PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam konteks itu, peran guru pendidikan agama Islam sangat dibutuhkan, terutama untuk membentuk akhlak peserta didik menjadi lebih baik. Namun peran guru dalam pendidikan agama Islam dalam menanamkan akhlakul karimah siswa telah diusahakan semaksimal mungkin agar proses pembelajaran dengan hasil belajar berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan bersama. Berkaitan dengan hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana kualitas guru pendidikan agama Islam di SMP PGRI 5 Bandar Mataram dalam membentuk akhlak siswa.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Akhlakul Karimah Siswa Di SMP PGRI 5 Bandar Mataram Lampung Tengah”.
Pertanyaan Penelitian
Berbagai kasus seperti seringnya tawuran antar siswa, tidak sopan kepada guru, masuk kelas tanpa salam, membolos saat pelajaran, mencontek saat ujian dan berbagai kasus lainnya masih sering terjadi di SMP PGRI 5 Bandar Mataram Lampung Tengah. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pembentukan akhlakul karimah siswa di SMP PGRI 5 Bandar Mataram Lampung Tengah. Bagaimana peran guru agama islam dalam membentuk akhlak siswa di SMP PGRI 5 Bandar Mataram Lampung Tengah.
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rosna Leli Harahap tentang pengaruh guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan moral siswa di MTS al-ulum Medan. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh guru pendidikan agama Islam dalam membentuk akhlak siswa. Kemiripan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah kedua penelitian ini ingin membentuk mahasiswa yang baik dengan mencari penyebab masalah dan mencari solusinya.
4 Rosna Leli, “Pengaruh Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Moral Siswa Di MTS Swasta Al-Ulum Medan”, 2018.
LANDASAN TEORI
Peranan Guru Pendidikan Agama Islam
- Pengertian Peran Guru PAI
- Tujuan Pendidikan Agama Islam
- Macam-macam Peran Guru PAI
8Muhammad Masjkur, “Peran guru pendidikan agama Islam dalam membangun pengendalian diri generasi muda di sekolah,” Et-Tuhfah 7, no. Apalagi menurut pendapat lain, tujuan Pendidikan Agama Islam adalah sesuatu yang diharapkan akan tercapai setelah selesainya suatu usaha atau kegiatan. 13 Aat Syafaat, Sohari Sahri dan Muslih, Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Pencegahan Kenakalan Remaja, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h.
16Dini Aulia Aras, Muhammad Rusdi Rasyid dan St Umrah, “Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Melaksanakan Pembelajaran Terpuji Pada Siswa”.
Akhlakul Karimah
- Pengertian Akhlakul Karimah
- Tujuan Akhlakul Karimah
- Dasar Akhlakul Karimah
- Pembentukan Akhlakul Karimah
- Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Akhlakul Karimah
Dari pernyataan di atas, akhlakul karimah dapat diartikan sebagai perilaku terpuji atau perilaku baik yang menjadi tanda kesempurnaan dan sebagai pengendalian diri yang membawa nilai-nilai positif bagi diri sendiri maupun orang-orang di sekitar kita. Akhlak dalam Islam akan terwujud jika seorang muslim mampu menjalin hubungan yang baik dengan Allah SWT, dan hubungan yang baik dengan sesama manusia. Ketika kata akhlak disebutkan, yang dimaksud dengan akhlak adalah akhlak yang berdasarkan al-Qur'an dan al-Sunnah, tidak ada yang lain.
Kewajiban ini merupakan kekuatan moral untuk melakukan akhlak yang baik dan menghindari akhlak yang buruk.
Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan
Guru juga bertindak sebagai pengawas dan penasihat dengan mengoreksi dan menasihati siswa ketika mereka melakukan kesalahan. Dalam hal akhlakul karimah atau akhlak yang baik, guru dituntut berperan sebagai perancang kegiatan yang mendukung terbentuknya sifat-sifat terpuji pada diri siswa. Upaya membangun akhlak pada siswa harus dimulai dari guru yang menjadi panutan yang baik atau mencontohkan akhlak yang baik.
Tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi di luar mereka akan menjadi sorotan dan panutan dan memenuhi peran ini dengan baik. Sejalan dengan peran dan tugas di atas, bahwa guru harus kreatif, profesional dan menyenangkan dengan memposisikan dirinya Menumbuhkan rasa percaya diri, berani bertanggung jawab 32. Oleh karena itu diharapkan para guru Pendidikan Agama Islam dapat mengajarkan dan memberikan contoh yang baik kepada siswa tentang bagaimana berperilaku atau berakhlak yang baik, karena guru Pendidikan Agama Islam memiliki peran penting dalam menciptakan akhlak yang baik pada siswanya di sekolah, sehingga mereka dapat digunakan.
32Zalfa Nurina Fadhillah, “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mempromosikan Moralitas Siswa di SMA Islam Al Hidayah Jatiuwung Tangerang. Karena siswa pada dasarnya memiliki sifat yang mudah ditiru, maka siswa akan mudah meniru tidak hanya yang baik tetapi juga yang buruk di sekolah. Mereka akan meniru apa yang dilakukan gurunya, karena guru adalah panutan bagi siswa di sekolah.
