• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "skripsi - etheses UIN Mataram"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT MASYARAKAT MEMILIH PRODUK PEMBIAYAAN

PADA BANK SYARIAH

(Studi Kasus di Desa Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat)

Oleh

Utary Nur Cahyani NIM 180502024

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2022

(2)

ii SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT MASYARAKAT MEMILIH PRODUK PEMBIAYAAN

PADA BANK SYARIAH

(Studi Kasus di Desa Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat)

Oleh

Utary Nur Cahyani NIM 180502024

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2022

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

(6)

vii

(7)

viii

HALAMAN MOTTO

“Yakinlah dan kerjakan seakan tidak mungkin ada kegagalan”

(8)

ix

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Kupersembahkan skripsi ini untuk kedua Orang Tercinta Ibuku Rapiah dan Bapakku Mujmal, kakak-kakaku Ratna Dewi Mulianti dan Rizkiana Putri, Adik-

adikku Indah Rahma Wati dan Nina Malik Ramadhani, Keluarga Besarku, Sahabat-sahabatku, Muhammad Suandi, Almamaterku serta Semua Guru dan

Dosen-Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram”

(9)

x

KATA PENGANTAR

Segala puji beserta syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan petunjuk, sehingga skripsi ini yang berjudul “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Masyarakat Memilih Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah (Studi Kasus di Desa Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat)“ dapat diselesaikan dengan baik. Salawat serta salam yang senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan pengikut-pengikutnya yang setia.

Penulis menyadari banyak sekali kendala yang telah penulis hadapi selama proses penyusunan dalam skripsi ini. Akan tetapi, karena bimbingan arahan dan bantuan dari berbagai pihak baik dari segi moral maupun material, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.Oleh karena itu tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan dan motivasi dari semua pihak dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karenanya ungkapan terimakasih penulis persembakan setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Kepada Prof. Dr. H. Masnun, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Mataram yang telah memberikan tempat bagi penulis untuk mengemban ilmu dan memberikan bimbingannya.

2. Kepada kedua orang tua tercinta Bapak Mujmal dan Ibu Rapiah yang selalu mendoakan penulis dan atas segala pengorbanan yang tidak terbilang selama ini.

3. Kepada Dr. Ridwan Mas’ud M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Negeri Mataram yang senantiasa mengayomi mahasiswa/i.

4. Kepada Ibu Naili Rahmawati, M. Ag dan Salwa Hayati, ME.

masing-masing selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan senantiasa memberikan arahan, bimbingan, serta motivasi hingga skripsi ini selesai.

(10)

xi

5. Kepala Kepala Desa dan Sekretaris Desa Bengkel yang memberikan kemudahan dalam memperoleh data dan informasi penelitian.

6. Staf kantor desa Bengkel atas segala keramahannya yang senantiasa memberikan kemudahan dalam melakukan penelitian.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas ilmu dan petuah dan motivasi yang telah diberikan.

8. Kepada seluruh pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis. Semoga apa yang telah dilakukan mendapatkan timbale balik dari Allah SWT, Aamiin.

Penulis sekali lagi menyadari bahwa pembuatan skripsi ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Namun demikian diharapkan skripsi yang sederhana ini dapat memberikan sebuah manfaat, Aamiinyarabbal’alamin.

Mataram, 14 September 2022

Utary Nur Cahyani

(11)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...i

HALAMAN JUDUL ...ii

HALAMAN LOGO………...iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING...iv

NOTA DINAS PEMBIMBING...v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...vi

HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...ixx

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN...xvi

ABSTRAK ... xviiii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Definisi Operasional ... 6

BAB II ... 8

Kajian Pustaka Dan Hipotesis Penelitian ... 8

A. Kajian Terdahulu ... 8

B. Kajian Pustaka ... 13

1. Masyarakat ... 13

2. Bank Syariah ... 15

3. Pembiayaan ... 16

4. Teori Minat dan Faktor Yang Mempengaruhi ... 19

(12)

xiii

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarkat

Memilih Produk Pembiayaan di Bank Syariah ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 30

D. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III... 34

METODE PENELITIAN ... 34

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 34

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 35

D. Variabel Penelitian ... 35

E. Desain Penelitian ... 36

F. Instrumen /Alat dan Bahan Penelitian ... 36

G. Teknik Pengumpulan Data/ Prosedur Penelitian ... 37

H. Teknik Analisis Data ... 38

I. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian ... 41

BAB IV ... 42

Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 42

A. Hasil penelitian ... 42

B. Pembahasan ... 66

BAB V ... 72

PENUTUP ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 78

(13)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Teori ... 31

Gambar 4. 1 Uji Heteroskedastisitas ... 60

(14)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1Skala Likert ... 37

Tabel 3. 2 Rencana Jadwal Kegiatan ... 41

Tabel 4. 1 Jenis Pencaharian ... 43

Tabel 4. 2 Data Komposisi Agama Yang dianut pada Desa Bengkel ... 43

Tabel 4. 3 Data Sarana dan Prasarana ... 44

Tabel 4. 4 Tingkat Pendididkan Masyarakat Desa Bengkel ... 45

Tabel 4. 5 Jenis Kelamin Responden ... 46

Tabel 4. 6 Usia Responden ... 47

Tabel 4. 7 Pendidikan Responden ... 47

Tabel 4. 8 Pekerjaan Responden ... 48

Tabel 4. 9 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengetahuan (X!) ... 49

Tabel 4. 10 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi (X2) ... 50

Tabel 4. 11 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Marketing (3) ... 52

Tabel 4. 12 Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Kurangnya Minat (Y) ... 53

Tabel 4. 13 Hasil Uji Validitas ... 55

Tabel 4. 14 Hasil Uji Reabilitas (X1) ... 56

Tabel 4. 15 Hasil Uji Reabilitas (X2) ... 56

Tabel 4. 16 Hasil Uji Reabilitas (X3) ... 57

Tabel 4. 17 Hasil Uji Reabilitas (Y) ... 57

Tabel 4. 18 Hasil Uji Normalitas ... 58

Tabel 4. 19 Hasil Uji Multikolinieritas ... 59

Tabel 4. 20 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 61

Tabel 4. 21 Hasil Uji T (Parsial) ... 63

Tabel 4. 22 Hasil Uji F (Simultan) ... 64

Tabel 4. 23 Hasil Uji Koefisisen Determinasi (𝑅2) ... 65

(15)

xvi Daftar Lampiran

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Karakteristik Responden Lampiran 3 Uji Validitas

Lampiran 4 Uji Realibilitas Lampiran 5 Uji Normalitas Lampiran 6 Uji Multikolinieritas Lampiran 7 Uji Heteroskodesitas

Lampiran 8 Uji Regresi Linier Berganda Lampiran 9 Uji t (Parsial)

Lampiran 10 Uji F (Simultan) Lampiran 11 Uji Determinasi Lampiran 12 Dokumentasi

(16)

xvii

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT MASYARAKAT MEMILIH PRODUK PEMBIAYAAN

PADA BANK SYARIAH (STUDI DI DESA BENGKEL KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT)

Oleh:

UtaryNurCahyani Nim. 180502024

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya minat masyarakat dan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap rendahnya minat masyarakat desa Bengkel memilih produk pembiayaan pada bank syariah.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, teknik pengambilan sampel ini menggunakan rumus Slovin sehingga didapatkan hasil sebanyak 99 orang responden. Teknik pengumpulan data dilapangan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara manual. Untuk menganalisis data penelitian menggunakan SPSS versi 24. Analisis data menggunakan uji validitas, uji realibilitas, uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedesitas, uji hipotesis (uji t dan f), uji regresi linear berganda dan uji determinasi (R2).

