BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Sejarah Singkat Berdirinya MI Nahdlatul Mujahidin NW
pendidikan formal yang setingkat dengan SD (Sekolah dasar),madrasah ini berdiri pada tanggal 9 Mei 1971, Adapun nama-nama yang pernah menjabat sebagai kepala madrasah yaitu:
a. Bapak Abdul Muin (1971 sampai 1992).
b. Bapak Badrun Islan (Alm), (1992 sampai 1993).
c. Bapak Sahdan (1993 sampai 1995).
d. Bapak Sariffudin (1995 sampai 1996), e. Ibu Hasanah (1997 sampai 2012).
f. Bapak Teddy Rusdi (2012 sampai 2016).
g. Sopiatun (2016 sampai sekarang).
Menurut narasumber (Bapak Abdul Muin) madrasah ini didirikan karena pada zaman dahulu terlihat bahwa masyarakat yang ada didesa jempong masih banyak yang belum belajar agama, maka sejak itulah orang tua dari Bapak Abdul Muin mewakafkan tanahnya untuk mendirikan sebuah madrasah, hingga pada akhirnya Madrasah MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong ini dibangun dan berdiri sampai sekarang.40
40 Pathiah, Wawancara, Mataram 04 Mei 2017.
2. Letak Geografis MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong
MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong ini terletak di kota Mataram, tepatnya di Desa Jempong Wareng Kecamatan Ampenan Kelurahan Ampenan Utara Madrasah ini juga terletak tidak jauh dari Bandara lama yaitu bandara selaparang bertempat di sebelah utara jalan. Dengan lokasi dataran tinggi dengan wilayah perkotaan. Dari bundaran selaparang jarak tempuh ke madrasah sekitar 200 m, berdekatan dengan jalan raya.
Sebelah timur : Perumahan penduduk.
Sebelah barat : Rumah penduduk.
Sebelah selatan : Jalan raya.
Sebelah utara : Rumah penduduk.
3. Visi dan Misi MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong
Setiap sekolah mempunyai visi dan misi masing-masing begitu juga dengan MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong. Visi merupakan harapan atau cita- cita yang di inginkan oleh lembaga pendidikan untuk siswa-siswinya yang akan menjadi motivasi, inspirasi dan kekuatan, sedangkan misi merupakan upaya atau tindakan yang dilakukan oleh warga sekolah tersebut untuk mencapai visi yang diharapkan.
a. Visi
Memadukan antara “Zikir, Fikir, Ikhtiar dan Prestasi”.
b. Misi
Menjadikan Madrasah Ibtidaiyah Unggul Berbasis Dakwah.
Menjadikan Madrasah Ibtidaiyah Rujukan di Nusa Tenggara Barat.
4. Keadaan Guru/Pegawai dan Siswa MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong
a. Data Guru/Pegawai MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong
Guru adalah orang yang memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Guru memiliki kewajiban untuk mendidik, menyajikan, menjelaskan materi pembelajaran, mengarahkan siswa agar tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Guru sebagai penanggung jawab dalam proses belajar mengajar dan penunjang keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar yang baik.
Banyak guru yang mengabdi di MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong sebanyak 15 orang guru, 4 guru laki-laki dan 11 guru perempuan.
B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk meningkatakan hasil belajar siswa di kelas III MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan pecahan dengan penerapan media Grafis.
Melalui wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru kelas ke III MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong menyatakan bahwa hasil belajar siswa adalah rendah terutama pada mata pelajaran Matematika. Rendahnya hasil belajar siswa, dilihat dari proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru yang hanya menggunakan metode ceramah dan kurang berinteraksi dengan siswa. Kurangnya kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan berbagai model, metode, media dan strategi pembelajaran juga mempengaruhi hasil belajar
siswa, sehingga siswa cepat merasa bosan dan sulit memahami materi yang diajarkan.
Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa perlu adanya perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan memilih media pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa dan membangkitkan gairah siswa dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan media Grafis untuk meningkatkan hail belajar siswa kelas III pada mata pelajaran Matematika MI Nahdlatul Mujahidin NW Jempong.
Penelitian dengan melalui penerapan media Grafis ini dilaksanakan dalam dua siklus melalui empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2017 sampai dengan 10 Juni 2017. Dalam penelitian ini, data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluai belajar yang dilaksanakan sesudah proses pembelajaran dan disertai dengan data hasil observasi.
