BAB V PENUTUP
5.2 Saran
Sekalipun penelitian ini telah dirancang dengan baik, namun penelitian ini masih memiliki berbagai keterbatasan dan mungkin mempengaruhi hasil dari penelitian. Berikut adalah saran-saran yang diajukan oleh peneliti berdasarkan keterbatasan yang di dapat dalam penelitian ini:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lainnya.
Penelitian selanjutnya juga disarankan dapat mengganti dan menambahkan daerah survey selain di wilayah Makassar agar hasil penelitian dapat lebih variatif.
2. Data yang digunakan dan dianalisis menggunakan instrumen berdasarkan persepsi jawaban dari responden. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah jika persepsi responden berbeda dengan keadaan yang sesungguhnya.
3. Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat menggunakan metode penelitian yang berbeda, seperti melakukan metode wawancara langsung agar peneliti dapat memastikan bahwa responden mengerti maksud dari setiap butir pertanyaan yang
diajukan dalam kuesioner agar hasil data yang diperoleh peneliti nantinya tidak bias dan sesuai dengan apa yang di harapkan dan dimaksud oleh peneliti.
4. Bagi pemerintah daerah khususnya Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Selatan agar Sulawesi Selatan dapat lebih lebih memahami tentang moral individu, asimetri informasi, dan pengendalian internal sehingga dapat menghindari kecenderungan kecurangan akuntansi dengan meningkatkan moralitas pada setiap individu agar setiap individu khususnya di Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dapat menghindari kecurangan. Serta meningkatkan seimbangnya informasi dari setiap golongan atau jabatan dengan lebih memperhatikan kinerja bawahan. Dan juga, meningkatkan sistem pengendalian internal agar pemerintah daerah lebih dapat dipercaya masyarakat atas sistem pengendalian yang baik.
79
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Zulfikar. 2017. “Pengaruh Moralitas Aparat, Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi dan Asimetri Informasi terhadap Kecenderungan Kecurangan (FRAUD) (Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Sinjai)”.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. UIN Alaudin Makassar.
AICPA. 2003. Auditor‟s Responsibility for Fraud Detection. Journal of Accountancy. (serial online), Jan.-Mar., Di akses pada 28 Agustus 2016.
Available from: URL: http://www.aicpa.org/PUBS/JOFA.
Alvin A. Arens. Randal K. elder & Mark S. Beasley. 2015. Auditing dan Jasa Assucrance. Jakarta, Erlangga. Diterjemahkan oleh Herman Wibowo &
Tim Perti dari Auditing and Assurance Service. Fiffeenth Edition.
Ali, Mohammad dan Asrori Mohammad.. 2012“Psikologi Remaja;
Perkembangan Peserta Didik”. PT. Bumi Aksara: Jakarta, hal: 136.
Alison. Fraud Auditing: The Audit Journal. 2006.
Amalia, R. D. (2015). Pengaruh keefektifan pengandilan internal, kesesuaian kompensasi, moralitas aparat dan asimetri informasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (Studi empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Siak Sri Indrapura). JOM FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015.
Amalia, Rizky. 2018. “Pengaruh Asimetri Informasi, Moralitas Pimpinan, Kesesuaian Kompensasi, Efektivitas Pengendalian Internal, GOOD GOVERNANCE, dan Keaadilan Organisasi terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah Kabupaten Magelang)”. Fakultas Ekonomi.
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Anthony, Robert N., & Vijay Govindarajan 2015. Management Control System, 15th Ed , USA : McGraw-Hwill
Arens. A. Alvin. Ellder J. Ronald Beasley Mark S. (2008). Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi. Jakarta: Erlangga.
Ariani, S. K., Musmini, S. L., dan Herawati T. N. Analisis Pengaruh Moral Individu, Asimetri Informasi dan Keefektifan Sistem Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi di PDAM Kabupaten Bangli. Jurnal Akuntansi Vol. 4 No:1 (2014).
Association of Certified Fraud Examiners. 2017. Report to The Nation on Occupational Fraud and Abuse 2016 Global Fraud Study. Texas:
Associotion of Certified Fraud Examiners.
