menangani kasus KEK pada ibu hamil ini agar tepat sasaran sesuai kebutuhan ibu yaitu mengenai pemenuhan nutrisi ibu dan factor – factor lain yang menyebabkan ibu KEK sehingga tertangani dan dapat mensosialisasikan materi atau konseling menganai KEK di Tiktok, IG, FB dan Youtube.
2. Untuk Institusi
Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan tentang KEK pada ibu hamil, dengan hubungan Pendidikan ibu dan asupan gizi ibu hamil yang dimakan.
3. Untuk peneliti yang akan datang
Peneliti ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya.
Pendidikan dan Status Ekonomi dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Cibadak Periode Januari-Juli. Vol 2, No2
2. Ambarwati, Dewiyansyah. 2017. Jurnal Obstretika Scientia Pengetahuan, Pendidikan dan Status Ekonomi dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Cibadak Periode Januari-Juli. Vol 2, No5
3. D. Tikazahra. 2020. Febriani, Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. I Umur 35 Tahun Dengan Kehamilan Ptimi Tua.Vol 1, No 2
4. Usman, A. Maineny, and F. Kuswanti. 2022. “Peningkatan Keterampilan Kader dalam Deteksi Dini Risiko Tinggi Kehamilan (Kaderink),” Poltekita:
Jurnal Pengabdian Masyarakat, vol. 3, no. 1, pp. 19–26,
5. R. Molama et al., 2018.“Article Information Hubungan Antara Usia Dan Pendidikan Dengan Kejadian Kurang Energi Kronik Pada Ibu Hamil Trimester I The Relationship Between Age And Education With The Incidence Of Chronic Energy Deficiensy In First Trimester Pregnant Women.”
6. F. Fatmawati Prayitno, D. Isti Angraini, R. Himayani, dan Risti Graharti, H.2019 Pendidikan dan Pengetahuan Gizi dengan Status Gizi Ibu Hamil pada Keluarga dengan Pendapatan Rendah di Kota Bandar Lampung, and R.
Graharti.
67
7. R. K. Dewi and S. Martini. 2021. “Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Gizi Dengan Kejadian Kekurangan Energi (KEK) Pada Usia Remaja,”Vol 3 No 5
8. K. E. Kronis et al., “Chronic Energy Malnutrition in Women Reproductive Age Limboto District, Gorontalo Regency.”
9. S. fitri yuniarti, Buku Ajar Asuhan Kehamilan DIII Kebidanan, jakarta:
NEM, 2022.
10. S. J. A. R. Dr. Demesa. 2018.Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Energi Kronik (KEK) Dan Anemia Pada Ibu Hamil, Sleman: CV Budi Utam 11. Ummi, et.al. 2021. Asuhan Kebidanan Kehamilan, Bandung: Penerbit Media
Sains Indonesia.
12. Z. Hartayah. 2020. Pentingnya Media Audio Visual Dalam Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS, Bogor: Workshop Nasional Penguatan Kompetisi Guru Sekolah dasar
13. . R. Suryadi. 2018. Ilmu Pendidikan Islam, sleman: Grup Penerbit Deepublish 14. M. Prof. Dr. Hamid Darmadi. 2019. Pengantar Pendidikan Era Globalisasi,
jakarta: ANIMAGE.
15. T. E. Mulyana. Hilman. Hayati. 2022. Keperawatan Komunitas II, Tasikmalaya: Langgam Pustaka
16. Tribakti. 2022. ilmu gizi klinik, sumatera barat: pt global eksekutif teknologi.
17. N. S. 2018. Metodelogi penelitian kesehatan, jakarta: Rineka Cipta.
18. Roflin.2021.Populasi Sampel Variabel, jakarta: NEM
19. Monteiro, C.A., D’Aquino, B.M.H., Conde, W.L., Konno S, Lovadino, A.L., Barros A, et al. 2010. Narrowing socioeconomic inequality in child stunting:
the Brazilian experience 1974-2007. Bull World Health Journal, 88(7) 305- 311.
