• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. Bagi Masyarakat Dusun Tutuk Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur, agar selalu mempertahankan kearifan lokal dalam hal budaya pengobatan tradisional bebubus mangkung yang telah menjadi tradisi turun temurun dari nenek moyang.

2. Bagi peneliti, agar hasil dari penelitin ini, dapat dijadikan sebagai pegangan atau pedoman untuk mendalami penelitian tentang

tradisi dan kebudayaan pengobatan tradisional yang ada di berbagai daerah, terutama di Nusa Tenggara Barat.

DAFTAR PUSTAKA

Air Doa: Studi pada Praktik Pengobatan Tradisional H. Evi. Abdul Rahman Shaleh di Dusun Mekarsari, kecamatan Kertek, Kabupaten Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Yogyakarta, Yogyakarta, 2014.

Sangkal Putung Desa Sumput Kec. Sidoarjo Kab.Sidoarjo), Skripsi, FISIP UM Malang, Malang, 2019.

.

Anto H. Bakar, Metode-Metode Filsapat. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1989.

Alis Muhlis, Norkholis, Analisis Tindakan Sosial Max Weber dalam Tradisi Pembacaan Kitab Mukhtasar Al-bukhari (Studi Living

jurnal Living Hadist, Vol.1, No. 2, 2 Oktober 2016.

Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2005

Makna Yain Dalam Al-

https://www.harakatuna.com/makna-yakin-dalam-al-quran.html, diakses pada 25 Oktober 2022, pukul 19:45.

https://katadata.co.id/safrezi/berita/61e128ff924cd/budaya-adalah- cara-hidup-begini-penjelasannya, diakses pada 25 Oktober 20, pukul 20:00.

Isha

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/nasional/read/20 22/03/09/01150061, diakses tanggal 9 Juli 2022.

Metodologi Penelitian Kualitatif : Bandung, 2018.

K Bertens & A.A Nugroho, Realitas Sosial, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 1990

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Tokoh dalam Naskah Drama Godlob Karya Danarto dengan Pendekatan Sosiologi Sastra Skripsi, FKIP Universitas Mataram, Mataram 2016).

https://mudabicara.com/mengenal-teori--tindakan-sosial-max- weber/, diakses tanggal 4 Maret 2022.

Kelurahan Gelanggang Lombok Timur Nusa Tenggara Barat:

Suatu Kajian , Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol. 8, No 2, Agustus 2021.

Jurnal Ekonomi Dan Ekonomi Syariah, vol. 4, No. 1, Januari 2021

Traditional Pada Masyarakat di Desa Rantau Kiri Panjang Kabupaten Hilir Kubu Jurnal Jom Fisip, Vol. 3, Nomor 2, Oktober 2016.

Murti Sumarni, Salamah Wahyuni, Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2006.

Keluarga (Studi Kasus: Perempuan Pekerja Sawah Di Desa Lemoh Barat Kecamatan Tombariri Timur Kabupaten Minasaha

Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol. 20, No. 03, Tahun 2020

https://etheses.uin-malang.co.id, diakses pada 25 Oktober 2022, pukul 21:23

rakat Jerowaru http://www.kompasiana.com/nirmalahikmah/55292be3f17e61a744 8b4646/ritual-bebubus-mangkung-pada-masyarakat-jerowaru- lombok-timur diakses tanggal 20 Februari 2022.

Patelima Hamid, Metode Penelitian Kualitatif . Cet. II Bandung:

Alfabeta, 2017.

Rini Trisnawati, Ritual Bebubus Mangkung dan Nilai-Nilai yang Terkandung didalamnya Studi Deskriptif pada Masyarakat Jerowaru Lombok Timur, Skripsi, FKIP Universitas Mataram , Mataram 2018.

Pengembangan Kesehatan Tradisional Indonesia: Konsep, Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Vol.1, No 1, Agustus 2017.

Rini Trisnawati, Ritual Bebubus Mangkung dan Nilai-Nilai yang Terkandung didalamnya Studi Deskriptif pada Masyarakat Jerowaru Lombok Timur, Skripsi, FKIP Universitas Mataram , Mataram 2018.

didikan dalam Upacara Tradisi Haul Semangkin di Desa Mayong Lor Kecamatan Mayong Jurnal Lingua, Vol. X, Nomor 1, Januari 2014.

Saebani, Metodelogi Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2006.

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kualitatif, kualitatif dan R&D : Alfabeta, 2006.

