• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sri Aprianti 160202059 .pdf - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Sri Aprianti 160202059 .pdf - etheses UIN Mataram"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

P-003/DJ.III/HK Tentang Protokol Penanganan Covid-19 Bidang Perkawinan (Studi di KUA Kecamatan Mataram Kota Mataram)”. P-003/Dj.III/Hk Tentang Protokol Penanganan Covid- 19 dalam bidang perkawinan (Studi di KUA Kabupaten Mataram Kota Mataram). Masnun Tahir, M.Ag, selaku Rektor UIN Mataram yang memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengerjakan skripsi ini.

Latar Belakang Masalah

P-003/DJ.III/Hk tentang Penerapan Protokol Penanganan Covid-19 di Bidang Perkawinan, peraturan tersebut mengatur aturan mengenai protokol kesehatan saat melangsungkan perkawinan. Penyidik ​​melihat selama masa darurat Covid-19 di Kantor Urusan Agama Kabupaten Mataram tetap membuka pelayanan di kantor tersebut. Mereka yang mendaftar di atas 1 April banyak melakukan upacara pernikahan di luar Biro Agama. kontrak di luar KUA dengan mengizinkan tamu undangan lebih dari 10 orang 8.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, penelitian ini berfokus pada: Dinamika penerapan Surat Edaran Dirjen Bimas Islam No. Dari segi praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan bahan referensi kepada Kantor Urusan Agama Kabupaten Mataram Kota Mataram mengenai pentingnya penerapan protokol penanganan Covid-19 di bidang perkawinan.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Herma Sari, "Prestasi Akad Nikah Di Luar KUA Semasa Persepsi Pandemi Covid-19 Pendaftar Nikah dan Masyarakat Labuan Ratu". Fina Mufidah, “Tangguhan Nikah Dalam Pandemi Covid-19 – Perspektif Alasan Syariah (studi di KUA Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang)”. Mahardika Putera Emas, "Masalah Perkahwinan Online dan Walimah Semasa Pandemi Covid-19".

Kerangka Konseptual

Perkahwinan atau nikah ialah akad yang menghalalkan pergaulan dan membatasi hak dan kewajipan antara lelaki dan perempuan yang bukan mahram. Ijab ialah ucapan penyerahan calon pengantin perempuan daripada wali atau wakilnya kepada bakal pengantin lelaki sebelum nikah cth. "Saya kahwinkan kamu dengan si fulan" manakala qabul ialah ucapan penerimaan nikah calon pengantin lelaki. /penjaganya cth: "Saya terima nikah si fulan". 21. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dapat dibatalkan apabila para pihak tidak memenuhi syarat untuk mengadakan perkawinan.

Metode Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data biasanya berbentuk deskriptif dan naratif 43 Penyajian data yang diperoleh peneliti dengan cara menyajikan data yang diperoleh selama penelitian. Setelah melakukan analisis data, peneliti melakukan pengecekan kembali terhadap data yang telah disiapkan untuk mengetahui kekurangan yang ada dalam penelitian. Dari seluruh data yang terkumpul, peneliti mengklasifikasikan data, membuat rangkuman dan menarik kesimpulan sementara.

Sistematika Pembahasan

Bahan referensi digunakan untuk memperoleh informasi yang disusun secara pasti dengan membaca berbagai buku referensi, dokumen dan literatur yang ditemukan terkait dengan topik penelitian. Lexi J.Meleong sebagaimana dikutip Sugiono menjelaskan bahwa “triangulasi adalah teknik validasi data yang menggunakan sesuatu yang lain. Itu di luar data itu untuk keperluan verifikasi atau untuk membandingkan dengan data itu.” 45 Dalam pelaksanaannya, peneliti mengumpulkan data dari beberapa sumber.

Peneliti memperkuat hal tersebut dengan melakukan observasi lapangan, bertujuan untuk memvalidasi data yang diperoleh dari sumber serta melihat dan mendapatkan beberapa dokumentasi untuk memperkuat data yang diperoleh. Bagian ini berisi halaman sampul, halaman judul, persetujuan pembimbing, catatan penasihat formal, pernyataan keaslian tesis, pengesahan, moto, proposal, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan abstrak. Pada bab ini peneliti mengungkapkan secara singkat latar belakang masalah sehingga tertarik untuk mengangkat topik atau judul yang dibahas, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian, tinjauan pustaka, kerangka konseptual, penelitian metode dan pembahasan yang sistematis.

