• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

4.2 Saran

Dengan penjelasan mengenai Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. A Dan Tn. H pada gerontik dengan diabetes mellitus tipe II yang dilakukan terapi relaksasi

autogenic Di Puskesmas Talun Kabupaten Cirebon diharapkan dapat memberikan gambaran dasar tentang diabetes melitus pada lansia dan cara penanganannya.

Dalam hal ini perawat harus bisa lebih memahami dan mendalami materi yang terkait sebagai penunjang terutama dalam melakukan asuhan keperawatan diabetes pada lansia

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Nur & Ledy, M.A. 2016. Asuhan Keperawatan pada Sistem Endokrin dengan Pendekatan NANDA NIC NOC. Jakarta: Salemba Medika.

Angraini, S. S., Ibrahim, I., & Nur, S. A. (2020). Pengaruh Daun Sirih Merah Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 11(2), 271– 281.

Aprilani, S., Warsono, W. (2023). Terapi Relaksasi Autogenik Dapat Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Ners Muda, Vol (2). https://doi.org/10.26714/nm.v4i2.10552.

Apriyanti M. (2018). Meracik Sendiri Obat Dan Menu Sehat Bagi Penderita Diabetes Mellitus. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Astuti, A. W. (2020). Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadap Gula Darah Pada Pasien Dm Tipe 2. Indonesian Journal of Health Development, 2(2), 137–

144. https://doi.org/10.52021/ijhd.v2i2.37

Bakri, M. H. (2021). Asuhan Keperawatan Keluarga. Pustaka Mahardika.

Basri, B., Utami, T., & Mulyadi, E. (2020). Konsep Dasar Dokumentasi Keperawatan. Media Sains Indonesia.

Brunner & Suddarth,.2018.Buku ajaran keperawatan medikal bedah edisi 12.Jakarta:EGC

Dewi, Rosliana. (2021). Teknik Relaksasi Autogenik Terhadap Kualitas Tidur, Fatique dan Nyeri Pada Pasien Kanker Payudara. Yogyakarta: Budi Utama.

Dewi, S. R. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Penerbit Deepublish.

Dinas Kesehatan Jawa Barat (DINKES JABAR). 2022. Jumlah Penderita Diabetes Melitus Berdasarkan Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

https://opendata.jabarprov.go.id/id/dataset/jumlah-penderita-diabetes- melitus - berdasarkan-kabupatenkota-di-jawa-barat

Hadi, S. (2016). Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif Pada Skripsi [Examination of the Validity of Qualitative Research Data on Thesis].

Ilmu Pendidikan, 22(1), 21–22

Infodatin. (2018). Hari Diabetes Sedunia Tahun 2018. Infodatin Kemenkes RI.

Insani, W.R.A., Widiastuti, A. (2020). Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadap Gula Darah Pada Pasien Dm Tipe 2. Indonesian Journal of Health Development. Vol.2 (2).

International Diabetes Federation (IDF). International Diabetic Federation Diabetic Atlas 10th edition. IDF; 2021.

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Infodatin tetap produktif, cegah, dan atasi Diabetes Melitus 2020. In Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (pp. 1–10).

Kholifah, S. N. (2020). Modul Bahan Ajar Keperawatan Gerontik (Vol. 21, Issue 1).PusdikSDMKesehatan.http://journal.umsurabaya.ac.id/index.php/JKM/

article/view/2203

Kholifah, Siti Nur dan Wahyu Widagdo. (2016) .Keperawatan Keluarga dan Komunitas.Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Limbong, M., Jaya, R. D., & Ariani, Y. (2015). Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Pancoran Mas Depok. Jurnal Skolastik Keperawatan, 1(1), 21–

28.

Nadirawati. (2018). Asuhan Keperawatan Keluarga Teori dan Aplikasi Praktik.

PT Refika Aditama.

Ningrum, R.A. Alma, Murti, C., Hasanah, U., & Ludiana. (2021). Penerapan Relaksasi Autogenik Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Application. Jurnal Cendikia Muda, 1(4), 549–

553.

