• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas dapat diberikan saran-saran sebagai berikut.

1. Perlu dibudayakan pengajaran mengenai pemecahan masalah matematika kepada siswa sejak pendidikan dasar.

2. Guru perlu memperhatikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa agar mampu mengingatkan siswa untuk tidak melakukan kesalahan yang sama saat memecahkan masalah.

3. Guru perlu mengajarkan pemecahan masalah matematika sesuai dengan tipe gaya belajar masing-masing siswa.

4. Guru perlu memperhatika setiap siswa bentuk gaya belajarnya pada saat pembelajaran berlangsung.

5. Perlu dilakukan penelitian lanjutan sebagai upaya untuk memperbaiki kemampuan pemecahan masalah siswa dalam memecahkan masalah matematika.

6. Perlu dilakukan penelitian lanjut untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan gaya belajar siswa dengan menggunakan masalah-masalah matematika yang melibatkan semua indikator dari tahap kemampuan pemecahan masalah matematika menurut Polya.

7. Perlu digunakannya alat ukur/instrument selain angket untuk mengidentifikasi gaya belajar siswa menurut Kolb.

DAFTAR PUSTAKA

Aljaberi, N. M. 2015. University Students’ Learning Styles and Their Ability to Solve Mathematical Problems. International Journal of Business and Social Science, Vol 6, No. 4 (1), 152-165.

Asikin, M. 2012. Daspros Pembelajaran Matematika I. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Cavas, B. 2010. A Study on Pre-service Science, Class, and Mathematics Teachers’s Learning in Turkey. Science Education International Journal. 21 (1), 47-61.

Darminto, B. P. 2010. Peningkatan Kreativitas Dan Pemecahan Masalah Bagi Calon Guru Matematika Melalui Pembelajaran Model Treffinger. Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta, 27 November 2010.

Effendi, L. A. 2012. Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 13 (2), 1-6.

Ellison, G. J. 2009. Increasing Problem Solving Skills in Fifth Grade Advanced Mathematics Students. Journal of Curriculum and Instruction, 3 (1), 15-31.

Hartati, Leny. Pengaruh Gaya Belajar dan Sikap Siswa Pada Pelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Formatif 3 (3): 224-235 ISSN: 2088-351 X.

Herlambang, 2013. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 1 Kepahiang Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hielle. Tesis. Bengkulu: PPS Universitas Bengkulu.

Ika Puspita Sari dan Sufri. 2014. “Analisis Penalaran Proporsional Siswa dengan Gaya Belajar Auditori dalam Menyelesaikan Soal Perbandingan Pada Siswa SMP Kelas VII.” Edumatica, vol. 04. No. 02.

Kennedy, et. al. 2008. Guiding Children’s Learning of Mathematics Eleventh Edition. Thomson Wadsworh.

Kolb, Y. A. & Kolb A. D. 2005. The Kolb Learning Style Inventory-Version 3.1.

Ohio: Hay Group.

Komaruddin. 2015. Analysis Ensiklopedia Manajemen. Jakarta.

Kriyantono, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Litzinger & Osif. 1992. Accommadating Diverse Learning Styles: Designing Instruction For Electronic Information Sources. MI : Pierian Press.

Miami University. The Learning Style Inventory. Tersedia di http://miamioh.edu/

[diakses pada 2-2-2014].

Miles, et. al. 2014. Qualitative Data Analysis. California: SAGE Publications Ltd.

Montgomery, S. M. & Groat, L. N. 1998. Student Learning Styles and Their Implications for Teaching. Ann Arbor: The Center for Research on Learning and Teaching at the University of Michigan.

Mulyono Abdurrahman. 2009. Pendidikan Bagi Anak yang Berkesulitan Belajar, Jakarta:Rineka Cipta.

Orhun, N. 2007. An Investigation into The Mathematics Achievement and Attitude towards Mathematics with respect to Learning Style According to Gender. International Journal of Mathematical Education in Science and Technology, 38 (3), 321-333

Ozgen K., et. al. 2011. An Examination of Multiple Intelligence Domains and Learning Styles of Pre-Service Mathematics Teachers: Their Reflections on Mathematics Education. Educational Research and Reviews Journal, 6 (2), 168-181.

Peker, M. 2009. Pre-Service Teachers’ Teaching Anxiety about Mathematics and Their Learning Styles. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 5 (4), 335-345.

Peker, M. & Mirasyedioglu, S. 2008. Pre-Service Elementary School Teachers’Learning Styles and Attitudes towards Mathematics.

Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 4 (1), 21-26.

Polya, G. 1973. How to Solve it. New Jersey: Princeton University Press.