20. Suparyanto. 2010. Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil. Asuhan Keperawatan Kebidanan. Tersedia pada: < www.Informasi Upah Minimum Regional (UMR) Jombang>Tahun 2010, 2011>
21.Idealistiana, Lia, and Ita Herawati. "Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil di Puskesmas Danau Indah." Jurnal Antara Kebidanan 4.2 (2021): 43-47.
22. Rahayu NT. Hubungan asupan energi, karbohidrat, dan lemak dengan status obesitas pada lansia di posyandu lansia wedra utama purwosari. Surakarta.
Jurnal ilmu gizi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 1(12): 1-16; 2017.
23.Dictara, Ahmad Alvin, et al. "Hubungan asupan makan dengan kejadian kurang energi kronis (kek) pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Kota Bandar Lampung." Majority 9.2 (2020): 49-54.
24. Ernawati F, Rosmalina Y, Permanasari Y. Pengaruh asupan protein ibu hamil dan panjang badan bayi lahir terhadap kejadian stunting pada anak usia 12 bulan di kabupaten bogor. Bogor: Jurnal penelitian gizi dan makanan. Badan litbangkes. 36(1): 1-11; 2013.
25. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Program Perbaikan Gizi Makro. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
26. World Health Organization (WHO). 2019. Levels and Trends in Child Malnutrition UNICEF / WHO / World Bank Group Joint Child Malnutrition Estimates: WHO.
27. Cates, J.E., Unger, J.W., Brian, V., Fievet, N., Valea, L., Tinto, H, et al. 2017.
Malaria, malnutrition, and birthweight: A meta-analysis using individual participant data. Journal Plos Medicine, 14 (8), 120-132.
28. Handayani S, Budianingrum S. (2011). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil di Wilayah Puskemas Wedi Klaten. INVOLUSI Jurnal Kebidanan.;1(1):54-55
29. RS Renjani, dkk – JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE 3 (2), 254-270, 2017–jurnal.uui.ac.id
30. Teguh, Numbi Akhmadi, Ayu Hapsari, Putu Ria Asprila Dewi, Putu Aryani.
(2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPT Puskesmas I Pekutatan, Jembrana, Bali. Intisari Sains Medis 2019, Volume 10, Number 3: 506-510 31.Febrianti, Rini, Rosa Riya, and Sumiati Sumiati. "Status Ekonomi Dan
Tingkat Pendidikan Dengan Kejadian Kek Ibu Hamil Di Puskesmas." Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) 15.3 (2020): 395-399.
32. Irianti, 2014.Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Kehamilan.jakarta
33.Harismayanti, Harismayanti, Ani Retni, and Miftahul Jannah. "Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) Pada Ibu
Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Limboto." Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan) 7.2 (2021).
34. Notoatmodjo. 2011. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka Cipta
35. Serbesa, M.L., Maleda, T.F.,Mohammed, G. 2019. Factors Associated with Malnutrition Among Pregnant Women and Lactating Mothers in Miesso Health Center, Ethiopia. Europian Jurnal Midwifery. 3(13)
36. Aftab, S., Jahan, A., Sarah, K., Farah, D. 2012. Effects of Poverty on Pregnant Women. Pakistan Journal of Medical Research, 51(2), 512-632.
37.Harahap, Juraida Roito, Elly Susilawati, and Nanda Putri Rahma Daniati.
"HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI
PUSKESMAS SIMPANG TIGA KOTA PEKANBARU TAHUN
2019." JURNAL IBU DAN ANAK 7.1 (2019): 17-23.
38. Arisman. 2014. Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi Ed.2.
Jakarta: EGC
39. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI. 2012. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
40. Adhiyati, Erma. 2013.Hubungan Pengetahuan dan Asupan Gizi Terhadap Kejadian KEK Pada Ibu Hamil di Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada
41. Marsedi S, Gotri, dkk. 2016. Hubungan Sosial Ekonomi Dan Asupan Zat Gizi Dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sei Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjung Pinang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Volume 5, Nomor 3, Juli 2017.