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merancang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) melaluipenerapan media grafis, selanjutnya menyiapakan materi pembelajaran menggunakan media grafis (Diagram yang dibuat dari kertas manila yang berkaitan dengan materi pecahan). Untuk menilai aktivitas guru dan siswa peneliti menyiapkan lembar observasi terakhir menyiapkan soal tes evaluasi dan kunci jawaban untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian untuk siklus I berlangsung dengan dua kali petemuan selama 4×35 menit, pertemuan pertama pada tanggal 18 Mei 2017 dan pertemuan kedua pada tanggal 24 Mei 2017. Selanjutnya dilakukan tes evaluasi untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat sebelumnya yaitu sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal (10 Menit)
Guru melakukan apersepsi dan motivasi kepada siswa dengan memberi salam dan berdo’a bersama siswa. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, menyampaikan tujuan pembelajaran dan kemudian menjelaskan prosedur belajar.
2. Kegiatan Inti (50 Menit)
a. Siswa memperhatikan media yang ditunjukan oleh guru yang terkait dengan materi pecahan. Guru menunjukan media grafis yang berbentuk potongan kardus dengan ukuran yang sama sebanyak 3, potongan yang pertama digaris dengan dua warna sama besar, potongan kedua digaris tiga warna, dan potongan ketiga digaris empat warna.
b. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi pecahan.
c. guru menyakan materi yang belum dimengerti.
3. Kegiatan Akhir (10 Menit)
Dengan bimbingan guru, siswa merangkum hasil pembelajara.
a. Guru dan siswa menutup pelajaran dengan sama-sama membaca hamdalah.
b. Observasi/Pengamatan.
Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh observerterhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran berlansung dengan dengan mengisi lembar obsevasi yang sudah dibuat sebelumnya. Hal-hal yang diamati berkaitan dengan sikap dan perilaku siswa, serta keterampilan guru dalam mengajar melalui penerapan media grafis selama proses pembelajaran berlansung.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan observer terhadap aktivitas belajar siswa dan guru selama proses pembelajaran siklus I berlansung diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:
Tabel 10
Data hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I
No Indikator Descriptor Total sekor
pertemuan I dan II 1. Kesiapan siswa dalam
menerima pelajaran melalui penerapan media grafis.
a. Siswa menjawab salam dan berdo’a bersama.
20 b. Siswa duduk rapi dan
menyiapkan alat tulis untuk belajar.
c. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
2. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan belajar melalui penerapan media grafis.
a. Mendengarkan prosedur belajar yang disampaikan.
17 b. Membaca LKS
c. Mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru terkait dengan materi pecahan.
3. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran
a. Menanyakan materi yang belum dipahami.
14 b. Mengerjakan denganbaik
soal latihan yang diberikan oleh guru.
c. Saling berbagi dan bekerja sama dengan teaman sebangku.
4. Keiapan siswa dalam a. Percaya diri dalam menjawab soal.
15 b. Menjawab soal dengan
baik.
c. Menunjukan hasil jawaban yang sudah dikerjakan.
5. Partisipasi siswa pada akhir pelajaran.
a. Siswa memahami materi yang sudah dijelaskan.
17 b. Siswa merapikan alat tulis
dan duduk yang rapi.
c. Siswa berdoa bersama.
Jumlah 83
Rata-rata 41,5
Kategori Cukup aktif
Tabel 11
Data Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I
No Indikator Descriptor Total sekor
pertemuan I dan II
1. Pemberian aspirasi dan motifasi.
a. Guru memberikan salam dan berdo’a bersama siswa.
18 b. Meminta siswa untuk
duduk yang rapi dan menyiapkan alat tulis.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Peneraapan media grafis pada materi yang diajarkan.
a. Menjelaskan materi pecahan .
18 b. Menerapkam media
dalam menjelaskan supaya cepat dipahami.
c. Memberikan soal kepada siswa.
3. Mengondisikan kelas.
a. Guru mengamati siswa
dalam proses
pembelajaran.
14 b. Guru mendorong siswa
untuk bekerja sama
dengan teman
sebangkunya.
c. Meminta siswa untuk serius dalam menjawab soal yang diberikan.
