BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
1. Sejarahberdirinya MI Darul Qur’an Bengkel
38
Mu’assasah at-Tarbawiyyah. Akan tetapi, antara pondok pesantren dan perguruan tidaklah berbeda dalam realitasnya, kalau dahulu dikenal dengan perguruan darul qur’an, maka sekarang dikenal dengan sebutan pondok pesantren Darul Qur’an.sebuah istilah berjalan dan berkembang sesuai zamannya.
Cikal bakal perguruan Darul Qur’an ini dimulai dari pengajian al- Qur’an yang dilaksanakan dirumahnya ataupun dimasjid Bengkel. Secara khusus, perguruan al-Qur,an bukan merupakan pesantren tahfizhul Qur’an, namun bukan tidak mungkin Tuan Guru Bengkel meminta santrinya yang sudah fasih dan lancar membaca al-Qur’an unruk menghafal al-Qur’an, seperti pesan gurunya, Syekh Hasan bin Syekh Sa’id al-Yamani. Terbukti dari adanya beberapa murid Tuan Guru Begkel yang hafal al-Qur’an 30 juz meskipun tidak banyak, seperti Ust. Anwar, TGH. Muhibullah, TGH.
Asy’ari Dasan Geres Lombok Barat, Ust. H. Fauzi, Guru Yusuf bonduduk Lombok Tengah, dan Ust. H. Husni Batujai.
Perguruan Darul Qur’an mempunyai nama lain yang tidak banyak orang mengenal dan menyebutnya, kecuali oleh para muridnya yang pernah belajar di Bengkel, yaitu madrasah Hidayatul ayhfal. Madrasah ini identik dengan kitab Tuan Guru Bengkel yang ia tulis berjudul “Hidayatul Athfal fi Tajwidi Kalamillahil Muta’ali” yang merupakan kitab tajwid. Boleh jadi dinamakan Madrasah Hidayatul athfal, karena memang pada madrasah ini yang diasuh adalah anak-anak kecil atau setingkat dengan Sekolah Dasar
atau Sekolah Rakyat. Akan tetapi, kemungkinan kedua ini snagatlah kecil, karena berdasarkan jadwal pelajaran yang memuat pelajaran tingkat menengah keatas, seperti nahwu, tafsir dan lainnya sehingga dapat dikatakan bahwa Madrasah Hidayatul Athfal merupakan nama keseluruhan dari sebuah lembaga pendidikan, juga merupakan cikal bakal dari berdirinya Perguruan Darul Qur’an. Tanggal dan tahun yang pasti mengenai penamaan dan pendirian kedua lembaga tersebut masih dalam tanda tanya. Akan tetapi, apabila dilihat dari perjalan sejarah Tuan Guru Bengkel, didapat perkiraan bahwa pelembagaan Darul Qur’an secara formal (dan memakai sistem klasikal) baru mulaim pada tahun 1950-an.
Hal ini ditandai dengan dibangunnya madarasah Mua’llimin Darul Qur’an pada tahun 1955 setelah lebih dari 30 tahun, ia mendidik santri dan masyarakat secara informal.
Sistem klasikal masa awal abad ke-20 masih merupakan suatu hal yang baru. Didirikannya bangunan madrasah mua’llimin Darul Qur’an pada 14 agustus 1955 bertepatan dengan tanggal 25 zulhijjah 1374 h merupakan angin baru bagi masyarakat lombok. Tergugahnya pikiran pikiran Tuan Guru Bengkel untuk menerima sistem klasikal merupakan tanda bahwa ia tidak kaku dalam beragama. Perlu ditegaskan bahwa pada tahun 1955 merupakan tahun selesai dibangunnya bangunan madrasah.
Delapan tahun kemudian setelah dibangun madrasah mua’llimin daru qu’an, dibangun pula madarsah daru hadis yang merupakan temapat
sekolah khusus bagi para wanita, tepatnya pada tnaggal 24 Rabi’ul awal 1383 bertepatan dengan tanggal 15 agustus 1963 Masehi. Perguruan darul qu’an ditinjau dari segi fisik jauh klah tertinggal dengan NW yang didikan oleh TGH. M. Zinuddin Abdul Madjid.