Pada bab ini peneliti menggunakan data primer dan data sekunder untuk penelitian lapangan. Pada bagian ini dipaparkan seluruh temuan penelitian tentang data calon pengantin yang menikah pada bulan Maret 2020 hingga April 2021 di KUA Kecamatan Mataram Kota Mataram. Bab ini berisi analisis mengenai penerapan Pedoman Dirjen Ummat Islam tentang Protokol Penanganan Covid-19 Bidang Perkawinan di KUA Kabupaten Mataram, apa saja faktor penghambat pelaksanaan surat edaran tersebut dan langkah-langkah yang dilakukan oleh KUA Kabupaten Mataram. Pada bagian ini peneliti memaparkan kesimpulan peneliti yang merupakan jawaban dari fokus penelitian, dan saran.

Gambaran Umum Kantor Urusan Agama Kecamatan

31 . sehingga memberatkan pelayanan, dan rehabilitasi akan selesai pada tahun 2020 dengan total biaya lebih kurang dari lembaga atau instansi pemerintah yang memiliki tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang besar kepada masyarakat, terutama kepada mereka yang beragama Islam. Memberikan pelayanan sebaik mungkin merupakan bentuk tugas dan tanggung jawab. Menandatangani buku referensi. h) Membaca khotbah nikah, memberi nasihat dan berdoa. i) Membimbing pembacaan sighat taklik talak. j) Mengidentifikasi, memverifikasi dan memberikan solusi atas pelanggaran pernikahan dan rekonsiliasi. k) Menyiapkan catatan kasus konseling untuk Menteri Konseling. l) Menyusun rencana konseling dan konsultasi. m) Pemberian konseling/rujukan konseling perkawinan. n) Memeriksa buku pencatatan akta nikah (model N) blanko NB, N1, N2, N3, N4, N5, N6, N7, N8, NC, RD, RB. o) Menguasai secara lengkap buku stok dan bukti distribusi buku penawaran akta nikah. p) Menyiapkan bahan laporan bulanan NR. q) Pengarsipan bahan laporan bulanan NR. R). Melakukan pembinaan keluarga sakinah. u) Menerima surat keterangan kehilangan atau kerusakan dari pihak kepolisian. v) Pendaftaran akta nikah (model N).. w) Persiapan dan penyerahan akta nikah duplikat, pengembangan metode konseling dan konseling.

Penerapan Surat Edaran Dirjen Bimas Islam No: P-003/DJ

DJ.III/Hk tentang protokol penanganan covid-19 bidang perkawinan di KUA Kecamatan Mataram Kota Mataram. P-003/DJ.III/Hk tentang protokoler penanganan Covid-19 di lingkungan Perkawinan di KUA Kecamatan Mataram Kota Mataram. Faktor penghambat penggunaan Surat Edaran Dirjen Bimbingan Umat Islam di KUA Kecamatan Mataram Kota Mataram antara lain.

Upaya yang dilakukan KUA untuk mengatasi hambatan terkait protokol penanganan Covid-19 bidang perkawinan di KUA Kecamatan Mataram Kota Mataram adalah: Penerapan Surat Edaran Dirjen Bimas Islam tentang Protokol Penanganan Covid-19 dalam bidang perkawinan di KUA Kecamatan Mataram Kota Mataram. Untuk KUA Kabupaten Mataram diharapkan dapat meningkatkan kualitas dalam hal tata tertib agar pelaksanaan perkawinan di KUA dapat dilaksanakan sesuai dengan aturan surat edaran Dirjen Bimas Islam tentang protokol penanganan Covid-19 di bidang pernikahan.

Bagaimana penerapan protokol penanganan Covid-19 di KUA Kabupaten Mataram pada masa darurat Covid-19 April 2020. Apa yang menyebabkan KUA Kabupaten Mataram tetap mengizinkan pelayanan pencatatan nikah dilakukan di KUA selama Covid-19 darurat. Apakah ada masalah ketika masyarakat diminta hanya melangsungkan akad nikah di KUA pada masa darurat Covid-19?

Apakah KUA Kabupaten Mataram pernah meminta Anda untuk melakukan kontrak hanya di KUA pada masa darurat Covid-19?

Faktor-faktor Penghambat dan Tindakan KUA Kecamatan

Analisis Surat Edaran Dirjen Bimas Islam Tentang Protokol

Analisis Terhadap Faktor Penghambat dan Tindakan dari

Alasan lainnya, password tiap KUA berbeda-beda, sehingga ketika ada arahan untuk menjalankan layanan online di masa darurat Covid-19, tidak berjalan sesuai aturan yang ada. Sementara itu, dalam surat edaran imbauan umat Islam terkait protokol penanganan Covid-19, pernikahan hanya boleh dilakukan dengan maksimal 10 orang. 61. Tidak mudah dilaksanakan Adapun langkah-langkah yang dilakukan KUA di Kabupaten Mataram pada masa darurat Covid-19 ini, KUA akan berkomunikasi melalui telepon untuk menghubungi masyarakat dan membawa dokumen pencatatan nikah bagi pasangan yang ingin mendaftar.

