BAB III PEMBAHASAN
B. CPAP (Continuous Postive Airway Pressure)
3.10 Spesifikasi Alat
Gambar 3.14 CPAP SLE 1000
Nama Alat : CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)
Merek : SLE
Tipe : 1000
Nomor Seri : SLE-B-05-01377 (2015) Tegangan : 100-240V ~ 50-60Hz
Ruangan : PICU (Pediatric Intensive Care Unit) Kondisi : Baik
xlii
3.11 Deskripsi Alat
A. Front View (Tampak Depan)
Gambar 3.15 Tampak Depan CPAP SLE 1000 B. Back View (Tampak Belakang)
Gambar 3.16 Tampak Belakang CPAP SLE 1000
xliii
3.12 Blok Diagram
Gambar 3.17 Blok Diagram CPAP SLE 1000
Saat CPAP SLE 1000 dihubungkan dengan sumber tegangan PLN, Tegangan akan menyuplai bagian elektrik CPAP SLE 1000. Ketika dihidupkan, control board akan menjalankan software CPAP. Kemudian CPAP akan melakukan selftest guna pengecekan komponen-komponen CPAP. Operator atau User memasukkan settingan Apnea, CPAP dan % Oxygen, Trigger Sen, O2 Calb, Alarm History, Apnea Alarm dan Battery Level. Settingan tersebut akan diproses pada control board untuk kemudian dikirim sebagai output ke valve board. Valve board akan
xliv
mengolah data dari control board menjadi sinyal pengaktifan driver pada valve oksigen pada mixer.
Tabung oksigen sebagai sumber dari gas oksigen. Kompresor akan menghasilkan gas atau udara bertekanan. Oksigen dan udara tekan masuk ke inlet blender atau mixer dengan tekanan 1:1 antara 3-7 Bar dengan bersamaan melalui pipa oksigen warna putih garis merah dan pipa udara tekan warna putih garis biru, agar tidak salah dalam pemasangan dan biasanya ada penulisan pada bagian inlet-nya. Jika perbandingan masukan inlet tidak sesuai dengan perbandingan 1:1, maka alarm akan berbunyi menandakan masukan gas inlet tidak sesuai. Udara yang tercampur dengan oksigen akan dipantau kecepatan aliran udaranya oleh flow meter.
Sebelum diberikan ke pasien, udara campur ini akan dilembabkan dan dihangatkan oleh humidifier. Suhu gas pada humidifier akan dipantau oleh sensor suhu. Sensor suhu ini membantu humidifier mongontrol suhu output gas ke pasien. Udara dari humidifier akan disalurkan ke pasien melalui breathing circuit inspiratory limb menuju nasal prong. Suhu udara di breathing circuit akan terus dipantau oleh sensor suhu. Kemudian udara ekspirasi dari pasien akan disalurkan melalui expiratory limb menuju CPAP generator. Tekanan yang dihantarkan ke pasien dapat dinaikkan atau diturunkan dengan mengubah kedalaman expiratory limb di dalam CPAP generator. Saat udara bergerak melalui sistem, udara ekspirasi keluar dari expiratory limb dan menghasilkan gelembung udara di dalam CPAP generator.
xlv
3.13 Wiring Diagram
Gambar 3.18 Wiring Diagram Power Manager
xlvi
Gambar 3.19 Wiring Diagram Control Board
xlvii
Gambar 3.20 Wiring Diagram Monitor
xlviii
Gambar 3.21 Wiring Diagram User Interface
xlix
3.14 SOP (Standart Operational Procedure) Prosedur Pemakaian Alat
1. Pasang selang oksigen dan udara tekan ke outlet dinding 2. Nyalakan unit dengan menekan tombol power di belakang unit
3. Pada saat menyalakan unit, CPAP SLE 1000 akan melakukan selftest : Note : Pastikan proximal airway tidak tersambung pada tes ini karena akan mengganggu selftest.
