6) MYCODOT
5.2. Saran
5.2.1. Untuk Keluarga
1) Agar kedua responden rutin memeriksakan diri ke Puskesmas dan mengambil obat antituberkulosis jika habis
2) Agar keluarga kedua responden dapat membantu mengingatkan serta memotivasi klien untuk meminum obat secara teratur dan tidak putus obat.
3) Agar keluarga dapat mengambil keputusan atau tindakan untuk mengatasi masalah serta dapat melanjutkan perawatan tehadap angota keluarga.
5.2.2. Institusi Pendidikan (poltekkes)
Hasil asuhan keperawatan diharapkan dapat menjadi bahan referensi mengajar serta pengembangan ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan topic asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan Tuberkulosis Paru bagi dosen dan mahasiswa di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim.
5.2.3. Bagi Pengembangan dan Studi Kasus Selanjutnya
1) Untuk dapat melakukan pengkajian pada lingkup keluarga agar memperoleh data yang akurat sebaiknya perawat mampu meningkatkan kemampuan interpersonal serta sarana prasarana yang menunjang untuk melakukan pengkajian dan menentukan diagnose yang muncul dari pengkajian yang dilakukan.
2) Dalam memprioritaskan diagnosa keperawatan, sebaiknya perawat melibatkan secara langsung keluarga sehingga mampu memberikan informasi
yang akurat mengenai tujuan yang dilakukannya kegiatan tersebut dan keluarga memiliki pemahaman yang baik pada proses yang berlangsung.
3) Dalam membuat perencanaan keperawatan, perawat harus menyesuaikan dengan diagnose keperawatan dan ditentukan bersama-sama dengan keluarga sehingga tindakan keperawatan yang direncanakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan keluarga.
4) Pada proses implementasi perawat sebagai Health educator sebaiknya memberikan pendidikan kesehatan disesuaikan dengan tingkat pengetahuan keluarga yang dikelola, sehingga memudahkan proses yang berlangsung.
5) Pada saat melakukan evaluasi, perawat harus benar-benar memperhatikan pencapaian tujuan dalam perencanaan dan tanggapan atau respon dari keluarga sehingga pemberi asuhan keperawatan lebih optimal.
112
DAFTAR PUSTAKA
ADP, Salvari Gusti (2013) Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: CV Trans Info Media.
Alie, Yuliati & Rodiyah (2013) Pengaruh Batuk efektif Terhadap Pengeluaran Sputum pada Pasien Tuberkulosis di Puskesmas Peterongan Kabupaten Jombang. Jurnal Metabolisme Vol 2 No. 3.
Fahreza, E U (2012) Hubungan Antara Kualitas Fisik Rumah dan Kejadian TB Paru dengan Hasil Bahan Asam Positif di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Semarang. 6.
Fitriaseh (2018) Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn.S dan Ny.S yang mengalami Tuberkulosis Paru dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di Wilayah Kerja Puskesmas Rogotrunan Lumajang tahun 2018.
Faqih, dkk (2014) Buku Pintar Penanggulangan Tuberkulosis Kupasan Para Kyai.
Jakarta: Community Empowerment of People Against Tuberkulosis.
Friedman, Marilyn M, dkk. (2014). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktik. Jakarta: EGC
Hiswani (2004) Tuberkulosis Merupakan Penyakit Infeksi yang Menjadi Masalah Kesehatan Masyarakat. e-U SU Repository, 5-6.
IPKKI (2017) Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga, Kelompok, dan Komunitas dengan Modifikasi Nanda, ICNP, NOC dan NIC di Puskesmas dan Masyarakat. Jakarta: Universitas Indonesia
Kemenkes RI (2018) Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta:
Kemenkes RI.
Kemenkes RI (2018) Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta:
Kemenkes RI.
Kunoli, Firdaus J (2012) Asuhan Keperawatan Penyakit Tropis. Jakarta: CV Trans Info Media.
Mubarak, W I (2012) Asuhan Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: Salemba Medika.
