• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi 1. Pengertian Strategi

لا

A. Strategi Komunikasi 1. Pengertian Strategi

Strategi berasal dari istilah bahasa Yunani, yang aslinya berarti “seni singa jendral” atau kapal sang jendral”.1 Menurut Stephen Robbins dalam bukunya Morisson, mendefinisikan strategi sebagai: “Penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.”2

Strategi dalam suatu kegiatan dapat diartikan sebagai langkah- langkah operasional dalam menuju terlaksananya suatu kegiatan yang merupakan taktik untuk mencapai suatu tujuan dari kegiatan itu, dalam pengertian berhasil dengan baik dalam mencapai sasaran yang dikehendaki.3

Istilah strategi dan taktik sering kali dikacaukan. Strategi, yang dipinjam dari istilah militer, adalah keputusan penting pada masa perang, seperti apakah akan menggunakan misi atau pemboman udara. Strategi mempresentasikan rencana permainan keseluruhan.

Taktik adalah keputusan yang dibuat selama jalannya perang. Taktik merepresentasikan keputusan di lapangan yang dibutuhkan karena perkembangan setelah rencana strategis diimplementasikan.

1 Kustadi Suhandang, Strategi Dakwah: Penerapan Strategi Komunikasi Dalam Dakwah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), cet. 1. H. 81

2 Morisson, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), cet. 3, h. 152

3 M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), cet.

1, h. 21

Karenanya, taktik adalah keputusan atau tindakan yang dilakukan agar strategi sesuai dengan kenyataan dan situasi medan perang.4

Dengan demikian, strategi bukanlah [asal mengambil] langkah atau tindakan [yang sia-sia], melainkan langkah dan tindakan yang telah dipikirkan dan dipertimbangkan baik buruknya, dampak positif dan negatifnya dengan matang, cermat, dan mendalam. Dengan langkah strategi akan menimbulkan dampak yang luas dan berkelanjutan. Karena itu, strategi dapat pula disebut sebagai langkah cerdas.5

2. Pengertian Komunikasi

Komunikasi sebagai kata benda (noun), communication, berarti (1) pertukaran simbol, pesan, dan informasi; (2) proses pertukaran antar individu melalui simbol yang sama; (3) seni untuk mengekspresikan gagasan; (4) ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi.6

Arti komunikasi secara terminologi yakni suatu aktifitas yang dilakukan seseorang untuk menyampaikan suatu pesan terhadap orang lain, agar orang tersebut melakukan seperti apa yang dimaksud oleh yang menyampaikan pesan itu (sama antara yang memesan dan yang dipesan).7

Komunikasi adalah salah satu dari aktivitas manusia yang dikenali oleh semua orang namun sangat sedikit yang dapat mendefinisikannya secara memuaskan. Komunikasi mempunyai variasi definisi yang tidak terhingga seperti; saling berbicara satu

4 Scott M. Cutlip, dkk, Effective Public Relations, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), cet. 4, h. 360

5 Abudin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), cet, 1, h. 207

6 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), cet. 1, h.

7 M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif, h. 4

sama lain, televisi, penyebaran informasi, gaya rambut kita, kritik sastra, dan masih banyak lagi.8

Menurut Frank E. X. Dance dalam bukunya Suryanto, menginventarisasi 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan para ahli. Dari sekian banyak definisi komunikasi tersebut, dapat dicermati beberapa definisi berikut.9

a. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol- simbol, seperti kata-kata, gambar, angka dan lain-lain.

b. Komunikasi adalah mekanisme yang menimbulkan pengetahuan dan berkembangnya hubungan manusia, semua lambang pikiran bersama, sarana untuk menyiarkannya dalam ruang dan merekam dalam waktu. Mekanisme ini mencangkup ekspresi wajah, gerak-gerik, suara, kata-kata, tulisan, percetakan, kereta api, telegram, telepon, dan sebagainya yang merupakan penemuan untuk menguasai ruang dan waktu.

c. Komunikasi adalah proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.

Dapat disimpulkan komunikasi merupakan proses pertukaran informasi baik dalam bentuk gagasan emosi, simbol- simbol, ekspresi wajah, dan dalam bentuk bahasa tubuh lainnya yang ditujukan kepada komunikan untuk memperoleh umpan balik yang berbentuk tujuan atau kesepakatan bersama.

Dalam bukunya Nurani Soyomukti, mengatakan

“Komunikasi juga dapat dilihat dari jumlah orang yang terlibat

8 Jhon Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, terj. Intraduction to Communication Studies, Hapsari Dwiningtyas, (Jakarta: Rajawali Press, 2014), cet. 3, h. 1

9 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 50

(antara komunikator atau komunikan). Dari konteks ini, komunikasi dapat dibedakan atas satu orang, banyak orang (lebih dari satu orang, kelompok kecil, kelompok besar, atau organisasi, dan massa.”10

3. Komunikasi Efektif

Menurut Millard J. Bienvenue yang dikutip oleh faizah S,Ag. dan Lalu Muchsin Effendi, Lc., MA bahwa komunikasi yang efektif harus berproses timbal balik. Agar saluran komunikasi tetap terbuka bagi kedua belah pihak, maka keduanya harus bekerja sama, karena tujuan komunikasi ialah menyediakan saluran-saluran bagi pengiriman pesan yang mencangkup kedua belah pihak.11

Menurut Steward L. Tubbs, komunikasi dapat dikatakan efektif apabila paling tidak menimbulkan lima hal:12

a. Pengertian

Yaitu penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti apa yang dimaksud oleh komunikator

b. Kesenangan

Komunikasi ini disebut juga komunikasi fasis (phatic communication) yang dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan. Komunikasi menjadikan hubungan antar individu menjadi hangat akrab, dan menyenangkan.

