BAB V PENUTUP
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Saran bagi PPTQ Aly-Izzah
Untuk PPTQ Aly-Izzah Benda Sirampog Brebes lebih ditingkatkan lagi program menghfal Al-Qur’an serta program takrir
dan perlu dilaksanakannya ujian tahfidz (MHQ) supaya sebelum menjadi lulusan sudah bisa menghafal Al-Qur’an dengan berkualitas dan berkuantitas.
2. Saran bagi Instruktur
Untuk Ustdzh Tahfidz hendaknya lebih sering lagi memotivasi dan menyemangati Santri Aly-Izzah untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam menghafal Al-Qur’annya.
3. Saran bagi Santri Aly-Izzah
Hendaknya Santri memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya menghafal Al-Qur’an, mengamalkan dan mengajarkannya. Motivasi serta semangat menghafal Al-Qur’an dari diri sendiri dimulai denga niat yang ikhlas dan tulus. perbanyaklah menakrir dan sima’an-sima’an bersama teman serta taat kepada saran dan arahan dari pesntren.
87
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991
Al Hafizh, Abdul Azis Abdul Rauf. Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur’an Da’iyah, Bandung: PT Syaamil Cipta Media, 2004.
Al Hajaj, Ibn Muslim Shahih Bukhari. juz 3, kitab: Bab Mengingat dan Menjaga Hafalan Al-Qur’an, hadits no 5031, Jakarta: Al-Mahira, 2012.
Ansori.Ulumul Qur’an, Jakarta: Rajawali Pers, 2013, cet ke-1.
Baidan, Nashruddin. Metode Penafsiran Al-Qur’an, Pustaka Pelajar, 2000 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, t.th.
Lucas, Bill. Senam Otak Kanan, Bandung: Jabal. 2001
Departemen Pendidikan Nasinal, Kamus Besar bahasa Indonesia.
Djamarah, Saipul Bahri. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT.Rineka Cipta. 2013
Hadi, Amirul dan Haryono. H. Metodologi Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2005, cet. Ke-3.
Harmokom. RI. Pidato Menteri Penerangan pada Munas LPTQ Nasional di Pekan Baru, Riaubtahun 1994.
Herry, Bahirul. Amali, Agar Orang Sibuk Bisa Menghafal Al-Qur’an, Yogyakarta: Pro You, 2012, Cet ke-3.
Hidayatullah, Jalan Panjang Menghafal Al-Qur’an 30 Juz, Jakarta: Pustaka Ikadi, 2016
Khalid bin Al-Laahim. Abdul Karim Mengapa Saya Menghafal Qur'an.
Solo: Daar An-Naba', 2008.
Majdi Ubaid Al-Hafiz, 9Langkah Mudah Menghafal Al-Qur’an, Solo:
Aqwam, 2014.
Makhyaruddin, D. M, Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-Qur’an, Bandung:
Penerbit Naura Book, 2013, cet. 1.
Moleong, Lexy. J. Metodologi Penelitiaan Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1989. cet-1
Muhammad. Ahsin Sakho. Kiat-kiat Menghafal al-Qur’an , Jawa Barat:
Badan Kordinasi TKQ-TPQ- TQA, t.th.
Nata, Abudin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001.
Nawabudin, Abdurrab teknik Menghafal Al-Quran, Bandung : Sinar Baru, 1991, Cet.1.
Pendidikan Departemen Dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka1995.
Qasim, Amjad, Sebulan Hafal Al-Qur’an, Solo: Zam zam, 2008, Cet. 1 Rasyidin-Al, dan Nizar Samsiar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat
Press, 2005.
RI, Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Toha Putra.
Riyadh Saad, Mendidik Anak Cinta Al-Qur’an, Jakarta: Khatulistiwa Press, 2010.
Sa'dulloh. 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur'an, Jakarta : Gema Insani, 2008.
Said, Muttaqien, Menuju Generasi Qur'ani. bekasi : Fima Rodheta. 2006.
Subaha, M. Sudrajat, M. Subaha Dasar-Dasar Penelitiaan Ilmah, Dasar- Dasar Penelitiaan Ilmah, Bandung: CV Pustaka Setia, 2005.
Sugiono, Metode Penelitiaan Pendidikan (Pendekaan Kuantitatif, Kualitati, R & D, Bandung: Alfabeta, 2010.
Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta 1998, cet.
ke-11.
W. Ahsin. Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an, Jakarta:
Bumi Aksara, 1994
Yunus, Mahmud, Sejarah pendidikan islam Di Indonesia, Jakarta: Mutiara, 1979.
Zein, Dr.KH. A. Muhaimin, Metode Pengajaran Tahfidz Al-Qur’an Di Pondok Pesantren, Tsanawiyah, Aliyah dan Perguruan Tinggi, Percetakan Online.com: 2012.
89 Zuhairini dan Ghofir Abdul Metodologi Pembelajaran pendidikan Agama
Islam, Malang: UM Press, 2004.
Tabel 1 Interpretasi Korelasi
Tabel 2 Sarana Prasarana PPTQ Aly-Izzah Tabel 3 Mengetahui manfaat metode takrir
Tabel 4 Pernah menerapkan takrir dalam menghafal
Tabel 5 Pernah Merasakan Nikmatnya Takrir Dalam Menghafal Tabel 6 Melakukan Takrir yang disetorkan setiap hari
Tabel 7 Mengikuti Sima’an Bil-Ghaib guna menakrir hafalan Tabel 8 Merasa takrir itu penting dalam menghafal
Tabel 9 Merasa takrir dilakukan setiap hari dalam menghafal Al-Qur’an Tabel 10 Merasa senang dalam menakrir hafalan
Tabel 11 Merasa takrir bisa dilakukan sendiri Tabel 12 Merasa takrir harus ada teman
Tabel 13 Nilai (skor) Penerapan metode takrir dalam menghafal Al-Qur’an Tabel 14 Mengetahui fadhilah menghafal Al-Qur’an
Tabel 15 Merasa Al-Qur’an itu mudah dihafal dan di ulang-ulang Tabel 16 Merasakan kenikmatan dalam menghafal Al-Qur’an Tabel 17 Merasa senang menghafal Al-Qur’an setiap hari Tabel 18 Menghafal Al-Qur’an karena ada sima’an bil-ghaib Tabel 19 Menghafal Al-Qur’an karena ada sima’an bil-ghaib Tabel 20 Tentang Al-Qur’an dapat menyejukkan hati
Tabel 20 Tiada hari tanpa hafalan Al-Qur’an
Tabel 21 Tentang menghafal Al-Qur’an dengan baik dan lancar setiap setoran hafalan Tabel 22 Nilai (skor)
Tabel 23 Nilai Angket metode takrir (variabel X) dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an (variabel Y) Studi Kasus Santri PPTQ Aly-Izzah benda sirampog brebes
Tabel 24 Nilai Angket Metode Takrir (variabel X) dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an (variabel Y) Studi Kasus Santri PPTQ Aly-Izzah benda sirampog brebes
Jadwal Tahfidz & Takrir Santri
Hari Jam
Tahfidz
Jam Takrir
I
Jam Takrir
II
Jam Mudarasah
Ustadzah Tahfidz
Ustadzah Takrir Senin 5.00
Selesai
10.00- Selesai
13.00- selesai
- Qomariyah
& Nok Maghfuroh
Nyai.
Hj.
Minhatul Izzah
Selasa - - - 5.00-
Selesai
Rabu -
Kamis
Jum’at - - - 5.00-
Selesai
-
Sabtu -
Minggu -
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim
Sebagai ungkapan rasa syukur, Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah swt yang telah melimpahkan rahmatNya kepada penulis, khususnya berupa kekuataan, kesabaran dan kesempatan untuk menyelasaikan skripsi ini. Salawat dan salam penulis tujukan kepada baginda Rosullullah Muhammad saw, yang telah meninggalkan Al- Qur’an dan sunnah sebagai pedoman dalam menjalani hidup dan kehidupan dunia ini. Demikian pula keluarga dan para sahabat setianya yang telah banyak berjasa dalam menjelaskan kedua pedoman hidup tersebut.
Penulis menyadari, bahwa dalam proses penyelasaian skripsi ini telah melibatkan banyak pihak, sekaligus mendapatkan sumbangan dari mereka, baik bersifat materi, fikiran, fasilitas, motivasi dan lain sebagainya yang rasanya sulit diungkapkan satu persatu. Tanpa mengurangi arti penghargaan dan rasa terima kasih kepada pihak, berikut ini secara khusus penulis menyampaikan rasa terima kasih yang seluas-luasnya kepada terhormat:
1. Prof. Dr. Huzaemah Tahido Yanggo, MA., selaku rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.
2. Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Imu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada program Sarjan (S1) IIQ Jakarta dengan berbagai fasilitasnya.
3. Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag., selaku pembimbing yang telah banyak memberikan kritikan dan arahan berharga kepada penulis.
berbagai ilmu pengetahuan dan wawasan kepada penulis selama 7 semester dalam menjalani masa perkuliahan.
5. Seluruh bagian staf bagian Tata Usaha Fakultas Tarbiyah Institut Imu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang telah memberikan banyak informasi terkait perkuliahan dan pengurusan penyelesaian skripsi serta kemudahan pengurusan administrasi kepada penulis.
6. Pimpinanan dan staf perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang telah mempermudah penulis dalam mengakses berbagai informasi dalam penyelasaian skripsi penulis.
7. Ibu Nyai. Hj. Minkhatul-Izzah, selaku pengasuh PPTQ Aly-Izzah Benda Sirampog Brebes yang sudah mengizinkan kepada penulis untuk mengadakan penelitiaan.
8. Ustadzah Qamariyah yang sudah bersedia menyempatkan waktu untuk diwawancarai demi memenuhi kelengkapan data peneliti dalam penulisan skripsi.
9. Kepada Ulfah Ahsanti yang sudah memberikan motivasi dan partisipasi baik tenaga maupun fikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.dalam penulisan skripsi.
10. Kepada seluruh Santri PPTQ Aly-Izzah yang telah membantu penulis dalam proses penelitian skripsi.
11. Orang tua penulis, ayahanda Bapak Fatkhi dan Ibunda Nur Rokhmah yang selalu mendukung, memotivasi, memberikan perhatian yang sangat besar baik moril dan materil dan yang paling penting adalah do’a yang selalu dipanjatkan beliau dalam setiap waktunya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini merupakan hasil kerja keras dan upaya yang maksimal, namun penulis adalah manusia biasa yang tentu masih banyak ditemukan kelemahan dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini, sekaligus membuka luas kepada para pembaca untuk bisa memberikan saran, kritik dan koreksi atas kelemahan dan kekurangan tersebut, terutama mereka yang menekuni bidang pendidikan Al-Qur’an. Dari semua ikhtiar yang penulis lakukan selama ini, kemudian penulis kepada Allah swt sajalah penulis berserah diri dan memberikan penilaian yang terbaik dimataNya. Semoga usaha penulis dan peran serta semua pihak yang terkait, yang penulis tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya di skripsi ini, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi amal jariyah yang Allah swt meridhoinya dan mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari-Nya.
Jakarta, Agustus 2018 Penulis
Isnawati
Kegiatan Harian Setoran Hafalan Santri Aly-Izzah Kepada Ibu Nyai Minkhatul Izzah Benda Sirampog Brebes
Kegiatan Mudarasah Mingguan Berkelompok Santri Aly-Izzah Benda Sirampog Brebes
Kegiatan Takrir Hafalan Al-Qur’an Kepada Ustdzh Qomariyah dan Ustdzah Maghfuroh
Kegiatan Simaan Bil-Ghaib Bulanan Santri Aly-Izzah Benda Sirampog Brebes
Kegiatan Santri Aly-Izzah Takrir Bersama teman
Wisuda Khatmil Qur’an Santri Aly-Izzah Benda Sirampog Brebes
RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap Isnawati, Lahir di Tegal, 20 Januari 1993. Anak Kedua dari 4 bersaudara, Lahir dari kedua orag tua bernama Bpk. Fatkhi dan Ibu Nur. Rokhmah.
Dan mempunyai 1 kakak dan Dua Adik. kakak bernama: Masrukhah (32 tahun) dua Adik bernama:
Tri Kurniasih (19 tahun), Lukman hakim (17 tahun).
Beralamat dukuh Kali Salam Rt/Rw. 004/002. Sitail, Jatinegara, Tegal.
Pendidikan pertama di SD Sitail Jatinegara Tegal (tahun 1999-2004), Kemudian lanjut ke SMPN II Jatinegara Tegal (tahun 2005-2007), setelah lulus lanjut MA Al-Hikmah 1 benda Sirampog Brebes (tahun 2008-2010), lulus dari Madrasah Aliyah lanjut kuliah di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta (tahun 2013-2018).