Nanda (2013) Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda NIC-NOC. Yogyakarta: Media Action.
Nanda (2015) Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda NIC-NOC. Yogyakarta: Media Action.
Notoatmojo,S (2012) Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho, Kristiawan Prasetyo A, dkk (2018) PEngetahuan Keluarga Terkait Faktor Penyebab Kekambuhan Pada Penderita TB MDR di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Jurnal Kesmadaska
Padilla (2013) Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.
PDPI (2006) Tuberkulosis Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia.
Jakarta: PDPI.
Rahayu, Rina Endang (2016) Profil KEsehatan Kota Samarinda Tahun 2016.
Samarinda: Dinkes.
Rahman, Ferry Fadzlul (2018) Mengapa Angka Penyakit TBC Tidak Pernah Turun?.
Kaltim Post. 14 November.
Soemantri, Irman (2008) Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapsan. Jakarta: Salemba Merdeka.
Trirahayu, Kastuti Endang, dkk (2016) Peningkatan Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga dalam Prawatan TB Paru Melalui Paket Pendidikan Manajemen Diri. Journal Ilmiah Keperawatan dan Kesehatan Edisi 2 No.I. ISSN (2502- 1524).
WHO (2017). Global Report Tuberculosis. Geneva: WHO
Yasmara, dkk (2016) Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Diagnosis Nanda-I 2015-2017. Jakarta: EGC.
Sitorus, Egeria Dorina, dkk (2018) Penerapan Batuk Efektif dan Fisioterapi Dada pada Pasien TB Paru yang Mengalami Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Di RSUD Kota Jakarta Utara. JAKHKJ Vol. 4 No. 2.
Trasia, Regqi First dan Putu Aryani (2014) Gambaran Aspek Lingkungan dan Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Bebandem, Kabupaten Karangasem.E-Jurnal Medika Udayana Vol 3 No 9.
Nugroho, Ferry Andreas dan Erwin Puji Astuti (2010) Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru pada Keluarga. Jurnal STIKES RS Baptis Vol 3Edisi 1.
Kusuma, Irawan Fajar dan Ragil Ismi Hartanti (2007) Intervensi Pendidikan Kesehatan Komunitas Mengenai Tuberkulosis Paru pada Paguyuban Paru Desa Plerean Sumberjambe Jember. Jurnal IKESMA Vol 3 No 2.
Priyantomo, Edo Putra, dkk (2014) Description of Body Mass Inde in Tuberculosis Patient with Anti Tuberculosis Drugs Therapy in Unit Pengobatan Penyakit Paru Paru (UP4) Pontianak. Jurnal Mahasiswa PSPD FK UNTAN Vol 1 No 1.
Sarmen, Refica Dewita, dkk (2017) Gambaran Pengetahuan dan Sikap Pasien TB Paru terhadap Upaya Pengendalian TB Di Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru. Jom FK Volume 4 No 1.
Susilowati & Dwi Kristiani (2011) Pengaruh Teknik Batuk Efektif terhadap Pengeluaran Sekret pada Pasien TB Paru (Studi Eksperimental Di Poli Paru RSUD Unit Swadana Pare Kabupaten Kediri Tahun 2008). Jurnal AKP Vol 2 No 1.
Nugroho, Yusuf Agung (2011) Batuk Efektif Dalam Pengeluaran Dahak Pada Pasien Dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Di Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Baptis Kediri. Jurnal STIKES RS.Baptis Kediri Vol 4 No 2.
Nurfadillah, dkk (2014) Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Pencegahan Penularan pada Keluarga Penderita Tuberkulosis Paru di Ruang Rawat Inap Paru RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. JOM FK Vol.1 No 2.
Djannah, Siti Nur, dkk (2009) Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan Penularan TBC pada Mahasiswa di Asrama Manokwari Sleman Yogyakarta. KES MAS Vol. 3 No. 3.
Salsabela, Farah Eka, dkk (2016) Gambaran Satus Nutrisi pada Pasien Tuberkulosis di Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin Bandung. JSK Vol 2 No 2.
