• Tidak ada hasil yang ditemukan

oleh Aulia Sri Rahayu NIM 160101033 - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "oleh Aulia Sri Rahayu NIM 160101033 - etheses UIN Mataram"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengelola madrasah Islam untuk terus mengembangkan pendidikan Islam bagi anak. Penelitian ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat khususnya orang tua akan pentingnya pendidikan Islam bagi anak, khususnya anak yang masih usia sekolah. Selain itu, penelitian ini juga berharap agar masyarakat ikut serta dalam memajukan dan mengembangkan kualitas ilmu agama Islam.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Tempat dilakukannya penelitian ini adalah di musala Taubatannasuha Kebon Jagung yang terletak di Dusun Jerobuwuh Desa Pejanggik.

Telaah Pustaka

Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan Faza lebih fokus dan menekankan pada pengembangan akhlak. 10Faza Maulida, “Peranan Madrasah Diniyah dalam Pengembangan Akhlakul Karimah”, (disertasi, FTK UIN Walisongo, Semarang, 2018), hal. Implementasi sistem pendidikan Madrasah Diniyah bagi santriwati yang bersekolah di SMP dan SMA di pesantren sekolah.

11Arina Maftukhati, “Penerapan Pendidikan Dini Bagi Santri yang Belajar di Sekolah Menengah Pertama di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Ngunut Tulungagung”, (Skripsi, FTK, UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2016), hal. Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) sebagai pusat ilmu agama di pedesaan (kajian peran MDT di Desa Gapura Timur Gapura Sumenep). Maimun merupakan penelitian kualitatif-fenomenologis, sedangkan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif 12.

13Muhammad Narso, “Implementasi Pendidikan Agama Islam pada Anak pada Keluarga Pengemudi di Desa Alastuwo Kecamatan Kebakramat Kabupaten Karanganyar”, (disertasi, FTK IAIN Surakarta, 2018), hal.

Kerangka Teori

  • Madrasah Diniyah
  • Pendidikan Islam
  • Anak

Dengan adanya pendidikan Islam ini diharapkan siswa dapat menerapkan pembelajaran yang diperolehnya dalam kegiatan pembelajaran Islam Madrasah. 20Faza Maulida, “Peran Madrasah Diniyah dalam Pengembangan Akhlakul Karimah”, (Disertasi, FTK UIN Walisongo, Semarang, 2018), hal.12. Kedua, pendidikan madrasah Islam dilaksanakan melalui jalur nonformal yang selama ini berkembang di masyarakat.

Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang bertujuan untuk menciptakan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 3) Peran penggerak masyarakat, dalam hal ini peran Madrasah Diniyah bagi masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam memberikan pendidikan agama Islam kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, pendidikan Madrasah Diniyah harus dikembangkan dan dilestarikan untuk menjaga tradisi keagamaan yang dijalankan sejak dahulu kala. Artinya kedudukan pendidikan madrasah Islam sangat penting sebagai penunjang sistem pendidikan formal.

23Umi Inayah, “Peran Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan agama Islam pada anak di Dusun Cabean Kulon Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang”, (skripsi, FTIK, IAIN Salatiga, Salatiga, 2017), hal.

Metode Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Keabsahan Data

Penelitian Peran Madrasah Diniyah Taubatannasuha Dalam Pengembangan Pendidikan Agama Islam Anak Di Desa Pejanggik Tahun 2019/2020 Dilakukan Dengan Metode Pendekatan Deskriptif Kualitatif Dimana Metode Penelitian Ini Dilakukan Dengan Melakukan Observasi, Analisis Dan Deskripsi Tentang Apa terjadi pada objek penelitian 69 Kemudian, data dihasilkan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, catatan observasi dan dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian.70. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, data dan informasi yang diperoleh kemudian diorganisasikan dan dianalisis untuk memperoleh gambaran (deskripsi) tentang objek yang berkaitan dengan penelitian 71 Penelitian kualitatif ini bersifat komprehensif dan tidak dapat dipisahkan (holistik), sehingga dalam Dalam penelitian kualitatif ini objek yang diteliti mencakup seluruh aspek seperti: situasi sosial yang diteliti, tempat, para pelaku dan aktivitas yang berinteraksi secara langsung.72. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif penuh deskripsi karena objek yang diteliti adalah realitas sosial interaktif terkait peran Madrasah Diniyah Taubatannasuha dalam pengembangan pendidikan Islam pada anak di Desa Pejanggik tahun 2019/2020.

Diperlukan sumber data yang terpercaya untuk memperoleh data valid yang dapat mendukung penelitian yang dilakukan. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui observasi secara langsung dan mendalam di lokasi penelitian.79 Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu observasi dengan partisipan dan observasi tanpa partisipan. Dalam proses pengumpulan data disini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui teknik dokumentasi yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian. Teknik pengumpulan data dengan teknik dokumentasi yang diperoleh dapat berupa data tertulis, teks, gambar atau foto kegiatan, serta karya-karya monumental yang dapat menunjang proses penelitian.

