• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

H. Indikator Keberhasilan

2. Siklus II

temannya sedang memerankan sebuah drama maupun ketika guru sedang menjelaskan bagaimana berbicara dengan baik ketika memerankan sebuah drama sesuai dengan materi. Siswa juga masih sangat pasif dalam mengeluarkan pendapat serta masih kurangnya kerja sama siswa dalam kelompoknya.

Berdasakan masalah tersebut sehingga harus dilaksanakan siklus II untuk memperbaiki hasil belajar yang masih rendah pada siklus I dan diharapkan pada siklus II dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD 286 Mallombong dengan menggunakan metode sosiodrama.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa keterampilan berbicara siswa sudah mengalami peningkatan dibanding pada siklus I. Perbandingan aktivitas siswa siklus I dan II dapat dilihat pada diagram berikut.

Gambar 4.1 Grafik perbandimgan aktivitas siswa siklus I dan II b. Hasil belajar

1) Nilai Statistik Hasil Belajar

Tabel 4.6. Distribusi nilai statistik keterampilan berbicara siklus II Statistik Nilai Statistik

Jumlah Siswa Nilai Ideal Nilai Tetinggi Nilai Terendah

Rentang Skor Nilai Rata-Rata

15 100

88 60 28 75,47

Sumber : analisis data hasil belajar siswa siklus 2

0%

20%

40%

60%

80%

100% 90%

100%

persentase

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa keterampilan berbicara siswa sudah mengalami peningkatan dibanding pada siklus I. Perbandingan aktivitas siswa siklus I dan II dapat dilihat pada diagram berikut.

Gambar 4.1 Grafik perbandimgan aktivitas siswa siklus I dan II b. Hasil belajar

1) Nilai Statistik Hasil Belajar

Tabel 4.6. Distribusi nilai statistik keterampilan berbicara siklus II Statistik Nilai Statistik

Jumlah Siswa Nilai Ideal Nilai Tetinggi Nilai Terendah

Rentang Skor Nilai Rata-Rata

15 100

88 60 28 75,47

Sumber : analisis data hasil belajar siswa siklus 2

90%

26,67% 40% 40%

33,33% 40%

100%

53,33% 53,33% 60%

53,33%

46,67%

aktivitas siswa

perbandingan aktivitas siswa

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa keterampilan berbicara siswa sudah mengalami peningkatan dibanding pada siklus I. Perbandingan aktivitas siswa siklus I dan II dapat dilihat pada diagram berikut.

Gambar 4.1 Grafik perbandimgan aktivitas siswa siklus I dan II b. Hasil belajar

1) Nilai Statistik Hasil Belajar

Tabel 4.6. Distribusi nilai statistik keterampilan berbicara siklus II Statistik Nilai Statistik

Jumlah Siswa Nilai Ideal Nilai Tetinggi Nilai Terendah

Rentang Skor Nilai Rata-Rata

15 100

88 60 28 75,47

Sumber : analisis data hasil belajar siswa siklus 2

40%46,67%

siklus I siklus II

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa skor rata-rata hketerampilan berbicara siswa pada siklus II adalah 84 dari skor ideal 100. Skor tertinggi 100 dan skor terendah adalah 70 dengan rentang skor 28 yang berarti keterampilan berbicara yang dicapai siswa Kelas V SD 286 Mallombong, Bulukumba tersebar dari skor terendah 60 sampai skor tertinggi 88.

Perbandingan nilai statistik untuk keterampilan berbicara siswa kelas V SD 286 Mallombong dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada diagram berikut.

Gambar 4.2 Grafik perbandingan nilai statistik siklus I dan Siklus II 2) Kategori Hasil Belajar

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor

Keterampilan berbicara Siklus II Siswa kelas V SD 286 Mallombong Bulukumba No Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 4 5

0–35 36 - 55 56 - 69 70 - 89 90–100

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

0 0 3 12

0

0 0 20 80 0

Jumlah 15 100

Sumber : analisis data hasil belajar siswa siklus II

200 6040 10080

nilai

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa skor rata-rata hketerampilan berbicara siswa pada siklus II adalah 84 dari skor ideal 100. Skor tertinggi 100 dan skor terendah adalah 70 dengan rentang skor 28 yang berarti keterampilan berbicara yang dicapai siswa Kelas V SD 286 Mallombong, Bulukumba tersebar dari skor terendah 60 sampai skor tertinggi 88.