Ernawati, Kholis, dkk (2018) Perbedaan Status Gizi Penderita Tuberkulosis Paru antara Sebelum Pengobatan dan Saat Pengobatan Fase Lanjutan di Johar Baru, Jakarta Pusat. Majalah Kedokteran Bandung Vol 50 No 2
35
Data Diagnosis NOC NIC
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Data pendukung masalah kesehatan keluarga : TBC
Penurunan ketrampilan dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Tidak terpenuhi kebutuhan dasar:
oksigenisasi anggota keluarga yang sakit
Perilaku kurang adaptif terhadap perubahan lingkungan
Perilaku kurang dalam mencari bantuan kesehatan
Perilaku kurang dalam melakukan upaya pencegahan penularan
TBC pada anggota keluarga yang lain
Kurang
menunjukkan minat
00099 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
1847 1803
Keluarga mampu mengenal masalah :
Manajemen penyakit kronis Pengetahuan tentang proses penyakit
5510
Keluarga mampu mengenal masalah :
Penkes proses penyakit yang dialaminya
1606
Keluarga mampu memutuskan:
Berpartispasi dalam memutuskan perawatan kesehatan.
4700 5250
5310
Keluarga mampu memutuskan:
Restrukturisasi kognitif Dukungan membuat keputusan
Membangun harapan
0414
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami TBC:
Status cardiopulmonary 3140
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami TBC:
Manajemen jalan nafas
36 perilaku sehat
Ketidakcukupan sumber daya (tenaga, sarana, dan keuangan)
Kurang kemampuan dalam
berkomunikasi
Tugas
perkembangan tidak tercapai
0410
0402
0802 1601
Status respirasi: kepatenan jalan nafas
Status respirasi:pertukaran gas
Vital sign
Perilaku kepatuhan
3250 3320 3350 5602 6040
2380
Latihan batuk Terapi oksigen Monitoring pernafasan Mengajarkan proses penyakit Terapi relaksasi
Managemen pengobatan 1602
1603
1623 1844
Perilaku meningkatkan kesehatan
Perilaku
kepatuhan:penggunaan obat Perilaku mencari yankes Penampilan keluarga dalam memberikan perawatan langsung
37 1902
1910
memodifikasi lingkungan:
pengendalian factor risiko
Lingkungan rumah yang aman
6610 6550
lingkungan:
Identifikasi factor risiko Pencegahan infeksi Manajemen lingkungan : keamanann
3000
3005
Keluarga mampu memanfaatkan faslitas pelayanan kesehatan : Kepuasan klien : akses menuju sumber pelayanan Kepuasan klien : bantuan fungsional
7910 8100
Keluarga mampu memanfaatkan faslitas pelayanan kesehatan : Konsultasi
Rujukan
38
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Data pendukung masalah kesehatan keluarga : TBC
Keluarga membatasi interaksi dengan pasien
Pengabaian terhadap klien
Keluarga mengabaikan perawatan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia
Perilaku keluarga yang mengganggu kesejahteraan
Keluarga tidak menghormati kebutuhan klien
Ada penolakan oleh anggota kelurga lain terahadap klien
00072 Ketidakma mpuan Koping Keluarga
1803
1855 1808 1805 1862
Mampu mengenal masalah :
Pengetahuan: Proses penyakit
Healhty life style Pengobatan Fungsi seksual Managemen stres
5510 5602
Mampu mengenal masalah Pendidikan kesehatan Pengajaranproses penyakit
1606
Keluarga mampu mengambil keputusan :
Berpartisipasidalam membuat
keputusan tentang pemeliharaan kesehatan.
5250
Keluarga mampu mengambil keputusan :
Dukungan dalam membuat Keputusan
39
Keluarga kurang memperhatikan penyakitnya
Keluarga mengungkapkan kesulitan untuk mendapatkan regimen terapeutik
Keluarga tidak mengetahui aktivitas yang tepat untuk memenuhi tujuan kesehatan
Status ekonomi keluarga yang kurang
Pelayanan kesehatan sulit terjangkau
2204 :
Membinahubungan dalam perawatan pasien.