42. Kemenkes RI. 2017. Laporan DITJEN Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Ditjen BGKIA.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
KARAKTERISTIK RESPONDEN Kode Sampel : Diisi oleh petugas
Hari / Tgl :
Nama :
Umur :……Tahun
Lila :
Pekerjaan :
Pendidikan :
a. Tidak sekolah b. tidak tamat SD c. Lulus SD d. SMP
e. SMA/SMK f. Perguruan Tinggi (D3, S1)
Usia Kehamilan :
Tinggi badan :………cm
Bb Saat Ini :………..kg
Intruksi Pengisian
FORMULIR RECALL 24 JAM KONSUMSI Hari/ Tanggal :
Waktu Makan
Nama Masakan
Nama Bahan Makanan
Jumlah (Ukuran)
URT Gram
Pagi Selingan
Goreng daging ayam Kue bolu
Siang Selingan
Malam Selingan
Hari Ke 2
Pagi Selingan
Siang Selingan
Malam Selingan
UKURAN RUMAH TANGGA
Untuk memudahkan menggunakan daftar ini, maka bahan makanan dalam daftar dinyatakan dalam ukuran rumah tangga (URT). Cara ini cukup praktis untuk dipakai dalam pembuatan diet khusus.
Keterangan Singkat bh = buah bj = biji btg = batang bks = bungkus pk = pak kcl = kecil btr = butir bsr = besar ptg = potong
sdm = sendok makan gls = gelas
ckr = cangkir sdg = sedang sdt = sendok teh Keterangan Besar Porsi 1 sdm gula pasir = 10 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras = 6 gram 1 sdm terigu, maizena = 5 gram 1 sdm minyak goreng, = 10 gram Margarin
1 sdm = 10 ml 1 gls = 240 ml 1 ckr = 240 ml
1 gls nasi = 140 gram = 70 gram beras 1 ptg pepaya (15x15 cm) = 100 gram 1 ptg sdg pisang (3x15 cm) = 50 gram 1 ptg sdg tempe (4x6x1 cm) = 25 gram 1 ptg sdg daging (6x5x2 cm) = 50 gram
1 bj bsr tahu (6x6x2 ½ cm) = 100 gram
dalam tiap golongan dalam jum lah yang dinyatakan pada daftar bernilai sama. Oleh karena itu, satu sama lain dapat saling menukar. Untuk singkatnya disebut dengan istilah1 satuan menukar.
Golongan 1
Bahan Makanan Sumber Hidrat Arang
Bahan makan an in i d igunak an seb agai mak an an pokok : 1 satu an penuk ar mengandun g 175 kalori, 4 gram protein dan 40 gram hidrat arang.
Bahan Makanan Berat (g) URT
Nasi 100 ¾ gls
Nasi Tim 200 1 gls
Bubur Beras 400 2 gls
Nasi Jagung 100 ¾ gls
Kentan g 200 2 bj sdg
Singkong (*) 100 1 ptg sdg
Biskuit meja 50 4 bh
Roti putih 80 4 ins
Kraker 50 4 bh besar
Maizena (*) 40 8 sdm
Tepung beras 50 8 sdm
Tepung sin gkon g (*) 40 8 sdm
Tepung sagu (*) 40 7 sdm
Tepung terigu 50 8 sdm
Tepung hunkwe (*) 40 8 sdm
Mie basah 100 1 ½ gls
Mie kerin g 50 1 gls
Havermout 50 6 sdm
bihun 50 ½ gls
Keteran gan :
Bahan makanan yang ditandai (*) kurang mengandung protein, hingga perlu ditambah ½ sayuran penukar bahan makanan sumber protein.
10 gram protein dan 6 gram lemak.
