PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Salah satu cara untuk meningkatkan berpikir kritis siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) melalui metode online. Dalam penelitian ini untuk mengukur pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap berpikir kritis menggunakan metode online menggunakan tes essay. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah melalui metode online terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
Ha : Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah melalui metode online terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah melalui metode online terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI MIPA SMAN 03 Praya tahun ajaran 2019/2020. Hasil belajar siswa menunjukkan adanya perbedaan hasil keterampilan berpikir kritis siswa ketika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan metode online.
Kemampuan berpikir kritis siswa yang tinggi pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis masalah melalui metode online. Dengan menerapkan pembelajaran berbasis masalah melalui metode online pada kemampuan berpikir kritis siswa, siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Rumusan dan Batasan Masalah
Tujuan dan Manfaat
Definisi Operasional
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Kajian Pustaka
- Model Pembelajaran Problem Based Learning
- Metode Daring
- Keterampilan Berpikir Kritis
- Penelitian Terdahulu
6 Nadiah Wulandari dkk, 2011, Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dan Keterampilan Berpikir Kritis terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal Techno-Pedagogy, Universitas Jambi, Vol.01, No. 01, hal. Peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar matematika siswa kelas 4 dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmad kono berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Pemahaman Konsep Biologi dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Tentang Ekosistem dan Lingkungan di Kelas X SMA 1 Sigi”. Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap pemahaman konsep biologi dan kemampuan berpikir kritis siswa tentang ekosistem dan lingkungan di kelas X SMA. Penelitian yang dilakukan oleh Saiful Amin berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Geografi”.
Pengaruh blended learning (online) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA terkait suhu dan kalor. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kritis, sedangkan variabel terikat penelitian sebelumnya adalah kemampuan pemecahan masalah.
Kerangka Berpikir
Hasil penelitian ini adalah terdapat dampak positif penerapan pembelajaran berbasis masalah yang didukung dengan diskusi online pemecahan masalah dan hasil belajar kimia pada materi larutan penyangga. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dapat memberikan manfaat lebih bagi siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Model pembelajaran problem based learning (PBL) menekankan keaktifan siswa dalam menyajikan masalah untuk memahami suatu konsep pembelajaran dan menggunakan pendekatan saintifik untuk memecahkan masalah serta melatih kemampuan berpikir kritis siswa.
Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Waktu dan Tempat Penelitian
- Variabel Penelitian
- Desain Penelitian/Prosedural Penelitian
- Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisa Data
Variabel bebas (X) adalah penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dan variabel terikat (Y) adalah keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI MIPA SMAN 03 Praya tahun pelajaran 2019/2020. Teknik penelitian akan menggunakan dua kelas yaitu kelas MIPA 1 (eksperimen) dengan model pembelajaran berbasis masalah melalui metode online dan kelas MIPA 2 (kontrol) tanpa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah melalui metode online. Setelah proses pembelajaran berlangsung, kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan post-test untuk mengetahui pengaruh keterampilan berpikir kritis. Tes uraian adalah tes yang mensyaratkan peserta tes untuk memberikan jawaban berupa uraian atau kalimat mandiri 35 Jenis tes ini digunakan peneliti untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah melalui metode online terhadap kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran Kimia di kelas XI IPA.
Posttest ini menawarkan keunggulan dalam hal mendeskripsikan kemampuan yang dicapai siswa yaitu kemampuan berpikir kritis setelah menggunakan pembelajaran berbasis masalah melalui metode online. Ha : Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah melalui metode online terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI MIPA SMAN 03 Praya Tahun Pelajaran 2019/2020 H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah melalui metode online terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI MIPA SMAN 020 Praya tahun 92. Jika Ha diterima, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil keterampilan berpikir kritis dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, yang berarti terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah melalui metode online terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI MIPA SMAN 03 Praya tahun ajaran 2019/2020.
Hasil uji homogenitas hasil keterampilan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan bantuan SPSS versi 16 dapat dilihat pada tabel berikut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah melalui metode online terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI MIPA Praya SMAN 3 Tahun Pelajaran 2019/2020. Hasil keterampilan berpikir kritis siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil analisis hasil belajar keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI MIPA yang menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah pada kelas eksperimen rata-rata skor postes 84,9 sedangkan skor postes kelas kontrol 76,4. Dengan menggunakan uji t (independent sample t-test) dengan menggunakan program SPSS terlihat nilai signifikansi 0,013 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti Ha diterima yaitu terdapat perbedaan penerapan model pembelajaran berbasis masalah melalui metode online pada keterampilan berpikir kritis siswa SDN 3 Praya. Jika Ha diterima, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah melalui metode online terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI IPA SMAN 03 Praya tahun ajaran 2019/2020.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah melalui metode online terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Praya. Kesimpulan ini didukung oleh rata-rata skor posttest hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 84,9, sedangkan kelas kontrol sebesar 76,4. Dengan menggunakan uji-t (independent sample t-test) dengan menggunakan program SPSS terlihat bahwa nilai signifikan Ho ditolak dan Ha diterima. Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah melalui metode keterampilan online PTN terhadap berpikir kritis pada Pre20/A20. tahun akademik. Upaya apa yang bapak lakukan untuk mengembangkan critical thinking agar siswa aktif dalam proses pembelajaran.