Dioniesia, Nadya, S.D. 2016. Pengaruh Pengendalian Internal dan Moralitas Individu terhadap Kecurangan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Dunk, Alan S. dan Hector Perera. 1983. “The Efects of Budget Emphasis and Information Asymmetry on The Relation Between Budgetery Participation and Slack”. The Aaccounting Review, Vol. 68(2). Pp. 400-410.
...2013. The Effect of Budget Emphasis and Information Assymetry on the Relation between Budgetary Participation and Slack. The Accounting Review: Milwaukee.
Intan, Fauzya, Safitri. 2017. “Pengaruh Keefektifan Sistem Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, Moralitas Individu, dan Asimetri Informasi terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dengan esrPerilaku Tidak Etis sebagai Variabel Intervening pada BPPAKAD Kabupaten Sragen”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
Fitri, Y. (2016). Pengaruh keefektifan sistem pengendalian internal, ketaatan akuntansi, asimteri informasi dan moralitas individu terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi dengan perilaku tidak etis sebagai variabel intervening (Studi empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Riau). Jom Fekon.Vol. 3 No. 1 (Februari) 2016.
Hery. 2016. Auditing dan Asuransi. Jakarta: penerbit PT. Grasindo.
Hikmawati, Fenty. 2017. Metodologi Penelitian. Depok: Penerbit PT.
Rajagrafindo Persada.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
Jusup, Al. Haryono. 2014. Auditing. Yogykarata: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Joggiyanto, A. dan L. Ane (2010). Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran dengan menggunakan lima Variabel Pemoderasi, Journal Simposium nasional Akuntansi X Makassar.
Liyanarachi, G. Dan C.J. Newdick. 2009. The Impact or Moral Reasioning and Retaliation on Whistle-Blowing: New-Zealand Evidence. Journal of Public Policy and Marketing, 25 (1), 117-126.
Karyono. (2013). Forensic fraud. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Kusumastuti, Nur, Ratri, dan Meiranto Wahyu. 2012. “Analisis faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dengan Perilaku Tidak Etis Sebagai Variabel Intervening”. Journal of Accounting,
Vol: 1, No.1, Hal: 1-15.Mulyadi. 2002. Auditing. Yogyakarta: Salemba Empat.
Ompusunggu Krisler dan Rangga Buwana Icuk, 2016. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Job Relevan Information terhadap Informasi Asimetri, Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang.
Prawira, I. M. D., Herawati, N. T dan Darmawan, N. A. S. (2014). Pengaruh moralitas individu, asimetri informasi dan efektivitas pengendalian internal terhadap kecenderungan kecurangan (fraud) akuntansi (Studi empiris pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Buleleng). E-Journal S1 Ak.
Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2 No: 1 Tahun 2014.
Priantara, Diaz. 2013. Fraud Auditing & Investagigation. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Rista, Wahyuni. 2016. “Pengaruh Pengendalian Internal, Kesesuaiam Kompensasi dan Ketataatan Aturan Akuntansi terhadap Kecenderugan Kecurangan Akuntansi”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Radhiah, T. (2016). Pengaruh efektifitas pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, dan moralitas individu terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (Studi kasus pada PT. POS Indonesia KCU Kota Pekanbaru). JOM Fekon. Vol.3 No.1 (Februari) 2016.
Randiza, I. (2016). Pengaruh pengendalian internal, asimetri informasi, moralitas aparat pemerintah dan ketaatan aturan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (Studi kasus pada SKPD Kab.
Indragiri Hilir). Jom Fekon. Vol. 3 No.1 (Februari) 2016.
Sutarbi, Tata. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi Publisher.
Thoyibatun, Siti. 2012. “Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Tidak Etis dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi serta Akibatnya terhadap Kinerja Organisasi”. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol: 16, No.2. Hal 245-260.
Tuanakotta, T.M. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007.
Tuanakotta, Theodorus M. 2012. “Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif”.