5230 5240 5270 5430
Peningkatan koping Konseling
Dukungan emosional Dukungan kelompok.
1501 1502 1902
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan :
Menunjukkan peranannya.
Ketrampilan interaksi soaial
Kontrol resiko
7040
7130
7140 7150 5370 6610 6487
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan:
Dukungan terhadap pemberi
perawatan.
Pemeliharaan proses keluarga
Dukungankeluarga Terapi keluarga Role and enhancement Identifikasi factor risiko Managemen lingkungan:
mencegah kekerasan
40 1603
3000 3003
memanfaatkan fasilitas kesehatan:
Perilaku mencari sehat.
Kepuasan klien: akses ke sumber
Kepuasan kilen:perawatan berkelanjutan
7910 8100 7960 7400
memanfaatkan fasilitas kesehatan:
Konsultasi Rujukan
Pertukaran informasi pemeliharan kesehatan Pedoman sistem kesehatan
41
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
Data pendukung masalah kesehatan keluarga : TBC
Perubahan dalam tugas yang telah ditetapkan
Perubahan dalam ketersediaan untuk dukungan emosi
Perubahan dalam pola komunikasi
Perubahan ketersediaan untuk menunjukkan respons kasihsayang
Mengurangi kontak fisik
00063 Gangguan proses
keluarga 2606
Keluarga mampu mengenal masalah :
Keluarga sejahtera
5520 5250
Mengenal masalah : Fasilitasi proses belajar Dukungan membuat keputusan
membangun harapan
1606
Keluarga mampu mengambil keputusan :
Berpartisipasi dalam memutuskan perawatan kesehatan.
5540
5250
5310
Mengambil keputusan : Learning readiness enhancement Dukungan membuat keputusan
Membangun harapan
2602 2603
Kemampuan merawat : Fungsi keluarga Integritas keluarga
4360 7100
Kemampuan merawat : Modifikasi perilaku Peningkatan integritas
42
perawatan 7130
7140 7150 5370
Mempertahankan proses keluarga
Dukungan keluarga Terapi keluarga Peningkatan peran
2009
1501
Kemampuan memodifikasi lingkungan :
Status kenyamanan : lingkungan
Menunjukkan peranannya
4350
Kemampuan Modifikasi lingkungan :
Managemen perilaku
3000
Kemampuan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan :
Kepuasan klien : akses menuju sumber pelayanan
4480
Kemampuan Pemanfaatan pelayanan kesehatan : Memfasilitasi tanggung jawab
diri
34
92 Tabel. 4.10 Implementasi dan evaluasi subjek 1
No Diagnosa keperawatan Tanggal implementasi
Implementasi Evaluasi
1 Ketidakefektifan
bersihan jalan napas pada keluarga Tn. S khususnya Tn. S
Rabu, 10 april 2019 1.1.1 Jelaskan pada keluarga tentang arti batuk efektif.
1.1.1.Evaluasi penjelasan yang telah diberikan
1.1.2.Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya tentang materi yang disampaikan
1.1.3.Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum dimengerti 1.1.4. Motivasi keluarga untuk
mengulang materi yang telah dijelaskan
1.1.5. Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat.
S: - Keluarga dan klien mengatakan belum mengetahui cara batuk efektif
O: - keluarga dan klien sering bertanya tentang bagaimana cara batuk efektif.
- Keluarga dan klien mampu menjelaskan pengertian batuk efektif A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
3.1.1. Memonitor tanda-tanda vital
3.1.2. Memantau fungsi pernapasan klien (bunyi napas, kecepatan irama dan penggunaan otot bantu pernapasan).
3.1.1. Melatih pasien melakukan batuk efektif.
2.1.1. Siapkan tempat pembuangan dahak yang berisi cairan desinfektan ( sabun, detergen atau bayclin ) untuk pembuangan dahak.