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Deskripsi Lokasi
- Pengumpulan dan Penyajian Data
Visi yang dicanangkan oleh SMA Negeri 3 Praya adalah: Terwujudnya sumber daya manusia yang beriman, terdidik dan berbudaya adalah sebagai berikut. Letak geografis SMA Negeri 3 Praya tersebut terletak di jalan raya Praya – exang, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB. Subyek penelitian ini adalah 38 siswa yang berasal dari dua kelas XI MIPA, yaitu kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol.
Nilai awal yang diperoleh dari hasil observasi bertujuan untuk mengetahui homogenitas kedua kelas sebelum diberikan perlakuan. Berdasarkan nilai awal yang diperoleh data, nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 75 dan kelas kontrol adalah 71,72. Uji homogenitas dilakukan terhadap data nilai awal kelas X MIPA I dan kelas X MIPA II yang diambil dari nilai ulangan tengah semester.
Nilai observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, baik siswa kelas eksperimen maupun siswa kelas kontrol sebelum diberi perlakuan. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan program aplikasi SPSS versi 16 diperoleh nilai sig > 0,05 yaitu 0,653. Berdasarkan tabel hasil pengujian hipotesis hasil tes sementara siswa di atas dengan menggunakan SPSS versi 16 hasil keluaran tes.
Berdasarkan hasil post test yang diberikan kepada kelas eksperimen (X MIPA I) dan kelas kontrol (X MIPA II). Uji ini bertujuan untuk mengetahui keseragaman (homogenitas) sampel yang diambil dari populasi yang sama. Setelah dilakukan pengujian analisis prasyarat, ternyata data yang diperoleh memenuhi syarat yaitu data yang diperoleh berdistribusi normal baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
Berdasarkan pengujian hipotesis yang dihasilkan dari keterampilan berpikir kritis siswa, metode penerimaan Ho dan Ha atau pengambilan keputusan menggunakan program SPSS versi 16. Berdasarkan tabel hasil pengujian hipotesis hasil belajar siswa di atas dengan menggunakan SPSS versi 16 hasil uji hipotesis uji T dengan menggunakan Independent Sample t-test dapat diketahui nilai sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil keterampilan berpikir kritis dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. , yang artinya terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah melalui metode online terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI IPA SMAN 03 Praya Tahun Pelajaran 2019/2020.
Pembahasan
Menghitung pH larutan buffer dengan benar dan benar saat menambahkan sedikit asam, basa, atau pengenceran. Jelaskan peran larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tubuh makhluk hidup maupun dalam lingkungan. Siswa dapat dengan baik dan benar menjelaskan sifat-sifat larutan penyangga berdasarkan data yang diamati.
Siswa dapat menentukan pH atau pOH suatu larutan penyangga dengan menggunakan prinsip kesetimbangan dengan tepat dan akurat. Siswa dapat menghitung pH larutan buffer ketika mereka secara akurat dan akurat menambahkan sejumlah kecil asam, basa, atau pengenceran. Siswa dapat menjelaskan dengan benar peran larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari baik pada makhluk hidup maupun lingkungan melalui beberapa literatur.
Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar peran larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari, baik pada makhluk hidup maupun lingkungannya, menggunakan berbagai literatur. Larutan penyangga atau disebut juga larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH. Menentukan larutan mana yang termasuk larutan penyangga dan bukan penyangga berdasarkan data percobaan yang dilakukan oleh Ratu dan Siti.
Menentukan pH atau pOH larutan penyangga menggunakan prinsip kesetimbangan secara akurat dan benar. Hitung nilai pH larutan penyangga bila ditambahkan sedikit asam, basa atau pengencer dengan tepat dan benar. Jelaskan peran larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari baik dalam tubuh makhluk hidup maupun dalam lingkungan.
Setelah melakukan percobaan, Ratu dan Siti melakukan pengamatan dari data percobaan yang dimasukan larutan buffer. Untuk mengetahui larutan mana yang merupakan buffer, Andi menyiapkan empat larutan yang dicampurkan. Dari keempat campuran tersebut, manakah dari keempat larutan tersebut yang membentuk larutan penyangga. Larutan yang terbentuk adalah larutan penyangga yang bersifat basa karena yang bereaksi adalah basa lemah yaitu NH4OH dengan ion Ammonium (NH4+).
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Berdasarkan hasil perhitungan pH pada (b) dan (c), bagaimana sifat dan komponen larutan? .. Larutan yang dihasilkan merupakan larutan penyangga karena bereaksi dengan basa lemah yaitu ion ammonium (NH4+).