• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan analisa dan kesimpulan studi kasus, maka dalam sub bab ini penulis akan menyampaikan beberapa saran diantaranya:

1. Bagi Klien dan Keluarga

a. Penulis berharap kepada subjek yang menderita diabetes melitus untuk melakukan senam kaki DM secara rutin dan kontrol ke fasilitas kesehatan secara teratur untuk mendapatkan tindak lanjut penatalaksanaan dari penyakit DM.

b. Keluarga diharapkan dapat memberikan dukungan pada klien DM untuk dapat melakukan senam kaki DM dan mengingatkan kontrol ke fasilitas kesehatan.

2. Bagi Puskesmas

a. Perawat puskesmas tetap mempertahankan kegiatan penyuluhan kesehatan tentang DM sebagai upaya pencegahan dan pengendalian DM.

b. Perawat puskesmas tetap mempertahankan program senam kaki DM di puskesmas secara rutin bagi penderita DM.

3. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Meningkatkan program pengabdian masyarakat dengan melakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan tentang pengendalian dan pencegahan DM.

4. Bagi Mahasiswa

Untuk mahasiswa selanjutnya yang akan mengambil studi kasus tentang senam kaki DM diharapkan dapat melakukan evaluasi sesuai program intervensi.

Aini, N., & Aridiana, L. (2016). Asuhan keperawatan pada sistem endokrin dengan pendekatan nanda nic noc. Jakarta: Salemba Medika.

Ahmadi, C., Hasneli, Y., & Woferst, R. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan aktivitas olahraga penderita diabetes melitus. Jurnal Ilmu Keperawatan, 2(2), 59–68. https://jom.unri.ac.id/index.php/article/view/1875.

Alfian, R. (2015). Korelasi antara kepatuhan minum obat dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus rawat jalan di RSUD Dr. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Jurnal Pharmascience, 2(2), 15–23. Diunduh dari http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle=358098.

Ali, Z. (2010). Pengantar keperawatan keluarga. Jakarta: ECG.

Amstrong, D. (2000). The 10-g monofilament. Journal Diabetes Care, 23(7), 887–

888. Diunduh dari http://care.diabetesjournals.org/content/23/7/887.long.

Aplihah, & Wulandari, I. (2017). Pengaruh senam kaki diabetik dan terapi kelereng terhadap neuropati perifer pasien diabetes melitus tipe II. Faletehan Health Journal, 4(5), 271–276. Diunduh dari https://ejournal.ippm- stikes.faletehan.ac.id/ejournal.pdf.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset kesehatan dasar:

Riskesdas 2013. Jakarta: Kementerian kesehatan RI.

_____. (2018). Riset kesehatan dasar: Riskesdas 2018. Jakarta: Kementerian kesehatan RI.

Dalami, E. (2009). Etika keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.

Donsu, J. (2016). Metodologi penelitian keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Endriyanto, E., Hasneli, Y., & Dewi, Y. (2012). Efektifitas senam kaki diabetes melitus dengan koran terhadap tingkat sensitivitas kaki pada pasien DM tipe 2.

Jurnal Kesehatan, 5(1), 1–8. Diunduh dari

http://repository.unri.ac.id/jurnal.pdf.eko.endriyanto.pdf.

Fatimah, R. (2015). Diabetes melitus 2. Jurnal Diabetes Melitus Tipe 2, 2(3), 1–5.

Diunduh dari http://kedokteran.unila.ac.id/article.

Friedman, M., Bowden, V., & Jones, E. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga riset, teori, & praktik. Ed. 5. Jakarta: EGC.

Haris, M., Indirawaty, & Askar, M. (2018). Pengaruh senam kaki diabetik terhadap sensitivitas neuropati perifer pada penderita diabetes melitus tipe II di Puskesmas Mangasa Kota Makassar. Jurnal Luka Indonesia, 4(3), 144–152.

Diunduh dari http://jurnalluka.etncentre.co.id/index.php/jli/article/view/133.

