• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN EKA HUDA APRIANI

N/A
N/A
buat nugas

Academic year: 2024

Membagikan " ASUHAN KEPERAWATAN EKA HUDA APRIANI"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Diabetes Mellitus

  • Definisi
  • Etiologi
  • Patofisiologi
  • Manifestasi Klinis
  • Klasifikasi Diabetes Mellitus
  • Komplikasi Diabetes Mellitus
  • Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
  • Pemeriksaan Penunjang Diabetes Mellitus

Diabetes adalah sekelompok penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan gula darah (hiperglikemia) karena sekresi insulin yang tidak mencukupi atau keduanya (Brunner dan Suddarth, 2018). Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa diabetes merupakan penyakit yang mengganggu produksi hormon insulin dalam tubuh dan kadar gula darah pasien yang menderita penyakit ini berada di atas batas normal. Sebanyak 50% penderita diabetes tipe 2 memiliki orang tua yang menderita diabetes, dan >1/3 penderita diabetes tipe 2 memiliki anggota keluarga yang menderita diabetes.

Kadar gula darah yang tidak berdifusi melalui pori-pori membran sel menyebabkan glukosa meningkat sehingga menyebabkan kadar gula darah pun meningkat. Gula darah tinggi terjadi karena sel induk di pankreas rusak, dan insulin yang diproduksi pankreas untuk mencerna gula hilang sama sekali dari darah. Ketika pankreas memproduksi lebih sedikit insulin, kadar gula darah meningkat karena produksi insulin yang lebih sedikit.

Gula darah tinggi saat hamil terjadi sejak minggu ke 24 kehamilan dan berakhir setelah melahirkan, saat kadar gula darah kembali normal. Selain pola makan, aktivitas fisik (olahraga), pendidikan kesehatan dan pengobatan, pengobatan nonfarmakologis lainnya seperti relaksasi autogenik dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.

Konsep Asuhan Keperawatan

  • Pengkajian Keperawatan
  • Diagnosa Keperawatan
  • Intervensi Keperawatan
  • Implementasi Keperawatan
  • Evaluasi Keperawatan

Hal ini didukung oleh penelitian Ningrum, dkk (2021) yang menemukan bahwa relaksasi autogenik selama 3 hari setelah mendapat intervensi berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2, kestabilan kadar gula darah akan meningkat sesuai dengan kriteria hasil. Setelah memberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan pengendalian risiko meningkat dengan kriteria hasil sebagai berikut :. informasi tentang faktor risiko meningkat.

Setelah memberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan integritas kulit dan jaringan meningkat dengan kriteria sebagai berikut: Kemampuan melakukan tindakan pencegahan gangguan kesehatan meningkat.. sikap dan emosi yang mendukung upaya kesehatan. 2) Memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang ada pada keluarga. 3) Ciptakan perubahan. Evaluasi keperawatan merupakan proses menentukan efektivitas asuhan keperawatan yang diberikan berdasarkan respon klien.

Konsep Terapi Relaksasi Autogenic

  • Pengertian Terapi Relaksasi Autogenic
  • Tujuan Terapi Relaksasi Autogenic
  • Indikasi Terapi Relaksasi Autogenic
  • Langkah Langkah Terapi Relaksasi Autogenic
  • Mekanisme Terapi Relaksasi Autogenik

Teknik ini dapat dilakukan dengan berbaring atau duduk dan memungkinkan dilakukan dimana saja tanpa mengeluarkan banyak biaya. Terapi ini bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah yang sangat penting dengan meningkatkan hormon kortisol, mengurangi stres dan otomatis menurunkan kadar gula darah (Angraini et al, 2020). Relaksasi autogenous tidak dianjurkan untuk anak di bawah 5 tahun, orang yang tidak termotivasi, atau orang dengan masalah mental atau emosional yang serius.

