POSTGRADUATE ISLAMISK KOMMUNIKATION OG BROADCASTING STUDIEPROGRAM MATARAM STATE ISLAMISCH UNIVERSITET .. IV Sufisme Dakawah Movement Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar). V Tuan Guru og Sufism Da'wah-bevægelsen i Mataram City (Casestudie af Sufism Da'wah-bevægelsen Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar).
Latar Belakang
Hal ini terjadi pada masa gerakan dakwah Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar di Kota Mataram dalam menjalankan proses dakwah di dalamnya. Gerakan dakwah Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar melakukan kegiatan dakwah terhadap masyarakat Kota Mataram.
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat
Untuk mewujudkan keinginan dalam penelitian, dalam hal ini penulis akan menguraikan penelitian dengan judul “Tuan Guru dan Gerakan Dakwah Tasawuf di Kota Mataram (Studi Kasus Gerakan Dakwah Tasawuf Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar) ". Selain itu tujuan selanjutnya adalah untuk mengetahui dan mengungkap pemikiran Tuan Guru dan gerakan dakwah tasawuf di Kota Mataram (Studi Kasus Gerakan Dakwah Tasawuf Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar).
Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
Selain itu, peneliti juga berharap agar hasil-hasil penelitian yang ditulis dalam skripsi ini kedepannya dapat menjadi bukti sejarah dakwah Tuan Guru yang menjadi pokok bahasan penelitian peneliti. Maka peneliti disini akan mendalami dan memfokuskan penelitian terkait gerakan dakwah Tuan Guru dalam pengembangan dakwah tasawuf di Kota Mataram dan perjuangan dakwah Tuan Guru dalam pengembangan dakwah tasawuf di Kota Mataram.
Penelitian Terdahulu yang Relevan
Ketiga, Mukhlisin11, “Strategi Dakwah Tuan Guru Haji Imran Harun Dalam Membentuk Karakter Masyarakat Bebie Mekar Damai Praya Lombok Tengah” dalam penelitian ini, Mukhlisin menjelaskan bahwa strategi yang digunakan Tuan Guru Haji Imran Harun dalam mengembangkan karakter adalah 1 ) Strategi komunikasi keagamaan, 2) Strategi pengajaran, 3) Strategi Nomor 4) Strategi acara kemasyarakatan yang bersifat tradisional dan sosial. 11 “Strategi Dakwah Tuan Guru Haji Imran Harun Membentuk Karakter Masyarakat Bebie Mekar Damai Praya Lombok Tengah” diakses pada 9 Oktober 2021.
Kerangka Teori
Tuan Guru merupakan seruan suku Sasak bagi masyarakat yang memahami agama dalam segala aspeknya. Bagi masyarakat suku Sasak, Tuan Guru adalah orang yang dianggap mempunyai ilmu pengetahuan Islam yang luas, mampu memberikan kepemimpinan yang baik melalui pengajian, nasehat dan bimbingan, termasuk ketekunan dan keteladanan dalam menciptakan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. .
Metode Penelitian
- Metoed Analisis Data
Pada masa kepemimpinan Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar, sejak ayahnya meninggal hingga saat ini terus mengembangkannya. Perjuangan Dakwah Tuan Guru Haji Mustiadi Abhar dalam Perkembangan Tasawuf di Kota Mataram. Berkembangnya tasawuf di kota Mataram. Dakwah dikembangkan oleh Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar yang meneruskan dakwah ayahnya TGH.
Mengapa demikian karena dalam amalan yang diberikan oleh Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar selaku Mursyid, beliau membangun jamaah untuk mendekatkan diri kepada Allah semata. Silsilah TORIQOH QODIRIYAH WAN NAQSABANDIYAH SAYIKH TUAN GURU HAJI ABHAR MUHYIDDIN SUMBER Sayaikh AHMAD KHOTIB SAMBAS. PERPISAHAN TORIQOH QODIRIYAH WAN NAQSABANDIYAH TUAN GURU HAJI MUHAMMAD MUSTIADI ABHAR (MATARANTAI TORIQOH. QODIRIYAH WAN NAQSABANDIYAH JOMBANG, JAWA TIMUR) PERPISAHAN TORIQOH QODIRIYAH WAN NAQSABANDIYAH.
Muhammad Mustiadi Abhar 40 Syekh Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar JTQN Dokumentasi Kitab Darul Falah 2022. Gerakan dakwah yang didirikan oleh Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar merupakan gerakan dakwah tasawuf yang mengedepankan nilai-nilai ketuhanan (Allah) dan nilai-nilai kemanusiaan. (Allah) mengutamakan (hamba). Wawancara dengan Ustadz Sofian (pembantuan kepada Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar dan administrasi pendaftaran calon anggota Toriqoh Qodiriyah Wan Naqsabndiyah.
