• Tidak ada hasil yang ditemukan

OLEH - RANA ALFIAN GENTA Nim - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "OLEH - RANA ALFIAN GENTA Nim - etheses UIN Mataram"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Jadi, berpikir positif adalah cara berpikir yang memandang segala sesuatu secara positif dan berjuang untuk hasil yang bahagia dalam hidup. Berpikir positif dalam hidup akan lebih masuk akal karena berpikir positif melahirkan perasaan yang baik dan perilaku yang baik. Membiasakan diri untuk selalu berpikir positif dapat meningkatkan semangat dan rasa percaya diri Anda. Berpikir positif tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi bagi semua orang.

Sehingga siswa terhindar dari rasa cemas, rendah diri dan rasa takut Karena berpikir positif merupakan aktivitas kognitif yang dapat diubah Berpikir positif bukanlah bakat yang dibawa sejak lahir, melainkan kemampuan yang dapat dilatih dan diperkuat sehingga dapat berkembang secara optimal dan mencapai kebahagiaan. .

Rumusan Masalah

Berdasarkan judul yang diangkat yaitu “terapi berpikir positif untuk meningkatkan kepercayaan diri atlet karate Dojo Qolbu”. Pemikir positif selalu berbicara tentang hal-hal positif dan selalu ingin memiliki kehidupan yang positif. Albrecht berpendapat bahwa individu yang berpikir positif akan memusatkan pikirannya pada hal-hal yang positif.

Proses implementasi dan hasil terapi berpikir positif untuk meningkatkan prestasi atlet beladiri Karate Dojo Qolbu. 28 Observasi, “Percaya Diri Atlet Setelah Terapi Berpikir Positif”, Sekolah Prestasi Dojo Qolbu 23 Desember 2021.. 29 Babang, “Observasi Atlet Setelah Terapi Berpikir Positif” Dojo Qolbu 23 Desember 2021 Terapi Berpikir Positif adalah terapi kepercayaan diri dan sikap mental optimisme dari kemampuan atlet terhadap kemampuannya sendiri dalam situasi tertentu.

Analisis proses pelaksanaan dan hasil terapi berpikir positif untuk meningkatkan prestasi atlet beladiri Karate Dojo Qolbu. Iman merupakan salah satu konsep terapi berpikir positif menurut Ibrahim Elfiky, yaitu bertindak dengan penuh keyakinan dan semangat. Sehingga diharapkan terapi berpikir positif ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri para atlet pencak silat karate dan mampu mengapresiasi latihan mereka sebelumnya.

Dari hasil terapi berpikir positif terhadap peningkatan kepercayaan diri para pencak silat karate dojo qolbu yaitu mengalami banyak perubahan dan perkembangan sesuai dengan indikator kepercayaan diri diatas.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Tesis Ahiriah Muthiarani: Hubungan antara Harga Diri, Motivasi dan Kecemasan dengan Prestasi Unggulan pada Atlet Muda Bulu Tangkis di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam tesis berjudul Hubungan antara kepercayaan diri, motivasi dan kecemasan dengan prestasi tertinggi pemain bulu tangkis muda di Daerah Istimewa Yogyakarta, ditemukan bahwa: a. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara kepercayaan diri dengan prestasi puncak pemain bulu tangkis muda DIY.

Ada hubungan antara kepercayaan diri, motivasi dan kecemasan dengan prestasi puncak atlet bulutangkis remaja DIY.

Kerangka Teori

  • Terapi Berpikir Positif
  • Indicator berpikir positif
  • Tujuan Berpikir Positi
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berpikir Positif
  • Pelatihan berpikir positif
  • Komponen-komponen pelatihan berpikir positif
  • Aplikasi Berpikir Positif
  • Pengertian Karate Beladiri Dojo Qolbu

Membiasakan untuk selalu berpikir positif dapat meningkatkan semangat dan percaya diri. Berpikir positif tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi bagi semua orang. Berikut dari orang yang selalu berpikir positif, Ibrahim Elfiky, dan menurut Asmani ada beberapa indikator seseorang yang berpikir positif. Berpikir positif membantu membangun rasa percaya diri, dampaknya adalah tindakan positif yang membantu seseorang menghadapi tantangan hidup.

Setiap orang yang berusaha memperbaiki diri dan pengetahuannya tahu bahwa hidup akan lebih mudah dijalani jika selalu berpikir positif. Untuk mengetahui cara berpikir positif, kenali ciri-ciri perilaku berpikir positif, Ibrahim Elfiky9. Dengan berpikir positif, kita akan memiliki kekuatan luar biasa untuk melakukan hal-hal luar biasa.

