• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: NURHALIMAH NIM: 1502131718 - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Oleh: NURHALIMAH NIM: 1502131718 - etheses UIN Mataram"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PELUANG DAN TANTANGAN PEDAGANG DI PASAR KARANG BULAYAK LOMBOK TENGAH PASCA GEMPA TAHUN 2018

Oleh:

NURHALIMAH NIM: 1502131718

JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2019

(2)

ANALISIS PELUANG DAN TANTANGAN PEDAGANG DI PASAR KARANG BULAYAK LOMBOK TENGAH PASCA GEMPA TAHUN 2018

Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram

Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

NURHALIMAH NIM: 1502131718

JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2019

(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO

ٰىلع للٱنإۚاعيمج للٱمكبتْأي۟ا ن كتامنْيأۚت ٰرْيخْلٱ۟ا قبتْسٱفۖا يِل م هة ْج لكل دقءْ شِلك

setiap umat mempunyai kiblat yang diamenghadap kepadanya. Maka berlomba- lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Maha kuasa atas segala sesuatu.”

(QS.al-Baqarah:148).

(7)

PERSEMBAHAN

Dengan rahmat dan karunia Allah SWT, serta kemuliaan baginda Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Untuk Kampus ku tercinta, Almamaterku, “UIN Mataram” yang menjadi saksi perjuanganku.

2. Untuk kedua orang tuaku yang sangat kucintai dan kuhargai baik yang masih ada ataupun tiada, ku persembahkan untuk ayahanda ku semoga beliau bahagia disana melihat anak-anaknya sukses, dan ibunda yang tidak pernah lelah memfasilitasi segala kebutuhanku, dan tidak pernah bosan dalam memotivasi, memberikan kasih sayangnya dan mendo‟akan keberhasilan anak-anaknya. Terimakasih.

3. Untuk kakak-kakakku tercinta, Siti Rahmawati, Taufiqqurrahman, Ely Yuli Yanti, dan Khaerul Huda, dan ipar-iparku tersayang semuanya yang selalu mendukungku baik secara materil ataupun non materil, yang senantiasa memberiku motivasi, nasihat, serta doa dari kejauhan sana. Terimakasi banyak.

4. Untuk keponakanku Piya, sahabat dan teman-temanku tercinta suka duka menemani dari awal penelitian, mencari data, menggarap dan bisa sampai titik ini. Terimakasi sudah banyak membantuku.

5. Untuk dosen-dosen pembimbingku Bapak Dr. M. Saleh Ending, MA dan Bapak Drs. H. Hariono, M.Si tercinta, terimakasih banyak selama ini sudah memotivasi selama konsul dalam proposal maupun skripsi, terimakasih banyak atas bimbingannya.

(8)

6. Untuk teman-temanku Hadiatun, Wira, Wanah, Fatmi, Linda, Yuli, Riki, Deni, Zohri dan lainnya. Terimasih banyak dukungan dan semangatnya 7. Untuk teman-teman seperjuanganku kelas F Ekonomi Syariah 2015, yang

tidak pernah lupa untuk saling memotivasi dan saling menyemangati satu sam lain. Terimakasih

8. Untuk guruku yang baik Bapak Heru Tanaroza terimakasih telah membantuku selama 4 tahun lebih ini. Terimakasih untuk selalu support, yang tidak ada kata tidak saat dimintai bantuan. Terimakasih

(9)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita (alam kebodohan) menuju alam yang terang benderang seperti sekarang ini dan juga kepada Keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Amin.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sebagai berikut.

1. Bapak Dr. M. Saleh Ending, MA sebagai Pembimbing I dan Bapak Drs. H.

Hariono, M.Si sebagai Pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi dengan keramahan dan koreksi, terus-menerus, dan tanpa bosan di tengah kesibukannya menjadikan skripsi ini lebih matang;

2. Bapak H. Bahrur Rosyid, M.M. sebagai ketua jurusan;

3. Ibu Dahlia Bonang, M.S.I sebagai dosen wali;

4. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Mataram;

5. Bapak Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram.

6. Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram dan pegawai UIN Mataram yang telah mengajarkan berbagai disiplin ilmu

(10)

pengetahuan dan bantuan pada masa studi di UIN Mataram. Semoga dengan ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat bagi penulis, masyarakat dan bangsa.

Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt. Dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semesta. Amin.

Mataram, Penulis,

Nurhalimah NIM. 1502131718

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D.Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 7

E.Telaah Pustaka ... 7

F. Kerangka Teori ... 10

G.Metode Penelitian ... 26

H.Sistematika Pembahasan ... 35

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ... 37

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 37

B.Peluang dan Tantangan Para Pedagang di Pasar Karang Bulayak Lombok Tengah Pasca Gempa ... 49

(12)

C.Kendala atau Hambatan yang Diadapi Oleh Para Pedagang Pasar Karang Bulayak Dalam Meningkatkan Pendapatan Pasca Gempa

Tahun 2018 .. ... 53

D. ... 61

BAB III PEMBAHASAN ... 59

A. Analisis Terhadap Peluang dan Tantangan Para Pedagang Pasar... 59

B. Analisis Terhadap Kendala atau Hambatan yang Dihadapi oleh Para Pedagang Pasar Karang Bulayak Dalam Meningkatkan Pendapatan Pasca Gempa ... 61

BAB IV PENUTUP ... 66

A.Kesimpulan ... 66

B.Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN ... 71

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rincian Pedagang Lantai I dan II Pasar Karang Bulayak Tiap-Tiap Kop, hal. 39.

Tabel 2.2 Jumlah Pedagang Yang AKtiv dan Yang Tidak Aktiv, hal. 39.

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Dewasa, hal. 41.

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Usia, hal. 42.

Tabel 2.5 Jumlah Sarana dan Prasarana Pendidikan, hal. 44.

Tabel 2.6 Pendidikan Masyarakat Miskin, hal. 44.

Tabel 2.7 Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan, hal. 45.

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

(15)

ANALISIS PELUANG DAN TANTANGAN PEDAGANG DI PASAR KARANG BULAYAK LOMBOK TENGAH PASCA GEMPA TAHUN 2018

Oleh:

Nurhalimah NIM 1502131718

ABSTRAK

Pasar Karang Bulayak merupakan salah satu pasar yang memiliki konstruksi bangunan yang baik pasca gempa tahun 2018 lalu di Lombok Tengah yang dimana terdapat pedagang sembako, pakaian, dan kebutuhan masyarakat lainnya. Pasar Bulayak juga merupakan salah satu pasar yang menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat Praya. Segala aktifitas ekonomi dipasar Bulayak sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat Praya.

Penelitian ini membahas tentang analisis peluang dan tantangan yang dihadapi pedagang di pasarBulayak loteng pasca gempa tahun 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif yang merujuk pada beberapa sumber seperti, literartur, jurnal ilmiah, dan buku. Semua uraian gagasan dan pemikiran dirangkum dalam satu susunan kerangka pemikiran yang merujuk pada masih adanya peluang dan harapan bagi pedagang untuk bisa kembali menggerakkan ekonomi di pasar Bulayak.

Modal usaha serta tempat usaha dalam hal ini pasar merupakan salah satu permasalahan utama yang di hadapi pelaku usaha (pedagang), namun tantangan itu yang harus dijadikan pendorong pelaku usaha untuk bisa lebih kreatif serta lebih giat dalam berdagang. Peran pemerintah daerah dalam bentuk kebijakan-kebijakan juga dalam hal ini sangat penting guna mempercepat stabilitas perekonomian masyarakat dan pelaku pasar Bulayak.