Tujuan yang ingin di capai atau visi dai perguruan Darul Qu’an sebagaimana tertera dalam tanda anggota donatur yayasan Perguruan Darul Qur’an dan berdasarkan anggaran dasarnya yang baru dibentuk 7 tahun sebelum Tuan Guru wafat, yaitu tepatnya pada tanggal 14 april 1961, adalah untuk mencetak generasi masa depan bangsa yang berakhlak mulia dengan berbekal pengetahuan agama islam menurut Mazhab ahlus sunnah wal jama’ah dan juga berwawasan luas dalam ilmu pengetahuan umum.54 2. Visi, misi, dan tujuan MI Daru Qur’an Bengkel
a. Visi
Berilmu, beriman, dan beakhlak b. Misi
a) Memberikan pengetahuan dasar pada siswa b) Meningkatkan prestasi dalam belajar c) Menggali potensi sesuai dengan bakat
d) Mengembangkan bakat siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
54Muhammad Hatta, (Guru MI Darul Qur’an), wawancara, 2 Mei 2017
e) Menanamkan keyakinan yang islami, yang berhaluan ahlusunnah waljannah
f) Membentuk kepribadian siswa yang bertakwa dan berbudi luhur.55
3. Letak Geografis MI Darul Qur’an Bengkel
Secara geografis MI Darul Qur’an terletak di desa Bengkel dengan batas-batas sebagai berikut:
Adapun batas-batas MI Darul Qur’an Bengkel adalah sebagai berikut:
1. Sebelah barat : Perumahan Penduduk 2. Sebelah Timur : MA Darul Qur’an Bengkel 3. Sebelah utara : Perumahan Penduduk 4. Sebelah selatan : Masjid Jami’ Bengkel
Selama observasi yang dilakukan bahwa bentuk dan keadaan fisik madrasah dibangun dengan baik. MI Darul Qur’an Bengkel bersebelahan dengan MA Darul Qur’an Bengkel. Madrasah ini beralamat dijalan TGH.
Saleh Hambali Bengkel yang berdiri pada tahun 1953.56 4. Keadaan siswa MI Darul Qur’an Bengkel
Dalam proses belajar mengajar, siswa menduduki peran yang sangat penting karena dalam proses belajar mengajar siswa yang akan menjadi
55Dokumentasi, Visi Misi MI Darul Qur’an Bengkel, 18 Mei 2017
56Ruslan ,( Pegawai TU), MI Darul Qur’an, Wawancara, 18 Mei 2017
tolak ukur untuk berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Oleh karenaitu, keberadaan dan peranan siswasangat penting diperlukan dalam prose pembelajaran. Siswa-siswi MI Darul Qur’an Bengkel sebagian besar berasal dari wilayah lingkungan setempat dan sebagian dari wilayah atau dusun lain yang berada dalam satu desa atau kecamatan.Adapun data dan jumlah siswa MI Darul Qur’an tahun pelajaran 2016/2017 berjumlah 232 siswa.57
5. Keadaan guru MI Darul Qur’an Bengkel
Guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, guru berkewajiban menjelaskan materi pelajaran membimbing dan mengarahkan pencapain tujuan pengajaran yang telah direncanakan, dalam hal ini dibutuhkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya. Guru MI Darul Qur’an Bengkel berjumlah 17 orang dan 2 orang Negeri.58
6. Keadaan sarana dan prasana MI Darul Qur’an Bengkel
Sebagai lembaga pendidikanuntuk dapat dan mampu mengakomodir berbagai tuntutan dan kebutuhan dunia pendidikan hendaknyadilengkapi dengan berbagai kebutuhan vital pelaksanaan pendidikan. Pelaksanaan proses edukasi akan dapat terarah, manakala semua sub dimensi pendidikan
57Dokumentasi, Daftar Nama Guru MI Darul Qur’an Bengkel, 18 Mei 2017
58Dokumentasi, Daftar Nama Guru MI Darul Qur’an Bengkel, 18 Mei 2017.
itu terpadu serta saling menunjang dalam pelaksanaan pendidikan itu dapat terlaksana sesuai target yang akan dicapai.
Kelengkapan sarana dan prasarana dalam lembaga pendidikan akan membantu keefektifan pelaksanaan dan konferhesif, artinya bahwa pembinaan siswa bukan hanya mengacu pada kurikulum atau dalam ruang kelas saja dengan menanamkan berbagai teori, akan tetapi juga dilaksanakan diluar rumusan kuruikulum yang berorientasi pengembangan potensi atau kualitas keilmuan siswa, dan dilakukan pembinaan dimaksud diluar secara kontinyu.