Perilaku kesehatan cenderung berisiko terjadinya penularan tuberculosis pada keluarga Tn. S khususnya Tn. S
Rabu, 10 april 2019 1.1.1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang cara penularan Tuberkulosis Paru
1.1.2. Diskusikan dengan keluarga tentang cara penularan Tuberkulosis Paru
1.1.3. Anjurkan keluarga untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan tidak lembab
1.1.4. Memotivasi keluarga untuk menghindari hal-hal yang dapat menularkan Tuberkulosis Paru
S : - keluarga dan klien mengatakan tahu bahwa penyakit tuberkulosis menular
- Keluarga dan klien mengatakan tidak tau cara penularan tuberkulosis
O: - keuarga dan klien sering bertanya tentang cara penularan Tuberkulosis Paru
A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi
3.1.1. Diskusikan dengan keluarga cara penularan Tuberkulosis Paru 3.1.2. Ajarkan keluarga merawat diri dan klien
3.1.3. Jelaskan pada keluarga cara menghindari hal-hal yang dapat menularkan Tuberkulosis Paru
93 Kurangnya pengetahuan
pada keluarga Tn. S khususnya Tn. S
Rabu, 10 april 2019 1.1.1. Dengan menggunakan lembar balik jelaskan pada keluarga tentang pengertian tuberkulosis.
1.2.1. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai penyebab timbulnya masalah Tuberkulosis
1.4.1 Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai tanda dan gejala Tuberkulosis.
2.1.1. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai akibat tuberkulosis jika tidak diobati
2.2.1. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai akibat tuberkulosis jika putus pengobatan OAT
5.1.1. Jelaskan manfaat fasilitas kesehatan terkait keluhan yang ada.
S :- Keluarga dan klien mengatakan paham tentang pengertian tuberculosis, penyebab timbulnya penyakit tuberculosis, tanda gejala, akibat jika tidak diobati dan akibat jika putus obat.
-Keluarga dan klien mengatakan selalu tepat waktu ke puskesmas untuk mengambil obat jika habis.
O : - Keluarga dan klien mampu menjawab pertanyaan dari mahasiswa dengan benar .
-Keluarga dan klien mampu menjelaskan kembali tentang penyakit tuberculosis paru.
-Keluarga dan klien mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan Intervensi
3.2.1 Demonstrasikan cara merawat Tuberkulosis 3.2.2. Minta keluarga menjelaskan kembali.
3.2.3. Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat dan juga cara keluarga mendemonstrasikan.
Kesiapan meningkatkan nutrisi pada Keluarga Tn. S khususnya Tn. S
Rabu, 10 april 2019 1.5.1. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai pengertian gizi
1.2.1 Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai pengertian kurang gizi
1.3.1Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai tanda dan gejala gizi kurang 2.1.1. Diskusikan bersama keluarga apa
yang diketahui keluarga mengenai akibat gizi kurang
S : - keluarga dan klien mengatakan belum mengerti tentang kebutuhan gizi yang baik untuk klien
- Keluarga mengatakan bahwa Tn. S perlu meningkatkan gizi
- Keluarga mengatakan akan meningkatkan nutrisi Tn. S agar daya tahan tubuh semakin meningkat.
O :- keluarga mampu mengenal masalah gizi dan memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang memerlukan peningkatan nutrisi.
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi
3.1.1 Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai Triguna makanan
3.2.2 Diskusikan cara meningkatkan nutrisi klien
94 1.5.1.Mengidentifikasi anggota keluarga
yang membutuhkan peningkatan nutrisi
2.2.2.Pengambilan keputusan untuk mengatasi anggota keluarga yang perlu meningkatkan nutrisi
4.1.1 Diskusikan bersama keluarga bagaimana cara menyajikan makanan
2. Ketidakefektifan
bersihan jalan napas pada keluarga Tn. S khususnya Tn. S
Kamis, 11 april 2019 3.1.1. Memonitor tanda-tanda vital 3.1.2. Memantau fungsi pernapasan
klien (bunyi napas, kecepatan irama dan penggunaan otot bantu pernapasan).