Hasil uji t yang pertama peroleh hasil signifikan t pengaruh pengetahuan (X1) terhadap kurangnya minat masyarakat (Y) t hitung 2,339> t tabel 1,984 (sig. 0,21), dimana signifikan t lebih besar dari α = 0,05, maka H0 ditolak, sehingga ada pengaruh signifikan antara variable X1dan Y, kedua di peroleh signifikan t pengaruh pengetahuan (X1) terhadap kurangnya minat masyarakat (Y) t hitung 2,339> t tabel 1,984 (sig. 0,21), dimana signifikan t lebih besar dari α = 0,05, maka H0 ditolak, sehingga ada pengaruh signifikan antara variabel X1dan Y, variabel motivasi nilai thitung motivasi = 0,921 < dari nilai ttabel (1,984), dengan tingkat signifikansi untuk variabel motivasi 0,359 > 0,05. Hal ini berarti bahwa H01diterima dan Ha1ditolak, artinya secara parsial tidak berpengaruh nyata variabel X2dan Y, variabel marketing nilai thitung marketing = 2,595 > dari nilai ttabel (1,984), dengan tingkat signifikansi untuk variabel marketing 0,011 < 0,05. Hal ini berarti bahwa H01ditolak dan Ha1diterima, artinya variabel X3berpengaruh signifikan terhadap

(17)

xviii

Variabel. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pengetahuan, motivasi, dan marketing memiliki hubungan yang positif terhadap kurangnya minat masyarakat yang ditunjukkan dengan koefisien variabel pengetahuan, motivasi, dan marketing dimana bertanda (+).

Kata Kunci :Minat, Masyarakat, Pembiayaan, Bank Syariah

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Di negara Indonesia eksistensi perbankan syariah secara yuridis sebenarnya telah dimulai dengan dikeluarkannya Paket Kebijakan Oktober 1988 (Pakto 88). Sedangkan secara kelembagaan dimulai dengan berdirinya Bank Muamalah Indonesia (BMI) pada tahun 1991 sebagai satu-satunya bank saat itu secara murni menerapkan prinsip syariah dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Pada saat krisis berlangsung secara faktual BMI merupakan salah satu bank yang sehat, karena mempunyai CAR (Capital Adequacy Ratio) dengan kategori A (4 % ke atas). Dengan demikian selama krisis ekonomi terjadi, bank syaiah dapat menunjukkan kinerja yang relatif lebih baik dibandingkan dengan lembaga perbankan konvensional.1

Setelah berdirinya Bank Muamalah Indonesia (BMI) sebagai bank syariah pertama di Indonesia, kemudian baru menyusul bank- bank lain yang membuka jendela syariah (islamic window) dalam menjalankan kegiatan usahanya. Melalui islamic window ini, bank- bank konvensional dapat memberikan jasa pembiayaan syariah kepada para nasabahnya melalui produk-produk yang bebas dari unsur riba (usury), gharar (uncertainty), dan maysyir (speculative) dengan terlebih dahuu membentuk Unit Usaha Syariah (UUS). 2

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut perkembangan industri perbankan syariah semakin cepat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya jumlah lembaga keuangan syariah. Menurut catatan OJK di sektor perbankan saat ini sudah terdapat 14 bank umum syariah (BUS), 20 unit usaha syariah (UUS) dan 162 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Selain itu, aset keuangan syariah di Tanah Air juga terus tumbuh. Per Juli 2020 nilai aset keuangan

1 Abdul Ghofur Anshur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta:

Gajah Mada Univesity Press, 2018), hlm. 4-5.

2 Ibid., hlm. 30.

(19)

2

syariah sudah mencapai Rp 1.639,08 triliun, naik sebesar 20,61%

secara year on year (yoy) dengan market share 9,68%.3

Di Indonesia, regulasi mengenai bank syariah tertuang dalam UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).4

Pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.5

Berdasarkan Undang-Undang Perbankan Syariah UU No 21 tahun 2008 pasal 25 : Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang disamakan dengan itu berupa transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah, transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah dan sewa beli atau ijarah muntahiyah bit tamlik, transaksi jual beli dalam bentuk utang piutang murabahah, salam dan istisna, transaksi pinjam meminjam dalam bentuk qard, dan transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah.6

Bank syariah memiliki berbagai macam produk pembiayaan yang menjadi beberapa jenis antar lain, pembiayaan consumer merupakan penyaluran dana kepada nasabah yang bertujuan untuk pembelian barang yang bersifat konsumtif atau digunakan sendiri, pembiayaan ritel merupakan penyaluran dana yang diberikan kepada nasabah perorangan ataupun badan usaha dengan tujuan penggunaan kegiatan usaha, dan Pembiayaan Modal Kerja (PMK) merupakan penyaluran pembiayaan yang diberikan bank syariah kepada nasabah

3 Isra Misra, Muhammad Ragil & Muhammad Iqbal Fachreza, Manajemen Perbankan Syariah (Konsep dan Praktik Perbankan Syariah di Indonesia), (Yogyakarta:

K-Media, 2018), hlm. 2

4Andri Soemitra, Bank &Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), hlm. 58.

5Kasir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), hlm. 85.

6 Adrianto, M. Anang Firmansyah, Manajemen Bank Syariah, (Surabaya: CV.

Penerbit Qiara Media, 2019), hlm. 305.

(20)

3

untuk membantu kebutuhan modal kerja usaha yang dijalankan oleh nasabah pembiayaan tersebut.7

Beragamnya produk pembiayaan bank syariah tidak berbanding lurus dengan minat masyarakat untuk mengajukan pembiayaan di bank syariah, dan masyarakat lebih cenderung memilih bankkonvensional. Minat adalah rasa suka atau ketertarikan terhadap suatu kegiatan atau aktivitas, tanpa ada rasa keterpakaan dari orang untuk melakukan aktivitas tersebut. Hal ini berdasarkan laporan perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Barat pada triwulan I 2022, pembiayaan yang disalurkan oleh bank umum syariah di Provinsi NTB tumbuh sebesar 8,89% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 12,92% (yoy). Perlambatan penyaluran kredit bank syariah di Provinsi NTB terjadi pada jenis penggunaan kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Kredit konsumsi dengan pangsa terbesar yaitu 83,17% pada triwulan I 2022 tercatat tumbuh sebesar 11,86% (yoy), melambat dibandingkan triwulan IV 2021 yang mencapai 16,75% (yoy).8

Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Biasanya semakin luas pengetahuan seseorang semakin mempermudah pengambilan keputusan.9

motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan konsumen. Kebutuhan itu sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.10

7 Muhammad Lathief Ilhamy Nasution, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Medan: FEBI UIN-SU Press, 2018), hlm. 60-63.