Sistem Pembahasan
Paparan Data dan Temuan
- Biografi Tuang Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar
- Sejarah berdirinya pondok pesantren
- Letak Geografis
- Landasan Hukum
- Program Pengajian
Praktik Dakwah Tuan Guru Mustiadi Abhar dalam Mengembangkan
- Bimbingan Toriqoh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah
- Bai’at Toriqoh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah
Pada tahap ini, jemaah yang hendak baiat akan ditanya terlebih dahulu mengenai kebugaran jasmani dan rohaninya. Hal ini disampaikan oleh Ustadz Sofian bahwa tidak mudah untuk melakukan amalan tarekat qadiriyah wa naqsabandiah, karena dampak yang ditimbulkan dari amalan tersebut jika kita menjaga dan tidak terus mengamalkannya.45 Senada dengan itu, Ustadz Hamdani mengungkapkan bahwa proses melaksanakan ajaran tarekat Qadiriah wa naqsabandiah ini memang tidak mudah, memang harus mempunyai kemampuan pribadi untuk menerimanya, karena dalam menjalaninya tidaklah mudah karena harus menjaga diri dari perbuatan buruk, jangan berkata buruk. kata-kata sembarangan dan harus tetap berdzikir setiap detik bernafas.ne.46. Namun kesiapan menerima perintah kadiriah wa naksabandiah hendaknya dipersiapkan sebaik mungkin dalam menjalankan amalan yang telah diterima dari mursyid.
Karena jika Anda tidak siap untuk menjalankannya, Anda akan menerima dampak positif dan negatif jika Anda tidak bisa menerapkan praktik tersebut dalam kehidupan sehari-hari.47 Dengan kata lain, praktik yang Anda terima adalah praktik yang baik untuk diri Anda sendiri, termasuk hati dan pikiran Anda. jamaah yang menerima jamaah qadiriah wa naqsabandiah. Ustadz Hamdani menjelaskan bahwa dalam mengamalkan amalan tarekat qadiriah wa naqsabandiah ini ada tingkatannya, antara lain berbagai tingkatan dalam tarekat qadiriah, berbagai tingkatan dalam tarekat wa naqsabandiah, setiap tingkatan mempunyai cara tersendiri dalam melaksanakannya, seperti cara duduk. , cara berdzikir dan cara beraktivitas. tubuh dalam membaca dzikir.48 Oleh karena itu, ketika menerima tarekat ini, Anda harus benar-benar mengikuti petunjuk mursyid demi keselamatan jamaah dalam menjaga amalan yang dianjurkan dalam dzikir dan doanya. Setelah ditanya kesiapan jemaah yang menerima jemaah Qodiriah wa Naqsabandiah, sesi selanjutnya adalah pengambilan sumpah dan penerimaan ijazah.
Untuk mengamalkan tarekat qadiriah wa naqsabandiah, seluruh jamaah dihimbau untuk memasuki ruangan khusus pura untuk menerima ijazah tarekat tersebut. Setelah itu setelah memasuki ruangan jamaah diberikan petunjuk mengenai tata cara mengamalkan tarekat serta dampak dan dampak dari tarekat tersebut setelah diterima.Setelah mursyid menjelaskan dampak dari mengamalkan tarekat tersebut, barulah jamaah tersebut ditanya apakah mereka dapat melakukan dan mengamalkannya atau tidak. Senada, Ustadz Haji Zainul mengungkapkan, pada tahap pengambilan sumpah ini, ada semacam sistem gugur bagi jemaah calon penerima tarekat. Kenapa karena banyak jemaah yang masih ragu, sehingga banyak yang memilih untuk tidak merelakan. siapakah yang akan dibimbing oleh mursyid tersebut.50 Jadi, pada tahap pengambilan sumpah ini, menerima ijazah tarekat bukanlah hal yang main-main, karena akan membawa dampak yang sangat serius bagi jemaah yang belum siap menerimanya. Dia.
Pertarungan Dakwah Tuan Guru Haji Mustiadi Abhar dalam
Perjuangan Dakwah Tuan Guru Haji Mustiadi Abhar dalam Perkembangan Tasawuf di Kota Mataram. fida'), menjalankan syariat, menjauhkan diri dari perbudakan duniawi dan terus mengamalkan sunnah. Dakwah tasawuf memberikan dampak yang sangat positif terhadap perilaku dan perubahan perilaku pada jamaah Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar pada khususnya dan jamaah Pondok Pesantren Darul Falah pada umumnya. Penjelasan diatas dibenarkan oleh Ustadz Sofian yang mengungkapkan pentingnya menuntut ilmu, mengamalkan dakwah atau ajaran tasawuf yang dilatih langsung oleh seorang mursyid yaitu Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar karena dalam dakwah tasawuf ini akan diajarkan amalan yang dapat mendekatkan diri. Allah melalui toriqoh qadiriyah. wan naqsabandiyah.