Hidayat, A. A. (2003). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta:

Salemba Medika.

Hutapea, F., Kembuan, M., & Maja, J. (2016). Gambaran klinis neuropati pada pasien diabetes melitus di Poliklinik Neurologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou.

Jurnal e-Clinic, 4(1), 1–5. Diunduh dari https://ejournal.unsrat.ac.id.

Lestari, D. (2015). Hubungan antara lama menderita diabetes melitus tipe 2 dengan terjadinya neuropati sensorik diabetik di RSUD Salatiga. (Skripsi). Surakarta:

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Luthfa, I. (2016). Family support pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Bangetayu Semarang. Jurnal Keperawatan dan Pemikiran Ilmiah, 2(2), 1–7. Diunduh dari https://journal.unissula.ac.id.

Maryunani, A. (2013). Step By Step Perawatan luka diabetes dengan metode perawatan luka modern. Jakarta: In Media.

Mete, T., dkk. (2013). Comparison of efficiencies of michigan neuropathy screening instrument, neurothesiometer, and electromyography for diagnosis of diabetic neuropathy. International Jurnal of Endocrinology, 4(13), 1–5. Diunduh dari http://dx.doi.org/10.1155/2013/821745.

Morshed, G., Mashahit, M., & Shaheen, H. (2011). Simple screening tests for peripheral neuropathy as a prediction of diabetic foot ulceration. The Foot and Ankle Online Journal, 4(11), 2–4. Diunduh dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/11213874.

Mubarak, W., Santoso, B., Rozikin, K., & Patonah, S. (2006). Buku ajar keperawatan komunitas 2. Jakarta: CV. Sagung Seto.

Mubin, H. (2014). Panduan praktis ilmu penyakit dalam diagnosis dan terapi. Ed. 3.

Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta.

_____. (2012). Metode penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nursalam. (2017). Metodologi penelitian ilmu keperawatan pendekatan praktis. Ed.

4. Jakarta: Salemba Medika.

bola plastik terhadap tingkat sensitivitas kaki pada pasien diabetes melitus tipe 2. Jurnal Keperawatan Komunitas Universitas Riau, 2(2), 1–9. Diunduh dari http://download.portalgaruda.org/article.

Priyanto, S., Sahar, J., & Widyatuti. (2013). Pengaruh senam kaki terhadap sensitivitas kaki dan kadar gula darah pada aggregat lansia diabetes melitus di Magelang. (Skripsi). Jakarta: Universitas Indonesia.

Rohana, R. (2014). Melakukan senam kaki diabetes melitus dengan koran terhadap sensitivitas kaki pada asuhan keperawatan Ny. S dengan diabetes melitus tipe 2 di Ruang Mawar 2 RSUD Karanganyar. (Skripsi). Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada.

Rosyida, K. (2016). Gambaran neuropati perifer pada diabetes di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Semarang. (Skripsi). Semarang: Universitas Diponegoro.

Rusandi, D., Prabowo, T., & Adinugraha, T. (2015). Pengaruh senam kaki diabetes terhadap tingkat sensitivitas kaki dan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus di Kelurahan Banyuraden Gamping Sleman. Jurnal Ilmu Kesehatan, 4(1), 44–48. Diunduh dari http://ejournal.unjaya.ac.id.

Sari, N., Susanti, N., & Sukmawati, E. (2014). Peran keluarga dalam merawat klien diabetik di rumah. Jurnal Ners Lentera, 2(1), 7–18. Diunduh dari http://journal.wima.ac.id/index.php/NERS/article/viewFile/684/681.

Saryono. (2008). Metodologi penelitian kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia.

Setiawati, S., & Dermawan, A. C. (2008). Penuntun praktis asuhan keperawatan keluarga. Ed. 2. Jakarta: Trans Info Media.

Silalahi, E., Ginting, S., & Marpaung, A. (2015). Pengaruh senam kaki terhadap sensitivitas kaki pada penderita diabetes melitus. Jurnal Ilmiah PANNMED, 10(2), 147–152. Diunduh dari http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk/article.

