• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas serta hasil-hasil penelitian yang diperoleh, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Dengan diterapkan pembelajaran problem based learning melalui metode daring terhadap keterampilan berpikir kritis siswa, Siswa dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.

2. Bagi guru

Dengan dilaksanakannya penelitian ini, guru dapat mengetahui model pembelajaran yang dapat digunakan dalam belajar mengajar, salah satunya yaitu pembelajaran problem based learning melalui metode

56

daring untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa sesuai dengan materi pelajaran yang akan disampaikan.

3. Bagi sekolah

Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, sehingga mutu sekolah meningkat dalam menggunakan pembelajaran problem based leaning sebagai pembinaan dan pengolahan materi mengajar dalam pelaksanaan pendidikan.

4. Bagi peneliti

Mendapatkan pengalaman menerapkan pembelajaran Kimia dengan pembelajaran problem based learning yang kelak dapat diterapkan saat mengajar.

57

i

DAFTAR PUSTAKA

Alfira Mulya Astuti, Modul Statistika Penelitian, Mataram : IAIN mataram, 2015 Bahtiar, Strategi belajar mengajar SAINS (IPA). Penerbit: IAIN Mataram, 2015.

Dewi pamungkas dkk, 2019. Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas 4 Melalui Penerapan Model Problem Based Learning, Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Universitas Kristen Widya Wacana, Vol 03 No 02.

Eko Kuntarto, 2017. Keefektifan Model Pembelajaran Daring Dalam Perkuliahan Bahasa Indonesia, Jurnal Indonesia Language Education And Literature, Vol 3 no 1

Florentina Y. Sepe, 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dan Cooperative Script (CS) Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis, Motivasi Dan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Manusia Tahun Akademik 2016/2017. Jurnal Biology, Science And Education 2018 Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Vol 7 No 01.

Hamzah B. Uno & Satria Koni, Assesmen Pembelajaran, Jakarta:PT.Bumi Aksara 2013.

Jumanta hamdayana, Model dan Metode Pembelajaran kreatip dan berkarakter.

Penerbit:Ghalia Indonesia, 2014.

Kiki efi assriyanto dkk, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen Dan Inkuiri Terbimbing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Larutan Penyangga Di SMAN 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) Program Study Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret. Vol .3 No 3 tahun 2014.

Laili munawarah dkk, 2018. Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pendidikan Biologi Melalui Penyelesaian Masalah Toksikologi Lingkungan. Vol 10 No 01.

Larasati, W. 2013. Efektivitas Pemanfaat Aplikasi What Apss Sebagai Sarana Diskusi Pembelajaran Pada Mahasiswa, Journal Ilmu Sosial Dan Humaiora.

Vol 4 no 5.

Margono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, Jakarta:PT Rineka Cipta 2014.

M. Taufiq Amir, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta:

kencana, 2016.

ii

Muhammad iqbal, dkk. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Pada Materi Senyawa Campuran, program studi pendidkan kimia, FKIP universitas tanjungpura Pontianak.

Muri yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kaulitatif, Dan Penelitian Gabungan.

Jakarta : prenadamedia group, 2014

Nadiah wulandari dkk, Pengaruh Problem Based Learning Dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa, Jurnal Tekno-Pendagogi Universitas Jambi Vol 01 No 01 2011.

Nadiana-canhiel.blogspot.com Kata- Kata Mutiara Arab. Diakses pada tanggal 25 Februari 2020

Nurul Zuriah, Metodelogi Penelitian Pendidikan Sosial dan Pendidikan. Jakarta:PT Bumi Aksara 2009.

Rahmad kono dkk, 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Pemahaman Konsep Biologi Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Tentang Ekosistem Dan Lingkungan Di Kelas X SMA. Jurnal Sains Dan Tekhnologi Tadulako Vol 05 No 01.

Redja mudyahardjo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012.

Riski fitriani dkk, 2015. Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Dan Inkuiri Terbimbing Terhadap, Keterampilan Metakognitif, Berpikir Kritis, Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Sains Universitas Negeri Malang. Vol 03 No 4.

Saiful amin, 2017. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Geograpi. Jurnal Pendidikan Geograpi (JPG) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Vol 04 No 03.

Sugiyono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta 2016.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:PT Rineka Cipta 2006.

Yunin Nurun Nafi’ah, 2014. Penerapan Model Problem-Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta Vol 04 No 01.