4. Interaksi dengan siswa dalam proses
pembelajaran.
a. Meminta siswa untuk percaya diri.
8 b. Meminta siswa untuk
mengumpulkan jawaban.
c. Guru menjawab soal yang dia berikan.
5. Menutup pelajaran a. Guru menayakan materi yang belum dimengerti.
12 b. Meminta siswa untuk
merapikan alat tulis dan duduk yang rapi.
c. Berdo’a bersama.
Jumlah sekor 74
Rata-rata 37
Kategori Cukup aktif
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sekor yang diperoleh dalam pengamatan aktivitas belajar siswa siklus I berjumlah 83 dengan nilai rata-rata 41,5. Sedangkan sekor aktivitas guru berjumlah 74 dengan nilai rata-rata 37.
Dari kriteria ketuntasan aktivitas belajar siswa dan guru yang sudah ditetapkan, maka aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran siklus I dapat digolongkan kategori “cukup aktif” sedangkan aktivitas guru pada siklus I digolongkan kedalam kategori “cukup aktif”
4. Tahap Evaluasi/Refleksi
Pengumpulan data hasil evaluasi belajar siklus I dilakukan pada tanggal 24 Mei 2017, dimana tes evaluasi hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran
Matematika diberikan soal pilihan ganda yang berjumlah 10 soal. Adapun hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 12
Nilai Tes Evaluasi Siklus I Siswa Kelas III
Mata Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2016/2017
No Nama Nilai Kategori
1 Aa 80 Tuntas
2 Az 76 TuntaS
3 Adf 80 Tuntas
4 Aph 66 Tidak tuntas
5 An 86 Tuntas
6 Aw 76 Tuntas
7 Al 80 Tuntas
8 Aza 76 Tuntas
9 Ds 76 Tuntas
10 Ey 66 Tidak Tuntas
11 Fa - -
12 Ka 66 Tidak tuntas
13 Lf 80 Tuntas
14 Lr 76 Tuntas
15 Mm 90 Tuntas
16 As 66 Tidak tuntas
17 Al 80 Tuntas
18 Mr 76 Tuntas
19 Ms 76 Tuntas
20 Ns 83 Tuntas
21 Pm 83 Tuntas
22 Fn 70 Tidak tuntas
23 Re 83 Tuntas
24 Rm 66 Tidak Tuntas
25 Sj 70 Tidak tuntas
Tabel 13
Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Kelas III Mata Pelajaan Matematika Tahun Pelajaran 2016/2017
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil belajar pada siklus I dengan jumlah siswa yang mengikuti tes 24 orang, hanya 17 siswa yang tuntas secara individual dan 7 siswa yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata 72,79 dengan prosentase ketuntasan secara klasikal 70%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran pada siklus I belum tuntas secara klasikal, karena siswa yang mendapat nilai ≥ 75 hanya sebesar 70% lebih rendah dari yang diharapkan yaitu sebesar 75%.
Setelah tindakan yang dilaksanakan pada siklus I berakhir, peneliti bersama guru melaksanakan refleksi terhadap data yang diperoleh selama pelaksanaan siklus I. Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa dan guru sudah mengalami perbaikan yang cukup menggembirakan, namun hasil tes evaluasimasih belum mengalami peningkatan yang memuaskan, Sehingga guru dan peneliti melanjutkan tindakan siklus II.
No Analisi Hasil Belajar Hasil Belajar
1 Jumlah siswa 25
2 Jumlah siswa yang ikut tes 24 3 Jumlah siswa yang tuntas secara
individu
17 4 Jumlah siswa yang tidak tuntas
secara individu
7 Jumlah total nilai keseluruhan 1747
6
Nilai rata-rata 72,79
7
Ketuntasan klasikal 70%
8
Kategori Tidak Tuntas
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II peneliti menyiapkan bahan-bahan ajar sama seperti siklus I hanya saja berbeda pada media yang digunakan, peneliti menggunakan media yang lebih menarik dari pertemuan sebelumnya.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian untuk siklus II berlangsung dengan dua kali petemuan selama 4×35 menit sama seperti pada siklus I pada kelas yang sama, pertemuan pertama pada tanggal 31 Mei 2017 dan pertemuan kedua pada tanggal 7 Juni 2017. Adapun proses pembelajaran menagacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sudah direvisi oleh guru dan peneliti pada siklus I, sehingga kesalahan dan kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.
c. Tahap Observasi
Pada tahap observasi siklus II kegiatan pengamatan dilaksanakan seperti pada siklus I saat proses belajar mengajar berlangsung dan peneliti masih berperan sebagai observer.
