• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KLIEN DENGAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KLIEN DENGAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA "

Copied!
118
0
0

Teks penuh

Pasalnya, pengobatan tuberkulosis paru bersifat jangka panjang, sekitar tiga hingga sembilan bulan, dan pasien harus mengonsumsi minimal 3 jenis obat. Kasus TBC terbanyak terdapat di tiga provinsi dengan jumlah penduduk besar, yakni Jawa Barat sebanyak 78.698 kasus, Jawa Timur 48.323 kasus, dan Jawa Tengah 42.272 kasus TBC. Dalam hal ini penyuluhan atau edukasi tentang penyakit dan keteraturan pengobatan kepada pasien, keluarganya dan lingkungan sangat penting.

Proses ringan ini menyebabkan sekret menumpuk saat penderitanya tidur dan dikeluarkan saat penderita bangun di pagi hari.Untuk mengeluarkan sekret dengan baik adalah dengan batuk yang efektif. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menyusun laporan tugas akhir tentang “Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Klien Penderita Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sempaja Samarinda”. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga pada klien penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Sempaja Samarinda?

Secara keseluruhan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelayanan kesehatan keluarga pada klien penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Sempaja Samarinda. Kami berharap hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang jelas kepada peneliti dan menambah wawasan dalam pelayanan kesehatan keluarga dengan kasus tuberkulosis paru.

Bagi tempat penelitian

Bagi perkembangan ilmu keperawatan

Konsep Tuberkulosis Paru .1 Definisi Tuberkulosis Paru

Kuman TBC yang batuk/bersin akan menghasilkan droplet nuklei di udara, sifat kuman TBC di udara bebas bertahan 1-2 (tergantung sinar ultraviolet/sinar UV, ventilasi dan kelembapan pada suasana lembab dapat bertahan berhari-hari hingga berbulan-bulan Oleh karena itu, sifat kuman TBC adalah: Kuman TBC adalah tidak tahan terhadap sinar ultraviolet sehingga penularannya lebih besar terjadi pada malam hari.Kuman TBC terhirup oleh orang yang sehat kemudian menempel pada saluran pernapasan dan jaringan paru-paru.Kuman TBC terhirup oleh orang yang sehat kemudian menempel. ke saluran pernapasan dan jaringan paru-paru.dapat masuk ke alveoli jika ukurannya kurang dari 5, neutrofil makrofag akan bekerja dalam beberapa jam untuk memfagosit bakteri, tetapi tidak membunuh organisme tersebut.

Kuman TBC tumbuh lambat dan membelah setiap 18-24 jam pada suhu optimal, berkembang biak pada tekanan oksigen 140 mmH2O di paru-paru. Kuman TBC pada makrofag akan mengalami perkembangbiakan, akhirnya perkembangbiakan ini akan menyebabkan lisis makrofag. Selain merangsang makrofag untuk membunuh kuman TBC, sel limfosit T CD4 juga merekayasa pembentukan granuloma dan nekrosis kaseosa.

Penularannya terjadi melalui udara yang mengandung basil TBC pada percikan air liur yang dikeluarkan penderita TBC paru atau TBC laring saat batuk, bersin, atau bernyanyi. Petugas kesehatan dapat terinfeksi ketika mereka melakukan otopsi, bronkoskopi, atau intubasi.

Gambar 2.1 Pathway
Gambar 2.1 Pathway

MYCODOT

Konsep keluarga .1 Definisi keluarga

Jadi, dari pengertian di atas, keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dalam suatu hubungan perkawinan, yang bertujuan untuk melestarikan budaya, mentalitas, meningkatkan perkembangan fisik melalui aturan dan ikatan emosional, dan setiap anggota keluarga mempunyai peran. . Yaitu keluarga pokok dan anggota keluarga lainnya yang masih mempunyai hubungan darah (kakek, paman, bibi, saudara kandung, sepupu, dan lain-lain). Fungsi keluarga menurut Friedman dalam Gusti (2013) adalah sebagai berikut: 1) Fungsi afektif adalah fungsi utama keluarga untuk mendidik setiap orang, mempersiapkan anggota keluarga untuk berhubungan dengan orang lain.

Sumber daya meliputi: keuangan, waktu pribadi, tenaga, dan hubungan dengan orang lain. Kebutuhan anggota keluarga dipenuhi melalui penganggaran dan pembagian kerja untuk menyediakan materi, ruang, dan kapasitas melalui hubungan antarpribadi untuk berbagi wewenang, rasa hormat, dan perhatian. Anggota keluarga menentukan siapa yang akan menjalankan tanggung jawabnya, seperti mencari nafkah, mengatur pekerjaan rumah tangga, memelihara rumah dan kendaraan, merawat anggota keluarga yang muda, tua, atau lemah/ lemah, dan tugas-tugas lain yang ditentukan. Anggota keluarga tertanam dalam masyarakat melalui hubungan di tempat ibadah, sekolah, sistem politik, dan organisasi lainnya.

Keluarga juga mempunyai tanggung jawab untuk melindungi anggota keluarga dari pengaruh luar yang tidak diinginkan dan keanggotaan dalam kelompok yang tidak diinginkan. Anggota keluarga saling menghargai atas keberhasilannya dan menciptakan suasana kekeluargaan yang mencerminkan pribadi masing-masing.