Pelatihan Berpikir Positif dirancang berdasarkan model berpikir positif Elfiky (2008)13, yang dipadukan dengan berbagai pendekatan lain sebagai tambahan. Sebagai cara berpikir positif, ia melingkupi semua bidang sesuai dengan fungsi berpikir itu sendiri. Penerapan berpikir positif dalam keluarga dapat berupa pertimbangan untuk saling menyempurnakan dan tidak saling menyalahkan.

Dengan berpikir positif, guru dengan mudah mengatasi tekanan emosinya dan mampu berpikir jernih sebelum mempertimbangkan tindakan. Dengan menanamkan pemikiran positif dalam kepribadiannya, mereka dapat menjauhkan diri dari hal-hal yang berada di luar batas normalnya, seperti membolos, pergaulan bebas, narkoba, dll.

Metode Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Subjek penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Tehnik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif.Data kualitatif adalah data yang tidak berupa angka18, tetapi dideskripsikan dalam bentuk kalimat. Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari informan yaitu orang-orang yang mempengaruhi proses perolehan data atau bisa disebut key person yang memiliki sumber utama data penelitian ini karena informan sangat mengetahui program dan terlibat dalam mengatasi kecemasan pensiun. untuk orang tua.

Informan dalam penelitian ini antara lain: atlet karate Dojo Qolbu, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Pada tahap penelitian ini, untuk mendapatkan data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan, maka data tersebut diperoleh melalui. Wawancara adalah salah satu metode yang paling berguna untuk mengumpulkan data dalam penelitian sosial.

Selain itu, perlu diketahui bahwa teknik observasi ini merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang paling efektif untuk mempelajari suatu sistem (Sutabri, 2012). Tahap analisis data merupakan tahap yang paling penting dan menentukan dalam sebuah penelitian. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan tujuan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Selain itu, data disebar dan dimanfaatkan sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Peneliti mencoba merumuskan proposisi atau abstraksi teoretis secara lebih umum berdasarkan peristiwa menurut Denzim yang dikutip oleh Dedy Mulyana, induksi analitik menghasilkan proposisi yang berusaha mencakup setiap kasus yang dianalisis dan menghasilkan proposisi interaktif universal. kasus negatif yang berkaitan dengan proposisi yang dibangun oleh peneliti.Analisis ini dilakukan berdasarkan observasi lapangan atau pengalaman empiris berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi yang kemudian disusun dan ditarik kesimpulan.

Triangulasi data, yaitu teknik validasi data yang menggunakan sesuatu selain data yang terkumpul untuk keperluan verifikasi atau untuk membandingkan data tersebut. Hal ini dapat berupa penggunaan sumber, metode penelitian, dan teori.Dari teknik yang berbeda tersebut, mereka cenderung menggunakan sumber, seperti yang disarankan Patton, yang berarti membandingkan dan memeriksa kembali tingkat kepercayaan data yang diperoleh dengan waktu dan alat yang berbeda. dalam metode kualitatif.

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Visi Misi dojo qolbu
  • Letak geografis dojo qolbu
  • Kreateria subjek
  • Keadaan Keadaan Pelatih Dojo Qolbu
  • Keadaan Kohai/Atlet Dojo Qolbu

Pelaksanaan Terapi Berpikir Positif Untuk Meningkatkan

Proses Pelaksanaan Dan Hasil Terapi Positif Untuk Meningkatkan

PEMBAHASAN

Analisis Dampak Terapi Berpikir Positif Dalam Meningkatkan

Rasa percaya diri seseorang akan meningkatkan keinginan untuk berprestasi, sedangkan yang memiliki keraguan akan menurunkan keinginan untuk berhasil dalam belajar dan bersaing. Gangguan tersebut dapat berupa kecemasan atau kekhawatiran dan kurangnya kepercayaan diri siswa dalam kaitannya dengan kegiatan belajar sehari-hari. Percaya diri merupakan salah satu kekuatan berpikir positif untuk mendorong seseorang maju dan berkembang serta selalu memperbaiki diri, karena tanpa percaya diri seseorang akan hidup dalam bayang-bayang orang lain.