Bahan Makanan Berat (g) URT
dagin g sapi 50 1 ptg sdg
dagin g babi 25 1 ptg kcl
dagin g ayam 50 1 ptg sd g
hati sapi 50 1 ptg sd g
dadih sapi 50 1 ptg sd g
babat sapi 60 2 ptg sd g
usus sapi 75 3 bulatan
telur ayam kampun g 75 2 btr
telur ayam negeri 60 1 btr besar
telur bebek 60 1 btr
ikan segar 50 1 ptg sd g
ikan asin 25 1 ptg sd g
ikan teri 25 2 sdm
udang basah 50 ¼ gls
Keju 30 1 ptg sd g
bakso daging 100 10 bj besar
20 bj kecil
Golongan III
Bahan Makanan Sumber Protein Nabati
Umumnya digunakan juga sebagai lauk. Satu satuan penukar mengandung 80kalori, 6 gram protein, 3 gram lem ak, dan 8 gram hidrat arang
Bahan Makanan Berat (g) URT
Kacan g hijau 25 2 ½ sdm
Kacan g kedelai 25 2 ½ sdm
Kacan g merah 25 2 ½ sdm
Kacang tanah terkelupas 20 2 sdm
Keju kacang tanah 20 2 sdm
Kacan g tolo 25 2 ½ sdm
Oncom 50 2 ptg sdg
Tahu 100 bj bsr
Tempe 50 ptg sdg
gram kalori dan 10gram hidrat arang
Apel 75 ½ bh sdg
An ggur 75 10 bj
Belimbin g 125 1 bh bsr
Jambu biji 100 1 bh bsr
Jambu air 100 2 bh sdg
Jambu bol 75 ¾ bh sdg
Duku 75 15 bh
Durian 50 3 bj
Jeruk manis 100 1 bh sdg
Kedondon g 100 1 bh bsr
Keman g 100 1 bh bsr
Mangga 50 ½ bh bsr
Nanas 75 1/6 bh sdg
Nan gka masak 50 3 bj
Pepaya 100 1 ptg sdg
Pisang ambon 50 1 bh sdg
Pisan g raja sereh 50 2 bh kcl
Salak 75 1 bh bsr
Sawo 50 1 bh sdg
Sirsak 75 ½ gls
semangka 100 1 ptg bsr
Keteran gan :
Buah-buahan ditimbang tanpa kulit dan biji Golongan V
Susu
Merupakan sumber protein, lemak, hidrat arang, vitamin (terutama vitamin A dann iasin), serta mineral (kalsium dan fosfor).
Bahan Makanan Berat (g) URT
Susu sapi 200 1 gls
Susu kambin g 150 ¾ gls
Susu kerbau 100 ½ gls
Susu kental tak manis 100 ½ gls
Yo gurt 200 1 gls
Tepun g susu whole 25 5 sdm
Tepung susu skim (*) 20 4 sdm
Tepung saridele 25 4 sdm
Keteran gan :
Yan g ditandai (*) perlu tambahan 1 ½ satuan penuk ar minyak untuk melengkapilemakn ya.
penukarmengandung 45 kalori dan 5 gram lemak.
Bahan Makanan Berat (g) URT
Min yak goren g 5 ½ sdm
Min yak ikan 5 ½ sdm
Margarin 5 ½ sdm
Kelapa 30 1 ptg kcl
Kelapa parut 30 5 sdm
Santan 50 ½ gls
Lemak sapi 5 1 ptg kcl
Lemak babi 5 1 ptg kcl
Sumber : Supariasa. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
Bahan Makanan Berat (g) URT
sayur bening campur 100 g 1 porsi
telur ayam 160 g 1 buah
tumis kacang panjang belu 100 g 1 porsi
Cap cai 60 g 1 porsi
sayur gambas sayur asem
70 g 75 g
1 porsi 1 porsi
sayur kangkung 30 g 1 porsi
sayur sop ayam 150 g 1 porsi
NO NAMA Pendidikan ASUPAN ENERGI (kkal)
ASUPAN PROTEIN
(gr) KATEGORI LILA STATUS GIZI
1 Ny. S SMP 1799,9 84,1 cukup 24 Normal
2 Ny. D SD 1.931,30 86,1 cukup 20 Risiko
KEK