Jakarta: Salemba Empat.
Tuannakotta, Theodorus M. 2016. Akuntansi Forensik dan Audit Inverstigatif.
Jakarta; Salemba Empat.
Wilopo. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi Pada Perusahaan Publik dan
Badan Usaha Milik Negara di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 9.
Padang.
83 Lampiran 1
Kuesioner
PenelitianKUESIONER
Responden, yth.
Nama saya Novalda Maoura, mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa Makassar Jurusan Akuntansi. Saya sedang membuat penelitian tugas akhir yang berjudul “Pengaruh Moralitas Individu, Asimetri Informasi, dan Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi”. Dibawah ini, berisi beberapa pertanyaan yang semuanya berkaitan dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi. Agar penelitian dapat berlangsung dengan baik, maka saya harapkan kesediaan saudara/i untuk dapat mengisi kuesioner ini dengan tepat dan benar.
Atas perhatian dan waktunya saya ucapkan terima kasih.
Data diri responden :
1. Nama :
2. Jenis kelamin : a. Laki-laki : b. Perempuan :
3. Umur : tahun
4. Jabatan : 5. Pangkat/Golongan :
6. Masa Kerja : tahun bulan
7. Pendidikan terakhir :
1. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Suatu hal yang wajar di instansi saya, apabila untuk suatu tujuan tertentu, biaya dicatat lebih besar dari semestinya.
2. Bukan suatu masalah bagi instansi saya, apabila pencatatan bukti transaksi dilakukan tanpa otorisasi dari pihak yang berwenang.
3. Suatu yang wajar bagi instansi saya, apabila untuk tujuan tertentu harga beli peralatan/perlengkapan kantor dicatat lebih tinggi.
4. Merupakan sesuatu yang wajar di instansi saya apabila pengguna anggaran memasukkan kebutuhan lain yang tidak sesuai kedalam belanja peralatan gedung kantor.
5. Suatu hal yang wajar apabila di b instansi saya, para pengguna anggaran menggunakan kuitansi kosong atas pembelian bahan perlengkapan kantor.
6. Bukan suatu masalah bagi instansi saya apabila perlengkapan dan peralatan kantor yang dibeli tidak sesuai dengan spesifikasi yang seharusnya dibeli.
7. Tidak menjadi suatu masalah bagi instansi saya apabila suatu transaksi memiliki bukti pendukung ganda.
8. Suatu hal yang wajar apabila di instansi saya ditemukan adanya pengeluaran tanpa dokumen pendukung.
9. Bukan suatu masalah bagi instansi saya, apabila sisa anggaran dibagikan kepada pegawai sebagai bonus.
2. Moral Individu
Petunjuk Umum : Untuk jawaban nomor 1 sampai dengan 6 di halaman berikut Bapak/Ibu/Saudara diberikan kasus yang tidak terjadi sebenarnya. Berikan jawaban yang menurut Bapak/Ibu/
Saudara paling benar!
Kasus
Enam bulan yang lalu Romy,Ak, berpindah pekerjaan dari Instansi A ke Instansi B, tetapi statusnya tetap sebagai staf bagian akuntansi dan pelaporan. Laporan keuangan yang dilaporkan oleh Instansi B telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. Hasil audit selalu memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Selama tiga bulan bekerja di Instansi B, Romi,Ak mendapati masalah pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA) yang belum memperlihatkan keadaan sebenarnya. Hal ini disebabkan karena beberapa program pembangunan tidak berjalan sesuai rencana meski pemerintah telah memberikan susunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk dipertanggungjawabkan dengan program yang seharusnya dijalankan Instansi B. Oleh sebab itu, Romi, Ak menyampaikan masalahan tersebut kepada pimpinannya di bagian akuntansi dan pelaporan.
Namun pimpinannya meminta kepada Romi, Ak untuk tidak mengubah proses penyusunan Laporan Realisasi Anggaran yang telah berjalan, dengan tetap menunjukkan bahwa Laporan Realisasi Anggaran Instansi B telah disajikan dengan baik serta wajar.