Sarana dan prasarana yang urgen untuk disediakan adalah terkait langsung dengan pelaksanaan pendidikan atau pengajaran dalam merealisir tujuan pengajaran. Sarana dan prasana yang ada di MI Darul Qur’an Bengkel meliputi:
a. Kantor
Ruang kepala sekolah MI Darul Qur’an Bengkel satu dengan ruang guru yang terletak disebelah barat kelas tiga dan empat ruang guru sebagai tempat mempersiapkan kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang menunjang pelajaran. Ruang tersebut juga dilengkapi dengan 1 buah ruangan WC dan ruangan tempat solat.
b. Ruang tata usaha
Selain menjadi ruang kepala sekolah dan ruang guru, ruangan tersebut juga menjadi ruang TU, sebagai tempat untuk mempersiapkan dan
melayani administrasi sekolah.Sehingga segala tugas-tugas bagian tata usaha dalam membantu kelancaran belajar dan dapat dilaksanakan dengan baik.
c. Ruang kelas
1) Keadaan fisik sekolah
Sarana dan prasana yang tidak boleh dilupakan adalah ruang kelas sebagai tempat guru dan siswa dalam melansungkan proses belajar mengajar. Kelas yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar cukup baik.Setiap kelas tersebut dilengkapi dengan beberapa perlengkapan. Adapun perlengkapan yang dimaksud daalah: (a) Lemari, meja dan kursi guru. (b) Kursi dan meja siswa. (c) Papan tulis setiap kelas. (d). Absensi siswa. (e) Daftar komisaris siswa. (f) Daftar nama pelajaran dan (g) Mading.
2) Pengaturan kelas
Ruang kelas MI Darul Qur’an Bengkel ada 10 kelas, semua kelas dibagi menjadi 2 kecuali kelas I dan V.
3) Sarana dan prasana olaharaga
Untuk keperluan olahraga terdapat sebuah lapangan dengan ukuran 15x8 m.
4) Kantin
Kantin madrasah terletak disebelah selatan ruang kelas IIIA dan sebelah timur toilet.Kantin madrasah menyediakan nasi bungkus,
makanan ringan dan jajan khusus buat siswa-siswi MI Darul Qur’an Bengkel.
5) Toilet/ WC
Toilet siswa terdiri dari dua kamar, satu kamar untuk laki-laki dan satu kamar untuk perempuan dan terletak diselataan kantor dan sebelah barat kantin.59
7. Struktur organisasi MI Darul Qur’an Bengkel
Dalam sebuah lembaga pendidikan, struktur organisasi merupakan gambaran terorganisasinya pembagian tugas dalam lembaga atau organisasi tersebut. Begitupula dengan MI Darul Qur’an Bengkel telah disusun struktur organisasi dengan baik karena hal ini mutlak diperlukan untuk efektivitas dan efesien kerja dalam melengkapi tujuan pendidikan, dan untuk tercapainya tujuan pembelajaan yang ditetapkan.
B. Langkah-langkah Guru Dalam Mendesain Pembelajaran Matematika di Kelas II MI Darul Qur’an Bengkel
Kemampuan merupakankecakapan seseorang yang dinyatakan kompeten dalam bidang tertentu, maksudnya adalah orang yang mengusai kecakapan kerja atau keahlian selaras dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan. Sedangkan guru merupakan pendidik profesional yang bertugas membimbing, mengajar, mendidik, dan mengembangkan setiap anak baik dari segi inetektualnya, maupun karakteristiknya karena setiap anak merupakan
59Hj. Ramlah, (Kepala Sekolah), MI Darul Qur’an, Wawancara, 18 Mei 2017
insan yang harus dikembangkan kepribadiannya. Maka dari itu seorang guru harus merupakan pendidik yang sudah profesional yang di anggap mampu oleh lembaga pendidikan sehingga kedepannya tercipta anak-anak yang siap bersaing sesuai dengan kemajuan zaman.
Selain itu sebagai seorang guru juga harus melihat anak didik itu sendiri sebagai anak didik yang harus dikembangkan kemampuan berpikirnya, sehingga ada beberapa kompetensi yang harus dikuasai oleh guru itu sendiri yaitu: kompetensi pedagogis, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Dengan adanya kompetensi-kompetensi tersebut, maka kodrat seorang guru tidak sembarang orang dapat melakukannya.
Kaitannya dengan kompetensi guru tersebut maka yang harus diperhatikan dalam mendesain pembelajaran, guru harus memperhatikan anak didik itu sendiri dengan melihat kebutuhannya. Oleh karena itu guru harus memperhatikan kebutuhan peserta didik itu, maka dalam mendesain pembelajaran tidak dapat dilakukan dengan acak-acakan. Hal ini bertujuan pada pencapaian kompetensi pada anak didik itu sendiri yaitu berpikir kritis dan mampu menyelesaikan setiap masalah yang diberikan oleh guru dan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat keprofesionalan guru matematika dapat dilihat pada pelaksanaan dan keterlaksanaan kurikulum yang dipakai sesuai dengan tuntutan peserta didik.
Sebelum guru mulai mengajar yang harus dilihat adalah apa yang harus
dibutuhkan peserta didik itu sendiri. Karena peserta didik adalah faktor utama dalam proses pembelajaran. Merencanakan apa yang dilakukan merupakan hal yang sangat penting dalam melaksanakan suatu proses, dengan membuat rencana maka suatu kegiatan akan mudah dan terorganisisr, membuat rencana pembelajaran adalah hal pertama yang dilakukan oleh seorang guru guna mempersiapkan diri untuk menyampaikan suatu materi kepada peserta didiknya.
Jadi, desain pembelajaran dilakukan berdasarkan kebutuhan dan kemampuan peserta didik sehingga peserta didik memahami mata pelajaran secara mudah. Dan dengan desain yang dibuat oleh guru, pemecahan masalah dalam proses pembelajaran dipahami secara cepat dengan menggunakan berbagai macam desain dan metode.
Cara-car guru dalam mendesain pembelajaran matemtika di MI Darul Qur’an Bengkel adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi tujuan umum pengajaran
Berdasarkan data yang ditemukan melalui observasi dan wawancara di MI Darul Qur’an Bengkelbahwa memang benar guru menyampaikan tujuan pembelajaran.60
Hal tersebut dibuktikan melalui wawancara dengan guru matematika bahwa dalam menentukan tujuan umum pengajaran mengatakan dalam menentukan tujuan umum pengajaran dapat ditentukan dengan 4 cara
60Observasi, MI Darul Qur’an Bengkel kelas II, 5 juni 2017
pertama, audince disini maksudnya siswa yang belajar, kedua Behavior adalah perubahan perilaku yang kita inginkan terjadi, ketiga condition adalah kondisi yang menimbulkan perubahan perilaku yang diinginkan, ke empat Degreedisini derajat ketercapaian perubahan yang diinginkan.
Karena guru mempunyai arah untuk memilih bahan pelajaran dan memilih prosedur (metode) mengajar. Sehingga siswa mengetahui arah belajarnya.61
Berdasarkan wawancara selanjutnya dengan salah satu guru matematika yaitu ibu Fajriah mengatakanbahwa dalam menentukan tujuan umum pembelajaranharusmenyesuaikan dengan karakteristik siswa dan lingkungan. Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila peserta didik mampu mencapai tujuan yang ditargetkan.62
Hasil wawancara dengan Ibu Laila guru matematika mengatakan, dalam kegiatan belajar mengajar tentu ada tujuan yang harus kita capai.
Dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik ada yang berhasil mencapai tujuan ada juga yang tidak berhasil. Yang tidak berhasil bisa dikatakan gagal dalam melaksanakan pembelajaran, akan tetapi kami selaku guru tidak berhenti sampai disitu, ada usaha-usaha yang dilakukan seperti meyuruh belajar dengan temannya yang bisa.63
Sesuai hasil wawancara dengan guru matematika dan kepala sekolah bahwa memang benar guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Sebelum
61Lailan Khair,Wawancara, MIDarul Qur’an Bengkel, 17 Mei 2017
62Fajriah, Wawancara, MI Darul Qur’an Bengkel, 26 Mei 2017
63Lailan khiar, Wawancara, MI Darul Qur’an, 17 mei 2017
mereka masuk ke inti pembelajaran mereka terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembalajaran.64Dan di tinjau dari RPP yang di buat oleh guru matematika bahwa tujuan pembelajaran memang sudah tertera dalam RPP yang di buat.65
2. Melakukan analisis pembelajaran
Berdasarkan wawancara dengan ibu laila selaku guru mata pelajaran matematika, dalam melaksanakan analisis pembelajaran di kelas II mengatakan melakukan analisis pengajaran sangat penting, karena untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesenjangan yang terjadi dalam pembelajaran siswa dari apa yang diharapkan dan apa yang sudah di dapat.