Pustaka, Balai. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rabithah Hasibuan, Bornok Sinaga. 2017. “Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Discovery Learning di Kelas VIII SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan”. Inspiratif, Vol. 3. No. 1.

Ramadan, et. al. 2011. An Investigation of The Learning Style of Prospective Educators. The Online Journal of New Horizons in Education, 1, 1-6.

Rangkuti F. 2016. Analisis Swot Teknik Membeda Kasus Bisnis. Jakarta.

Risnawati. 2008. Strategi Pembelajaran Matematika, Pekanbaru: Suska Press.

Rosdiana & Misu, L. 2013. Pengembangan teori pembelajaran perilaku dalam Kaitannya dengan kemampuan pemecahan masalah Matematika siswa di SMA. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Kolb, Y. A. & Kolb A. D. 2005. The Kolb Learning Style Inventory-Version 3.1.

Ohio: Hay Group.

Polya, G. 1973. How to Solve it. New Jersey: Princeton University Press.

Ramadan, et. al. 2011. An Investigation of The Learning Style of Prospective Educators. The Online Journal of New Horizons in Education, 1, 1-6.

Saad, N.S. & Ghani, A. S. 2008. Teaching Mathematics in Secondary School:

Theories and Practices. Perak: Universiti Pendidikan Sultan Idris.

Sengul, et. al. 2013. Learning Styles of Prospective Teachers: Kocaeli University Case. Journal of Educational and Instructural Studies, 3 (2), 1- 12.

Stephen P. Robbins, Timothy A. Judge. tanpa tahun. Perilaku Organisasi.

Terjemahan oleh Diana Angelica. 2009. Jakarta: Salemba Empat.

Suherman, dkk. 1999. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono, Prof. 2018. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D. Bandung: Alfabeta.

Sumarmo, U. 2018. Hard Skills dan Soft Skills Matematika Siswa. Bandung:

Aditama.

Sumarmo, U. 1994. Suatu Alternatif Pengajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik pada Guru dan Siswa SMP. Laporan Penelitian FPMIPA: Tidak diterbitkan.

Sundayana R. 2016. Kaitan Antara Gaya Belajar, Kemandirian Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP dalam Pelajaran Matematika. Jurnal Mosharafa, Vol 5.

Sulis Prianto. 2013. Pengaruh Kemandirian dan Gaya Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika, Surakarta: Skripsi.

Surya, Mohamad. 2016. Strategi Kognitif dalam Pembelajaran. Bandung:

Alfabeta.

S. Wassahua. 2016. “Analisis Gaya Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Materi Himpunan Siswa Kelas VII SMP Negeri Karang Jaya Kecamatan Namlea Kabupaten Buru.”

Matematika dan Pembelajarannya, Vol. 2. No. 1.

Yuwono, A. 2010. Profil Siswa SMA Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Tipe Kepribadian. Tesis. Surakarta: PPS Universitas Sebelas Maret.

Z Rofiqoh, Rochmad, A W Kurniasih. 2015. “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas X Dalam Pembelajaran Discovery Learning Berdasarkan Gaya Belajar Siswa.” Unnes Journal of Mathematics Education (UJME). 8. 3.

L A M

P I R A N

A

Nama : Kelas : No. Absen :

ANGKET GAYA BELAJAR SISWA Waktu 20 menit

Petunjuk Pengisian

1. Isilah identitasmu secara lengkap.

2. Jawablah dengan jujur, sebab tidak ada jawaban salah dan benar.

3. Pengisian angket ini tidak akan mempegaruhi nilai matematika anda.

4. Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan baik dan seksama.

5. Berikan tanda cek () pada kolom skor yang sesuai dengan dirimu. Kriterian penskoran adalah sebagai berikut:

a. Skor 4 jika pertanyaan yang sangat sesuai dengan dirimu.

b. Skor 3 jika pertanyaan yang sesuai dengan dirimu.

c. Skor 2 jika pertanyaan yang agak sesuai dengan dirimu.

d. Skor 1 jika pertanyaan yang tidak sesuai dengan dirimu.

NO PERNYATAAN

SKOR Sangat

Sesuai

Sesuai Agak Sesuai

Tidak Sesuai 1 Saya belajar matematika paling baik

ketika saya mempercayai firasat/dugaan saya saat

menyelesaikan masalah matematika.

2 Saya belajar matematika paling baik ketika saya bekerja keras untuk menyelesaikan masalah/soal matematika.

3 Saya belajar matematika paling baik

ketika saya mengandalkan pemikiran logis saya.