Pimpinan instansi Romi,Ak bahkan berjanji memberikan bonus serta penilaian kinerja yang baik apabila ia menyetujuinya. Romi,Ak justru menyarankan pimpinannya untuk mempertimbangkan hal tersebut dengan menunjukkan gambaran sesungguhnya mengenai kegiatan
pembangunan yang telah tercapai. Hal ini dilakukan untuk menghindari sanksi Undang-Undang, termasuk mempertimbangkan prinsip kesejahteraan masyarakat, serta tidak merugikan para staf lainnya.
satu pilihan jawaban sesuai dengan penilaian keputusan pimpinan terkait kasus di atas, bila kondisi yang dihadapi oleh Saputra, Ak terjadi keadaan di tempat Bapak/Ibu/Saudara bekerja.
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Pimpinan Akuntansi dan Pelaporan Instansi B tetap menyusun Laporan Realisasi Anggaran seperti periode yang lalu agar kinerjanya bagus dan terlihat baik.
2. Pimpinan Akuntansi dan Pelaporan Instansi B Menyusun Laporan Realisasi Anggaran seperti keadaan sebenarnya, karena pimpinan takut terkena sanksi Undang-Undang.
3. Pimpinan Akuntansi dan Pelaporan Instansi B tetap menyelesaikan Laporan Realisasi Anggaran seperti periode yang lalu untuk kepentingannya.
4. Pimpinan Akuntansi dan Pelaporan Instansi B menyusun Laporan Realisasi Anggaran seperti kondisi yang sebenarnya demi mempertimbangkan prinsip kesejahteraan masyarakat serta tidak merugikan
pemerintahan.
5. Pimpinan Akuntansi dan Pelaporan Instansi B
memberikan bonus pada staf akuntansinya karena telah patuh.
6. Pimpinan Akuntansi dan Pelaporan Instansi B
menyusun Laporan Realisasi Anggaran seperti periode yang lalu, karena menjadi hal wajar pada instansinya.
3. Asimetri Informasi
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Atas pekerjaan di bidang akuntansi, hanya pihak internal instansi yang mengetahui seluruh informasi yang berkaitan dengan transaksi perusahaan yang mempunyai dampak keuangan
2. Hanya pihak internal instansi yang memahami seluruh hubungan antara data transaksi keuangan dan proses penyusunan laporan keuangan.
3. Hanya pihak internal instansi yang mengetahui dan memahami isi dan angka laporan keuangan yang selesai dikerjakan.
4. Hanya pihak internal instansi yang mengerti lika-liku pembuatan laporan keuangan.
5. Hanya pihak internal instansi yang mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi kegiatan pembuatan laporan keuangan.
6. Hanya pihak internal instansi yang mengetahui isi dan angka yang sebenarnya dari laporan keuangan yang disusun.
4. Pengendalian Internal
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Di instansi tempat saya bekerja, penerapan wewenang dan tanggung jawab pada setiap bidang tidak terlalu dipentingkan
2. Di instansi tempat saya bekerja, seluruh karyawan menaati peraturan yang berlaku.
3. Di instansi tempat saya bekerja, apabila karyawan yang melakukan kesalahan dan memicu terjadi nya risiko akan mendapatkan sanksi.
4. Sistem pengendalian internal yang ada pada instansi tempat saya bekerja tidak dapat mengendalikan, menekankan dan mengurangi terjadinya risiko