Memahami Penelitian Kualitatif : Alfabeta CV, 2012.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Bandung:

Alfabeta, 2018.

rilaku Tenaga Kerja Wanita (TKW) dalam Mengatasi Kecemasan di PJTKI CITRA CATUR UTAMA

(Ponorogo: UMP, 2018.

Wahyu Mila Febriani, Gambaran Perilaku Pencarian Pengobatan Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga vol.7 No. 2. 2019.

eyakinan dan

ttps://id.wikipedia.org/wiwki/Keyakinan_dan_Kepercayaan, diakses pada 02 Desember 2022, pukul 20:00

Metodelogi , Mataram: Kalangan

Sendiri, 2007.

2 Juli-Desember 2019.

LAMPIRAN

A. Dokumentasi Kegiatan

Gambar.1

Wawancara bersama Belian Bebubus Mangkung Dusun Tutuk Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur

Gambar.2

Wawancara bersama Kawil Dusun Tutuk Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur

Gambar. 3

Wawancara bersama Pemuda Dusun Tutuk Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur

Gambar.4

Wawancara Bersama Pas Bebubus Mangkung Dusun Tutuk Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur

Gambar.5

Wawancara Bersama Pasien Bebubus Mangkung Dusun Tutuk Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur

Gambar.6

Wawancara Bersama Sekdes Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur

Gambar.7

Wawancara Bersama Bapak Salim Tokoh Masyarakat Dusun Tutuk Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur

Gambar.6

Andang-Andang Bebubus Mangkung di Dusun Tutuk Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur

B. Instrumen Wawancara

1. Nama Narasumber : Bapak Hanafi/Belian Jabatan : Petani

Hari/Tanggal : Selasa 18 Oktober 2022 Waktu wawancara : 09 : 10-10.00

Subjek Deskripsi

Pertanyaan I Bagaimana sejarah pengobatan bebubus mangkung di Dusun Tutuk niki.?

Jawaban I Bebubus mangkung nike wah arak lekan laek elek jaman watu telu teparan laek, watu telu nike teparan singakne waktu jaman laek dengan gawek ibadah sejelo niki telu kali, waktu zohor, asar kance magrib.

Bebubus mangkung nike te warisan lekan dengan toak tyang langan papuk balok, jarin wah tradisi turun temurun. Tiang berajah jari belian niki wah te ajah langan dengan toak tiang, jarine lekan keturunan nike. (Bebubus mangkung ini sudah ada dari dulu dari zaman waktu tiga, di namakan waktu tiga ini karena pada zaman itu orang beribadah dalam sehari hanya tiga kali, yakni waktu zohor, asar dan magrib. Bebubus mangkung ini di wariskan oleh orang tua, jadinya ini sudah menjadi tradisi turun temurun dari nenek moyang saya belian (pemangku) ini di ajarkan oleh orang tua saya, jadinya ini sudah dari keturuan)..

Pertanyaan II Bagaimana tahapan pengobatan bebubus mangkung?

Jawaban II Yang pertama disebut tahap persiapan, yaitu orang yang datang kesini berobat pertama kali membawa andang-andang (sesaji), andang-andang tersebut namanya andang-andang ngater yang artinya sesaji yang akan di tukar denga obat, andang-andang ngater ini biasanya di isi dengan daun sirih, buah pinang, kapur sirih, tembakau, dan beras yang di wadahkan dengan mangkok, kemudian biasanya di dalam di

taruhkan uang, kadang 50.000, kadang 25.000, 20.000, tergantung ikhlasnya. Andang-andang (sesaji) biasanya dilakukan tiga kali, andang- andangnya (sesaji) persiapannya sama yang pertama sampai ketiga kali, namun yang kedua di istilahkan sebagai meminta obat balasan, dan yang ketiga dinamakan sekambuh artinya membuang penyakit ketika allah sudaah meridhoi kesembuhan kepada pasien.

Yang kedua disebut sebagai tahap pelaksanaan, yaitu Pada tahapan pelaksanaan ini, dimana saya (seorang belian) mempersiapkan sesaji yang telah diantarkan oleh pasien untuk dijadikan sebagai bahan-bahan dalam pembuatan obat, seperti daun sirih, kapur, tembakau, buah pinang, yang dicampur atau diolah menjadi satu kemudian dijadikan sebagai sembek yang diusapkan dikepalah pasien yang berobat.