Kata kunci: peluang, tantangan, pelaku pasar

(16)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada tahun 2018 kemarin tepatnya pada bulan Agustus merupakan tahun yang sangat memilukan bagi masyarakat Lombok, yang di mana pada tahun 2018 kemarin terjadi bencana gempa bumi yang menimpa warga Lombok dan sekitarnya. Gempa bumi yang menimpa masyarakat Lombok berlangsung dalam rentan waktu yang cukup lama dan menimbulkan trauma dan kekhawatiran masyarakat Lombok.

Secara umum diketahui bahwa pada penghujung decade delapan puluhan terjadi perubahan mendasar dalam geopolitik dunia. Perubahan tersebut dikatakan sebagai suatu perkembangan yang menggembirakan.

Perkembangan demikian memang memberi petunjuk bahwa dunia tidak menghadapi ancaman timbulnya perang dunia, sebaliknya kemampuan teknologi berbagai Negara diarahkan pada kegiatan bisnis, dalam arti memproduksikan barang dan jasa yang bermanfaat bagi umat manusia. Bagi dunia bisnis terbuka pasaran baru untuk produknya, terutama di Eropa Timur dan berbagai bagian dunia lainnya.1

Perdagangan memainkan peranan penting dalam perolehan harta, perdagangan lebih baik daripda pertanian, jasa dan bahkan industry.Islam

1 Sondang P.Siagan, Manajemen Abad 21, (Jakarta:Bumi Aksara, 2004) hlm. 21

(17)

mengakui peranan perdagangan untuk mendapatkan keberuntungan dan kebesaran.2

Pasar pada masa Rasulullah saw. Nilai-nilai moralitas sangat diperhatikan dalam kehidupan pasar, bahkan pada sampai awal kerasulannya beliau adalah seorang pelaku pasar yang aktif dan kemudian menjadi seorang pengawas pasar yang cermat sampai akhir hayatnya.3

Di bidang Ekonomi terjadi pula pergeseran nilai, misalnya saja system yang dianut oleh suatu masyarakat berkisar pada kekeluargaan, kebersamaan, dan keserasian hubungan antara satu orang dengan orang orang lain. Akan tetapi, kemudian timbul suasana agar berhasil dalam mengelola kegiatan bisnis, seorang usahawan mau tidak mau harus mampu menghadapi persaingan yang ketat yang ada kalanya berlangsung tidak sehat.

Meningkatnya kemampuan dan daya beli suatu masyarakat ternyata mengakibatkan terjadinya pergeseran dalam kehidupan kerohanian. Tidak sulit menemukan bukti bahwa masyarakat yang makin makmur, kehidupan keagamaan merosot.Waktu ibadah diganti dengan mencari hiburan dan berolahraga. Hal ini berarti masyarakat menempatkan kenikmatan hidup pada peringkat yang lebih tinggi dibandingkan kehidupan keagamaan.4

System ekonomi berdasarkan prinsip syariah tidak hanya merupakan sarana untuk menjaga keseimbangan kehidupan ekonomi, tetapi juga merupakan sarana untuk merealokasi sumber-sumber daya kepada orang-

2Muhammad Sharif Chaudry.Sistem Ekonomi Islam Prinsip Dasar. (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2012). Hlm. 116

3 P3EI UII, Ekonomi Islam(Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012) hlm.

4Ibid,… Manajemen Abad 21, hlm.20

(18)

orang yang berhak menurut syariah sehingga dengan demikian tujuan efisiensi ekonomi dan keadilan dapat dicapai secara bersamaan dengan keberhasilan mencapai tujuan ekonomi berdasarkan prinsip syariah berarti tercipta lingkungan masyarakat yang sempurna.5

Pasar memegang peranan penting dalam perekonomian masyarakat Muslim. Nabi MuhammadSAW, adalah seorang pedagang profesional dan selalu menjunjung tinggi kejujuran, beliau mendapatkan julukan „al-amin’

(yang terpercaya). Pada saat itu mekanisme pasar sangat dihargai, beliau menolak untuk membuat kebijakan penetapan harga manakala tingkat harga di Madinah pada saat itu tiba-tiba naik. Sepanjang kenaikan terjadi kerana kekuatan permintaan dan penawaran yang murni, yang tidak dibarengi dengan dorongan-dorongan monopolistik, maka tidak ada alasan untuk tidak meghormati harga pasar.6

Salah satu sarjana Muslim yaitu Al-Ghazali (1058-1111 M) dalam karyanya Al-Ihya ‘Ulumuddin sebagaimana ditulis dalam buku UII2 yang membahas topik-topik ekonomi, termasuk pasar, dalam magnum opusnya itu ia telah membicarakan barter dan permasalahannya, pentingnya aktivitas perdagangan dan evolusi terjadinya pasar, termasuk bekerjanya kekuatan permintaan dan penawaran dalam memengaruhi harga.7

Sistem ekonomi pasar ini secara keseluruhan memerlukan pengawasan, pada sistem ekonomi pasar yang keras, perilaku pelaku ditandai

5 Fathurrahman Djamil. Hukum Ekonomi Islam Sejarah, Teori, dan Konsep.(Jakarta Timur. Penerbit Sinar Grafika, 2013). Hlm. 17

6Ibid,…UII2

7Ibid,...

(19)

oleh kehausan akan laba, dapat berkembang iklim sosial yang kehilangan nilai-nilai.8

Dari hasil survey saya ke lokasipasar Karang bulayak, keadaan pasar tidak lagi seperti biasanya yang biasa ramai oleh pembeli sejak terjadinya gempa tersebut pasar karang bulayak menjadi sepi, karena tidak ada yang berani berbelanja. Sebelum terjadinya gempa di pasar tersebut awalnya ramai, bahkan dipadati oleh para pembeli dan para suplayer, dan keadaan pasar saat sebelum gempa baik-baik saja bahkan setiap harinya jualan mereka setiap harinya habis, bagi para pedagang sembako dan pendapatan mereka juga kadang setiap harinya naik. Tetapi setelah kejadian gempa, justru berbalik lumayan drastic dari hsil pendapatan mereka, bahkan ada pedagang juga yang tidak berani berjualan, karena takut tejadi gempa susulan, begitupun juga dengan para pembeli lainnya mereka tidak terlalu banyak yang berani dating berbelanja ke pasar tersebut karena kejadian itu.9

Berdasarkan apa yang dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk membahas tentang fenomena bencana alam yang mengakibatkan keresahan masyarakat dan peneliti tertarik meneliti dengan judul Analisis Peluang dan Tantangan Pedagang di Pasar Karang Bulayak Lombok Tengah Pasca Gempa Tahun 2018

.

8Heinz Lampert. Ekonomi Pasar Sosial (Tatanan Ekonomi dan Sosial Republik Federasi Jerman). (Jakarta. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara (PUSPA SWARA)1994). Hlm 29

9 Hasil Observasi awal, 11 November 2018

(20)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang tersebut, maka dapat dikemukakan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana tanggapan para pedagang mengenai peluang usaha dagang di Pasar Karang Bulayak Loteng pasca gempa?

2. Apa saja kendala atau hambatan yang dihadapi oleh para pedagang pasar karang bulayak dalam meningkatkan pendapatan mereka pasca gempa?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai peneliti yaitu:

a. Untuk mengetahui tanggapan para pedagang mengenai peluang pasar Karang Bulayak Loteng Pasca Gempa.

b. Untuk mengetahui apa saja kendala atau hambatan yang dihadapi oleh para pedagang Pasar dalam meningkatkan perekonomian pedagang di pasar Karang Bulayak Loteng Pasca Gempa.