3 Ny. A SD 1.066,00 53,6 Cukup 19,5 Risiko
KEK
4 Ny. S SD 827,4 29,1 Kurang 20,5 Risiko
KEK
5 Ny. S SMP 1.116,40 63,8 Cukup 23,5 Normal
6 Ny. S SMP 2.258,20 66 Cukup 22 Risiko
KEK
7 Ny. F SD 809,5 60,5 Cukup 24 Normal
8 Ny. A SMP 1.976,50 31,2 Kurang 23 Normal
9 Ny. O Tidak Tamat
SD 1.512,90 39,4 Kurang 26 Normal
10 Ny, I SD 946,9 42,4 Kurang 25 Normal
11 Ny. R SMP 2.005,10 69,6 cukup 24,5 Normal
12 Ny.A SMP 1.033,50 41,6 Kurang 22,5 Risiko
KEK
13 Ny. W SD 613,9 16,1 Kurang 23,5 Normal
14 Ny. M SMP 1.586,40 46,4 Kurang 23 Risiko
KEK
15 Ny. R SD 973,9 28,5 Kurang 22,5 Risiko
KEK
16 Ny. N SMA 642,9 30,5 Kurang 23,5 Normal
17 Ny. N SD 1.096 45,1 Kurang 21,5 Risiko
KEK
18 Ny. T SMP 1.998,98 62,28 Cukup 23,5 Normal
19 Ny. N SMP 1.449,10 40,25 Kurang 22,5 Risiko
KEK
20 Ny. F SD 2.125,50 69,2 Cukup 23,5 Normal
21 Ny. D SD 1.899 56,5 Cukup 21 Risiko
KEK
22 Ny. A SMP 1.878,98 54,6 Cukup 19 Risiko
KEK
23 Ny. E SMP 1.120 46,5 Kurang 26 Normal
24 Ny. K SMP 2.100,50 53 Cukup 22,5 Risiko
KEK
KEK
28 Ny. R SMP 995,89 45,5 Kurang 31 Normal
29 Ny. Y Tidak Tamat
SD 1.935,05 55,6 Cukup 26,5 Normal
30 Ny. M Tidak Tamat
SD 2.125,95 55 Cukup 20,5 Risiko
KEK
31 Ny. R SD 1.188,50 45,5 Kurang 21 Risiko
KEK
32 Ny. R SD 1.085,90 45,6 Kurang 26 Normal
33 Ny. E SD 995,56 35,2 Kurang 23,5 Normal
34 Ny. S SD 1,989,5 56,2 Cukup 20 Risiko
KEK
35 Ny. A SMA 989,85 34,85 Kurang 25 Normal
36 Ny. R SD 1.228,50 47 Kurang 21 Risiko
KEK
37 Ny. S SMP 901,5 59,5 Cukup 20 Risiko
KEK
38 Ny. T SMP 1.119,50 54,5 Cukup 19,5 Risiko
KEK
39 Ny. J SMP 1.898,50 60,5 Cukup 23 Risiko
KEK
40 Ny. A SMP 2.005,25 52,95 Cukup 26 Normal
41 Ny. O SD 1.121 46,5 Kurang 25,5 Normal
42 Ny. M SMP 2.100,50 53 Cukup 21 Risiko
KEK
43 Ny. S SMA 1.556,20 46 Kurang 20,5 Risiko
KEK
44 Ny. L SMP 1.985,58 55,8 Cukup 27 Normal
45 Ny. S Tidak Tamat
SD 2.100,00 52,05 Cukup 21,3 Risiko
KEK
46 Ny. M SD 995,89 45,5 Kurang 22 Risiko
KEK
47 Ny. R SMP 1.935,05 55,6 Cukup 26,5 Normal
48 Ny. S SMP 1.096 45,1 Kurang 19,5 Risiko
KEK
49 Ny. R SD 1.998,98 62,28 Cukup 27,6 Normal
50 Ny. E SD 1.449,10 40,25 Kurang 28 Normal
51 Ny. A SD 995,89 45,5 Kurang 21 Risiko
KEK
52 Ny. W SMA 1.934,05 55,6 Kurang
21 Risiko KEK
Ny. S SD 23 KEK
56 Ny. J SD 995,56 35,2 Kurang 25 Normal
57 Ny. R SMP 1,989,5 56,2 Kurang 25,5 Normal
58 Ny. A SD 989,85 34,85 Kurang
21
Risiko KEK
59 Ny. T SMP 1.228,50 47 Kurang
20,5
Risiko KEK
60 Ny. R SD 901,5 59,5 Kurang 20 Risiko
KEK
61 Ny. S SMP 1.119,50 54,5 Kurang 23,5 Normal
62 Ny. N SD 1.898,50 60,5 Cukup 26 Normal
63 Ny. K SD 2.005,25 52,95 Kurang 26 Normal
64 Ny. T SMP 1.121 46,5 Cukup 25,5 Normal
65 Ny. E Tidak Tamat