Smeltzer, C., & Bare, G. (2015). Buku ajar keperawatan medikal bedah brunner &

suddart. Jakarta: EGC.

Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti, I. (2009). Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Sudiharto. (2007). Asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan keperawatan Transkultural. Jakarta: EGC.

Sudoyo, A., Setyohadi, B., & Alwi, I. (2006). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Ed. 3.

Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam.

pada penderita diabetes melitus. Jurnal Kesehatan, 7(3), 480–487. Diunduh dari http://ejournal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK/article/view232.

Suri, M., Haddani, H., & Sinulingga, S. (2015). Hubungan karakteristik, hiperglikemi, dan kerusakan saraf pasien neuropati diabetik di RSMH Palembang. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 2(3), 305–310. Diunduh dari https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk/article/view/2838.

Suyanto, & Susanto, A. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian neuropati perifer diabetik. Jurnal Keperawatan dan Pemikiran Ilmiah, 2(6), 1–7. Diunduh dari https://docplayer.info/amp/49680445-Faktor-faktor-yang- berhubungan-dengan-kejadian-neuropati-perifer-diabetik.html.

Tandra, H. (2008). Segala sesuatu yang harus anda ketahui tentang diabetes.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tholid, A. (2016). Buku pintar perawatan luka diabetes melitus. Jakarta: Salemba Medika.

Wardani, A., & Isfandiari, M. (2014). Hubungan dukungan keluarga dan pengendalian kadar gula darah dengan gejala komplikasi mikrovaskuler. Jurnal Berkala Epidemiologi, 2(1), 1–12. Diunduh dari http://journal.unair.ac.id.

World Health Organization. (2015). Diabetes fakta dan angka. Diunduh dari http://www.searo.who.int/indonesia/topics/8-whd2016-diabetes-facts-and- numbers-indonesian.pdf.

Wulandari, O., & Martini, S. (2013). Perbedaan kejadian komplikasi penderita diabetes melitus tipe 2 menurut gula darah acak. Jurnal Berkala Epidemiologi, 1(2), 182–191. http://scholar.google.co.id/citations?user.

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI STUDI KASUS

1. Saya adalah Tandya Sholeha mahasiswa Akper Fatmawati dengan ini meminta anda untuk berpatisipasi dengan sukarela dalam studi kasus yang berjudul Pelaksanaan Senam Kaki untuk Meningkatkan Sensitivitas Perifer pada Klien Diabetes Melitus di Puskesmas Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan.

2. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk menganalisis sensitivitas perifer klien diabetes melitus setelah dilakukan intervensi keperawatan senam kaki diabetes melitus.

3. Prosedur pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara terpimpin dengan menggunakan pedoman wawancara, observasi, pemeriksaan kesehatan, dan beberapa tindakan/prosedur keperawatan. Cara ini mungkin akan menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak perlu khawatir karena studi kasus ini untuk kepentingan pengembangan asuhan/pelayanan keperawatan.

4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada studi kasus ini adalah anda terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan/tindakan yang diberikan.

5. Nama dan jati diri anda berserta seluruh informasi yang saudara sampaikan akan tetap dirahasiakan.

6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan studi kasus ini, silahkan menghubungi peneliti pada nomor Hp: 089643037932.

Mahasiswa

Tandya Sholeha

PERSETUJUAN MENGIKUTI STUDI KASUS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapatkan penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai studi kasus yang akan dilakukan oleh Tandya Sholeha dengan Pelaksanaan Senam Kaki untuk Meningkatkan Sensitivitas Perifer pada Klien Diabetes Melitus di Puskesmas Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan.

Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada studi kasus ini secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama studi kasus ini saya ingin membatalkan persetujuan ini, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.

Saksi

(...)

Jakarta, 13 Mei 2019 Yang memberikan persetujuan

(...)

