• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memberikan Pembiasaan Pengamalan Ajaran Agama Islam

BAB II PAPRAN DATA DAN TEMUAN

B. Peran Madrasah Diniyah Taubatannasuha Dalam

2. Memberikan Pembiasaan Pengamalan Ajaran Agama Islam

dasar itulah, sebagai ajang pembiasaan bagi santri maka di Madrasah Diniyah Taubatannasuha diadakan praktik ajaran agama Islam secara langsung agar santri tidak hanya mengetahui tentang ajaran agama tetapi dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam program ini semua santri ikut terlibat mulai dari kelas A (Diniyah ulya), kelas B (Diniyah Wustha) dan kelas C (Diniyah Ula)

Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh TGH. Muhammad Toyib selaku penanggung jawab di Madrasah Diniyah Taubatannasuha, bahwa:

Selain itu, dengan ada Madrasah Diniyah Taubatannasuha kami selaku pengurus dan pengajar menjadikannya sebagai wadah bagi anak kami untuk tidak hanya mendapatkan pengetahuan mengenai ajaran agama namun juga kami memberikan ruang kepada anak kami untuk memperaktikkan pengetahuan agama yang telah kami ajarkan. Sebagai ajang pembiasaan agar anak kami bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.135

134 Saiful Harpan, Wawancara, Dusun Jerobuwuh Desa Pejanggik, 13 Maret 2020.

135 TGH. M.Thoyyib Hamzah, Wawancara, Dususn Jerobuwuh Desa pejanggik, 08 Maret 2020.

Saiful Hannan, selaku ketua Madrasah Diniyah Taubatannasuha, mengungkapkan lebih jelas, bahwa:

Untuk memumbuhkan kebiasan pengalaman agama Islam di kehidupan sehari-hari maka dilakukan kontrol yaitu dengan tahapan-tahapan yang pertama dengan memastikan para santri mengerti dan memperaktikkan ilmu yang mereka pelajari, kemudian dengan rajin menanyakan sejauh apa merka sudah melakukan pengamalan ilmu yang sudah di ajarkan, kemudian yang ketiga yaitu melakukan koordinasi dengan para orang tua santri untuk mengetahui bagaimana perkembangan anak yang bersangkutan apakah sudah rutin melaukan pangamalan atau belum agar pihak diniyah melakukan evaluasi dan menyusun tidak lanjut yang akan dilakukan selanjutnya.136

Madrasah Diniyah Taubatannasuha tidak hanya mengajarkan ilmu agama Islam saja melainkan melakukan pembiasaan serta pengamalan dengan cara mengontrol sejauh mana perkembangan para santri/wati agar nantinya praktik-praktik maupun pelajaran agama yang diberikan bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan pengamalan yang diterpakan oleh Madrasah Diniyah Taubatnnasuha memiliki berbagai program untuk membiasakan pengamalan ajaran agama Islam.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Kusmawadi selaku pengajar di Madrasah Diniyah Taubatannasuha yang mengungkapkan, bahwa:

Program program yang di susun pengurus Madrasah Diniyah Taubatannasuha dilaksanakan untuk menunjang dan sebagai instrument keberhasilan tujuan pendidikan.

136Saiful Hanan, Wawancara, Dusun Jerobuwuh Desa Pejanggik, 22 2020.

Program-program pendidikan tersebut tentu saja relevan dengan visi dan misi lembaga, sehingga tujuan pendidikan non formal dari pendidikan diniyah secara nasional dapat terealisasi dengan baik, dan untuk pembiasaan pengamalan ajaran agama Islam sejauh ini kita telah memiliki berbagai program-program yang mendukung untuk menjalanakan salah satu visi misi diniyah dengan cara: Menghafal doa sehari-hari, murottal Juz 30, amalan dan do’a setelah sholat, sholat asar berjamaah, dan pembiasaan bertutur kata yang halus.Program-program tersebut insyaallah sudah direalisasikan dengan baik.137

Adapun program-program yang dilaksanakan untuk memberikan pembiasaan pengamalan ajaran agama Islam sebagai berikut:

1) Menghafal Doa Sehari-hari

Anak-anak tidak hanya diajarakan menghafal mufrodat tetapi mereka juga diajarkan menghafal doa sehari-hari, misalnya doa sebelum tidur, doa bangun tidur, doa sebelum makan, doa setelah makan dan doa-doa lainnya. Hal ini bertujuan untuk melatih serta membiasakan anak-anak sejak dini untuk selalu berdoa terlebih dahulu sebelum mengerjakan sesuatu. Ketika I’dat mereka dibiasakan untuk memulai pelajaran dengan berdoa. Dengan pembiasaan ini diharapkan anak-anak dapat menghafal doa sehari-hari dikarenakan sering mendengar melalui membaca doa bersama.