8 Halida Rizkina, Maulina Umi Rofiqoh, Laporan Perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Barat, (Mataram: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2022), hlm. 66.

9 Adi Farman, “Pengambilan Keputusan,” dalam http://adipsi.blogspot.co.id (dikses pada tanggal 28 September 2022, jam 15.37).

10 Anita Rahmawaty, Spiritual Motivation on Syariah Marketing, (Yogyakarta:

IDEA Press, 2016), hlm. 6.

(21)

4

Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Oleh karena itu, pemasaran yang kokoh menjadi penting bagi kesuksesan dalam semua organisasi. Definisi yang sederhana pemasaran adalah proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan keunggulan nilai serta menjaga dan menumbuhkan pelanggan yang ada dengan memberikan kepuasan.11

Desa Bengkel merupakan salah satu dari desa yang berada di Kecamatan Labuapi bahwasanya Desa Bengkel terdiri dari 9 dusun dengan jumlah penduduk sebesar 8.876 jiwa.12 Hampir seluruh masyarakat disana menganut Agama Islam yang kental akan nilai dan norma, Di desa Bengkel Sebagian besar masyarakat usaha di tingkat ekonomi bawah dan menengah yang memiliki potensi komersial yang besar dan dapat tumbuh dari sektor industri rumah tangga, pertanian dan perkebunan. Dengan memilih produk pembiayaan bank syariah dapat membantu perkembangan usaha yang sedang diusahakan oleh masyarakat. Akan tetapi dengan banyaknya manfaat dan jenis produk pembiayaan perbankan syariah hal tersebut tidak dapat menarik minat masyarakat dalam memilih produk pembiayaan bank syariah.13

Adapun hasil observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa di Desa Bengkel Lembaga keuangan syariah terdekat yang dapat dijangkau masyarakat adalah Bank NTB Syariah KCP Kediri yang terletak di kecamatan Kediri. Adapun lembaga pembiayaan konvensional antara lain terdiri dari Bank BRI, Bank Mandiri, Bank NTB, Bank BCA, dan Bank BNI.14 Sehingga minat masyarakat Desa Bengkel sangatlah kurang, masih banyak masyarakat yang lebih memilih bank konvensional dikarenakan lebih mudah di jangkau dan lebih mengetahui proses dalam mengajukan pembiayaan pada bank konvensional.

11Cakti Indra Gunawan, Ahmad Mukoffi & Andrian Junaidar Handayanto, Strategi Model Perbankan Syariah Menghadapi Persaingan Di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), (Malang: IRDH, 2017), hlm. 152.

12http://bengkel.desa.id/#, (diakses pada tanggal 10 Januari 2022, pada pukul.

14:30).

13 Observasi, (Lombok Barat: Desa Bengkel, 2022).

14 Observasi , (Lombok Barat: Desa Bengkel, 2022).

(22)

5

Sehubung dengan uraian yang telah dijelaskan di atas maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan berjudul “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarakat Memilih Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah (Studi Kasus di Desa Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat)”.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di jabarkan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah pengetahuan berpengaruh terhadap rendahnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan pada bank syariah?

2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap rendahnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan pada bank syariah?

3. Apakah marketing berpengaruh terhadap rendahnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan pada bank syariah?

4. Apakah pengetahuan, motivasi, dan marketing berpengaruh secara simultan terhadap rendahnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan pada bank syariah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui apakah pengetahuan berpengaruh terhadap rendahnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan pada bank syariah.

b. Untuk mengetahui apakah motivasi berpengaruh terhadap rendahnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan pada bank syariah.

c. Untuk mengetahui apakah marketing berpengaruh terhadap rendahnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan pada bank syariah.

d. Untuk mengetahui apakah pengetahuan, motivasi, dan marketing berpengaruh secara simultan terhadap rendahnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan pada bank syariah.

2. Manfaat Penelitian a. Kegunaan Teoritis

(23)

6

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram dan juga sebagai bahan referensi kalangan akademik, serta menambahkan informasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan

b. Kegunaan Praktis

1) Bagi masyarakat dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan antara teori dengan kenyataan pada bank Syariah, sehingga masyarakat tertarik untuk memilih produk pembiayaan pada bank Syariah, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2) Bagi Lembaga perbankan Syariah agar dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi kurangnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan pada bank syariah, dengan demikian Lembaga keuangan yang pada khususnya Lembaga perbankan Syariah dapat meningkatkan pelayanan pada bank Syariah, serta meningkatkan kegiatan promosi, marketing dan kegiatan operasional dalam pengajuan pembiayaan pada bank Syariah, sehingga dapat meningkatkan minat masyarakat memilih produk pembiayaan pada bank syariah.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional menjelaskan maksud dan operasional istilah yang dipakai dalam judul penelitian dan bukan sekedar definisi istilah dan arti kata setiap kata pada judul skripsi. Tidak semua kata dalam judul didefinisikan, melainkan beberapa konsep kunci yang ada dalam judul. Definisi operasional disebut juga dengan istilah.15 Maka penulis akan menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini:

1. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah dan keinginan.16

15 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi UIN Mataram, (Mataram: UIN Mataram, 2021), hlm. 24.

16Trygu, Teori Motivasi Abraham H. Maslow dan Hubungannya dengan Minat Belajar Matematika Siswa, (Bogor: Guepedia, 2021), hlm. 21.

(24)

7

2. Masyarakat adalah sekelompok orang yang di bawah tekanan seperangkat kebutuhan dan di bawah pengaruh suatu keyakinan, cita-cita dan tujuan yang menyatu dan terlebur dalam suatu rangkaian kesatuan kehidupan bersama. Kalimat kunci dari definisi tersebut adalah kehidupan bersama. Yang dimaksud kehidupan bersama adalah kehidupan dimana sekelompok orang hidup bersatu di suatu wilayah tertentu, berbagi iklim, berbagi identitas, berbagi kesenangan maupun kesedihan.17

3. Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip syariah. Sedangkan dalam penyalurannya didasarkan pada prinsip kepercayaan, sehingga pemilik dana yakin bahwa dana yang diberikan dalam bentuk pembiayaan akan dikembalikan. 18 4. Bank syariah disebut juga islamic banking atau interest fee

banking, yaitu suatu sistem perbankan yang dalam pelaksanaan operasionalnya tidak menggunakan sistem bunga (riba), spekulasi (Maysir), ketidakpastian atau ketidakjelasan (gharar).19

17 Eka Handoyo, dkk., Studi Masyarakat Indonesia, (Yogyakarta: Penerbit

Ombak, 2015), hlm. 1.

18 Diah Wahyuningsih, Analisis Prilaku Nasabah dalam Pembiayaan di Bank Syariah Mandiri, Jurnal Media Trend, (Vol. 9, No. 1, Thn. 2014), hlm. 95.