Pangaribuan, R. (2017). Persepsi Perawat Terhadap Prinsip-Prinsip Etik Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Di ICU Rumah Sakit TK. II Putri Hijau Medan. Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan, 1(1), 37. https://doi.org/10.34008/jurhesti.v1i1.6

PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (Definisi dan Indikator Diagnosis). DPP PPNI.

PPNI. (2018a). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (Definisi dan Tindakan Keperawatan). DPP PPNI.

PPNI. (2021). Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan (1st ed.).

DPP PPNI.

Pratiwi, P. dkk, 2014, Pengaruh Stres Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Pasien Diabetes Melitus yang Menjalani Hemodialisa di RSUD dr. H.

Abdoel Moeloek Bandar Lampung

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2013.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.

http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop _20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf – Diakses Januari 2024.

Safitri, Y., & Nurhayati, I. (2020). PENGARUH PEMBERIAN SARI PATI BENGKUANG (Pachyrhizus Erosus) TERHADAPKADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II USIA 40- 50 TAHUN DI KELURAHAN BANGKINANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG KOTA TAHUN 2018. Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3), 248–253.

Salamung, N., Pertiwi, M. R., Ifansyah, M. N., Riskika, S., Maurida, N., Primasari, N. A., Rumbo, H., & Al., E. (2021). Keperawatan Keluarga (Family Nursing). In Duta Media Publishing.

Sari, N. (2020). Pengaruh diabetes self management education melalui media buku pintar terhadap komutmen perawatan diri penderita diabetes mellitus tipe 2. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Indralaya.

Senja, A., & Prasetyo, T. (2019). Perawatan Lansia Oleh Keluarga dan Care Giver. Bumi Medika.

Setiawan. (2016). Teori & Praktek Keperawatan Keluarga. Unnes Press.

Silvia, K. B. (2021). Teknik Relaksasi Autogenik Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Dengan Masalah Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan. MAHESA: MALAHAYATI HEALTH

STUDENT JOURNAL, 1(3), 484.e1-484.e2.

https://doi.org/10.1016/j.ajodo.2021.07.002

Soelistijo, S. (2021). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021. Global Initiative for Asthma, 46.

www.ginasthma.org.

Suciana, F., Daryani, Marwanti, Arifianto, A. 2019. Penatalaksanaan 5 Pilar Pengendalian DM Terhadap Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2, Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 9 No 4 (2019), Hal 311-318.

Sunaryo, Wijayanti, R., & Kuhu, M. M. (2015). Asuhan Keperawatan Gerontik.

CV. Andi Offset.

Susanti, E. F. N. (2019). Gambaran faktor risiko terjadinya diabetes melitus pada penderita diabetes melitus tipe 2. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1– 14. http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/71368.

Wahyuni, A., Kartika, I. R., & Pratiwi, A. (2018). Relaksasi Autogenik Menurunkan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Real in Nursing Journal, 1(3), 133. https://doi.org/10.32883/rnj.v1i3.475

Williams, L.S. & Hoppers, P.D. (2015). Understanding Medical Surgical Nursing (5th ed.) Philadelphia: F.A Davis Company.

Windayanti, K. A. (2022). ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN INTERVENSI RELAKSASI AUTOGENIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 [Poltekkes Kemenkes Denpasar]. http://repository.poltekkes- denpasar.ac.id/9248/

Yahya, S.Z., dkk (2023) Buku Panduan Praktik Belajar Lapangan Keperwatan Keluarga & Gerontik.

LAMPIRAN

Lampiran 1 Satuan Acara Penyuluhan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Topik : Terapi Relaksasi Autogenik Pada Gerontik Dengan DM B. Sasaran :

1. Sasaran Program : Keluarga dengan Lansia Penderita Diabetes Mellitus

2. Sasaran Penyuluhan : Lansia Penderita Diabetes Mellitus C. Tujuan :

1. Tujuan Instruksional Umum :

Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit Lansia memahami tentang Terapi Relaksasi Autogenik pada pasien Diabetes Mellitus.

2. Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, Lansia mampu : a. Menjelaskan pengertian Terapi Relaksasi Autogenik

b. Menyebutkan tujuan Terapi Relaksasi Autogenik pada penderita Diabetes Mellitus

c. Menyebutkan lankah-langkah Terapi Relaksasi Autogenik pada penderita Diabetes Mellitus

D. Materi

1. Pengertian Terapi Relaksasi Autogenik

2. Tujuan Terapi Relaksasi Autogenik pada penderita Diabetes Mellitus 3. Langkah-langkah Terapi Relaksasi Autogenik pada penderita Diabetes

Mellitus E. Metoda

Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini, antara lain : 1. Ceramah

2. Tanya Jawab

F. Media dan Alat pendukung

Media yang digunakan dalam penyuluhan ini, antara lain :

1. Leaflet tentang Diabetes Mellitus

2. Leaflet tentang Terapi Relaksasi Autogenik untuk pasien Diabetes Melitus yang mencakup informasi tentang materi yang disampaikan G. Waktu Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Kamis, 28 April 2024

Pukul : 14.00 s/d 14.20 WIB (1x20 menit) H. Alokasi Waktu

Waktu Tahapan Kegiatan

Penyuluh Sasaran

5 menit Pembukaan Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.

Klien

mendengarkan dan menjawab salam Memperkenalkan diri Klien

mendengarkan Mengucapkan terima kasih atas

waktu yang telah diberikan

Klien

mendengarkan Menjelaskan tujuan dari

penyuluhan

Klien

mendengarkan Menyebutkan materi yang akan

disampaikan

Klien

mendengarkan Menyepakati kontrak waktu Klien menjawab

kesepakatan waktu 10

menit

Proses /

Pelaksanaan Kegiatan Inti

Menggali pengetahuan Lansia mengenai Terapi Relaksasi Autogenik untuk penderita Diabetes Mellitus

Klien menjawab

Penyampaian materi dengan menggunakan metode ceramah,

Klien

memperhatikan

dan tanya jawab serta media berupa leaflet tentang Terapi Relaksasi Autogenik untuk penderita Diabetes Mellitus, meliputi:

1. Pengertian Terapi Relaksasi Autogenik

2. Tujuan Terapi Relaksasi Autogenik pada penderita Diabetes Mellitus

3. Langkah-langkah Terapi Relaksasi Autogenik pada penderita Diabetes Mellitus

dan mendengarkan

Memberi kesempatan kepada Lansia untuk mengajukan

pertanyaan kemudian

didiskusikan bersama

Klien bertanya

Melakukan evaluasi Klien

berpartisipasi Menyampaikan kesimpulan

materi

Klien

mendengarkan 5 menit Penutup Mengakhiri pertemuan dan

mengucapkan terimakasih atas partisipasinya

Klien

memperhatikan

Mengucapkan salam penutup Klien menjawab salam

Menyampaikan rencana tindak lanjut

Klien

mendengarkan

I. Tempat : Rumah keluarga penderita DM

J. Rencana Evaluasi :

Evaluasi dilakukan oleh penyuluh dan dilaksanakan segera setelah penyuluhan selesai. Metode yang digunakan dalam evaluasi ini adalah tanya jawab.

1. Pengertian Terapi Relaksasi Autogenik

2. Tujuan Terapi Relaksasi Autogenik pada penderita Diabetes Mellitus 3. Langkah-langkah Terapi Relaksasi Autogenik pada penderita Diabetes

Mellitus

Evaluasi dilakukan tanpa melihat buku catatan dan dijawab dengan baik dan benar

K. Lampiran Materi

1. Pengertian Terapi Relaksasi Autogenik

Relaksasi autogenik adalah relaksasi yang dilakukan sendiri.

Teknik relaksasi autogenik merupakan suatu metode relaksasi yang membayangkan sensasi-sensasi menyenangkan pada bagian-bagian tubuh seperti kepala, dada, lengan, punggung, jempol kaki atau tangan, pergelangan tangan. Imajinasi mencakup perasaan hangat, lemah atau rileks pada bagian tubuh tertentu, dan lega karena pernapasan dalam dan lambat (Dewi, 2021).