3.1.1. Melatih pasien melakukan batuk efektif.
2.1.1. Siapkan tempat pembuangan dahak yang berisi cairan
desinfektan ( sabun, detergen atau bayclin ) untuk pembuangan dahak.
S : - keluarga dan klien mengatakan sudah mengetahui cara batuk efektif dan membuang dahak yang benar.
O: -keluarga dan klien dapat memperagakan batuk efektif dan cara membuang dahak yang benar.
-TD : 110/70 mmHg Nadi : 76x/menit RR : 20x/menit Suhu : 36C
-Ronkhi +/+ ,tidak ada otot bantu pernapasan A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
3.1.1. Memonitor tanda-tanda vital
3.1.2. Memantau fungsi pernapasan klien (bunyi napas, kecepatan irama dan penggunaan otot bantu pernapasan).
3.1.1. Melatih pasien melakukan batuk efektif.
2.1.1. Siapkan tempat pembuangan dahak yang berisi cairan desinfektan ( sabun, detergen atau bayclin ) untuk pembuangan dahak.
Perilaku kesehatan cenderung berisiko terjadinya penularan tuberculosis pada keluarga Tn. S khususnya Tn. S
Kamis, 11 april 2019 3.1.1. Diskusikan dengan keluarga cara penularan Tuberkulosis Paru 3.1.2. Ajarkan keluarga merawat diri
dan klien
3.1.3. Jelaskan pada keluarga cara menghindari hal-hal yang dapat menularkan Tuberkulosis Paru
S : - klien mengatakan tidak tau cara penularan tuberculosis.
- Klien mengatakan akan memakai masker jika keluar rumah
- Klien mengatakan akan selalu menutup mulut jika batuk O: - klien mampu menjelaskan tentang cara penularan tuberculosis A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
4.1.1. Diskusikan cara memodifikasi lingkungan untuk penderita Tuberkulosis
4.1.2. Jelaskan kepada keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan untuk penderita Tuberkulosis dengan menggunakan lembar balik 4.1.3. Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali cara memodifikasi
lingkungan untuk penderita Tuberkulosis
4.1.4. Tanyakan kepada keluarga tentang materi yang belum dimengerti.
95 4.1.5. Jelaskan kepada keluarga mengenai materi yang belum dimengerti.
4.1.6. Berikan reinforcement terhadap kemampuan yang dicapai oleh keluarga
Kurangnya pengetahuan pada keluarga Tn. S khususnya Tn. S
Kamis, 11 april 2019 3.2.1 Demonstrasikan cara merawat klien Tuberkulosis
3.2.2. Minta keluarga menjelaskan kembali.
3.2.3. Beri reinforcement positif atas jawaban yang tepat dan juga cara keluarga mendemonstrasikan.
S : - keluarga dan klien mengatakan memahami cara merawat anggota keluarga yang tuberculosis
O : - Klien terlihat mampu mempraktikan cara merawat anggota keluarga yang sakit tuberculosis
A : Masalah teratasi P : Lanjutkan Intervensi
3.2.1. Demonstrasikan cara merawat tuberkulosis dengan menggunakan masker
Kesiapan meningkatkan nutrisi pada Keluarga Tn. S khususnya Tn. S
Kamis, 11 april 2019 3.1.1 Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai triguna makanan
3.2.2 Diskusikan cara meningkatkan nutrisi klien
4.1.1 Diskusikan bersama keluarga bagaimana cara menyajikan makanan
S:- klien mengatakan paham tentang triguna makanan, cara meningkatkan nutrisi,dan menyajikan makanan
O:- klien mengerti tentang triguna makanan, cara meningkatkan nutrisi,dan menyajikan makanan
A : Masalah teratasi P : pertahankan intervensi 3.2.2 Meningkatkan nutrisi klien
3. Ketidakefektifan
bersihan jalan napas pada keluarga Tn. S khususnya Tn. S
Jum’at, 12 april 2019 3.1.1. Memonitor tanda-tanda vital 3.1.2. Memantau fungsi pernapasan
klien (bunyi napas, kecepatan irama dan penggunaan otot bantu pernapasan).
3.1.1. Melatih pasien melakukan batuk efektif.
2.1.1. Siapkan tempat pembuangan dahak yang berisi cairan desinfektan (sabun, detergen atau bayclin) untuk pembuangan dahak.
S : - klien mengatakan lebih mudah mengeluarkan dahak menggunakan batuk efektif
-Klien mengatakan lebih rileks dan nyaman
O : - Klien terlihat mampu mempraktikan cara batuk efektif dengan baik lalu membuang di tempat khusus membuang dahak
-Tekanan darah: 100/70 mmHg Nadi : 70x/menit RR: 20x/menit Suhu : 36C
-Suara napas ronkhi berkurang, tidak ada otot bantu pernapasan A : Masalah teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi
3.1.1. Memonitor tanda-tanda vital
3.1.2. Memantau fungsi pernapasan klien (bunyi napas, kecepatan irama dan penggunaan otot bantu pernapasan).
96 3.1.1. Melatih pasien melakukan batuk efektif.
2.1.1. Siapkan tempat pembuangan dahak yang berisi cairan desinfektan ( sabun, detergen atau bayclin ) untuk pembuangan dahak.
Perilaku kesehatan cenderung berisiko terjadinya penularan tuberculosis pada keluarga Tn. S khususnya Tn. S
Jum’at, 12 april 2019 4.1.1. Diskusikan cara memodifikasi lingkungan untuk penderita Tuberkulosis
4.1.2. Jelaskan kepada keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan untuk penderita Tuberkulosis dengan menggunakan lembar balik
4.1.3. Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali cara memodifikasi lingkungan untuk penderita Tuberkulosis
4.1.4. Tanyakan kepada keluarga tentang materi yang belum dimengerti.
4.1.5. Jelaskan kepada keluarga mengenai materi yang belum dimengerti.
4.1.6. Berikan reinforcement terhadap kemampuan yang dicapai oleh keluarga
S : - Klien dan keluarga mengatakan akan memodifikasi lingkungan rumah untuk menhurangi terjadinya penularan
- Keluarga mengatakan akan membuka jendela untuk pencahayaan rumah yang baik
- Keluarga dan klien mengatakan akan menjaga kebersihan lingkungan
O : - klien mampu menjelaskan lingkungan yang baik untuk penderita tuberkulosis
- Klien mampu mendemonstrasikan kebersihan rumah A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
4.1.3. Memodifikasi lingkungan untuk penderita Tuberkulosis
4. Ketidakefektifan
bersihan jalan napas pada keluarga Tn. S khususnya Tn. S
Sabtu, 13 april 2019 3.1.1. Memonitor tanda-tanda vital 3.1.2. Memantau fungsi pernapasan
klien (bunyi napas, kecepatan irama dan penggunaan otot bantu pernapasan).
3.1.1. Melatih pasien melakukan batuk efektif.
2.1.1. Siapkan tempat pembuangan dahak yang berisi cairan desinfektan (sabun, detergen atau bayclin) untuk pembuangan dahak.
S : - Klien mengatakan mudah mengeluarkan dahak menggunakan batuk efektif
-Klien mengatakan lebih rileks dan nyaman
-Klien mengatakan batuk-batuk sedikit berkurang
O : - Klien terlihat mampu mempraktikan cara batuk efektif dengan baik lalu membuang di tempat khusus membuang dahak
-Tekanan darah: 110/80 mmHg Nadi : 75x/menit RR: 20x/menit Suhu : 36C
-Klien terlihat lebih rileks
97 -Suara napas vesikuler, tidak ada otot bantu pernapasan
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan intervensi 3.1.1. Melakukan batuk efektif.
2.1.1. Siapkan tempat pembuangan dahak yang berisi cairan desinfektan (sabun, detergen atau bayclin) untuk pembuangan dahak.
