هاَر ُأ
B. Saran
mad’û dan mensukseskan program pengabdian. Kolaborasi yang dilakukan menjadi sebuah keuntungan supaya bisa meluaskan manfaat.
Adapun faktor penghambat komunikasi dakwah yayasan yaitu, pertama, para penggerak yang masih berstatus mahasiswa. Dan berbedanya tingkat semester, kampus dan rutinitas menjadi kendala untuk mengoptimalkan program-program yang sedang berjalan.
Kedua, minimnya sumber daya manusia yang dimiliki. Kurangnya yang berbakat dalam bidang publikasi, dan pengelolan bakat yang belum diimbangi dengan pembekalan untuk mengembangkan kemampuan para penggerak. Ketiga, adanya stakeholder dan masyarakat yang apatis. Keempat, pemikiran para relawan yang belum sama frekuensi. Hal ini disebabkan latar belakang tiap relawan berbeda-beda, serta masih mementingkan ego atau kepekaan sosial yang kurang.
yang lain pada pengabdian berikutnya. Pergantian kelompok tiap tahun ini yang menjadi kendala saat pengabdian, sehingga melakukan perkenalan dari awal.
3. Salah satunya upaya yayasan untuk mengembangkan media komunikasi dengan memfokuskan peralatan yang diperlukan untuk mempublikasikan dan mendokumentasikan setiap kegiatan. Penulis menyarankan untuk lebih mengusahakan pengembangan sumber daya manusia Yayasan Kampung Al- Qur´an di media sosial, karena melihat perkembangan teknologi dan informasi yang semakin canggih.
4. Mengadakan kegiatan khusus untuk para penggerak aktif supaya memperkuat silaturahmi. Penulis menyarankan untuk lebih merangkul para penggerak yayasan dengan mengadakan kegiatan yang melibatkan semua penggerak seperti, reuni, melakukan social project, dan mengadakan perayaan hari besar Islam.
5. Mengoptimalkan manajemen yang baik untuk mengembangkan program-program yang sudah terealisasikan.
100
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Syamsul Munir, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, cet. 1, 2009.
Arifin, Muhammad, Psikologi Dakwah; Suatu Pengantar Studi, Jakarta: Bulan Bintang, cet. 1, 1977.
Aziz, Moh. Ali, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, Jakarta: Kencana Prenada Media, cet. 2, 2004.
Al-Bayanuni, Muhammad Abu al-Fatah, al-Madkhol ilâ ‘ilm ad- Da’wah, Muassasah ar-Risalah: Beurit, cet. 3, 1995.
Beri, Iklan, “Strategi Komunikasi Dakwah PWNU Provinsi Sumatera Selatan (Studi Pada PWNU Provinsi Sumatera Selatan)”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, 2016. Tidak diterbitkan.
Al-Bukhari, Abu Abdulah Muhammad bin Ismail, Ensiklopedia hadits 1; Shahȋh al-Bukhârȋ 1, terj. Shahȋh al-Bukhârȋ, jilid 1, Masyhar, M.A, dan Muhammad Suhadi, Jakarta: Penerbit Almahira, cet. 1, 2011.
_____, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, Ensiklopedia Hadits 2;
Shahih al-Bukhari 2, terj. Shahȋh al-Bukhârȋ, Dr. Subhan Abdullah, dkk., Jakarta: Almahira, cet. 1, 2012.
Cangara, Hafied, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, Jakarta:
Rajawali Pers, cet.3, 2017.
Cutlip, Scott M., dkk, Effective Public Relations, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, cet. 4, 2011.
Ding, Mariam, “Strategi Dakwah Majelis Agama Islam Wilayah Narathiwat di Pattani Selatan, Thailand”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2015. Tidak diterbitkan.
Faizah, dan Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah; Edisi Pertama, Jakarta: Prenada Media Group, cet. 1, 2006.
Fiske, Jhon, Pengantar Ilmu Komunikasi, terj. Intraduction to Communication Studies, Hapsari Dwiningtyas, Jakarta:
Rajawali Press, cet. 3, 2014.