Speaker test (unit akan mengeluarkan 2 nada speaker)
Apnea window test (akan muncul LED merah)
Apnea window dan audio (akan muncul LED kuning)
Tampilan layar (akan muncul LED biru)
Test Off (LED Off)
Start pneumatic test (muncul tulisan pneumatic test dan lampu indikator baterai dan koneksi power akan menyala)
Unit memasuki modus fixed flow (akan mengkalibrasi 21% O2 (CAL) dan 100% (cal) pada layar)
Gambar 3.22 Kalibrasi O2 CAL dan cal
Modus fixed flow (tampil angka 21% pada layar)
Gambar 3.23 Tampilan Presentasi CAL
Ukur size nasal prong / nasal mask dan warna bonnet / topi yang sesuai dengan ukuran pasien.
l
4. Set breathing circuit dan pasang nasal prong / nasal mask di generator
Gambar 3.24 Set Breathing Circuit
5. Mengatur parameter control dan alarm dan fungsi kalibrasi 1) Memilih dan mengatur apnea, CPAP dan % oksigen
a) Tekan dan putar knob
b) Parameter oksigen akan menyala
c) Putar pada angka yang diinginkan dan konfirmasi dengan menekan knob
Gambar 3.25 Tampiilan Pengaturan Apnea, CPAP dan % Oksigen 2) Memilih dan mengatur trigger sen, O2 Calibration, alarm
history, apnea alarm dan battery level a) Tekan dan putar knob
b) Akan muncul menu yang akan diatur pada layar
c) Putar pada angka yang diinginnkan dan konfirmasi dengan menekan knob
li
Gambar 3.26 Tampilan Pengaturan Trigger Sen, O2 Calibration, Alarm History, Apnea Alarm dan Battery Level 6. Pasang nasal prong / nasal masak serta bonnet / topi yang sesuai
dengan pasien
7. Pastikan humidifier dalam kondisi ON untuk humidifikasi pasien
Prosedur Pemeliharaan Alat
a. Pemeliharaan yang disarankan vendor SLE :
CPAP SLE 1000 memiliki jadwal pemeliharaan / perombakan terencana sebagai berikut :
12 Bulan Pemeliharaan Preventive 24 Bulan Pemeliharaan Preventive 36 Bulan Pemeliharaan Preventive
- Lakukan pemeliharaan preventive - Mengganti O2 Cell
- Mengganti Inlet Filters 48 Bulan Pemeliharaan Preventive
- Lakukan pemeliharaan preventive - Mengganti O2 Cell
- Mengganti Lead Acid Battery - Mengganti Inlet Filters
- Inspeksi unit pneumatic dan pergantian komponen yang aus sesuai list pemeriksaan (lihat service manual book)
b. Pemeliharaan alat CPAP SLE 1000 saat tidak digunakan dalam waktu yang lama :
lii
Lepas sekring baterai jika CPAP SLE 1000 akan disimpan lebih dari 2 minggu, sementara terputus dari listrik. Deteksi tombol daya sirkuit mengonsumsi sejumlah kecil arus yang dapat menyebabkan baterai bati dan adanya cairan yang keluar dalam jangka waktu yang lama.
c. Pemeliharaan alat CPAP SLE 1000 yang bisa dilakukan rutin oleh teknisi elektromedis :
- Cek fungsi alat CPAP, apakah berfungsi dengan baik - Cek kondisi O2 Cell
- Cek kondisi baterai - Bersihkan unit dari debu
3.15 Troubleshooting
Tabel 3.2 Troubleshooting CPAP SLE 1000
liii
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Dengan mengikuti magang mahasiswa memperoleh pengalaman dan kesempatan mengenai perbaikan dan pemeliharaan serta pengoperasian alat elektromedis.
2. Memahami lebih lanjut dan mendalami masalah teknik perencanaan penginstalan, pemasangan dan pemeliharaan serta perbaikan peralatan elektromedis.