98 Tabel. 4.11 Implementasi dan evaluasi subjek 2
No Diagnose keperawatan Tanggal implementasi
Implementasi Evaluasi
1 Perilaku kesehatan cenderung berisiko terjadinya penularan tuberkulosis pada keluarga Tn. J khususnya Ny. T
Rabu, 10 april 2019 1.1.1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang cara penularan Tuberkulosis Paru
S :- Keluarga dan klien belum mengetahui cara penularan Tuberkulosis Paru
O:- Keluarga dan klien sering bertanya tentang cara penularan Tuberkulosis Paru
A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi
3.1.1. Diskusikan dengan Keluarga cara penularan Tuberkulosis Paru Kurangnya
pengetahuan pada keluarga Tn. J khususnya Ny. T
Rabu, 10 april 2019 1.2. Dengan menggunakan lembar balik jelaskan pada keluarga tentang pengertian tuberkulosis.
1.2.1. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai penyebab timbulnya masalah Tuberkulosis
1.4.1 Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai tanda dan gejala Tuberkulosis.
2.1.2. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai akibat Tuberkulosis jika tidak diobati
2.2.1. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai akibat Tuberkulosis jika putus pengobatan OAT
5.1.2. Jelaskan manfaat fasilitas kesehatan terkait keluhan yang ada.
S : - keluarga dan klien mengatakan sudah mengenal tentang penyakit tuberkulosis namun belum mengerti tentang bagaimana mendemonstrasikan cara merawat klien tuberkulosis.
O :- keluarga dan klien mampu menjawab pertanyaan dari mahasiswa dengan benar
A : masalah teratasi sebagaian P : Lanjutkan Intervensi
3.2.1 Demonstrasikan cara merawat Tuberkulosis
99 Kesiapan
meningkatkan nutrisi pada Keluarga Tn. J khususnya Ny. T
Rabu, 10 april 2019 1.5.1. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai pengertian gizi
1.2.1 Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai pengertian kurang gizi
S : - keluarga dan klien mengatakan belum mengerti tentang kebutuhan gizi yang baik
O : - keluarga dapat memahami tentang gizi yang baik A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1.3.2 Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai tanda dan gejala gizi kurang
2.1.1. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai akibat gizi kurang
2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko terjadinya penularan tuberculosis pada keluarga Tn. J khususnya Ny. T
Kamis, 11 april 2019 3.1.1. Diskusikan dengan keluarga cara penularan Tuberkulosis Paru
S : - klien mengatakan memehami cara penularan tuberkulosis
O: -klien terlihat mengerti dan mampu mengulangi cara penularan tuberkulosis
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi
4.1.1. Diskusikan cara memodifikasi lingkungan untuk penderita Tuberkulosis
Kurangnya
pengetahuan pada keluarga Tn. S khususnya Ny. T
Kamis, 11 april 2019 3.2.1 Demonstrasikan cara merawat Tuberkulosis
S : - keluarga dan klien mengatakan memahami cara merawat anggota keluarga yang tuberkulosis
O : - Klien terlihat mampu mempraktikan cara merawat anggota keluarga yang sakit tuberkulosis
A : Masalah teratasi P : Pertahankan Intervensi
3.2.1. Demonstrasikan cara merawat Tuberkulosis Kesiapan
meningkatkan nutrisi pada Keluarga Tn. J khususnya Ny. T
Kamis, 11 april 2019 1.3.1 Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga mengenai tanda dan gejala gizi kurang 2.1.1. Diskusikan bersama keluarga apa
yang diketahui keluarga mengenai akibat gizi kurang
S : - klien mengatakan paham tentang tanda gejala gizi kurang dan akibat gizi kurang
O : - klien mampu menjelaskan tanda gejala gizi kurang dan akibat gizi kurang.
A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi
2.2.1 Bantu keluarga untuk mengenal dan menyadari adanya masalah gizi kurang sesuai dengan materi yang telah diberikan