Ghazali, M. Bahri, Dakwah Komunikatif, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, cet. 1, 1997.
Hair, Dan O’, Gustav W. Friedrich, dan Lynda dee Dixon, Strategic Communication: In Bussiness And the Professions, edisi 6, Jakarta: Kencana, 2009.
Hasan, Abu Rizal, “Strategi Komunikasi Yayasan Irena Center Dalam Membina Muallaf”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2018, Tidak diterbitkan.
Hasanuddin, Hukum Dakwah (Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia), Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, cet. 1, 1996.
Ilahi, Wahyu, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. 1, 2010.
Ismail, A. Ilyas,dan Prio Hotman, Filsafat Dakwah; Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam Edisi Pertama, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, cet. 2, 2013.
Al-Mahira, Al-Qur`an dan Terjemahan, Jakarta: Almahira, cet. 2, 2016.
Ma’arif, Bambang Saiful, Komunikasi Dakwah: Paradigma Untuk Aksi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, cet.1, 2010.
Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. 26, 2009.
Morisson, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, cet. 3, 2014.
Mubarok, Ahmad, Psikologi Dakwah, Jakarta: Pustaka Firdaus, cet. 1, 1999.
Mulyana, Deddy, Komunikasi Efektif; Suatu Pendekatan Lintasbudaya, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. 2, 2005.
Munawwir, Ahmad Warson, Al-Munawwir; Kamus Arab –Indonesia, Surabaya: Pustaka Progessif, cet. 14, 1977.
Munir, Muhammad, Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, Jakarta:
Kencana, cet. 2, 2009.
An-Naisaburi, Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi, Ensiklopedia Hadits 3; Shahih Muslim I, terj. Shahȋh Muslim, Ferdinand Hasmand dkk, Jakarta: Al-Mahira, cet. 1, 2012.
Nata, Abudin, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Group, cet. 1, 2009.
Natsir, M., Fiqhud Dakwah: Jejak Risalah dan Dasar-Dasar Dakwah, Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, cet. 4, 1978.
Omar, M. Toha Yahya, Islam dan Dakwah, Jakarta: AMP Press, cet.
2, 2016.
Romli, Khomsahrial, Komunikasi Organisasi Lengkap, Jakarta: PT Grasindo, 2014.
Ruben, Brent D., Lea P.Stewart, Komunikasi dan Perilaku Manusia, terj. Communication and Human Behavior, Ibnu Ahmad, Jakarta: Rajawali Press, cet. 2, 2014.
Saputra, Wahidin, Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta: Rajawali Pres, cet. 2, 2012.
Sholihat, Anis, “Strategi Komunikasi dalam Aktivitas Dakwah Majelis Rasulullah di Pancoran Jakarta Selatan”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2015. Tidak diterbitkan.
Soyomukti, Nurani, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, cet. 2, 2012.
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, Bandung: Alfabeta, cet. 3, 2014.
Suhandang, Kustadi, Strategi Dakwah: Penerapan Strategi Komunikasi Dalam Dakwah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. 1, 2014.
Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Bandung: CV Pustaka Setia, 2015.
Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al- Ikhlas.
Thalib, Ustadz Muhammad, Al-Qur’an al-Karîm: Tarjamah Tafsiriyah, Yogyakarta: Ma’had An-Nabawy, cet. 2, 2011.
Wawancara dengan Ketua Yayasan Kampung Al-Qur´an, Muhammad Husnan Hasibuan Marzuki, Serpong, 30 Desember 2018-19 juni 2019.
Wawancara dengan Humas Yayasan Kampung Al-Qur´an, Fathur Rahman, Ciputat 10 Juli 2019.
Wawancara dengan panitia Gerakan Kampung Al-Qur´an divisi dokumentasi, Ma’ruf Al-Amin, Serpong 30 Juni 2019.
Wawancara dengan penggerak aktif, Itsam Tsamrotul Fu’adah, 4 Juli 2019.
Wirjana, Bernadine R., Mencapai Manajemen Berkualitas:
Organisasi, Kinerja, Program, Yogyakarta: Andi, 2007.
