• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Cet Ke 1 (Jakarta : Prenadamedia Group, 2013), hlm. 6.

Ainun Mardiyah and Rizky Ariaji, „Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Dan Aktivitas Mahasiswa Melalui Phet Simulation‟, Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Dan Pengembangan Pembelajaran, Vol 1, 2017, hlm 15–20.

Ananto Hidayah &Yuberti, ―Pengaruh Model Pembelajaran Poe (Predict- Observe-Explain) Terhadap Keterampilan Proses Belajar Fisika Siswa Pokok Bahasan Suhu Dan Kalor‖, Indonesian Journal of Science and Mathematics Education, Vol 1, Nomor 1, Maret 2018, hlm. 21.

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarat: Rajawali Press, 2013), hlm. 67.

Budhi Indrawijaya, ―Briket Bahan Bakar Dari Ampas Teh Dengan Perekat Lem Kanji,‖Jurnal Ilmiah Teknik Kimia 3, no. 1 (2019), https://doi.org/10.32493/jitk.v3i1.2597.

Chairul Rijal. Skripsi: ―Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Larutan Asam dan Basa Di Kelas XI Man 2 Aceh Utara‖ (Banda Aceh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, 2018) hlm. 7

Conny semiawan,dkk. Pendekatan Keterampilan Proses, Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1985), hlm.

18

Eva Suryani, dkk, "Implementasi Karakteristik Nilai Kalor Briket Campuran Limbah Kulit Durian dan Tempurung Kelapa Pada Pembelajaran Suhu dan Kalor Di SMPN 15 Kota Bengkulu‖, PENDIPA Journal Of Science Education, Vol 3, Nomor 3, 2019, hlm. 147

Hadiono dan Nuor Ainiy Hidayati, ―Penerapan Model Pembelajaran DiscoveryLearning Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-D SMPN 2 KamalMateri Cahaya‖, Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016, hlm. 77-84.

Hastuti, A. Sahidu, H. & Gunawan, G., ― Pengaruh model PBL Berbantuan Media Virtual Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika‖ , Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, Vol 2, Nomor 3, 2017, hlm 129.

Ino Angga Putra, Eko Sujarwanto and Ayu Sekar, ―Analisis Pemahaman Konseptual Mahasiswa Pada Materi Kinematika Partikel Melalui Tes Diagnostik‟,Vol 5. Nomor 9, 2018, hlm 10-16.

I S. Putri, R. Juliani, dan I. N. Lestari, ―Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa dan Aktivitas Siswa‖. Jurnal Pendidikan Fisika, Vol.6, No.2, Desember 2017, hlm.

91-94.

Jurnal Review et al., ―Melatih Keterampilan Berpikir Kreatif Dan Penguasaan Konsep Mahasiswa Program Pascasarjana , Prodi Pendidikan Dasar , Universitas Negeri Surabaya , Dosen Pascasarjana , Prodi Pendidikan Dasar , Universitas Negeri Surabaya‖ 4, no. 3 (2018).

Lia Maulida, dkk, ― Pengaruh Discovery Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Motivasi Belajar Siswa Kelas Xi Ipa ―, Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan, Pontianak. hlm. 2.

Luzyawati, L. ―Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Materi Alat Indera Melalui Model Pembelajaran Inquiry Pictorial Riddle‖. Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika, Vol 5, Nomor 2, 2017, hlm. 9-21.

M. Hosnan, ―Pendekatan Saintifik dan Konstektual Dalam Pembelajaran Abad 21”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 289-291.

Rini Puji Lestari &Suliyanah, ―Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Sains Dalam Model Pembelajaran GuidedDiscovery Pada Materi Suhu Dan Kalor Terhadap Hasil Belajar Siswa Di Sman 1 Sukomoro‖, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), Vol 3, Nomor 2, 2014, hlm. 60-61.

Riski Muliyani, ―Signifikansi Discovery Learning Vs Guided Discovery Learning Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep‖ , Gravity : Jurnal Ilmiah Penelitian Dan Pembelajaran Fisika, Vol 4, Nomor 1, 2018, hlm. 61.

Rizki Arumning Tyas, dkk, ―Pengaruh Pembelajaran IPA Berbasis Discovery Learning Terintegrasi Jajanan Lokal Daerah Terhadap Keterampilan Proses Sains‖ , Jurnal Inovasi Pendidikan Ipa, Vol 6, Nomor 1, Juli 2020, hlm. 2.

