• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka saran-saran yang peneliti berikan sebagai berikut.

1. Guru

Guru sebaiknya menggunakan metode fun learning dalam pembelajaran bahasa Indonesia karena terbukti dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Diharapkan guru dapat menerapkan metode pembelajaran Fun Learning dengan menggunakan alternatif model pembelajaran yang bervaritif.

89 2. Siswa

a. Siswa hendaknya banyak berlatih berbicara di depan kelas agar keterampilan berbicara mereka bisa menjadi lebih baik.

b. Siswa hendaknya meningkatkan rasa percaya diri dengan banyak berlatih agar berani tampil berbicara di depan umum.

c. Siswa sebaiknya memperhatikan aspek-aspek kebahasaan dan nonkebahasaan yang dapat menunjang keefektivan berbicara dalam kegiatan pembelajaran.

3. Peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya dan memberikan pengalaman belajar yang dapat menumbuhkan inovasi dalam keterampilan berbahasa.

90

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad dan Mukti. 1988. Aspek-Aspek Berbicara. Yogyakarta: Cinta Pena.

Awal. 2011. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP 3 Muhammadiyah pada Materi Phytaghoras. Skripsi: Pendidikan Matematika.

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Azizah, Nur. 2013. Tingkat Keterampilan Berbicara Ditinjau dari Metode Bermain Peran pada anak usia 5-6 Tahun. Skripsi: Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang.

Darmodiharjo. 1982. Bunyi Bahasa. Jakarta: Rineka Cipta.

De Porter, Bobbi dan Mark Reardon. 2000. Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Penerbit Kaifa.

Dewi, dkk. Meningkatkan Keterampilan Berbicara (Bercerita) Melalui Penerapan Teknik Menyelesaikan Cerita Siswa Kelas VII J SMPN 2 Ubud Gianyar. e- Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Volume : Vol: 2 No: 1 Tahun:2014).

Dhennis, Shinta Irianto. Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Metode Pasangan Terstruktur Pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 2 Karangjati. Skripsi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret: Surakarta.

Djajasudarma, Fatimah. 2006. Metode Linguistik. Bandung: Refika Aditama.

Emi, Tiastin Wijayanti. 2014. Peningkatan Keterampilan Berbicara Awal Melalui Media Kartu Kata Bergambar Pada Kelompok B1 Taman Kanak-Kanak Suryodiningratan Mantrijeron. Skripsi: Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Jurusan Pendidikan Prasekolah Dan Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta.

Esti, Yulia Katrini. Ketrampilan Berbicara Dan Kekuatan Bahasa Dalam Pengajaran Di Perguruan Tinggi. Vol. 39 No. 2, 15 Agustus 2013 : 46-53.

Fatmawati. 1997. Kreatif Berbahasa. Yogyakarta: Kanisus.

Ghazali, Syukur. 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbicara. Malang: Refika Aditama.

91

Halida. 2011. Metode Bermain Peran dalam Mengotimalkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini (4-5 tahun). Jurnal [online]. Pontianak: PAUD

FKIP Universitas Tanjungpura.

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jckrw/article/view/270/275. Diakses 23 November 2016.

Hanapiah, Jenep. Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Teknik Bermain Peran Bagi Siswa Kelas V SDN 2 Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima Tahun 2010-2011. J-TEQIP, Tahun 1, Nomor 1, November 2010.

Herlina, Lina. 2012. Penggunaan Metode Mind Map untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Sistem Organ di SMPN 281 Jakarta. Jurnal Lemlit UHAMKA.

Hikmat. 2011. Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi dengan Menggunakan Metode Silent Way di Sekolah Dasar Negeri Bungbulang 2 Kabupaten Garut. Universitas Pendidikan Indonesia.

Isnani. 2013. Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Pada Siswa Kelas V SDN 2 Wates. Skripsi: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar.

Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta.

Jiwo, Tirto. 2012. Social Anxiety Disorder (Social Fobia). Bahan Kuliah Online Gratis.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta: Depdiknas.

Keraf, Gorys. 1979. Membaca sebagai suatu Keterampilan Berbahasa Indonesia.

Bandung: Angkasa.

