BAB IV PENUTUP
4.2 Saran
Diharapkan kepada mahasiswa/i yang selanjutnya melakukan kegiatan magang di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik agar lebih aktif dan dapat menyampaikan serta mengaplikasikan pembelajaran yang telah diterima dikampus.
lv
DAFTAR PUSTAKA
http://e-journal.sari-mutiara.ac.id. 2020, June 26, ANALISA ALUR KERJA INSPIRASI DAN EKSPIRASI PADA ALAT VENTILATOR dari http://e- journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/Elektromedis/article/view/3240
Service_Guide_Rev_A_-_Trilogy_EV300_Ventilator.pdf
Dharma, Venusya. 2014. CPAP. https://www.scribd.com/doc/216120406/CPAP Effendi, Sjarif Hidayat & Leni Ambarawati. 2014. Continuous Positive Airway
Pressure (CPAP). http://repository.unpad.ac.id/19131/1/CPAP.pdf Medicalogy. Lebih dekat dengan alat CPAP.
https://www.medicalogy.com/blog/lebih-dekat-dengan-alat-cpap/
RA, Win. 2014. Pembahasan Alat.
http://w1170ra.blogspot.co.id/2014/03/v- behaviorurldefaultvmlo.html
lvi
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
Diakhir pelaksanaan magang ini, mahasiswa/mahasiswi melakukan presentasi dan sesi tanya jawab yang dihadiri oleh Kaprodi D-III Teknologi Elektro-medis Universitas Sari Mutiara Indonesia, Ka. Instalasi IPSRS-Medis serta beberapa pegawai atau staf IPSRS-Medis yang menjadi pembimbing dan penguji dalam presentasi ini. Sesi tanya jawab berfungsi untuk memberikan kontribusi dan informasi dalam presentasi yang dilakukan oleh mahasiswa/mahasiswi.
A. Ventilator
1. Dimanakah letak O2 cell pada alat Ventilator Philips Trilogy EV300 ? Jawaban :
Posisi O2 cell pada Ventilator Philips Trilogy EV300 terdapat pada bagian belakang sebelah kiri ventilator tersebut.
Gambar 5.1 O2 Cell Ventilator Philips Trilogy EV300 (1)
2. Apakah Ventilator Philips Trilogy EV300 dan Ventilator Hamilton C-2 memiliki bentuk O2 cell yang sama ?
lvii
Jawaban :
Ventilator Philips Trilogy EV300 dengan Ventilator Hamilton C-2 memiliki bentuk O2 cell yang sama.
Gambar 5.2 O2 Cell Ventilator Philips Trilogy EV300 (2)
Gambar 5.3 O2 Cell Ventilator Hamilton C-2
3. Berapa tekanan udara yang masuk ke Ventilator Philips Trilogy EV300 ?
Jawaban :
Tekanan udara yang masuk ke Ventilator Philips Trilogy EV300 sebesar 3-7 Bar.
lviii
4. Apabila user ingin melakukan nebul pada pasien, dimanakah posisi yang tepat untuk memasang nebul pada tubing ventilator ?
Jawaban :
Pada saat operator atau user akan melakukan nebul, posisi nebul sebaiknya dipasang sebelum flow sensor pada tubing ventilator yang mengarah ke pasien.
5. Apa fungsi dari humidifier ? Komponen apa yang berfungsi untuk menghangatkan pada humidifier ?
Jawaban :
Humidifer pada rangkaian instalasi Ventilator Philips Trilogy EV300 berfungsi untuk menghangatkan dan melembapkan udara yang masuk dari ventilator ke pasien. Komponen yang bertugas untuk menghangatkan udara pada humidifier adalah heater wire.
6. Apabila alarm Low Minute Volume muncul pada layar display Ventilator Philips Trilogy EV300, Apa analisa dan tindakan yang dilakukan oleh teknisi yang berada di lapangan ?
Jawaban : Analisa
Volume ekspirasi turun dibawah ambang batas volume rendah yang di setting oleh operator / user.
Tindakan
- Memeriksa kobocoran atau pemutusan pada tubing ventilator.
- Memastikan semua koneksi / sambungan aman
lix
- Menyesuaikan settingan ventilator.
- Uji Fungsi Alat.
7. Apa saja kalibrasi yang terdapat pada Ventilator Philips Trilogy EV300 ?
Jawaban :
Circuit Calibration
Active Circuit Leak Test
O2 Sensor Calibration
CO2 Sensor Adapter Zero
8. Sebutkan mode-mode yang terdapat pada Ventilator Philips Trilogy EV300 !
Jawaban :
a) Mode A/C – PC (Assist/Control – Pressure Control) b) Mode A/C – VC (Assist/Control – Volume Control) c) Mode CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) d) Mode PSV (Pressure Support Ventilation)
e) Mode S/T (Spontaneous / Time Ventilation)
f) Mode SIMV – PC (Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation – Pressure Control)
g) Mode SIMV – VC (Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation – Volume Control)
lx
h) Mode AVAPS – AE (Average Volume Assured Pressure Support – Auto EPAP)
9. Perbaiki SOP (Standart Operational Procedure) alat dengan benar ! Sesuaikan dengan SOP yang dimiliki Ventilator Philips Trilogy EV300 !
