• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Ekskresi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

6. Sistem Ekskresi

3) Mempersingkat waktu pembelajaran dengan media pembelajaran Penyampaian informasi dan isi pelajaran dengan jumlah yang banyak dan membutuhkan waktu lama dapat dipersingkat melalui media pembelajaran.

4) Pembelajaran lebih fleksibel

Penggunaan media pembelajaran tidak menekankan waktu penggunaan, hal ini menjadi nilai lebih media pembelajaran karena bersifat fleksibel.

5) Sikap positif peserta didik terhadap proses belajar dan materi belajar

6) Peran guru lebih positif karena guru lebih berpusat kepada peserta didik.

zat sisa yang dikeluarkan dapat berupa urine, keringat, CO2, dan urea63. Alat ekskresi ginjal berfungsi mengeluarkan urine, alat kulit berfungsi dalam mengeluarkan keringat oleh kelenjar keringat kemudian keluar melalui permukaan kulit, alat paru-paru menghasilkan karbondioksida dan keluar ketika manusia menghembuskan nafas, dan hati berfungsi untuk mengeluarkan urea.

Ginjal berfungsi menjaga keseimbangan air dalam tubuh, menjaga tekanan osmosis dalam tubuh, mengekskresi zat sisa, mengatur pH dalam tubuh dan plasma. Sistem ekskresi memiliki fungsi utama yakni menjaga kesetimbangan dalam tubuh melalui cara mengatur konsentrasi bahan larut cairan sel dan tubuh yang disebut proses Osmoregulasi.

Manusia memiliki dua ginjal yang terletak di sisi kanan dan kiri pinggang. Struktur ginjal terdiri dari jaringan kompak memiliki kurang lebih 2.400.000 nefron yang dapat membentuk urine. Nefron terdiri dari glomerulus, tubulus, dan salurannya64. Struktur ginjal apabila dibelah dengan arah membujur maka struktur ginjal dapat dilihat susunannya diantaranya korteks merupakan lapisan luar ginjal dan medula pada bagian dalam. Selaput tipis yang membungkus bagian

63 Hernata Fatirani, “Pembelajaran Kooperatif Tipe JIGSAW Pada Sistem Ekskresi Manusia,” in Pusat Pengembangan Pendidikan Dan Penelitian Indonesia. Yayasan Insan Cendikia Indonesia Raya, (2022), 21.

64 Eka Danti Agustin, “Sistem Ekskresi, Enzyme, dan Evolusi,” Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA), (2016), 11. https://repositori.kemdikbud.go.id/6209/1/KK%20D_BIOLOGI_14JUNI.pdf.

luar korteks yakni fibrosa dengan jaringan yang halus dan rapat.

Bagian dalam ginjal berbentuk piramida yang berjumlah lima belas sampai enam belas disebut dengan piramida ginjal merupakan bagian dari medulla, ujung piramida ginjal menuju ke hilus dan berakhir di kalises, kalises langsung terhubung dengan pelvilis ginjal65.

Korteks memiliki nefron yang berfungsi sebagai alat penyaring, setiap nefron tersusun dari badan malpighi dan tubulus kontortus.

Badan malpighi tersusun dari kapsul Bowman dan glomerulus.

Glomerulus merupakan susunan pembuluh darah kapiler yang membentuk anyaman, sedangkan kapsula Bowman merupakan jaringan yang mengitari glomerulus. Tubulus kontortus terbagi menjadi tiga bagian diantaranya tubulus kontortus proksimal, distal dan tubulus kontortus kolektivus, diantara tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal memiliki lengkungan henle naik dan turun.

b. Pengertian Urine

Urine merupakan cairan sisa metabolisme tubuh yang dikeluarkan oleh tubuh melalui tahap mekanisme pembentukan urine.

Ekskresi urine menjadi tahap yang penting untuk mengeluarkan molekul-molekul sisa pada darah dengan tujuan untuk menjaga homeostatis cairan tubuh. Urine manusia memiliki komposisi sesuai dengan jenis makanan yang dimakan, ketika urine berada pada taraf

65 Diah Aryulina et al., Biologi SMA dan MA (Jakarta: Erlangga, PT. Gelora Aksara Pratama, 2006), 216.

normal urine manusia terdiri dari urea, asam urat, klorida, air, keratin, amonik, asam laktat, asam sulfat, garam.

c. Mekanisme Pembentukan Urine

Pembentukan urine melalui empat tahap sebelum urin benar- benar siap untuk dibuang, proses pembentukan urine terdiri dari empat tahap diantaranya66:

1) Filtrasi (penyaringan)

Proses filtrasi diawali dari proses perpindahan darah dari glomerulus ke kapsula Bowman yang terjadi di dalam badan malpighi, proses perpindahan darah dari glomerulus menuju kapsula Bowman melalui membran semipermeabel yakni membrane filtrasi. Darah yang mengandung zat molekul berukuran besar contohnya protein dan sel darah, gula, urea, air, dan garam akan disaring, zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh seperti garam- garam, asam amino, dan glukosa akan di buang. Hasil dari glomerulus baru terbentuk urine primer, dari tahap tersebut urine tidak mengandung darah.m Fungsi dari proses filtrasi adalah untuk menyaring zat yang dibutuhkan oleh tubuh agar tidak ikut terbuang.

66 Eka Danti Agustin, “Sistem Ekskresi, Enzyme, dan Evolusi,”.in Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA), (2016), 12

2) Reabsorpsi (penyerapan kembali)

Reabsorpsi masuk pada tahap kedua setelah terjadi filtrasi di glomerulus. Proses reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, proses yang terjadi adalah menyerap kembali zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh seperti air, glukosa, sari makanan.

Namun, penyerapan air dan garam organik bergantung sesuai dengan kebutuhan tubuh, apabila tubuh memerlukan sedikit air, maka air akan diserap kembali untuk memenuhi kebutuhan tubuh, proses yang terjadi akan menghasilkan kadar urea lebih tinggi.

Hasil dari proses reabsorbsi adalah urine sekunder.

3) Augmentasi (pengeluaran)

Augmentasi terjadi dalam tubulus kontortus distal, proses ini kan terjadi penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh diantaranya ion-ion H+ dan K+ ke dalam urine sesungguhnya.

4) Ekskresi (pembuangan)

Urine yang ada dalam tubulus kolektivus akan dikirim ke pelvis renalis yang berakhir di kandung kemih dan kemudian dikeluarkan dari uretra.

Ginjal menjadi salah satu induk kesehatan manusia, apabila ginjal tidak sehat makan akan mengakibatkan resiko penyakit-penyakit tertentu dan mengganggu kerja organ lain. Terdapat beberapa

gangguan yang terjadi di dalam mekanisme ginjal diantaranya urenime (kerusakan saluran nefron yang mengakibatkan urine masuk ke dalam saluran darah), batu ginjal (disebabkan karena adanya endapan mineral yang membentuk CaCO3), Diabetes melitus (disebabkan insulin dalam tubuh rendah dan mengakibatkan glukosa masuk dalam urine), albuminaria (terjadi akibat prosess filtrasi memiliki gangguan dan mengakibatkan protein masuk dalam urine), dan masih banyak lagi gangguan yang terjadi di ginjal.