Lampiran I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) EKSPERIMEN

Nama Sekolah : SMAN 03 Praya Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI MIPA 1/ 2 Materi Pokok : Larutan Penyangga Alokasi Waktu : 3 X 45 menit A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Menyadari kebesaran tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah ( memiliki rasa ingin tahu, objektif, teliti, jujur, cemat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, kritis, kreatif, disiplin, inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi

3.12 Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran sesuai dengan agama dan keyakinan masing- masing

2. Memiliki perilaku ilmiah dalam melakukan kegiatan pengamatan, peserta didik dapat terbuka, jujur, hati-hati, kritis, kreatif, disiplin, inovasi, kerja sama dan bertanggung jawab

3. Membedakan larutan penyangga dan bukan larutan penyangga

4. Menentukan pH atau pOH larutan penyangga dengan menggunakan prinsip kesetimbangan dengan tepat dan benar

5. Menghitung pH larutan penyangga pada penambahan sedikit asam, basa atau pengeceran dengan tepat dan benar.

6. Menjelaskan peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari baik dalam tubuh makhluk hidup maupun dalam lingkungan.

7. Menjelaskan pembuatan larutan penyangga D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat membedakan larutan penyangga dan bukan larutan penyangga melalui diskusi kelompok dengan tepat

2. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat larutan penyangga berdasarkan data hasil pengamatan dengan tepat dan benar.

3. Siswa dapat menentukan pH atau pOH larutan penyangga dengan menggunakan prinsip kesetimbangan dengan tepat dan benar

4. Siswa dapat menghitung pH larutan penyangga pada penambahan sedikit asam, basa atau pengeceran dengan tepat dan benar.

5. Siswa dapat menjelaskan peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari baik dalam tubuh makhluk hidup maupun dalam lingkungan melalui bererapa literature dengan benar

6. Siswa dapat menjelaskan pembuatan larutan penyangga melalui praktikum dengan benar E. Materi Pembelajaran

1. Larutan penyangga

F. Model/Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik

2. Model pembelajaran : Problem Based Learning

3. Metode pembelajaran : Diskusi, tanya jawab dan penugasan G. Media dan Sumber Pembelajaran

1. Media dan Alat Pembelajaran Media pembelajaran : Power Point Alat pembelajaran : LKS

2. Sumber Pembelajaran Buku Referensi:

1. Sentot Budi Rahardjo, 2018, Kimia Berbasis Eksperimen kelas X1 SMA dan MA, Solo: PT Tiga Serangkai

2. Rina dwi lestari, 2019, Kimia Kelas XI SMA/MA Semester 1, Surakarta: Putra Nugraha

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke- 1

Kegiatan Deskripsi Alokasi

waktu Pendahuluan

1. Guru memberi salam.

2. Guru mengajak siswa berdoa dan memeriksa kehadiran siswa.

3. Menyiapkan siswa untuk memulai pembelajaran.

4. Memotivasi siswa dengan cara memberikan gambaran tentang keberadaan makanan disekitar kita yang dapat menghantarkan arus listrik misalnya garam yang dilarutkan dalam air, juga buah-buahan yang bersifat asam atau basa.

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 6. Guru memberikan apersepsi

Semisalnya : Apakah kalian pernah mencicipi larutan garam?

10 menit

Inti 1. Mengamati

Fase 1 : Orientasi siswa pada masalah

a. Guru mengajukan masalah yang tertera pada Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan bantuan IT (power point).

b. Siswa mengingat sedikit tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya yang berhubungan dengan pembelajaran pada hari ini.

c. Siswa mengamati (membaca), memahami dan

30 menit

menganalisis masalah secara individu dan mengajukan hal-hal yang belum dipahami terkait masalah yang disajikan.

d. Jika ada siswa yang mengalami masalah, guru mempersilahkan siswa lain untuk memberikan tanggapan. Bila diperlukan, guru memberikan bantuan secara klasikal melalui pemberian penguatan konsep materi.

e. Siswa menuliskan informasi yang terdapat dari masalah tersebut secara teliti dengan menggunakan bahasa sendiri.