137Kusmawadi, Wawancara, Madrasah Diniyah Taubatannasuha Desa Pejanggik, 15 Februari, 2020

2) Sholat Ashar Berjamaah

Madrasah Diniyah Taubatannasuha melakukan pembiasaan dengan cara Sholat ashar berjamaah setiap selesai azan asar dilaksanakan ini dilakukan dengan tujuan mengajarkan cara sholat yang benar dan bacaan-bacaannya.138

Menurut saiful hannan selaku pengajar menuturkan bahwa:

Dengan dilaksanakannya kegiatan sholat ashar berjamaah di harapkan bisa mengajkjrkan secara langsung tentang praktik sholat yang benar mulai dari bacaan hingga gerakan-gearakan sholat dan ini di lakukan oleh semua santri dengan ada salah satu pengfajar yang akan mengawasi agar para santri bisa dengan disiplin melakukan sholat ashar.139

3) Murottal Juz 30

Pelajaran yang diajarkan untuk pembiasaan pengamalan ajaran agama Islam bagi anak salah satunya yaitu Murottal juz 30. Sebelum pelajaran dimulai anak-anak dibiasakan untuk membaca ayat-ayat pendek mulai dari pukul 14: 00 sampai dengan 14: 30, dengan mengahafalkan surah secara bersamaan, diharapkan dengan metode ini anak akan cepat menghapal karena sering mendengarkan dan mengulang-ulang ayat secara terus-menerus.140

138Observasi, Madrasah Diniyah Tauabatannasuha Desa Pejanggik,08 Maret, 2020.

139Saiful Hanan, , Wawancara, Madrasah Diniyah Taubatannasuha Desa Pejanggik, 15 Februari, 2020

140Observasi, Madrasah Diniyah Tauabatannasuha Desa Pejanggik,08 Maret, 2020.

Dari hasil wawancara dengan Lalu Alfin Agustian Saputra selaku santri kelas B menuturkan bahwa:

Setiap waktu pembelajaran setelah semua santri berkumpul di musholla kami selalu memulai ngaji dengan membaca juz 30 secara bertahap. Tahapan tersebut iyalah pertama dengan menghafal surah At- Takasur sampai An- Nas kemudian tahap selanjutnya surah Ad-Duha sampai Al-Qoriah. Untuk tahap selanjutnya yaitu ayat-ayat yang agak panjang dihafalkan satu persatu dan untuk kelas B sampai dengan kelas A. dan sampai saat ini saya sudah menghafal 13 surah dari ayat-ayat pendek.141

Adapun hasil wawancara dengan Suma Maulidia santri kelas C menuturkan bahwa:

Sebelum ngaji kitab kami selalu membaca juz 30 bersama ustadz saiful harpan secara bersamaan. Hal ini yang membuat hafalan saya semakin bertambah karena sering mendengar. Setoran hafalan biasanya diadakan setiap hari ahad kepada ustadz Abdurrahman dan ustadz lainnya yang hadir.142

Menurut penuturan Ibu Sutri salah satu wali santri mengungkapkan bahwa:

Alhamdulillah setelah mengikuti pembelajaran diniyah anak saya ngajinya menjadi bagus, tajwidnya juga bagus, serta hafannya juga semakin bertambah, dan akhlaknya juga baik. Karena diniyah itu tidak hanya mengajar ngaji saja tetapi juga perbaikan akhlak bagi anak-anak.143 Murottal Juz 30 yang diterpakan di Madrasah Diniyah Taubatannasuha tentunya sangat baik sekali bagi perkembangan

141Lalu Alfin Agustian Saputra,Wawancara, Madrasah Diniyah Tauabatannasuha Desa Pejanggik, 16 Februari, 2020.

142Suma Maulidia, Wawancara, Dusun Batu Keliang, 13 Maret 2020.

143Ibu Sutri, Wawancara, Dusun Batu Keliang, 13 Maret 2020.

BTQ pada anak, dengan adanya murottal Juz 30 tersebut anak- anak secara tidak lansung mudah menghafal serta mengingat ayat-ayat Al-Qur’an yang dibacakan secara berulang-ulang.

4) Amalan Sholawat-sholawat dan Do’a Setelah Salat

Program yang selanjurtnya yaitu mengajarkan untuk sholawat dan berdoa, program ini biasanya di lakukan setelah ashar hal ini di lakukan uintuk mengajarkan kepada anak bagaimana pentingnya berdoa dan sholawat setiap selesai sholat, hal inilah yang coba kita tanamkan kepada anak tentang do’a dan sholawat setiap selesai sholat.

Menurut salah satu santri yakni M. Azlan bahwa:

pada awalnya saya tidak meng hapal doa dan sholawat, terpaksa hanya sekedar ikut-ikutan ketika teman-teman dan ustadz membaca doa dan sholawat bersama, setelah berulang kali hanya ikut-ikutan akhirnya sekarang saya dapat menghapal dan dengan lancar brerdoa danm sholawat.144

5) Pembiasaan Bertutur Kata Halus

Pembiasaan kata halus merupakan program yang penting tetapi hal ini sering kali di lupakan dan spelekan oleh beberapa lembaga pendidikan, sehingga di Madrasah Diniyah Taubatannasuha di buat sesuatu program dengan mengajarakan tutur kata yang baik kepada anak-anak dengan pemberian

144M.Azlan, Wawancara, Dusun Batu Keliang Desa Pejanggik, 13 Maret 2020.

hukuman apabila ada yang ketahuan berbicara kotor di area diniyah.

Menurut salah satu santri yaitu M. Zainal menceritakan bahwa

Kami sering kali di hukum apabila keceplosan berkata tidak baik hukuman itu bisa berbentuk push up dan pembersihan area mushalla dengan di saksikan oleh seluruh teman-teman yang lain, hukuman yang lain juga kami di suruh untuk membaca surat yasin tiga kali secara bertururt-turut dan hukuman dengan tidak di izinkan pulang tepat waktu atau paling telat pulang oleh ustadz saiful harpan.145

Dokumen terkait