Orang dengan kondisi medis serius, seperti diabetes atau penyakit jantung, sebaiknya melakukan ini di bawah bimbingan dokter atau perawat. Jika seseorang mempunyai kekhawatiran atau kecemasan atau efek samping yang menghalangi pasien untuk beristirahat selama atau setelah berolahraga, maka olahraga sebaiknya dihentikan (Limbong et al., 2015). Teknik ini dapat dilakukan hanya dalam waktu 15-20 menit dengan posisi berbaring, duduk di kursi dan berbaring, sehingga klien dapat melakukannya dimana saja (Insan dan Widi, 2020).

Dalam proses penerapannya, relaksasi autogenous dilakukan pada pagi dan sore hari selama 3 hari (Ningrum et al., 2021). Terapi relaksasi autogenik dapat menurunkan gula darah karena rangsangan relaksasi positif dapat menurunkan produksi aksis HPA (kelenjar hipofisis hipotalamus) yang merangsang kelenjar hipofisis anterior sehingga produksi ACTH (hormon adrenokortikotropik) berkurang.

Konsep Keluarga

  • Definisi Keluarga
  • Tipe Keluarga
  • Struktur Keluarga
  • Peran Keluarga
  • Fungsi Keluarga
  • Klasifikasi Lansia
  • Masalah Kesehatan Pada Lansia

Hal ini menunjukkan adanya kekuasaan dalam keluarga dan digunakan untuk mengontrol dan mempengaruhi anggota keluarga. Kekuatan ini dimiliki oleh individu untuk mengubah perilaku anggota keluarga ke arah yang positif, berperilaku dan sehat. Ketika merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga harus mempertimbangkan sifat penyakitnya, sifat dan kemajuan pengobatan yang diperlukan, ketersediaan fasilitas yang memadai, sumber daya yang tersedia dalam keluarga (anggota keluarga yang berwenang, keuangan, fisik, fasilitas psikologis) dan hubungan keluarga dengan pasien.

Untuk mendaftarkan anggota keluarga di puskesmas, keluarga perlu mengetahui: jika ada puskesmas, manfaat apa yang bisa diperoleh dari puskesmas, tingkat kepercayaan keluarga, apakah serius. Kegiatan perkembangan keluarga pada tahap ini meliputi membangun hubungan yang erat, menetapkan tujuan bersama, menjalin hubungan dengan anggota keluarga lain, teman, dan kelompok masyarakat, mendiskusikan rencana anak, perencanaan atau keluarga, mempersiapkan diri menjadi orang tua, dan memahami pengasuhan anak. artinya ).) disertakan. kehamilan, persalinan dan ayah). Tugas perkembangan keluarga pada bidang ini adalah beradaptasi terhadap perubahan anggota keluarga (aktivitas, interaksi, tanda dan aktivitas), menjaga hubungan baik dengan teman, membagi peran dan tanggung jawab (apa yang dilakukan orang tua dan bayi (sentuhan dan suhu)), membimbing orang tua dalam tumbuh kembang anaknya, KB 6 minggu setelah lahir, memberikan tempat bagi anak, membantu pengeluaran/keuangan keluarga, memfasilitasi kegiatan belajar anggota keluarga dan melakukan ritual keagamaan.

Tugas pembangunan keluarga pada saat ini adalah membina generasi muda (mengingat generasi muda adalah generasi muda, menjamin keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab serta mulai mandiri), menjamin komunikasi yang terbuka (pembatasan ruang komunikasi), menjaga keterhubungan keluarga, mengubah struktur dan aturan anggota keluarga untuk memenuhi pertumbuhan dan kebutuhannya. Dalam Bakri (2021), 'Kemandirian Keluarga' dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu: Keluarga Mandiri tingkat I (terendah) hingga Keluarga Mandiri tingkat IV (tertinggi).