Relaksasi autogenik merupakan suatu bentuk intervensi pikiran- tubuh yang berasal dari dalam diri sendiri, meliputi kata-kata atau kalimat pendek yang dapat menenangkan pikiran, menciptakan kata-kata atau kalimat yang memotivasi, memvisualisasikan diri dalam keadaan tenang dan damai, memfokuskan detak jantung dan mengatur.

pernapasan. Teknik relaksasi terbimbing lebih mudah dibandingkan teknik relaksasi lainnya, hanya membutuhkan waktu 15-20 menit, dapat

dilakukan dengan berbaring, duduk di kursi atau duduk dan memungkinkan klien melakukannya dimana saja, merupakan relaksasi autogenik (Greenberg, 2002 dalam Limbong M ., Jaya R dan Ariani Y, 2015).

2. Tujuan Terapi Relaksasi Autogenik pada penderita Diabetes Mellitus

Terapi ini bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah yang sangat penting dengan mekanisme meningkatkan hormon kortisol, mengurangi stres dan otomatis menurunkan kadar gula darah (Angraini et al, 2020).

3. Langkah-langkah Terapi Relaksasi Autogenik pada penderita Diabetes Mellitus

Standar Operasional Prosedur Relaksasi Autogenic

Pengertian Relaksasi autogenic merupakan relaksasi yang bersumber dari diri sendiri dengan menggunakan kata-kata atau kalimat pendek yang bisa membuat pikiran menjadi tenang.

Tujuan a. Meredakan nyeri akut,memberikan perasaan nyaman b. Mengurangi stress, khususnya stress ringan/sedang c. Memberikan ketenangan

d. Mengurangi ketegangan

Persiapan PASIEN

a. Beritahu klien/pasien

b. Atur posisi duduk atau berbaring bahu dan kepala disangga dengan bantal yang lembut

ALAT

Tidak ada alat khusus yang dibutuhkan. Bila diinginkan, dapat dilakukan sambil mendengarkan musik ringan.

LINGKUNGAN

Atur lingkungan senyaman dan setenang mungkin agarklien/pasien mudah berkonsentrasi/focus

Fase Kerja a. Cuci tangan dengan prinsip 6 langkah

b. Persiapkan lingkungan agar tenang dan nyaman c. Anjurkan pasien untuk duduk atau berbaring telentang

d. Berikan posisi nyaman pada pasien

e. Atur napas hingga napas menjadi lebih pelan dan teratur f. Tarik napas sekuat-kuatnya lalu buang secara perlahan-

lahan sambil katakan dalam hati ‘saya damai dan tenang’.

g. Fokuskan perhatian pada lengan dan bayangkan kedua lengan terasa berat. Selanjutnya, secara perlahan-lahan bayangkan kedua lengan terasa kendur, ringan hingga terasa sangat ringan sekali sambil katakan ‘saya merasa damai dan tenang sepenuhnya’.

h. Lakukan hal yang sama pada bahu, punggung, leher, dan kaki.

i. Fokus pada aliran darah di tubuh bayangkan darah mengalir ke seluruh tubuh dan rasakan hawa hangatnya aliran darah, seperti merasakan minuman yang hangat, sambil mengatakan dalam diri ‘saya merasa senang dan hangat’. ‘saya merasa damai,dan tenang’( ulangi tiga kali) j. Tempelkan tangan kanan pada dada kiri dan tangan kiri

pada perut.

k. Fokus pada denyut jantung,bayangkan dan rasakan jantung berdenyut dengan teratur dan tenang. Sambil katakan ‘jantung saya berdenyut dengan teratur dan tenang,saya merasa damai dan tenang (Ulangi tiga kali) l. Fokus pada pernafasan,katakan dalam diri ‘nafasku

longgar dan tenang,saya merasa damai dan tenang’.

(Ulangi tiga kali)

m. Fokus pada perut,rasakan pembuluh darah dalam perut mengalir dengan teratur dan terasa hangat.Katakan dalam diri “darah yang mengalir dalam perutku terasa hangat, saya merasa damai dan tenang’.(Ulangi tiga kali)

n. Kedua tangan kembali pada posisi awal.

o. Fokus pada kepala,katakan dalam hati “Kepala saya terasa benar-benar dingin, saya merasa damai dan tenang”.