SD 2.100,50 53 Cukup
21,5
Risiko KEK
66 Ny. S SMP 1.556,20 46 Cukup 23 Risiko
KEK
67 Ny. S SMP 1.985,58 55,8 Kurang 25,4 Normal
68 Ny. I SD 2.100,00 52,05 Cukup
21,3 Risiko KEK
69 Ny. O SD 995,89 45,5 Kurang 27,5 Normal
70 Ny. D SD 1.935,05 55,6 Cukup
22
Risiko KEK
71 Ny. R SMP 1.096 45,1 Cukup 21,5
Risiko KEK 72 Ny. S Tidak Tamat
SD 1.998,98 62,28 Kurang 28,4 Normal
73 Ny. N SD 1.449,10 40,25 Cukup
20 Risiko KEK
74 Ny. N SMP 995,89 45,5 Cukup
21,5
Risiko KEK
75 Ny. S SMP 1.096 45,1 Kurang
19
Risiko KEK
76 Ny. U SD 1.998,98 62,28 Kurang
18,5 Risiko KEK
77 Ny, R SD 1.449,10 40,25 Kurang 20,5 Risiko
KEK
78 NY. N SMP 2.125,50 69,2 Cukup
23
Risiko KEK
79 Ny. F SD 1.899 56,5 Kurang
20,5
Risiko KEK
82 Ny. R SD 2.100,50 53 kurang 24 Normal
=====================================================================
Food Amount energy carbohydr.
_ _ _ _ _ _
Makan Pagi
roti tawar 40 g 109,6 kcal 20,8 g
susu sapi 200 g 131,9 kcal 9,6 g
Meal analysis: energy 241,5 kcal (7 %), carbohydrate 30,4 g (8 %)
Selingan
apel 50 g 29,5 kcal 7,7 g
Meal analysis: energy 29,5 kcal (1 %), carbohydrate 7,7 g (2 %)
Makan siang
nasi putih 150 g 195,0 kcal 42,9 g
daging ayam 50 g 142,4 kcal 0,0 g
telur ceplok 75 g 143,2 kcal 0,8 g
minyak kelapa 10 g 86,2 kcal 0,0 g
Meal analysis: energy 566,9 kcal (16 %), carbohydrate 43,7 g (11 %)
selingan
roti keju 40 g 112,0 kcal 19,8 g
mie ayam 100 g 141,0 kcal 28,3 g
Meal analysis: energy 253,1 kcal (7 %), carbohydrate 48,1 g (12 %)
makan malam
sayur sop 150 g 156,0 kcal 15,8 g
nasi putih 150 g 195,0 kcal 42,9 g
Meal analysis: energy 351,0 kcal (10 %), carbohydrate 58,7 g (15 %)
selingan
biscuit marie susu 40 g 172,4 kcal 31,4 g
Meal analysis: energy 172,4 kcal (5 %), carbohydrate 31,4 g (8 %)
selingan
jus alpukat susu 150 g 142,3 kcal 19,5 g
Meal analysis: energy 142,3 kcal (4 %), carbohydrate 19,5 g (5 %)
makan siang
nasi putih 150 g 195,0 kcal 42,9 g
dendeng sapi 50 g 538,5 kcal 0,0 g
Meal analysis: energy 733,5 kcal (20 %), carbohydrate 42,9 g (11 %)
selingan
biscuit roma 40 g 172,4 kcal 31,4 g
Meal analysis: energy 172,4 kcal (5 %), carbohydrate 31,4 g (8 %)
makan malam
sate ayam 150 g 471,1 kcal 0,0 g
nasi putih 150 g 195,0 kcal 42,9 g
telur dadar 60 g 112,1 kcal 0,7 g
Meal analysis: energy 778,3 kcal (22 %), carbohydrate 43,6 g (11 %)
energy 1799,9 kcal 2036,3 kcal 88 %
water 0,0 g 2600,0 g 0 %
protein 84,1 g(19%) 60,1 g(12 %) 140 %
fat 75,1 g(37%) 69,1 g(< 30 %) 109 %
carbohydr. 192,9 g(44%) 290,7 g(> 55 %) 66 %
dietary fiber 7,8 g 30,0 g 26 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 10,9 g 10,0 g 109 %
cholesterol 445,2 mg - -