Mahasiswa

(Tandya Sholeha)

FORMAT DOKUMENTASI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

TANDYA SHOLEHA NIM: 16071

AKADEMI KEPERAWATAN FATMAWATI JAKARTA

MARET 2019

FORMAT DOKUMENTASI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal Pengambilan Data :

Petunjuk Pengisian : Pilihlah jawaban sesuai dengan yang anda rasakan dengan memberi tanda () pada kolom yang telah disediakan dan semua pertanyaan harus dijawab dengan satu pilihan.

Data Demografi Nama Inisial :

Umur : Tahun

Jenis Kelamin : ( ) Perempuan ( ) Laki-laki

Suku :

Pendidikan Terakhir :

( ) Tidak tamat SD/ tidak sekolah ( ) SMA/SLTA

( ) SD ( ) Perguruan Tinggi

( ) SMP/SLTP

Pekerjaan :

( ) PNS ( ) Pedagang

( ) Pegawai Swasta ( ) Lain-lain, sebutkan:

( ) Wiraswasta

Penyakit Penyerta : ( ) Tidak Ada ( ) Ada, sebutkan:

Lama Menderita DM : Tahun Keluhan yang dialami :

( ) Sering BAK ( ) Banyak minum ( ) Banyak makan ( ) berat badan menurun ( ) Sering kesemutan dikaki

Alamat :

Kontrol ke fasilitas kesehatan/ Posbindu ( ) Rutin/ setiap bulan

( ) Jika ada keluhan saja

( ) Tidak pernah

Hasil gula darah sewaktu :

Apakah pernah mendapatkan informasi Diabetes Melitus (kencing manis) ( ) Ya

( ) Tidak

Jika Ya, dapat informasi dari :

( ) Media cetak ( ) Petugas kesehatan ( ) Internet ( ) Kader

( ) Teman/ tetangga

Data Dasar Keluarga

Nama Kepala Keluarga :

Usia :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat / No. Telp :

Tipe Keluarga :

( ) keluarga inti ( ) Keluarga besar ( ) Janda/duda ( ) lain-lain ...

Suku bangsa :

Agama :

Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga 1) Tahap perkembangan keluarga saat ini

2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

LEMBAR OBSERVASI

PEMERIKSAAN SENSITIVITAS PERIFER

TANDYA SHOLEHA NIM: 16071

AKADEMI KEPERAWATAN FATMAWATI JAKARTA

MARET 2019

LEMBAR OBSERVASI

Alat Ukur Evaluasi

Alat ukur observasi dilakukan dengan cara observasi menggunakan lembar evaluasi dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan senam kaki diabetes melitus menggunakan alat ukur monofilamen.

Nama Klien :

No Hari/

Tanggal

Sensitivitas Kaki

TTD Klien Waktu

Skor sebelum

Waktu

Skor sesudah Kaki

Kanan

Kaki kiri

Kaki kanan

Kaki kiri

Keterangan:

Skor 0: Tidak ada respon

Skor 1: Jika merespon 1–7 titik lokasi Skor 2: Jika merespon 8–10 titik lokasi

SATUAN ACARA PENYULUHAN SENAM KAKI DIABETES MELITUS

TANDYA SHOLEHA NIM: 16071

AKADEMI KEPERAWATAN FATMAWATI JAKARTA

MARET 2019

2. Manfaat dilakukannya senam kaki DM 3. Indikasi dan kontraindikasi senam kaki DM

4. Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan senam kaki DM 5. Langkah-langkah melakukan senam kaki DM

C. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Penyuluh Kegiatan Pasien Waktu

1. Pendahuluan

a) Memberikan salam,

mempertahankan sikap dan tempat duduk sasaran.

b) Memeriksa daftar hadir.

c) Memberikan pertanyaan apersepsi.

d) Mengkomunikasikan atau menuliskan pokok bahasan.

e) Mengkomunikasikan tujuan f) Menjelaskan KBM

Menjawab salam dan menyimak

Menyimak Menjawab

Menyimak

Menyimak Menyimak

5 Menit

2. Kegiatan Inti

Materi penyuluhan tentang :

a) Jelaskan apa yang dimaksud senam kaki DM?