4 Saya belajar matematika paling baik ketika saya mendegarkan dan memperhatikan dengan hati-hati.

5 Ketika saya sedang belajar matematika saya mempunyai reaksi/tanggap yang cepat.

6 Ketika saya sedang belajar

matematika saya bertanggung jawab terhadap hal yang saya pelajari.

7 Ketika saya sedang belajar

matematika saya cenderung menalar hal/materi yang saya pelajari.

8 Ketika saya sedang belajar matematika saya tenang dan bersikap hati-hati.

9 Ketika saya belajar matematika saya terbuka terhadap pengalaman baru.

10 Ketika saya belajar matematika saya suka mencoba mengerjakan soal dalam matematika.

11 Ketika saya belajar matematika saya suka menganalisis hal-hal tertentu dan membaginya ke dalam beberapa bagian.

12 Ketika saya belajar matematika saya suka melihat berbagai masalah matematika dari semua sisi.

13 Saya belajar matematika paling baik

dari hubungan pribadi dengan seseorang.

14 Saya belajar matematika paling baik melalui kesempatan untuk mencoba dan praktik.

15 Saya belajar matematika paling baik melalui pemahaman terhadap teori- teori dalam matematika.

16 Saya belajar matematika paling baik melalui pengamatan (pengamatan terhadap penjelasan guru maupun teman).

17 Ketika saya belajar matematika saya merasa terlibat secara pribadi pada pembelajaran matematika.

18 Ketika saya belajar matematika saya suka mereview hasil pekerjaan matematika saya.

19 Ketika saya belajar matematika saya menyukai ide-ide dan teori pada matematika

20 Ketika saya belajar matematika saya membutuhkan waktu sebelum bertindak dalam belajar matematika.

21 Ketika saya belajar matematika saya seorang yang menerima

pendapat/masukan orang lain.

22 Ketika saya belajar matematika saya seorang yang bertanggung jawab.

23 Ketika saya belajar matematika saya

suka mengevaluasi hal-hal/materi dalam matematika.

24 Ketika saya belajar matematika saya seorang yang berani menanggung segalah kemungkinan resiko yang terjadi.

25 Saya belajar matematika paling baik ketika saya menerima dan

berpandangan terbuka.

26 Saya belajar matematika paling baik ketika saya praktis (suka mencoba suatu hal dalam matematika).

27 Saya belajar matematika paling baik ketika saya menganalisis ide-ide atau teori-teori.

28 Saya belajar matematika paling baik ketika saya berhati-hati dalam mengerjakan masalah/soal matematika.

INDIKATOR TAHAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH TAHAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MENURUT POLYA

Memahami Masalah

Membuat Rencana

Melaksanakan Rencana

Memeriksa Kembali Indikator :

(1) mengetahui apa yang diketahui dan dicari, (2)

menjelaskan masalah sesuai dengan kalimat sendiri, (3)

menghubungkannya dengan masalah lain yang serupa, (4) fokus pada bagian yang penting dari masalah

tersebut, (5) mengembangkan model.

Indikator:

(1) menebak, (2) mengembangkan sebuah model, (3) menyederhanakan masalah, (4) mengidentifikasi pola, (5)

eksperimen dan simulasi, (6) bekerja terbalik, (7) menguji semua kemungkinan, (8) mengidentifikasi sub-tujuan, (9) membuat analogi, dan (10)

mengurutkan data/informasi.

Indikator:

(1) mengartikan informasi yang diberikan ke dalam bentuk matematika; (2) melaksanakan heuristik/strategi selama proses dan perhitungan yang berlangsung; dan (3) mengecek kembali setiap langkah dari heuristik atau strategi yang digunakan.

Indikator:

(1) mengecek kembali semua informasi yang penting yang telah

teridentifikasi;

(2) mengecek semua

perhitungan yang sudah terlibat; (3) menggunakan alternatif penyelesaian yang lain untuk mengecek jawaban.

KISI-KISI TES

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Status Pendidikan : MTs Negeri 4 Enrekang Jumlah Soal : 2 Butir

Mata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : Uraian

Kelas/Semester : VIII (delapan)/ 1 (satu) Alokasi Waktu : 30 Menit Kompetensi Inti

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yabg dianutnya.

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 : Memahami pengetahuan (factual, konseptual, dan prosedur) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan rana abstrak ( menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Materi Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator Kemampuan

Pemecahan Masalah

Soal Bentuk Soal Nomor Soal

Pola Bilangan

1. Membuat generalisasi pada barisan bilangan dan barisan konfigurasi objek.

2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan bilangan dan barisan konfigurasi objek.

1. Siswa dapat menemukan keterkaitan antara suku pola bilangan atau bentuk-bentuk pada konfigurasi objek.

2. Menentukan suku ke-n suatu barisan

aritmetika.