2. Mengasosiasi

Fase 2 : Mengorganisasikan siswa belajar.

a. Siswa berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah yang terdapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisikan masalah dan langkah- langkah pemecahan

b. Siswa bekerja, mencermati dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami dan bertanya hal- hal yang belum dipahami.

c. Siswa mendengarkan penguatan konsep materi berkaitan dengan kesulitan yang dialami oleh baik secara individu, klasikal, maupun kelompok.

d. Meminta siswa bekerja sama untuk menghimpun berbagai konsep yang sudah dipelajari serta memikirkan secara cermat strategi pemecahan yang berguna untuk pemecahan masalah.

e. Mendorong siswa agar bekerjasama dalam kelompok untuk memecahkan masalah yang diberikan sesuai dengan LKS yang dibagikan oleh guru.

3. Menanya

Fase 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok a. Meminta siswa agar melihat hubungan-hubungan berdasarkan data atau informasi yang terdapat dalam permasalahan yang diberikan.

b. Siswa mendiskusikan proses penyelesaian permasalah yang diberikan. Bila siswa belum mampu menyelesaikannya, guru kemudian memberikan penguatan konsep materi agar siswa memiliki ide untuk menyelesaikan masalah tersebut.

4. Mengeksplorasi

Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya a. Siswa menyiapkan laporan hasil diskusi

kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis.

b. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi bantuan, bila diperlukan.

c. Siswa menentukan perwakilan kelompok secara

musyawarah untuk menyajikan

(mempresentasikan) hasil diskusi mereka di depan kelas.

5. Mengkomunikasi

Fase 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah..

a. Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok penyaji untuk memberikan penjelasan tambahan dengan baik.

b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan.

c. Siswa mengevaluasi jawaban dari siswa yang lain dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang disampaikan siswa sudah benar.

d. Guru memberi kesempatan kepada siswa yang mempunyai jawaban berbeda dari kelompok penyaji pertama untuk mengkomunikasikan hasil diskusi secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu.

e. Guru mendorong agar siswa secara aktif terlibat dalam diskusi serta saling bantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

f. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap siswa .

g. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa pada kesimpulan mengenai permasalahan maksimum dan minimum tersebut.

h. Memberikan siswa beberapa soal kuis untuk mengevaluasi pemahaman konsep.

Penutup

a. Guru meminta siswa agar memberikan kesimpulan tentang kegiatan pembelajaran mengenai bagaimana menentukan

b. Guru memberikan tugas PR kepada siswa dan memberikan pesan agar tetap giat belajar.

c. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan meninggalkan ruangan kelas.

5 menit

Pertemuan Ke-2

Kegiatan Deskripsi Alokasi

waktu

Pendahuluan 10 menit

1. Guru Memberi salam.

2. Guru Mengajak siswa berdoa dan memeriksa kehadiran siswa.

3. Menyiapkan siswa untuk memulai pembelajaran 4. Memotivasi siswa dengan cara memberikan

gambaran tentang pentingnya memahami konsep 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

6. Guru mengingatkan sedikit tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya yang berhubungan dengan pembelajaran pada hari ini Misalnya “Bagaimana proses terbentuknya larutan penyangga?

Kegiatan Inti

1. Mengamati

Fase 1 : Orientasi siswa pada masalah

a. Guru mengajukan masalah yang tertera pada Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan bantuan IT (power point)..

b. Meminta siswa mengamati (membaca), memahami dan menganalisis masalah secara individu dan mengajukan hal-hal yang belum dipahami terkait masalah yang disajikan.

c. Jika ada siswa yang mengalami masalah, guru mempersilahkan siswa lain untuk memberikan tanggapan. Bila diperlukan, guru memberikan bantuan secara klasikal melalui pemberian penguatan konsep materi.

d. Siswa menuliskan informasi yang terdapat dari masalah tersebut secara teliti dengan

30 menit

menggunakan bahasa sendiri.

2. Mengasosiasi

Fase 2 : Mengorganisasikan siswa belajar

a. Siswa berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah yang terdapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS) dan langkah-langkah pemecahan.

b. Siswa bekerja, mencermati dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami dan bertanya hal-hal yang belum dipahami.

c. Siswa mendengarkan penguatan konsep materi berkaitan dengan kesulitan yang dialami, baik secara individu.

d. Meminta siswa bekerja sama untuk menghimpun berbagai konsep yang sudah dipelajari serta memikirkan secara cermat strategi pemecahan yang berguna untuk pemecahan masalah.

e. Mendorong siswa agar bekerjasama dalam kelompok untuk memecahkan masalah yang diberikan sesuai dengan LKS yang dibagikan oleh guru.