Seorang guru tidak hanya memerintahkan siswanya untuk melakukan perbuatan tersebut, tetapi guru harus melakukan terlebih dahulu dan memberi contoh kepada siswa. Dapat disimpulkan bahwa guru pendidikan agama Islam berperan penting dalam pembentukan akhlakul karimah, apa yang diajarkan oleh guru tidak hanya berupa teori tetapi juga dalam cara penerapannya karena seorang guru memegang peranan penting. dalam perilaku siswanya, baik di luar maupun di dalam kelas.
METODOLOGI PENELITIAN
- Jenis dan Sifat Penelitian
- Jenis Penelitian
- Sifat Penelitian
- Sumber Data
- Sumber Data Primer
- Sumber Data Sekunder
- Teknik Pengumpulan Data
- Wawancara
- Observasi
- Dokumentasi
- Teknik Penjamin Keabsahan Data
- Teknis Analisis Data
Sumber data primer dalam penelitian ini ditujukan pada guru Pendidikan Agama Islam SMP PGRI 5 Bandar Mataram dan siswa SMP PGRI 5 Bandar Mataram Lampung Tengah. Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang ada di SMP PGRI 5 Bandar Mataram dapat dilihat pada tabel berikut. Peran guru PAI dalam pembentukan moral siswa di SMP PGRI 5 Bandar Mataram dilakukan dengan menggunakan metode pembiasaan dan keteladanan.
Penampilan menyanyikan lagu kebangsaan SMP PGRI 5 Bandar Mataram dilakukan setiap hari Senin pada saat upacara bendera. Guru SMP PGRI 5 Bandar Mataram memberi contoh kepada siswa untuk berdoa bersama. Di SMP PGRI 5 Bandar Mataram, wajib sholat berjamaah setiap hari pada saat sholat ashar setelah istirahat kedua.
Di SMP PGRI 5 Bandar Mataram guru sering memberikan nasehat kepada siswa yang mengalami masalah seperti : Hasil pembentukan akhlak siswa dapat dilihat dari perubahan sikap dan perilaku yang dialami siswa selama menempuh pendidikan di SMP PGRI 5 Bandar Mataram . Program pendidikan akhlak tidak hanya dipengaruhi oleh siswa tetapi juga untuk seluruh warga SMP PGRI 5 Bandar Mataram.
Guru pendidikan agama Islam di SMP PGRI 5 Bandar Mataram memiliki peran aktif dalam membentuk akhlak siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan fakta lapangan, peneliti memberikan saran agar Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Akhlakul Karimah Siswa di SMP PGRI 5 Bandar Mataram Lampung Tengah menjadi lebih baik.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Temuan Umum
- Sejarah Berdirinya SMP PGRI 5 Bandar Mataram
- Visi dan Misi SMP PGRI 5 Bandar Mataram Lampung
- Sruktur Organisai SMP PGRI 5 Bandar Mataram
- Denah Lokasi SMP PGRI 5 Bandar Mataram Lampung
- Sarana dan Prasarana SMP PGRI 5 Bandar Mataram
Temuan Khusus Teknis
- Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
- Hasil Peran Guru PAI Dalam Pembentukan Akhlakuk
- Pembahasan
Landasan dan tujuan penelitian untuk membentuk moral siswa di SMP PGRI 5 Bandar Mataram dapat dilihat berdasarkan wawancara dengan Bapak. Saiful, Sebagai seorang guru agama Islam, dasar dan tujuan pembentukan akhlak siswa (Q.S. Al Qalam ayat 4) yang artinya. Meskipun sholat dhuha merupakan sholat sunnah, SMP PGRI 5 Bandar Mataram mewajibkan siswa untuk melaksanakan sholat dhuha sebelum pembelajaran dimulai. Rutinitas sore adalah sholat dzuhur berjamaah yang menjadi kewajiban seluruh warga SMP PGRI 5 Bandar Mataram.
Karena itu, guru SMP PGRI 5 Bandar Mataram sering memberikan ceramah di depan siswa tentang kisah Nabi, hadits tentang akhlak, dan sebagainya. Peran guru PAI sebagai perancang dalam pembentukan moral siswa di SMP PGRI 5 Bandar Mataram dilakukan dengan menggunakan metode pembiasaan dan keteladanan, melalui pembiasaan tersebut siswa dapat memiliki perilaku atau akhlak yang lebih baik dari sebelumnya. Dari berbagai peran yang dilakukan oleh guru PAI SMP PGRI 5 Bandar Mataram, menurut peneliti pelaksanaan pembentukan moral siswa di SMP PGRI 5 Bandar Mataram sangat baik melalui berbagai cara dan metode dan implementasi ini akan menjadi hal agar siswa berakhlak, beribadah, dan sebagainya menjadi lebih baik.