Lestari, Budi. 2013. Keefektifan Strategi Fun Learning Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Godean Sleman. Skripsi Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Mahmudah. 2012. Teori Belajar Bahasa. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Maulani. Nurfadillah Fujia. 2008. Penerapan Belajar Ceria dalam Pembelajaran Menulis Puisi (Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas IV SD Laboratorium UPI Kampus Cibiru Bandung tahun Ajaran 2007/ 2008).

Skripsi Sarjana Pendidikan pada FPBS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Muhaemin. 2011. Pengaruh Penggunaan Metode “Fun Teaching“ Terhadap Hasil Belajar Matematika. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah:

Jakarta.

92

Muhajir. 1975. Evaluasi Pendidikan. Bandung: Usaha Nasional.

Munir, Abdul. 2010. Dasar Keterampilan Berbicara. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Munir, Abdul. 2010. Dasar Keterampilan Berbicara. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ningsih, Suwarti. 2014. Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Metode Bercerita Siswa Kelas III SD Negeri 1 Beringin Jaya Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali. Jurnal Kreatif Tadulako Online. Vol. 2 No. 4. ISSN 2354-614X.

Partini. 1990. Kreatif Berbahasa. Yogyakarta: Usaha Nasional.

Prabantara Esti Wijayanti. 2013. Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Metode Bercerita Siswa Kelas V Sekolah Dasar 1 Pedes, Sedayu, Bantul. Skripsi: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Purwadarminta, WJS. 1985. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ratna, Hesti Sari. Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Metode Sosiodrama Siswa Kelas VB SD Negeri Keputran I Yogyakarta. Skripsi:

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta.

Roisa, Citra Himawati. Penerapan Strategi Mind Map untuk Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa SD Kelas V. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 0-216.

Sri Sunarsih. Pembelajaran Keterampilan Berbicara Model Kooperatif Teknik Mencari Pasangan dan Teknik Kancing Gemerincing pada Siswa Introver dan Ekstrover di SMP. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka. SELOKA 1 (1) (2012) . ISSN 2301-6744.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Syahriani. 2014. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi melalui Metode Fun Learning Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Takalar Kabupaten Takalar. Skripsi Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia:

Universitas Muhammadiyah Makassar.

93

Tarigan, Henry Guntur. 1994. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Wahyuni, Sri. Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Psikologi. eJournal Psikologi, 2014, 2(1): 50-64. ISSN 0000-0000, ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id.

94 Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Hari/

Tanggal Kegiatan Observer

1. Kamis, 27 Oktober 2016

Guru melakukan tes pratindakan untuk mengetahui keterampilan awal siswa pada saat berbicara (Guru menjelaskan materi tentang berbicara, siswa berbicara di depan kelas).

Rekan peneliti (HS)

2. Sabtu, 29 Oktober 2016

Melanjutkan pelaksanaan keterampilan berbicara pratindakan (Guru menjelaskan kembali materi pertemuan sebelumnya, siswa melanjutkan berbicara di depan kelas)

Rekan peneliti (HS) 3. Kamis, 3

November 2016

Guru melaksanakan tindakan keterampilan berbicara Siklus I dengan menggunakan metode fun learning.

(Guru menjelaskan materi tentang berbicara, guru menjelaskan cara membuat mind map untuk merangkai cerita pengalaman pribadi, siswa berbicara di depan kelas dengan menampilkan mind map yang telah dibuatnya. (Teknik mind map merupakan salah satu cara menciptakan pembelajaran yang menyenangkan)

Rekan peneliti (HS)

4. Sabtu, 5 November 2016

Melanjutkan pelaksanaan tindakan siklus I. (Guru tanya jawab dengan siswa tentang materi yang diberikan pada pertemuan sebelumnya, siswa melanjutkan berbicara di depan kelas)

Rekan peneliti (HS) 5. Kamis, 10

November 2016

Melanjutkan pelaksanaan tindakan siklus I.(Guru tanya jawab dengan siswa tentang materi yang diberikan pada pertemuan sebelumnya, siswa melanjutkan berbicara di depan kelas).

Rekan peneliti (HS) 6. Sabtu, 12

November 2016

Guru melaksanakan tindakan Siklus II dengan menggunakan metode fun learning. (Guru menjelaskan kembali materi tentang berbicara, siswa kembali merangkai cerita dengan tekhnik mind map yang selanjutnya ditampilkan didepan kelas)

Rekan peneliti (HS)

95 7. Kamis, 17

November 2016

Melanjutkan pelaksanaan tindakan siklus II. (Guru tanya jawab dengan siswa tentang materi yang diberikan pada pertemuan sebelumnya, siswa melanjutkan berbicara di depan kelas).