3. Memahami falsafah tentang keselamatan kerja dan keamanan terhadap penderita, petugas di rumah sakit dan peralatan medis.
4. Memahami tentang struktur dan proses yang terjadi di lapangan.
5. Kesimpulan dari alat yaitu:
a) Ventilator
merupakan suatu alat bantu mekanik yang berfungsi memberikan bantuan nafas pasien dengan cara memberikan tekanan udara positif pada paru-paru. Ventilator biasanya diletakan di Ruang ICU (Intesive Care Unit), NICU (Neonatus Intensive Care Unit), PICU (Pediatric Intensive Care Unit), PJT (Pusat Jantung Terpadu). Pada saat ventilator technical state failed lakukan pengecekan pada O2 Cell dan Expiratory Valve setelah dilakukan pengecekan seorang
liv
teknisi akan memberikan tindakan dengan cara membersikan O2 cell dan mempehatikan konektor expiratory valve apakah terpasang dengan baik atau tidak.
b) CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)
Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) merupakan suatu alat yang digunakan untuk membantu pernafasan pada bayi dengan memanfaatkan tekanan positif dan besaran parameter yang bisa diatur pada mixer, dimana pengaturan yang diatur merupakan kombinasi tekanan udara dan tekanan kadar persentasi oksigen, memperhatikan pengaturan tekanan inlet udara dan tekanan inlet oksigen.
4.2 Saran
Diharapkan kepada mahasiswa/i yang selanjutnya melakukan kegiatan magang di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik agar lebih aktif dan dapat menyampaikan serta mengaplikasikan pembelajaran yang telah diterima dikampus.
lv
DAFTAR PUSTAKA
http://e-journal.sari-mutiara.ac.id. 2020, June 26, ANALISA ALUR KERJA INSPIRASI DAN EKSPIRASI PADA ALAT VENTILATOR dari http://e- journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/Elektromedis/article/view/3240
Service_Guide_Rev_A_-_Trilogy_EV300_Ventilator.pdf
Dharma, Venusya. 2014. CPAP. https://www.scribd.com/doc/216120406/CPAP Effendi, Sjarif Hidayat & Leni Ambarawati. 2014. Continuous Positive Airway
Pressure (CPAP). http://repository.unpad.ac.id/19131/1/CPAP.pdf Medicalogy. Lebih dekat dengan alat CPAP.
https://www.medicalogy.com/blog/lebih-dekat-dengan-alat-cpap/
RA, Win. 2014. Pembahasan Alat.
http://w1170ra.blogspot.co.id/2014/03/v- behaviorurldefaultvmlo.html
lvi
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
Diakhir pelaksanaan magang ini, mahasiswa/mahasiswi melakukan presentasi dan sesi tanya jawab yang dihadiri oleh Kaprodi D-III Teknologi Elektro-medis Universitas Sari Mutiara Indonesia, Ka. Instalasi IPSRS-Medis serta beberapa pegawai atau staf IPSRS-Medis yang menjadi pembimbing dan penguji dalam presentasi ini. Sesi tanya jawab berfungsi untuk memberikan kontribusi dan informasi dalam presentasi yang dilakukan oleh mahasiswa/mahasiswi.
A. Ventilator
1. Dimanakah letak O2 cell pada alat Ventilator Philips Trilogy EV300 ? Jawaban :
Posisi O2 cell pada Ventilator Philips Trilogy EV300 terdapat pada bagian belakang sebelah kiri ventilator tersebut.
Gambar 5.1 O2 Cell Ventilator Philips Trilogy EV300 (1)
2. Apakah Ventilator Philips Trilogy EV300 dan Ventilator Hamilton C-2 memiliki bentuk O2 cell yang sama ?
lvii
Jawaban :
Ventilator Philips Trilogy EV300 dengan Ventilator Hamilton C-2 memiliki bentuk O2 cell yang sama.