2. Manfaat Penelitian

Dalam setiap penelitian diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara umum penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu secara teoritis dan praktis.

(21)

a. Secara Teoritis

1. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi yang lebih mendalam sebagai pemahaman dalam bidang ekonomi untuk secara lebih luas.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pemikiran baru tentang Ekonomi Islam dan bisa bermanfaat bagi pembaca.

3. Dapat diharapkan sebagai sumber informasi yang dapat menyelesaikan suatu masalah yang berkaitan dengan perekonomian masyarakat dan bisa membantu pembaca untuk lebih memahami tentang perekonomian.

b. Secara Praktis

1. Bagi Lembaga/Fakultas hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai ancaman dalam membangun wacana tentang kesejahteraan ekonomi masyarakat di pasar-pasar pasca gempa.

2. Bagi lokasi penelitian di Pasar Karang Bulayak:

a. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah untuk lebih meningkatkan memaksimalkan strategi perekonomian masyarakat dalam mengatasi peluang dan hambatan yang berlandaskan pada asas-asas Ekonomi Syariah.

b. Dari informasi yang diperoleh dari penelitian ini, diharapkan dapat berguna bagi peneliti selanjutnya, yang berkaitan dengan penelitian ini dan dapat membantu.

(22)

3. Bagi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Mataram: melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi semua pihak sebagai dasar acuan untuk mengadakan penelitian dengan judul tersebut.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 1) Ruang Lingkup Penelitian

Agar dapat mengorganisir uraian dengan baik dan menghindari bias masalah dalam melakukan kajian pada penelitian ini, maka ruang lingkup penelitian ini fokus pada masalah analisis peluang dan tantangan para pedagang di pasar karang bulayak Lombok tengah pasca gempa Tahun 2018.

2) Setting Penelitian

Lokasi atau setting penelitian bertempat di Desa Karang Bulayak Loteng.Karena tempat tersebut merupakan lokasi yang baik dan startegis bagi penulis untuk melakukan penelitian karena lokasi tersebut tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal penliti dan permasalahan ini belum ada yang teliti.

E. Telaah pustaka

Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi atau karya-karya terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang saat ini sedang dilakukan, guna menghindari duplikasi, plagiasi, serta menjamin keaslian dan keabsahan dari penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan definisi tersebut dalam usaha penelusuran yang peneliti lakukan saat ini, ada beberapa peneliti atau kajian yang masih terkait dengan penelitian saat ini diantaranya adalah:

(23)

1. Skripsi Novia Ernawati, menulis skripsi tentang Respons Pedagang Tradisional Terhadap Keberadaan Pasar Modern Perspektif Etika Bisnis Islam di Kota Praya Kabupaten Lombok Tengah, Jurusan Ekonomi Islam IAIN Mataram Tahun 2014.10

Fokus penelitian di atas adalah bagaimana respons para pedagang terhadap keberadaan pasar modern dari perspektif etika bisnis Islam.

Karena Pasar modern sangat merugikan bagi para pedagang pasar tradisional.

Perbedaan dalam penelitian yang terdahulu dan penelitian kali ini, terletak pada subyeknya, yang dimana penelitian terdahulu membahas tentang respons para pedagang terdisional terhadap keberadaan pasar modern. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan kali ini membahas tentang bagaimana peluang dan tantangan bagi para pedagang di Pasar Karang Bulayak Lombok Tengah Pasca Gempa untuk menanggulangi masalah yang mereka hadapi setelah gempa terjadi.11

2. Skripsi Ahmad Hulaimi yang berjudul Penentuan Harga Jual Barang Pada Pasar Swalayan Amanah Pagutan Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Syari‟ah dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IANI) Mataram 2013. Fokus penelitian diatas

10 Novia Ernawati, Respons Pedagang Tradisional Terhadap Keberadaan Pasar Modern Perspektif Etika Bisnis Islam di Kota Praya Kabupaten Lombok Tengah,Institut Agama Islam Negeri Mataram, 2014, hlm 82

11 Novia Ernawati, Respons Pedagang Tradisional Terhadap Keberadaan Pasar Modern Perspektif Etika Bisnis Islam di Kota Praya Kabupaten Lombok Tengah,Institut Agama Islam Negeri Mataram, 2014, hlm. 82

(24)

bagaimana para penjual menentukan harga jual mereka di pasar Swalayan Pagutan dari perspektif Ekonomi Islamnya.12

Jadi dapat disimpulkan perbedaan dari penelitian terdahulu bagaimana para pedagang menetapkan harga jual beli mereka di Pasar Swalayan Pagutan dari persepektif ekonomi Islamnya. Sedangkan peneliti yang sekarang membahas lebih menekankan pada peluang dan tantanga para pedagang.

3. Skripsi yang berjudul tentang Fitriani Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Strategi Usaha Yang Dilakukan Oleh Pelaku Usaha Pada Pasar Tradisional Dan Pasar Modern Dalam Mempertahankan Dan Menarik Konsumen (studi Di Kota Mataram), Jurusan Ekonomi Syari‟ah, Fakultas Syari‟ah dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri Mataram 2015.

Fokus penelitian diatas adalah bagaimana tinajaun etika bisnis yang dilakukan tehadap strategi uaha yang dilakukan oleh pelaku usaha pada pasar tradisional dan pasar modern dalam mempertahankan dan menarik konsumen.13

Perbedaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang yaitu penelitian terdahulu membahas tentang bagaimana strategi yang dilakukan oleh pasar tradisional dan stretegi dari pasar modern untuk mempertahankan konsumen.Sedang peneilitan yang sekarang yaitu

12 Ahmad Hulaimi, Penentuan Harga Jual Barang Pada Pasar Swalayan Amanah Pagutan Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Institut Agama Islam Negeri, 2013, hlm 73-74.

13 Fitriani, Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Strategi Usaha Yang Dilakukan Oleh Pelaku Usaha Pada Pasar Tradisional Dan Pasar Modern Dalam Mempertahankan Dan Menarik Konsumen (studi Di Kota

Mataram),Institut Agama Islam Negeri Mataram, 2015, hlm. 66.

(25)

membahas tentang bagaimana peluang dan tantangan bagi para pedagang pasar untuk bertahan selama pasca gempa.

F. Kerangka Teori 1. Peluang

a. Pengertian Peluang

Peluang dalam rencana bisnis merupakan bagian substansial pertama yang harus disiapkan unutk mendeskripsikan peluang pasar dan meyakinkan para investor dan kreditor potensial bahwa terdapat peluang yang cukup signifikan untuk dikejar.14

Peluang sama dengan kesempatan yang dimana dengan adanya peluang atau kesempatan ini kita dapat mengetahui kondisi dari perkembangan situasi pasar atau organisai saat ini dan yang akan datang.15

Tujuan utama dalam peluang pemasaran adalah wilayah kebutuhan atau potensi permintaan pembeli dimana perusahaan dapat menggarapnya secara menguntungkan. Ada tiga sumber peluang pasar ; yang pertama adalah menyuplai sesuatu yang pasokannya kurang, ini menuntut sedikit bakat pemasaran ketika kebutuhannya cukup jelas.