1. Memahami masalah.

2. Membuat rencana.

3. Melaksanakan rencana.

4. Melihat kembali

1. Siswa dapat menentukan banyaknya kursi pada barisan ke-10 2. Siswa dapat

menentukan banyaknya buah yang dipetik pada hari ke-7

Uraian 1a

Uraian 1b

TES PEMECAHAN MASALAH MATERI POLA BILANGAN MTs NEGERI 4 ENREKANG

Kelas : VIII Hari, tanggal :

Waktu : 30 Menit Guru Pengampu :

Petunjuk Pengerjaan:

a. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.

b. Tulislah nama pada lembar jawaban anda.

c. Tidak diperkenangkan membuka buku.

d. Tidak diperkenankan menggunakan kalkulator.

SOAL TES

1. Seorang anak menyusun kursi dalam gedung pertunjukkan dengan baris paling depan terdiri 6 buah, baris kedua terdiri 11 buah, baris ketiga terdiri 16 buah dan seterusnya selalu bertambah 5. Banyaknya kursi pada barisan ke- 10 adalah…

TES PEMECAHAN MASALAH MATERI POLA BILANGAN MTs NEGERI 4 ENREKANG

Kelas : VIII Hari, tanggal :

Waktu : 30 Menit Guru Pengampu :

Petunjuk Pengerjaan:

e. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.

f. Tulislah nama pada lembar jawaban anda.

g. Tidak diperkenangkan membuka buku.

h. Tidak diperkenankan menggunakan kalkulator.

SOAL TES

2. Seorang pemetik kebun memetik jeruknya setiap hari, dan mencatat banyaknya jeruk yang dipetik. Pada hari pertama dipetik sebanyak 52 buah, pada hari kedua dipetik sebanyak 65 buah, pada hari ketiga dipetik sebanyak 78 buah dan seterusnya selalu bertambah 13 buah. Banyaknya buah yang dipetik pada hari ke-7 adalah…

RUBRIK PENSKORAN TES 1 Penyelesaian

Soal Indikator dan Jawaban Penskor

3. Seorang anak

menyusun kursi dalam gedung pertunjukkan dengan baris paling depan terdiri 6 buah, baris kedua terdiri 11 buah, baris ketiga terdiri 16 buah dan seterusnya selalu bertambah 5.

Banyaknya kursi pada barisan ke- 10

adalah…

Memahami Masalah:

Diketahui:

Banyaknya kursi barisan pertama (U1) = 6 Banyaknya kursi barisan kedua (U2) = 11 Banyaknya kursi barisan ketiga (U3) = 16 Ditanyakan:

Banyaknya kursi pada baris ke-10 (U10)

3

2 Membuat Rencana:

U1 (a) = 6

Beda (b) = U2 - U1

= 11 - 6 = 5 Un = a + (n - 1). B

3

2 Melaksanakan Rencana:

U10 = 6 + (10 - 1). 5 U10 = 6 + (9). 5 U10 = 6 + 45 U10 = 51

3

2

Memeriksa Kembali:

Menggunakan kata dik, dit Menggunakan rumus

Hasil perkaliannya sdah sesuai

Jadi, banyaknya kursi pada barisan ke-10 adalah 51 buah.

3

2

Jumlah

20

RUBRIK PENSKORAN TES 2 Penyelesaian

Soal Indikator dan Jawaban Penskor

4. Seorang pemetik kebun memetik jeruknya setiap hari, dan mencatat

banyaknya jeruk yang dipetik. Pada hari pertama dipetik sebanyak 52 buah, pada hari kedua dipetik sebanyak 65 buah, pada hari ketiga dipetik sebanyak 78 buah dan seterusnya selalu bertambah 13 buah. Banyaknya buah yang dipetik pada hari ke-7 adalah…

Memahami Masalah:

Diketahui:

Banyaknya buah hari pertama (U1) = 52 Banyaknya buah hari kedua (U2) = 65 Banyaknya buah hari ketiga (U3) = 78 Ditanyakan:

Banyaknya buah pada hari ke-7 (U7)

3

2 Membuat Rencana:

U1 (a) = 52 Beda (b) = U2 - U1

= 65 - 52 = 13 Un = a + (n - 1). B

3

2 Melaksanakan Rencana:

U7 = 52 + (7 - 1). 13 U7 = 52 + (6). 13 U7 = 52 + 78 U7 = 130

3

2

Memeriksa Kembali:

Menggunakan kata dik, dit Menggunakan rumus

Hasil perkaliannya sdah sesuai Jadi, banyaknya buah pada hari ke-7 adalah 130 buah.

3

2

Jumlah

20

PEDOMAN WAWANCARA