19 Nur Wahid, Perbankan Syariah: Tinjuan Hukum Normatif dan Hukum Positif, (Jakarta: Kencana, 2021), hlm. 3.

(25)

8 BAB II

Kajian Pustaka Dan Hipotesis Penelitian A. Kajian Terdahulu

Berdasarkan telaah pustaka terdahulu peneliti menemukan beberapa penelitian yang bisa dijadikan referensi dan pertimbangan, yaitu:

1. Skripsi yang disusun oleh Rizki Amalia dengan judul

“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarakat Muslim Di Kecamatan Bara Mengambil Pembiayaan Pada Bank Syariah Di Kota Palopo. Dalam menjalankan penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskripsi dengan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini dilaksanakaan secara langsung pada Masyarakat di kecamatan Bara sebagai lokasi penelitian yang telah dipilih peneliti untuk mengetahui faktor yang Mempengaruhi kurangnya minat masyarakat muslim di kecamatan bara mengambil pembiayaan pada bank syariah. Hasil penelitian ini adalah dari hasil uji t variabel lokasi dan promosi merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kurangnya minat masyarakat muslim di kecamatan Bara mengambil pembiayaan pada bank syariah di Kota Palopo karena dapat dilihat dari lokasi dengan nilai t sebesar 2,045 dengan nilai probabilitas (Sig.) sebesar 0,44 < 0,05 dan promosi dengan nilai t sebesar 7,113 dengan nilai probabilitas (Sig.) sebesar 0,000 < 0,05. 20

Persamaan penelitian terdahulu dan sekarang adalah sama- sama membahas tentang faktor yang mempengaruhi

20 Rizki Amalia, Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi kurangnya minat masyarakat muslim di kecamatan bara mengambil pembiayaan pada bank syariah di kota palopo, (skripsi, Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dab Bisnis Islam , Institusi Agama Islam Negeri Palopo,2017).

(26)

9

kurangnya minat terhadap produk pembiayaan bank syariah dan sama menggunakan metode kuantitatif dalam penelitian.

Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang saya lakukan saat ini adalah terletak pada tempat penelitian, populasi dengan sampel yang di pilih. Tempat penelitian terduhulu di lakukan di Desa Margototo, sedangkan penelitian sekarang di lakukan di Desa Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Populasi dalam penelitian terdahulu yaitu semua masyarakat di kecamatan Bara sebanyak 25. 712 jiwa dengan sampel 100 orang, sedangkan populasi pada penelitian kali ini populasi yang di pilih yaitu seluruh masyarkat yang berada di desa Bengkel sebanyak 8.933 jiwa dengan sampel 99 orang.

2. Tesis yang di susun oleh Akbar Sabani dengan judul

“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Masyarakat Muslim Menabung pada Bank Syariah di Kota Palopo”. Dalam penelitian ini peneliti merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Wara Timur Kota Palopo dengan cakupan penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat muslim di Kecamatan Wara Timur Kota Palopo menabung pada bank syariah. Hasil penelitian ini adalah dari analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa faktor minat (psikologis dan rasionalis) yang terdiri dari variabel motivasi (X1) sikap (X2), belajar (X3), persepsi (X4), dan tingkat keuntungan nisbah dan perhitungan bisnis (X5) mempunyai hubungan yang kuat dan pengaruh secara signifikan terhadap minat masyarkat muslim di Kecamatan Wara Timur menabung pada bank syariah (Y). Variabel tingkat keuntungan (nisbah) dan perhitungan bisnis (X5) adalah merupakan variabel yang dominan pengaruhnya

(27)

10

terhadap rendahnya minat masyarakat muslim di Kecamatan Wara Timur Kota Palopo menabung pada bank syariah.21 Persamaan penelitian terdahulu dan sekarang adalah sama- sama membahas tentang faktor yang mempengaruhi kurangnya minat terhadap bank syariah dan sama menggunakan metode kuantitatif dalam penelitian. Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang saya lakukan saat ini adalah terletak pada fokus penelitian, tempat penelitian, dan populasi dengan sampel yang di pilih. Pada penelitian terdahulu lebih fokus terhadap kurangnya minat masyarakat menabung di bank syariah, sedangkan penelitian sekarang berfokus pada kurangnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan pada bank syariah, tempat penelitian terduhulu di lakukan di Kecamatan Wara Timur Kota Palopo, sedangkan penelitian sekarang di lakukan di Desa Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Populasi dalam penelitian terdahulu yaitu masyarakat muslim di Kecamatan Wara Timur Kota Palopo yang berumur di atas 20 tahun. Menurut data yang diperoleh jumlah masyarakat Kecamatan Wara Timur Kota Palopo berjumalah 30.997 jiwa, dari 7 kelurahan dengan sampel yang dijadikan responden dalam penelitian terdahulu sebanyak 70 orang, sedangkan populasi pada penelitian kali ini populasi yang di pilih yaitu seluruh masyarkat yang berada di desa Bengkel sebanyak 8.933 jiwa dengan sampel 99 orang.

3. Endah Nur Rahmawati, Nur Kafid dan Taufiq Wijaya dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Minat Masyarakat Memilih Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah”, dalam penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan menggunakan alat analisis confirmatory factoranalysis (CFA) untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah, Hasil penelitian ini

21Akbar Sabani, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Masyarakat Muslim Menabung pada Bank Syariah di Kota Palopo, (Tesis, Program Pascasarjana, Uin Alauddin Makassar 2012).

(28)

11

adalah faktor-faktor (Lingkungan, Biaya,Produk, Proses, Pesaing, Personal Trait (People), Promotion, Margin, Minat merupakan faktor-faktor dalam analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pegawai untuk tidak memilih produk pembiayaan di Bank Syariah, di mana dari hasil analisis faktor menunjukkan bahwa nilai pengujian dari masing- masing pembentuk suatu konstruk, hasilnya menunjukkan setiap indikator-indikator atau dimensi pembentuk masing- masing variabel laten menunjukan baik dan menunjukan unidimensionalitas.22

Persamaan penelitian terdahulu dengan sekarang adalah sama-sama meneliti faktor yang mempengaruhi kurangnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan pada bank Syariah dan metode penelitian yang sama yaitu pendekatan kuantitatif, tetapi penelitian juga menemukan adanya perbedaan penelitian yaitu tempat penelitian dan metode analisis data. Penelitian terdahulu dilakukan di lingkungan salah satu Perguruan Tinggi Islam di Surakarta, sedangkan penelitian sekarang di lakukan di Desa Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Penelitian terdahulu menggunakan analisis CFA, sedangkan penelitian sekarang menggunakan analisis regresi linier berganda.

4. Evi Novita dan Hanifah Aqliyah dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor Penyebab Rendahnya Minat Umkm di Kecamatan Pamijahan Dalam Memilih Pembiayaan pada Bank Syariah”, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitaif. Hasil penelitian ini adalah Berdasarkan Uji parsial atau (uji t) dengan variabel produk prosedur pembiayaan, promosi dan bagi hasil menunjukan bahwa variabel promosi adalah variabel yang berpengaruh positif dan nyata terhadap meningkatnya minat UMKM Kecamatan Pamijahan dalam memilih pembiayaan di bank syariah.

sedangkan berdasarkan uji simultan atau (uji f) dengan

22Endah Nur Rahmawati, Nur Kafid dan Taufiq Wijaya, Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Minat Masyarakat Memilih Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah, ‘Anil Islam, (Vol. 10, No. 1, Thn. 2017).