5. Di instansi tempat saya bekerja, setiap pelaksanaan tugas selalu diotorisasi oleh karyawan yang berwenang.
6. Pemeriksaan fisik atas kekayaan perusahaan (kas, persediaan dan lain-lain) hanya dilakukan pada saat diperlukan.
Lampiran 2 Jawaban Responden
1. Kecenderungan Kecunrangan Akuntansi
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 Jml
2 2 2 3 2 2 2 3 2 20
2 2 2 2 3 2 3 2 3 21
2 1 2 2 2 2 2 1 2 16
2 1 2 2 2 2 2 1 2 16
2 1 2 2 2 2 2 1 2 16
2 1 2 2 2 2 2 1 2 16
1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
2 1 2 2 2 2 2 1 2 16
2 1 2 2 2 2 2 1 2 16
2 1 2 2 2 2 2 1 2 16
2 2 2 1 2 2 2 1 2 16
2 1 2 2 2 2 2 1 2 16
2 1 2 2 2 2 2 1 1 15
2 1 2 2 2 2 2 1 2 16
2 1 2 2 2 2 2 1 2 16
2 2 2 2 3 2 3 2 3 21
2 2 2 2 3 2 3 2 3 21
2 2 2 2 3 2 3 2 3 21
2 2 2 1 2 2 2 1 2 16
2 2 2 2 3 2 3 2 3 21
2 2 2 2 3 2 3 2 3 21
2 1 2 2 2 1 2 1 2 15
2 1 2 2 2 1 2 1 2 15
2 2 2 1 2 2 2 1 2 16
2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
2 2 2 1 2 2 2 1 2 16
2 1 2 2 2 1 2 1 2 15
2 1 2 2 2 1 2 1 3 16
2 1 2 2 2 1 2 1 2 15
3 2 4 4 2 2 2 2 1 22
2 1 2 2 2 1 2 1 2 15
2 2 2 1 2 2 2 1 2 16
2 1 2 2 2 1 2 1 2 15
2 2 2 1 2 2 3 2 1 17
2. Moral Individu
P1 P2 P3 P4 P5 P6 Jml
3 2 2 2 3 3 15
3 3 2 3 3 3 17
2 2 1 3 2 2 12
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
1 1 1 2 1 1 7
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 1 10
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
3 3 2 3 3 3 17
3 3 2 2 3 3 16
3 3 2 2 3 3 16
2 2 1 1 2 1 9
3 3 2 2 3 3 16
3 3 2 2 3 3 16
2 2 1 1 2 2 10
2 2 1 1 2 2 10
2 2 1 1 2 1 9
2 2 2 2 2 2 12
2 2 1 1 2 1 9
2 2 1 1 2 2 10
2 3 1 1 2 2 11
2 2 1 1 2 2 10
3 1 2 2 3 3 14
2 2 1 1 2 2 10
2 2 1 1 2 1 9
2 2 1 1 2 2 10
3 1 2 2 2 1 11
3. Asimetri Informasi
P1 P2 P3 P4 P5 P6 Jml
3 2 2 2 3 3 15
3 3 2 3 3 3 17
2 2 1 3 2 2 12
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
1 1 1 2 1 1 7
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 1 10
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
3 3 2 3 3 3 17
3 3 2 2 3 3 16
3 3 2 2 3 3 16
2 2 1 1 2 1 9
3 3 2 2 3 3 16
3 3 2 2 3 3 16
2 2 1 1 2 2 10
2 2 1 1 2 2 10
2 2 1 1 2 1 9
2 2 2 2 2 2 12
2 2 1 1 2 1 9
2 2 1 1 2 2 10
2 3 1 1 2 2 11
2 2 1 1 2 2 10
3 1 2 2 3 3 14
2 2 1 1 2 2 10
2 2 1 1 2 1 9
2 2 1 1 2 2 10
3 1 2 2 2 1 11
4. Pengendalian Internal
P1 P2 P3 P4 P5 P6 Jml
3 4 4 3 2 3 19
3 3 3 3 3 3 18
4 4 4 4 4 4 24
3 3 3 3 3 3 18
4 4 4 4 4 4 24
4 3 3 3 4 4 21
3 4 3 3 3 4 20
3 4 3 3 3 3 19
2 2 2 2 2 2 12
3 3 3 3 3 3 18
2 2 2 2 2 2 12
4 4 3 3 4 3 21
2 2 2 2 2 2 12
3 4 3 3 4 4 21
3 4 4 3 3 4 21
4 3 4 4 3 3 21
2 2 2 2 2 2 12
2 2 2 2 2 2 12
3 2 2 2 3 3 15
3 3 2 3 3 3 17
2 2 1 3 2 2 12
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
1 1 1 2 1 1 7
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 1 10
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
2 2 1 2 2 2 11
3 3 2 3 3 3 17
Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance
KKA 34 13 9 22 573 16,85 2,687 7,220
MI 34 14 10 24 572 16,82 1,992 3,968
AI 34 10 7 17 396 11,65 2,604 6,781
PI 34 17 7 24 513 15,09 4,725 22,325
Valid N (listwise) 34
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas
1. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 rKKA
Y1
Pearson Correlatio n
1 .244 .951*
* .625*
* .283 .286 .268 .230 .000 .596*
*
Sig. (2-
tailed) .164 .000 .000 .105 .101 .125 .190 1.000 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
Y2
Pearson Correlatio n
.244 1 .241 -.126 .524*
* .493*
* .571*
* .691*
* .282 .676*
*
Sig. (2-
tailed) .164 .169 .479 .001 .003 .000 .000 .106 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
Y3