Analisis data adalah proses mencari dan mengumpulkan data dari temuan yang diperoleh di lapangan melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian memilih data yang dianggap penting kemudian menyimpulkannya agar mudah dipahami orang lain dan diri sendiri. Data tampilan adalah data yang diperoleh melalui hasil reduksi kemudian dikumpulkan dan diseleksi dalam bentuk cerita atau gambar sesuai dengan permasalahan penelitian, sehingga hasilnya mudah dipahami. Verifikasi atau inferensi adalah proses menyimpulkan data dari hasil reduksi data dan penyajian data sehingga kesimpulan yang diperoleh dapat menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan sejak awal penelitian.86.

Untuk memperoleh keabsahan data dari pengumpulan data tentang peran Madrasah Diniyah Taubatannasuha dalam pengembangan pendidikan Islam pada anak di desa Pejanggik. Ketekunan observasi dalam penelitian ini terdiri dari memeriksa kembali data yang diperoleh dari hasil penelitian, observasi secara detail dan menghubungkan secara cermat dengan permasalahan yang diteliti. Triangulasi sumber adalah menguji kredibilitas data dengan cara memeriksa data yang diperoleh dari berbagai sumber.

Contohnya meliputi; pengumpulan data melalui dinyah pengajar, ustaz-ustaz dan informasi yang diperoleh dari siswa. Misalnya data yang diperoleh melalui teknik wawancara, kemudian diverifikasi melalui observasi, dokumentasi, dan teknik lainnya.87.

Sistematika Pembahasan

Madrasah Diniyah Taubatannasuha mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pengembangan pendidikan agama Islam bagi anak. Peran Madrasah Diniyah Taubatannasuha dalam pengembangan pendidikan agama Islam pada anak di desa Pejanggik Tahun.

PAPRAN DATA DAN TEMUAN

Sejarah Berdirinya Madrasah Diniyah Taubatannasuha

Pada awal terbentuknya Madrasah Diniyah Taubatannasuha terbentuk dari kesadaran masyarakat bersama para pemuka agama dan pemuda akan pentingnya menjaga ilmu agama dan segala macam amalannya hingga muncullah perencanaan pendirian Diniyah. Keseriusan antar tokoh pemuda yang berkolaborasi dengan dukungan penuh tokoh agama dan masyarakat. Pada tahun 2012, terbentuklah lembaga diniyah nonformal yang diprakarsai oleh tokoh pemuda dan tokoh agama bernama diniyah taubatannasuha, yang didirikan di desa Jerobuwuh, Desa Pejanggik, Lombok Tengah.88.

Letak geografis Madrasah Diniyah Taubatannasuha

Lokasinya sangat strategis dan mudah ditemukan karena berada dipinggir jalan utama dusun, namun kendala mencari tempatnya adalah dikelilingi oleh beberapa rumah warga, namun nama besar seorang tokoh agama yang menjadi penanggung jawabnya. dan pemimpinnya dengan sangat cepat menjadikan Madrasah Diniyah Taubatannasuha dikenal masyarakat luas. 89.

Visi dan Misi Madrasah Diniyah Taubatannasuha

Keadaan santri Madrasah Diniyah Taubatannasuha

Madrasah Diniya Taubatan Nasuha mempunyai faktor penghambat tertentu dalam pengembangan pendidikan agama Islam pada anak di Desa Pejanggik.

Gambar 2.1 PEMBINA
Gambar 2.1 PEMBINA

Kondisi Ustaz (Tenaga Pengajar) Madrasah Diniyah

Sarana dan Prasarana Madrasah Diniyah Taubatannasuha

Struktur Organisasi Pengurus Madrasah Diniyah

Kehadiran Madrasah Diniyah Taubatnnasuha menjadi salah satu solusi terbaik sebagai tempat pendidikan agama Islam bagi anak sekaligus pendidikan akhlak. Peran Madrasah Diniyah Taubatannasuha sebagai tempat pengembangan pendidikan agama Islam bagi anak tentunya sangat berguna dengan kondisi masyarakat saat ini. Jadi ada perbedaan antara anak yang bersekolah di Madrasah Diniyah Taubatannasuha dengan anak yang tidak bersekolah.

