• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan kesimpulan yang telah Penulis kemukakan di atas, maka untuk memaksimalkan upaya pencegahan dan penanggulangan penyimpangan sosial pelecehan terhadap cacat mental di Desa Mundan Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang, maka Penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Diharapkan agar semua pihak yang terkait, baik keluarga, masyarakat, sampai pihak pemerintah serta lembaga bantuan hukum agar terus meningkatkan kerjasama secara terpadu dalam menanggulangi terjadinya penyimpangan sosial pelecehan dan tidak melakukan pelecehan terhadap cacat mental khususnya di Desa Mundan Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang.

2. Pemerintah daerah perlu memberikan pembinaan ataupun fasilitas usaha yang berkelanjuta dan hendaknya lebih mengoptimalkan bantuan yang diberikan kepada cacat mental.

DAFTAR PUSTAKA

Andi Yustika Ahmad. (2015). Tinjauan Victimilogis Kekerasan dan Penghinaan Terhadap Penyandang Cacat. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar:

Universitas Hasanuddin Makassar.

Cohen Bruce J. (1990). Sosiologi Suatu pengantar. Jakarta: Bina Aksara.

FKIP Unismuh Makassar. (2015). Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar:

Unismuh Makassar.

Gunawan, A. H. (2000). Sosiologi Pendidikan. Jakarta Rineke Cipta.

Herdiansyah, Haris. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Kamaruddin dan Syahribulan. (2014). Sosiologi Keluarga. Makassar: Unismuh Makassar.

Kolip, Usman dan Setiadi Elly M. (2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Lawang, R. M. Z. (1986). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.

Nasir, Nasrullah. (2009). Teori-Teori Sosiologi.Padjajaran: Widya Padjajaran.

Ratih Desi Intan Sari. (2011). Dampak Kenakalan Remaja Dalam Masyarakat.

Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Siahan Jokie MS. (2009). Perilaku Menyimpang Pendekatan Sosiologi. Depok:

PT Malta Pritindo.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineke Cipta.

Soekanto, Soerjono. (2004). Sosiologi Keluarga: Remaja dan Anak. Jakarta:

Rineke Cipta.

Soekanto, Soerjono. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar: Masalah sosial. Jakarta:

Rajawali Pers.

Sutirna. (2013). Bimbingan dan Konseling: Perkembangan Individu. Yogyakarta:

Perpustakaan Nasional Katalog dalam Terbitan (KDT).

Umasih. (2007). Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu. Jakarta: Ganeca Exact.

Upe, Ambo. (2010). Tradisi Aliran Dalam Sosiologi dari Filosofi Positivistik ke Post Positivistik: Sosiologi dan Makna Tindakan Sosial Karya- Tulis Durkheim dan Max Weber. Jakarta: Rajawali.

Zaden de van, W., James. (2006). Sosiologi SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Zulikhah. (2008). Bimbingan Konseling Islam Terhadap Perilaku Penyimpangan Seksual Anak Cacat Mental. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta:

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

FORMAT PANDUAN WAWANCARA

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Agama :

Status Perkawinan :

Pekerjaan :

Alamat :

1. Bagaimana ceritanya sampai bisa terjadi penyimpangan sosial pelecehan terhadap cacat mental di Desa Mundan?

2. Apa alasan orang melekukan penyimpangan sosial pelecehan di Desa Mundan?

3. Bentuk penyimpangan sosial pelecehan seperti apa yang biasa terjadi di Desa Mundan?

4. Bagaimana penyimpangan sosial pelecehan terhadap cacat mental di Desa MundanKecamatan Masalle Kabupaten Enrekang?

5. Apa faktor penyebab penyimpangan sosial pelecehan terhadap cacat mental di Desa Mundan Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang?

6. Mengapa hanya cacat mental yang sering mengalami penyimpangan sosial pelecehan di Desa Mundan?

7. Bagaimana peran masyarakat dalam mencegah penyimpangan sosial pelecehan di Desa Mundan?

8. Bagaimana menjaga atau melindungi cacat mental? Siapa saja yang ditugaskan untuk melindungi?

9. Seperti apakah rencana kedepan dalam mencegah penyimpangan pelecehan terhadap cacat mental di Desa Mundan?

DAFTAR INFORMAN

NO NAMA UMUR JK INISIAL PEKERJAAN

1. Samsir 42 L SR KADES

2. Sunarti Safar 35 P SS IRT

3. Ahmad Yusuf 45 L AY PNS

4. Agus Salim 38 L AS Petani

5. Try Ahmad 47 L TA PNS

6. Nur Ena 46 P NE IRT

7. Bancong S. 50 L SS KADUS

8. Darmawati Migi 22 P DM Mahasiswa

Daftar Penelitian Terdahulu

Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai perbandingan dan tolak ukur serta mempermudah penulis dalam menyusun penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis memaparkan tiga penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang Penyimpangan Sosial Pelecehan Cacat Mental (Studi Kasus Desa Mundan Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang).