Data hasil aktivitas belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan yang sangat bagus begitu juga dengan aktivitas belajar guru mengalami peningkatan yang lebih bagus dibandingkan pada siklus I. Adapun hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dan guru dilihat pada tabel berikut:
Tabel 14
Data hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II
No Indikator Descriptor Total sekor
pertemuan I dan II 1. Kesiapan siswa dalam
menerima pelajaran melalui penerapan media grafis.
a. Siswa menjawab salam
dan berdo’a bersama. 22
b. Siswa duduk rapi dan menyiapkan alat tulis untuk belajar.
c. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
2. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan belajar melalui penerapan media grafis.
a. Mendengarkan prosedur belajar yang disampaikan.
22 b. Membaca LKS
c. Mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru terkait dengan materi pecahan.
3. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran
a. Menanyakan materi yang belum dipahami.
17 b. Mengerjakan denganbaik
soal latihan yang diberikan oleh guru.
c. Saling berbagi dan bekerja sama dengan teaman sebangku.
4. Keiapan siswa dalam a. Percaya diri dalam menjawab soal.
15 b. Menjawab soal dengan
baik.
c. Menunjukan hasil jawaban yang sudah dikerjakan.
5. Partisipasi siswa pada akhir pelajaran.
a. Siswa memahami materi yang sudah dijelaskan.
17 b. Siswa merapikan alat tulis
dan duduk yang rapi.
c. Siswa berdoa bersama.
Jumlah 93
Rata-rata 46,5
Kategori Aktif
Tabel 15
Data Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II
No Indikator Descriptor Total sekor
pertemuan I dan II 1. Pemberian aspirasi dan
motifasi.
a. Guru memberikan salam dan berdo’a bersama siswa.
22
b. Meminta siswa untuk duduk yang rapi dan menyiapkan alat tulis.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Peneraapan media grafis pada materi yang diajarkan.
a. Menjelaskan materi pecahan .
12 b. Menerapkam media
dalam menjelaskan supaya cepat dipahami.
c. Memberikan soal kepada siswa.
3. Mengondisikan kelas. a. Guru mengamati siswa
dalam proses
pembelajaran.
12
b. Guru mendorong siswa untuk bekerja sama
dengan teman
sebangkunya.
c. Meminta siswa untuk serius dalam menjawab soal yang diberikan.
4. Interaksi dengan siswa dalam proses pembelajaran.
a. Meminta siswa untuk percaya diri.
12 b. Meminta siswa untuk
mengumpulkan jawaban.
c. Guru menjawab soal yang dia berikan.
5. Menutup pelajaran a. Guru menayakan materi yang belum dimengerti.
22 b. Meminta siswa untuk
merapikan alat tulis dan duduk yang rapi.
c. Berdo’a bersama.
Jumlah sekor 84
Rata-rata 42
Kategori Aktif
Dilihat pada tabel di atas, pengamatan aktivits belajar siswa dan guru pada siklus II sudah mengalami peningkatan yang lebih bagus dibandingkan siklus I.
Hasil pengamatan siswa pada siklus ke II sebesar 93 sekor, dengan jumlah nilai rata-rata sebesar 46,5 dengan kategori “ aktif”. Sedangkan aktivitas guru pada siklus II berjumlah 84 dengan nilai rata-rata 42, dengan kategori “ aktif”.