Yanggo, Huzaemah T, dkk, Petunjuk Teknis Penulisan Proposal dan Skripsi Institut Ilmu Al-Qur´an (IIQ) Jakarta, LPPI IIQ: Jakarta, 2017.
Ya’qub, Ali Mustafa, Sejarah Metode Dakwah Nabi, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008.
Yeemayor, Miss Patimoh, “Strategi dakwah Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Anak Muda (Studi Kasus di Majelis Agama Islam Wilayah Pattani, Thailand)”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Walisongo, 2015, Tidak diterbitkan.
Yusuf, A. Muri, Metode Penelitian:Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, Jakarta: Kencana, cet. 1, 2017.
Sumber dari kitab:
An-Naisaburi, Imam Abi al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj, Shahȋh Muslim, Lebanon: Dar al-Kutub Al-Islamiyah, cet. 5, 2008.
Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, Shahȋh al-Bukhârȋ, jilid 1, al-Qâhirah: Dâr al Hadîts, 2004.
_____, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, Shahȋh al-Bukhârȋ, jilid 3, al-Qâhirah: Dâr al-hadȋts, 2004.
Sumber Dari Website:
Banten, Kabar, “Pengabdian Relawan Kampung Al-Qur´an di Lebak”, https://www.kabar-banten.com/pengabdian-relawan-kampung- al-quran-di-lebak/, diakses tanggal 18 Februari 2019.
Intan, Novita, “65 Persen Masyarakat Indonesia Buta Huruf Al- Qur`an”,
https://www.republika.co.id/berita/duniaislam/islamnusantara/
18/01/17/p2oodi396-65-persen-masyarakat-indonesia-buta- huruf-alquran diakses pada tanggal 8 Januari 2019.
Sasongko, Agung, “Lebak Jalankan Program Maghrib Mengaji”, https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
nusantara/16/03/10/o3tj3e313-lebak-jalankan-program- magrib-mengaji, diakses tanggal 18 Februari 2019.
Narasumber : Muhammad Husnan Marzuki Hasibuan, S.Sos Tempat tanggal lahir : Sumatera Utara, 18 Juli 1994
Jabatan di yayasan : pendiri merangkap ketua
Periode : 2016
Wawancara : secara langsung, dan via whatsapp Hari/tanggal : 30 Desember 2018 sampai selesai
1. Apa yang membedakan Yayasan Kampung Al-Qur´an dengan yayasan yang lainnya?
2. Apa saja visi, misi, dan tujuan Yayasan Kampung Al-Qur´an?
3. Bagaimana cara Yayasan Kampung Al-Qur’an dalam bersaing dengan yayasan yang lain?
4. Bentuk kolaborasi apa yang Yayasan Kampung Al-Qur’an lakukan?
Dalam program apa dan dengan siapa saja kolaborasi yang telah dilaksanakan?
5. Sejauh ini kolaborasi yang dilakukan dengan pemuda di kampung pengabdian seperti apa?
6. Terdapat program-program yang dibawahi Yayasan Kampung Al- Qur’an. Apa saja program-program tersebut? Mengapa membuat program yang bermacam-macam mad’u?
7. Tujuan apa yang ingin dicapai dari pembuatan program tersebut?
Berikan alasan dari masing-masing program Yayasan Kampung Al- Qur’an!
8. Apakah terdapat pengaruhnya dari pengabdian Gerakan Kampung Al-Qur’an di desa-desa? Apakah selesai masa pengabdian di lokasi tersebut terdapat tindak lanjut lagi?
10. Apakah program Gerakan Maghrib Mengaji hanya ada di Kebupaten Lebak, kota Banten atau sudah ada di daerah Garut (lokasi penempatan relawan tahun 2019)?
11. Budaya mengaji Al-Qur’an di Lebak dan di Garut terbilang baik, masyarakat sudah terbiasa dalam hal mengaji. Pertanyaannya apakah kampung-kampung yang ada di Lebak dan di Garut bisa optimal untuk melakukan program menghafal Al-Qur’an? Apakah tenaga pengajar yang ada di kabupaten Lebak dan Garut ini sangat minim?