3. Menanya

Fase 3: Membimbing penyelidikan individu

a. Meminta siswa agar melihat hubungan- hubungan berdasarkan data atau informasi yang terdapat dalam permasalahan yang diberikan.

b. Siswa mendiskusikan proses penyelesaian permasalah yang diberikan. Bila siswa belum mampu menyelesaikannya, guru kemudian

memberikan penguatan konsep materi agar siswa memiliki ide untuk menyelesaikan masalah tersebut.

4. Mengeksplorasi

Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya a. Siswa menyiapkan laporan hasil diskusi

secara rapi, rinci, dan sistematis.

b. Siswa bekerja menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi bantuan, bila diperlukan.

5. Mengkomunikasikan

Fase 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan penjelasan tambahan dengan baik.

b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi dengan sopan.

c. Guru memberi kesempatan kepada siswa lain yang mempunyai jawaban berbeda untuk mengkomunikasikan hasil diskusi secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu.

Apabila ada lebih maka guru meminta siswa bermusyawarah menentukan urutan penyajian.

d. Guru mendorong agar siswa secara aktif terlibat dalam diskusi serta saling bantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

e. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap siswa.

f. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan

semua siswa pada kesimpulan mengenai permasalahan maksimum dan minimum tersebut.

g. Guru memberikan beberapa soal kuis untuk mengevaluasi pemahaman konsep siswa.

Penutup

1. Guru meminta siswa agar memberikan kesimpulan tentang kegiatan pembelajaran mengenai bagaimana menentukan

2. Guru memberikan tugas PR kepada siswa dan memberikan pesan agar tetap giat belajar.

3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan meninggalkan ruangan kelas.

5 menit

Pertemuan Ke-3

Kegiatan Deskripsi Alokasi

waktu Pendahuluan

1. Guru memberi salam.

2. Guru mengajak siswa berdoa dan memeriksa kehadiran siswa.

3. Menyiapkan siswa untuk memulai pembelajaran.

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran 5. Memberikan apersepsi

Semisalnya: bagaimana menentukkan mekanisme kerja larutan penyangga?

Kegiatan Inti

1. Mengamati

Fase 1 : Orientasi siswa pada masalah

a. Guru mengajukan masalah yang tertera pada Lembar K e r j a Siswa (LKS) dengan

30 menit

bantuan IT (power point).

b. Guru mengingatkan sedikit tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya yang berhubungan dengan pembelajaran pada hari ini.

c. Siswa mengamati (membaca), memahami dan menganalisis masalah secara individu dan mengajukan hal-hal yang belum dipahami terkait masalah yang disajikan.

d. Jika ada siswa yang mengalami masalah, guru mempersilahkan siswa lain untuk memberikan tanggapan. Bila diperlukan, guru memberikan bantuan secara klasikal melalui pemberian penguatan konsep materi.

e. Guru meminta siswa menuliskan informasi yang terdapat dari masalah tersebut secara teliti dengan menggunakan bahasa sendiri.

2. Mengasosiasi

Fase 2 : Mengorganisasikan siswa belajar

a. siswa berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah yang tedapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS) dan langkah-langkah pemecahannya.

b. Siswa bekerja, mencermati dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami dan bertanya hal-hal yang belum dipahami.

c. Guru memberi bantuan penguatan konsep materi berkaitan dengan kesulitan yang dialami oleh siswa, baik secara individu.

d. Meminta siswa bekerja sama untuk menghimpun berbagai konsep yang sudah

dipelajari serta memikirkan secara cermat strategi pemecahan yang berguna untuk pemecahan masalah.

e. Mendorong siswa agar bekerjasama dalam kelompok untuk memecahkan masalah yang diberikan sesuai dengan LKS yang dibagikan oleh guru.

3. Menanya

Fase 3: Membimbing penyelidikan individu dan kelompok a. Meminta siswa agar melihat hubungan-

hubungan berdasarkan data atau informasi yang terdapat dalam permasalahan yang diberikan.

b. Siswa mendiskusikan proses penyelesaian permasalahan. Bila siswa belum mampu menyelesaikannya, guru kemudian memberikan penguatan konsep materi agar siswa memiliki ide untuk menyelesaikan masalah tersebut.