a. Tahap Evaluasi/Refleksi
Pengumpulan data hasil evaluasi belajar siklus II dilakukan pada tanggal 7 Juni 2017, hasil belajar pada siklus II menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan yang memuaskan dibandingkan hasil belajar pada siklus I. Sama seperti siklus sebelumnya pada siklus II tes evaluasi menggunakan soal isai yang berjumlah 10 soal dengan bunyi soal yang berbeda. Adapun hasil belajar siswa dapat di lihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 16
Nilai Tes Evaluasi Siklus II Siswa Kelas III
Mata Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2016/2017
No Nama Nilai Kategori
1 Aa 80 Tuntas
2 Az 76 TuntaS
3 Adf 80 Tuntas
4 Aph 66 Tidak tuntas
5 An 86 Tuntas
6 Aw 76 Tuntas
7 Al 80 Tuntas
8 Aza 80 Tuntas
9 Ds 76 Tuntas
10 Ey 76 Tuntas
11 Fa - -
12 Ka 80 Tuntas
13 Lf 80 Tuntas
14 Lr 80 Tuntas
15 Mm 90 Tuntas
16 As 66 Tidak tuntas
17 Al 80 Tuntas
18 Mr 76 Tuntas
19 Ms 76 Tuntas
20 Ns 83 Tuntas
21 Pm 90 Tuntas
22 Fn 76 Tuntas
23 Re 83 Tuntas
24 Rm 66 Tidak Tuntas
25 Sj 76 Tuntas
Tabel 17
Data Hasil Belajar Siswa Siklus II Kelas III Mata Pelajaan Matematika Tahun Pelajaran 2016/2017
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang mengikuti tes 25 orang dan jumlah siswa yang tuntas secara individu 21 orang dengan nilai rata-rata sebesar 78,25 dengan prosentase ketuntasan secara klasikal yang sudah dicapai yaitu 87% yang artinya prosentase yang dicapai pada siklus II lebih dari prosentase yang ditargetkan yaitu 85%. Hasil tes evaluasi pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang lebih memuaskan dari siklus I.
Selain hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan yang menggembirakan, hasil aktivitas belajar siswa dan guru juga mengalami
No Analisi Hasil Belajar Hasil Belajar
1 Jumlah siswa 25
2 Jumlah siswa yang ikut tes 24
3 Jumlah siswa yang tuntas secara individu
21 4 Jumlah siswa yang tidak tuntas
secara individu
3 Jumlah total nilai keseluruhan 1878
6
Nilai rata-rata 78,25
7
Jumlah siswa yang tuntas secara klasikal
87%
8
Kategori Tuntas
peningkatan yang memuaskan artinya bahwa penelitian tindakan kelas ini berhenti pada siklus II.
C. Pembahasan
Penerapan media Grafis untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran Matematika pokok materi “pecahan” dilaksanakan tindakan sebanyak 2 siklus. Setiap siklus terdapat dua kali pertemuan yang di mana pertemuan pertama pada siklus I dilakukan pada tanggal 18 mei dan pertemuan ke 2 pada tanggal 24 mei melalui 4 tahap yaitu: tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi atau pengamatan dan evaluasi atau refleksi.
Pada siklus I peneliti menerapkan media Grafis (sketsa) menggunakan media (kertas manila yang dibuat untuk menerapkan media yg akan di ajarkaan) sebagai upaya peningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa dalam pembelajaran.
Begitu juga dengan Siklus II dilakukan melalui 2 pertemuan yang dimana pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 7 Juni dan pertemuan ke dua pada kanggal 14 Juni, sama dengan pertemuan pada siklus I yang melalui 4 tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observer dan evaluasi. Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi dengan menggunakan media gafis yang sama akan tetapi di buat lebih menarik lagi dari pertemuan – pertemuan sebelumnya supaya siswa tidak cepet bosan.
Dengan menerapkan pembelajaran menggunakan media grafis peneliti memiliki tujuan agar siswa tidak cepat bosan dan memahami materi yang diajarkan. Setelah proses pembelajaran dilakukan siswa cukup aktif dan tidak
merasa bosan dibandingkan dengan proses pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan tanpa menggunakan media pembelajaran. Selanjutnya dilaksanakan tes pada akhir pembelajaran, hasilnya menunjukkan peningkatan yang cukup baik walaupun belum sempurna.
Ketidak sempurnaan hasil belajar pada siklus I, disebabkan adanya kendala-kendala yang dialami oleh guru dan siswa, antara lain:
1. Guru kurang mampu mengondisikan kelas dengan baik, sehingga sebagian siswa kurang serius dalam kegiatan pembelajaran,
2. Guru kurang berinteraksi dengan siswa, sehingga siswa ada yang berbicara sendiri dan bermain sendiri.
3. Media yang digunakan tidak terlalu menarik perhatian siswa, sehingga siswa kurang memperhatikan.
4. Siswa masih kesulitan memecahkan permasalahan/tugas yang diberikan guru secara individu.
5. Sebagain siswa masih ada yang tidak melakukan diskusi bersama teman kelompoknya, disebabkan adanya perselisihan antara teman kelompok.