Dalam hal melakukan analisis pengajaran guru harus mampu atau bisa mengetahui beberapa masalah yang dihadapi”.66
Selain itu, wawancara dengan ibu fajriah juga mengatakan dalam melakukan analisis pembelajaran dimulai dengan identifikasi masalah atau kebutuhan pembelajaran dan analisis pembelajaran, kedua unsur bentuk dari penjabaran dari umum menjadi khusus yang tersusun secara logis dan sistematis.67
64Observasi, MI Darul Qur’an Bengkel, 29 Mei 2017.
65RPP, Domuntasi, MI Darul Qur’an Bengkel.
66Lailan Khair,Wawancara, MIDarul Qur’an Bengkel, 17 Mei 2017
67Fajriah, Wawancara, MI Darul Qur’an Bengkel, 26 Mei 2017
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah ibu Ramlah mengatakan dalam melakukan analisis pembelajaran dikatakan frofesional seorang guru sudah pasti mampu menganalisis pengajaran.68
3. Mengidentifikasi karakteristik siswa
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Laila dalam mengidentifikasi karakteristik siswa atau tingkah laku siswa yang aktif dapat dilihat dengan keaktifan di dalam kelas dalam mengikuti pelajaran dan kepatuhanterhadap norma belajar seperti mengerjakan tugas sesuai perintahguru, tepat waktu, memakai pakaian sesuai ketentuan.69
Selain itu, hasil wawancara dengan ibu Fajriah juga mengatakan, sebelum melakukan pembelajaran saya melakukan pre tes atau tes awal untuk mengetahui kemampuan-kemampuan siswa. Dengan demikian akan terlihat mana siswa yang kemampuan tinggi, sedang dan rendah.70
Berdasarkan hasil wawancara juga dengan kepala sekolah mengatakan sebagai berikut:
“Dalam menangani siswa yang mengganggu yang lebih utama guru harus mengenali siswa-siswinya supaya jalinan guru dengan siswa lebih akrab. Seperti yang kita tahu sebelum ke kegiatan inti pelajaran ada yang namanya tahap apersepsi/pendahuluan, disana aktivitas yang lakukan antara lain membawa salam, ketika memasuki ruangan, membaca do’a sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, menyampaikan tujuan pembelajaran, serta
68Ramlah, Wawancara, MI Darul Qur’an Bengkel, 30 Mei 2017
69Laila, Wawancara, MI Darul Qur’an Bengkel, 17 Mei 2017
70Fajriah, Wawancara, MI Darul Qur’an Bengkel, 26 Mei 2017
melakukan eksplorasi yaitu menanyakan kembali pelajaran sebelumnya. Barulah masuk pada kegiatan inti.71
4. Merumuskan tujan performansi
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Laila mengatakan dalam merumuskan tujuan performan harus disesuaikan dengan performansi peserta didik.72
Selain itu, ibu Fajriah mengatakan dalam merumuskan tujuan performan harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.73
Hasil wawancara dengan kepala sekolah ibu Ramlah mengatakan dalam merumuskan tujuan performansi harus berpatokan kepada kurikiulum materi pelajarannya baru guru menyesuaiakan dengan karakteristik tujuan pengajaran. Jadi guru tidak sembarangan begitu saja dalam menyesuaikan tujuan pengajaran dengan karakteristik siswa.74
5. Mengembangkan butiran-butiran acuan patokan
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika dalam mengembangkan butiran-butiran acuan patokan atau instrumen penilaian sebelum mengajar terlebih dahulu saya merancang dulu pembelajaran baru memulai pengajaran. sehingga dalam mengembangkan butiran acuan patokan atau instrumen penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran.75
71Ramlah, Wawancara, MI Darul Qur’an Bengkel, 30 Mei 2017
72Laila, Wawancara, MI Darul Qur’an Bengkel, 17 Mei 2017
73Fajriah, Wawancara, MI Darul Qur’an Bengkel, 26 Mei 2017
74Ramlah, Wawancara, MI Darul Qur’an Bengkel, 30 Mei 2017
75Ibid,Wawancara,
6. Mengembangkan strategi pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika mengatakan dalam mengembangkan strategi pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dalam mendesain strategi, tentu kami selaku guru menerapkan beberapa strategi sesuai materi yang diajarkan. Strategi-strategi yang kami terapkan disini antara lain tanya jawab, penugasaan, dan lain-lain.76
