BAB VI PENUTUP
B. Saran
Setelah menyimpulkan hasil analisis maka penulis akan mencoba mengemukakan saran-saran dalam penelitian ini:
1. Auditor internal seharusnya tidak boleh merangkap menjabat accounting sehingga memungkinkan auditor internal menjaga independensi dalam proses audit.
2. Tindakan fraud yang sering terjadi berada di bagian penjualan dan penagihan penjualan, sehingga perlu dilakukan pengendalian internal terkait dengan pemeriksaan kelemahan dan kekurangan yang dilakukan oleh perusahaan.
3. Pihak managemen harusnya tidak mendukung tindakan fraud berupa Accounting Anomaly terkait dengan PT Iswanto ini merupakan
perusahaan keluarga dimana biaya yang tidak berkaitan dengan perusahaan diakui sebagai biaya pada perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Albrecht. W. S. 2003. Fraud Examination. South western: Thomson.
Amrizal. 2004. Pencegahan dan pendeteksian kecurangan oleh Auditor Internal . Diakses di www.bpkp.go.id/unit/investigasi /cegah_deteksi.pdf
Arens. Alvin A et al.2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta: Erlangga Bayangkara. IBK. 2011. Audit Manajemen. Edisi keenam. Jakarta: Salemba empat.
Dewi, Rozmita dan R. Nelly Nur Apandi. Gejala Fraud dan Peran Auditor Internal dalam Pendeteksian Fraud dilingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kualitatif).Diakses 19 Februari 2015 Pukul 17.45 WIT.
Haryono. Jusuf. 2001. Auditing. Buku Dua. Yogyakarta: STIE YKPN Hery. 2010. Potret Audit Internal. Bandung: Alfabeta
Kosasih. Ruhcyat. 1981. Auditing: Prinsip Dan Prosedur. Ananda Yogyakarta:
Yogyakarta
Kumaat, Valery G. 2011. Internal Audit. Jakarta: Erlangga.
Moleong. Lexi J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya :Bandung
Sawyer. B Lawrence.et al. 2005. Internal Auditing. The IIA: Salemba Empat.
Singleton & Singleton. 2010. Fraud Auditing and Forensic Accounting.Fourth Edition Wiley Corporate F&A
Santoso, Urip dan Pambelum, 2008. Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam Mencegah Fraud. Jurnal Administarasi Bisnis, Vol.4. FISIP-UNPAR Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Penerbit
Alfabeta: Bandung
Sukanto. Emam. 2009. Perbandingan Persepsi Auditor Internal, Akuntan Publik dan Peran Auditor Pemerintah terhadap Penugasan Fraud Audit dan Profil Auditor. Fokus Ekonomi Vol.1 No.1 Juni 2009. Hal : 13-26
81
Diakses 19 Februari 2015 Pukul 17.45 WIT. http://stiepena.ac.id/wp- content/upload/2012/11/pena-fokus-vol-4-no-1-13-26.pdf.
Tunggal. Widjaja. 2011. Pengantar kecurangan Korporasi. Harvarindo: Jakarta Tunggal. Widjaja. 2012. Pedoman Pokok Audit Internal. Harvarindo: Jakarta http://bhuono76.wordpres.com diakses 19 februari 2015 Pukul 18.18
Amrizal. 2004. Pencegahan dan pendeteksian kecurangan oleh Auditor Internal . Diakses di www.bpkp.go.id/unit/investigasi /cegah_deteksi.pdf
Arens. Alvin A et al.2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta: Erlangga
Bayangkara. IBK. 2011. Audit Manajemen. Edisi keenam. Jakarta: Salemba empat.
Dewi, Rozmita dan R. Nelly Nur Apandi. Gejala Fraud dan Peran Auditor Internal dalam Pendeteksian Fraud dilingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kualitatif).Diakses 19 Februari 2015 Pukul 17.45 WIT.
Haryono. Jusuf. 2001. Auditing. Buku Dua. Yogyakarta: STIE YKPN Hery. 2010. Potret Audit Internal. Bandung: Alfabeta
Kosasih. Ruhcyat. 1981. Auditing: Prinsip Dan Prosedur. Ananda Yogyakarta: Yogyakarta Kumaat, Valery G. 2011. Internal Audit. Jakarta: Erlangga.