Rekan peneliti (HS) 8. Sabtu, 19

November 2016

Melanjutkan pelaksanaan tindakan siklus II. (Guru tanya jawab dengan siswa tentang materi yang diberikan pada pertemuan sebelumnya, siswa melanjutkan berbicara di depan kelas).

Rekan peneliti (HS)

96 Lampiran 2. Silabus Pembelajaran

SILABUS

Sekolah : SMP 14 Muhammadiyah Makassar

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII (Tujuh) /1 (Satu) Standar Kompetensi : Berbicara

6. Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan bercerita

Kompetensi Dasar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian

Bentuk Instrumen

Contoh Instrumen 6.1 Bercerita dengan

urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat

Penyampaian cerita

Menentukan buku cerita yang menarik berdasarkan persediaan buku di perpustakaan.

Membaca buku cerita yang menarik itu.

Berdiskusi untuk menentukan pokok- pokok cerita

Merangkai pokok- pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik

Berlatih bercerita

Bercerita dengan urutan yang baik, lafal, intonasi, gestur,

Mampu menentukan pokok-pokok cerita

Mampu merangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik

Mampu bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat

Tes tertulis Tes praktik/ki nerja

Uraian Uji petik kerja

Tulislah pokok- pokok cerita yang terdapat di dalam buku cerita yang kamu baca!

Rangkailah pokok-pokok cerita itu menjadi urutan cerita!

Berceritalah dengan urutan yang baik serta suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat!

6 X 40’ Perpustakaan Buku cerita Buku teks

97

dan mimik yang tepat

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )

Ketulusan ( Honesty ) 6.2 Bercerita

dengan alat peraga

Penyampaian cerita dengan alat peraga

Mencermati model bercerita

Mendiskusikan suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik model

Membaca teks cerita yang menarik.

Berdiskusi untuk menentukan pokok- pokok cerita

Merangkai pokok- pokok cerita menjadi kerangka cerita yang baik dan menarik

Menyiapkan alat peraga untuk mendukung cerita

Berlatih bercerita dengan alat peraga

Bercerita dengan alat

Mampu menentukan pokok- pokok cerita

Mampu merangkai pokok- pokok cerita menjadi kerangka cerita yang menarik

Mampu bercerita dengan menggunakan alat peraga berdasarkan kerangka cerita

Tes tertulis Tes lisan

Uraian Rubrik Tes Lisan

• Tulislah pokok- pokok cerita yang terdapat di dalam teks cerita yang kamu baca!

Rangkailah pokok-pokok cerita itu menjadi kerangka cerita!

Berceritalah dengan dukungan alat peraga!

4 X 40’ Alat peraga Buku teks Buku cerita

98

peraga

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage )

Makassar, 21 Oktober 2016 Mengetahui,

Kepala SMP 14 Muhammadiyah Makassar

NIP.

Mahasiswa

Alif Dian Nusa Putra NIM.

99 Lampiran 3. RPP Pra Tindakan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP 14 Muhammadiyah Makassar Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/1 Standar Kompetensi : Berbicara

6. Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan bercerita

Kompetensi dasar : 6.1. Bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal,intonasi, gesture, dan imik yang tepat Alokasi Waktu : 2x 40 menit

A. Indikator

6.1.1 Mampu menentukan pokok-pokok cerita dengan tepat

6.1.2 Mampu merangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik

6.1.3 Mampu bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat

B. Tujuan Pembelajaran

6.1.1.1 Mampu menentukan pokok-pokok cerita dengan tepat

6.1.2.1 Mampu merangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik

6.1.3.1 Peserta didik mampu bercerita dengan urutan yang baik,suara,lafal, intonasi, gesture dan mimik yang tepat

C. Materi Pokok

1. Pengertian berbicara dan bercerita 2. Langkah-langkah bercerita

3. Teknik bercerita yang tepat D. Strategi Pembelajaran

Metode : Tanya Jawab, Demonstrasi E. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran (Pertemuan Pertama)

Fase Aktivitas Guru Alokasi

Waktu Kegiatan

Awal

• Berdoa

• Mengecek kehadiran peserta didik 15’

100

• Apersepsi, “Bercerita merupakan salah satu kegiatan berbicara. Adik-adik tidak perlu risau, merasa takut dengan pelajaran kita hari ini. Kita akan buat pelajaran hari ini lebih menyenangkan. Adik-adik perlu ketahui bahwa berbicara sangat bermanfaat karena dengan kita berbicara maka kita bisa saling memberi informasi dengan orang lain.