(29)

12

variabel produk, prosedur pembiayaan, promosi dan bagi hasil dapat berpengaruh bersama positif dan nyata terhadap meningkatnya minat UMKM Kecamatan Pamijahan dalam memilih pembiayaan di bank Syariah.23

Persamaan penelitian terdahulu dengan sekarang adalah sama-sama meneliti faktor Yang mempengaruhi kurangnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan pada bank Syariah dan metode penelitian yang sama yaitu pendekatan kuantitatif, tetapi penelitian juga menemukan adanya perbedaan penelitian yaitu tempat penelitian dan populasi penelitian. Penelitian terdahulu dilakukan di Kecamatan Pamijahan, sedangkan penelitian sekarang di lakukan di Desa Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Pada penelitian terdahulu populasi yaitu UMKM yang berada di Pamijahan, sedangkan penelitian sekarang dengan populasi semua masyarakat yang ada di desa Bengkel.

5. Nazrullah, Elfira Maya Adiba, Talitha Rahma Diar dalam penelitiannya yang berjudul “Keengganan UMKM Di Sekitar Wisata Religius Dalam Mengambil Pembiayaan Bank Syariah : Sebuah Studi di Madura”, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitaif. Hasil dari penelitian ini yaitu pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap keengganan minat mengambil pembiayaan bank syariah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa UMKM di sekitar wisata religi di Madura memang belum memiliki tingkat pemahaman yang baik terhadap bank syariah.

Motivasi berpengaruh signifikan terhadap keengganan minat mengambil pembiayaan bank syariah. Sebagian besar responden masih menyakini bahwa pembiayaan dibank syariah sama saja dengan kredit pada bank konvensional.

Marketing tidak berpengaruh signifikan terhadap keengganan minat mengambil pembiayaan bank syariah. Implikasi dari penelitian ini yaitu UMKM disekitar wisata religi di Madura

23Evi Novita dan Hanifah Aqliyah, Faktor Penyebab Rendahnya Minat Umkm di Kecamatan Pamijahan Dalam Memilih Pembiayaan pada Bank Syariah, Jurnal Kajian Ekonomi & Bisnis Islam, (Vol. 1, No. 1, Thn. 2018).

(30)

13

masih belum memiliki pemahaman yang baik dan menyeluruh terhadap bank syariah. Hal ini berhubungan dengan keyakinan mereka bahwa bank syariah sama saja dengan bank konvensional, sehingga motivasi untuk mengambil pembiayaan di bank syariah juga rendah.24

Persamaan penelitian terdahulu dengan sekarang adalah sama-sama meneliti faktor yang mempengaruhi kurangnya minat masyarakat memilih produk pembiayaan pada bank Syariah dan metode penelitian yang sama yaitu pendekatan kuantitatif, tetapi penelitian juga menemukan adanya perbedaan penelitian yaitu tempat penelitian dan populasi penelitian. Penelitian terdahulu dilakukan di Kecamatan Pamijahan, sedangkan penelitian sekarang di lakukan di Desa Bengkel Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Pada penelitian terdahulu populasi yaitu UMKM yang berada di sekitar wisata religi di Madura, sedangkan penelitian sekarang dengan populasi semua masyarakat yang ada di desa Bengkel.

B. Kajian Pustaka

Kajian pustaka ini merupakan sebuah uraian yang relevan dengan topik tertentu yang memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas oleh peneliti terdahulu.

1. Masyarakat

a. Pengertian Masyarakat

Definisi “masyarakat” sangat beragam. Dalam telaah sosiologi, biasanya definisi dibuat berdasarkan hasil penelitian ataupun dari pengalaman sehari-hari.

Hendropuspito mendefinisikan masyarakat sebagai kesatuan yang tetap dari orang-orang yang hidup di daerah tertentu dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok berdasarkan kebudayaan yang sama untuk mencapai kepentingan yang sama.

24 Nazrullah, Elfira Maya Adiba, Talitha Rahma Diar, Keengganan UMKM Di Sekitar

Wisata Religius Dalam Mengambil Pembiayaan Bank Syariah : Sebuah Studi di Madura, Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, (Vol. 9, No. 1, Thn. 2022).

(31)

14

Masyarakat merupakan sekelompok orang yang di bawah tekanan seperangkat kebutuhan dan di bawah pengaruh seperangkat keyakinan, cita-cita dan tujuan, bersatu dan bergabung menjadi satu kesatuan kehidupan bersama. Kalimat kunci dari definisi tersebut adalah hidup bersama. Yang disebut kehidupan mengacu pada sekelompok orang yang hidup bersama di suatu wilayah tertentu, berbagi iklim, berbagi identitas, dan berbagi suka dan duka.

Masyarakat menjadi kumpulan hidup manusia yang bersosialisasi berdasarkan suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat berkelanjutan dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam definisi tersebut, unsur-unsur pokok yang membentuk masyarakat adalah interaksi, sistem adat istiadat, dan identitas bersama.25

Adam Smith mengemukakan bahwa sebuah masyarakat dapat terdiri dari berbagai jenis manusia berbeda, yang memiliki fungsi yang berbeda, yang terbentuk dan dilihat hanya dari segi fungsi bukan dari rasa suka maupun cinta dan sejenisnya, dan hanya rasa untuk saling menjaga agar tidak saling menyakiti.26

b. Karakteristik Masyarakat

Karakteristik Masyarakat adalah sebagai berikut:

1) Masyarakat terdiri dari individu- individu.

2) Adanya saling pengakuan.

3) Saling berinteraksi.

4) Masyarakat adalah jaringan hubungan sosial.

5) Memiliki rasa bersama.

6) Hubungan sosial yang ditandai dengan saling ketergantungan.

7) Pembagian kerja melibatkan tugas untuk masing- masing unit.

25Eka Handoyo, dkk., Studi Masyarakat Indonesia, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), hlm. 1-2.

26 Dedeh Maryani & Ruth Roselin E. Nainggolan, Pemberdayaan Masyarakat, (Sleman: CV. Budi Utami, 2019), hlm. 2.

(32)

15

8) Masyarakat tunduk pada perubahan konstan.

9) Kontrol sosial membawa kesesuaian sosial dan solidaritas sosial.

10) Setiap Masyarakat adalah unik karena memiliki cara sendiri budaya.27

2. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Kata syariah berasal dari bahasa Arab, dari akar kata syara’a, yang berarti jalan, cara, dan aturan. Syariah digunakan dalam arti luas dan sempit. Dalam arti luas syariah dimaksudkan sebagai seluruh ajaran dan norma- norma yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw., yang mengatur kehidupan manusia baik dalam aspek kepercayaannya maupun dalam aspek tingkah laku praktisnya. Singkatnya syariah adalah ajaran-ajaran singkatnya syariah adalah ajaran-ajaran agama Islam itu sendiri yang dibedakan menjadi dua aspek yaitu ajaran tentang kepercayaan aqidah dan ajaran tentang tingkah laku (amaliah). Dalam hal ini syariat dalam arti luas identik dengan syarak (asy-syar') dan ad'din (agama Islam). Dalam arti sempit, syariah merujuk kepada aspek praktis (amaliah) dari syariah dalam arti luas, yaitu aspek yang berupa kumpulan ajaran atau norma yang mengatur tingkah laku konkret manusia. Syariah dalam arti sempit inilah yang lazim di identikkan dan diterjemahkan sebagai hukum Islam.28

Bank syariah disebut juga islamic banking atau interest fee banking, yaitu suatu sistem perbankan yang dalam pelaksanaan operasionalnya tidak menggunakan

27 Sugeng Pujileksono, Pengantar Sosiologi, (Malang: Intrans Publishing, 2018), hlm. 24-26.

28 Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Building, 2012), hlm. 15-16.

(33)

16

sistem bunga (riba), spekulasi (Maysir), ketidakpastian atau ketidakjelasan (gharar).29

b. Fungsi dan Peran

Sebagaimana yang terdapat dalam pembukuan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution (AAOIFI), fungsi dan peran bank syariah yaitu:

1) Manajer investasi, artinya bank syariah berfungsi sebagai pengelola investasi dana nasabah.

2) Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun dana nasabah yang dititipkan kepada bank.

3) Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, dengan bank syariah dapat melakukan kegiatan- kegiatan jasa layanan perbankan sebagaimana biasanya dilakukan oleh bank umum.

4) Pelaksanaan kegiataan sosial, bukan hanya mengelola dana nasabah tersebut bank syariah juga memiliki kewajiban untuk mengeluarkan dan mengelola (menghimpun, mengadministrasikan, mendistribusikan) zakat serta dana-dana sosial lain.30 3. Pembiayaan

a. Pengertian Pembiyaan

Istilah pembiayaan pada intinya berarti I believe, I Trust, saya percaya, saya menaruh kepercayaan. Perkataan pembiayaan yang berarti (trust) berarti lembaga pembiayaan sebagai shahibul mal yang memberikan kepercayaan kepada seseorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan.

Dana yang diberikan tersebut harus digunakan dengan benar, adil, dan harus disertai dengan ikatan dan syarat-

29 Nur Wahid, Perbankan Syariah: Tinjuan Hukum Normatif dan Hukum Positif, (Jakarta: Kencana, 2021), hlm. 3.

30 Diah Wahyuningsih, Analisis Prilaku Nasabah dalam Pembiayaan di Bank Syariah Mandiri, Jurnal Media Trend, (Vol. 9, No. 1, Thn. 2014), hlm. 94.

(34)

17

syarat yang jelas dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.31

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu sebagai pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit atau pihak yang memerlukan dana. Dalam konteks bank syariah pembiayaan merupakan suatu produk yang ditawarkan oleh bank kepada nasabah atau masyarakat yang membutuhkan guna menunjang kegiatan perekonomian atau dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka.32 Berdasarkan Undang-Undang Perbankan Syariah UU No 21 tahun 2008 pasal 25 : Pembiayaan merupakan penyediaan dana atau tagihan yang disamakan dengan itu berupa transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah, transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah dan sewa beli atau ijarah muntahiyah bit tamlik, transaksi jual beli dalam bentuk utang piutang murabahah, salam dan istisna, transaksi pinjam meminjam dalam bentuk qard, dan transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah.33

b. Tujuan Pembiayaan

Pembiayaan adalah sumber penghasilan bagi bank syariah. Sementara itu, tujuan pembiayaan bank syariah ialah guna memenuhi kepentingan dan kebutuhan para stakeholders yaitu:

1) Pemilik Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bagi bank, sehingga para pemilik bank mengharapakan akan memperoleh dari proses pembiayaan yang dilakukan oleh bank.

31 Rahmat Ilyas, Konsep Pembiayaan Dalam Perbankan Syari’ah, Jurnal Penelitian, (Vol. 9, No. 1, Thn. 2015), hlm. 189.

32Fetria EkaYudiana, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Salatiga: Salatiga Press, 2014), hlm.33.

33 Adrianto, M. Anang Firmansyah, Manajemen Bank Syariah, (Surabaya: CV.

Penerbit Qiara Media, 2019), hlm. 305.

(35)

18

2) Pegawai Para pegawai berharap akan dapat memperoleh kesejahteraan dari bank melalui pendapatan yang didapat bank dalam bermacam proses pembiayaan yang mereka lakukan.

3) Masyarakat

a) Pemilik Dana, masyarakat yang berperan sebagai pemilik dana pasti memiliki harapan akan mendapatkan pendapatan dari dana yang mereka sudah investasikan dalam bentuk bagi hasil.

b) Debitur yang bersangkutan, produk pembiayaan yang ditawarkan oleh bank syariah akan sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya/pembiayaan konsumtif dan untuk menjalankan usahanya dalam sektor yang produktif.

c) Masyarakat umum dalam hal ini konsumen, adanya pembiayaan konsumen dapat mendapatkan barang- barang yang dibutuhkan.34

c. Fungsi Pembiayaan

Dengan adanya prinsip bank syariah yang menjalankan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah tidak hanya untuk menperoleh keuntungan dan meramaikan bisnis perbankan di Indonesia, akan tetapi juga guna membangun lingkungan bisnis yang aman, diantaranya :

1) Memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah yang menerapkan sistem bagi hasil dengan tidak memberatkan debitur.

2) Membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh bank konvensional karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank konvensional.

3) Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan oleh rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha yang dilakukan.35

34Fetria EkaYudiana, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Salatiga: Salatiga Press, 2014), hlm. 34.

35Muhammad Lathief Ilhamy Nasution, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Medan: FEBI UIN-SU Press, 2018), hlm. 9.

(36)

19 d. Jenis-Jenis Pembiayaan

Jenis-jenis pembiayaan dapat dibagi menurut beberapa aspek, di antaranya:

1) Pembiayaan menurut tujuan. Pembiayaan menurut tujuan dalam bank syari’ah dibedakan menjadi:

a) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan modal dalam rangka pengembangan usaha.

b) Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk melakukan investasi atau pengadaan barang konsumtif.

2) Pembiayaan menurut jangka waktu. Pembiayaan menurut jangka waktu dibedakan menjadi:

a) Pembiayaan jangka waktu pendek, yaitu pembiayaan yang dilakukan dengan waktu 1 bulan sampai dengan 1 tahun.

b) Pembiayaan jangka waktu menengah, yaitu pembiayaan yang dilakukan dengan waktu 1 tahun sampai dengan 5 tahun.

c) Pembiayaan jangka waktu panjang, yaitu pembiayaan yang dilakukan dengan watu lebih dari 5 tahun.36

4. Minat dan Prilaku Konsumen a. Pengertian Minat

Menurut Crow and Crow, minat adalah pendorong seseorang yang dapat membentuk perhatian terhadap orang lain. Dimana dorongan tersebut menyebabkan seseorang menjadi memiliki perhatian. Sehingga pendorong atau perhatian adalah minat.37

Menurut Murti’ah, dkk., minat di artikan sebagai suatu rasa yang lebih suka atau rasa ketertarikan pada suatu

36 Rahmat Ilyas, Konsep Pembiayaan Dalam Perbankan Syari’ah, Jurnal Penelitian, (Vol. 9, No. 1, Thn. 2015), hlm. 193-194.

37Trygu, Teori Motivasi Abraham H. Maslow dan Hubungannya dengan Minat Belajar Matematika Siswa, (Bogor: Guepedia, 2021), hlm. 23-24.

(37)

20

kegiatan yang ditunjukkan dengan keinginan, kecenderungan untuk memperhatikan kegiatan tersebut tanpa ada seorang pun yang menyuruh, dilakukan dengan kesadaran diri sendiri dan diikuti dengan perasaan senang.38

Kotler dan Keller menjelaskan bahwa minat pembelian merupakan sikap yang menunjukkan ketertarikan atau keinginan konsumen untuk membeli produk atau jasa.

Minat akan mendorong seseorang atau konsumen untuk menaruh perhatuan dan melakukan aktifitas tertentu bahkan merekalan dirinya terikat pada aktifitas tersebut.39

Sedangkan kurangnya minat masyarakat adalah kurang ketertarikan yang muncul dari dalam diri seseorang terhadap suatu hal yang terbentuk atas dasar rasa senang atau tidak senang. Sehingga kurangnya minat masyarakat menimbulkan akibat kurangnya daya tarik atau tidak adanya ketertarikan seseorang terhadap suatu hal untuk menaruh perhatian dan merelakan dirinya untuk terikat pada suatu kegiatan.

b. Pengertian Prilaku Konsumen

Menurut Engel Pengambilan keputusan merupakan proses keputusan konsumen merupakan hal penting yang dilakukan konsumen dalam membeli suatu produk. Proses keputusan konsumen merupakan suatu kegiatan yang penting karena dalam proses tersebut memuat berbagai langkah yang terjadi secara berurutan sebelum konsumen mengambil keputusan.

Keputusan membeli merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan individu dalam pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih dan dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu melalui tahapan proses pengambilan keputusan.

38Ibid., hlm. 23.

39 Nazrullah, Elfira Maya Adiba, Talitha Rahma Diar, Keengganan UMKM Di Sekitar Wisata Religius Dalam Mengambil Pembiayaan Bank Syariah : Sebuah Studi di Madura, Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, (Vol. 9, No. 1, Thn. 2022), hlm. 37.

(38)

21

Dengan demikian seorang konsumen dalam melakukan keputusan membeli terdapat beberapa tahapan yaitu:

1) Pengenalan Masalah (Problem Recoqnition)

Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali kebutuhan atau masalah.

Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti lapar dan haus) telah mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong.

Konsumen akan mencari informasi tentang produk atau merek tertentu dan mengevaluasi kembali seberapa baik masing-masing alternatif tersebut dapat agar dapat memenuhi kebutuhannya. Pengambilan keputusan terjadi bila ada kepentingan khusus bagi konsumen, atau keputusan yang membutuhkan tingkat keterlibatan tinggi.

2) Pencarian Informasi (Information Search)

Setelah konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap informasi produk. Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau eksternal, pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat perbandingan harga dan kualitas produk, sedangkan pencarian informasi pasif hanya dengan membaca iklan di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus tentang gambaran produk yang diinginkan.

Selanjutnya, orang mulai aktif mencari informasi:

bertanya kepada teman, mendatangi toko untuk mencari tahu atau membuka-buka internet untuk membandingkan spesifisikasi dan harga barang.

Pencarian internal ke memori untuk menentukan solusi yang memungkinkan. Jika pemecahannya tidak dapat

(39)

22

diperoleh melalui pencarian internal, maka proses pencarian difokuskan pada stimulus eksternal yang relevan dalam menyelesaikan masalah (pencarian eksternal). Jika dorongan konsumen adalah kuat, dan objek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia, konsumen akan membeli objek itu.

3) Evaluasi Alternatif (Alternative Evaluation)

Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin tentang banyak hal, selanjutnya konsumen harus melakukan penilaian tentang beberapa alternatif yang ada dan menentukan langkah selanjutnya.

Evaluasi mencerminkan keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan seseorang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Tak kalah pentingnya dengan keyakinan adalah sikap. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada sesorang pada objek atau gagasan tertentu.

4) Keputusan Pembelian (Purchase Decision)

Setelah tahap-tahap tadi dilakukan, sekarang saatnya bagi pembeli untuk menentukan pengambilan keputusan apakah jadi membeli atau tidak. Jika keputusan menyangkut jenis produk, bentuk produk, merek, penjual, kualitas dan sebagainya. Konsumen bisa mengambil beberapa sub keputusan, meliputi merek, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran.

5) Perilaku Pasca Pembelian. (Post-Purchase Behaviour) Pemasar harus memperhatikan konsumen setelah melakukan pembelian produk. Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau tidak ada kepuasan. ada kemungkinan

(40)

23

bahwa pembeli memiliki ketidakpuasan setelah melakukan pembelian, karena mungkin harga barang dianggap terlalu mahal, atau mungkin karena tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran sebelumnya Konsumen akan membandingkan produk atau jasa yang telah ia beli, dengan produk atau jasa lain. Hal ini dikarenakan konsumen mengalami ketidakcocokan dengan fasilitas-fasilitas tertentu pada barang yang telah ia beli, atau mendengar keunggulan tentang merek lain. Perilaku ini mempengaruhi pembelian ulang dan juga mempengaruhi ucapan-ucapan pembeli kepada pihak lain tentang produk perusahaan.40

Terdapat tiga proses yang dilalui oleh konsumen dalam mengambil keputusan dalam mengambil keputusan, yang terdiri dari:

1) Pada proses interpretasi, konsumen membutuhkan terpaan informasi dan melibatkan proses kognitif yaitu atensi dan konpeherensif. Atensi yaitu kegiatan yang dilakukan oleh konsumen untuk memilih informasi yang perlu diperhatikan atau diabaikan. Kompeherensi mengacu pada penentu makna dan informasi oleh konsumen yang dapat meningkatkan pengetahuan konsumen terhadap suatu produk maupun jasa.

2) Pada proses integrasi, konsumen menyatukan berbagai pengetahuan yang sudah didapatkan. Hal ini bertujuan untuk konsumen bisa mengevaluasi produk, objek, perilaku yang dapat membentuk sikap merek dan individu dapat memilih alternatif.

3) Pada proses pengetahuan produk atau jasa, individu mempunyai sejumlah pengetahuan, makna, dan preferensi terhadap suatu produk dan jasa yang ada di

40 M. Anang Firmansyah, Prilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran), (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm. 26-30.