Konsep asuhan keperawatan keluarga .1 Pengkajian tuberkulosis

Hal yang ingin dikaji adalah harga diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan memiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai (2) Fungsi sosialisasi. Interaksi atau hubungan dalam keluarga dipelajari, sejauh mana anggota keluarga mempelajari disiplin, norma, budaya dan perilaku. Kondisi pelayanan kesehatan seluruh anggota keluarga (tidak hanya apa yang harus dilakukan jika sakit, namun upaya preventif dan promotif apa yang dilakukan dan bila ditemukan data yang tidak sesuai, segera lakukan asesmen tahap II (berdasarkan 5 tugas keluarga... seperti seperti bagaimana keluarga mengenali masalah, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga, mengubah lingkungan dan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan).

Diagnosa keperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajian permasalahan pada tahap perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, coping keluarga baik saat ini, risiko maupun kesejahteraan dimana perawat mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan tindakan. . tindakan keperawatan bersama, layaknya keluarga, berdasarkan kemampuan dan sumber daya keluarga (Mubarak, 2012). Dari hasil penelitian diperoleh data mengenai tanda dan gejala gangguan kesehatan, dimana gangguan kesehatan yang dialami keluarga memerlukan pertolongan agar dapat ditangani dengan cepat. Keluarga Berencana Keperawatan merupakan suatu kompilasi rencana tindakan yang dibuat oleh perawat yang nantinya akan diimplementasikan dalam tindakan nyata dengan mengerahkan seluruh keterampilan yang dimilikinya untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Kontrak tersebut mencakup waktu pelaksanaan, materi, siapa yang akan melaksanakan, anggota keluarga mana yang membutuhkan layanan dan peralatan yang diperlukan, jika ada. Untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai waktu dan kemauan keluarga yang disepakati bersama.

Tabel 2.2 Analisa Data
Tabel 2.2 Analisa Data

Pendekatan (Desain Penulisan)

Subyek Studi Kasus

Batasan Istilah (Definisi Operasional)

Lokasi dan Waktu Studi Kasus

Prosuder Studi Kasus

Melaksanakan pengkajian asuhan keperawatan keluarga, pemeriksaan fisik, merumuskan diagnosa, menentukan intervensi, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi pada pasien tuberkulosis paru.

Metode dan Instrumen Pengumpulan Data .1. Teknik Pengumpulan Data

Keabsahan Data .1. Data Primer

Analisis Data

Bab ini menguraikan hasil asuhan keperawatan keluarga yang meliputi uraian data umum dan data khusus selama 6 hari perawatan. Proses asuhan dimulai dengan pengkajian terhadap keluarga dan individu sebagai anggota keluarga, pembuatan diagnosa keperawatan, penyusunan rencana, pelaksanaan asuhan keperawatan dan evaluasi anggota keluarga penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja rumah sakit. Puskesmas Šempaja.

Hasil Penelitian

  • Gambaran lokasi penelitian
  • Gambaran Subjek Studi Kasus
    • Pengkajian 1) Data Umum
    • Diagnosa Keperawatan

Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 84x/menit, RR 20x/menit, dan suhu 36,5C. Keluarga mengatakan Ny. T mempunyai riwayat merokok aktif sejak Ny. T didiagnosis menderita TBC paru.T tidak merokok lagi. Jika Anda keluar rumah, Ny. Saya jarang memakai masker dan tidak ada tempat membuangnya di rumah. dahak khusus. Keluarga subjek 1 dan 2 berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa keluarga tersebut tidak mempunyai riwayat penyakit tuberkulosis paru sebelumnya. 12) Ciri-ciri Rumah.

J menggunakan sumber air PDAM, Pak J tidak mempunyai halaman belakang, baik di kanan maupun di kiri. S dan keluarga sebenarnya tidak mempunyai pengetahuan tentang tuberkulosis paru, keluarga subjek 1 dapat mengambil keputusan mengenai akibat dari tidak rutin meminum obat anti tuberkulosis. T dan keluarganya kurang paham mengenai TBC paru. Keluarga subjek 2 dapat mengambil keputusan mengenai akibat dari tidak teraturnya minum obat tuberkulosis paru. Keluarga subjek 2 ya bu.

Tabel 4.1 komposisi keluarga Subjek 1
Tabel 4.1 komposisi keluarga Subjek 1

Kesimpulan

Berdasarkan uraian bab sebelumnya, penulis membuat kesimpulan dan saran yang erat kaitannya dengan manajemen pemberian asuhan keperawatan pada keluarga. Perencanaan terdiri dari tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencegah permasalahan yang belum terjadi dan untuk mengurangi akibat dari permasalahan yang telah terjadi. Intervensi yang dilakukan penulis yaitu intervensi yang dilakukan secara mandiri, tidak ada perbedaan dan dapat diterapkan pada kedua klien.

Saran

Memberikan informasi kepada keluarga mengenai akibat penyakit TBC jika tidak diobati dengan sandal jepit. Berikan informasi kepada keluarga tentang cara mengolah makanan dengan menggunakan flip sheet dan leaflet.

Tabel 4.9  intervensi keperawatan subjek 1 dan 2
Tabel 4.9 intervensi keperawatan subjek 1 dan 2

Gambar

Gambar 2.1 Pathway
Tabel 2.1 Pengobatan Tuberkulosis
Tabel 2.2 Analisa Data
Tabel 4.1 komposisi keluarga Subjek 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sejalan dalam penelitian Iskandar dkk (2015)(Iskandar et al., 2015) menyebutkan bahwa selain dengan zat-zat gizi mikro, moringa oleifera ini dapat digunakan