4. Mengeksplorasi

Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya a. Siswa menyiapkan laporan hasil diskusi

secara rapi, rinci, dan sistematis.

b. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi bantuan, bila diperlukan.

5. Mengkomunikasikan

Fase 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

a. Guru memberi kesempatan kepada siswa memberikan penjelasan tambahan dengan

baik.

b. Siswa memberi kesempatan kepada siswa lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi dengan sopan.

c. Siswa mengevaluasi jawaban serta masukan dari siswa yang lain dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang disampaikan sudah benar.

d. Guru memberi kesempatan kepada siswa yang mempunyai jawaban berbeda dari untuk mengkomunikasikan hasil diskusi secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu..

e. Guru mendorong agar siswa secara aktif terlibat dalam diskusi serta saling bantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

f. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap siswa.

g. Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa pada kesimpulan mengenai permasalahan maksimum dan minimum tersebut.

h. Guru memberikan beberapa soal kuis untuk mengevaluasi pemahaman konsep siswa.

Penutup

1. Guru meminta siswa agar memberikan kesimpulan tentang kegiatan pembelajaran mengenai bagaimana menentukan

2. Guru memberikan tugas PR kepada siswa dan memberikan pesan agar tetap giat belajar.

3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan meninggalkan ruangan kelas.

5 menit

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian: pengamatan dan tes tertulis 2. Prosedur Penilaian:

No. Aspek yang dinilai Teknik

Penilaian

Waktu Penilaian

1. Sikap

a. Terlibat aktif dalam pembelajaran

b. Toleran terhadap perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi dalam menyelesaikan masalah

c. Tangguh, disiplin, dan jujur dalam mengerjakan tugas belajar

Pengamatan Selama pembelajaran, diskusi untuk pemecahan masalah, dan saat presentasi hasil diskusi

2. Pengetahuan

a. Menganalisis dan merancang model matematika serta menerapkan konsep dan sifat turunan fungsi dalam pemecahan masalah maksimum dan minimum secara tepat, sistematis, terampil dan kreatif.

Pengamatan dan tes

Penyelesaian

permasalahan yang diberikan baik secara individu

3. Keterampilan Pengamatan Penyelesaian tugas

a. Terampil dalam menyajikan data dan mengkomunikasikannya dalam bentuk model matematika berupa persamaan fungsi, serta menerapkan konsep dan sifat turunan fungsi dalam memecahkan masalah maksimum dan minimum.

individu dan dalam diskusi serta presentasi

Lampiran II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) KONTROL

Nama Sekolah : SMAN 03 Praya Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI MIPA 2 /2 Materi Pokok : Larutan penyangga Alokasi Waktu : 3X 45 menit

C. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

D. Kompetensi Dasar

1.2 Menyadari kebesaran tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya

2.2 Menunjukkan perilaku ilmiah ( memiliki rasa ingin tahu, objektif, teliti, jujur, cemat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, kritis, kreatif, disiplin, inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi

3.12 Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

E. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran sesuai dengan agama dan keyakinan masing- masing

2. Memiliki perilaku ilmiah dalam melakukan kegiatan pengamatan, peserta didik dapat terbuka, jujur, hati-hati, kritis, kreatif, disiplin, inovasi, kerja sama dan bertanggung jawab

3. Membedakan larutan penyangga dan bukan larutan penyangga

4. Menentukan pH atau pOH larutan penyangga dengan menggunakan prinsip kesetimbangan dengan tepat dan benar

5. Menghitung pH larutan penyangga pada penambahan sedikit asam, basa atau pengeceran dengan tepat dan benar.

6. Menjelaskan peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari baik dalam tubuh makhluk hidup maupun dalam lingkungan.

7. Menjelaskan pembuatan larutan penyangga

F. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini

1. Siswa dapat membedakan larutan penyangga dan bukan larutan penyangga melalui diksusi kelompok dengan tepat

2. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat larutan penyangga berdasarkan data hasil pengamatan dengan tepat dan benar.

3. Siswa dapat menentukan pH atau pOH larutan penyangga dengan menggunakan prinsip kesetimbangan dengan tepat dan benar

4. Siswa dapat menghitung pH larutan penyangga pada penambahan sedikit asam, basa atau pengeceran dengan tepat dan benar.

Dokumen terkait