Perbandingan nilai statistik untuk keterampilan berbicara siswa kelas V SD 286 Mallombong dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada diagram berikut.

Gambar 4.2 Grafik perbandingan nilai statistik siklus I dan Siklus II 2) Kategori Hasil Belajar

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor

Keterampilan berbicara Siklus II Siswa kelas V SD 286 Mallombong Bulukumba No Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 4 5

0–35 36 - 55 56 - 69 70 - 89 90–100

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

0 0 3 12

0

0 0 20 80 0

Jumlah 15 100

Sumber : analisis data hasil belajar siswa siklus II

200 6040 10080

nilai tertinggi

nilai terendah

nilai rata-rata 76

60 67

88

60 75

perbandingan nilai statistik

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa skor rata-rata hketerampilan berbicara siswa pada siklus II adalah 84 dari skor ideal 100. Skor tertinggi 100 dan skor terendah adalah 70 dengan rentang skor 28 yang berarti keterampilan berbicara yang dicapai siswa Kelas V SD 286 Mallombong, Bulukumba tersebar dari skor terendah 60 sampai skor tertinggi 88.

Perbandingan nilai statistik untuk keterampilan berbicara siswa kelas V SD 286 Mallombong dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada diagram berikut.

Gambar 4.2 Grafik perbandingan nilai statistik siklus I dan Siklus II 2) Kategori Hasil Belajar

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor

Keterampilan berbicara Siklus II Siswa kelas V SD 286 Mallombong Bulukumba No Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 2 3 4 5

0–35 36 - 55 56 - 69 70 - 89 90–100

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

0 0 3 12

0

0 0 20 80 0

Jumlah 15 100

Sumber : analisis data hasil belajar siswa siklus II

siklus I siklus II

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat dikemukakan bahwa dari 15 siswa Kelas V SD 286 Mallombong Kabupaten Bulukumba bahwa tidak ada siswa yang keterampilan berbicaranya sangat rendah, 0 siswa atau 0 % termasuk pada kategori rendah, 3 siswa atau 20% termasuk pada kategori sedang, 12 siswa atau 80 % termasuk pada kategori tinggi dan pada kategori sangat tinggi 0 siswa atau 0 %.

Perbandingan kategori hasil belajar siswa siklus I dan II dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 4.3 Grafik perbandingan kategori hasil belajar siklus I dan Siklus II

3) Tingkat Ketuntasan hasil belajar

Tabel 4.8 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II

No Nilai Kategori Frekuensi Persentase

1 2

0–69 70–100

Tidak tuntas Tuntas

3 12

20 80

Jumlah 15 100

Sumber : analisis data hasil belajar siklus 2

0%

50%

100%

sangat rendah persentase 0%

perbandingan kategori hasil belajar

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat dikemukakan bahwa dari 15 siswa Kelas V SD 286 Mallombong Kabupaten Bulukumba bahwa tidak ada siswa yang keterampilan berbicaranya sangat rendah, 0 siswa atau 0 % termasuk pada kategori rendah, 3 siswa atau 20% termasuk pada kategori sedang, 12 siswa atau 80 % termasuk pada kategori tinggi dan pada kategori sangat tinggi 0 siswa atau 0 %.