b) Jelaskan apa manfaat dilakukannya senam kaki DM?

c) Jelaskan apa indikasi dan kontraindikasi senam kaki DM?

d) Jelaskan hal yang perlu

diperhatikan dalam pelaksanaan senam kaki DM

e) Jelaskan langkah-langkah melakukan senam kaki DM

Menyimak

Mendengarkan penjelasan

Mengikuti langkah-langkah gerakan

15 Menit

3. Penutup

a) Menyimpulkan materi bersama- sama

b) Memberi evaluasi secara lisan c) Beri salam

Menyimpulkan materi dengan baik dan benar Menyimak dan berespon Menjawab salam

5 Menit

D. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab

3. Demontrasi senam kaki DM

E. Media, alat, dan sumber 1. Media:

a. Lembar balik

2. Alat:

a. Kursi b. Koran

3. Sumber:

Maryunani, A. (2013). Step by step perawatan luka diabetes dengan metode perawatan luka modern (modern woundcare). Jakarta: In Media.

Sudoyo, B. (2009). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Ed. 5. Jakarta: Interna Publishing.

Smeltzer, C., & Bare, G. (2015). Buku ajar keperawatan medikal bedah brunner & suddart. Jakarta: EGC.

4. Setting Tempat

Keterangan :

= Penyaji

= Media

= Audience

= Dosen Pembimbing

F. Evaluasi

Prosedur : Diberikan setelah menyimpulkan materi secara bersama-sama Waktu : 10 menit

Bentuk : Lisan Jumlah : 5 Soal Jenis soal : Essay

Butir Soal

1. Jelaskan apa yang dimaksud senam kaki DM?

2. Jelaskan apa manfaat dilakukannya senam kaki DM?

3. Jelaskan apa indikasi dan kontraindikasi senam kaki DM?

4. Jelaskan hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan senam kaki DM?

5. Jelaskan langkah-langkah melakukan senam kaki DM?

Kunci Jawaban

1. Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien DM untuk pencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.

b. Latihan ke satu (10 x)

Gerakan jari-jari kedua kaki anda seperti bentuk cakar dan luruskan kembali

c. Latihan kedua (10 x)

1) Angkat ujung kaki, tumit diletakakan di atas lantai

2) Turunkan ujung kaki, kemudian angkat tumitnya dan turunkan kembali

d. Latihan ketiga (10 x)

1) Angkat kedua ujung kaki anda, putar kaki pada pergelangan kaki kearah samping

2) Turunkan kembali ke lantai dan gerakan ke tengah e. Latihan keempat (10 x)

1) Angkat kedua tumit

2) Putar kedua tumit kearah samping

3) Turunkan kembali ke lantai dan gerakkan ke tengah f. Latihan kelima (10 x)

1) Angkat salah satu lutut 2) Luruskan kaki

3) Gerakkan jari-jari anda ke depan

4) Turunkan kembali kaki anda, bergantian kanan dan kiri g. Latihan keenam (10 x)

1) Luruskan salah satu kaki anda diatas lantai, kemudian angkat kaki tersebut.

2) Gerakkan ujung-ujung jari kearah muka anda 3) Turunkan kembali tumit anda ke lantai h. Latihan ketujuh (10 x)

Seperti latihan sebelumnya, tapi kali ini dengan kedua kaki bersamaan i. Latihan kedelapan (10 x)

1) Angkat kedua kaki anda, luruskan dan pertahankan posisi tersebut 2) Gerakkan kaki anda pada pergelangan kaki, kedepan dan kebelakang j. Latihan kesembilan (10 x)

1) Luruskan salah satu kaki dan angkat 2) Putar kaki anda pada pergelangan kaki

3) Tulislah di atas udara dengan kaki anda angka-angka dari 0 sampai 9

k. Latihan kesepuluh

1) Selembar koran dilipat-lipat dengan kaki menjadi bentuk bulat seperti bola. Kemudian dilicinkan kembali dengan menggunakan kedua kaki dan setelah itu disobek-sobek

2) Kumpulkan sobek-sobekan tersebut dengan kedua kaki dan letakkanlah diatas lembaran koran lainnya, akhirnya bungkuslah semuanya dengan kedua kaki menjadi seperti berbentuk bola.

