• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertarungan Dakwah Tuan Guru Haji Mustiadi Abhar dalam

hari tiga malam. Kenapa kita disuruh berdzikir karena kita memang disuruh untuk membersihkan hati, membersihkan jiwa, membersihkan fikiran kita dari sifat duniawi”52

C. Pertarungan Dakwah Tuan Guru Haji Mustiadi Abhar dalam

(fida’), menjalankan syari’at, menjauhkan diri dari perbudakan duniawi, dan tetap mengamalkan Sunnah.

Kedua, berserah diri hanya kepada Allah (tagarrub Ila Allah), dengan amalan-amalan yang baik serta dengan wasilah keilmuan dari para ulama’.

Dengan berserah diri kepada Allah kita merasa aman baik dalam kondisi apapun karena didalam hati kita ssudah percaya penuh bahwa hanya Allah yang memiliki kuasa dimuka bumi ini.

Ketiga, selalu mengamalkan wirid yang telah diijazahkan oleh mursyid, selalu mengikuti sifat dan amaliah mursyid melalui munaqib.

Mengamalkan wirid, dzikir, bertasbih, shalawat dan membaca kalimat- kalimat toyyibah yang telah diterima dari mursyid. dan Ke-empat, Menta batin dan menanamkan sifat wara’ dalam kehidupan bermasyarakat dan tetap mengutamakan akhlak mulia (akhlaqul qarimah).53

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terkait dengan pertarungan dakwah Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar dalam mengembangkan sufisme di Kota Mataram, bahwa perjalanan dakwah beliau sangat baik tanpa ada yang keberatan da dalam dakwah yang diajarkan beliau juga baik bagi para jama’ah untuk bisa mengendalikan diri baik dari nafsu yang berlebihan, mengendalikan hati yang keras, mengendalikan keinginan dalam hal berbuat buruk dan sejenisnya. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan Ustadz Hamdani selaku penganut toriqoh tingkat ke-dua bahwa:

53 JTQN Darul Falah, Buku Pelajaran dan Silsilah jama’ah Toriqoh Qodiriah Wan

Naqsabandiyah darul Falah… hal. 12

“Dakwah sufisme ini sangat memiliki dampak positif terhadap perilaku dan perubahan perilaku bagi jama’ah Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar secara khusus dan jama’ah Pondok Pesantren Darul Falah secara umum. Kenapa demikian karena dalam pengamalan yang diberikan oleh Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar selaku Mursyid membina jama’ah untuk mendekatkan dirinya hanya kepada Allah. Melalui penyucian jiwa, penyucian hati, dan penyucian fikiran dengan menyebut nama Allah didalamnya.”54

Sama halnya dengan apa yang diutarakan oleh TGH. Muammar Arafat selaku pengasuh Pondok Pesantren darul Falah bahwa:

“Dakwah sufisme yang diajarkan oleh Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar ini memiliki kelebihan bagi para jama’ah yang mengamalkannya ialah mereka menjadi lebih mawas diri dalam bertindak, lebih mawasdiri dalam berkata-kata yang tidak baik, dikarenakan kalau sudah dikasih ijazah do’a dalam toriqohnya seperti toriqoh qodiriyah misalkan maka perkataanya akan menjadi keramat bagi penganutnya.”55

Penjelasan diatas dibenarkan oleh Ustadz Sofian yang mengunkapkan akan pentingnya mempelajari, mengamalkan dakwah atau ajaran sufisme yang di bina lansung oleh seorang mursyid yakni Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar dikarenakan dakwah sufisme ini didalamnya akan diajarkan amalan-amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah melalui toriqoh qodiriyah wan naqsabandiyah. Terlebih lagi toriqot qodiriyah wan naqsabandiyah ini memiliki silsilah yang sampai

54 Ustadz Hamdani, Wawancara, Penerima Tarekat tingkat ke-dua, 1 Maret 2022

55 TGH. Muammar Arrafat, Pengasuh Ponpes Darul Falah, 13 Maret 2022

kepada baginda Nabi Muhammad SAW, melaui ayah beliau dan guru- gurunya.56

Di bidang tasawwuf (thariqat) TGH. Abhar memiliki tidak hanya satu silsilah. Dari dokumen yang ada, ada tiga silsilah yang beliau miliki.

Berikut disebut salah satu silsilah yang beliau miliki yang hingga kini di pegang kuat dan di sampaikan kepada jama’ahnya: ( KH. Muhammad Mustain , Syaikh Usman Ishaq, Syaikh Muhammad Ramli, Syaikh Muhammad Khalil, Syaikh Muhammad Habibullah, Syaikh Abdul Karim Banten, Syaikh Ahmad Khatib Sambas, Syaikh Syamsuddin, Syaikh Farah, Syaikh Abdul Fattah, Syaikh Kamaluddin, Syaikh Usman, Syaikh Abdurrahim, Syaikh Abu Bakr, Syaikh Yahya, Syaikh Waliuddin, Syaikh Nuruddin, Syaikh Zainuddin, Syaikh Syarafuddin, Syaikh Hisamuddin, Syaikh Syamsuddin, Syaikh Muhammad al-Hattak, Syaikh Abdul Aziz, Sayyidul Asfiya’ wa Qutb al-Auliya’ Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, Syaikh Sa’id al-Mubarak, Syaikh Ibn al-Hasan, Syaikh Ibn al-Faraj, Syaikh Abdul Wahid, Syaikh Abu Bakr, Syaikh Abul Qasim Juneid al- Baghdadi, Syaikh Sirri as-Saqathi, Sayyiduna Samar al-Kazumi, Syaikh Ibnul Ja’far Ali bin Fawas, Syaikh Fawas al-Katimi, Syaikh Ja’far al- Shadiq, Syaikh Muhammad Baqi, Syaikh Zainul Abidin, Sayyiduna Syaikh Hasan, Sayyiduna Ali, Sayyid al-Wujuh Muhammad SAW).57

56 Ustadz Sofian, Ajudan TGH. Wawancara, Mustiadi Abhar, 29 April 2022

57 Profil Pondok Pesantren Darul Falah

Didalam perjalanan pembelajaran yang ditempuh oleh Tuan Guru Haji Abhar Muhyiddin yang menurut beliau paling terkesan ialah belajar ilmu tasawuf dalam hal ini ilmu toriqoh yakni toriqoh qodiriyah wan naqsabandiyah dibawah bimbingan Tuan Guru haji Muhammad Saleh Hambali Bengkel dan selanjutnya beliau dapatkan ijazah irsyadiyah menjadi mursyid dari K.H. Mustain Ramly Jombang.

Tabel II.1

SILSILAH TORIQOH QODIRIYAH WAN NAQSABANDIYAH SAYIKH TUAN GURU HAJI ABHAR MUHYIDDIN YANG BERSUMBER DARI SAYAIKH AHMAD KHOTIB SAMBAS

No Nama No Nama

33 Syaikh Abdul Karim Banten 33 Syaikh Ahmad Yunus Lingga 34 Syaikh Ahmad Hasbullah Al

Maduri 34 Syaikh Usman Serawak

35 Syaikh Muhammad Khalil

Rejoso 35 Syaikh Zainudin Serawak

36 Syaikh Ramli Tamim

Jombang 36 Syaikh TGH. Soleh Hambali

Bengkel

37 Syaikh Usman Ishaq 37 Syaikh TGH. Abhar Muhyiddin 38 Syaikh Mustain Ramli

39 Syaikh TGH. Abhar Muhyiddin

Dokumentasi Buku JTQN Darul Falah 2022

Dokumen diatas merupakan hasil catatan khusus Tuan Guru Haji Abhar Muhyiddin, menurut silsilah K.H Mustain Ramli dari K.H Usman Ishak dari jalur syaikh Ahmad Hasbullah dari Syaekh Abdul Karim Banten, tapi kalo menurut dari silsilah K.H Mustain Romli Tamim lansung maka Syaikh Tuan Guru Haji Abhar Muhyiddin urutan ke 38.

Kalo menurut silsilahdari Syaikh Ahmad hasbullah lansung kepada syaikh Khotib Sambas, maka Syaikh Tuan Guru Haji Abhar Muhyiddin urutan ke 38 juga, lalu jika dilihat dari silsilah K.H Mustain Ramli dari

K.H. Romli Tamim lansung maka Syaikh Tuan Guru Haji Abhar Muhyiddin urutan ke 37, sama halnya dengan urutan dari silsilah Tuan Guru Haji Muhammad Saleh Hambali Bengkel.58

Tabel II.2

SILSILAH TORIQOH QODIRIYAH WAN NAQSABANDIYAH TUAN GURU HAJI MUHAMMAD SALEH HAMBALI BENGKEL

No Nama

1 Nabi Muhammad SAW

2 Ali Ibnu Abi Thalib (w. 40/661) 3 Husyainbin Ali (w. 60/680)

4 Ali B. Husyn Zayn al-Abidin (w. 93/712) 5 Muhammad ibn Ali al-Baqir (w. 113/731) 6 Ja’far in Muhammad al-Shadiq (145/763) 7 Musa ibn Ja’far al-Kazim (w. 162/779)

8 Abu al-hasan Ali bin Musa al-Ridha (w. 202/818) 9 Ma’ruf al-Karkhi (w. 200/815)

10 Sari al-Saqati (w. 251/865)

11 Abu Al-Qasim al-Junayd al-Baghdadi (w.298/910) 12 Abu Bakr al-Shibli (w. 333/945)

13 Abd al-Wahid al-Tamimi 14 Abu al-Fajr al-Turtusi 15 Abu Hasan Ali al-Hakkari 16 Abu Sa’id Makhzumi

17 Abd al-Qodir al-Jilani (w. 561/1166) 18 Abd al-Aziz (w.602/1205)

19 Muhammad al-Hattak 20 Syams al-Din

21 Syarif al-Din 22 Nur-al-Din 23 Waliy al-Din 24 Hisyam al-Din 25 Yahya

26 Abu Bakr 27 Abd al-Rahim 28 Ustman 29 Abd al-Fath

30 Muhammad Murad 31 Syams al-Din

32 Ahmad Khathib Sambas

58 JTQN Darul Falah, Buku Pelajaran dan Silsilah jama’ah Toriqoh Qodiriah Wan

Naqsabandiyah darul Falah, ( Mataram, Cetakan Pertama April 2022), hal. 40

33 Ahmad Yunus Lingga 34 Utsaman Serawak 35 Zainudin Serawak

36 TGH. Muhammad Saleh Hambali Bengkel 37 Abhar Muhyiddin Pagutan

Dokumentasi Buku JTQN Darul Falah 2022

Dengan melihat silsilah dari Tuan Guru Abahr Muhyidin diatas maka sudah tidak diragukan lagi sanat keilmuan dalam mengamalkan toriqoh qodiriyah wan naqsabandiyah tersebut, karena sudah nyambung hingga Baginda Nabi Muhammad SAW. Sehingga sudah jelas bahwa toriqoh tersebut banyak yang menginginkanya baik dalam golongan tingkatan awwam, orang-orang berilmu pengetahuan, dan lebih-lebih para jama’ah Pondok Pesantren Darul Falah.

Sementara itu sepeninggalan Tuan Guru Haji Abhar Muhyiddin kemudian dilanjutkan lagi oleh putranya Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar yang telah mengambil ijazah Toriqoh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah dari ayahnya. Kemudian setelah itu beliau memperdalam ilmu Toriqoh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah tersebut ke Jombang Jawa Timur mengikuti jejak ayahnya danmengambil ijazah Bai’ah Irsyadiyyah kepada Kyai Rifa’i Ramli Tamim (adek dari Kyai Musta’in Ramli) pada tanggal 12 Februari 1994.59

59 Ibid… hal 42

Tabel II.3

SILSILAH TORIQOH QODIRIYAH WAN NAQSABANDIYAH TUAN GURU HAJI MUHAMMAD MUSTIADI ABHAR (MATARANTAI TORIQOH

QODIRIYAH WAN NAQSABANDIYAH JOMBANG JAWA TIMUR) SILSILAH TORIQOH QODIRIYAH WAN NAQSABANDIYAH

SYAIKH KOTIB SAMBAS

No Nama No Nama

33 Syaikh Abdul Karim Banten 33 Syaikh Abdul Karim Banten 34 Syaikh Ahmad Hasbullah Al

Maduri 34 Syaikh Ahmad Hasbullah Al

Maduri 35 Syaikh Muhammad Khalil

Rejoso 35 Syaikh Muhammad Khalil

Rejoso 33 Syaikh Ramli Tamim

Jombang 36 Syaikh Ramli Tamim

Jombang

34 Syaikh Usman Ishaq 37 Syaikh Usman Ishaq 35 Syaikh Mustain Ramli 38 Syaikh Mustain Ramli 36 Syaikh Tuan Guru Haji Abhar

Muhyiddin 39 Syaikh Rifa’I Ramli

37 Syaikh Tuan Guru Haji

Muhammad Mustiadi Abhar 40 Syaikh Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar Dokumentasi Buku JTQN Darul Falah 2022

Dari observasi lansung yang peneliti lakukan di lokasi, penelitian memperoleh gambaran bahwa dakwah sufisme yang dikembangkan oleh Tuan Guru Haji Muhammad Mustiadi Abhar ini sangat penting untuk dipelajari, diamalkan untuk kelansungan hidup yang lebih baik kedepan.

Karena dengan mengamalkan ajaran dan amalan pada toriqoh qodiriyah wan naqsabandiyah dapat mendekatkan kita dengan sang pencipta Allah SWT, walaupun berat dan memiliki tantangan yang besar bagi penganutnya.

Dokumen terkait