Jawaban :
a. Pengoperasian Alat
Persiapkan alat
- Ventilator Philips Trilogy EV300
- Breathing Circuit, bisa menggunakan passive circuit atau dual limb
- Test Lung - Tabung Oksigen
Pasangkan breathing circuit dan test lung pada ventilator.
Breathing circuit pada passive circuit dilengkapi dengan satu sirkuit saja, whisper swivel di posisi ujung circuit yang mengarah ke pasien dan bacterial filter / HME (Heat and Moisture Exhchanger) di posisi circuit yang terpasang ke unit ventilator. Breathing circuit pada dual limb dilengkapi dengan 2 sirkuit, dimana sirkuit yang mengarah ke pasien terhubung dengan “Y” Piece. Kemudian breathing circuit pada dual limb dilengkapi juga dengan proximal pressure line.
Pastikan unit ventilator telah terpasang dengan Diafragma AEV (Automatic Expansion Valve) di ekspirasi pada unit ventilator.
lxi
Kemudian pasangkan breathing circuit yang sudah dilengkapi dengan bacterial filter / HME (Heat and Moisture Exchanger) ke inspirasi dan ekspirasi pada unit ventilator.
Hubungkan sirkuit yang sudah terhubung pada inspirasi unit ventilator ke salah satu lubang chamber pada humidifier sebagai inspirasi humidifier. Pada lubang humidifier yang satu nya lagi, pasangkan dengan sirkuit lainnya sebagai ekspirasi dari humidifier dan sambungan inspirasi pernafasan ke pasien dari unit ventilator.
Pasangkan proximal pressure line ke proximal port pada unit ventilator.
Pasangkan flow sensor cable ke flow sensor port pada unit ventilator. Kemudian pada sisi lainnya dipasangkan dengan flow sensor reusable hingga berbunyi “click” sebagai tanda flow sensor sudah terpasang dengan baik.
Pasangkan flow sensor pada output rangkaian breathing circuit.
Hubungkan selang oksigen dari tabung oksigen dengan unit ventilator.
Hubungkan kabel power ke unit ventilator dengan sumber listrik. Ventilator sudah dilengkapi dengan internal battery dan detachable.
Tekan tombol on/off pada unit ventilator dan humidifier.
Tunggu proses selftest pada unit ventilator bekerja.
Pada display unit ventilator pilih “New Patient”.
Tentukan / pilih kategori pasien pediatric (min. BB 2,5 kg) atau adult (maks. BB 200 kg) dan jenis kelamin pasien.
Tentukan breathing circuit type (pada bagian pengaturan), passive, active pap, active flow atau dual limb. Selanjutnya pada circuit size tentukan kategori ukuran sirkuit yang dipakai seperti infant (9-13mm), pediatric (14-18mm), adult/pediatric (19mm) atau adult (20-22mm).
lxii
Aktifkan humidifier dengan memilih on pada active humidification.
Untuk melakukan kalibrasi, pilih option, pilih calibration &
setup. Selanjutnya pilih calibration circuit (untuk kalibrasi sirkuit ini dilakukan saat setelah pergantian breathing circuit), piilih calibration O2 /oksigen (untuk kalibrasi O2 Cell, dilakukan setiap pergantian O2 Cell atau jika ada indikasi antara O2 setup dan FiO2 tidak sesuai.
Pilih mode (setting) yang akan dipergunakan ke pasien.
- Mode A/C – PC ( Assist / Control – Pressure Control ) - Mode A/C – VC ( Assist / Control – Volume Control ) - Mode CPAP ( Continuous Positive Airway Pressure ) - Mode PSV ( Pressure Support Ventilation )
- Mode S/T ( Spontaneous / Time Ventilation )
- Mode SIMV – PC ( Synchronized Intermittent Ventilation – Pressure Control )
- Mode SIMV – VC ( Synchronized Intermittent Ventilation – Volume Control )
- Mode AVAPS – AE ( Avarage Volume Assured Pressure Support – Auto EPAP )
- Running ventilator selama kurang lebih 5 menit dengan menggunakan test lung sebelum dipergunakan ke pasien (patient safety).
- Untuk melakukan perubahan mode atau parameter, pilih mode dan pilih parameter yang akan diperbaharui dan pilih active.