Dalam melakukan sebuah strategi tentu kami selaku guru, menemukan masalah atau kendaladalam menerapkan strategi tertentu, seperti sebagian siswa menunjukan sikap yang mengganggu dan lain-lain. Otomatis guru harus menemukan cara baru mengatasi hal yang demikian, saya disini mengalihkan dengan sebuah permainan, yang jelas permainan yang bersifat mendidik, sehingga semangat belajar anak-anak itu kembali, karena pada masa-mas sekarang ini anak-anak masih suka main-main.77
Hasil wawancara yang dilakukan dengan guru matematika yaitu ibu fajriah mengatakan sebelum menerapkan strategi tertentu, tentu kami sudah memikirkan masalah-masalah yang kemungkinan muncul ketika diterapkan strategi tersebut, sehingga kami sudah menyiapkan solusi untuk hal-hal yang demikian, sehingga kami tidak kebingunngan untuk mencari solusi yang demikian. Untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi pada saat menerapkan strategi tertentu pertama saya melakukan pendekatan terhadap
76Laila, Wawancara, MI Darul Qur’an Bengkel, 17 Mei 2017
77Ibid, Wawancara
siswa, dengan cara memberikan motivasi. Motivasi tentang betapa pentingnya menuntut ilmu.78
7. Mengembangkan dan memilih bahan ajar
Berdasarkan wawancara dengan ibu guru matematika yaitu ibu fajriah mengatakan bahwa dalam mengembangkan bahan ajaritu harus relevansi, relevansi artinya kesesuaian. Materi pembelajaran hendaknyarelevan dengan pencapaian SK dan KD, Kecukupan. Materi yangdiajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai KD yang di ajarkan. Dalam proses pembelajaran tentu membutuhkan alat peraga untuk membantu mempermudah pemahaman siswa, karena siswa-siswi disini belum mampu memikirkan secara non media.
Hasil wawancara dengan guru matematika MI Darul Qur’an Bengkel mengatakan:
“Dalam kegiatan belajar mengajar tentu membutuhkan bahan atau sumber belajar. Tidak hanya buku paket, dan LKS yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar. Kita mempunyai alam yang luas, lingkungan juga bisa di jadikan sumber belajar. Tiap-tiap siswa memiliki LKS yang mereka beli disekolah. Mengenai media pembelajarannya kami disini masih menggunakan media yang sederahana sesuai dengan kondisi peserta didik, kondisi sekolah dan lingkungan. Ada sih media berupa LCD namun itu tidak pernah kami menggunakannya karena keterbatasan dan di samping itu kami masih kurang bisa menggunakannya.”79
Dalam penggunaan media pembelajaran guru masih menggunakan media yang biasa aja, dan kadang-kadang di pakai ketika materi yang
78Fajriah, Wawancara, MI Darul Qur’an Bengkel, 26 Mei 2017
79Laila, Wawancara, MI Darul Qur’an Bengkel, 17 Mei 2017
membutuhkan alat peraga saja, tidak ada media yang di buat sendiri atau di rancang sendiri oleh guru tersebut.
8. Melaksanakan evaluasi formatif
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru matematika, tujuan dalam melaksanakan evaluasi formatif itu sendiri yaitu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dari proses belajar mengajar.80
Hasil wawancara dengan kepala sekolah mengatakan bahwa guru matematika mengadakan atau melaksanakan evaluasi formatif seperti di adakanya ulangan harian, pemberian tugas dan sebagainya.81
Sesuai dari hasil wawancara dengan guru matematika bahwa memang benar guru melaksanakan evaluasi formatif seperti di adakannya pemberian tugas, ulangan harian, dan lain-lain.82
9. Merevisi bahan pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika yaitu ibu fajriah selaku guru kelas II MI Darul Qur’an Bengkel mengatakan, kita selalu merevisi bahan pengajaran manfaatnya bisa menyempurnakan bahan pengajaran pada bahan pengajaran sebelumnya83
Sedangkan wawancara dengan kepala sekolah mengatakan bahwa dalam merevisis bahan pengajaran di lihat dari sejauh mana siswa
80Laila, Wawancara, MI Darul Qur’an Bengkel, 17 Mei 2017
81Ramlah, Wawancara, MI Darul Qur’an Bengkel, 30 Mei 2017
82Observasi, 07 juni 2017
83Fajriah, Wawancara, MI Darul Qur’an Bengkel, 26 Mei 2017