Rosdiana, Didimus Tanah Boleng, Susilo, ―Pengaruh Penggunaan Model DiscoveryLearning Terhadap Efektivitas Dan Hasil Belajar Siswa‖, Jurnal Pendidikan, Vol. 2, No. 8,Agustus 2017, hlm. 1060—1064.

Sandu Siyoto, & M.Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian. (Yogyakarta:

Literasi Media Publishing, 2015), hlm. 20.

Setiawan, Agus, And Andrio, Okvi, ―Pengaruh Komposisi Pembuatan Biobriket Dari Campuran Kulit Kacang Dan Serbuk Gergaji Terhadap Nilai Pembakaran‖ Jurnal Teknik Kimia, no 2 vol 18 (2012)

Sonia, Yudi Kurniawan & Riski Muliyani ― Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Suhu dan Kalor‖ , Journal Of Education Review And Research, Vol 4, Nomor 1, Juli 2021, hlm 15.

Sugiono, Metode Penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualiatif, dan R&D . (Bandung :alfabeta, 2016), hlm. 74.

Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: Prenada Media Group, 2016), hlm. 6

Surya Sutriana. Skripsi: ―Analisis Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Pada Materi Suhu Dan Kalor Di Sma Negeri 10 Gowa‖. (Makassar, Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, 2021) hlm. 9.

Willa Hikma Sakina. Skripsi: ― Pengaruh Model Pembelajaran Guided Discovery Berbantu Virtual Laboratorium Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep Gerak Harmonik Sederhana ― (Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2019) hlm. 9.

Yani Sutriyani. Skripsi: ―Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Biologi Dengan Menggunakan Metode Field Trip Berbantukan Lks Pjbl (Project Based Learning)” (Jakarta, Jurusan Pendidikan Ilmu Penetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019) hlm. 2.

Yayah Yuliah, Sri Suryaningsih, and Khoirima Ulfi, ―Penentuan Kadar Air Hilang Dan Volatile Matter Pada Bio-Briket Dari Campuran Arang

Sekam Padi Dan Batok Kelapa,‖ Jurnal Ilmu Dan Inovasi Fisika 1, no. 1 (2017): 51–57, https://doi.org/10.24198/jiif.v1n1.7.

Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,2009), hlm.52.

Lampiran 1 Analisis data

a. Karakteristik fisika 1. Kerapatan massa

No Perbandingan

sampel(kulit singkong : kulit

kawista) (gram)

Kerapatan massa (gr/cm3)

1 30 : 70 0,59656

2 50 : 50 0,59533

3 70: 30 0,57335

 Perbandingan 30 : 70 Dik: massa briket = 19 gr

Diameter = 4,2 cm → r = 2,1 Tinggi = 2,3 cm

Volume = 𝜋. r2 .t

= 3,14.(2,1)2.2,3 cm = 3,14.4,41.2,3 cm = 31,84902 cm3 Jadi,

=

= 0,59656

Perbandingan 50 : 50 Dik: massa briket = 19 gr

Diameter = 4,2 cm → r = 2,1 Tinggi = 2,3 cm

Volume = 𝜋. r2 .t

= 3,14.(2,1)2.2,3 cm = 3,14.4,41.2,3 cm

= 31,84902 cm3 Jadi,

=

= 0,59656

Perbandingan 70: 30 Dik: massa briket = 20 gr

Diameter = 4,6 cm → r = 2,3 Tinggi = 2,1 cm

Volume = 𝜋. r2 .t

= 3,14.(2,3)2.2,1 cm = 3,14.5,29.2,1 cm = 34,88226 cm3 Jadi,

=

= 0,57335 2. Laju pembakaran

No Perbandingan sampel (kulit singkong : kulit kawista)

(gram)

Laju pembakaran

(gr/menit)

1 30 :70 0,0517

2 50 : 50 0,0498

3 70 :30 0,0497

 Perbandingan 30 : 70

Dik: waktu pembakaran briket (t) = 19 m Massa briket (m) = 0,9828 g

Jadi, laju pembakaran (gr/menit) =

=

= 0,0517 gr/menit

 Perbandingan 50 : 50

Dik: waktu pembakaran briket (t) = 20 m Massa briket (m) = 0,9797 g Jadi, laju pembakaran (gr/menit) =

