• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Disarankan untuk melakukan optimasi fermentasi pada ke empat isolat bakteri penghasil P(3HB), uji biokimia, dan identifikasi uji molekuler pada ke empat isolat bakteri tersebut.

41 DAFTAR PUSTAKA

Afiifah, R,. Novita, I,. M. Hendra,. S. Ginting, 2015. Pengaruh berat pati dan volume Plasticizer gliserol terhadap karakteristik film bioplastik pati kentang. Jurnal Teknik Kimia USU. 4 : 35-39.

Agustien, A. Dan A. D. Hakam,. 2002. Produksi bioplastik poli (3-hidroksibutirat) dari bakteri rekombinan Escherichia coli. Jurnal Kimia Andalas Volume.

8 : 38-41.

Agustien, A,. 2001. Produksi bioplastik dan bakteri isolat lokal. JUMPA Volume 10 : 22-25.

Al-Mohanna MT,. 2016. Morphology and Classification of bacteria. University of Al-Qadisiyah.

Anam C, Sirojudin, Firdausi KS,. 2007. Analisis gugus fungsi pada sampel uji bensin dan spiritus menggunakan metode spektroskopi FTIR.

Berkala Fisika Volume. 10 : 79-80.

Arikan E, B., and Ozsoy H. D., 2015. A Review: Investigation of Bioplastics, Civil Engineering and Architecture. 9 : 188-192.

Chen J, Zhang L, Chen J, Chen G,. 2007. Biosynthesis and Characterization of polyhydroalkanoate copolyvesters in Ralstonia eutropha P3HB - 4 harboring a low-substrate-specifity PHA synthase PhaC2Ps From Pseudomonas stutzeri 1317. Chin. J. Chem. Eng. 15 : 391-396.

Capuccino J.G, Sherman N,. 2014. Microbiology: A Laboratory Manual. 10th Ed. New York : Person.

Capuccino J.G, Chad Welsh,. 2017. Microbiology: A Laboratory Manual. 11th Ed. New York : Person.

Djamaan, A. dan Dewi, A. P., 2014. Metode produksi Biopolimer dari minyak kelapa sawit, Asam Oleat, dan Glukosa. Padang : Andalas University Press.

Djamaan, A,. 2015. Konsep Produksi Biopolimer P(3HB) dan (P3HB-ko-3HV) secara Fermentasi. Padang: Andalas University Press.

Daniel RA, Errington J,. 2003. Control of cell morphogenesis in bacteria : two distinct ways to make a rod-shaped cell. Cell. 6 : 767.

Gemeidiya, R,. 2016. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Penghasil Bioplastik Poli (3–Hidroksibutirat) Dari Tanah Puncak Gunung Merapi yang Ditumbuhkan Dalam Media Minyak Kelapa Sawit-Bakto Agar. [Skripsi]. Farmasi Unand.

Padang.

42 Gill, M,. 2014. Bioplastic: A Better Alternative To Plastics, International Journal

Of Research in Applied. 2 : 115-120.

Haedar A, RB Gobel, R Umar, Ambeng,. 2013. Seleksi Bakteri dari Limbah dan Tanah Pabrik Gula Arasoe-Kab.Bone. Sebagai Penghasil Poli-B- Hidroksibutirat (Bioplastik). Bandung: Universitas Padjajaran.

Handrick, R., S. Reindart, D. Schultheiss, T. Reichart, D. Schuler, V. Jendrossek and D. Jendrossek,. 2004. Unravelling the fuction of the Rhodospirilium rubrum. Activator of Polyhydroxybutirate (PHB) Degradation: The

activator is PHB granule-bound protein (Phasin).

J. Bacteriology 186 : 2466-2475.

Harianto F,. 2011. Penapisan Bakteri Penghasil Bioplastik Poli (3-Hidroksibutirat) dari Sampel Tanah Hutan Pendidikan dan penelitian Biologi, Kampus Unand, Limau Manis, Padang. [Skripsi]. Padang. Universitas Andalas.

Irwandi, Djamaan A, Agustien A,. 2018. Produksi Bioplastik P(3HB) Dari Bahan

Dasar Minyak Kelapa Sawit dengan Isolat Bacillus sp.

Chempublish Journal, Volume 3 : 85-93.

Jaya, D,. 2017. Dewatering of Coal from Jorong Kalimantan Selatan using Residu of Cooking Oil and Kerosene. Eksergi. 14 : 35.

Kismiyati, Subekti S, Yusuf RWN, Kusdarwaty S,. 2009. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Gram Negatif pada Luka Ikan Maskoki (carassius auratus) Akibat Infestasi Ektoparasit argulus sp Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan 1: 2.

Kusuma, F., Haedar, N. dan Abdullah A,. 2014. Optimalisasi Produksi Poli-𝜷- Hidroksi Butirat (PHB) Dari Berbagai Sumber Karbon Oleh Isolat Bakteri Dari Limbah Pabrik Gula Takalar. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin. Makassar.

Lee AJ, Dawes EA,. 1990. Occurence, metabolism, metabolic role, and industrial uses of bacterial of polyhydroxyalkanoates. Microbiol. Rev. 54 : 450-472.

Misnanadiarly, AS, Husjain Djajaningrat,. 2014. Mikrobiologi Untuk Klinik Dan Laboratorium. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Nureleana H, Sarudu, Onni S, Selaman, Rubiyah Baini, and Nor Azalina Rosli,.

2015. Evaluation on factors affecting bacteria growth in collected rainwater. Journal of Faculty of Engineering. 6 : 11-17.

Ostle, G. A and Holt, J. G,. 1982. Nile Blue A as a flourescent stain for poly-β- hidroxybutyrate. Appl environ microbial. 44 : 23-241.

43 Rakesh P, Charmi P,. 2014.Quantitative Analytical applications of FTIR

Spectroscopy in Pharmaceutical and Allied Areas; J. Adv. Pharm. Edu. &

Res. 4 : 145-57.

Rohman, A,. 2012. A Review : Applications Of Fourier Transform Infrared Spectroscopy For Quality Control Of Pharmaceutical Products. 23 : 1-8.

Seon-Won Kim, Pil Kim, Jung H. Kim,. 1999. Production of Poly (3- hydroxybutyrate-co-3-hydroxyvalerate) from Methylobacterium organophilum by potassium-limited feed-batch culture. Enzyme and Microbial Technology. 24 : 555-560.

Samsul, A, Bungaran, S, Elvi, K,. 2017. Studi pembuatan bahan alternatif plastik biodegradable dari pati ubi jalar dengan plasticizer gliserol dengan metode

melt intercalation. Jurnal Teknik Mesin Universitas Bhayangkara.

06 : 79-84.

Scott, G,. 1994. Enviromental Biodegradation of hydrocarbon polymers, in Biodegradable Plastic and polymers, (Eds. Doi. Y and K. Fukuda), Amsterdam: Elsevier sciene. B. V. 79-105.

Suardi M, Hamdani AS, Ariyati B, Suci RP, Djamaan A,. 2018. Utilization of Rice Straw (Oryza sativa Linn) Agricultural Waste as Substrate for Poly (3- Hydroxybutarate) Production Using Pseudomonas aeruginosa. Journal of Pure and Applied Microbiology. 12 : 3.

Susanti, M,. 2010. Produksi Bioplastik Poli (3-Hidroksibutirat) (P(3HB)) Secara Proses fermentasi Menggunakan Bakteri Bacillus brevis FACC-20801 dari Minyak Kelapa Sawit Sebagai Sumber Karbon. [Skripsi]. Padang. Stifarm.

Swift, YA,. 1996. Bacteriacal Polyhidroxyalkanoates. Biotechnology.

Bioenginering. 49 : 1-14.

Tarigan, J,. 2008. Penghantar Mikrobiologi. Depdiknas. Jakarta.

Valappil, S.P, Misra, S.K, Boccaccini, A, R., Keshavarz, T, Bucke, C. Dan Roy, I,. 2007. Large scale production and efficient recovery of phb with desirable material properties, from the newly characterised Baccilus cereus SPV.

Journal of Biotechnology. 132 : 251-258.

Van Der Zee M, E Pras, J Van Haveren, R Van Tuil,. 2001. Recent Advencement in The Development of Material and Products from Renewble Resources.

ATO, Business Unit Renewble Resources. Department Polymer Composites and Additives Wageningen. Netherland.

Vinod PS, Kulkarni DS, Sulochana MB,. 2018. Production and Characteriization of Polyhyroxybutirate from Halophilic Bacteria. Volume 4 : 44-52.

44 Watson D G,. 2010. Analisis Farmasi, Buku Ajar untuk Mahasiswa Farmasi dan

Praktisi Kimia Farmasi edisi 2. Jakarta: EGC.

Yogesh C, Bhavana P, Fulekar,. 2012. PHA production Application and its Bioremidiation in environment. I. Res. J.Environment Sci Volume 1 : 46 -52.

Yuniarti L.I, Hutomo Gatot S, dan Abdul Rahim,. 2014. Sintesis dan karakterisasi bioplastik berbasis pati Sagu (metroxylon sp). Agrotekbis, 21 : 38-46.

Yuwono, S, S,. Waziiroh E,. 2017. Teknologi Pengolahan Pangan Hasil Perkebunan. Malang: UB Press. 103-104.

45 Sampel Tanah Tambang

Lampiran 1. Skema Kerja

Isolasi Bakteri Penghasil Biopolimer P(3HB)

Pengenceran bertingkat 10-4

Inkubasi pada suhu 35-37°C

selama 24-48 jam

Inkubasi pada suhu 35-37°C

selama 24-48 jam panjang gelombang

Uv 365

Suspensi Tanah

Media Bakto Agar +CPO

Media Bakto Agar + CPO Media Bakto Agar + CPO

Koloni Terpisah Koloni Terpisah

Dipilih Bakteri yang

menunjukan positif P(3HB) Fluorensensi jingga

Stok Agar Miring Bakteri positif P(3HB)

46 Fermentasi Bakteri Penghasil Biopolimer P(3HB)

Ditambah (CPO), Shaker 200 rpm selama 24 jam Suhu 30°C

Sentrifus Cairan

Dikeringkan suhu 70°C 24 jam, di timbang

Stok Bakteri

Agar Miring

Suspensi Bakteri Isolat Bakteri

Inokulum Bakteri Uji Biokimia

Uji Mikroskopis Uji Makroskopis

PH

Hitung Jumlah Biomassa

Kultur Bakteri

Supernatan Endapan

Sel kering dilarutkan dalam kloroform

FTIR Pengamatan Warna,

bentuk, Pinggir, Permukaan, Elevasi.

Pengamatan, Bentuk Sel, Pewarnaan Gram, Pewarnaan Endospora

Uji Katalase Uji Motilitas

47 Lampiran 2. Isolasi Tanah Tambang Menggunakan Media CPO Bakto Agar

Titik Pengambilan Sampel Jumlah Koloni Bakteri Positif P(3HB) / Kode Sampel

Titik 1 2 koloni -

Titik 2 2 koloni -

Titik 3 2 koloni -

Titik 4 2 koloni 8

Titik 5 2 koloni -

Titik 6 2 koloni -

Titik 7 6 koloni 15

Titik 8 8 koloni 20

Titik 9 2 koloni -

Titik 10 2 koloni 29

Jumlah 30 koloni 4 isolat

Lampiran 3. Pengamatan Makroskopik Isolat Bakteri Kode Isolat

Bakteri

Bentuk Warna Permukaan Elevasi Pinggir

ITB 4.2 Bulat Putih Kasar Timbul Bergelombang

ITB 7.3.1 Bulat Putih Kasar Timbul Bergelombang

ITB 8.1.2 Bulat Putih Licin Timbul Bergelombang

ITB 10.1 Bulat Putih Licin Timbul Rata

Lampiran 4. Pengamatan Uji Mikroskopik Kode Isolat

Bakteri

Pewarnaan Gram (+/-)

Bentuk Sel Bakteri Pewarnaan Endospora (+/-)

ITB 4.2 + Basil +

ITB 7.3.1 + Basil +

ITB 8.1.2 + Basil +

ITB 10.1 + Basil +

Lampiran 5. Pengamatan Uji Biokimia

No Pengamatan Isolat Bakteri

ITB 4.2 ITB 7.3.1 ITB 8.1.2 ITB 10.1

1. Aerob/Anaerob Aerob Aerob Aerob Aerob

2. Uji Katalase + + + +

3. Uji Motilitas + + + +

48 Lampiran 6. Jumlah Biomasaa Bakteri Penghasil P(3HB)

No Kode Isolat Biomassa (mg/100 mL) pH

1 ITB 4.2 0,542 g 5,72

2 ITB 7.3.1 0,542 g 5,82

3 ITB 8.1.2 0,551 g 5,71

4 ITB 10.1 0,342 g 5,55

Lampiran 7. Karakterisasi FTIR Gugus

Fungsi

Rentang Bilangan Gelombang

(cm-1) (Literatur)

Bilangan Gelombang cm-1 Standar ITB

4.2

ITB 7.3.1

ITB 8.1.2

ITB 10.1 C – H 1852-2976 2932 2921 2922 2918 2922 C = O 1640-1790 1719 1742 1701 1647 1740 C – O 1057-1277 1275 1233 1232 1233 1233

49 Lampiran 8. Sampel Tanah Tambang, Bengkulu Utara

Kode Sampel

Penampakan Tanah Keterangan

Titik 1 Warna: coklat gelap

Titik 2 Warna: merah gelap

Titik 3 Warna: merah terang

Titik 4 Warna: hitam

Titik 5 Warna: merah terang

50

Titik 6 Warna: coklat gelap

Titik 7 Warna: coklat gelap

Titik 8 Warna: merah terang

Titik 9 Warna: coklat terang

Titik 10 Warna: merah gelap

51 Lampiran 9. Isolasi Bakteri Penghasil P(3HB) Menggunakan Media CPO

Bakto Agar No Nomor

Sampel

Jumlah Koloni

Jumlah Sel CFU

Foto Hasil Isolasi

1. Sp 1 Tersebar

2. Sp 2 92 9,2 X 105

3. Sp 3 Tersebar

4. Sp 4 30 3,0X 105

52 5. Sp 5 300 3,0 X 106

6. Sp 6 Tersebar

7. Sp 7 80 8,0 X 105

8. Sp 8 94 9,4 X 105

9. Sp 9 58 5,8 X 105

53

10. Sp 10 Tersebar

54 Lampiran 10. Skrining Bakteri P(3HB) Menggunakan Sinar UV 365 nm

Gambar 5. Skrining Bakteri Penghasil P(3HB) dengan Larutan Nile Blue A pada media CPO Bakto Agar, Kode Isolat ITB 4.2

ITB 4.2

55 LANJUTAN

Gambar 6. Skrining Bakteri Penghasil P(3HB) dengan Larutan Nile Blue A pada media CPO Bakto Agar, Kode Isolat ITB 7.3.1

ITB 7.3.1

56 LANJUTAN

Gambar 7. Skrining Bakteri Penghasil P(3HB) dengan Larutan Nile Blue A pada media CPO Bakto Agar, Kode Isolat ITB 8.1.2

ITB 8.1.2

57 LANJUTAN

Gambar 8. Skrining Bakteri Penghasil P(3HB) dengan Larutan Nile Blue A pada media CPO Bakto Agar, Kode Isolat ITB 10.1

ITB 10.1

58 Lampiran 11. Isolat Bakteri P(3HB) pada Media Agar Miring

Keterangan :

1. Isolat Bakteri ITB 4.2 2. Isolat Bakteri ITB 7.3.1 3. Isolat Bakteri ITB 8.1.2 4. Isolat Bakteri ITB 10.1

ITB 4.2

ITB 7.3.1

ITB 8.1.2

ITB 10.1

59 Lampiran 12. Fermentasi isolat bakteri P(3HB)

Keterangan :