Jakarta, 13 Maret 2019

Dosen Pembimbing, Mahasiswa

(Ns. Ani Nuraeni, M.Kep., Sp.Kep.Kom) (Tandya Sholeha)

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Senam Kaki DM

Kaki diabetes merupakan salah satu komplikasi kronik DM yang paling ditakuti dan sering berakhir dengan kecacatan dan kematian (Misnadiarly, 2006).

Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien DM untuk pencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, selain itu juga dapat meningkatkan kekuata otot betis dan otot paha.

Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita DM atau bukan penderita utuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.

Gerakan senam kaki ini sangatlah mudah untuk dilakukan dan tidak memerlukan waktu yang lama hanya sekitar 15-30 menit serta tidak memerlukan peralatan yang rumit (kursi dan sehelai koran bekas). Senam kaki DM dianjurkan dilakukan setiap hari, namun minimal dilakukan 4-6 kali dalam sehari.

B. Manfaat Senam Kaki DM

Manfaat senam kaki DM menurut Maryunani (2013) adalah sebagai berikut:

1. Memperbaiki sirkulasi darah 2. Memperkuat otot-otot kecil

3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki 4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha 5. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

C. Indikasi Dan Kontraindikasi Senam Kaki DM

Indikasi dan kontraindikasi senam kaki DM menurut Maryunani (2013) sebagai berikut :

1. Indikasi senam kaki DM

Senam kaki DM dapat diberikan kepada seluruh penderita DM dengan tipe 1 dan 2. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa menderita DM sebagai tindakan pencegahan dini.

2. Kontraindikasi senam kaki DM

Pasien yang mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnea atau nyeri dada, orang yang depresi, khawatir atau cemas.

D. Hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan Senam Kaki DM

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan senam kaki DM menurut Maryunani (2013), sebagai berikut :

1. Latihan senam kaki dapat dilakukan dengan posisi berdiri, duduk, dan tidur dengan cara menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki.

2. Gerakkan dapat berupa gerakan menekuk, meluruskan, mengangkat, memutar keluar atau ke dalam dan mencengkeram pada jari-jari kaki.

3. Latihan senam kaki diabetes dapat dilakukan setiap hari secara teratur, sambil santai dirumah bersama keluarga, dan juga apabila kaki terasa dingin, senam kaki dapat dilakukan ulang.

E. Langkah-Langkah Melakukan Senam Kaki DM 1. Posisi awal

Duduk tegak diatas bangku (jangan bersandar)

2. Latihan ke satu (10 x)

Gerakan jari-jari kedua kaki anda seperti bentuk cakar dan luruskan kembali

3. Latihan kedua (10 x)

a. Angkat ujung kaki, tumit diletakakan di atas lantai

b. Turunkan ujung kaki, kemudian angkat tumitnya dan turunkan kembali

4. Latihan ketiga (10 x)

a. Angkat kedua ujung kaki anda, putar kaki pada pergelangan kaki kearah samping

b. Turunkan kembali ke lantai dan gerakan ke tengah

5. Latihan keempat (10 x) a. Angkat kedua tumit

b. Putar kedua tumit kearah samping

c. Turunkan kembali ke lantai dan gerakkan ke tengah

6. Latihan kelima (10 x) a. Angkat salah satu lutut b. Luruskan kaki

c. Gerakkan jari-jari anda ke depan

d. Turunkan kembali kaki anda, bergantian kanan dan kiri

7. Latihan keenam (10 x)

a. Luruskan salah satu kaki anda diatas lantai, kemudian angkat kaki tersebut.

b. Gerakkan ujung-ujung jari kearah muka anda c. Turunkan kembali tumit anda ke lantai

8. Latihan ketujuh (10 x)

Seperti latihan sebelumnya, tapi kali ini dengan kedua kaki bersamaan

9. Latihan kedelapan (10 x)

a. Angkat kedua kaki anda, luruskan dan pertahankan posisi tersebut b. Gerakkan kaki anda pada pergelangan kaki, kedepan dan kebelakang

10. Latihan kesembilan (10 x)

a. Luruskan salah satu kaki dan angkat b. Putar kaki anda pada pergelangan kaki

c. Tulislah di atas udara dengan kaki anda angka-angka dari 0 sampai 9

11. Latihan kesepuluh

a. Selembar koran dilipat-lipat dengan kaki menjadi bentuk bulat seperti bola. Kemudian dilicinkan kembali dengan menggunakan kedua kaki dan setelah itu disobek-sobek

b. Kumpulkan sobek-sobekan tersebut dengan kedua kaki dan letakkanlah diatas lembaran koran lainnya, akhirnya bungkuslah semuanya dengan kedua kaki menjadi seperti berbentuk bola

7. Latihan ketujuh (10 x)

Seperti latihan sebelumnya, tapi kali ini dengam kedua kaki bersamaan

8. Latihan ke delapan (10 x)

Angkat kedua kaki anda, luruskan dan pertahankan posisi tersebut

Gerakkan kaki anda pada pergelangan kaki, kedepan dan kebelakang

Luruskan salah satu kaki dan angkat Putar kaki anda pada pergelangan kaki Tulislah di atas udara dengan kaki anda angka-angka dari 0 s/d 10

10. Latihan kesepuluh

Selembar koran dilipat-lipat dengan kaki menjadi bentuk bulat seperti bola , Kemudian dilicinkan kembali dengan menggunakan kedua kaki dan setelah itu disobek-sobek

Kumpulkan sobekan tersebut dengan kedua kaki dan letakkan diatas lembaran koran lainnya. Dan bungkuslah semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.

Disusun oleh:

Tandya Sholeha (16071)

AKADEMI KEPERAWATAN FATMAWATI JAKARTA

2019

.

1. Latihan ke satu (10 x)

Gerakan jari-jari kedua kaki anda seperti bentuk cakar dan luruskan kembali.

2. Latihan kedua (10 x)

→ Angkat ujung kaki, tumit diletakakan di atas lantai

→Turunkan ujung kaki, kemudian angkat tumitnya dan turunkan kembali

3. Latihan ketiga (10 x)

→Angkat kedua ujung kaki anda, putar kaki pada pergelangan kaki kearah samping

→Turunkan kembali ke lantai dan gerakan ke tengah

ngah

4. Latihan keempat (10 x)

Angkat kedua tumit anda Putar kedua tumit kearah samping Turunkan kembali ke lantai &

gerakkan ke tengah

5. Latihan kelima (10 x)

Angkat salah satu lutut

Luruskan kaki anda

Gerakkan jari-jari anda ke depan

Turunkan kembali kaki anda, bergantian kanan & kiri

6. Latihan keenam (10 x)

Luruskan salah satu kaki anda diatas lantai

Kemudian angkat kaki tersebut

Gerakkan ujung-ujung jari kearah muka anda

Turunkan kembali tumit anda ke lantai

Senam kaki Diabetes Melitus adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasian diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu

melancarkan peredaran darah bagian kaki.

B. Manfaat Senam Kaki Diabetes Melitus

1. Mamperbaiki sirkulasi darah 2. Memperkuat otot-otot kecil

3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki 4. Meningkatkan kekuatan otot betis & paha 5. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

C. Langkah-langkah melakukan Senam Kaki Diabetes Melitus

♠ Posisi awal

Duduk tegak di atas bangku (jangan

bersandar)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SENAM KAKI DIABETES MELITUS

TANDYA SHOLEHA NIM: 16071

AKADEMI KEPERAWATAN FATMAWATI JAKARTA

MARET 2019

Dokumen terkait