(41)

24

memorinya yang dapat mempengaruhi proses interpretasi dan juga integrasi.41

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarkat Memilih Produk Pembiayaan di Bank Syariah

a. Pengetahuan 1) Pengertian

Menurut Philip Kotler, konsep pengetahuan adalah suatu perubahan dalam prilaku individu yang berasar dari pengalaman.42

Menurut Nazrullah Pengetahuan adalah keseluruhan informasi yang didapatkan konsumen terkait produk dan jasa, termasuk juga informasi lainnya secara keseluruhan. Pengetahuan dapat memengaruhi perilaku konsumen. Adanya pengetahuan yang melekat pada konsumen ini yang nantinya dapat mencerna adanya informasi baru, selanjutnya konsumen akan membuat segala pertimbangan kemudian mengambil keputusan.

Pengetahuan terhadap bank syariah dapat dijelaskan sebagai keseluruhan informasi yang dimiliki masyarakat atas produk dan layanan bank syariah serta informasi lainnya terkait bank syariah.43

Menurut Firmansyah pengetahuan merupakan komponen yang perlu dipelajari oleh pemasar karena pengetahuan menjadi faktor penentu utama prilaku konsumen mulai dari produk atau jasa yang dibeli, waktu pembelian, bagaimana membelinya, hingga lokasi atau tempat pembelian.44

41 Rudy Irwansyah, dkk. Prilaku Konsumen, (Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung, 2021), hlm. 58

42 Ibid., hlm. 33.

43 Nazrullah, Elfira Maya Adiba, Talitha Rahma Diar, Keengganan UMKM Di Sekitar Wisata Religius Dalam Mengambil Pembiayaan Bank Syariah : Sebuah Studi di Madura, Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, (Vol. 9, No. 1, Thn. 2022), hlm. 37.

44 Rudy Irwansyah, dkk. Prilaku Konsumen, (Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung, 2021), hlm. 58.

(42)

25

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.

2) Kategori Pengetahuan Konsumen

Menurut Mowen dan Minor membagi pengetahuan konsumen menjadi tiga kategori:

a) Pengetahuan Objektif (Objective knowledge), Pengetahuan Objektif adalah informasi yang benar mengenai kelas produk yang disimpan di dalam memori jangka panjang konsumen.

b) Pengetahuan Subjektif (Subjective knowledge), Pengetahuan Subjektif merupakan persepsi konsumen mengenai apa dan berapa banyak yang dia ketahui mengenai kelas produk .

c) Informasi mengenai pengetahuan lainnya.

Konsumen mungkin juga memiliki informasi mengenai pengetahuan berbagai hal lainnya.45 b. Motivasi

1) Pengertian

Motivasi berasal dari bahasa latin ”movere” yang artinya dorongan atau menggerakkan. Motivasi ini sangat penting bagi pemasar/produsen karena motivasi adalah dorongan yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia. Motivasi ini semakin penting agar konsumen mendapatkan tujuan yang diinginkannya secara optimum.46

Menurut Hariandja definisi motivasi yaitu faktor- faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau

45 M. Anang Firmansyah, Prilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran), (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm. 65.

46 Anita Rahmawaty, Spiritual Motivation on Syariah Marketing, (Yogyakarta:

IDEA Press, 2016), hlm. 4.

(43)

26

keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha keras atau lemah.47 Motivasi terbentuk dikarenakan adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri ini terbentuk karena konsumen merasakan ketidaknyamanan antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut memberikan dorongan kepada seseorang agar membuat tindakan memenuhi kebutuhan tersebut. Inilah yang dikatalan sebagai motivasi.

Motivasi yaitu kekuatan dorongan yang muncul dari seorang konsumen yang dengan itu dapat mempengaruhi proses keputusan konsumen dalam membeli dan menggunakan barang dan jasa.48

Menurut Engel, Kollat dan Blackwell, Tahap dasar dari proses pembelian adalah: motivasi, pengamatan, proses belajar. Kemudian diteruskan dengan pengaruh dari kepribadian, sikap dan perubahan sikap bekerja bersama pengaruh aspek sosial dan kebudayaan setelah itu sampailah pada tahap proses pengambilan keputusan konsumen.49

2) Unsur-Unsur Motivasi

Menurut Setiadi berpandangan bahwa motivasi didefinisikan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan-tujuan yang hendak dicapainya, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi suatu kebutuhan individu.

Berdasarkan definisi tersebut, maka terdapat 3 unsur motivasi, yaitu:

47 Hengki Mangiring Parulian Simarmata., dkk, Manajemen Perilaku Konsumen dan Loyalitas, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021), hlm. 17.

48 Ujang Sumarwan, Prilaku Konsumen: Teori dan pemaparannya dalam Pemasaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 10.

49 Ibid., hlm. 56.

(44)

27 a) Upaya

Unsur upaya merupakan unsur intensitas. Jika seseorang termotivasi, maka ia akan mencoba sekuat tenaganya. Upaya yang tinggi akan menghantarkan kepada hasil yang menguntungkan, jika upaya tersebut disalurkan dalam suatu arah yang bermanfaat bagi individu tersebut. Oleh karena itu, kita harus mempertimbangkan kuantitas dari upaya tersebut maupun intensitasnya.

b) Tujuan

Selanjutnya upaya tersebut diarahkan pada suatu tujuan tertentu yang diharapkan dan konsisten dengan tujuan tersebut.

c) kebutuhan.

Tercapainya tujuan yang diinginkan dapat mengurangi kebutuhan yang belum terpenuhi.

Akhirnya kita perlakukan motivasi sebagai proses pemenuhan kebutuhan. 50

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan konsumen. Kebutuhan itu sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.51

3) Fungsi motivasi menurut Sardiman meliputi 3 (tiga) hal yaitu:

a) Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b) Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai, sehingga motivasi dapat

50 Anita Rahmawaty, Spiritual Motivation on Syariah Marketing, (Yogyakarta:

IDEA Press, 2016), hlm. 6.

51 Ibid., hlm. 7.

Referensi

Dokumen terkait

PAPARAN DATA DAN TEMUAN A.A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian 49 B.B.Penerapan PAKEM Pada Pelajaran Qur’an Hadist Kelas XI Di MA Darul Muhajirin Praya 60 A.C.Kendala-Kendala Yang

Tetapi bukan berarti saya mengatakan metode kerja kelompok ini tidak berhasil diterapkan, bagus iya bagus tetapi coba lebih menarik lagi digunakannya.67 Berdasarkan hasil wawancara

Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.27 Di samping

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian Adapun ruang lingkup penelitian ini sebagaimana yang telah dipaparkan pada konteks diatas, bahwa penelitian ini akan berfokus mengkaji lebih dalam

ia meneliti tentang pemberdayaan desa wisata berbasis SDM di Desa Karang Sidemen, dalam penelitian mereka juga tidak membahas strategi promosi melainkan intervensi bimbingan kepada

Apabila wisata Danau Gunung Jae Desa Sedau dapat dikelola dengan baik dan benar maka akan bisa mendatangkan keuntungan besar bagi masyarakat di sekitarnya serta akan menjadi objek

16 tahun 2007 mengenai standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, kompetensi yang terkait dengan pengunaan berbagai macam model atau pendekatan dalam mengajar adalah kompetensi

dikelas, mengecam oranglain,serta berkata-kata keras kepada teman atau oranglain 2 Yesika rimbani,2018 “pengaruh konseling individu terhadap kesehatan mental anak darikeluarga broken