6. Siswa masih kesulitan mengingat materi yang sudah diajarkan, sehingga dalam tes evaluasi sulit mengerjakan soal.
Pada siklus II peneliti bersama guru melaksanakan proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang sama dengan siklus I, hanya saja peneliti membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran yang sedikit berbeda dengan siklus I yaitu mengganti media yang dipake pda siklus satu dengan media yang dibuat lebih menarik lagi sehingga siswa lebih mudah memahami materi dan
lebeh bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, hal ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dan kesalahan yang ada pada siklus I, pada siklus II guru juga mempelajari kekurangan-kekurangan yang nampak pada siklus I sehingga tidak terulang lagi pada siklus II. Sehinggahasil belajar pada siklus II menunjukan hasil yang lebih memuaskan, siswa lebih aktif dan bersemangat dalam mengerjakan permasalahan/tugas yang diberikan, serius dalam menerima pelajaran, mampu mengingat materi pealajaran yang sudah dipelajari.
Berikut perbandingan hasil penelitian siklus I dan siklus II, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 18
Data Pensekoran Hasil Belajar Siswa Siklus I, Siklus II
Siklus Prosentase Rata-rata Keterangan
I 70% 72,79 Tidak Tuntas
II 87% 78,25 Tuntas
Tabel di atas menunjukkan bahwa pemahaman siswa mengenai materi mengalami peningkatan yang sangat baik. Terlihat sebelum menerapkan media grafis pada materi yang diajarkan dan setelah menerapakan media Grafis pada materi ynang di sampaikan mengalami peningkatan. Pada siklus I prosentasenya yaitu 70% siswa dapat memahami materi dan pada siklus II sudah bisa mencapai 87%. Keberhasilan proses pembelajaranmelalui penerapan media Grafis juga tampak pada aktivitas belajaryang dicapai oleh siswa dan guru, sebagai berikut.
Tabel 19
Data Hasil Pensekoran Aktivitas Belajar Siswa Dan Guru Siklus I, Siklus II
Subyek Siklus I Siklus II
Rata-rata Kategori Rata- rata
II
Siswa 41,5 Cukup
aktif
46,5 Aktif
Guru 37 Cukup
aktif
42 Aktif
Dari tabel di atas dilihat bahwa aktivitas belajar siswa dan guru mengalami peningkatan yang bagus dari siklus ke siklus. Siklus I sudah mendapatkan hasil yang cukup memuaskan, baik itu aktivitas belajar siswa maupun guru, dilanjutkan siklus II lebih mendapatkan hasil yang memuaskan. Prosentase keberhasilan terlihat dari kriteria yang didapat oleh masing-masing siklus dan prosentase kenaikan antara siklus I ke siklus II.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan media grafis dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Keberhasilan penelitian ini, dapat dilihat dari prosentase keberhasilan belajar siswa pada siklus I dengan nilai rata-rata 72,79 dan lebih meningkat pada siklus II yaitu 87% dengan nilai rat-rata 78,25, peningkatan ini bisa kita lihat dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 17% yang dimana ini sudah dikatakan berhasil dalam menerapkan media grafis dalam meningkatkan hasil belajar.
B. Saran
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi beberapa pihak, antara lain:
1. Bagi Guru
Agar dapat menjadi bahan pertimbangan, untuk lebih meningkatkan minat belajar dengan mengguunakan model, strategi, dan media pembelajaran yang mampu meningkatkan minat dan keinginan belajar peserta didik. Guru juga diharapkan untuk membuat berbagai macam media pembelajaran, tidak harus dari bahan yang mahal akan tetapi mampu memanfaatkan bahan yang ada di lingkungan sekitar. Agar terciptanya suasana belajar yang menyenangkan, tidak hanya pada mata pelajaran matematika akan tetapi pada semua mata pelajaran.
2. Bagi Sekolah
Mengingat dengan menerapkan penggunaan media khususnya media grafis dapat mendorong siswa lebih aktif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa,