PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Bagaimana perspektif hukum ekonomi syariah terhadap pemeliharaan dan pembocoran rahasia dagang di kalangan pengusaha kecil kuliner di Kota Mataram?
Tujuan dan Manfaat
Perspektif Hukum Ekonomi Syariah terhadap Penyimpanan dan Pembocoran Rahasia Dagang pada Kalangan Pengusaha Kecil Kuliner di Kota Mataram. Aspek teoritis dapat dijadikan sumber pemikiran untuk pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan terkait perspektif ekonomi syariah terhadap rahasia dagang di kalangan pengusaha kecil kuliner di Kota Mataram.
Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
Aspek praktisnya, dapat memberikan kontribusi informasi dan bahan referensi kepada para pengusaha kecil bidang kuliner Kota Mataram mengenai pentingnya menjaga atau menjaga rahasia dagang dalam operasional usahanya.
Telaah Pustaka
30 Tahun 2000, sedangkan peneliti mengkaji penyimpanan dan pengungkapan rahasia dagang yang dilakukan oleh pengusaha kecil bidang kuliner dari perspektif hukum ekonomi syariah. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Faisal dengan judul “Judicial Review Perlindungan Rahasia Dagang Dalam Perjanjian Waralaba”.
Kerangka Teori
Ruang lingkup perlindungan rahasia dagang meliputi cara produksi, cara pengolahan, cara penjualan dan informasi lain di lapangan. Pengertian rahasia dagang secara normatif diartikan sebagai informasi yang tidak diketahui masyarakat dalam bidang teknologi dan/atau bisnis, namun mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam bidang teknologi dan/atau bisnis.
Metode Penelitian
Proses analisis data yang peneliti lakukan adalah peneliti terlebih dahulu melakukan reduksi data yaitu data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi terkait dengan praktek menjaga atau melestarikan rahasia dagang di kalangan pengusaha kecil kuliner dalam kegiatan usahanya atau leak out. merangkum, memisahkan hal-hal apa saja yang penting untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, sehingga memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data di kemudian hari. Bahan referensi digunakan untuk memperoleh kepastian mengenai data yang akan disusun secara akurat dan sistematis, dengan cara membaca berbagai buku referensi, hasil penelitian dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti.
Sistematika Pembahasan
Gambaran Umum Kota Mataram
- Profil Kota Mataram
- Gambaran Umum Usaha Kecil Kuliner di Kota Mataram
Usaha ini didirikan pada tahun 2017 oleh Nazriel Hadi dan Sandi, berlokasi di Desa Babakan, Kecamatan Sandubaya. Perusahaan ini didirikan pada bulan Februari 2016 oleh Budi, Adit dan Edi, beralamat di Jalan Majapahit No.
Praktik Pemeliharaan dan Pembocoran Rahasia Dagang di Kalangan
- Praktik Pemeliharaan Rahasia Dagang di Kalangan Pengusaha
- Praktik Pembocoran dan Penggunaan Rahasia Dagang di
- Faktor Penyebab Terjadinya Pemeliharaan dan Pembocoran
Hal tersebut dibenarkan oleh Wayan selaku karyawan Serius Cokelat yang mengatakan: “Iya ada, kami ada pembagian tugas. Hal ini diungkapkan ibu Lulu yang mengatakan: “Karena saya hanya punya satu karyawan, jadi. Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu Utari yang mengatakan, “Pegawai saya tugasnya sama, mulai dari mixer, cetakan adonan, penggorengan hingga topping.”91.
Hal ini dibenarkan oleh Lina selaku karyawan dalam keterangannya yang berbunyi: “Kalau stok manisan di sini habis, bagian produksi akan mengirimkannya ke WhatsApp, WhatsApp biasanya hanya bosnya.”101. Demikian disampaikan Ibu Luluk, pemilik Pisang Unyil dalam keterangannya: “Karyawan saya juga tahu proses produksinya, bahan apa saja yang digunakan. Hal ini dibenarkan oleh Wayan selaku karyawan Serius Cokelat yang mengatakan: “Saya kurang tahu cara meracik coklat bubuk mbak, karena ada karyawan lain yang melakukannya.”108.
Tn. Bambang selaku pemilik usaha Lombok Mirah juga mengatakan, “Tidak ada teknik khusus karena alatnya hanyalah panggangan biasa, hanya oven. Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Utari selaku pemilik dari D’ Donuts yang mengatakan: “Kami juga ada secara online kak, lewat WhatsApp atau Facebook.” 134. Hal senada juga diungkapkan oleh Victor yang mengatakan: “Iya ada, yang dari dulu tahu, masih beli di sini.”144 .
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Bpk. Bambang yang mengatakan, Konsumennya masih banyak, sekitar tiga puluh orang. Pernyataan Sam dibenarkan oleh Safira selaku karyawan yang mengatakan, Ada yang sering datang ke sini, bahkan banyak yang menandainya.
Analisis Terhadap Praktik Pemeliharaan Rahasia Dagang di
Praktik yang dilakukan pengusaha kecil ini melanjutkan dari bab sebelumnya mengenai pemaparan data yaitu menjaga dan membocorkan rahasia dagang.Bahkan ada beberapa pelaku usaha yang menyimpan atau pernah mempraktekkan rahasia dagang, dan ada juga pelaku usaha yang menyimpan atau mempraktekkan rahasia dagang. belum. . . Jadi kriteria untuk menentukan apakah seseorang telah mempraktikkan atau memelihara rahasia dagang atau mengungkapkan rahasia dagang didasarkan pada sejauh mana rahasia dagang itu sendiri. Dalam menjaga rahasia dagang dari aspek cara produksi ini, para pengusaha kecil melaksanakan 2 (dua) tahap, yaitu pertama, membagi pekerja berdasarkan uraian tugas yang berbeda dan kedua, pekerja yang tidak mempunyai keahlian yang sama.
Menjaga rahasia dagang dari aspek cara pengolahannya, pengusaha kecil melakukan 3 tahapan yaitu pertama pengolahannya dilakukan di tempat khusus, kemudian tahap kedua yaitu bahan yang digunakan hanya diketahui beberapa pihak saja. Melindungi rahasia dagang Dari aspek metode pemasaran ini, pengusaha kecil melindungi informasi bisnis dari pihak lain, seperti merahasiakan strategi yang digunakan. Selain ketiga aspek cara tersebut, hal-hal yang dapat dijadikan dasar bagi pengusaha kecil untuk dikategorikan telah memelihara atau melakukan pemeliharaan diketahui berdasarkan unsur-unsur rahasia dagang yang terdapat dalam Pasal 3, yaitu: 192.
Dengan adanya unsur kerahasiaan dalam rahasia dagang, maka rahasia dagang tidak mempunyai jangka waktu perlindungan yang terbatas, yang terpenting adalah selama pemilik rahasia dagang tetap berupaya menjaga kerahasiaan informasinya maka informasi tersebut tetap terjaga. di bawah perlindungan rahasia dagang. 1/MUNAS VIII/MUI/5/2005 tentang Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) tanggal 28 Juli 2005 menyatakan bahwa rahasia dagang merupakan salah satu HKI yang harus dilindungi. Islam mengakui rahasia dagang sebagai salah satu hak kepemilikan harta benda sehingga kepemilikannya dilindungi sama seperti perlindungan terhadap harta benda.
Analisis Terhadap Praktik Pembocoran dan Penggunaan Rahasia
Hal-hal yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan rahasia dagang orang lain antara lain, pertama, terlibat dalam proses produksi atau pengolahan, dan kedua, mengetahui informasi dari pemilik usaha. Tanpa sepengetahuan pelaku usaha, hal tersebut masuk dalam kategori membocorkan rahasia dagang sendiri karena telah membeberkan hal-hal yang tidak boleh diberitahukan. Kemudian tidak ada upaya yang memadai untuk melestarikan atau melindungi rahasia dagang tersebut, seperti tidak adanya perjanjian kerja atau izin penggunaan rahasia dagang tersebut.
Pelaku usaha peniru dikatakan mengungkapkan atau menggunakan informasi jika menggunakan informasi rahasia dagang tanpa izin atau sepengetahuan pemiliknya. Beberapa faktor yang dapat digunakan untuk menilai apakah suatu informasi dilindungi sebagai rahasia dagang antara lain sebagai berikut: 200. Praktik yang dilakukan para pengusaha kecil tersebut dalam proses penggunaan informasi rahasia dagang (kebocoran) dalam kegiatan usahanya merupakan peniruan atau
Di sinilah unsur terpenting dalam perlindungan rahasia dagang adalah persoalan hak milik.205 Teori-teori hukum Islam yang dapat dijadikan landasan dalam pelaksanaan hak milik adalah sebagai berikut. Berdasarkan hal di atas terlihat bahwa memang pengusaha kecil yaitu Delicious Mooik Donuts dan Unyil Pisang telah melakukan upaya pemeliharaan yang memadai untuk melindungi rahasia dagangnya, namun upaya pemeliharaan tersebut belum cukup untuk mengakomodasi hal-hal yang akan terjadi di kemudian hari, seperti seperti penggunaan rahasia dagang oleh pihak lain. Analisis Faktor Penyebab Terjaganya dan Bocornya Rahasia Dagang di Kalangan Pengusaha Kecil Kuliner Perkotaan.
Analisis Terhadap Faktor Penyebab Terjadinya Pemeliharaan dan
Pelestarian rahasia dagang diakui dalam Islam dalam konsep hak milik, sehingga hak milik terlindungi, begitu pula perlindungan terhadap harta benda. Analisis Faktor Penyebab Kebocoran dan Penggunaan Rahasia Dagang di Kalangan Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram. Ketentuan mengenai tidak sah atau hilangnya kepemilikan hak rahasia dagang tertuang dalam Undang-Undang Rahasia Dagang.
Di sini dampaknya bagi pengusaha kecil yang tidak melaksanakan atau mengungkapkan rahasia dagang terletak pada perlindungan yang diberikan oleh undang-undang (UU Rahasia Dagang). Ada beberapa faktor yang digunakan untuk menentukan apakah suatu rahasia memenuhi syarat sebagai rahasia dagang. Pemilik rahasia dagang harus mewaspadai janji-janji tersebut dan harus mengantisipasi jika janji-janji tersebut tidak ditepati.
Kurangnya pengetahuan hukum tentang hak kekayaan intelektual, khususnya rahasia dagang, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya rahasia dagang dalam operasional bisnis. Praktek penggunaan rahasia dagang pengusaha kecil kepada pihak yang tidak berwenang (kebocoran) dapat dikategorikan sebagai kepemilikan. Analisis Upaya Kewirausahaan Kuliner Kecil-kecilan di Kota Mataram Terhadap Rahasia Dagang yang Digunakan Pengusaha.
Analisis Terhadap Upaya yang Dilakukan Pengusaha Kecil
Praktek menjaga rahasia dagang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain nilai ekonomi, menghindari persaingan usaha yang tidak sehat, dan inovasi pribadi. Kemudian menjadi jelas bagi para pemilik usaha kecil yang telah melakukan pemeliharaan bahwa apa yang mereka lakukan menimbulkan suatu masalah yaitu penggunaan rahasia dagang oleh pihak lain, HKI khususnya rahasia dagang, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya rahasia dagang. dalam kegiatan bisnis. Praktik rahasia dagang ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang dan Fatwa.
Perspektif hukum ekonomi syariah terhadap praktik menjaga rahasia dagang di kalangan pengusaha kecil kuliner di Kota Mataram sudah sesuai dengan kaidah Islam. Sedangkan praktik pengusaha kecil dalam tata cara penggunaan informasi rahasia dagang (kebocoran) dalam kegiatan usahanya mengacu pada faktor penyebab yaitu tidak adanya perjanjian dan kurangnya pengetahuan hukum mengenai hak kekayaan intelektual khususnya rahasia dagang, sehingga tidak ada satupun pengusaha kecil atau karyawan yang bisa disalahkan karena dalam Islam sendiri kebodohan bukanlah alasan yang menjadikan seseorang bersalah. Para pengusaha kecil kuliner yang ada hendaknya lebih memahami dan menyadari pentingnya Hak Kekayaan Intelektual khususnya yang berkaitan dengan Rahasia Dagang, agar mereka lebih memperhatikan segala macam informasi usaha yang dimilikinya agar tidak dapat ditiru oleh orang lain selain mereka. / pesaing.
Andry Setiawan dkk., Jurnal Hukum & Keadilan: Eksistensi Pendaftaran Rahasia Dagang dan Implementasi Perlindungannya (Studi pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah), Vol. Azhar, “Studi Perbandingan Hukum Kebocoran Rahasia Dagang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 30 Tahun 2000 dan Hukum Islam (Studi Hukum Komparatif)”. Kurniati, “Eksistensi Perlindungan Rahasia Dagang Dalam Perspektif Hukum Islam (Kajian Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang)”.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Bahwa pemerintah khususnya pemerintah kota Mataram melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Hak Kekayaan Intelektual dalam dunia usaha, seperti mensosialisasikan Undang-Undang Rahasia Dagang, karena Hak Kekayaan Intelektual mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, apalagi jika sudah masuk. lingkup dunia perdagangan. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: 1/MUNAS VII/MUI/5/2005 tentang Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), tanggal 28 Juli 2005. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Cetak sembilan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015.
Mujahid Quraisy, Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dalam Perspektif Hukum Islam, MUQTASID: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Volume 2 Nomor 1, Juli 2011. Septiana Na' afi, Rahasia Dagang (HAKI) dalam Etika Bisnis Syariah, An - Jurnal Nawa Hukum Islam, Vol.