Hasil yang diharapkan dari pembentukan moral siswa di SMP PGRI 5 Bandar Mataram adalah terbentuknya siswa yang berakhlak mulia dan dapat menjadi penerus bangsa yang berkualitas. Meskipun sulit untuk mengidentifikasi perubahan sikap sehingga dapat dikatakan sebagai akhlak mulia, namun perubahan sikap siswa di SMP PGRI 5 Bandar Mataram dapat dilihat dari keseharian mereka selama menempuh pendidikan di lembaga pendidikan ini. Dari berbagai peran yang dilakukan oleh guru PAI SMP PGRI 5 Bandar Mataram, menurut peneliti pelaksanaan pembentukan moral siswa di SMP PGRI 5 Bandar Mataram sangat baik melalui berbagai cara dan metode dan implementasi ini akan menjadi hal bagi siswa agar akhlak, ibadah, dan sebagainya menjadi lebih baik.
Bagi SMP PGRI 5 Bandar Mataram Lampung Tengah perlu lebih memperhatikan kinerja guru, bagaimana guru mendidik siswanya agar lebih baik kedepannya. Karena itu para guru SMP PGRI 5 Bandar Mataram sering memberikan ceramah tentang kisah Nabi, hadits tentang akhlak, dll di depan para siswa.
PENUTUP
Kesimpulan
Hal ini terlihat dari komitmen dan pembinaan serta dari kebiasaan guru dalam pendidikan agama Islam. Guru sebagai pendidik berperan dalam mendidik dan membina anak didiknya sebagai orang yang bertanggung jawab untuk mendisiplinkan dan mengawasi setiap kegiatan anak agar tingkah laku anak tidak menyimpang dari norma yang ada. Selain itu, sebagai pelatih, guru berperan dalam melatih kedisiplinan dan tanggung jawab siswa, sehingga dapat membentuk akhlak siswa.
Guru sebagai guru berperan dalam mengajar siswa dalam proses pembelajaran di kelas melalui metode seperti metode ceramah dan cerita pendek. Guru sebagai motivator berperan dalam memotivasi anak untuk beramal dan mendorong semangat belajar. Selain itu, guru juga berperan sebagai perancang dalam membentuk akhlak siswa dengan menggunakan metode pembiasaan dan keteladanan.
Disebutkan bahwa ada tiga aliran sebagai faktor yang mempengaruhi pembentukan moralitas, yaitu aliran nativisme, aliran empirisme dan aliran konvergensi.
Saran
- Lampiran 1 Surat Bimbingan
- Lampiran 2 Surat Tugas
- Lampiran 3 Surat Izin Research
- Lampiran 4 Surat Keterangan Research
- Lampiran 5 Surat Keterangan Bebas Pustaka Jurusan
- Lampiran 6 Surat Keterangan Bebas Pustaka Perpustakaan
- Lampiran 7 surat keterangan hasil turnitin
- Lampiran 8 Kartu Konsultasi Bimbingan
- Lampiran 9 Outline
- Lampiran 10 Alat Pengumpul Data
- Lampiran 11 Hasil Wawancara
- Lampiran 12 Foto Wawancara
- Lampiran 13 Riwayat Hidup
Peranan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam implementasi akhlak terpuji pada siswa.” EL-FIKR : Majalah Pendidikan Islam 3, no. Hidayah Jatiuwung Tangerang.Pengaruh Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mendorong Moral Siswa Di MTS Swasta Al-Ulum Medan.
Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membangun Pengendalian Diri Remaja Di Sekolah.” At-Tuhfah 7, No. Putra Yuliansyah, Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Akhlak Siswa Di SMP Darul Ma'arif Natar Kabupaten Lampung Selatan , Natar, 2012. SB: Sebagai seorang guru agama Islam, dasar dan tujuan pembentukan akhlak siswa adalah ( Q.S. Al Qalam ayat 4) yang artinya “Dan kamu (Muhammad) benar-benar berbudi luhur dan mulia.”
AS: Guru menggunakan metode ceramah yang disampaikan kepada siswa sebagai metode terbaik bagi guru untuk melakukan interaksi belajar mengajar yang merupakan proses pengajaran informasi atau materi kepada siswa. SR : Metode yang digunakan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah adalah dengan menggunakan metode ceramah dan melalui cerita pendek. Misalnya ketika mata pelajaran PAI patuh pada kedua orang tua, maka guru mendongengkan cerita pendek tentang anak yang sholeh. SR: Metode pembiasaan dilakukan melalui program rutinitas sehari-hari yang membiasakan siswa melakukan hal-hal positif dari pembinaan akhlak yang dilakukan.
SR: Dalam membimbing siswa dalam pembentukan akhlak siswa tidak hanya mencakup beberapa mata pelajaran PAI saja. Namun sedikit yang dapat digambarkan sebagai perubahan sikap dan perilaku siswa di SMP PGRI 5 Bandar Mataram, seperti berdoa dengan sungguh-sungguh, berkata jujur dan baik kepada guru dan teman, bertanggung jawab, menerapkan kebiasaan 5S (senyum, halo, halo, sopan dan santun). ). SR: Agar siswa tertarik atau termotivasi dalam pembelajaran tentang akhlakul karimah maka pelaksanaannya memerlukan keterampilan tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan dan menarik perhatian siswa.