Moleong. Lexi J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya :Bandung Sawyer. B Lawrence.et al. 2005. Internal Auditing. The IIA: Salemba Empat.
Singleton & Singleton. 2010. Fraud Auditing and Forensic Accounting.Fourth Edition Wiley Corporate F&A
Santoso, Urip dan Pambelum, 2008. Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam Mencegah Fraud. Jurnal Administarasi Bisnis, Vol.4. FISIP-UNPAR
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Penerbit Alfabeta:
Bandung
Sukanto. Emam. 2009. Perbandingan Persepsi Auditor Internal, Akuntan Publik dan Peran Auditor Pemerintah terhadap Penugasan Fraud Audit dan Profil Auditor. Fokus Ekonomi Vol.1 No.1 Juni 2009. Hal : 13-26 Diakses 19 Februari 2015 Pukul 17.45 WIT.
http://stiepena.ac.id/wp-content/upload/2012/11/pena-fokus-vol-4-no-1-13-26.pdf.
Tunggal. Widjaja. 2011. Pengantar kecurangan Korporasi. Harvarindo: Jakarta Tunggal. Widjaja. 2012. Pedoman Pokok Audit Internal. Harvarindo: Jakarta
DRAF WAWANCARA
Keterangan Y=Ya T= Tidak
Tr= Tidak relavan
Persediaan Y T TR
1. Apakah persediaan diatur secara rapid an tertib?
2. Apakah persediaan tercegah dari:
- Pencurian?
- Kerusakan?
- Kebakaran, banjir dan resiko lain?
3. Apakah persediaan secara berkala dicocokan dengan kartu gudang?
4. Apakah setiap pengeluaran barang harus sesuai berdasarkan DO barang atau sejenisnya yang diotorisasi pejabat perusahaan yang berwenang?
5. Apakah total jumlah menurut kartu persediaan tersebut secara berkala dicocokan dengan perkiraan control (buku besar ) persediaan?
6. Apakah saldo kartu persediaan dicocokan dengan hasil stock opname paling sedikit setahun sekali?
7. Bila terdapat selisih, apakah diinvestigasi oleh orang yang tidak menguasai persediaan secara phisik atau pemegang kartu perseiaan?
8. Apakah yang mengawasi/ melakukan perhitungan atau menyusun ikhtisar hasil perhitungan terlepas dari:
- Penguasaan secara phisik atas barang (penjaga gudang atau sebagainya)?
- Pencatatan kartu persediaan?
9. Apakah dilakukan cut-off atas penerimaan dan pengeluaran barang selama stock opname ?
10. Apakah barang yang slow moving, using, rusak dipisahkan?
11. Apakah hal-hal sebagai berikut dilaporkan segera kepada manajemen (untuk perbaikan diambil keputusan)?
- Rencana kebutuhan?
- Slow Moving item?
- Barang Usang?
- Kelebihan persediaan?
- Persediaan tersisa?
A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak tercantum pada pernyataan diatas:
B. Kesimpulan Penilaian (Baik, sedang, buruk)?
C. Kesimpulan penilaian(Lampirkan alasannya)?
Kelemahan:
1. Barang-barang yang tidak masuk sebagai persediaan (seperti barang rusak, bocor, using, kadarluasa) harus disingkirkan sebelum tanggal pemeriksaan dari persediaan barang yang siap dijual untuk menghindari adanya kesalahan mengangkutan/perhitungan jumlah phisik persediaan.
2. Semua persediaan harus sudah ditempelkan kartu tanda oleh bagian gudang sebelum perhitungan phisik persediaan dilakukan
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil jawaban dari auditor internal setelah dilakukan wawancara maka dapat ditarik kesimpulan penilaian baik, hal ini dikarenakan semua prosedur audit sudah dijalankan dengan benar
DRAF WAWANCARA
Keterangan Y=Ya T= Tidak
Tr= Tidak relavan
Penjualan, Piutang Y T TR
1. Apakah untuk setiap penjualan diminta surat pesanan (purchase order) dari pembeli?
2. Apakah order pembelian dari langganan harus disetujui oleh pejabat perusahaan yang berwenang mengenai harga , syarat kredit dan syarat lainnya?
3. Apakah setiap pengiriman barang didasarkan pada |Delivery Order (DO)
- Apakah DO hanya orang tertentu yang berhak mengotorisasi?
- Apakah bagian akuntansi cukup mengawasi urutan DO dan isinya?
- Apakah DO dikirm langsung ke pembuat faktur?
- Apakah dikaitkan dengan faktur, untuk menjamin DO telah dibuatkan fakturnya?
4. Apakah Fungsi Penjualan terpisah dari - Bagian Keuangan?
- Bagian Akuntansi - Bagian Penyimpanan?
5. Retur Penjualan:
- Apakah harus mendapatkan persetujuan pejabat perusahaan yang berwenang?
- Apakah dibuat berita acara penerimaan kembali barang?
- Apakah barang yang dikembalikan dibukukan dalam:
a. Kartu Gudang?
b. Buku Persediaan?
- Apakah bagian akuntansi mencocokan nota kredit dengan berita acara penerimaan kembali barang?
6. Apakah dibuat kartu piutang?
Bila Ya:
- Apakah secara bulanan atau kuartalan diadakan pencocokan saldo perkiraan control (buku besar piutang) dengan kartu piutang
- Apakah pengamanan phisik kartu piutang cukup?
7. Apakah perkiraan piutang pelangganan secara periodic diteliti mengenai :
- Pelanggan yang sering terlambat?
- Bukti adanya perlunasan sebagian?
- Bukti adanya penghapusan yang tidak dilaporkan?
8. Bila perusahaan memberikan potongan yang lebih besar dari biasanya mendapatakan persetujuan khusus dari pejabat perusahaan yang berwenang?
9. Apakah management sudah melakukan pemisahan fungsi yang menciptakan kondisi saling cek antara unit kerja, dimana tugas kasir terpisah pembukuan piutang?
10. Apakah koreksi faktur dan penghapusan piutang harus disetujui pejabat perusahaan yang berwenang?
Sebutkan siapa? Manager penjualan dan manager akuntansi?
11. Apakah bukti untuk penagihan atas piutang yang telah dihapuskan, diamankan untuk mencegah penyalahgunaan?
12. Apakah secara periodic dibuat analisis umur piutang dan yang sudah lama jatuh tempo?
13. Apakah hasil penagihan langsung diserahkan kepada kasir dalam waktu yang tidak terlalu lama dan dalam jumlah yang seharusnya diterima?
14. Apakah sudah dilakukan pengawasan terhadap resiko yang terjadi dilapangan?
A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak tercantum pada pernyataan diatas:
B. Kesimpulan Penilaian (Baik, sedang, buruk)?
C. Kesimpulan penilaian(Lampirkan alasannya)?
Kelemahan:
1. Masalah dalam menagih piutang dagang harus dianalisis untuk menentukan apakah terdapat penjualan yang fiktif atau pengalihan dana yang diterima dari penagihan (faktur fiktif terlampir)
2. Mungkin terjadi penyembunyian sementara atas penagihan suatu akun, atau mengembangkan jumlah yang diterima dan kemudian menghapuskan akun sebagai piutang tak tertagih. Dalam kasus tertentu, kekurangan ditutup dengan menggunakan penerimaan kas yang baru dan kemudian kekurangan yang belakangan ditutup dengan penerimaan yang belakangan lagi. Tipe tindakan demikian dikenal sebagai “Lapping” (Terlampir)
Kesimpulan:
DRAF WAWANCARA
Keterangan Y=Ya T= Tidak
Tr= Tidak relavan
Pemeriksaan Kas Y T TR
1. Apakah digunakan kwitansi khusus perusahaan, Bila Ya, apakah:
- Bernomor urut tercetak
- Bentuk Pembayaran dinyatakan dalam kwitansi
2. Bila tidak digunakan kwitansi atau bon (penjualan) tunai, apakah perusahaan menggunakan cash register untuk mengadministrasikan penerimaan? Bila Ya, uraikan internal control mulai dari penerimaan sampai penyetoran hasil penerimaan (pada kertas terpisah)
3. Apakah hasil penerimaan baik dari penjualan tunai maupun penagihan piutang disetorkan secara utuh ke bank ?
4. Apakah penyetoran dilakukan oleh pegawai yang bukan pemegang buku piutang?
5. Apakah bukti setoran dicocokan dengan kwitansi/bon (penjualan) tunai oleh bagian akuntansi?
6. Bila perusahaan membina beberapa dana kas sesuai dengan sumber penggunaannya, apakah dana kas tersebut secara phisik terpisah dan diadministrasikan masing-masing?
7. Apakah pengamanan untuk menjaga uang kas cukup?
Sebutkan bagaimana?
Disimpan dalam brangkas yang kuncinya dipegang oleh dua orang yang berbeda (dual key)
8. Apakah Kantor pusat mengontrol penerimaan cabang?
9. Apakah setiap pembayaran didikung dengan bukti otentik yang telah diperiksa dan disetujui oleh orang lain dari yang menandatangani check dan diparaf?
10. Apakah rekenig Koran langsung dikirim oleh bank kepada orang yang membuat rekonsiliasi(Akuntansi)?
11. Apakah secara berkala dilakukan kas opname secara mendadak?
A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak tercantum pada pernyataan diatas:
B. Kesimpulan Penilaian (Baik, sedang, buruk)?
C. Kesimpulan penilaian(Lampirkan alasannya)?
Keterangan
Tr= Tidak relavan
Pemeriksaan Kas Y T TR
1. Apakah digunakan kwitansi khusus perusahaan, Bila Ya, apakah:
- Bernomor urut tercetak
- Bentuk Pembayaran dinyatakan dalam kwitansi
2. Bila tidak digunakan kwitansi atau bon (penjualan) tunai, apakah perusahaan menggunakan cash register untuk mengadministrasikan penerimaan? Bila Ya, uraikan internal control mulai dari penerimaan sampai penyetoran hasil penerimaan (pada kertas terpisah)
3. Apakah hasil penerimaan baik dari penjualan tunai maupun penagihan piutang disetorkan secara utuh ke bank ?
4. Apakah penyetoran dilakukan oleh pegawai yang bukan pemegang buku piutang?
5. Apakah bukti setoran dicocokan dengan kwitansi/bon (penjualan) tunai oleh bagian akuntansi?
6. Bila perusahaan membina beberapa dana kas sesuai dengan sumber penggunaannya, apakah dana kas tersebut secara phisik terpisah dan diadministrasikan masing-masing?
7. Apakah pengamanan untuk menjaga uang kas cukup? Sebutkan bagaimana?
Disimpan dalam brangkas yang kuncinya dipegang oleh dua orang yang berbeda (dual key)
8. Apakah Kantor pusat mengontrol penerimaan cabang?
9. Apakah setiap pembayaran didikung dengan bukti otentik yang telah diperiksa dan disetujui oleh orang lain dari yang menandatangani check dan diparaf?
10. Apakah rekenig Koran langsung dikirim oleh bank kepada orang yang membuat rekonsiliasi(Akuntansi)?
11. Apakah secara berkala dilakukan kas opname secara mendadak?
A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak tercantum pada pernyataan diatas:
B. Kesimpulan Penilaian (Baik, sedang, buruk)?
C. Kesimpulan penilaian(Lampirkan alasannya)?
Keterangan
Tr= Tidak relavan
Penjualan, Piutang Y T TR
1. Apakah untuk setiap penjualan diminta surat pesanan (purchase order) dari pembeli?
2. Apakah order pembelian dari langganan harus disetujui oleh pejabat perusahaan yang berwenang mengenai harga , syarat kredit dan syarat lainnya?
3. Apakah setiap pengiriman barang didasarkan pada |Delivery Order (DO) - Apakah DO hanya orang tertentu yang berhak mengotorisasi?
- Apakah bagian akuntansi cukup mengawasi urutan DO dan isinya?