Perbandingan kategori hasil belajar siswa siklus I dan II dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 4.3 Grafik perbandingan kategori hasil belajar siklus I dan Siklus II

3) Tingkat Ketuntasan hasil belajar

Tabel 4.8 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II

No Nilai Kategori Frekuensi Persentase

1 2

0–69 70–100

Tidak tuntas Tuntas

3 12

20 80

Jumlah 15 100

Sumber : analisis data hasil belajar siklus 2

sangat

rendah rendah sedang tinggi

sangat tinggi

0% 0%

73,33%

26,67%

0%

0% 0% 20%

80%

0%

Kategori

perbandingan kategori hasil belajar

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat dikemukakan bahwa dari 15 siswa Kelas V SD 286 Mallombong Kabupaten Bulukumba bahwa tidak ada siswa yang keterampilan berbicaranya sangat rendah, 0 siswa atau 0 % termasuk pada kategori rendah, 3 siswa atau 20% termasuk pada kategori sedang, 12 siswa atau 80 % termasuk pada kategori tinggi dan pada kategori sangat tinggi 0 siswa atau 0 %.

Perbandingan kategori hasil belajar siswa siklus I dan II dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 4.3 Grafik perbandingan kategori hasil belajar siklus I dan Siklus II

3) Tingkat Ketuntasan hasil belajar

Tabel 4.8 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II

No Nilai Kategori Frekuensi Persentase

1 2

0–69 70–100

Tidak tuntas Tuntas

3 12

20 80

Jumlah 15 100

Sumber : analisis data hasil belajar siklus 2

siklus I siklus II

Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa dari 15 siswa kelas V 286 Mallombong, setelah menggunakan metode sosiodrama ternyata sebanyak 3 siswa (20%) yang masuk pada kategori tidak tuntas dan 12 siswa (80 %) yang masuk pada kategori tuntas.

Perbandingan tingkat ketuntasan siswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 4.4 Grafik perbandingan ketuntasan hasil belajar siklus I dan Siklus II

c. Refleksi

Berdasarkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD 286 Mallombong, Bulukumba pada siklus II menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa mengalami peningkatan dimana pada siklus I hanya 4 orang siswa yang mencapai nilai KKM dan pada siklus II 12 siswa sudah dapat mencapai nilai KKM yaitu 70. Hal

0 10 20 30 40 50 60 70 80

tuntas 26,67%

Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa dari 15 siswa kelas V 286 Mallombong, setelah menggunakan metode sosiodrama ternyata sebanyak 3 siswa (20%) yang masuk pada kategori tidak tuntas dan 12 siswa (80 %) yang masuk pada kategori tuntas.

Perbandingan tingkat ketuntasan siswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 4.4 Grafik perbandingan ketuntasan hasil belajar siklus I dan Siklus II

c. Refleksi

Berdasarkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD 286 Mallombong, Bulukumba pada siklus II menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa mengalami peningkatan dimana pada siklus I hanya 4 orang siswa yang mencapai nilai KKM dan pada siklus II 12 siswa sudah dapat mencapai nilai KKM yaitu 70. Hal

tuntas tidak tuntas

26,67%

73,33%

80%

20%

Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa dari 15 siswa kelas V 286 Mallombong, setelah menggunakan metode sosiodrama ternyata sebanyak 3 siswa (20%) yang masuk pada kategori tidak tuntas dan 12 siswa (80 %) yang masuk pada kategori tuntas.

Perbandingan tingkat ketuntasan siswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 4.4 Grafik perbandingan ketuntasan hasil belajar siklus I dan Siklus II

c. Refleksi

Berdasarkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD 286 Mallombong, Bulukumba pada siklus II menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa mengalami peningkatan dimana pada siklus I hanya 4 orang siswa yang mencapai nilai KKM dan pada siklus II 12 siswa sudah dapat mencapai nilai KKM yaitu 70. Hal

siklus 1 siklus 2

tersebut disebabkan karena ketika kegiatan pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa sudah memperhatikaan pelajaran secara seksama. Siswa pada kelas tersebut sudah tidak pasif lagi dalam mengeluarkan gagasan ataupun dalam bertanya serta sudah mulai terbangun kerja sama dalam kelompoknya masing-masing serta sudah mulai berani tampil di depan kelas. Peningkatan dalam aktivitas belajar tersebut berdampak pada keterampilan berbicara siswa yang ikut meningkat.

Berdasarkan peningkatan hasil belajar tersebut maka dapat dikatakan bahwa metode sosiodrama cocok digunakan dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD 286 Mallombong, Kabupaten Bulukumba.

Dokumen terkait