Vit. A 604,8 µg 800,0 µg 76 %
carotene 0,0 mg - -
Vit. E (eq.) 2,4 mg 12,0 mg 20 %
Vit. B1 0,5 mg 1,0 mg 50 %
Vit. B2 1,2 mg 1,2 mg 97 %
Vit. B6 1,1 mg 1,2 mg 94 %
tot. fol.acid 111,3 µg 400,0 µg 28 %
Vit. C 6,6 mg 100,0 mg 7 %
sodium 559,7 mg 2000,0 mg 28 %
potassium 1316,3 mg 3500,0 mg 38 %
calcium 278,1 mg 1000,0 mg 28 %
magnesium 164,1 mg 300,0 mg 55 %
phosphorus 907,4 mg 700,0 mg 130 %
iron 6,5 mg 15,0 mg 43 %
zinc 9,9 mg 7,0 mg 142 %
Statistics
LILA Pendidikan Status_Gizi
N Valid 82 82 82
Missing 0 0 0
Mean .4146 .4756 .5366
Percentiles 25 .0000 .0000 .0000
50 .0000 .0000 1.0000
75 1.0000 1.0000 1.0000
KEK
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Risiko KEK 48 58.5 58.5 58.5
Normal 34 41.5 41.5 100.0
Total 82 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Pendidikan Rendah 43 52.4 52.4 52.4
Pendidikan tinggi 39 47.6 47.6 100.0
Total 82 100.0 100.0
PENDIDIKAN
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pendidikan * LILA 82 100.0% 0 0.0% 82 100.0%
Pendidikan * LILA Crosstabulation
LILA
Total Risiko KEK Normal
Pendidikan Pendidikan Rendah Count 27 16 43
% within Pendidikan 62.8% 37.2% 100.0%
Pendidikan tinggi Count 21 18 39
% within Pendidikan 53.8% 46.2% 100.0%
Total Count 48 34 82
% within Pendidikan 58.5% 41.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic Significance (2-
sided)
Exact Sig. (2- sided)
Exact Sig. (1- sided)
Pearson Chi-Square .674a 1 .412
Continuity Correctionb .356 1 .016
Likelihood Ratio .674 1 .411
Fisher's Exact Test .502 .275
Linear-by-Linear Association .666 1 .414
N of Valid Cases 82
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.17.
b. Computed only for a 2x2 table
(Pendidikan Rendah / Pendidikan tinggi) For cohort LILA = Risiko KEK
1.166 .805 1.689
For cohort LILA = Normal .806 .481 1.350
N of Valid Cases 82
STATUS GIZI
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Status_Gizi * LILA 82 100.0% 0 0.0% 82 100.0%
Status_Gizi * LILA Crosstabulation
LILA
Total Risiko KEK Normal
Status_Gizi cukup Count 24 14 38
% within Status_Gizi 63.2% 36.8% 100.0%
kurang Count 24 20 44
% within Status_Gizi 54.5% 45.5% 100.0%
Total Count 48 34 82
% within Status_Gizi 58.5% 41.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic Significance (2-
sided)
Exact Sig. (2- sided)
Exact Sig. (1- sided)
Pearson Chi-Square .623a 1 .430
Continuity Correctionb .319 1 .012
Likelihood Ratio .625 1 .429
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Status_Gizi (cukup / kurang)
1.429 .588 3.468
For cohort LILA = Risiko KEK
1.158 .805 1.665
For cohort LILA = Normal .811 .478 1.373
N of Valid Cases 82