1. Cairan Fermentasi Isolat Bakteri ITB 4.2 2. Cairan Fermentasi Isolat Bakteri ITB 7.3.1 3. Cairan Fermentasi Isolat Bakteri ITB 8.1.2 4. Cairan Fermentasi Isolat Bakteri ITB 10.1

60 Lampiran 13. Biomassa Kering Bakteri Penghasil P(3HB)

Keterangan :

1. Biomassa Bakteri P(3HB) ITB 4.2 2. Biomassa Bakteri P(3HB) ITB 7.3.1 3. Biomassa Bakteri P(3HB) ITB 8.1.2 4. Biomassa Bakteri P(3HB) ITB 10.1

61 Lampiran 14. Karakterisasi FTIR

Gambar 9. Spektrum FTIR P(3HB) Standar (Aldrich, Chemical)

62 LANJUTAN

Gambar 10. Spektrum FTIR Senyawa PHB yang di isolasi dari Sel Kering Isolat Bakteri ITB 4.2

63 LANJUTAN

Gambar 11. Spektrum FTIR Senyawa PHB yang di isolasi dari Sel Kering Isolat Bakteri ITB 7.3.1

64 LANJUTAN

Gambar 12. Spektrum FTIR Senyawa PHB yang di isolasi dari Sel Kering Isolat Bakteri ITB 8.1.2

65 LANJUTAN

Gambar 13. Spektrum FTIR Senyawa PHB yang di isolasi dari Sel Kering Isolat Bakteri ITB 10.1

66 Lampiran 15. Pengamatan Bentuk Sel Bakteri pada Pewarnaan Gram

Bakteri Penghasil P(3HB) Kode

Sampel

Gambar Keterangan

ITB 4.2 Kode Isolat : 8

Pewarnaan Gram : Gram Positif (+) Bentuk Sel : Basil

ITB 7.3.1

Kode Isolat : 15

Pewarnaan Gram : Gram Positif (+) Bentuk Sel : Basil

ITB 8.1.2

Kode Isolat : 20

Pewarnaan Gram : Gram Positif (+) Bentuk Sel : Basil

ITB 10.1 Kode Isolat : 29

Pewarnaan Gram : Gram Positif (+) Bentuk Sel : Basil

67 Lampiran 16. Pengamatan Pewarnaan Endospora

Kode Sampel

Gambar Keterangan

ITB 4.2 Positif Endospora

ITB 7.3.1

Positif Endospora

ITB 8.1.2

Positif Endospora

ITB 10.1 Positif Endospora

68 Lampiran 17. Pengamatan Uji katalase

Kode Sampel

Gambar Keterangan

ITB 4.2 Positif Katalase

ITB 7.3.1

Positif Katalase

ITB 8.1.2

Positif Katalase

ITB 10.1 Positif Katalase

69 Lampiran 18. Pengamatan Uji Motilitas

Keterangan :

1. Positif Motilitas ITB 4.2 2. Positif Motilitas ITB 7.3.1 3. Positif Motilitas ITB 8.1.2 4. Positif Motilitas ITB 10.1

70 Lampiran 19. Alat yang digunakan pada penelitian ini

No Alat Keterangan

1 Inkubator digunakan untuk

menginkubasi atau menyimpan sampel pada temperatur tertentu.

2 Laminar Air Flow (LAF)

digunakan untuk memindahkan atau mensubkultur biakan mikroorganisme.

3 Autoklaf sterilisasi basah

yang digunakan untuk mensterilisasi peralatan kimia dan media terhadap suhu dan tekanan tinggi yaitu 121ºC selama 15-20 menit.

71

4 Hot Plate digunakan untuk

memanaskan larutan dan mehomogenkan larutan media.

5 Timbangan Analitik

digunakan untuk menimbang bahan atau media yang akan digunakan.

6 Rotary Shaking Inkubator

digunakan untuk memelihara atau menginkubasi biakan mikroorganisme pada suhu optimum dengan

pengocokan dengan kecepatan 200 rpm pada suhu 30ºC.

7 Vortex digunakan untuk

homogenisasi cairan.

Dokumen terkait