Gambar 5.2 O2 Cell Ventilator Philips Trilogy EV300 (2)
Gambar 5.3 O2 Cell Ventilator Hamilton C-2
3. Berapa tekanan udara yang masuk ke Ventilator Philips Trilogy EV300 ?
Jawaban :
Tekanan udara yang masuk ke Ventilator Philips Trilogy EV300 sebesar 3-7 Bar.
lviii
4. Apabila user ingin melakukan nebul pada pasien, dimanakah posisi yang tepat untuk memasang nebul pada tubing ventilator ?
Jawaban :
Pada saat operator atau user akan melakukan nebul, posisi nebul sebaiknya dipasang sebelum flow sensor pada tubing ventilator yang mengarah ke pasien.
5. Apa fungsi dari humidifier ? Komponen apa yang berfungsi untuk menghangatkan pada humidifier ?
Jawaban :
Humidifer pada rangkaian instalasi Ventilator Philips Trilogy EV300 berfungsi untuk menghangatkan dan melembapkan udara yang masuk dari ventilator ke pasien. Komponen yang bertugas untuk menghangatkan udara pada humidifier adalah heater wire.
6. Apabila alarm Low Minute Volume muncul pada layar display Ventilator Philips Trilogy EV300, Apa analisa dan tindakan yang dilakukan oleh teknisi yang berada di lapangan ?
Jawaban : Analisa
Volume ekspirasi turun dibawah ambang batas volume rendah yang di setting oleh operator / user.
Tindakan
- Memeriksa kobocoran atau pemutusan pada tubing ventilator.
- Memastikan semua koneksi / sambungan aman
lix
- Menyesuaikan settingan ventilator.
- Uji Fungsi Alat.
7. Apa saja kalibrasi yang terdapat pada Ventilator Philips Trilogy EV300 ?
Jawaban :
Circuit Calibration
Active Circuit Leak Test
O2 Sensor Calibration
CO2 Sensor Adapter Zero
8. Sebutkan mode-mode yang terdapat pada Ventilator Philips Trilogy EV300 !
Jawaban :
a) Mode A/C – PC (Assist/Control – Pressure Control) b) Mode A/C – VC (Assist/Control – Volume Control) c) Mode CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) d) Mode PSV (Pressure Support Ventilation)
e) Mode S/T (Spontaneous / Time Ventilation)
f) Mode SIMV – PC (Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation – Pressure Control)
g) Mode SIMV – VC (Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation – Volume Control)
lx
h) Mode AVAPS – AE (Average Volume Assured Pressure Support – Auto EPAP)
9. Perbaiki SOP (Standart Operational Procedure) alat dengan benar ! Sesuaikan dengan SOP yang dimiliki Ventilator Philips Trilogy EV300 !
Jawaban :
a. Pengoperasian Alat
Persiapkan alat
- Ventilator Philips Trilogy EV300
- Breathing Circuit, bisa menggunakan passive circuit atau dual limb
- Test Lung - Tabung Oksigen
Pasangkan breathing circuit dan test lung pada ventilator.
Breathing circuit pada passive circuit dilengkapi dengan satu sirkuit saja, whisper swivel di posisi ujung circuit yang mengarah ke pasien dan bacterial filter / HME (Heat and Moisture Exhchanger) di posisi circuit yang terpasang ke unit ventilator. Breathing circuit pada dual limb dilengkapi dengan 2 sirkuit, dimana sirkuit yang mengarah ke pasien terhubung dengan “Y” Piece. Kemudian breathing circuit pada dual limb dilengkapi juga dengan proximal pressure line.
Pastikan unit ventilator telah terpasang dengan Diafragma AEV (Automatic Expansion Valve) di ekspirasi pada unit ventilator.
lxi
Kemudian pasangkan breathing circuit yang sudah dilengkapi dengan bacterial filter / HME (Heat and Moisture Exchanger) ke inspirasi dan ekspirasi pada unit ventilator.
