BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.2. Saran
5.2.1 Bagi Pasien
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai informasi untuk mengetahuai gambaran umum tentang penyakit akibat gagal napas beserta perawatannya, serta dapat dijadikan sebagai motivasi untuk bekerjasama dan berkolaborasi dengan perawat dalam melaporkan setiap perubahan kondisi atau perubahan saturasi oksigen yang dirasakan pasien, sehingga penanganan dapat dilakukan secara cepat dan optimal yang mampu meningkatkan kesembuhan pasien.
5.2.2 Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan edukasi kesehatan secara umum bagi masyarakat mengenai penyakit akibat gagal napas, mulai dari faktor pencetus, upaya pencegahan sampai penanganan yang harus dilakukan, yang diharapkan mampu menurunkan angka kejadian gagal napas serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
5.2.3 Bagi Manajer Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dan stratergi dalam meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien yang mengalami gagal napas dengan penggunaan ventilasi mekanik, serta sebagai bahan evaluasi keperawatan terhadap kinerja para perawat yang bekerja di Ruang ICU. Serta evaluasi penempatan perawat di ruang ICU dengan perlu diadakannya OSCA bagi perawat baru yang akan ditempatkan di ruang ICU dan belum mempunyai sertifikat ICU.
5.2.4 Bagi Rumah Sakit
Pelatihan mempunyai pengaruh dan signifikan terhadap kinerja perawat rawat ICU RSUD Tarakan Jakarta. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan adanya pelatihan dapat meningkatkan kinerja perawat.Hal ini terjadi karena sebagian perawat telah memiliki pendidikan yang sesuai standar dan mengikuti pelatihan, sehingga dengan adanya perawat yang memiliki sertifikat pelatihan akan dapat memperbaiki kinerja perawat di Ruang ICU.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi rumah sakit dalam mengelola sumber daya perawat agar yang ditempatlkan di ruang ICU adalah perawat yang kompeten dan bersertifikat keahlian ICU, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayan dan menurunkan angka kematian pasien gagal nafas di Ruang ICU.
xvi
Alex Sobur (2016). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
Ahmil. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Perawat Dalam Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Triage Di Ruang Igd Rsud Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 6, 2018.
American Association of Critical-Care Nurses. (2017). Oral care for acutely and critically ill patients. Crit Care Nurse, diakses pada Juni 2021 dari http://ccn.aacnjournals.org/
Arifputera A, dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Editor, Tanto C, dkk. Edisi 4.
Jakarta: Media Aesculapius. 2014.
Azb, syarif Kamal. 2007. Wanita Behati Baja. Solo: At- Tibyan.
Azizah, L. M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Azwar, Saifudin. 2003. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Bellani G, Laffey JG, Pham T, Fan E, Brochard L, Esteban A, et al.
Epidemiology, Patterns of Care, and Mortality for Patients with Acute Respiratory Distress Syndrome in Intensive Care Units in 50 Countries.
Jama. 2016;315(8).
Bellani, Giacomo, John G. Laffey, Tài Pham, and Eddy Fan. 2016. “The LUNG SAFE Study: A Presentation of the Prevalence of ARDS According to the Berlin Definition!” Critical Care 20 (1): 1–2.
https://doi.org/10.1186/s13054-016-1443-x.
Brunner & Suddarth. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12 volume 1. Jakarta: EGC
CCN Indonesia (2020) WHO: 7 dari 10 Penyebab Kematian dari Penyakit Tidak
Menular. Diakses
dari: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20201209203727-134- 580233/who-7-dari-10-penyebab-kematian-dari-penyakit-tidak-menular pada bulan Agustus 2021.
Gobel dkk. 2014. Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Penanganan Pertama Korban Tenggelam Air Laut terhadap Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Nelayan Di Desa Bolang Itang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jurnal Keperawatan.
xvii
Gunning, K. E. (2003) ‘Pathophysiology of Respiratory Failure and Indications for Respiratory Support’, Surgery (Oxford), 21(3), pp. 72–76. doi:
http://dx.doi.org/10.1383/surg.21.3.72.14672
Hana (2020) Analisis perubahan saturasi oksigen dan frekuensi pernafasan pada pasien dengan ventilator yang dilakukan suction diruang ICU RS Mardi Rahayu Kudus. Dari https://doi.org/10.32584/jpi.v4i3.811 diakses pada Juni 2021.
Pamungkas, Hariyanti, Siti. 2015. Perilaku Pencegahan Sekunder Pasien Penyakit Jantung Koroner. KTI Tidak Diterbitkan. Ponorogo: Program Study DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammdiyah Ponorogo
Hurlock, Elizabeth B. (2011). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Ibrahim. (2005). Psikologi wanita. Bandung: Pustaka Hidatah
Keegan J, Wira CR. Early identification and management of patients with severe sepsis and septic shock in the emergency department. Emergency Medicine Clinics of North America 2014;32(4):759-76
Kemenkes RI. 2011. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
KEPMENKES No 1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang pedoman penyelenggaraan pelayanan Intencive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit.
Kozier, B. 2011. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Maatilu (2014) Faktor-faktor yang berhubungan dengan response time perawat pada penanganan pasien gawat darurat di IGD RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado. Diakses dari
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/download/5229/4743 pada Juni 2021
Marlisa (2019) Gambaran Pengetahuan Perawat Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen Pada Pasien Gagal Napas Yang Dilakukan Suction Endotracheal Tube (Ett) Di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2019. Dari http://repo.poltekkes- medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/2115/1/Jurnal%20KTI%20Ricsson.
pdf Diakses Juni 2021.
Musliha. 2010. Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta: Nuha Medika.
Notoatmodjo, S 2015, Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan, Jakarta:
Rineka Cipta.
xviii
Nasirotun, S., 2013. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang, 1(2), pp.15-24.
National Heart, lung, and B. I. (NIH) (2011) ‘What is respiratory failure?’
Nike Rika R. (2012). Relasi Gender Dalam Tugas-Tugas Keperawatan Di Rumah Sakit Puri Husada Sleman Yogyakarta (Jurnal Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yoyakarta).
Notoatmodjo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo. 2015. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis Edisi.4. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
(P. P. Lestari, Ed.) (4th ed.). Jakarta: Salemba Medika Mulyani, (2007). Faktor situasi respon kontekstual. Jakarta.
Pamungkas, Hariyanti, Siti. 2015. Perilaku Pencegahan Sekunder Pasien Penyakit Jantung Koroner. KTI Tidak Diterbitkan. Ponorogo: Program Study DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammdiyah Ponorogo
Sarwono, Sarlito W. (2000). Pengetahuan Umum Psikologi. Jakarta.Bulan Bintang.
Sahqr. ( 2006 ). Wanita – Wanita Pilihan. Jakarta : Qisthi Press
Sastrohadiwiryo, S.B. (2021). Manajemen tenaga kerja indonesia : pendekatan administrasi dan operasional, Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.
Sinarti dkk (2021) Analisa praktik klinik keperawatan pada pasien terpasang ventilasi mekanik dengan intervensi inovasi kombinasi fisioterapi dada dan elevasi kepala 60 ̊dengan hiperoksigenasi pada proses close suction terhadap perubahan saturasi di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD
Abdul Wahab Sjahrani. Diakses dari
https://dspace.umkt.ac.id/bitstream/handle/463.2017/281/KIAN.pdf?sequen ce=1&isAllowed=y pada bulan Juni 2021
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta, CV
xix
Sukirno, Sadono. 2003. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Syarani, Dr. dr. Fajrinur, M.Ked (Paru), S. P. (K) (2017) ‘Gagal Napas’, in Buku Ajar Respirasi. Medan: USU Press, pp. 551–573.
World Health Organization (2016). Global Status Report on Noncommunicable Diseases 2016, Switzerland: WHO Press
Kepeda Yth.
Calon Responden Penelitian Di tempat
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Agus Susanto NPM : 012021038
Adalah mahasiswa Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas BINAWAN Jakarta, yang sedang melakukan penelitian yang berjudul Hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi respon perawat terhadap perubahan saturasi oksigen pasien di ICU RSUD Tarakan Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi perawat dalam respon pada perubahan saturasi oksigen pasien di ICU RSUD Tarakan Jakarta. Penelitian ini tidak akan merugikan responden dan setiap informasi yang diberikan oleh responden akan terjamin kerahasiaannya.
Peneliti berharap partisipasi saudara/i untuk menjadi responden penelitian, dan dapat memberikan data dengan sejujur-jujurnya. Atas perhatian dan kerjasama saudara/i saya ucapkan terimakasih.
Jakarta, Desember 2021
(Agus Susanto)
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama (Inisial) :
Usia :
Menyetujui untuk menjadi responeden dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas BINAWAN Jakarta, dengan judul penelitian Hubungan faktor- faktor yang mempengaruhi respon perawat terhadap perubahan saturasi oksigen pasien di ICU RSUD Tarakan Jakarta.
Dalam proses pengisian data, saya tidak dipaksa oleh siapapun, berpartisipasi dengan sukarela, bersikap jujur dan apa adanya sesuai dengan keyakinan serta mendukung penelitian ini demi kemajuan dan perkembengan ilmu pengetahuan.
Jakarta, Desember 2021 (Responden)
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON PERAWAT TERHADAP PERUBAHAN SATURASI OKSIGEN PASIEN DI
ICU RSUD TARAKAN JAKARTA
A. Karakteristik Responden 1. Nama (inisial) : 2. Jenis Kelamin :
3. Usia :
4. Pendidikan Terakhir : DIII S1 / Ners Magister Spesialis
5. Masa Kerja : ≤5 tahun >5 tahun 6. Pelatihan ICU : Pernah Tidak pernah B. Kuesioner Respon Perawat
Berilah tanda ceklist ( ) pada kotak yang telah disediakan, dengan keterangan:
SS : Sangat setuju S : Setuju
TS : Tidak setuju STS : Sangat tidak setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya selalu membaca status / rekam medis pasien meskipun sudah selesai melakukan hand over dengan perawat penanggung jawab sebelumnya.
2 Saya selalu mengecek peralatan seperti monitor pasien untuk memastikan alat tersebut berfungsi dengan baik
3 Saya rutin melakukan kalibrasi alat dan mencatatnya dilembar dokumentasi 4 Saya selalu melakukan penilaian awal jika
terdapat perubahan pada kondisi pasien 5 Saya mulai panik saat menghadapi pasien on
ventilator maupun non ventilator yang tiba- tiba mengalami desaturasi
6 Saya tidak peduli dengan gambaran
gelombang saturasi O2 pada monitor pasien, selama hasilnya muncul di monitor
7 Jika saturasi O2 pasien menurun saya langsung menaikan kadar oksigen pasien berdasarkan perkiraan hingga saturasi O2 pasien kembali normal
8 Saya bertanggung jawab dalam pengawasan terhadap pasien – pasien dengan kondisi perburukan seperti pasien dengan gagal napas, yang tidak saya kuasai