Berbicara dengan teman sekelas maupun lain tentu sudah menjadi kebutuhan kalian. Di rumah, jika kalian menginginkan sesuatu pasti harus berbicara dengan orang tua di rumah. Selain bercerita, melakukan dialog dengan teman juga merupakan bagian dari berbicara.”

• Menginformasikan KD, indikator, dan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti • Guru menjelaskan materi berbicara, bercerita, langkah-langkah bercerita yang baik, aspek-aspek yang harus diperhatikan ketika bercerita.

• Guru melakukan Tanya jawab dengan peserta didik mengenai materi

• Guru menginstruksikan peserta didik untuk menentukan cerita yang menarik berdasarkan persediaaan buku di perpustakaan

• Guru meminta peserta didik untuk menentukan pokok-pokok cerita yang selanjutnya dirangkai menjadi urutan cerita yang baik dan menarik

• Guru meminta peserta didik untuk melaporkan kerjanya di depan kelas dan menginstruksikan ke peserta didik lain untuk memperhatikan temannya yang tampil

• Guru dan peserta didik mengomentari penampilan peserta didik yang tampil

55’

Penutup • Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/ atau sendiri membuat rangkuman/

simpulan pelajaran

• melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

• menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya menugaskan peserta didik untuk berlatih bercerita

10’

101

• mengakhiri pembelajaran dengan berdoa

Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran (Pertemuan Kedua) Kegiata

n

Langkah-langkah Pembelajaran Wakt Awal • Guru membuka pelajaran dengan berdoa kemudian u

bertanya mengenai siswa yang tidak hadir

• Guru melakukan apersepsi

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

10’

Inti • Guru menjelaskan secara ringkas materi pertemuan sebelumnya

• Melanjutkan kegiatan pembelajaran sebelumnya, yaitu setiap peserta didik tampil di depan kelas untuk memaparkan hasil cerita yang ditulisnya

60’

Akhir • Siswa dan guru melakukan refleksi pembelajaran dengan menanyakan kesulitan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.

• siswa dan guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa

• guru memotivasi siswa agar selalu berlatih di rumah 10’

F. Sumber belajar

1. Buku Bahasa Indonesia kelas VII G. Penilaian

a. Teknik : Pengamatan

b. Bentuk Instrumen : Lembar pengamatan dan pedoman penilaian c. Instrumen Penilaian :

Ceritakanlah secara lisan cerita yang ditulis di depan kelas!

Tabel Lembar Penilaian Keterampilan Bercerita Siswa No. Aspek yang Dinilai

Skala Skor

1 2 3 4 5

1. Ketepatan ucapan

2 Penempatan tekanan dan nada 3 Pilihan kata (diksi)

4 Ekspresi/Tingkah laku 5 Volume suara

6. Kelancaran 7. Penguasaan cerita JUMAH SKOR

102

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0- 100 adalah sebagai berikut:

Nilai akhir =Skor yang diperoleh

Skor maksimal ×100

Makassar, 17 Oktober 2016

Guru Kelas Mahasiswa

Alif Dian Nusa Putra NIM. 10533 06327 10

103 Lampiran 4. RPP Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP 14 Muhammadiyah Makassar Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/1 Standar Kompetensi : Berbicara

6. Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan bercerita

Kompetensi dasar : 6.1. Bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gesture, dan imik yang tepat