Hubungkan sirkuit yang sudah terhubung pada inspirasi unit ventilator ke salah satu lubang chamber pada humidifier sebagai inspirasi humidifier. Pada lubang humidifier yang satu nya lagi, pasangkan dengan sirkuit lainnya sebagai ekspirasi dari humidifier dan sambungan inspirasi pernafasan ke pasien dari unit ventilator.
Pasangkan proximal pressure line ke proximal port pada unit ventilator.
Pasangkan flow sensor cable ke flow sensor port pada unit ventilator. Kemudian pada sisi lainnya dipasangkan dengan flow sensor reusable hingga berbunyi “click” sebagai tanda flow sensor sudah terpasang dengan baik.
Pasangkan flow sensor pada output rangkaian breathing circuit.
Hubungkan selang oksigen dari tabung oksigen dengan unit ventilator.
Hubungkan kabel power ke unit ventilator dengan sumber listrik. Ventilator sudah dilengkapi dengan internal battery dan detachable.
Tekan tombol on/off pada unit ventilator dan humidifier.
Tunggu proses selftest pada unit ventilator bekerja.
Pada display unit ventilator pilih “New Patient”.
Tentukan / pilih kategori pasien pediatric (min. BB 2,5 kg) atau adult (maks. BB 200 kg) dan jenis kelamin pasien.
Tentukan breathing circuit type (pada bagian pengaturan), passive, active pap, active flow atau dual limb. Selanjutnya pada circuit size tentukan kategori ukuran sirkuit yang dipakai seperti infant (9-13mm), pediatric (14-18mm), adult/pediatric (19mm) atau adult (20-22mm).
lxii
Aktifkan humidifier dengan memilih on pada active humidification.
Untuk melakukan kalibrasi, pilih option, pilih calibration &
setup. Selanjutnya pilih calibration circuit (untuk kalibrasi sirkuit ini dilakukan saat setelah pergantian breathing circuit), piilih calibration O2 /oksigen (untuk kalibrasi O2 Cell, dilakukan setiap pergantian O2 Cell atau jika ada indikasi antara O2 setup dan FiO2 tidak sesuai.
Pilih mode (setting) yang akan dipergunakan ke pasien.
- Mode A/C – PC ( Assist / Control – Pressure Control ) - Mode A/C – VC ( Assist / Control – Volume Control ) - Mode CPAP ( Continuous Positive Airway Pressure ) - Mode PSV ( Pressure Support Ventilation )
- Mode S/T ( Spontaneous / Time Ventilation )
- Mode SIMV – PC ( Synchronized Intermittent Ventilation – Pressure Control )
- Mode SIMV – VC ( Synchronized Intermittent Ventilation – Volume Control )
- Mode AVAPS – AE ( Avarage Volume Assured Pressure Support – Auto EPAP )
- Running ventilator selama kurang lebih 5 menit dengan menggunakan test lung sebelum dipergunakan ke pasien (patient safety).
- Untuk melakukan perubahan mode atau parameter, pilih mode dan pilih parameter yang akan diperbaharui dan pilih active.
- Jika penggunaan ventilator sudah selesai, silahkan tekan tombol on/off secara langsung atau posisi standby. Lepas kabel power, konektor oksigen dan breathing circuit (jika menggunakan breathing circuit reusable, maka lakukan sterilisasi sesuai ketentuan rumah sakit sebaliknya jika
lxiii
menggunakan breathing circuit disposable, maka silahkan buang breathing circuit pada tempatnya).
b. Pemeliharaan Alat
Sesudah dipergunakan ke pasien, maka ventilator dibersihkan dengan swab pada unitnya dengan kain bersih, bisa disemprot dengan cairan sterilisasi (sesuai ketentuan rumah sakit)
Untuk penggantian filter ekspirasi, sesuai kebutuhan dan penggunaan.
Untuk penggantian O2 Cell (masa berlaku 12 bulan) atau jika sudah dianggap tidak bisa digunakan, dengan pengecekan kalibrasi O2 .