9 Saya harus selalu mengobservasi dan dipantau pasien dengan kondisi gagal napas yang mengancam nyawa.
10 Jika terdapat masalah pada peralatan seperti monitor saturasi O2 pasien yang tidak berfungsi dengan baik, maka saya langsung menghubungi bagian teknik untuk segera ditindak lanjuti
11 Saya tidak bertanggung jawab dengan
kondisi pasien yang bukan merupakan pasien kelolaan meskipun kondisi pasien tersebut sedang mengalami perburukan akibat gagal napas
12 Saya selalu mengecek kondisi pasien jika tidak sesui dengan yang ada di gambaran monitor pasien, sebab peralatan monitor hanya sebagai alat bantu yang bisa kapan saja eror dan rusak
13 Saya menangani kasus yang di ICU sesuai dengan adanya petunjuk tertulis /
SOP, meskipun kadang tidak sesuai dengan kondisi yang ada
14 Menurut saya klinis pasien lebih penting dalam menunjukan kondisi pasien yang sebenarnya dari pada hanya melihat dari gambaran monitor yang menunjukan ketidaknormalan
15 Jika saturasi O2 pasien menurun, saya terlebih dahulu mengecek dan memasang ulang oximetry yang digunakan
16 Saya melaporkan kejadian pasien yang mengalami desaturasi ke dokter jaga atau DPJP
17 Saya melakukan auskultasi paru pasien dengan tujuan mengecek posisi ETT pada pasien yang mengalami desaturase
18 Saya mengecek cuff ETT bocor atau tidak pada pasien yang mengalami desaturase 19 Saya memposisikan atau membebaskan jalan
napas pasien yang mengalami desaturase 20 Saya melakukan suction pada pasien yang
mengalami desaturase
HASIL UJI VALIDITAS 1. Kuesioner Respon Perawat
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.911 21
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
p1 60.67 43.747 .654 .905
p2 60.77 45.289 .499 .909
p3 61.37 41.826 .582 .906
p4 60.43 43.702 .521 .907
p5 61.47 41.637 .523 .909
p6 60.53 44.189 .472 .908
p7 61.30 44.286 .431 .909
p8 61.20 42.855 .692 .904
p9 60.53 43.844 .529 .907
p10 60.83 42.006 .633 .904
p11 60.70 44.079 .637 .906
p12 61.10 41.541 .620 .905
p13 60.90 41.334 .657 .904
p14 60.87 42.120 .586 .906
p15 60.57 42.530 .585 .906
p16 60.97 45.344 .242 .914
p17 60.47 42.947 .564 .906
p18 60.50 43.776 .526 .907
p19 60.50 44.052 .482 .908
p20 60.47 43.499 .560 .906
p21 61.20 42.855 .692 .904
Keterangan:
• Dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,911 kuesioner ini memiliki reliabilitas yang baik karena >0,60
• Suatu item dapat dinyatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel (df-2) = (30-2) = 28 (0,361)
• Dari hasil analisa di atas dapat diketahui bahwa pertanyaan nomer 16 (p16) dinyatakan tidak valid karena r hitung (0,242) < r table (0,361)
Tabel r Statistika
Df = n-2 0.10 0.05 0.02 0.01
1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
HASIL ANALISIS DATA 1. ANILISIS UNIVARIAT
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 20 - 40 tahun 30 88.2 88.2 88.2
40 - 60 tahun 4 11.8 11.8 100.0
Total 34 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki - laki 10 29.4 29.4 29.4
Perempuan 24 70.6 70.6 100.0
Total 34 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid D3 19 55.9 55.9 55.9
S1 / Ners 15 44.1 44.1 100.0
Total 34 100.0 100.0
Pengalaman
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid < 5 tahun 13 38.2 38.2 38.2
> 5 tahun 21 61.8 61.8 100.0
Total 34 100.0 100.0
Pelatihan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Pernah 19 55.9 55.9 55.9
Tidak pernah 15 44.1 44.1 100.0
Total 34 100.0 100.0
Respon Perawat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Positif 26 76.5 76.5 76.5
Negatif 8 23.5 23.5 100.0
Total 34 100.0 100.0
2. ANALISIS BIVARIAT
a. Hubungan Usia dengan Respon Perawat
Crosstab
Respon Perawat
Total Positif Negatif
Usia 20 - 40 tahun Count 25 5 30
% within Usia 83.3% 16.7% 100.0%
40 - 60 tahun Count 1 3 4
% within Usia 25.0% 75.0% 100.0%
Total Count 26 8 34
% within Usia 76.5% 23.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2- sided)
Exact Sig. (2- sided)
Exact Sig. (1- sided)
Pearson Chi-Square 6.675a 1 .010
Continuity Correctionb 3.826 1 .050
Likelihood Ratio 5.568 1 .018
Fisher's Exact Test .033 .033
N of Valid Casesb 34
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,94.
b. Computed only for a 2x2 table
Keterangan:
• Berdasarkan hasil uji statistik di atas, diketahui nilai Sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,010 (<0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan usia dengan respon perawat.
b. Hubungan Jenis Kelamin dengan Respon Perawat
Crosstab
Respon Perawat
Total Positif Negatif
Jenis Kelamin Laki - laki Count 7 3 10
% within Jenis Kelamin 70.0% 30.0% 100.0%
Perempuan Count 19 5 24
% within Jenis Kelamin 79.2% 20.8% 100.0%
Total Count 26 8 34
% within Jenis Kelamin 76.5% 23.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2- sided)
Exact Sig. (2- sided)
Exact Sig. (1- sided)
Pearson Chi-Square .330a 1 .566
Continuity Correctionb .017 1 .896
Likelihood Ratio .320 1 .572
Fisher's Exact Test .666 .435
Linear-by-Linear Association .320 1 .572
N of Valid Casesb 34
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,35.
b. Computed only for a 2x2 table
Keterangan:
• Berdasarkan hasil uji statistik di atas, diketahui nilai Sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,566 (>0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan jenis kelamin dengan respon perawat.
c. Hubungan Pendidikan dengan Respon Perawat
Crosstab
Respon Perawat
Total Positif Negatif
Pendidikan D3 Count 12 7 19
% within Pendidikan 63.2% 36.8% 100.0%
S1 / Ners Count 14 1 15
% within Pendidikan 93.3% 6.7% 100.0%
Total Count 26 8 34
% within Pendidikan 76.5% 23.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2- sided)
Exact Sig. (2- sided)
Exact Sig. (1- sided)
Pearson Chi-Square 4.242a 1 .039
Continuity Correctionb 2.731 1 .098
Likelihood Ratio 4.744 1 .029
Fisher's Exact Test .053 .046
Linear-by-Linear Association 4.117 1 .042
N of Valid Casesb 34
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,53.
b. Computed only for a 2x2 table
Keterangan:
• Berdasarkan hasil uji statistik di atas, diketahui nilai Sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,039 (<0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pendidikan dengan respon perawat.
d. Hubungan Pengalaman dengan Respon Perawat
Crosstab
Respon Perawat
Total Positif Negatif
Pengalaman < 5 tahun Count 7 6 13
% within Pengalaman 53.8% 46.2% 100.0%
> 5 tahun Count 19 2 21
% within Pengalaman 90.5% 9.5% 100.0%
Total Count 26 8 34
% within Pengalaman 76.5% 23.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2- sided)
Exact Sig. (2- sided)
Exact Sig. (1- sided)
Pearson Chi-Square 5.988a 1 .014
Continuity Correctionb 4.125 1 .042
Likelihood Ratio 5.947 1 .015
Fisher's Exact Test .033 .022
Linear-by-Linear Association 5.811 1 .016
N of Valid Casesb 34
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,06.
b. Computed only for a 2x2 table
Keterangan:
• Berdasarkan hasil uji statistik di atas, diketahui nilai Sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,014 (<0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengalaman dengan respon perawat.
e. Hubungan Pelatihan dengan Respon Perawat
Crosstab
Respon Perawat
Total Positif Negatif
Pelatihan Pernah Count 17 2 19
% within Pelatihan 89.5% 10.5% 100.0%
Tidak pernah Count 9 6 15
% within Pelatihan 60.0% 40.0% 100.0%
Total Count 26 8 34
% within Pelatihan 76.5% 23.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2- sided)
Exact Sig. (2- sided)
Exact Sig. (1- sided)
Pearson Chi-Square 4.047a 1 .044
Continuity Correctionb 2.575 1 .109
Likelihood Ratio 4.123 1 .042
Fisher's Exact Test .100 .054
Linear-by-Linear Association 3.928 1 .047
N of Valid Casesb 34
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,53.
b. Computed only for a 2x2 table
Keterangan:
• Berdasarkan hasil uji statistik di atas, diketahui nilai Sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,044 (<0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pelatihan dengan respon perawat.