(Ulangi tiga kali).

p. Mengakhiri latihan relaksasi autogenik dengan melekatkan (mengepalkan) lengan bersamaan dengan napas dalam, lalu buang napas pelan-pelan sambil membuka mata dan kepalan tangan.

Indicator Pencapaian

RESPON VERBAL

a. Klien/pasien mengatakan rileks, ketegangan berkurang.

b. Klien/pasien mengatakan lebih merasa nyaman RESPON NON VERBAL

a. Klien/pasien tampak tenang

b. Ekspresi wajah klien/pasien tidak tampak tegang

c. Tanda-tanda vital ; tekanan darah dan nadi dalam batas normal

d. Gula darah menurun/terkontrol

L. Daftar Pustaka

Angraini, S. S., Ibrahim, I., & Nur, S. A. (2020). Pengaruh Daun Sirih Merah Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 11(2), 271– 281.

Dewi, Rosliana. (2021). Teknik Relaksasi Autogenik Terhadap Kualitas Tidur, Fatique dan Nyeri Pada Pasien Kanker Payudara. Yogyakarta: Budi Utama.

Limbong, M., Jaya, R. D., & Ariani, Y. (2015). Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Pancoran Mas Depok. Jurnal Skolastik Keperawatan, 1(1), 21–28.

Lampiran 2 Leafleat DM dan Terapi Relaksasi Autogenik

Lampiran 3 Lembar Observasi Studi Kasus 1

LEMBAR OBSERVASI KASUS Judul :

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A DAN TN. H PADA GERONTIK DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE II YANG

DILAKUKAN TERAPI RELAKSASI AUTOGENIC DI PUSKESMAS TALUN KABUPATEN CIREBON Identitas Responden

1. Nama responden : Tn. A

2. Umur : 66 Tahun

3. Alamat : Sumur Wasiat N

o

Sebelum Melakukan Terapi Relaksasi Autogenik

Sesudah Melakukan Terapi Relaksasi Autogenik Tanggal

Pemeriksaan

Gula Darah

Tanggal Pemeriksaan

Gula Darah

1 25-03-2024 127 mg/dl 25-03-2024 139 mg/dl

2 26-03-2024 135 mg/dl 26-03-2024 117 mg/dl

3 27-03-2024 156 mg/dl 27-03-2024 149 mg/dl

4 28-03-2024 126 mg/dl 28-03-2024 135 mg/dl

5 29-03-2024 177 mg/dl 29-03-2024 157 mg/dl

Lampiran 4 Lembar Observasi Studi Kasus 2

LEMBAR OBSERVASI KASUS Judul :

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A DAN TN. H PADA GERONTIK DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE II YANG

DILAKUKAN TERAPI RELAKSASI AUTOGENIC DI PUSKESMAS TALUN KABUPATEN CIREBON Identitas Responden

1. Nama responden : Tn. H

2. Umur : 69 Tahun

3. Alamat : Cirebon Girang N

o

Sebelum Melakukan Terapi Relaksasi Autogenik

Sesudah Melakukan Terapi Relaksasi Autogenik Tanggal

Pemeriksaan

Gula Darah

Tanggal Pemeriksaan

Gula Darah

1 27-03-2024 173 mg/dl 27-03-2024 163 mg/dl

2 28-03-2024 161 mg/dl 28-03-2024 173 mg/dl

3 29-03-2024 172 mg/dl 29-03-2024 171 mg/dl

4 30-03-2024 166 mg/dl 30-03-2024 153 mg/dl

5 31-03-2024 164 mg/dl 31-03-2024 151 mg/dl

Lampiran 5 Dokumentasi Kegiatan

Tn. A Tn. H

Hari Ke-1 Hari Ke-1

Hari Ke-2 Hari Ke-2

Hari Ke-3 Hari Ke-3

Hari Ke-4 Hari Ke-4

Dalam dokumen ASUHAN KEPERAWATAN EKA HUDA APRIANI (Halaman 134-154)

Dokumen terkait