Untuk baterai, selama menggunakan power listrik maka baterai tidak dipergunakan, dan jika sambungan tegangan dari unit ke sumber listrik (kabel power dilepas), maka otomatis akan beralih ke baterai. Kapasitas baterai optimal (internal dan detachable) 8 – 10 jam.
10. Sebutkan dan Jelaskan tentang kalibrasi pada alat Ventilator ! Jawaban :
Kalibrasi adalah suatu peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukkan alat ukur dan / atau bahan ukur (Permenkes RI No. 54 Tahun 2002). Kalibrasi dilakukan dengan membandingkan nilai terukur dengan nilai yang diabadikan pada alat kesehatan, misalnya : tegangan (voltage), arus listrik (electric current), waktu, energi, suhu. Pengujian unit ventilator perawatan dewasa (selanjutnya disebut UUT) dengan cara melakukakan pengamatan fisik dan fungsi alat, pengukuran
lxiv
keselamatan listrik dan mengukur parameter keluaran ventilator secara langsung dengan menggunakan Gas Flow Analyzer (selanjutnya disebut standar), agar sesuai dengan standar acuan yang digunakan.
Tabel 5.1 Acuan Kalibrasi Ventilator
Alat ukur yang digunakan :
Ventilator Analyzer / Gas Flow Analyzer
Thermohygrometer
Electrical Safety Analyzer
B. CPAP (Continuous Positive Airway Pressure)
1. Apa perbedaan dari ventilator dan CPAP ? Jawaban :
CPAP dipergunakan pada pasien yang mengalami gangguan pernafasan ringan (contohnya = sleep apnea). Sementara Ventilator dipergunakan
lxv
pada pasien yang memiliki gangguan gagal pernafasan, artinya disini pernafasan pasien sepenuhnya bergantung pada mesin (Mekanik).
2. Apa perbedaan dari CAL dan cal ? Jawaban :
CAL : Proses kalibrasi. ( Kalibrasi 21% O2 )
cal : Setelah proses kalibrasi selesai. ( Kalibrasi 21% O2 )
3. Apakah fungsi dari flow meter pada CPAP SLE 1000 ? Jawaban :
Flow meter pada CPAP SLE 1000 berfungsi untuk mengontrol kecepatan aliran O2 yang masuk ke pasien.
4. Apa perbedaan dari test lung adult / pediatric dengan test lung neonatal
?
Jawaban :
Perbedaan test lung Adult/Pediatric dengan Nenoatal adalah Test Lung Adult/Pediatric digunakan pada ventilator, sementara Test Lung Neonatal digunakan pada CPAP.
lxvi
Gambar 5.4 Test Lung Adult / Pediatric Gambar 5.5 Test Lung Neonatal
5. Apakah CPAP SLE 1000 memiliki buzzer ? bila ada, dimanakah posisi buzzer tersebut ?
Jawaban :
CPAP SLE 1000 memiliki buzzer. Untuk posisi nya terdapat pada gambar tersebut.
Gambar 5.6 Tampak Depan CPAP SLE 1000
lxvii
6. Perbaiki blok diagram CPAP SLE 1000 ! (Terdapat kesalahan pada posisi perintah dari valve board).
Jawaban :
Gambar 5.7 Blok Diagram CPAP SLE 1000
7. Sebutkan dan jelaskan tentang kalibrasi pada alat CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) !
Jawaban :
Kalibrasi adalah suatu peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukkan alat ukur dan / atau bahan ukur (Permenkes RI No. 54 Tahun 2002). Kalibrasi unit CPAP (selanjutnya disebut CPAP atau unit under test) dengan cara melakukan pengamatan fisik dan fungsi alat, melakukan kalibrasi dengan cara membandingkan nilai yang terbaca pada tampilan CPAP dengan nilai setting pada alat oxygen analyzer yang digunakan.
lxviii