KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Executive Summary Laporan Umum TIM PKL BTP Jawa Barat 2021
Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD Angkatan XL | 57 2) Hanya memiliki 3 jalur dengan jalur 2 sebagai jalur lurus.
3) Terdapat beberapa fasilitas yang dibutuhkan namun belum tersedia/masih kurang seperti :
a) Belum tersedianya fasilitas pos Kesehatan.
b) Toilet yang belum memenuhi standar pelayanan minimum.
c) Ketersediaan ruang boarding yang belum sesuai dengan standar pelayanan minimum.
d) Fasilitas naik turun penumpang yang tidak memadai (Peron Rendah).
e) Belum tersediannya fasilitas khusus bagi penyandang disabilitas.
4) Selain itu, terdapat juga fasilitas dengan permintaan peningkatan yang tinggi meskipun fasilitas tersebut telah tersedia dan beberapa diantaranya telah memenuhi SPM diantaranya :
a) Akses keluar masuk stasiun.
b) Ketersediaan fasilitas ruang ibadah.
c) Ketersediaan fasilitas ruang tunggu.
d) Ketersedaan fasilitas tempat parkir.
Executive Summary Laporan Umum TIM PKL BTP Jawa Barat 2021
Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD Angkatan XL | 58 5) Pemasangan kembali pada penambat yang hilang agar tidak
mengakibatkan perubahan lebar rel dan mengurangi peredaman getaran pada rel.
6) Penutupan perlintasan liar yang sengaja dibuat oleh warga agar tidak terjadi gangguan perjalan kereta api.
7) Melakukan pemeriksaan dan pembersihan secara rutin drainase pada bangunan hikmat agar sampah-sampah tidak menumpuk dan air dapat mengalir dengan lancar.
b. Bangunan Stasiun
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1) Didalam PM No.29 Tahun 2011 menjelaskan bahwa stasiun wajib memenuhi persyaratan teknis bangunan stasiun dan di lengkapi fasilitas yang sesuai dengan PM No. 33 Tahun 2011.Fasilitas didalam stasiun harus sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.Oleh karena itu stasiun-stasiun dilintas Kiaracondong
– Cicalengka yangkondisinya masih belum memenuhi standar pelayanan minimum akan lebih memberikan kepuasan kepada pengguna jasa kereta api jika dilakukan pembenahan.
2) Oleh karena itu perlu diadakan pengadaan dan peningkatan fasilitas seperti lahan parkir yang mampu menampung kendaraaan roda dua dan roda empat,toilet yang menyediakan water closed sesuai dengan standar yang berlaku,fasilitas Kesehatan yang menyediakan pos Kesehatan dan petugas medis serta tabung oksigen sesuai dengan ketentuan yang berlaku,ruang tunggu dan fasilitas kesetaraan sesuai dengan standar yang berlaku seperti ruang ibu menyusui,loket untuk difabel,jalur khusus difabel dan pedestrian untuk difabel/guilding block.
3) Berdasarkan sampel penghitungan luas peron dan tingkat
sirkulasi penumpang di peron yang dilakukan di Stasiun
Cicalengka didapat kesimpulan bahwa Panjang peron belum
sesuai standar yang ada dan lebar peron sudah sesuai dengan
standar di PM No.29 Tahun 2011.Maka dari itu kami
Executive Summary Laporan Umum TIM PKL BTP Jawa Barat 2021
Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD Angkatan XL | 59 menyarankan dari segi akademik bahwa perlu dilakukan penyesuaian antara standar bangunan stasiun yaitu peron sesuai dengan aturan yang berlaku pada PM No. 29 Tahun 2011,penyesuaian tersebut berguna untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam proses naik turun penumpang.Peningkatan fasilitas naik turun penumpang berupa mengubah peron rendah menjadi peron tinggi,serta perpanjangan peron yang harus sesuai dengan panjang rangkaian kereta api penumpang yang melintas di stasiun tersebut yaitu sepanjang 183 m.Serta perlunya pengoptimalan bancik yang ada pada stasiun karena masih menggunakan peron rendah.
c. Fasilitas Operasi
1) Pada stasiun Cimekar - Cicalengka masih menggunakan jenis sistem persinyalan mekanik S&H blok yang pelayanannya relatif lebih lama daripada pelayanan sistem persinyalan elektrik dan apalagi saat ini sedang dilakukannya pembangunan jalur ganda pada lintas tersebut yang otomatis akan menyebabkan frekuensi kereta api yang melewati lintas tersebut akan bertambah padat jika sudah selesai pembangunannya. Sehingga perlu dilakukan pergantian sistem persinyalan mekanik S&H Blok ke sistem persinyalan elektrik demi menunjang operasi kereta api supaya tidak terjadi kelambatan yang signifikan dan meningkatkan keamanan perjalanan kereta api.