Ratih Desi Intan Sari (2003) dalam skipsinya yang berjudul “Dampak Kenakalan Remaja Dalam Masyarakat di Kecamatan Keling”. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa: Proses sosialisasi terjadi dalam kehidupan sehari- hari melelui interaksi sosial dengan menggunakan media atau lingkungan sosial tertentu. Oleh sebab itu, kondisi kehidupan lingkungan tersebut akan sangat mewarnai dan mempengaruhi input dan pengetahuan yang diserap. Pada dasarnya kenakalan remaja menuntuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di dalam masyarat.

Andi Yustika Ahmad (2015) dalam skripsinya yang berjudul “Tinjauan Victimilogis Kejahatan Kekerasan dan Penghinaan Terhadap Penyandang Cacat di Kota Makassar”. Hasil penelitian tersebut menjelaskn bahwa: a.Peran korban terhadap terjadinya kekerasan/penghinaan terhadap penyandang cacat di Kota Makassar, antara lain karena kecacatannya, dan potensi untuk membela diri kurang, b.Penyandang cacat yang menjadi korban kekerasan/penghinaan tidak

dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk memperberat sanksi pidana terhadap pelaku khususnya di kepolisian dan kejaksaan.

Zulikhah (2008) dalam skripsinya yang berjudul “Bimbingan Konseling Islam Terhadap Perilaku Penyimpangan Seksual Anak Cacat Mental di SLBN Pembina Yogyakarta”. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa: Metode Bimbingan Konseling Islam yang dilakukan di SLBN pembina Yogyakarta untuk menangani perilaku penyimpangan seksual cacat mental yaitu metode bimbingan langsung, metode bimbingan tidak langsung, metode bimbingan keagamaan, dan metode terapi hukuman.

Penelitian sebelumnya dipakai sebagai acuan dan referensi penulis dan memudahkan penulis dalam membuat penelitian ini. Penulis telah menganalisis penelitian terdahulu yang berkaitan dengan bahasan di dalam penelitian ini.

Berikut ini tabel perbedaan mengenai tinjauan penelitian terdahulu beserta kontribusi bagi penelitian ini:

NO Nama Judul Tahun Hasil Penelitian 1. Ratih Desi Intan

Sari

Dampak Kenakalan Remaja Dalam Masyarakat di Kecamatan Keling

2011 Proses sosialisasi terjadi dalam kehidupan sehari- sehari melalui interaksi sosial dengan

menggunakan media atau lingkungan sosial

tertentu. Oleh sebab itu, kondisi kehidupan lingkungan tersebut akan sangat mewarnai dan

mempengaruhi input dan pengetahuan yang diserap. Pada dasarnya kenakalan remaja menuntuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan norna-norma yang berlaku di dalam masyarakat.

2. Andi Yustika Ahmad

Tinjauan Victimilogis Kejahatan Kekerasan dan Penghinaan Terhadap

Penyandang Cacat di Kota Makassar

2015 a. Peran korban terhadap terjadinya

kekerasan/penghinaan terhadap penyandang cacat dikota Makassar, antara lain karena kecacatannya dan potensi untuk

membela diri kurang.

b. Penyandang cacat yang menjadi korban kekerasan/penghinaan tidak dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk memperberat sanksi pidana terhadap pelaku khususnya di kepolisian dan kejaksaan.

3. Zulikhah Bimbingan 2008 Metode Bimbingan

Konseling Islam Terhadap Perilaku Penyimpangan Seksual Anak Cacat Mental di SLBN Pembina Yogyakarta

Konseling Islam yang dilakukan di SLBN pembina Yogyakarta untuk menangani perilaku penyimpangan seksual cacat mental yaitu, metode bimbingan langsung, metode bimbingan tidak langsung, metode bimbingan keagamaan dan metode terapi hukuman.

Penelitian Ratih Desi Intan Sari menggunakan teori labeing, teori reaksi sosial dan teori sosialisasi. Metode penelitian yang digunakan Ratih Desi Intan Sari yaitu metode kualitatif. Dengan demikian penulis sangat terbantu dalam langkah, metode, teknik dan sebagainya. Namun penelitian ini juga jelas memiliki perbedaan yaitu populasi pada peneliti sebelumnya adalah semua kenakalan remaja dalam masyarakat di tempat penelitian, sedangkan populasi peneliti sekarang adalah semua cacat mental yang pernah mengalami penyimpangan sosial pelecehan di tempat penelitian.

Penelitian Andi Yustika Ahmad menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Metode penelitian yang digunakan Andi Yustika Ahmad yaitu metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan Andi Yustika Ahmad yaitu wawancara dan membuat kuisioner. Dengan demikian penulis

sangat terbantu dalam langkah, metode, teknik dan sebagainya. Namun penelitian ini jelas memiliki perbedaan yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan juga berbeda, peneliti sebelumnya menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan kuisioner, sedangkan teknik pengumpulan data sekarang adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.

Penelitian Zulikhah menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan Zulikhah yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan demikian penulis sangat terbantu dalam langkah, metode, teknik dan sebagainya. Namun penelitian ini jelas memiliki perbedaan yaitu landasan teori yang digunakan berbeda, peneliti sebelumnya menggunakan landasan Al-qur’an dan As-sunah, sedangkan landasan teori sekarang adalah teori dari beberapa pendapat atau para ahli.

DOKUMENTASI

Dalam dokumen penyimpangan sosial pelecehan cacat mental (Halaman 97-111)

Dokumen terkait