Pearson Correlatio n
.951*
* .241 1 .676*
* .153 .224 .140 .245 -.149 .527*
*
Sig. (2-
tailed) .000 .169 .000 .388 .203 .429 .163 .400 .001
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
Y4
Pearson Correlatio n
.625*
* -.126 .676*
* 1 .187 .007 .079 .412* .032 .485*
*
Sig. (2-
tailed) .000 .479 .000 .290 .969 .657 .016 .859 .004
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
Y5
Pearson Correlatio n
.283 .524*
* .153 .187 1 .352* .928*
* .570*
* .800*
* .847*
*
Sig. (2-
tailed) .105 .001 .388 .290 .041 .000 .000 .000 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
Y6
Pearson Correlatio n
.286 .493*
* .224 .007 .352* 1 .370* .341* .087 .519*
*
Sig. (2-
tailed) .101 .003 .203 .969 .041 .031 .049 .624 .002
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
Y7
Pearson Correlatio n
.268 .571*
* .140 .079 .928*
* .370* 1 .625*
* .634*
* .809*
*
Sig. (2-
tailed) .125 .000 .429 .657 .000 .031 .000 .000 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
Y8
Pearson Correlatio n
.230 .691*
* .245 .412* .570*
* .341* .625*
* 1 .301 .793*
*
Sig. (2-
tailed) .190 .000 .163 .016 .000 .049 .000 .084 .000
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
Y9
Pearson Correlatio n
.000 .282 -.149 .032 .800*
* .087 .634*
* .301 1 .562*
*
Sig. (2- tailed)
1.00
0 .106 .400 .859 .000 .624 .000 .084 .001
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
rKK A
Pearson Correlatio n
.596*
* .676*
* .527*
* .485*
* .847*
* .519*
* .809*
* .793*
* .562*
* 1
Sig. (2-
tailed) .000 .000 .001 .004 .000 .002 .000 .000 .001
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2. Moral Individu
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 rMI
X1.1 Pearson Correlation
1 1.000** 1.000** .437** .606** .875** .865**
Sig. (2- tailed)
0,000 0,000 ,010 ,000 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
X1.2 Pearson Correlation
1.000** 1 1.000** .437** .606** .875** .865**
Sig. (2- tailed)
0,000 0,000 ,010 ,000 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
X1.3 Pearson Correlation
1.000** 1.000** 1 .437** .606** .875** .865**
Sig. (2- tailed)
0,000 0,000 ,010 ,000 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
X1.4 Pearson Correlation
.437** .437** .437** 1 .920** .375* .805**
Sig. (2- tailed)
,010 ,010 ,010 ,000 ,029 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
X1.5 Pearson Correlation
.606** .606** .606** .920** 1 .569** .911**
Sig. (2- tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
X1.6 Pearson Correlation
.875** .875** .875** .375* .569** 1 .816**
Sig. (2- tailed)
,000 ,000 ,000 ,029 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
rMI Pearson Correlation
.865** .865** .865** .805** .911** .816** 1 Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Asimetri Informasi
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 rAI
X2.1 Pearson Correlation
1 .461** .878** .391* .939** .704** .887**
Sig. (2- tailed)
,006 ,000 ,022 ,000 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
X2.2 Pearson Correlation
.461** 1 .344* ,181 .610** .576** .659**
Sig. (2- tailed)
,006 ,046 ,307 ,000 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
X2.3 Pearson Correlation
.878** .344* 1 .471** .813** .652** .844**
Sig. (2- tailed)
,000 ,046 ,005 ,000 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
X2.4 Pearson Correlation
.391* ,181 .471** 1 .381* .463** .618**
Sig. (2- tailed)
,022 ,307 ,005 ,026 ,006 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
X2.5 Pearson Correlation
.939** .610** .813** .381* 1 .827** .935**
Sig. (2- tailed)