Hal tersebut merupakan pengecualian pada pelaksanaan pernikahan untuk menekan angka penularan Covid-19 yang terus meningkat di Kota Mataram. Fina Mufidah, Putusnya Nikah di Masa Pandemi Covid-19 Perspektif Maqasid Syari'ah (Studi di KUA Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang), Skripsi, Fakultas Syari'ah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, 2020 Fitthrotul Yusro , “Analisis Hukum Islam Terhadap Pemberlakuan Akad Nikah Pada Masa Covid-19 di KUA Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mijokerto” Tesis Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Tahun 2020.

Herma Sari, Pelaksanaan Akad Nikah di Luar KUA Pada Masa Pandemi Covid-19 Bagi Persepsi Pencatat Nikah dan Masyarakat Labuan Ratu Skripsi Fakultas Syari'ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Tahun 2020 Tindakan apa yang Ibu lakukan saat orang tidak mau melakukannya? Pendaftaran nikah online hanya pada masa darurat Covid-19. Isi Surat Edaran Dirjen hanya boleh melangsungkan akad nikah di kantor dan di luar KUA Apakah pelaksanaan akad di masa darurat Covid-19 hanya bisa dilakukan di KUA?

Apakah Anda tidak takut dengan penularan Covid-19 saat melangsungkan akad nikah di luar KUA saat pandemi?

62

Kesimpulan

Masyarakat masih menggunakan pendaftaran nikah offline yang seharusnya dilakukan secara online di masa pandemi. Masyarakat yang melamar setelah 1 April 2020 tidak mau menunda pengerjaan kontrak, sehingga tetap dieksekusi di masa pandemi.

Saran

Hary Widiyanto, “Konsep Perkawinan Dalam Islam (Studi Fenomenologi Penundaan Nikah di Masa Pandemi”, Jurnal Islam Nusantara, Vol 04 No.01 Tahun 2020 Perguruan Tinggi Islam An-Nawawi, Purwokerto, Indonesia Kamaruddin Amin, Komunitas Islam Pustaka Bimbingan, Surat Edaran Nomor: P-003/DJ.III/Hk Tentang Pelaksanaan Protokol Penanganan Covid-19 Di Area Publik Di Lingkungan Ditjen Bimas Islam, di http://simbi.kemenag.go.id/ epustaka_slims/index.php?p=show_detail&i d=194#viewPdf Mahardika Putera Emas, “Masalah Akad Nikah Online dan Pelaksanaan Walimah Di Masa Pandemi Covid-19, Volume 1 Nomor 1, November 2020 Fakultas Hukum Universitas Erlangga Surabaya , Indonesia.

Rustan Akili, Implementasi Pembuatan Kebijakan Hukum Melalui Proses Legislatif Dalam Rangka Pembangunan Hukum, Vol.05.No.01.2012 in Implementasi Pembuatan Kebijakan Hukum Melalui Proses Legislasi Dalam Rangka Pembangunan Hukum | Akili | Jurnal Legalitas (ung.ac.id). Siti Nur Hidayatus, Kajian Hukum Islam Tentang Imunisasi TT (Tetatnus Toxoid) Sebagai Persyaratan Tata Laksana Pernikahan Calon Pengantin. Studi Kasus di KUA Wilayah Kabupaten Nganjuk, Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2014. Sitti Arafah, “Pernikahan Sederhana di Masa Pandemi Covid-19 di Paguyuban Bugis Kota Palopo, Jurnal Agama dan Budaya, Vol. 6.Tidak.

Kendala apa saja yang dialami KUA Kabupaten Mataram terhadap masyarakat saat diminta mendaftarkan pernikahan secara online di masa pandemi. Apa kendala bagi KUA di Kabupaten Mataram ketika mereka mengamanatkan masyarakat mengadakan kontrak KUA? Kenapa masih melangsungkan akad nikah di masa darurat Covid-19, bukankah sudah ada surat edaran untuk menundanya.

Berapa banyak yang hadir ketika anak-anak Anda melakukan akad nikah di luar KUA saat itu. Apakah KUA pada tahap itu pernah menghimbau masyarakat untuk melangsungkan akad nikah hanya di KUA saja.

Referensi

Dokumen terkait

Based on the explanation above, in this study modification of the structure of amoxicillin will be carried out by making amoxicillin/CuO using the impregnation synthesis