Beliau mempelajari ilmu tasawuf, dalam hal ini ilmu toriqoh, yaitu toriqoh qadiriyah wan naqsabandiyah di bawah bimbingan Tuan Guru Haji Muhammad Saleh Hambali Bengkel dalam perjalanan pembelajaran yang dijalani oleh Tuan Guru Haji Abhar Muhyiddin, yang menurutnya paling bersemangat. .dan seterusnya memperoleh darjat irsyadiyah menjadi mursyid daripada K.H. Jika menurut silsilah dari Syaikh Ahmad hasbullah secara langsung kepada Syaikh Khotib Sambas, maka Syaikh Tuan Guru Haji Abhar Muhyiddin juga merupakan urutan ke-38, maka jika muncul dari silsilah K.H Mustain Ramli dari Romli Tamim maka Syaikh Tuan Guru Haji Abhar Muhyiddin adalah Urutan ke-37, sama dengan urutan salasilah Tuan Guru Haji Muhammad Saleh Hambali Bengkel. 58.
Sementara itu, legasi Tuan Guru Haji Abhar Muhyiddin kemudiannya diteruskan oleh anaknya Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar yang mendapat pangkat Toriqoh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah daripada bapanya. 34 Syeikh Usman Is'hak 37 Syeikh Usman Is'hak 35 Syeikh Mustain Ramli 38 Syeikh Mustain Ramli 36 Syeikh Tuan Guru Hajji Abhar. Daripada pemerhatian secara langsung yang dilakukan pengkaji di lokasi, kajian tersebut mendapat gambaran bahawa dakwah tasawuf yang dikembangkan oleh Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar amat penting untuk dipelajari, diamalkan untuk kehidupan yang lebih baik di masa hadapan.
48
Praktik Dakwah Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar dalam
Kesimpulan
Saran
Dakwah terbuka yang dihadiri oleh para santri, Jamaah Pondok Pesantren, Jamaah Majlis Ta'lim, Jamaah Toriqoh Qodiriyah wan Naqsbandiyah dan simpatisan. Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar mengatakan dalam wawancaranya bahwa dakwah secara tertutup dan rahasia dikhususkan untuk jamaah yang diperbolehkan mengamalkan tarekat yaitu toriqoh qadiriyah wan naqsbandiyah yang amalannya khusus diambil dari Al-Qur'an, al - Hadits dan beberapa karangan Tuan Guru Haji Abhar Muhyidin. Pada umumnya jamaah diminta untuk berlatih duduk, yang setiap tingkatannya mempunyai cara duduk dan yang berbeda-beda.
Dalam permohonan itu juga adalah baiah yang dilakukan oleh mursyid kepada jemaah yang menerima perintah, antaranya terdapat dua model baiah: Pertama, Bai'at fardiayah (individu). Jadi, fungsi memperbaiki cara pengamalan tertib berjemaah amat diperlukan agar zikir dan solat menjadi sempurna. Dalam proses ini, jemaah diperintahkan untuk memasuki bilik khas di dalam bilik yang hanya boleh dimasuki oleh para mursyid dan jemaah, yang mempunyai jadual untuk menerima pangkat toriqoh kadiriyah wan naqsabandiyah.
Seperti yang dilakukan Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar dalam memimpin jamaah dalam dakwah sufinya yang mempelajari tentang ilmu tasawuf atau yang biasa disebut dengan kajian toriqoh. Ustadz Haji Zainul selaku ketua pusat JTQN (Jama'ah toriqoh qadiriyah wan naqsbandiyah) mengatakan praktik itu. Melihat antusias masyarakat yang tergabung dalam tarekat di bawah pimpinan (Mursyid) Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar, maka sangat mendesak untuk mengamalkan toriqoh qadiriyah wan naqsbandiyah dalam kehidupan masyarakat yang meyakini keefektifannya.
Dengan demikian, dalam proses gerakan dakwah tasawuf yang dilakukan oleh Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar banyak dicari oleh masyarakat dan didukung penuh oleh jamaah serta simpatisan dan rekan-rekan penghafal Al-Qur'an dibawah dia. bimbingan, seperti orang yang mengaji di majlis ta'lim, mengaji secara khusus, khususnya bagi jamaah penerima perintah Qodiriyah wan Naqsabandiyah. JTQN Darul Falah, Buku Ajar dan Silsilah Jamaah Toriqoh Qodiriah Wan Naqsbandiyah Darul Falah, Mataram: Cetakan Pertama April 2022.