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit A. Indikator

6.1.4 Mampu mengetahui aspek-aspek yang diperlukan dalam kegiatan bercerita

6.1.5 Mampu menentukan pokok-pokok cerita dengan tepat

6.1.6 Mampu merangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik

6.1.7 Mampu bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat

B. Tujuan Pembelajaran

6.1.1.2 Peserta didik dapat menjelaskan aspek-aspek yang diperlukan dalam kegiatan bercerita

6.1.2.2 Mampu menentukan pokok-pokok cerita dengan tepat

6.1.3.1 Mampu merangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik

6.1.7.1 Peserta didik mampu bercerita dengan urutan yang baik,suara,lafal, intonasi, gesture dan mimik yang tepat

C. Materi Pembelajaran 1. Pengertian berbicara 2. Manfaat berbicara

3. Jenis-jenis kegiatan berbicara

4. Cara menentukan pokok-pokok cerita

104

5. Aspek-aspek yang harus diperhatikan pada saat bercerita D. Strategi Pembelajaran

Tanya jawab, ceramah, dan penugasan E. Langkah-langkah Kegiatan

Fase Aktivitas Guru dan Siswa Alokasi

Waktu Awal a. Guru membuka pelajaran dengan berdoa kemudian

presensi

b. Guru melakukan apersepsi dengan cara bertanya kepada siswa apa manfaat seseorang berbicara c. Guru dan siswa bertanya jawab

d. Guru kemudian menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran

10’

Inti a. Guru menyampaiakan materi tentang keterampilan berbicara dengan menggunakan teknik mind map (Lampiran 1)

b. Guru menjelaskan cara menyusun mind map dan memberi contoh menyusun mind map

c. Guru menentukan tema cerita dan menjelaskan langkah- langkahnya yaitu sebagai berikut.

- Guru memberikan intruksi membuat mind map dengan memposisikan kertas HVS memanjang kemudian memulai dari bagian tengah kertas.

- Siswa memulai dari tengah gambar kertas dengan menggambarkan gambar sentral di tengah kertas yang mewakili tema cerita. Siswa dapat pula menuliskan judul atau sesuatu yang dapat mengingatkan tentang cerita. Lingkupi judul cerita tersebut dengan persegi, atau bentuk lain berdasarkan kreativitas.

60’

105

- Pandang sejenak gambar sentral yang telah dibuat kemudian siswa disuruh memikirkan tentang hal-hal yang akan dikembangkan dari cerita tersebut

- Gambar lima cabang berupa garis lengkung dari ide dengan menggunakan warna berbeda untuk setiap cabangnya. Setiap cabang mewakili pikiran-pikiran utama yang berkaitan dengan cerita.

- Pandangi kata kunci yang telah ditulis dan memulai mengembangkan kata kunci disetiap cabang. Gambarlah cabang-cabang lanjutan yang memancar dari setiap kata kunci. Tulis ide pada setiap anak cabang. Siswa dapat pula menambahkan simbol-simbol atau ilustrasi untuk mempermudah mengingat ide pada setip anak cabang.

d. Siswa diberikan tugas untuk menyusun mind map tentang cerita yang bertema “Pengalaman yang Berkesan”.

e. Beberapa siswa menyampaikan ceritanya di depan kelas sesuai dengan mind map yang telah dibuat f. Siswa yang lain diberi kesempatan untuk

mengomentari temannya yang bercerita.

Penutup a. Siswa dan guru melakukan refleksi pembelajaran dengan menanyakan kesulitan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.

b. Siswa dan guru merangkum dan menyimpulkan cara bercerita yang baik.

c. Siswa dan guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa

10’

106 Pertemuan II dan III

Fase Aktivitas Guru Alokasi

Waktu Awal • Guru membuka pelajaran dengan berdoa

kemudian presensi

10’

Inti • Siswa dan guru tanya jawab mengenai materi bercerita dengan menggunakan mind map yang sudah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya.

• Siswa menerima mind map yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya, kemudian siswa mempebaiki mind map yang belum selesai

• Siswa secara bergantian bercerita di depan kelas dengan urutan cerita yang baik dan jelas, suara, intonasi, gesture dan diksi yang tepat.

• Siswa mengamati temannya yang sedang bercerita di depan kelas.

• Guru memberikan pertanyaan kepada siswa, tentang sikap dan cerita temannya.

60’

Penutup • Guru bersama siswa merangkum dan menyimpulkan cara bercerita yang baik

• Menyampaikan kepada siswa agar tetap berlatih berbicara di depan umum.

10’

F. Sumber belajar

1. Buku-buku yang berisi cerita G. Penilaian

a. Teknik : Pengamatan

b. Bentuk Instrumen : Lembar pengamatan dan pedoman penilaian c. Instrumen Penilaian :

107

Ceritakanlah secara lisan cerita yang ditulis di depan kelas!