- Apakah DO dikirm langsung ke pembuat faktur?
- Bagian Akuntansi - Bagian Penyimpanan?
5. Retur Penjualan:
- Apakah harus mendapatkan persetujuan pejabat perusahaan yang berwenang?
- Apakah dibuat berita acara penerimaan kembali barang?
- Apakah barang yang dikembalikan dibukukan dalam:
a. Kartu Gudang?
b. Buku Persediaan?
- Apakah bagian akuntansi mencocokan nota kredit dengan berita acara penerimaan kembali barang?
6. Apakah dibuat kartu piutang?
Bila Ya:
- Apakah secara bulanan atau kuartalan diadakan pencocokan saldo perkiraan control (buku besar piutang) dengan kartu piutang
- Apakah pengamanan phisik kartu piutang cukup?
7. Apakah perkiraan piutang pelangganan secara periodic diteliti mengenai : - Pelanggan yang sering terlambat?
- Bukti adanya perlunasan sebagian?
- Bukti adanya penghapusan yang tidak dilaporkan?
8. Bila perusahaan memberikan potongan yang lebih besar dari biasanya mendapatakan persetujuan khusus dari pejabat perusahaan yang berwenang?
9. Apakah management sudah melakukan pemisahan fungsi yang menciptakan kondisi saling cek antara unit kerja, dimana tugas kasir terpisah pembukuan piutang?
10. Apakah koreksi faktur dan penghapusan piutang harus disetujui pejabat perusahaan yang berwenang?
Sebutkan siapa? Manager penjualan dan manager akuntansi?
11. Apakah bukti untuk penagihan atas piutang yang telah dihapuskan, diamankan untuk mencegah penyalahgunaan?
12. Apakah secara periodic dibuat analisis umur piutang dan yang sudah lama jatuh tempo?
13. Apakah hasil penagihan langsung diserahkan kepada kasir dalam waktu yang tidak terlalu lama dan dalam jumlah yang seharusnya diterima?
14. Apakah sudah dilakukan pengawasan terhadap resiko yang terjadi dilapangan?
A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak tercantum pada pernyataan diatas:
B. Kesimpulan Penilaian (Baik, sedang, buruk)?
C. Kesimpulan penilaian(Lampirkan alasannya)?
Keterangan
Tr= Tidak relavan
Persediaan Y T TR
1. Apakah persediaan diatur secara rapid an tertib?
2. Apakah persediaan tercegah dari:
- Pencurian?
- Kerusakan?
- Kebakaran, banjir dan resiko lain?
3. Apakah persediaan secara berkala dicocokan dengan kartu gudang?
4. Apakah setiap pengeluaran barang harus sesuai berdasarkan DO barang atau sejenisnya yang diotorisasi pejabat perusahaan yang berwenang?
5. Apakah total jumlah menurut kartu persediaan tersebut secara berkala dicocokan dengan perkiraan control (buku besar ) persediaan?
6. Apakah saldo kartu persediaan dicocokan dengan hasil stock opname paling sedikit setahun sekali?
7. Bila terdapat selisih, apakah diinvestigasi oleh orang yang tidak menguasai persediaan secara phisik atau pemegang kartu perseiaan?
8. Apakah yang mengawasi/ melakukan perhitungan atau menyusun ikhtisar hasil perhitungan terlepas dari:
- Penguasaan secara phisik atas barang (penjaga gudang atau sebagainya)?
- Pencatatan kartu persediaan?
9. Apakah dilakukan cut-off atas penerimaan dan pengeluaran barang selama stock opname ?
10. Apakah barang yang slow moving, using, rusak dipisahkan?
11. Apakah hal-hal sebagai berikut dilaporkan segera kepada manajemen (untuk perbaikan diambil keputusan)?
- Rencana kebutuhan?
- Slow Moving item?
- Barang Usang?
- Kelebihan persediaan?
- Persediaan tersisa?
A. Kelemahan-kelemahan lain yang tidak tercantum pada pernyataan diatas:
B. Kesimpulan Penilaian (Baik, sedang, buruk)?
C. Kesimpulan penilaian(Lampirkan alasannya)?