Terapi berpikir positif sangat penting dalam kehidupan dari zaman dahulu sampai sekarang karena dengan positif seseorang akan hidup jauh lebih baik. Dengan terapi berpikir positif maka akan timbul rasa percaya diri pada seseorang yang sebelumnya selalu merasa cemas dan takut, setelah diberikan terapi berpikir positif maka kecemasannya yang ada sebelum pertandingan dimulai akan berkurang bahkan kecemasannya pun akan hilang. Disimpulkan bahwa berpikir positif merupakan suatu metode yang diterapkan pada atlet pencak silat karate guna meningkatkan rasa percaya diri atlet pencak silat karate dan untuk mengukur baik buruknya perilaku atlet agar mendapatkan perubahan yang baik dari waktu ke waktu selama terapi. . dilakukan.

Berdasarkan data dan temuan di lapangan, proses penerapan terapi berpikir positif yang diberikan oleh terapis kepada siswa sesuai dengan teori berpikir positif yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Sedangkan ada 2 dari 10 pesilat karate yang cepat bosan saat melakukan terapi berpikir positif, kurang fokus saat latihan, bahkan ada yang sengaja mengganggu salah satu temannya saat latihan. Hal ini berdampak besar pada hasil setelah diberikan terapi berpikir positif karena tidak ada peningkatan dari sebelum terapi, hal ini sesuai dengan data dan temuan peneliti di lapangan yang diperkuat dengan observasi tim observasi.

Dengan terapi berpikir positif yang kuat, siswa dapat memproteksi pemikirannya melalui proses latihan sebelumnya agar tidak mudah terombang-ambing saat bertanding. Proses pelaksanaan terapi berpikir positif untuk meningkatkan kepercayaan diri atlet dojo qolbu diawali dengan perencanaan pemberian terapi, pelaksanaan terapi bertujuan untuk mengevaluasi diri agar berlatih lebih giat lagi, lebih serius dalam latihan dari sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian sebelum dan sesudah dilakukannya penerapan terapi berpikir positif, ternyata 8 orang atlet bela diri karate berhasil meningkatkan kepercayaan dirinya saat berlatih dan bertanding, sedangkan 2 orang atlet masih belum menunjukkan percaya diri dan kesungguhan dalam berolahraga serta terlihat kecemasan lagi. . persaingan masih terlihat, hal ini menunjukkan tidak signifikan sehingga dalam hal ini diperlukan tindakan lebih lanjut mengenai masalah ini.

Dari hasil penelitian yang peneliti peroleh selama proses penelitian menunjukkan bahwa ada 1 atlet yang tidak mengalami perubahan besar setelah mengikuti terapi positive thinking, untuk benar-benar memanfaatkan waktu latihan dengan sebaik-baiknya dan harus memperhatikan terapis dengan serius tidak membuang waktu seperti ini akan merugikan atlet itu sendiri.

FOTO SUBJEK ATLET BELADIRI KARATE DOJO QOLBU
FOTO SUBJEK ATLET BELADIRI KARATE DOJO QOLBU

Analisis Proses Pelaksanaan Dan Hasil Terapi Positif Untuk

KESIMPULAN

Indikator kepercayaan diri atlet pencak silat karate dapat dilihat dari kegigihan atlet pencak silat karate, tidak pernah bolos latihan, selalu berusaha berlatih dengan sungguh-sungguh dan tekun dalam latihan, menunjukkan kepercayaan dirinya saat bertanding tanpa ada rasa cemas dengan bantuan motivasi. oleh pelatih dan terapis dan atlet juga terlihat mencoba berlatih secara mandiri setelah lemparan atau di antara waktu istirahat. Atlet merasa lebih tertantang dengan latihan baru, misalnya bergerak bagaimana mencetak poin saat bertanding dan dapat dikreasikan sendiri oleh siswa senyaman mungkin tanpa melukai lawannya. Dari hasil observasi yang dilakukan selama penelitian di dojo qolbu, pelatih harus selalu memantau latihan karena masih ada beberapa atlet yang suka bermain-main dan kurang fokus saat latihan.

Menurut hasil penelitian yang peneliti peroleh selama proses penelitian, alangkah baiknya jika para sesepuh lebih memantau siswanya dan memberikan motivasi lebih agar lebih termotivasi dalam latihan.

Gambar

Table 1.2 Tabel Gejala Kecemasan Yang Timbul Pada Atlet Karate Sebelum  Memulai Pertandingan ( Wawancara Atlet Karate)
FOTO SUBJEK ATLET BELADIRI KARATE DOJO QOLBU
FOTO PENGARAHAN PELATIH
FOTO OBSERVASI PENELITI
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan salat gerhana adalah ketika dimulainya gerhana sampai dengan selesainya gerhana.8 Namun dalam pelaksanaanya, ketika kita tidak melihat secara langsung terjadinya gerhana