Peran Madrasah Diniyah Taubatannasuha Dalam

  • Mengajarkan Agama Islam di luar Lembaga Formal
  • Memberikan Pembiasaan Pengamalan Ajaran Agama Islam
  • Membentuk Keterampilan Anak
  • Perbedaan Anak yang Mengikuti Diniyah dengan Anak yang

Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Mengembangkan

  • Faktor Pendukung

Madrasah Diniyah Taubatannasuha merupakan lembaga informal yang sudah sangat lama eksis di masyarakat, namun tentunya Madrasah Diniyah Taubatannasuha juga dipengaruhi oleh faktor pendukung dan penghambat dalam perkembangannya. Dukungan Masyarakat, Tokoh Agama dan Pemerintah Desa Salah satu faktor yang sangat mendukung terlaksananya pengajaran Madrasah Diniyah Taubatannasuha adalah adanya dukungan dari masyarakat, tokoh agama dan pemerintah desa. Keterbatasan sarana dan prasarana pengajaran di Madresah Diniyah Taubatannasuha seperti: kurangnya ruang kelas untuk kelas A, kurangnya buku pelajaran karena jumlah siswa yang terlalu banyak, masih belum adanya toilet.

Madrasah Diniyah Taubatannasuha merupakan salah satu lembaga pendidikan nonformal yang ada di desa Pejanggik, dimana pendidikan agama Islam diberikan kepada anak-anak yang belum diperoleh melalui sekolah atau pendidikan formal. Sehubungan dengan itu, Madrasah Diniyah Taubatannasuha menerapkan kurikulum yang berfokus pada ilmu agama dengan standar kitab kuning, yang tidak diajarkan di sekolah formal, sehingga alokasi waktu yang maksimal untuk pembelajaran agama. Biasanya kitab kuning yang diajarkan di Madrasah Diniyah Taubatannasuha berisi hikmah hikmah agama Islam terkait fardu-fardu ain yang wajib diketahui umat Islam.

Melalui Madrasah Diniyah Taubatannasuha sebagai lembaga nonformal berbasis agama menawarkan alternatif langkah bagi orang tua dalam membantu mendidik anaknya dalam pendidikan agama Islam dan salah satu program diniyah tersebut adalah dengan mengajarkan kitab kuning. Dalam hal ini Madrasah Diniyah Taubatannasuha menerapkan berbagai bidang seni sebagai tambahan atau daya tarik tersendiri untuk membentuk keterampilan anak melalui seni marawis. Peran Madrasah Diniyah Taubatannasuha sangat strategis dalam pengembangan pendidikan agama Islam bagi anak-anak di Desa Pejanggik, baik dalam perannya dalam pengajaran pendidikan agama Islam di luar lembaga nonformal, untuk membiasakan pengamalan ajaran Islam dan pembentukannya. keterampilan anak-anak.

Dari beberapa uraian tentang peran dan program yang dilaksanakan Madrasah Diniyah Taubatannasuha dalam pengembangan pendidikan agama Islam bagi anak sesuai dengan teori departemen Kementerian Agama Republik Indonesia yang menjelaskan bahwa beberapa peran diniyah Diantaranya, peranan agama pada hakikatnya, pendidikan Madrasah Diniyah tumbuh dan berkembang berdasarkan motivasi keagamaan untuk mengefektifkan transmisi dan pengamalan ajaran agama Islam dalam rangka memajukan ilmu agama. Peran Madrasah Diniyah Taubatannasuha sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang bertujuan untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mewujudkan manusia yang berilmu, kreatif dan mandiri. Oleh karena itu, pihak manajemen sangat antusias untuk mengembangkan dan memajukan Madrasah Diniyah Taubatannasuha serta berupaya menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak, mulai dari masyarakat setempat, tokoh agama, pemerintah desa hingga aparatur sipil negara.

Madrasah Diniyah Taubatannasuha mempunyai beberapa kendala dalam hal pendanaan. Karena keterbatasan dana, gaji ustadz tidak menentu, sehingga ustadz kurang disiplin dalam menjalankan tugasnya. Madrasah Diniyah Taubatannasuha sebagai salah satu lembaga informal yang memegang peranan penting dalam pengembangan pendidikan agama sudah seharusnya mengetahui cara menjaga dan menjamin pengaruh positif bagi anak. Tokoh agama/masyarakat hendaknya lebih memperhatikan keberlangsungan Madrasah Diniyah Taubatannasuha sebagai wadah pengembangan nilai-nilai ajaran Islam.

Umi Inayah, “Peran Madrasah Diniyah Uswatun Khasanah Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam Anak Di Dusun Cabean Kulon Kecamatan Landmark Kabupaten Semarang.”

Gambar

Gambar 2.1 PEMBINA

Referensi

Dokumen terkait

Graph of Awareness for varying value of k It was observed from figure 8 that when k is increases from 0.0 to 0.3, the Exposed population is decreasing, at time year=0.5, the awareness

Ketiga, menggerakkan dalam arti membina persaudaraan antara alumni alumni.106 Dari beberapa hasil wawancara yang dipaparkan oleh para informan, maka dapat disimpulkan bahwa diantara