=

= 0,0498 gr/menit

 Perbandingan 70 : 30

Dik: waktu pembakaran briket (t) = 20 m Massa briket (m) = 0,9954 g Jadi, laju pembakaran (gr/menit) =

=

= 0,0497 gr/menit b. Karakteristik kimia

1. Kadar air

No Perbandingan sampel (kulit singkong : kulit kawista)

(gram)

Kadar air (%)

1 30 :70 3,96 %

2 50 : 50 5,00 %

3 70 :30 6,86 %

 Perbandingan 30 : 70

Dik: bobot cawan kosong (m1) = 21,43 gr Bobot cawan + sampel (m2) = 22,45 gr Bobot cawan + sampel setelah dioven (m3) = 22,38 gr Jadi, kadar air (%) =

x 100%

=

x 100%

=

x 100%

= 0,0686 x 100%

= 6,86 %

 Perbandingan 50 : 50

Dik: bobot cawan kosong (m1) = 25,69 gr Bobot cawan + sampel (m2) = 26,72gr Bobot cawan + sampel setelah dioven (m3) = 26,64 gr Jadi, kadar air (%) =

x 100%

=

x 100%

=

x 100%

= 0,0776 x 100%

= 7,76 %

 Perbandingan 70 : 30

Dik: bobot cawan kosong (m1) = 29,86 gr Bobot cawan + sampel (m2) = 30,88 gr Bobot cawan + sampel setelah dioven (m3) = 30,80 gr Jadi, kadar air (%) =

x 100%

=

x 100%

=

x 100%

= 0,0784 x 100%

= 7,84 %

2. Uji nilai kalor

No Perbandingan sampel (kulit singkong : kulit kawista)

(gram)

Nilai kalor (kal/gram)

1 30 :70 4098

2 50 : 50 3810

3 70 :30 3741

Lampiran 2

Penelitian uji nilai kalor campuran kulit singkong dan kulit kawista 1. Tahapan penyiapan bahan-bahan

gambar kulit singkong gambar kulit kawista

2. Tahap pembriketan

Gambar proses penyangraian kulit singkong

Gambar proses pembakaran kulit kawista

Gambar kulit singkong setelah proses penyangraian

Gambar kulit kawista setelah proses dibakar

Gambar proses variasi komposisi dengan campuran kulit singkong dan kulit kawista dan perekat tapioca

Gambar proses pencampuran arang kulit singkong dan kulit kawista dengan perekat lem tapioca

Gambar proses pembentukan briket

Gambar briket yang telah dijemur

3. Tahap uji kualitas a. Uji kadar air

Gambar penimbangan cawan kosong

Gambar penimbangan cawan kosong dan sampel

Gambar proses pengovenan sampel uji kadar air pada suhu 100℃

b. Uji kerapatan massa

Gambar proses penimbangan briket

Gambar proses pengukuran diameter dan tinggi briket dengan menggunakan jangka sorong

c. Uji nilai kalor dan laju pembakaran

Gambar proses penimbangan sampel

Gambar proses penentuan nilai kalor sampel dengan menggunakan bom calorimeter

Gambar pendataan hasil uji nilai kalor pada layar bom calorimeter

Lampiran 3

Tabel hasil uji validitas menggunakan spss 16.0

No soal R hitung R tabel Kategori

1 0,493 0,443 Valid

2 0,469 0,443 Valid

3 0,573 0,443 Valid

4 0,557 0,443 Valid

5 0,535 0,443 Valid

6 0,607 0,443 Valid

7 0,555 0,443 Valid

8 0,537 0,443 Valid

9 0,673 0,443 Valid

10 0,664 0,443 Valid

11 0,542 0,443 Valid

12 0,465 0,443 Valid

13 0,457 0,443 Valid

14 0,454 0,443 Valid

15 0,491 0,443 Valid

16 0,618 0,443 valid

17 0,516 0,443 Valid

18 0,478 0,443 Valid

19 0,688 0,443 Valid

20 0,546 0,443 Valid

Lampiran 4

Data hasil pretest dan posttest

KODE SISWA postest (X) pretest (Y) XY X2 Y2

B1 70 95 6650 4900 9025

B2 50 80 4000 2500 6400

B3 40 75 3000 1600 5625

B4 40 85 3400 1600 7225

B5 50 80 4000 2500 6400

B6 45 75 3375 2025 5625

B7 15 70 1050 225 4900

B8 15 70 1050 225 4900

B9 25 70 1750 625 4900

B10 25 70 1750 625 4900

B11 55 85 4675 3025 7225

B12 30 75 2250 900 5625

B13 55 80 4400 3025 6400

B14 55 80 4400 3025 6400

B15 60 90 5400 3600 8100

B16 45 75 3375 2025 5625

B17 45 75 3375 2025 5625

B18 25 70 1750 625 4900

B19 55 80 4400 3025 6400

B20 55 85 4675 3025 7225

855 1565 68725 41125 123425

Rata-rata 42.75 78.25

Lampiran 5

Hasil uji hipotesis dengan menggunakan rumus korelasi produk moment

∑ (∑ )(∑ )

√( ∑ (∑ ) )( ∑ (∑ ) ) ( )( )

√ ( ) ( ( ) )

√( )( )

( )( )

Lampiran 6

Angket respon siswa

Angket respon siswa

Nama :

Kelas : Pelajaran : Pokok bahasan:

Tanggal : A. Petunjuk

1. Baca pertanyaan dibawah ini dengan cermat dan pilihlah jawaban yang benar benar cocok dengan pilihan mu

2. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan sejujur jujurnya

3. Berilah tanda centang (√ ) sesuai dengan pendapat mu sendiri Keterangn pilihan jawaban:

1. Sangat setuju (SS) 2. Setuju (S)

3. Tidak setuju (TS)

4. Sangat tidak setuju (STS) B. Pertanyaan angket

No Uraian Penilaian

SS S TS STS

1. Saya merasa senang dengan pembelajaran IPA karena dikaitkan langsung dengan penerapannya disekitar saya.

2. Saya menyukai cara guru mengajar materi suhu dan kalor dengan menggunakan

model discovery learning 3. Dengan penerapan model

discovery learning, saya lebih memahami pembelajaran IPA pada materi suhu dan kalor 4. Dalam pembelajaran IPA

apabila saya mempunyai kesulitan saya selalu bertanya hingga saya mengerti

5. Penggunaan model discovery learning dapat meningkatkan minat belajar saya

6. Saya merasa senang apabila penerapan model discovery learning pada materi suhu dan kalor dilakukan dengan cara eksperimen

7. Belajar dengan menggunakan model discovery learning dapat membuat guru dan siswa lebih interaktif

8. Saya merasa penggunaan model discovery learning pada materi suhu dan kalor sudah sesuai

9. Saya senang karena penggunaan model discovery learning dapat meningkatkan keterampilan proses sains saya

10. Model discovery learning membuat saya lebih aktif dalam pembelajaran

Lampiran 7

Hasil respon siswa

Hasil respon siswa

1. Saya merasa senang dengan pembelajaran IPA karena dikaitkan langsung dengan penerapannya disekitaar saya.

Jumlah skor untuk 17 orang yang menjawab SS = 17 x 4 = 68 Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab S = 3 x 3 = 9 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab TS = 0 x 2 = 0 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab STS = 0 x 1 = 0

Jumlah total = 77

2. Saya merasa senang dengan pembelajaran IPA karena dikaitkan langsung dengan penerapannya disekitaar saya.

Jumlah skor untuk 17 orang yang menjawab SS = 15 x 4 = 60 Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab S = 5 x 3 = 15 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab TS = 0 x 2 = 0 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab STS = 0 x 1 = 0

Jumlah total = 75

3. Dengan penerapan model discovery learning, saya lebih memahami pembelajaran IPA pada materi suhu dan kalor.

Jumlah skor untuk 17 orang yang menjawab SS = 10 x 4 = 40 Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab S = 10 x 3 = 30 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab TS = 0 x 2 = 0 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab STS = 0 x 1 = 0

Jumlah total = 70

4. Dalam pembelajaran IPA apabila saya mempunyai kesulitan saya selalu bertanya hingga saya mengerti.

Jumlah skor untuk 17 orang yang menjawab SS = 10 x 4 = 40 Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab S = 10 x 3 = 30 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab TS = 0 x 2 = 0 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab STS = 0 x 1 = 0

Jumlah total = 70

5. Penggunaan model discovery learning dapat meningkatkan minat belajar saya.

Jumlah skor untuk 17 orang yang menjawab SS = 11 x 4 = 44 Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab S = 9 x 3 = 27 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab TS = 0 x 2 = 0 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab STS = 0 x 1 = 0

Jumlah total = 71

6. Saya merasa senang apabila penerapan model discovery learning pada materi suhu dan kalor dilakukan dengan cara eksperimen.

Jumlah skor untuk 17 orang yang menjawab SS = 12 x 4 = 48 Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab S = 8 x 3 = 24

Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab TS = 0 x 2 = 0 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab STS = 0 x 1 = 0

Jumlah total = 72

7. Belajar dengan menggunakan model discovery learning dapat membuat guru dan siswa lebih interaktif.

Jumlah skor untuk 17 orang yang menjawab SS = 14x 4 = 56 Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab S = 6 x 3 = 18 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab TS = 0 x 2 = 0 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab STS = 0 x 1 = 0

Jumlah total = 74

8. Saya merasa penggunaan model discovery learning pada materi suhu dan kalor sudah sesuai.

Jumlah skor untuk 17 orang yang menjawab SS = 10 x 4 = 40 Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab S = 9 x 3 = 27 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab TS = 1 x 2 = 2 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab STS = 0 x 1 = 0

Jumlah total = 69

9. Saya senang karena penggunaan model discovery learning dapat meningkatkan keterampilan proses sains saya

Jumlah skor untuk 17 orang yang menjawab SS = 13 x 4 = 52 Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab S = 7 x 3 = 21 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab TS = 0 x 2 = 0 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab STS = 0 x 1 = 0

Jumlah total = 73

10.Model discovery learning membuat saya lebih aktif dalam pembelajaran.

Jumlah skor untuk 17 orang yang menjawab SS = 19 x 4 = 76 Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab S = 1 x 3 = 3 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab TS = 0 x 2 = 0 Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab STS = 0 x 1 = 0

Jumlah total = 79

Lampiran 8

Instrument soal keterampilan proses sains dan pemahaman siswa pada pretest dan postest

Nama:

Kelas:

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar dibawah ini!

1. Bahan bakar yang berasal dari biomassa yang bisa digunakan sebagai energi alternatif pengganti minyak bumi dan energi lain yang berasal dari fosil, dapat dibuat dari bahan baku yang banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari seperti batok kelapa, sekam padi, serbuk kayu disebut...

a. Biodiesel b. Briket c. Bioetanol d. Biogas

2. Pada proses pembuatan briket, jika semakin tinggi suhu yang digunakan pada briket, maka semakin panas briket tersebut. Itu di karena kan pengertian suhu adalah...

a. Salah satu bentuk energi b. Sama dengan kalor c. Satuan dari kalor

d. Derajat panas suatu benda

3.

Gambar diatas adalah salah satu energi alternatif bahan bakar. Berupa gumpalan padat yang bisa dibuat dari batubara, arang kayu, gambut yang biasa disebut dengan bioarang atau briket. Pemanfaatan briket sebagai

bahan bakar dapat menghemat waktu dan biaya karena briket mempunyai nilai kalor yang relatif tinggi. Dari pernyataan berikut yang dimaksud dengan pengertian kalor adalah..

a. Derajat panas suatu benda b. Jumlah panas suatu benda c. Energi panas suatu benda d. Alat pengukur suatu benda

4. Satuan kalor dalam sistem internasional adalah...

a. Kelvin b. Celcius c. Joule d. Kalori

5. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan briket yang kapasitas kalornya 50 J/°C supaya suhunya naik 10°C adalah …

a. 500 J b. 50 J c. 5 J d. 5000 J

6. Saat dilakukan pengeringan dengan menggunakan oven pada bahan bakar briket campuran kulit singkong dan kulit kawista diberikan suhu sebesar 100°C. Suhu 100°C sama dengan...

a. 212°F b. 273°F c. 300°F d. 373°F

7. Berikut ini adalah kelebihan briket sebagai bahan bakar alternatif, kecuali...

a. Briket dapat mengurangi pencemaran akibat bahan bakar fosil b. Briket mudah terbakar namun tidak cepat habis

c. Bahan briket mudah diperoleh dan juga murah d. Bahan bakar briket tidak aman dan beracun

8. Briket yang massanya 200 g memiliki kalor jenis 500 J/Kg°C dan suhu nya berubah dari 20°C menjadi 100°C. Jumlah kalor yang diterima briket adalah...

a. 6000 J b. 7000 J c. 8000 J d. 9000 J

9. Perhatikan urutan cara pembuatan briket campuran kulit singkong dan kulit kawista setelah dilakukan proses pengarangan berikut!

1) Proses penepungan 2) Proses pengayakan

3) Proses mencetak briket arang kulit singkong dan kulit kawista 4) Proses pencampuran media

5) Proses pengeringan

Urutan yang tepat pada proses pembuatan briket campuran kulit singkong dan kulit kawista ditunjukan oleh angka..

a. 1, 2, 4, 3 dan 5 b. 1, 2, 3, 4 dan 5 c. 1, 3, 2, 4 dan 5 d. 1, 3, 4, 2 dan 5

10.1 Joule setara dengan...kalori a. 1

b. 0,5 c. 0,24 d. 0,42

11.1 kalori setara dengan...joule a. 4.200

b. 420 c. 42

d. 4,2

12.Salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari suatu benda ke benda yang lainnya karena perbedaan suhu disebut...

a. Suhu b. Kalor c. Kalori d. Kalorimeter

13.Pada suhu tertentu, suatu benda diberi kalor tetapi temperatur benda tidak berubah. Berarti benda tersebut…

a. Tidak mau menerima kalor b. Memantulkan kalor yang diterima c. Sudah jenuh terhadap penambahan kalor d. Sedang berubah wujudnya

14.Perhatikan ciri-ciri kelebihan briket dari bahan bakar minyak (BBM) 1) Bahan bakar briket mudah di dapatkan dan ramah lingkungan 2) Briket ketika dinyalakan mengeluarkan asap yang sangat banyak 3) Bahan bakar briket aman dan tidak beracun

4) Nyala api pada briket kurang lama

5) Briket dapat mengurangi pencemaran akibat bahan bakar fosil Urutan yang tepat ciri-ciri kelebihan briket ditunjukan pada angka…

a. 1, 2 dan 4 b. 1, 3 dan 4 c. 1, 3 dan 5 d. 1, 4 dan 5

15.Energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah…

a. Massa, kalor jenis dan perubahan suhu b. Massa, berat jenis dan perubahan suhu c. Massa, kerapatan dan gravitasi

padat

d. Massa, kalor jenis dan muai volume 16.

3 5

4 6

1

2

Perubahan wujud zat yang melepaskan kalor pada diagram tersebut adalah...

a. 1, 3 dan 6 b. 2, 3 dan 6 c. 1, 4 dan 6 d. 2, 3 dan 5

17.Sebuah benda yang massanya 1 kg dipanaskan dari suhu 25°C menjadi 125°C. jika kalor jenis benda tersebut 1 kkal/kg°C, maka kalor yang diperlukan sebesar…

a. 1.100 kkal b. 1.000 Kj c. 100.000 kkal d. 100.000 J

18.Sebuah tembaga memiliki massa 2 kg dengan suhu 30°C. menerima kalor sebesar 39.000 J. jika kalor jenis tembaga 390 J/kg °C, maka suhu akhir dari tembaga adalah…

a. 80°C b. 50°C c. 30°C d. 20°C

19.Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kalor yang diterima sebuah benda dari lingkungan sekitarnya...

Cair Gas

a. Kegelapan benda, suhu benda dan Luas permukaan benda b. Panjang benda

c. Tinggi suatu benda

d. Manusia, hewan dan tumbuhan

20.Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kalor yang dilepas sebuah benda dari lingkungan sekitarnya…

a. Angin, hujan dan mendung

b. Suhu benda, kegelapan benda dan luas permukaan benda c. Panjang benda

d. Tinggi suatu benda

Lampiran 9

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ) Satuan Pendidikan : SMP Al-Ashriyah

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/ Semester : VII / 1

Materi Pokok : Suhu dan Kalor Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit A. Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi inti ( KI ) Aspek

KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Pengetahuan

3.5.1 Menjelaskan konsep dasar suhu dan kalor 3.5.1 Menerapkan konsep dasar suhu dan kalor 4.5.1 Menyajikan hasil pengamatan, inferensi, dan mengkomunikasikan hasil penyelidikan tentang pengukuran suhu benda dan

penyelidikan tentang faktor yang memengaruhi besarnya kalor yang diperlukan sjuatu benda 3.5. Mengidentifikasi

butir-butir penting dari suhu dan kalor

Kompetensi Keterampilan 4.5. melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda

Dalam dokumen pengaruh model discovery learning untuk (Halaman 61-93)

Dokumen terkait