12. Kenapa program Gerakan Kampung Al-Qur’an itu pelaksanaannya hanya berada di daerah-daerah luar JABODETABEK dibanding di sekitar wilayah jakarta selama empat kali pemberangakatan relawan?
Atau Yayasan Kampung Al-Qur’an mempunyai strategi dalam pengabdian relawan?
13. Bagaimana cara menyeleksi para mahasiswa yang ingin mengikuti program Gerakan Kampung Al-Qur’an? Dan seperti apa caranya mempersiapkan para mahasiswa agar siap mengabdi di daerah pelosok?
14. Upaya apa saja yang dilakukan untuk memotivasi masyarakat agar konsisten mengikuti kegiatan dari program-program Yayasan Kampung Al-Qur’an?
15. Bentuk dukungan apa saja yang diperlukan selama pelaksanaan program Gerakan Kampung Al-Qur’an dan Rumah Tahfidz Kampung Al-Qur´an (RTKQ)?
16. Bagaimana latar belakang berdirinya RTKQ?
17. Siapa saja yang menjadi santri di RTKQ? Dan siapa saja pengajar yang terlibat dalam kegiatan RTKQ?
daerah Lebak dan daerah Serpong?
20. Seperti apa konsep pembelajaran di rumah tahfidz Kampung Al- Qur’an?
21. Bagaimana Strategi komunikasi persuasif yang dilakukan agar masyarakat mau mengikuti program rumah tahfidz?
22. Apa kendala rumah tahfidz yang dialami?
23. Jelaskan apa saja program yang dilakukan dalam rumah tahfidz?
24. Media apa saja yang diperlukan dalam dakwah sebagai sarana informasi?
25. Bagaimana langkah pemantauan program-program yang telah dilaksanakan?
26. Dari setiap kegiatan yang dilaksanakan, sudahkah dilakukan evaluasi dari setiap kegiatan? Dan bagaimana bentuk evaluasinya?
27. Bagaimana starategi perencanaan Yayasan Kampung Al-Qur’an dalam berkolaborasi dengan stake holder, pemerintah daerah, dan pihak-pihak lainnya?
28. Hambatan dan kesulitan apa yang pernah dialami pada program Gerakan Kampung Al-Qur’an?
29. Bagaimana cara menghadapi penggerak dan panitia yang tidak aktif atau kurang responsif
30. Untuk saat ini pembekalan dari Yayasan Kampung Al-Qur’an ini apa sudah berjalan?
31. Apakah ada respon masyarakat yang buruk tentang Gerakan Kampung Al-Qur’an? Jika ada, bagaimana menanggapinya?
lainnya? Dan seperti apa starateginya?
33. Apakah ada strategi yang diterapkan untuk memperoleh dukungan?
34. Apa saja yang dilakukan sebelum pemberangkatan, pengabdian, dan setelah pengabdian Gerakan Kampung Al-Qur`an?
35. Sudah dimanakah gerakan kampung Al-Qur’an dilakukan?
36. Apresiasi apa yang sudah didapat oleh Yayasan Kampung Al-Qur’an selama empat tahun terakhir menjalankan program-programnya?
37. Seperti apa langkah-langkah Yayasan Kampung Al-Qur’an dalam memutuskan strategi yang sesuai dengan tujuan dan sasaran dakwah yang telah ditetapkan?
38. Faktor penghambat yang dimiliki Yayasan Kampung Al-Qur’an?
39. Faktor pedukung apa yang didapat Yayasan Kampung Al-Qur’an?
40. Indeks prestasi apa yang telah dicapai Yayasan Kampung Al-Qur’an?
41. Bagaimana penerapan komunikasi organisasi dalam Yayasan Kampung Al-Qur’an?
42. Apa dibatasi kuota santri yang belajar?
43. bagaimana langkah-langkah membuat masyarakat tertarik atau mau mengikuti program dari Gerakan Kampung Al-Qur`an?