Kedua adalah memasok produk atau layanan yang sudah ada dengan cara baru atau lebih unggul. Ada beberapa cara untuk menyikapkan kemungkinan perbaikan produk atau jasa seperti: meminta saran dari konsumen (metode deteksi masalah), meminta konsumen

14 Michael Miller, Alpha Teach Yourself Business Plans dalam 24 Jam, (Jakarta: Prenada, 2008), hlm. 185

15 Philip Kotler, dkk. Manajemen Pemasaran (edisi kedua belas Jilid 1), (PT Macana Jaya Cemerlang, 2007) hlm. 64-65

(26)

menggambarkan satu versi ideal dari produk atau layanan (metode ideal), dan meminta konsumen membuat pola langkah mereka dalam mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk (metode rantai konsumen). Dan yang terakhir yaitu sumber ketiga sering menimbulkan satu produk atau layanan yang sama sekali baru.16

Ada macam-macam bentuk peluang dan pemasaran harus bisa mengenalinya antarai lain:

a. Perusahaan bisa mendapatkan manfaat dari membalik tren industry dan memperkenalkan produk atau layanan yang masih baru bagi pasar.

b. Perusahaan bisa melakukan proses pembelian yang lebih nyaman atau efisien

c. Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan akan lebih banyak informasi dan nasihat.

d. Perusahaan dapat menyesuaikan produk atau jasa yang sebelumnya hanya ditawarkan dalam bentuk standar.

e. Perusahaan dapat memperkenalkan kapabilitas baru.

f. Perushaan bisa menghantarkan produk atau jasa lebih cepat.

g. Perushaan mampu menawarkan produk dengan harga yang jauh lebih rendah.17

16Ibid.

17Ibid., hlm. 65

(27)

2. Tantangan

a. Pengertian Tantangan

Tantangan sama dengan ancaman yang merupakan kebalikan dari pengertian peluang, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tantangan “adalah factor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis”. Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi

“ganjalan” bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan. Contohnya antara lain:18

a. Masuknya pesaing baru di pasar yang sudah dilayani oleh satuan bisnis,

b. Pertumbuhan pasar yang lamban,

c. Meningkatnya posisi tawar pembeli produk yang dihasilkan, d. Menguatkan untuk diproses lebih lanjut menjadi produk tertentu, e. Perkembangan dan perubahan teknologi yang belum dikuasi, f. Perubahan dalam peraturan perundang-undangan.19

Peluang bagi para penentu strategi organisasi untuk menyadari bahwa ancaman bagi satu satuan bisnis dapat berupa peluang bagi satuan bisnis lain yang bergerak dalam kegiatan bisnis yang sejenis.

Dapat dikatakan tentang pengenalan factor-faktor kekuatan dan kelemahan satu perusahaan. Penting pula untuk menyadari bahwa berbagai factor kekuatan dan kelemahan yang sifatnya kritikal berperan

18 Sondang P.Siagan, Manajemen Stratejik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), hlm. 173- 174

19Ibid.

(28)

sangat penting dalam membatasi usaha pencaharian berbagai alternative dan pilihan stratejik untuk digunakan.20

3. Pedagang

a. Pengertian Pedagang

Pedagang adalah orang yang melakukan perdagangan, memperjualbelikan barang yang tidak diproduksi sendiri, untuk memperoleh suatu keuntungan. Suatu pola ekonomi yang dialami oleh suatu zaman sangatlah tergantng dari peradaban yang berlaku, peradaban yang memandang dan tumbuh dari dunia pertanian tidak menjamin system perdagangan juga akan tumbuh dan berkembang.

Sedangkan perdaban yang tumbuh dan berkembang dari dunia perdagangan sangat memungkinkan mendorong terwujudnya dan terpenuhinya system pertanian maupun industry. Dari adanya kemajuan perdagangan akan memungkinkan berkembangnya pasar.21 b. Jenis-jenis pedagang

Menurut Budi Wahyono dalam penelitiannya yang berjudul

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Di Pasar Bantul Kabupaten Bantul”,Pedagang dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:22

20Ibid..

21 Adimarwan A.Karim. Ekonomi Mikro Islam Edisi Ketiga.(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007). Hlm. 13

22 Budi Wahyono, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Di Pasar Bantul Kabupaten Bantul” ,( Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, 2017) Hlm. 31-32

(29)

a. Pedagang grosir, beroperasi dalam rantai distribusi antara produsen dan pedagang eceran

b. Pedagang eceran, disebut juga pengecer, menjual produk komoditas langsung kepada konsumen.

c. Pedagang kios, adalah pedagang yang menempati bangunan kios di pasar

d. Pedagang non kios, adalah pedagang yang menempati tempat selain kios, yaitu dalam los, luar los, dasaran dan paylon.

e. pedagang asongan adalah pedagang yang menjajakan buah buahan, makanan, minuman dan sebagainya (di dalam kendaraan umum atau perempaan jalan).

f. Pedagang besar adalah orang yang berdagang secara besar besaran dengan modal yang besar.

g. Pedagang kecil

Orang yang berdagang kecil-kecilan dengan modal kecil.

h. Pedagang perantara

Pedagang yang menjual belikan barang dari pedagang besar ke pedagang kecil.

4. Pasar

a. Pengertian Pasar

Pasar adalah tempat terjadinya pertemuan pembeli dan penjual, yang dimana akan terjadi permintaan dan penawaran antara pedagang dan pembeli dalam suatu harga. Pasar adalah pembagian daripada pasar secara keseluruhan ke dalam kelompok-kelompok untuk

(30)

penyesuaian yang lebih tepat dan konkret dari suatu produk, sesuai dengan keinginan, kebutuhan serta karakteristik konsumen, karena pembeli meliliki permintaan yang berbeda-beda dan para konsumen terdiri dari macam-macam suku, agama, pendidikan daerah dan sebagainya.23

Stanton, mengemukakan pengertian pasar yang lebih luas,, pasar dikatakannya merupakan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Jadi, dalam pengertian tersebut terdapat factor- faktor yang menunjang terjadinya pasar, yakni; keinginan, daya beli, dan tingkah laku dalam pembelian.24

Pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Sebuah pasar dapat timbul di sekitar produk (barang/jasa) yang bernilai. Misalnya, pasar tenaga kerja, terdir dari orang-orang yang mau menawarkan tenaga kerja mereka untuk mendapatkan upah atau produk. 25Tujuan mereka tidak terbatas penggambaran dan penjelasan tentang hal ini. Namun demikian, dengan mengacu pada Al-quran dan Hadis, mereka mengeksplorasi tentang maslahah (utility) dan mafsadah (disutility) yang terkait dengan

23M.Faud. dkk.Pengantar Bisnis...hlm.120-123

24Ibid,…

25Ibid,…hlm. 123

(31)

aktivitas ekonomi, pemikiran yang timbul terfokus pada apa manfaat sesuatu yang dilarang agama.26

Ada perbedaan dalam situasi penawaran dan permintaan terhadap pasar dari berbagai faktor produksi. Masalah sosial akibat perbedaan penghasilan akan muncul bila hasil kerja tertentu tidak mencukupi untuk standar kehidupan yang dianggap layak, atau jika perbedaan penghasilan yang ada tidak dapat lagi dijelaskan dari segi perbedaan jenis, kualitas, atau jumlah jasa yang tersedia di pasar.

Distribusi penghasilan dan harta yang tidak merata menjadi problematis karena hal itu mengidintikasikan proposi perbedaan serupa dalam hal daya beli yang sangat menentukan seberapa luas peringkat pilihan ekonomi tersedia bagi pelaku ekonomi.27

Untuk menghindari terjadinya ketidakadilan di pasar pada masa Rasulullah saw. Menggunakan system pengawasan pasar yang disebut dengan hisbah.Pengawasan tersebut dilakukan untuk menghindari perilaku yang menyimpang dari para pelaku bisnis di dalam pasar.

Seorang pengawas pasar (mustahib) mempunyai kewenangan untuk menindak para pelaku kejahatan di dalam pasar.28

26Listiawati.Pertumbuhan & Pendidikan Ekonomi Islam Analisis Kesejahteraan.(Jakarta:

Kencana, 2016). Hlm. 113

27 Heinz Lampert Ekonomi Pasar Sosial (Tatanan Ekonomi dan Sosial Republik Federasi Jerman). ...Hlm 39-40

28Baiq El Badriati, Pengantar Ekonomi Islam, (Mataram: Institut Agama Islam Negeri, 2016) hlm 103-104

(32)

b. Pasar tradisional dan pasar Modern 1. Pasar tradisional

Pasar tradisional merupakan tempat fisik dimana para pembeli, dan penjual berkumpul untuk mempertukarkan barang.29 Pasar tradisional terbentuk karena kesulitan yang dihadapi saat transaksi dilakukan dengan menggunakan system barter (pertukaran barang), dimana tidak setiap orang dan setiap waktu mereka bersedia menukarka barang yang dimilikinya dengan barang milik orang lain yang membutuhkan barangnya.30

2. Pasar Modern/ Pasar Swalayan

Keadaan ekonomi yang tidak menenyu secara langsung mempengaruhi para pedagnag eceran atau peritel untuk selalu berpikir, bersikap, dan bertindak efektif dan efisien. Salah satu cara untuk menekan biaya adalah dengan mengurangi tenaga kerja dan mengoptimalkan karyawan sehingga muncullah bisnis eceran atau bisnis ritel, dengan system swalayan dimana pembeli mengambil sendiri barang yang akan dibeli.31

Pasar swalayan bisa diartikan sebagai pasar yang melayani sendiri. Toko swalayan melayani kebutuhan konsumen sehari-hari meliputi makanan dan minuman juga kebutuhan yang berhubungan dengan pakaian dan keperluan rumah tangga lainnya. Setiap

29 Philip Kotler Northwestren University, Manajemen Pemasaran Edisi ke 11 Jilid 1, (Jakarta: Pt Indeks Kelompok Gramedia, 2005), hlm. 11

30Euis Amalia,Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik Hingga Kontemporer, (Depok: Gramata Publishing.2010), hlm. 167

31 Sopiah, MM, dkk, Manajemen Bisnis Ritel, (Malang: Penerbit ANDI Yogyakarta, 2008), hlm. 234

(33)

pengunjung yang datang untuk berbelanja di toko swalayan harus melayani diri sendiri. Pembeli mencari barang keperluannya sendiri dengan terlebih dahulu mengambil keranjang/trolly yang disediakan sebagai tempat barang-barang yang akan dibelinya, setelah memilih barang, pembeli bisa membawa barang tersebut ke meja kasir untuk melakukan proses pembayaran.32 Adapun juga persyaratan dalam mendirikan pasar/toko swalayan yang disebut dengan “8 P dan 3C” sebagaimana di bawah ini:

Adapun yang dimaksud dengan 8P adalah;

a. Place (Tempat)

Konsumen atau pasar sasarn bisa dengan mudah menjangkau lokasi tersebut, baik menggunakan kendaraan sendiri maupun menggunakan kendaraan umum.

b. People (orang/karyawan)

Syarat kedua yang harus dipenuhi peritel adalah berkaitan dengan sumber daya manusia. SDM yang kompeten mulai dari level yang paling atas (manajer), level menengah, dan level bawah sangatlah diperlukan.

c. Product (produk)

Syarat yang ketiga harus dipenuhi oleh pritel berkaitan dengan produk yang tepat. Produk yang dijual di toko harus benar- benar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.\

32Ibid,…235

(34)

d. Price (harga)

Harga yang tepat bukan berarti harus murah, ukuran tepat bisa diartikan bahwa konsumen merasa puas dengan uang yang dikeluarkan karena ia memperoleh manfaat yang sesuai dengan nilai uang yang dikorbankannya agar bisa mendapatkan barang (produk) tersebut.

e. Promotion (promosi)

Promosi penting dilakukan, produk yang baik, harga yang tepat, lokasi yang strategis ternyata tidaklah cukup. Konsumen memerlukan informasi bahwa produk yang baik, dengan harga yang tepat, telah tersedia di toko.

f. Professional

Berfikir, bersikap, dan bertindak professional sangat diperlukan dalam dunia bisnis. Begitu juga dalam bisnis ritel, seseorang dikatakan professional jika dia tahu benar, mengerti benar, paham benar, dengan apa yang menjadi tugas/kewajibannya serta terampil dalam melaksanakannya.

g. Parking (parkir)

Ketersediaan tempat parkir yang memadai sangat diperlukan.Tempat parkir bukanlah sarana pelengkap dalam persyaratan manajemen minimarket, tetapi merupakan salah satu dari 8 P yang disyaratkan.

(35)

h. Power (kekuatan Lingkungan)

Kekuatan lingkungan sangat penting diperhatikan oleh para peritel. Minimarker merupakan system yang terbuka. Kekuatan lingkungan sangat berkontribusi dalam keberhasilan atau kegagalan atas keberadaan suatu minimarket. Ada beberapa kekuatan lingkungan yang dimaksud, diantaranya pelanggan, pemasok, pesaing, pemerintah, masyarakat, dll.

Adapun yang dimaksud dengan 3C adalah;

a. Capital (Keuangan)

Uang adalah syarat yang mutlak yang harus ada saat mendirikan minimarket. Banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk menentukan besarnya jumlah uang yang diperlukan.

b. Customer (Pelanggan)

Pelanggan sangat penting dalam keberhasilan minimarket, peritel benar-benar harus meneliti, mengkaji dengan benar siapa pelanggan, apa keinginan dan kebutuhannya, dari bagaimana memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Jika peritel bisa memenuhinya, maka pelnggan akan merasa puas.

c. Competitive (Bersaing)

Di era buyer‟s market seperti sekrang ini, semakin banyak bermunculan pesaing secara kuantitas maupun kualitas. Perlu pemikiran mendalam untuk mengetahui cara memenangkan

(36)

persaingan. Hanya orang atau lembaga tertentu saja yang mampu bertahan, bahkan berhasil memenangkan persaingan.33

Jadi pasar Tradisional dan pasar Swalayan tidak jauh beda dari segi barang dan cara pembelian, hanya saja letak perbedaannya terletak pada tempat yang lebih bersih dan lebih strategis.

c. Macam-macam pasar

Pada pokoknya, pasar dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan, antara lain:

1. Pasar konsumen

Pasar konsumen adalah sekolompok pembeli yang membeli barang barang untuk dikonsumsikan, bukannya dijual atau diproses lebih lanjut. Termasuk dalam pasar konsumen ini adalah pembeli pembeli individual dan/atau pembeli eumah tangga (non bisnis).

Barang yang dibeli adalah barang konsumsi.

2. Pasar industri

Pasar industri adalah pasar yang terdiri atas individu-individu dan lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, dalam memproduksi barang lain yang kemudian dijual. Barang yang di beli adalah barang industry.

33Ibid,…hlm. 236-238

(37)

3. Pasar penjual

Pasar penjual adalah suatu pasar yang terdiri atas individu- individu atau organisasi-organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual lagi atau disewakan agar mendapatkan laba.

4. Pasar pemerintah

Pasar pemerintah adalah pasar dimana terdapat lembaga- lembaga pemerintah, seperti: departemen-departemen, direktorat, kantor-kantor dinas, dan instansi lain.

5. Keuntungan dan Kerugian

a. Pengertian Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan, menurut Ibn Khaldun, adalah nilai yang timbul dari kerja manusia, yang diperoleh dari usaha untuk mencapai barang- barang dan perhatian untuk memilikinya, manusia merupakan elemen penting dalam proses produksi.34

Karakteristik ekonomi Islam mengakui ada dua bencana yang harus dicapai oleh setiap orang selaku pelaksana ekonomi yaitu tujuan hidup dunia dan akhirat. Dalam ekonomi Islam, pelaksana segala bentuk aktivitas ekonomi harus mempunyai nilai ganda tersebut dan hal ini harus berimplikasi pada keseriusan berusaha karena adanya pertanggungjawaban dunia dan akhirat sekaligus. Manusia sebagai pelaku ekonomi berupaya memperoleh keuntungan (ma’ad) yang

34 Euis Amalia,Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik Hingga Kontemporer,… hlm 240-242

(38)

bernilai tinggi yaitu harus mencakup dua kehidupan yaitu kehidupan dunia dan akhirat. Hal ini dapat dicapai apabila manusia dalam melakukan kegiatan ekonomi selalu tolong menolong dalam kebaikan, tidak bertolongan dalam hal keburukan dan kejahatan.35

Teori nilai kerja Ibn Khaldun ini, kemudian juga diungkapkan oleh David Ricardo (1772-1883) empat abad kemudian. Dalam teorinya tentang nilai kerja dan upah alami, Ricardo menjelaskan bahwa nilai tukar suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut, yaitu biaya untuk bahan mentah dan upah buruh yang besarnya hanya cukup untuk bertahan hidup bagi buruh yang bersangkutan. Dalam hal ini, Ricardo lebih menekankan pada maksimalisasi hasil produksi dengan minimalisasi ongkos produksi, dengan memberikan upah minimum bagi buruh. Hal ini berlawanan dengan konsep Ibn Khaldun, beliau menghargai usaha atau kerja yang didapat dari hasil produksi harus sesuai dengan kualitas yang dimiliki buruh.36

Dengan demikian Ibn Khaldun mengemukakan bahwa nilai sesuatu itu terletak pada kerja manusia yang dicurahkan kepadanya, atau dengan kata lain substansi nilai itu adalah kerja, dan segala yang terpenting dalam kerja tersebut adalah pencurahan tenaga untuk memproduksi sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Terdapat hubungan timbal balik antara nilai kerja dan hasil kerja

35 H. Abdul Manan. Hukum Ekonomi Syariah Dalam Persepektif Kewenangan Peradilan Agama. (Jakarta:Kencana, 2014). Hlm. 16

36 Ibid,.

(39)

produksi, ini berarti bila kualitas dan kuantitas nilai kerja menurun, maka nilai produksi pun akan menurun, dan begitupun sebaliknya.37

Dalam konsep keuntungan Ibn Khaldun, nilai kerja menempati poin sentral dalam teori produksi, ia mengharuskan dalam setiap penentuan biaya produksi, biaya tenaga kerja harus dimasukkan kedalamnya karena dengan adanya usaha dan kerja, laba dan keuntungan akan diperoleh dan bila tidak ada kerja maka tidak akanada produksi.38

Sedangkan kerugian adalah jumlah pengeluaran atau biaya yang lebih besar dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dan kerugian adalah keadaan dimana pendapatan lebih kecil dari pada modal yang dikeluarkan.39

b. Keuntungan dan kelemahan dalam berbisnis atau berdagang Adapun beberapa dari keuntungan dan kelemahan dalamberbisnis atau berdagang dalam sebuah pasar atau minimarket lainnya antara lain:40

1. Keuntungan dalam berbisnis

a. Modal yang diperlukan cukup kecil dengan rentabilitas besar.

b. Pedagang-pedagang eceran kecil menganggap bahwa pendapatannya dari usaha tersebut merupakan pendapatan

37 Ibid,.

38Ibid,.

39http://www.google.com/search?q=pengertian+kerugian&aqs=chrome..69i57j0l3.5514j0j 4&client=ms-android-samsung&sourcied=chrome-mobile&ie=UTF-8. Di unduh tgl 29 januari

40 Sopiah, MM, Manajemen Bisnis Ritel,… hlm. 17-18

(40)

tambahan atau kadang-kadang hanya iseng atau mengisi waktu luang.

c. Tempat pedagang-pedagang eceran kecil biasanya paling startegis. Mereka biasanya mendekatkan tempat usahanya dengan tempat berkompul konsumen.

d. Hubungan antara pedagang eceran kecil dan konsumen cukup kuat, misalnya kita bisa saling melihat para pembeli di warung kopi yang mengobrol dengan intim sekali dengan pemiliknya.

2. Kelemahan dalam berbisnis/ kerugian dalam berbisnis a. Kurangnya keahlian.

b. Administrasi dalam arti pembukaan kurang bahkan tidak diperhatikan sehingga kadang-kadang uangnya habis tak terlacak.

c. Pedagang kecil tidak mampu mengadakan promosi dengan baik sehingga adakalanya keberadaannya tidak diketahui oleh konsumen.

G. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode kualitatif. Tipe penelitian ini menggunakan studi kasus dimana dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan terhadap suatu keadaan atau kejadian yang terjadi yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, pengamatan informasi, dan pelaporan hasilnya sebagai

(41)

bukti yang kongkret. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai intrume kunci. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.41

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci.42

Adapun beberapa alasan peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

a. Keinginan peneliti yang memang ingin menggunakan pendekatan kualitatif.

b. Penelitian dengan menggunakan pendekatan pendekatan kualitatif lebih mudah dirasa oleh peneliti bila berhadapan dengan kenyataan di lapangan.

c. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif akan menjadikan hubungan peneliti dengan informan menjadi lebih dekat.

41 Sugiyino, memahami penelitian kualitatif (bandung : ALFABETA,cv, 2012) hlm 1

42 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D(Bandung : Alfabeta,2011), hlm.2

(42)

d. Hasil penelitian dengan metode kualitatif lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum dan masyarakat awam, sebab penelitian ini hanya menggunakan penjelasan berupa uraian kata dan kalimat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.43

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peniliti dalam sebuah penelitan sangatlah penting.

Dengan kehadiran peneliti yang terjun langsung ke lapangan dapat sangat membantu dalam pengumpulan data dan mendapatkan data yang lebih akurat. Selain itu, kehadiran peneliti dapat memperoleh kebenaran dengan data yang diperlukan dalam penelitian ilmiah. Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif dapat dikatakan cukup rumit. Mengapa? karena ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitian.44

Tujuan utama kehadiran peneliti dengan terjuan langsung ke lapangan, untuk lebih mengetahui keadaan dan bagaimana kondisi pasar dengan cara melibatkan diri dilapangan dan mengamati secara langsung objek yang akan diteliti.

43Muh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia,Cet.7).hal.54.

44Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013) Hlm. 168.

(43)

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, ada beberapa metode yang digunakan dalam mengumpulkan data. Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, peneliti menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data yaitu :45

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala- gejala pada obyek penelitian. Adanya observasi peneliti dapat mengetahui strategi bagaimana cara untuk menanggulangi tantangan bagi para pedagang di pasar Karang Bulayak Lombok Tengah Pasca Gempa Tahun 2018.

Nasution menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan dua, yaitu fakta mengenai kenyataan yang diperoleh dari hasil observasi.46

Berdasarkan pembahsan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa observasi merupakan kegiatan pengamatan pencatatan yang dilakukan oleh peneliti guna menyempurnakan penelitian agar mencapai hasil yang maksimal dan rill untuk kebasahan penelitian ini.

45Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian: suatu Pendekatan Praktek.(Jakarta: Rineka cipta, 2013) hlm.136

46 Sugiono,.ibid,… 226

(44)

b. Wawancara

Wawancara adalah tehnik pengumpulan data dengan melakukan pembiacaran antara dua orang atau lebih yang menimbulkan Tanya jawab antara narasumber dan orang yang ditanya, maka apabila peneliti akan melaksanakan study pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, juga penelti ingin mengetahui hal- hal mengenai penetapan harga secara lebih mendalam maka peneliti harus melakukan wawancara terlebih dahulu.

Wawancara yang digunakan peneliti disini adalah wawancara terstruktur yang dimana peneliti mempersiapkan terlebih dahulu pertanyaan yang akan diajukan ke narasumber, agar tidak menimbulkan pertanyaan bebas yang tidak baik nantinya.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah informasi yang berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari perorangan.

Dokumentasi penelitian merupakan pengambilan gambar oleh peneliti untuk memperkuat hasil penelitian, guna sebagai bukti yang lebih kongkret. Dokumentasi bisa berbentuk rekaman, tulisan, gambar atau karya – karya dari seseorang.

Menurut Arikunto, dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku,

(45)

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger agenda, dan sebagainya.47

4. Jenis Dan Sumber Data a. Jenis data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dan kualitatif

a. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau bentuk angka. Dalam hal ini data kuantitatif yang diperlukan adalah jumlah karyawan atau jumlah yang berupa sampel, jumlah sarana dan prasarana dan hasil angket. 48

b. Data kualitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka yang termasuk data kuantitatif, dalam penelitian ini yaitu gambaran umum obyek penelitian meliputi sejarah singkat berdirinya, letak geografis obyek, visi dan misi struktur organiisasi .49

47Suharsimi.Ibid,…hlm. 274

48Noeng muhadjir,metode penelitian kulitatif (Yogyakarta: rakesarasin.1996) ,..hlm 2

49 Sugiyono.statistik untuk pendidikan (bandung :alfabeta.2010),..hlm 15

(46)

b. Sumber data

Sumber data dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua macam, diantaranya:50

a. Data Primer : Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari tempat penelitian di Pasar Karang Bulayak Lombok Tengah. Data tersebut yaitu jawaban informen, yang dijadikan informen pada penelitian ini adalah (para pedagang di Pasar Karang Bulayak ) mengenai peluang dan tantangan yang yang mereka hadapi selama kejadian Gempa tersebut.

b. Data Sekunder : Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak diperoleh langsung dari objek penelitiannya, peneliti mendapatkan dari buku, majalah, diktat atau koran yang berkaitan dengan penelitian yang diteliti.

50Lexy.J Moleong.Metode Penelitian Kualitatif (Bandung, Rosdakarya, 2010) hlm. 157

(47)

5. Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi, dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh).51

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan dalam kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data.52

Analisis data yang digunakan bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan dari data tersebut, selanjutnya dicarikan lagi data tersebut, selanjutnya dicarikan lagi data secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesisi tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotetsis tersebut berkembang menjadi teori.53

Ada beberapa langkah yang ditempuh dalam analisa data:

51Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor:Ghalia Indonesia.Cet 7,2011) hlm. 243

52Ibid… hlm. 245

53Ibid… hlm. 245.

(48)

a. Reduksi data, yaitu kegiatan memilih data dan penyederhanannya dari data kasarnya dan memberikan kode pada data yang dianalisa.

b. Penyajian data, yaitu setelah mereduksi data kemudian hasilnya di sajikan dalam entuk kata-kata atau kalimat yang dapat dimengerti.

Pada kegiatan ini peneliti akan memilih data yang kira-kira dapat mengwakili dan dara lain yang tidak menunjang akan dihapus.

c. Verifikasi data, yaitu memberikan kesimpulan berupa pembenaran terhadap data yang telah dianalisis.

Jadi dengan menggunakan ketiga jenis langkah analisa data ini, peneliti mudah menganalisa data dalam rangka mendapatkan hasil penelitian yang valid dan benar tentang pasar Karang Bulayak Pasca Gempa.

6. Validasi data a. Triangulasi

Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahaan data yang memanfaatkan sesuatu yang diluar untuk itu keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data tersebut.54

Pada validasi data ini peneliti menggunakan triangulasi dengan membandingkan apa yang terjadi saat pengamatan dengan jawaban pada saat wawancara dengan mewawancarai beberapa pedagang.

54 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung, Rosdakarya, 2004) Hlm 207

(49)

b. Diskusi teman sejawat

Teknik inidilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat, tehnik ini bermaksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data. Diskusi dengan teman sejawat ini memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari pikiran peneliti.55

c. Kecukupan referensi

Referensi yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari bahan dokumentasi, buku-buku yang ada kaitannya dengan permasalahan penelitian dalam hal ini tentang tingat pendapatan pedagang pakaian.

d. Perpanjangan keikutsertaan peneliti

Harus cukup waktu untuk betul-betul mengenal suatu lingkungan, mengadakan hubungan baik dengan orang-orang yang ada disana, mengenal kebudayaan lingkungan, dan mengecek keberadaan informasi.56Karena masih ada data yang peneliti perlukan mengenai peluang dan tantangan yang dihadapi pedagang pasar Pasca Gempa dan hambatannya dalam

55 Lexy, J. Moleong, Metodologi... (Bandung: Remajarosdakaria 2006). Hlm. 330

56 Juliansyah noor, metodologi penelitian skripsi, tesis, disertasi dan karya ilmiah, (Jakarta: kencana, 2011), hlm. 34-35

(50)

berdagang, maka peneliti menambah waktu penelitian supaya data yang peneliti butuhkan dapat dilengkapi.

H. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa bab yaitu:

Bab I Pendahuluan bab ini berisi, Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Dan Manfaat Penelitian, Telaah Pustaka, Kerangka Teori, Metodologi Penelitian (pendekatan penelitian, kehadiran peneliti, jenis dan sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data dan validitas data) Dan Sistematika Pembahasan Skripsi.

Bab II berisi tentang paparan dan temuan peneliti yang didapatkan dari lapangan. Dalam hal ini peneliti mencoba menggambarkan secara singkat profil lokasi penelitian dan temuan-temuan dalam melakukan penelitian terkait dengan hambatan yang dihadapipara pedagang dalam kondisi gempa tahun 2018.

Bab III berisi tentang pembahasan. Dalam hal ini peneliti menguraikan tentang hasil jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah yaitu bagimana analisis peluang dan tantangan yang dilakukan pedagang dalam meningkatkan pendapatan.

(51)

Bab IV berisi penutup. Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.Kesimpulan berisi tentang hasil penelitian mengenai analisis yang dilakukan terhadap hambatan dan peulang apa saja yang dilakukan pedagang dalam mempertahankan dang meningkatkan pendapatan mereka di Pasar Karang Bulayak.

(52)

BAB II

PAPARAN DAN TEMUAN

A. Gambaran umum keluharan Tiwu Galih dan Pasar Karang Bulayak 1. Sejarah berdirinya keluharan Tiwu Galih

Kelurahan Tiwu Galih merupakan salah satu Kelurahan yang terletak di wilayah Kecamatan Praya yang berdiri sejak tahun 2001.

Kelurahan Tiwu Galih merupakan pecahan dari Kelurahan Praya yang diresmikian oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat pada tanggal 7 Juli tahun 1997 yang mana Kelurahan Tiwu Galih dengan luas Wilayah 224,90 ha, yang terdiri dari 4 lingkungan yaitu:

1. Lingkungan Tiwu Galih Luas 58,47 ha 2. Lingkungan Perbawa Luas 35,10 ha 3. Lingkungan Mt. Gamang Luas 62,97 ha 4. Lingkungan Ganti Luas 67,47 ha

Yang dikepalai oleh Kepala Linkungan yang dibnatu oleh 36 Rt.

Dan Rw. Sesuai peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan.

Pembangunan merupakan upaya sadar dalam mengembangkan sesuatu yang tidak tersedia menajdi tersedia yang melibatkan berbagai unsure dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat. Dalam setiap proses pembangunan pendekatan pemberdayaan masyarakat pada setiap program pemerintah akan berdampak pada keberlanjutan pasca

(53)

diciptakannya program tersebut. Pengalaman para praktisi pembangunan dimana pendekatan tersebut ternyata menunjukkan hasil akhir yang sama meskipun implementasinya dalam ruang dan eaktu yang berbeda.

Pendekatan alternative yang lahir dari pengalamn tersebut dan digandrungi baik oleh para ahli/teoritis maupun praktisi pembangunan adalah pendekatan pemberdayaan masyarakat.

Pendektan yang dimaksud lebih melibatkan pentingnya partisipasi dan keikut sertaan masyarakat yang dilakukan secara sadar, berkesinambungan, aktif, kreatif, dan inopatif dalam keseluruhan tahapan dan proses pembangunan mulai dari perancanaan, pelaksanaan dan pelestarian hasil pembangunan dengan demikian asumsi yang dikembangkan pendekatan tersebut, bahwa melalui pembangunan kita dapat mecapai perubahan-perubahan kearah yang lebih baik.

2. Sejarah berdirinya Pasar Karang Bulayak

Pasar karang bulayak dibangun menjadi pasar bertingkat sejak tahun 2007-2008, sebelum pasar karang bulayak ramai, nama awalnya adalah pasar induk, yang dimana para pedagang dulu adalah terdiri dari lima orang pedagang yang awal mulanya berjualan, pasar induk pindah ke renteng pada hari sabtu 14 Juni 2003 yang disebut dulu adalah pasar praya.

Karena banyak keluhan dari para pedagang dan para pembeli dilihat daru lokasi pasar yang terlalu jauh pada masanya dahulu dan pada waktu itu kendaraan masih susah untuk dijangkau, maka sebagian dari para pedagang pindah ke pasar karang bulayak yang dulunya diberi nama

“pasar rakyat”.

(54)

Kemudian selama pembangunan pasar karang bulayak berlangsung selama kurang lebih selama satu tahun, pada waktu itu para pedagang dipindahkan ke belakang dolog untuk sementara waktu selama proses pembangunannya. Pada tanggal 9 Januari tahun 2009 pembangunan pasar karang bulayak selesai dibangun, kemudian dipindahkan kembali para pedagang seperti biasanya, tetapi dengan bangunan yang berbeda dan dengan lokasi yang sudah ditentukan petugas pasar.

Berdasarkan hasil temuan yang didapatkan peniliti, adapun dat yang didapatkan dari kepala pasar menganai data dan jumlah para pedagang yang terletak di lantai 1 dan lantai 2 pasar Karang Bulayak.

Tabel 2.1 Rincian Pedagang Lantai I dan II Pasar Karang Bulayak Tiap-Tiap Kop

Berikut ini adalah data-data yang diberikan oleh kepala pasar mengenai pembagian alokasi tiap-tiap kop yang berada di Pasar Karang Bulayak. Adapun juga yang terdapat di tabel yaitu ada pedagang yang aktif dan ada pedagang yang tidak aktif:

No Lokasi Kepala

pedagang

Pedagang yang aktiv

Pedagang yang tidak aktif

 Pedagang Lantai I

1 Lokasi: konveksi lantai I menghadap selatan, Pasar Karang Bulayak

10 9 1

2 Lokasi: konveksi lantai I, tengah menghadap utara

10 10 0

3 Lokasi: konveksi lantai 10 10 0

(55)

I, Tengah menghadap selatan

4 Lokasi: data pedagang : lantai I, sembako kelontonh, pasar karang bulayak

39 31 8

5 Lokasi: lantai I,

menghadap utara, pasar karang bulayak

18 7 11

6 Lokasi: Toko lantai I, mengahadap selatan, pasar karang bulayak

18 12 6

JUMLAH 94 79 26

No Lokasi Kepala

pedagang

Pedagang yang aktiv

Pedagang yang tidak aktiv

 Pedagang lantai II 1 Lokasi: Blok 1 daging

utara barat, Hj. Uri, Pasar Rakyat pasar karang bulayak

13 10 3

Lokasi: Blok 2 Snack, utara timur, isah, pasar rakyat pasar karang bulayak

23 21 2

Lokasi: Blok 3 Rempah-rempah, selatan Barat, Nur, Pasar Rakyat Pasar Karang Bulayak

32 30 2

Lokasi: Blok 4 Sayur/Ayam, selatan timur, Hj.Sani, Pasar Rakyat, Pasar Karang Bulayak

54 40 14

Lokasi: Tangga Lantai 2

2 2 0

Jumlah 124 103 21

(56)

Tabel 2.2 Jumlah Pedagang Yang aktif dan Yang Tidak Aktif

No Lokasi Kepala

Pedagang

Pedagang yang Aktiv

Pedagang yang Tidak Aktiv

1 Pedagang Lantai I 94 68 26

2 Pedagang Lantai II 124 103 21

Jumlah 218 171 47

3. Demografi Kelurahan Tiwu Galih

Dengan jumlah penduduk yang cukup padat dab berbagai karakteryang homogeny sehingga masyyarakat Kelurahan Tiwu Galih mampu menciptakan semangat kekeluargaan dan rasa aman di wilayahnya. Kelurahan Tiwu Galih memiliki penduduk yang homogen yang sebagian besar beragama islam, dengan mayoritas suku sasak, sehingga membuat rasa kekeluargaan yang tinggi, sumber mata pencaharian masyarakat Kelurahan Tiwu Galih adalah sebagaian besar pedagang/wiraswasta dan buruh, dan sebagian lagi petani dengan kepemilikan lahan garapan yang sangat kecil. Untuk mengetahui jumlah penduduk dan pertumbuhannya aka nada gambar tabel jumlah penduduk yang terdaftar di Kelurahan Tiwu Galih antara lain:57

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Dewasa

No Keterangan Jumlah (jiwa)

1 Laki-laki 5.262

2 Perempuan 5.571

3 Jumlah KK 3.415

Total Penduduk 10.833

57Sumber data. Statistik Kelurahan Tiwu Galih 2013, 8 Juli 2019

Gambar

Tabel  2.1  Rincian  Pedagang  Lantai  I  dan  II  Pasar  Karang  Bulayak Tiap-Tiap Kop
Tabel 2.2 Jumlah Pedagang Yang aktif dan Yang Tidak Aktif
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Dewasa
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk berdasarkan golongan usia
+3

Referensi

Dokumen terkait

10 kasih mengasihi; patuh pada Agama, patuh pada hokum dan nilai moral serta kepada kedua orang tua.12 Bagi para guru Pondok Pesantren Thohir Yasin, keluarga itu adalah amanah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Peran Madrasah Diniyah Taubatnnasuha dalam mengembangkan pendidikan Islam bagi anak di Desa Pejanggik, sebagai berikut: a Mengajarkan Pendidikan