2) Dikarenakan masih terdapat beberapa peralatan persinyalan yang belum memenuhi persyaratan teknis maka perlu dilakukannya kajian ulang tentang perawatan peralatan persinyalan dan apa saja faktor yang sering menyebabkan gangguan dan dilakukan evaluasi tentang cara pemecahan masalah untuk mengatasi gangguan persinyalan serta melakukan peningkatan kinerja peralatan dengan cara merealisasikan tablo pengawasan / pengecekan terjadwal secara maksimal.
3) Dikarenakan masih banyak gangguan yang terjadi akibat
gangguan non teknis / uncontrollable yang dilakukan oleh orang
tak dikenal, maka perlu diadakannya sosialisasi terhadap
Executive Summary Laporan Umum TIM PKL BTP Jawa Barat 2021
Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD Angkatan XL | 60 masyarakat disepanjang jalur rel akan pentingnya peranan dari fasilitas penunjang operasi kereta api.
2. Bidang Keselamatan
a. Terhadap peningkatan indeks laka untuk kecelakaan KA tertemper kendaraan diusulkan pengadaan alat pendeteksi kedatangan KA, dengan lampu aspek merah dan kuning agar lebih diketahui oleh masyarakat setempat yang ingin melewati perlintasan sebidang, ditambahnya petugas keamanan, menerapkan sistem pendeteksi KA meskipun perlintasan tersebut liar, supaya mengurangi tingkat kecelakaan yang sudah sering terjadi. Dan terhadap kecelakaan anjlokan/terguling yang disebabkan oleh faktor sarana dan prasarana maka seharusnya sarana dan prasarana tersebut dilakukan perawatan secara rutin sesuai ketentuan.
b. Diusulkan untuk secara bertahap membuat perlintasan sebidang menjadi elevated secara bertahap terhadap perlintasan resmi yang tidak dijaga maupun perlintasan sebidang liar sesuai dengan PM No.
94 tahun 2018.
c. Memperbaiki kondisi maksimum gradien jalur di perlintasan sebidang yang sesuai dengan standar PM Nomor 36 Tahun 2011 tentang perpotongan dan/atau persinggungan antara jalur KA dengan bangunan lain.
d. Pemasangan rambu pada perlintasan oleh Disprov/Diskab/Diskot yang di resmikan oleh Kepala Daerah di tiap-tiap daerah sesuai standar yang ditetapkan Direktur Jenderal Perhubungan Darat SK.407 / AJ.401 / DRJD / 2005.
e. Sosialisasi ke masyarakat akan keselamatan pengguna jalan diperlintasan sebidang pentingnya kesadaran terhadap bahaya menerobos atau mendahului saat pintu perlintasan sebidang di tutup.
3. Bidang Perencanaan
a. Perlu adanya pengembangan terhadap stasiun cicalengka dilihat
dari banyaknya penumpang yang turun di stasiun tersebut dan
diprediksi akan terus meningkat. Terlebih lagi didukung dengan
pembangunan double track.
Executive Summary Laporan Umum TIM PKL BTP Jawa Barat 2021
Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD Angkatan XL | 61 b. Desain pengembangan stasiun beserta fasilitasnya disesuaikan
dengan hasil analisis desain layout Stasiun Cicalengka, dimana bangunan stasiun di lantai dua dan laintai satu khusus jalur kereta api dan emplasemen.
c. Meningkatan fasilitas yang perlu dikembangkan berdasarkan hasil analisis pengamatan langsung dimana sudah disesuaikan dengan analisis metode IPA (Importance Performance Analysis) dan CSI (Costumer Satisfation Index) tentang kepuasan dan kebutukan penumpang terhadap fasilita pelayanan di Stasiun Cicalengka, diantaranya:
1) Ketersediaan fasilitas keselamatan dan kesehatan di stasiun.
2) Ketersediaan fasilitas toilet.
3) Ketersediaan fasilitas ruang boarding.
4) Ketersediaan fasilitas naik turun penumpang.
5) Ketersediaan fasilitas penyandang disabilitas.
6) Akses keluar masuk stasiun.
7) Ketersediaan fasilitas ruang ibadah.
8) Ketersediaan fasilitas ruang tunggu.
9) Ketersedaan fasilitas tempat parkir.
d. Perlu adanya peninggian peron rendah minimal menjadi peron sedang demi keamanan dan keselamatan dalam naik turun penumpang serta untuk efesiensi waktu.
e. Disediakan ruangan pos kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api demi kenyamanan, keselamatan, dan kesehatan penumpang di Stasiun Cicalengka
f. Perlu peningkatan terhadap fasilitas khusus bagi penyandang disabilitas terutama pada akses keluar masuk stasiun dan di peron naik turun penumpang.
g. Perlu adanya peningkatan fasilitas pada akses keluar masuk stasiun
yaitu disediakan ruang jalan khusus (pedestrian/ramp/ selasar) di
lingkungan stasiun yang terpisah dengan kendaraan bermotor.
Executive Summary Laporan Umum TIM PKL BTP Jawa Barat 2021
Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD Angkatan XL | 62
Dalam dokumen
EXECUTIVE SUMMARY LAPUM BTP JABAR 2021
(Halaman 57-63)