44. Bagaimana proses atau tahapan dalam membuat program-program yang ada di Yayasan Kampung Al-Qu`ran?
Tempat/tanggal lahir : Garut, 16 Mei 1997 Jabatan : divisi program
Periode : 2017-2018
Wawancara via : whatsapp
Hari/ tanggal : Kamis, 4 Juli 2019
1. Apa yang membedakan Yayasan Kampung Al-Qur´an dengan yayasan yang lainnya?
2. Bagaimana cara Yayasan Kampung Al-Qur´an dalam bersaing dengan yayasan yang lain?
3. Bentuk kolaborasi apa yang Yayasan Kampung Al-Qur´an lakukan?
Dalam program apa dan dengan siapa saja kolaborasi yang telah dilaksanakan?
4. Sejauh ini kolaborasi apa yang sudah dilakukan dengan organisasi ke kepemudaan?
5. Apakah terdapat pengaruhnya dari pengabdian Gerakan Kampung Al-Qur´an di desa-desa? Apakah selesai masa pengabdian di lokasi tersebut terdapat tindak lanjut lagi?
6. Apakah kerjasama Yayasan Kampung Al-Qur´an juga dengan Program gerakan maghrib mengaji ?
7. Budaya mengaji Al-Qur’an di Lebak dan Garut terbilang baik, masyarakat sudah terbiasa dalam hal mengaji. Pertanyaannya apakah kampung-kampung yang ada di Lebak dan di Garut bisa optimal untuk melakukan program menghafal Al-Qur’an?
8. Kenapa program Gerakan Kampung Al-Qur´an itu pelaksanaannya hanya berada di daerah-daerah luar JABODETABEK dibanding di sekitar wilayah jakarta selama empat kali pemberangakatan relawan?
9. Bagaimana cara menyeleksi para mahasiswa yang ingin mengikuti program Gerakan Kampung Al-Qur’an? Dan seperti apa caranya mempersiapkan para mahasiswa agar siap mengabdi di daerah pelosok?
10. Bagaimana latar belakang berdirinya rumah tahfidz Kampung Al- Qur´an?
11. Bagaimana penerapan komunikasi organisasi dalam Yayasan Kampung Al-Qur’an?
12. Apa saja faktor penghambat yang dimiliki Yayasan Kampung Al- Qur’an?
13. Apa saja faktor pedukung yang didapat Yayasan Kampung Al- Qur’an?
Jabatan : Humas
Periode : 2017- sekarang
Wawancara : Via whatsapp
Jabatan : Humas
Hari/tanggal : Rabu, 10 Juli 2019
1. Terdapat program-program yang dibawahi Yayasan Kampung Al- Qur´an. Apa saja program-program tersebut? Mengapa membuat program yang bermacam-macam mad’u?
2. Upaya apa saja yang dilakukan untuk memotivasi masyarakat agar konsisten mengikuti kegiatan dari program-program Yayasan Kampung Al-Qur´an?
3. Tujuan apa yang ingin dicapai dari pembuatan program tersebut?
Berikan alasan dari masing-masing program Yayasan Kampung Al- Qur´an!
4. Bentuk dukungan apa saja yang diperlukan selama pelaksanaan program Gerakan Kampung Al-Qur´an dan rumah Tahfidz?
5. Bagaimana proses pembuatan rumah tahfidz di lokasi pengabdian daerah Lebak dan daerah Serpong?
6. Media apa saja yang diperlukan dalam dakwah sebagai sarana informasi?
7. Apa kendala rumah tahfidz yang dialami?
8. Bagaimana strategi komunikasi untuk membujuk agar masyarakat mau mengikuti program rumah tahfidz?
9. Apa saja faktor penghambat komunikasi dakwah Yayasan Kampung Al-Qur´an?
11. Hambatan dan kesulitan apa yang pernah dialami pada program Gerakan Kampung Al-Qur´an?
12. Bagaimana cara menghadapi penggerak dan panitia yang tidak aktif atau kurang responsif?
13. Apakah ada respon masyarakat yang buruk tentang Gerakan Kampung Al-Qur´an? Jika ada, bagaimana menanggapinya?
14. Bagaimana starategi perencanaan Yayasan Kampung Al-Qur’an dalam berkolaborasi dengan stake holder, pemerintah daerah, dan pihak-pihak lainnya?
