,5 kg Pemberian konsentrat = 81.30%

= 81,30%x12 kg

= 10 kg Pemberian molasses = 6.50 %

= 6,50/100x12 kg

= 0.78 kg

Jumlah pemberian hijauan

BK = 21 %X 1.5 kg = 0.35 kg PK = 8.3 % X 0.35 kg = 0.02905 kg TDN = 50 % X 0.35 kg = 0.175 kg Jumlah pemberian konsentrat

BK = 84,9%X 10 kg = 8,49 kg PK = 13,72%X 8,49 kg = 1,164 kg TDN = 66,5%X 8,49 kg = 5,65 kg Jumlah pemberian molasses

BK = 50,23%X 0,78 kg = 0,39 kg PK = 8,50%X 0,39 kg = 0,03 kg TDN = 63,0%X 0,39 kg = 0,25 kg

TOTAL PEMBERIAN BK = 9,23 kg

PK = 1,22 kg TDN = 6,08 kg

Lampiran 2. Ukuran dan kapasitas kandang penggemukan

Kandang Ukuran Kandang (m2)

Daya Tampung Sapi (ekor)

Jumlah Sapi yang Dipelihara (ekor)

A 2.229,29 500 (10 pen x 50 ekor/pen) 400

B 3.064,79 700 (14 pen x 50 ekor/pen) 500

C 2.490,94 600 (12 pen x 50 ekor/pen) 600

D 1.800,96 400 (8 pen x 50 ekor/pen) -

E 2.309,58 500 (10 pen x 50 ekor/pen) 357

F 2.228,19 500 (10 pen x 50 ekor/pen) 483

G 3.381,20 500 (10 pen x 50 ekor/pen) 500

J 2.237,20 600 (12 pen x 50 ekor/pen) 600

K 2.237,20 600 (12 pen x 50 ekor/pen) 600

L 2.265.40 360 (12 pen x 30 ekor/pen) 360

Jumlah 5.260 4.400

Lampiran 3. Analisis ekonomi

1. Lahan yang digunakan merupakan tanah milik perusahaan sehingga tidak membutuhkan biaya sewa

2. Sapi bakalan yang siap jual yaitu sapi di kandang C yang berjumlah 483 ekor, dengan bobot awal rata-rata 243 kg dengan pembelian Rp 38.000,00 per kg bobot badan hidup.

3. Sapi dijual pada umur pemeliharaan 60 hari dengan PBBH rata-rata 1,2 kg sehingga diperoleh rataan bobot badan akhir 287,1 kg/ekor. Sapi dijual dengan harga Rp 38.500,00/kg bobot hidup.

4. Luas kandang yang dibutuhkan yaitu 2.228,19 m2 dengan biaya pembuatan kandang 250.000,00/m2

5. Penyusutan kandang dihitung 20% per tahun maka penyusutan kandang dalam satu periode (60 hari) yaitu 3,33%.

6. Pakan yang diperlukan untuk satu ekor sapi selama satu periode

a. Konsentrat 8,3 kg per ekor per hari dengan harga Rp 2.800,00/kg, b. Rumput 3,39 kg per ekor per hari dengan harga Rp 210,00/kg, c. Molasses 0,96 kg per ekor per hari dengan harga Rp 2.000,00/kg

7. Sapi juga membutuhkan obat-obatan dan penanganan lain seharga Rp 10.000,00/ekor

8. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 7 orang dan 1 orang staff dengan gaji per bulan masing-masing Rp 2.300.000,00 dan Rp 3.000.000,00.

9. Dibutuhkan peralatan seperti sapu, sikat, selang, sekop, arit, gancu, dan lain-lain seharga Rp 1.920.000,00 dengan umur pemakaian 6 bulan.

10. Selama pemeliharaan sapi menghasilkan kotoran sebanyak 15-30 kg/ekor/hari dijual dengan harga Rp 250,00/kg.

Tabel Penyusutan peralatan di PT Lembu Jantan Perkasa

Biaya Investasi

Luas kandang 2.228,19 m2x Rp 250.000,00 = Rp 557.047.500,00 pembelian peralatan (sekop, ember, lori, dll) = Rp 1.920.000,00 Total Biaya Investasi = Rp 558.967.500,00

No Nama Alat Unit Nilai Baru (Rp)

Nilai Sisa (Rp)

Umur (bulan)