Tabel Lembar Penilaian Keterampilan Bercerita Siswa No. Aspek yang Dinilai

Skala Skor

1 2 3 4 5

1. Ketepatan ucapan

2 Penempatan tekanan dan nada 3 Pilihan kata (diksi)

4 Ekspresi/Tingkah laku 5 Volume suara

6. Kelancaran 7. Penguasaan cerita JUMAH SKOR

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0- 100 adalah sebagai berikut:

Nilai akhir =Skor yang diperoleh

Skor maksimal ×100

Makassar, 17 Oktober 2016

Guru Kelas Mahasiswa

Kamariah, S. Pd Alif Dian Nusa Putra

NIM. 10533 06327 10

108 Lampiran 5. RPP Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP 14 Muhammadiyah Makassar Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/1 Standar Kompetensi : Berbicara

6. Mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kegiatan bercerita

Kompetensi dasar : 6.1. Bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gesture, dan imik yang tepat

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit A. Indikator

6.1.8 Mampu mengetahui aspek-aspek yang diperlukan dalam kegiatan bercerita

6.1.9 Mampu menentukan pokok-pokok cerita dengan tepat

6.1.10 Mampu merangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik

6.1.11 Mampu bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat

B. Tujuan Pembelajaran

6.1.1.3 Peserta didik dapat menjelaskan aspek-aspek yang diperlukan dalam kegiatan bercerita

6.1.2.3 Mampu menentukan pokok-pokok cerita dengan tepat

6.1.3.2 Mampu merangkai pokok-pokok cerita menjadi urutan cerita yang baik dan menarik

6.1.11.1 Peserta didik mampu bercerita dengan urutan yang baik,suara,lafal, intonasi, gesture dan mimik yang tepat

C. Materi Pembelajaran

1. Aspek-aspek yang harus diperhatikan pada saat bercerita 2. Cara menentukan pokok-pokok cerita

3. Unsur-unsur ekstrinsik dan intrisik dalam suatu cerita

109 D. Strategi Pembelajaran

Tanya jawab, ceramah, dan penugasan E. Langkah-langkah Kegiatan

Fase Aktivitas Guru dan Siswa Alokasi

Waktu Awal e. Guru membuka pelajaran dengan berdoa kemudian

presensi

f. Guru melakukan apersepsi, “Siapa yang suka nonton? Siapa yang menceritakan apa yang dinontonnya kepada teman kelas mengenai apa yang telah dinontonya? (Diharapkan siswa menjawab pertanyaan guru)

g. Guru kemudian menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran

10’

Inti g. Guru menyampaiakan materi singkat tentang keterampilan berbicara, aspek-aspek yang harus diperhatikan pada saat bercerita, cara menentukan pokok-pokok cerita, unsur-unsur ekstrinsik dan intrisik dalam suatu cerita

h. Guru menentukan tema cerita “Tontonan Favorit”

i. Guru memberikan contoh menyusun cerita pada mind map berdasarkan tema yang diberikan (lampiran 2)

j. Siswa diberikan tugas untuk menyusun mind map tentang cerita berdasarkan tema yang diberikan k. Beberapa siswa menyampaikan ceritanya di depan

kelas sesuai dengan mind map yang telah dibuat l. Siswa yang lain diberi kesempatan untuk

mengomentari temannya yang bercerita.

60’

110

Penutup d. Siswa dan guru melakukan refleksi pembelajaran dengan menanyakan kesulitan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.

e. Siswa dan guru merangkum dan menyimpulkan cara bercerita yang baik.

f. Siswa dan guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa

10’

Pertemuan II dan III

Fase Aktivitas Guru Alokasi

Waktu Awal • Guru membuka pelajaran dengan berdoa

kemudian presensi

10’

Inti • Siswa dan guru tanya jawab mengenai materi bercerita dengan menggunakan mind map yang sudah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya.

• Siswa menerima mind map yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya, kemudian siswa mempebaiki mind map yang belum selesai

• Siswa secara bergantian bercerita di depan kelas dengan urutan cerita yang baik dan jelas, suara, intonasi, gesture dan diksi yang tepat.

• Siswa mengamati temannya yang sedang bercerita di depan kelas.

• Guru memberikan pertanyaan kepada siswa, tentang sikap dan cerita temannya.

70’

Penutup • Guru bersama siswa merangkum dan menyimpulkan cara bercerita yang baik

• Menyampaikan kepada siswa agar tetap berlatih berbicara di depan umum.

5’

Dokumen terkait