,000 ,000 ,000 ,026 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
X2.6 Pearson Correlation
.704** .576** .652** .463** .827** 1 .887**
Sig. (2- tailed)
,000 ,000 ,000 ,006 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
rAI Pearson Correlation
.887** .659** .844** .618** .935** .887** 1
Sig. (2- tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
4. Pengendalian Internal
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 rPI
X3.1 Pearson Correlation
1 .835** .843** .869** .927** .869** .952**
Sig. (2- tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
X3.2 Pearson Correlation
.835** 1 .862** .816** .816** .883** .937**
Sig. (2- tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
X3.3 Pearson Correlation
.843** .862** 1 .840** .740** .834** .926**
Sig. (2- tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
X3.4 Pearson Correlation
.869** .816** .840** 1 .782** .794** .907**
Sig. (2- tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
X3.5 Pearson Correlation
.927** .816** .740** .782** 1 .892** .917**
Sig. (2- tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
X3.6 Pearson Correlation
.869** .883** .834** .794** .892** 1 .945**
Sig. (2- tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
rPI Pearson Correlation
.952** .937** .926** .907** .917** .945** 1 Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 34 34 34 34 34 34 34
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 5 Hasil Uji Realibitas 1. Moral Individu
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 34 100.0
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
.812 9
2. Asimetri Informasi
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 34 100.0
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
.883 6
3. Pengendalian Internal
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 34 100.0
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
.882 6
4. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 34 100.0
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
.963 6
Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 34
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation ,87539744
Most Extreme Differences
Absolute ,121
Positive ,121
Negative -,086
Kolmogorov-Smirnov Z ,704
Asymp. Sig. (2-tailed) ,704
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Lampiran 7 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 10.831 1.609 6.732 .000
MI -.221 .081 -.164 -2.731 .010 .986 1.014
AI .954 .062 .925 15.353 .000 .975 1.025
PI -.091 .034 -.161 -2.664 .012 .973 1.028
a. Dependent Variable: KKA
Lampiran 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -1,705 1,456 -1,171 ,251
MI ,177 ,071 ,416 2,489 ,019
AI -,016 ,066 -,042 -,244 ,809
PI ,002 ,031 ,010 ,056 ,956
a. Dependent Variable: Abs_RES
Lampiran 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,945a ,894 ,883 ,918
a. Predictors: (Constant), PI, MI, AI
Lampiran 10 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 212,976 3 70,992 84,218 ,000b
Residual 25,289 30 ,843
Total 238,265 33
a. Dependent Variable: KKA b. Predictors: (Constant), PI, MI, AI
Lampiran 11 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 10,831 1,609 6,732 ,000
MI -,221 ,081 -,164 -2,731 ,010
AI ,954 ,062 ,925 15,353 ,000
PI -,091 ,034 -,161 -2,664 ,012
a. Dependent Variable: KKA
Lampiran 12 Lampiran Anlisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 10,831 1,609 6,732 ,000
MI -,221 ,081 -,164 -2,731 ,010
AI ,954 ,062 ,925 15,353 ,000
PI -,091 ,034 -,161 -2,664 ,012
a. Dependent Variable: KKA
Lampiran 13 Surat Izin Penelitian