Penyusutan (Rp) 1 Sekop 4 200.000 16.000 6 30.667 2 Lori 2 250.000 10.000 6 40.000 3 Ember 4 30.000 4.000 6 4.333 4. Cattle Talker 4 40.000 6.000 6 5.667 5. Sapu 3 30.000 6.000 6 4.000 6 Sikat 4 20.000 4.000 6 2.667 7 Selang 2 20.000 6.000 6 2.333 8 Gancu 7 70.000 14.000 6 9.333 9 Gerobak 2 300.000 15.000 6 47.500 10 Alat cleaning 2 80.000 4.000 6 12.667 12 Lampu 10 20.000 5.000 6 2.500 13 Gayung 2 10.000 1.000 6 1.500 14 Keran air 10 125.000 20.000 6 17.500 15 Kuas 2 12.000 1.000 6 1.833 16 Arit 4 32.000 8.000 6 4.000 17 notel reader 1 450.000 30.000 6 70.000 18 Suntikan 2 40.000 1.000 6 6.500 19 Timbangan 1 150.000 23.000 6 21.167 20 Papan

recording

10 41.000 20.000 6 3.500

1.920.000 287.667

Penyusutan perperiode (60 hari)

Kandang 3,33 % x Rp 557.047.500,00 = Rp 18.549.681,00 Peralatan 2 x Rp 287.667/bulan = Rp 576.000,00

Biaya Tetap

Penyusutan kandang = Rp 18.549.681,00

Penyusutan peralatan = Rp 576.000,00

Supervisor 1 orang x 2 bulan x Rp 3.000.000,00 = Rp 6.000.000,00 Retribusi PBB ,air 2 bulan dll = Rp 2.000.000,00 Total biaya tetap = Rp 27.125.681,00

Biaya Variabel

Sapi bakalan BX 483 ekor x 243 kg x Rp 38.000 = Rp 4.460.022.000,00 Pakan hijauan 3,39 kg x 483 ekor x 60 hari x Rp 210= Rp 20.630.862,00 Konsentrat 8,34 kg x 483 ekor x 60 hari x Rp 2.800 = Rp 676.740.960,00 Molasses 0,96 kg x 483 ekor x 60 hari x Rp 2.000 = Rp 55.641.600,00 Tenaga kerja 7 orang x 2 bulan x Rp 2.300.000,00 = Rp 32.200.000,00 Obat-obatan dll 483 ekor x Rp 10.000 = Rp 4.830.000,00 Total Biaya Variabel = Rp 5.250.065.422,00

Total Biaya Produksi = Biaya Variabel + Biaya Tetap

= Rp 5.250.065.422,00 + Rp 27.125.681,00

= Rp 5.277.191.103,00 Penerimaan

rata-rata bobot jual = 287,1 kg

hasil penjualan sapi 483 ekor x 287,1 kg x Rp 38.500 = Rp 5.338.768.050,00 penjualan kotoran 20 kg x 60 hari x 483 ekor x Rp 250,00 = Rp 144.900.000,00 Total Penerimaan = penjualan sapi + penjualan feses

= Rp 5.338.768.050,00+ Rp 144.900.000,00

= Rp 5.483.668.050,00

Laba = total penerimaan – total biaya

= Rp 5.483.668.050,00 - Rp 5.277.191.103,00

= Rp 206.476.947,00

R/C Ratio = penerimaan total biaya

= Rp 5.483.668.050,00 Rp 5.277.191.103,00

= 1,03

Rentabilitas = laba × 100%

investasi + biaya variabel

= Rp 206.476.947,00 × 100%

Rp 558.967.500,00 + Rp 5.250.065.422,00

= Rp 206.476.947,00 × 100%

Rp 5.809.032.922,00

= 3,6 %

Break Even Point (BEP)

Biaya variable per unit = biaya variabel l total bobot akhir sapi

= Rp 5.250.065.422,00 483 ekor x 287,1 kg

= Rp 5.250.065.422,00 138.669,3 kg

= Rp 31.207,00

BEP dalam produk = biaya tetap p harga jual-biaya variable per unit

= Rp 27.125.681,00 Rp 38.500,00 – Rp 31.207,00

= 3.719 kg

BEP dalam Rupiah = biaya tetap 1 – biaya variabel per unit harga jual per satuan = Rp 27.125.681,00

1 - Rp 31.207.00 Rp 38.500,00

= Rp 27.125.681,00 1 - 0,81

= Rp 142.766.742,00

Dokumen terkait