STUDI KASUS

Laporan Studi Kasus

  • Kasus 1
  • Kasus 2

Pak H menyampaikan bahwa keluarganya kompak, saling membantu dan saling menghargai antar anggota keluarga serta saling membantu jika ada masalah. Pak H mengatakan, keluarganya tidak bisa menggunakan fasilitas kesehatan karena dibatasi oleh kendaraan sehingga jarang melakukan pemeriksaan kesehatan. Penyebab stres jangka pendek: Tuan H mengatakan dia khawatir dengan kesehatannya karena kadar gula darahnya tidak stabil.

Pengaruh relaksasi autogenous terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Pancoran Mas Depok. Teknik Relaksasi Autogenik pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II dengan Masalah Kadar Glukosa Darah Tidak Stabil di TK II RS Putri Hijau Medan. ASUHAN KEPERAWATAN KADAR GLUKOSA DARAH YANG TIDAK STABIL DENGAN INTERVENSI RELAKSASI AUTOGENIC PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 [Poltekkes Kemenkes Denpasar].

Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit Lansia memahami tentang Terapi Relaksasi Autogenik pada pasien Diabetes Mellitus. Leaflet tentang Terapi Relaksasi Autogenik untuk pasien Diabetes Melitus yang mencakup informasi tentang materi yang disampaikan G.

PENUTUP

Kesimpulan

Teknik relaksasi autogenik merupakan metode relaksasi yang menimbulkan sensasi menyenangkan pada bagian tubuh seperti kepala, dada, lengan, punggung, jempol kaki atau tangan, pergelangan tangan. Imajinasi meliputi perasaan hangat, lemas atau rileks pada bagian tubuh tertentu, serta kelegaan akibat pernapasan dalam dan lambat (Dewi, 2021). Seiring bertambahnya usia, kemampuan jaringan untuk memperbaiki, mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya menurun sehingga mengurangi kemampuan jaringan dalam mencegah penyakit dan memperbaiki kerusakan (Sunaryo et al., 2015).

Saran

Pengaruh daun sirih merah terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes tipe II di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya. PENGARUH PEMBERIAN Ekstrak Pati Bengkuang (Pachyrhizus Erosus) TERHADAP KADAR GLUKOSA PADA PASIEN DIABETES TIPE II USIA 40-50 TAHUN DI KABUPATEN BANGKINANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG TAHUN 2018. Pengaruh edukasi manajemen diri diabetes melalui self-management buku pintar perawatan untuk pasien diabetes tipe 2.

Relaksasi autogenik merupakan suatu bentuk intervensi pikiran-tubuh yang berasal dari dalam diri sendiri, antara lain berupa kata-kata atau kalimat pendek yang dapat menenangkan pikiran, menciptakan kata atau kalimat yang memotivasi, memvisualisasikan diri dalam keadaan tenang dan damai, memfokuskan detak jantung dan mengatur. Selesaikan latihan relaksasi autogenik dengan mengatupkan (mengepalkan) kedua lengan sambil menarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan perlahan dengan membuka mata dan mengepalkan tangan.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil tidak terjadi tanda-tanda infeksi,

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil nyeri pada klien sudah berkurang, nafsu makan meningkat, pola tidur klien teratasi dengan baik, dan

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah keperawatan penurunan pola nafas tidak efektif dapat teratasi dengan kriteria

kebutuhan rasa aman dan nyaman : kecemasan masalah keperawatan ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan, yang dilakukan tindakan keperawatan relaksasi

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah keperawatan penurunan pola nafas tidak efektif dapat teratasi dengan kriteria

Adapun tujuan dan kriteria yang telah ditetapkan oleh penulis adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah ketidakefektifan bersihan

Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya luka fraktur femur dextra Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan mobilitas fisik pasien meningkat dengan,

DIAGNOSA KEPERAWATAN SDKI TUJUAN DAN KRITERIA HASIL SLKI INTERVENSI KEPERAWATAN SIKI RASIONAL TT... TANGGAL/JAM TINDAKAN KEPERAWATN