15. Apakah ada hambatan dalam menjalin hubungan atau kolaborasi dengan stake holder, pemerintah daerah, dan pihak-pihak yang terkait lainnya?
16. Bagaimana langkah pemantauan program-program yang telah dilaksanakan?
17. Apakah ada respon masyarakat yang buruk tentang Gerakan Kampung Al-Qur´an? Jika ada, bagaimana menanggapinya?
18. Seperti apa langkah-langkah Yayasan Kampung Al-Qur´an dalam memutuskan strategi yang sesuai dengan tujuan dan sasaran dakwah yang telah ditetapkan?
19. Kebijakan apa yang ditentukan dalam menjalankan program di Yayasan Kampung Al-Qur`an?
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 27 Agustus 1997
Jabatan : Divisi dokumentasi Panitia Gerakan Kampung Al-Qur´an
Periode : 2018-2019
Wawancara : langsung Tanggal wawancara : 30 Juni 2019
1. Bagaimana tanggapan anda selama menjadi koordinasi tim dokumentasi Gerakan Kampung Al-Qur`an?
2. Apa yang harus dibenahi dalam media yang dimiliki ?
3. Bagaimana solusi anda menghadapi masalah dalam tim dokumentasi?
Lampiran:
Interview calon relawan Silaturahmi dengan Bupati dan
Wakil Bupati Lebak, Banten
Pembagian Iqra’ dalam program Gerakan Kampung Al-
Qur´an di kab. Lebak, Banten
Pelaksanaan program menghafal Al-Qur´an saat pengabdian
Pelepasan relawan di kantor Bupati Lebak, Banten
Wawancara dengan
ketua Yayasan Kampung Al-Qur´an
Wawancara dengan koordinator divisi
Dokumentasi Kegiatan belajar mengaji dan tahsin di Rumah Tahfidz
Kampung Al-Qur´an
Sekretariat Yayasan Kampung Al-Qur´an sekaligus rumah tahfidz
Musyawarah pengurus dan
panitia untuk mahasiswa yang lulusan
Acara Bedah Buku yang bekerjasama dengan Jamiyyah Ĥafadzah Al-Qur´an dan Bayt Al-
Qur´an
Cek plagiat via online di wibesite
Siti Nuurul Laiili, nama panggilan Laili dilahirkan di kota Jakarta pada 25 September 1996. Anak kedua dari dua bersaudara pasangan dari H. Syachronudin Asy dan Siti Masruroh. Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 01 Pagi bertempat di Kecamatan Jagakarsa, Kelurahan Ciganjur pada tahun 2005. peneliti juga melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 131 Jakarta, Kecamatan Jagakarsa, dan tamat pada tahun 2012, kemudian melanjutkan Madrasah Aliyah (MA) di MA HM TRIBAKTI Lirboyo pada tahun 2012 dan selesai tahun 2014. Di tahun itu penulis juga pernah berada di bawah asuhan Almarhum K.H. Imam Yahya Mahrus yaitu di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Putri (PP. HM)Al-Mahrusiyah, Lirboyo, Kediri.
Pada tahun 2015, penulis melanjutkan pendidikan di Institut Ilmu Al- Qur´an (IIQ) Jakarta, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Penulis juga pernah di bawah asuhan Dr. K.H. Ahmad Fathoni, Lc., M.A. di Pesantren Takhasus IIQ Jakarta. Selama di pesantren, penulis mempelajari tahsin dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan Al-Qur´an. Ia juga menghafalkan Al-Qur´an kepada instruktur tahfidz di pesantren. Saat ini penulis fokus terhadap pendidikannya dan menyelesaikan S1 di IIQ Jakarta.
i
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Siti Nuurul Laiili NIM. 15220015
Pembimbing:
Sofian Effendi, S.Th.I, MA
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI) FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR´AN (IIQ) JAKARTA 1440 H/2019 M
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Strategi Komunikasi Dakwah di Kampung Al- Qur´an ” yang disusun oleh Siti Nuurul Laiili Nomor Induk Mahasiswa:
15220015 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan ke sidang munaqasyah.