Selama duduk di bangku sekolah kelas 5 SD pernah meraih Juara I tingkat kecamatan lomba takhfid Juz ‘Amma (Juz 30). Kelas 6 SD meraih juara II tingkat kabupaten. Kemudian di bangku sekolah SMP menjabat sebagai bendahara OSIS dan aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler diantaranya: Pramuka, PMR (Palang Merah Remaja). Selain aktif di organisasi sekolah , aktif juga dalam organisasi masyarakat salah satu diantaranya IPNU. Bersamaan dengan sekolah MA aktif juga dalam kegiatan Jam’iyah Qurro Wal-Hufadz (JQH) dan pernah meraih juara I tingkat kabupaten lomba MHQ 10 juz.
Narasumber : Ibu Nyai Hj. Minkhatul Izzah Jabatan : Pengasuh
Hari/tanggal : 28 juni 2018
Tempat : Pondok Pesantren Aly-Izzah Waktu : 11.00-11.30
Hasil Wawancara
1. S : Menurut Ibu bagaimana kualitas hafalan Santri Aly-Izzah?
J : Kalau dilihat dari segi kualitasnya tidak semua santri lancar hafalannya 100%. Akan tetapi kami bisa melihat hasil akhir ketika 6 bulan sekali pada setiap sima’an targetan/menjelang liburan pondok. Dari kesuluran hafalan yang sudah disetorkan bisa disimak 80% dari 100% yang lancar. Misalkan santri mendapatkan hafalan 10 juz tetapi hanya bisa disimak 8 juz 2. S : Seberapa pentingkah metode takrir dalam meningkatkan hafalan
Al-Qur’an?
J : Karena menghafal tanpa takrir itu tidak akan bisa berjalan dengan lancar. Kami sangat menekankan (wajib) kepada santri Aly-Izzah untuk melakukan takrir dalam kondisi apapun baik untuk takrir yang disetorkan atau takrir sendiri.
3. S : Bagaimana penerapan metode takrir guna hafalan Al-Qur’an santri berkualitas?
J : Takrir yang disetorkan dilakukan setiap hari, dalam sehari ada 2x setoran takrir wajib.
Pertama : ke pada Kh. Izzudin Masruri Pada pukul 10-00-11.00 Kedua : kepada Ustadzah Qomariyah pada pukul 13.00-15.00
Selain takrir yang disetorkan juga ditekankan takrir bersama teman lebih tepatnya sima’an bil-Ghaib 1 juz setiap selesai 1 juz hafalan yang disetorkan.
Sima’an mingguan dilakukan bersama teman setiap jum’at pukul 5.00-7.00
Mudarasah mingguan berkelompok setiap hari selasa pukul 5.00- 7.00.
Sima’an wagean (Khatmil-Qur’an) dilakukan setiap sebulan 1 x pada hari jum’at wage (pukul 13.00 sampai dengan selesai Sima’an targetan yang dilakukan setiap 6 bulan 1 x menjelang liburan pondok pesantren.
4. S : Siapa yang berperan penting dalam memperbaiki hafalan santri Aly-Izzah?
J : Yang berperan penting tentunya dua-duanya antara ustadzah dan santri. terutama santri itu sendiri harus disertai dengan niat karena Allah dan ikhlas untuk menghafal. Terkadang meskipun ustadzah sudah menekankan keistiqamahan dalam takrir dan memotivasi demi kelancaran hafalan santri, tetapi tidak sedikit santri yang hanya melakukan takrir karena tekanan dari pesantren bukan dari diri sendiri atau sekedar menggugurkan kewajiban prosedur pesantren.
5. S : Bagaimana menurut pandangan Ibu tentang kelancaran hafalan santri Aly-Izzah? Dilihat dari hasil usaha atau prestasi menghafal?
J : kelancaran hafalan santri bisa dilihat dari proses dalam menakrir hafalannya. Karena hasil ditentukan oleh prosesnya. Namun setiap santri memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang memiliki kemampuan minim akan tetapi dia memiliki semangat yang tinggi untuk menghafal Al-Qur’an, dengan sabar dan istiqamah menakrir dan menyetorkan hafalannya. Segenap usaha yang dilakukan disertai sikap taatnya kepada ustadzah atas nasikhat dan saran-sarannya.