c. Pengaruh pada sikap

Komunikasi sering juga dilakukan untuk memengaruhi orang lain, seperti seorang katib yang ingin membangkitkan sikap

10 Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), cet. 2, h. 98

11 Arifin M., Psikologi Dakwah; Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977), cet. 1, h. 99-100

12 Faizah & Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006), cet. 1,h. 146-147

keagamaan dan mendorong jama‟ah beribadah dengan baik, atau seorang politisi yang ingin menciptakan citra yang baik kepada publik pemilihnya, dan lain-lain.

d. Hubungan makin baik

Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungan- hubungan sosial yang baik. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa bertahan sendiri, manusia selalu berkeinginan untuk berhubungan dengan orang lain secara positif.

e. Tindakan

Menimbulkan tindakan nyata merupakan indikator efektivitas yang paling penting. Karena untuk menimbulkan tindakan, seseorang harus berhasil terlebih dahulu menanamkan pengertian, membentuk, dan mengubah sikap atau menumbuhkan hubungan baik. Tindakan merupakan hasil kumulatif seluruh proses komunikasi.

Untuk menjadi komunikator yang efektif, kita harus berusaha menampilkan komunikasi (baik verbal ataupun non verbal) yang disengaja seraya memahami budaya orang lain. Tetapi kita harus mengantisipasi bahwa pesan verbal dan nonverbal yang disampaikan orang lain mungkin tidak sengaja, baik dalam arti di luar kesadarannya ataupun dalam arti ia tidak menggunakan pesan yang sesuai dengan budaya kita.13

4. Strategi Komunikasi

Strategi menghasilkan gagasan dan konsepsi yang dikembangkan oleh praktisi. Karena itu pakar strategi tidak saja lahir dari kalangan yang memiliki latar belakang militer, tapi juga dari

13 Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif; Suatu Pendekatan Lintasbudaya, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2005), cet. 2, h. 5

profesi lain, misalnya pakar strategi Henry Kissinger, berlatar belakang sejarah, Thomas Schelling berlatar belakang ekonomi, dan Albert Wohlsetter berlatar belakang matematika.14

Menurut Kustadi Suhandang, strategi komunikasi bisa dikatakan sebagai suatu pola pikir dalam merencanakan suatu kegiatan mengubah sikap, sifat, pendapat, dan perilaku khalayak (komunikan, hadirin, atau mad‟ȗ), atas dasar skala yang luas melalui penyampaian gagasan-gagasan.15

Dalam menangani masalah komunikasi, para perencana dihadapkan pada sejumlah persoalan, terutama dalam kaitannya dengan strategi penggunaan sumber daya komunikasi yang tersedia untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.16

Salah satu teori strategi komunikasi adalah yang dinyatakan oleh Dan O‟Hair et.al dalam bukunya Strategic Communication in Bussiness and The Profesions, bahwa strategi komunikasi berarti memanfaatkan potensi Anda di empat area utama:17

a. Pengetahuan situasional: Pengetahuan situasional adalah informasi yang anda punya (atau anda kumpulkan) tentang syarat-syarat agar komunikasi sukses di dalam konteks tertentu. Peluang komunikasi akan meningkat jika Anda tahu hal-hal yang tepat.

b. Penentuan tujuan: setiap situasi komunikasi dapat dilihat sebagai aktivitas penentuan tujuan. Anda akan lebih mungkin

14 Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif; Suatu Pendekatan Lintasbudaya, h. 5

15 Kustadi Suhandang, Strategi Dakwah, h. 86

16 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), cet. 3, h. 64

17 Dan O‟ Hair, Gustav W. Friedrich, dan Lynda dee Dixon, Strategic Communication: In Bussiness And The Professions edisi 6, (Jakarta: Kencana, 2009), cet. 1, h. 30

berkomunikasi jika anda menentukan tujuan yang jelas dan tepat untuk diri anda sendiri.

c. Kompetensi komunikasi: Ketika Anda merancang komunikasi strategis, Anda memilih sejumlah faktor seperti tipe pesan saluran, gaya penyampaian yang menenunjukkan pemahaman Anda tentang nilai dan kebutuhan organisasi. Kompetensi komunikasi juga membutuhkan penyesuaian yang tepat dengan tuntutan situasi.

d. Manajemen Kecemasan: didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengontrol kegugupan, rasa takut, stres, dan kecemasan yang berhubungan dengan tindakan komunikasi.

Pemilihan strategi merupakan langkah krusial yang memerlukan penanganan secara hati-hati dalam perencanaan komunikasi, sebab jika pemilihan strategi salah atau keliru maka hasil yang diperoleh bisa fatal, terutama kerugian dari segi waktu, materi dan tenaga. Oleh karena itu strategi juga merupakan rahasia yang harus disembunyikan oleh para perencana.18 Pemilihan strategi sangat penting untuk tujuan dakwah Yayasan Kampung Al-Qur´an.

Untuk memudahkan dalam menjelaskan strategi dakwah Yayasan Kampung Al-Qur´an, maka penulis mengembangkan atau menggunakan teori Cutlip Center Broom strategi perencanaan (Strategi Planning), yang terdiri dari:19

1. Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program;

2. Melakukan identifikasi khalayak tertentu;

18 Dan O‟ Hair, Gustav W. Friedrich, dan Lynda Dee Dixon, Strategic Communication: In Bussiness And the Professions edisi 6, h. 65

19 Iklan Beri, “Strategi Komunikasi Dakwah PWNU Provinsi Sumatera Selatan (Study Pada PWNU Provinsi Sumatera Selatan”, Skripsi, (Palembang: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah, 2016), h. 11, t.d.

3. Menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan dipilih dan;

4. Memutuskan strategi yang akan digunakan.

Dokumen terkait