Yang ketiga atau yang terakhir adalah tahap penutupan yaitu mempersiapkan air bubus yang akan dibacakan doa atau jampi-jampi untuk diberikan kepada pasien untuk dibawa pulang yang dijadikan sebagai air minum agar pasien dapat sembuh dari penyakit.

Pertanyaan III Apa makna simbol dari masing-masing bahan sesaji dalam pembuatan pengobatan tradisional bubus mangkung?

Jawaban Sesaji yang dibawa oleh pasien ini mempunyai arti tersendiri, seperti sirih merupakan simbol dari badan, beras yang merupakan simbol dari asal usul badan kita yang berasal dari tanah, tembakau merupakan simbol dari urat nadi, dan buah pinang yang merupakan simbol dari hati kita. Sedangkan sesaji yang diisikan, itu memang sudah dari zaman nenek moyang kita dulu, hanya sebagai mahar dari bebubus

mangkung saja

2. Nama Narasumber : H. Mustawalli

Jabatan : Kawil/ Kepala Dusun Tanggal/Hari Wawancara : Selasa 18 Oktober 2022

Waktu Wawancara : 13 : 05-Selesei

Subjek Deskripsi

Pertanyaan I Bagaimana sejarah daripada pengobatan tradisional bebubus mangkung itu sendiri?

Jawaban I Bebubus mangkung ini sudah ada dari zaman dulu, dari zaman nenek moyang sampai tidak bisa terhitung, karena sudah lebih dari tujuh keturunan yang sudah menjadi belian (pemangku).

Pertanyaan II Bagaimana menurut bapak mengenai alasan apa yang melatar belakangi masyarakat dusun Tutuk itu cenderung memilih pengobatan tradisional bubus mangkung ini?

Jawaban II Berobat menggunakan obat bebubus mangkung ini sudah menjadi kebiasaan dari zaman dulu di kampong ini, sudah di wariskan oleh orang tua dahulu, dari zaman puskesmas dan rumah sakit belum ada dan sampai sekrang kalau ada orang yang sakit langsung sudah berobat menggunakan obat sasak bebubus mangkung ke rumah belian

3. Nama Narasumber : Bapak Salim Jabatan : Petani

Tanggal/Hari Wawancara : Kamis20 Oktober 2022 Waktu Wawancara : 10 : 25-Selesei

Subjek Deskripsi

Pertanyaan I Bagaimana menurut bapak mengenai alasan apa yang melatar belakangi masyarakat dusun Tutuk itu cenderung memilih pengobatan tradisional bubus mangkung ini?

Jawaban I Bebubus mangkung ini sudah menjadi tradisi turun temurun dan sudah menjadi keyakinan sejak dulu, dari zaman nenek moyang. Bebubus mangkung ini didasari atas rasa percaya dan keyakinan kepada Allah Swt dikasih kesembuhan melalui perantara belian (pemangku) obat sasak bebubus mangkung ini.

Disamping itu berobat menggunakat oat sasak bebubus mangkung ini, tidak hanya kita mendapatkan kesembuhan saja, tetapi juga mampu meningkatkan silaturrahmi kita terhadap masyarakat yang ada di Dusun Tutuk ini.

4. Nama Narasumber : Khalid (pemuda dusun Tutuk) Jabatan : Wiraswasta

Tanggal/Hari Wawancara : Kamis 20 Oktober 2022 Waktu Wawancara : 14 : 30-Selesei

Subjek Deskripsi

Pertanyaan I

Bagaimana menurut Saudara mengenai alasan apa yang melatar belakangi masyarakat dusun Tutuk itu cenderung memilih pengobatan tradisional bubus mangkung ini?

Jawaban I Masalah kecenderungan masyarakat yang ada di Dusun Tutuk ini memilih alternatife pengobatan tradisional bebubus mangkung atas dasar kepercayaan dan keyakin masyarakat yang ada disini, dan paling pertama ini sudah menjadi tradisi dan kebudayaan masyarakat yang telah diwariskan oleh orang tua kita terdahulu. Namun seiring berkembangnya zaman, tekhnologi , pendidikan, dan fasilitas kesehatan sudah ada dimana mana, seperti rumash sakit, puskesmas, dan klinik sudah tersebar dimanaman yang siap membantu segalah keluh kesah msyarakat terhadap kesehatan, seharusnya ini sudah menjadi kesadaran bahwa pemerintah kita sudah mempersiapkan fasilitas kesehatan yang lebih baik untuku kita. Saya melihat bahwa yang masih mempertahankan metode pengobatan tradisional ini hanya kalangan orang tua, yang berkisar umur 35 ketas, karena pada saat ini banyak anak muda yang sudah memiliki perspektif yang berbeda terhadap pengobatan tradisional bebubus mangkung, ada yang memandang bahwa hal ini adalah tradisi yang kurang perlu di pertahankan karena mengandung kesyirikaan dari bentuk persiapan yang dilakukan, seperti andang-andang, yang berisi beras, daun sirih, kapur, buah pinang dan lain-lain.

5. Nama Narasumber : Ibu Sudarsiah (Pasien) Jabatan : Buruh Tani

Tanggal/Hari Wawancara : Kamis 20 Oktober 2022 Waktu Wawancara : 09 : 09-Selesei

Subjek Deskripsi

Pertanyaan I Apa alasan ibu memilih pengobatan tradisional bebubus mangkung ini sebagai upaya penyembuhan penyakit?

Jawaban I Saya kalau sakit biasa dari dulu hanya berobat ke bapak Hanafi (belian), karena beliau sudah di percaya disini tempat berobat segala macam penyakit menggunaakan obat sasak yang di kenal dengan bebubus mangkung. Semua keluarga disini jika sakit beliaulah tempat kami berobaat, cepat kita bisa sembuh. Obat tradisional sasak bebubus mangkung ini obat yang manjur, disana tempat orang berobat dari jaman dulu, dari zaman nenek moyang. Yang membuat kita yakin berobat sama belian (pemangku) bapak hanafi ini, karena sudah banyak bukti, seperti orang-orang yang sakit berat sudah kesana (belian) cepat sembuh.

Kalau pergi ke puskesmas, rumah sakit cuman dikasih pil aja, ujung-ujung disuruh operasi, macam-macam sudah. Kalau jaman dulu tidak ada sedikit-sedikit operasi, di bawa ke belian, mendapat ridho kesembuhan dari Allah swt langsung sehat, tidak perlu operasi dan bayar mahal-mahal.

6. Nama Narasumber : Ibu Rumisah Jabatan : Petani

Tanggal/Hari Wawancara : Kamis 20 Oktober 2022 Waktu Wawancara : 11 : 23- Selesei

Subjek Deskripsi

Pertanyaan I Apa alasan ibu memilih pengobatan tradisional bebubus mangkung ini sebagai upaya penyembuhan penyakit?

Jawaban I Saya sekeluarga disini, jarang pergi kerumah sakit, karena disini sudah ada belian tempat kita berobat, Rumah sakit, puskesmas juga jauh. Kita dari dulu, satu keluarga sudah yakin dan percaya sama obat sasak bebubus mangkung, karena sudah banyak buktinya disini, ada juga banyak orng-orang luar dari kampung ini yang datang untuk berobat di bapak Hanafi (belian). Orang yang sakit-sakit berat, disuruh operasi sama dokter, kemudian datang berobat ke kampung sini, setelah itu tidak jadi untuk di operasi. Kita dikmpung ini, hampir semua berobat menggunakan obat sasak bebubus mangkung, karena sudah menjadi tradisi dari zaman dulu.

Kecuali orang-orang yang kaya, baru pergi ke puskesmas atau rumah sakit untuk berobat,

No Pekerjaan Bulan Ke

1 2 3 4 5 6 7 8 1 Pengajuan Judul Penelitian

Awal

2 Penyusunan Proposal dan Konsultasi Proposal

3 Seminar Proposal 4 Penelitian Skripsi 5 Penyusunan Skripsi 6 Konsultasi Skripsi 7 Ujian Skripsi 8 Wisuda

DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri :

Nama : Nurmaulinda

Tempat/Tgl. Lahir : Gerisak, 02 Juli 1999

Alamat Rumah : Desa Gerisak Semanggeleng

Kec. Sakra Barat Kab. Lombok Timur Nama Ayah : Muhammad Saim

Nama Ibu : Rehanun

B. Riwayat Pendidikan : Pedidikan Formal :

- SDN 2 Pengkelak Mas Tahun 2011 - SMPN 2 Sakra Barat Tahun 2013

- MA Darul Abidin NW Gerisak Semanggeleng Tahun 2017 - UIN Mataram Tahun 2023

C. Pengalaman Organisani/Pelatihan

- PMII Rayon Ibnu Khaldun sebagai Bendahara II

Mataram, Januari 2023 Hormat Saya,

NURMAULINDA

Dalam dokumen pengobatan tradisional bebubus mangkung (Halaman 66-94)

Dokumen terkait