Jakarta, 30 Juli 2019 Pembimbing,
Sofian Effendi, S.Th.I, MA
iii
Skripsi dengan judul “Strategi Komunikasi Dakwah di Kampung Al-Qur´an”
oleh Siti Nuurul Laiili dengan NIM 15220015 telah diujikan pada sidang Munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur´an (IIQ) Jakarta pada tanggal 5 Agustus 2019. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial. (S. Sos).
Jakarta, 5 Agustus 2019
Dekan Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur´an (IIQ) Jakarta,
Dr.H. M. Ulinnuha Lc, MA.
Sidang Munaqasyah
ERNYATAAN PENULIS
Sekretaris Sidang,
Mamluatun Nafisah, M.Ag Ketua Sidang,
Dr. Nadjematul Faizah, M.Hum.
Penguji I,
Isman Iskandar, M. Sos.
Penguji II,
Upi Zahra, S.Sos. I., M.I.Kom.
Pembimbing,
Sofian Effendi, S.Th.I, MA
iv
PERNYATAAN PENULIS Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Siti Nuurul Laiili
NIM : 15220015
Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 25 September 1996
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Strategi Komunikasi Dakwah di Kampung Al-Qur`an” adalah benar-benar asli karya saya kecuali kutipan- kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 30 Juli 2019
Siti Nuurul Laiili
v MOTTO
“Sekecil apapun kepercayaan jangan dikhianati.”
(K.H.R. Syarif Rahmat. SQ,MA)
“Sekecil apapun kegagalan bangkit, lalu coba lagi.”
vi
PERSEMBAHAN
Teruntuk Abi dan Umi yang telah merawat dan membesarkan tanpa kenal lelah, serta mencurahkan segala usaha hingga mencapai pendidikan di bangku perkuliahan. Semoga selalu dalam lindungan dan mendapatkan curahan rahmat-Nya serta mendapat kebahagian di dunia dan akhirat.
Teruntuk adik kandung Saya, Nur Qomariyah, dan keluarga besar saya.
Teruntuk alm. Abah Kyai Imam Yahya Mahrus, dan para guru yang sudah berjasa memberikan ilmunya. Dan kepada Almamater saya Institut Ilmu Al- Qur´an (IIQ) Jakarta.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur dihaturkan kepada Allah Swt.
yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Dakwah Yayasan Kampung Al-Qur´an. Tidak lupa sholawat serta salam semoga selalu dicurahkan kepada junjungan kita Rasulullah yakni Nabi Muhammad saw, semoga kita termasuk ke dalam golongan umatnya yang mendapat syafa‟at di akhir zaman kelak. Ȃmîn ya rabb al-„Ȃlamîn.
Rasa terima kasih tidak terhingga atas segala dukungan, dan bimbingan kepada:
1. Rektor Institut Ilmu Al-Qur´an (IIQ) Jakarta, Ibu Prof. Dr. Hj.
Huzaemah T. Yanggo, MA. Warek I IIQ Jakarta Ibu Dr. Hj.
Nadjematul Faizah, SH., M. Hum. Warek II IIQ Jakarta Bapak Dr. H.
M. Dawud Arif Khan, SE., M.SI.,Ak.,CPA. Warek III IIQ Jakarta Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag.
2. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Bapak Dr.H. M. Ulinnuha Lc, MA.
3. Ka Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bapak KH. Haris Hakam, SH, MA.
4. Dosen pembimbing, Bapak Sofian Effendi, S.Th.I, MA yang mengarahkan, memberi perhatian, saran, dan semangat setiap konsultasi.
5. Dosen penguji skripsi Saya, yaitu Bapak Isman Iskandar, M. Sos dan Ibu Upi Zahra, S.Sos. I., M.I.Kom yang sudah meluangkan waktunya untuk membimbing Saya.