- Jika penggunaan ventilator sudah selesai, silahkan tekan tombol on/off secara langsung atau posisi standby. Lepas kabel power, konektor oksigen dan breathing circuit (jika menggunakan breathing circuit reusable, maka lakukan sterilisasi sesuai ketentuan rumah sakit sebaliknya jika
lxiii
menggunakan breathing circuit disposable, maka silahkan buang breathing circuit pada tempatnya).
b. Pemeliharaan Alat
Sesudah dipergunakan ke pasien, maka ventilator dibersihkan dengan swab pada unitnya dengan kain bersih, bisa disemprot dengan cairan sterilisasi (sesuai ketentuan rumah sakit)
Untuk penggantian filter ekspirasi, sesuai kebutuhan dan penggunaan.
Untuk penggantian O2 Cell (masa berlaku 12 bulan) atau jika sudah dianggap tidak bisa digunakan, dengan pengecekan kalibrasi O2 .
Untuk baterai, selama menggunakan power listrik maka baterai tidak dipergunakan, dan jika sambungan tegangan dari unit ke sumber listrik (kabel power dilepas), maka otomatis akan beralih ke baterai. Kapasitas baterai optimal (internal dan detachable) 8 – 10 jam.
10. Sebutkan dan Jelaskan tentang kalibrasi pada alat Ventilator ! Jawaban :
Kalibrasi adalah suatu peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukkan alat ukur dan / atau bahan ukur (Permenkes RI No. 54 Tahun 2002). Kalibrasi dilakukan dengan membandingkan nilai terukur dengan nilai yang diabadikan pada alat kesehatan, misalnya : tegangan (voltage), arus listrik (electric current), waktu, energi, suhu. Pengujian unit ventilator perawatan dewasa (selanjutnya disebut UUT) dengan cara melakukakan pengamatan fisik dan fungsi alat, pengukuran
lxiv
keselamatan listrik dan mengukur parameter keluaran ventilator secara langsung dengan menggunakan Gas Flow Analyzer (selanjutnya disebut standar), agar sesuai dengan standar acuan yang digunakan.
Tabel 5.1 Acuan Kalibrasi Ventilator
Alat ukur yang digunakan :
Ventilator Analyzer / Gas Flow Analyzer
Thermohygrometer
Electrical Safety Analyzer
B. CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)
1. Apa perbedaan dari ventilator dan CPAP ? Jawaban :
CPAP dipergunakan pada pasien yang mengalami gangguan pernafasan ringan (contohnya = sleep apnea). Sementara Ventilator dipergunakan
lxv
pada pasien yang memiliki gangguan gagal pernafasan, artinya disini pernafasan pasien sepenuhnya bergantung pada mesin (Mekanik).
2. Apa perbedaan dari CAL dan cal ? Jawaban :
CAL : Proses kalibrasi. ( Kalibrasi 21% O2 )
cal : Setelah proses kalibrasi selesai. ( Kalibrasi 21% O2 )
3. Apakah fungsi dari flow meter pada CPAP SLE 1000 ? Jawaban :
Flow meter pada CPAP SLE 1000 berfungsi untuk mengontrol kecepatan aliran O2 yang masuk ke pasien.
4. Apa perbedaan dari test lung adult / pediatric dengan test lung neonatal
?
Jawaban :
Perbedaan test lung Adult/Pediatric dengan Nenoatal adalah Test Lung Adult/Pediatric digunakan pada ventilator, sementara Test Lung Neonatal digunakan pada CPAP.
lxvi
Gambar 5.4 Test Lung Adult / Pediatric Gambar 5.5 Test Lung Neonatal
5. Apakah CPAP SLE 1000 memiliki buzzer ? bila ada, dimanakah posisi buzzer tersebut ?
Jawaban :
CPAP SLE 1000 memiliki buzzer. Untuk posisi nya terdapat pada gambar tersebut.
Gambar 5.6 Tampak Depan CPAP SLE 1000
lxvii
6. Perbaiki blok diagram CPAP SLE 1000 ! (Terdapat kesalahan pada posisi perintah dari valve board).
Jawaban :
Gambar 5.7 Blok Diagram CPAP SLE 1000
7. Sebutkan dan jelaskan tentang kalibrasi pada alat CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) !
Jawaban :
Kalibrasi adalah suatu peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukkan alat ukur dan / atau bahan ukur (Permenkes RI No. 54 Tahun 2002). Kalibrasi unit CPAP (selanjutnya disebut CPAP atau unit under test) dengan cara melakukan pengamatan fisik dan fungsi alat, melakukan kalibrasi dengan cara membandingkan nilai yang terbaca pada tampilan CPAP dengan nilai setting pada alat oxygen analyzer yang digunakan.
lxviii