BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
C. Teknik Analisis Data
No Sub materi Keterangan Aspek Keterampilan Berpikir Kreatif dan Kunci Jawaban sesuai dengan
gejala-gejala gangguan ginjal yang disebutkan.
Skor 2: Siswa kurang tepat menentukan fungsi organ ginjal tetapi dengan pembahasan yang diberikan kurang tepat dengan permasalahan
Skor 3: Siswa tepat menentukan fungsi organ ginjal tetapi pembahasan yang diberikan kurang tepat dengan permasalahan Skor 4: Siswa tepat menentukan fungsi organ ginjal dan pembahasan yang diberikan sesuai dengan permasalahan
Elaboration :
Skor 1: Jawaban yang diberikan siswa tidak tepat dan tidak terperinci
Skor 2: Jawaban yang diberikan siswa kurang tepat tetapi kurang diperinci
Skor 3: Jawaban yang diberikan siswa kurang tepat tetapi diperinci dengan detail
Skor 4: Jawaban yang diberikan siswa tepat dan diperinci dengan sangat detail dan tepat
berdasarkan skala likert yang terdiri dari 5 skor yang disajikan pada tabel 4.15 skor penilaian validasi ahli.
Tabel 3. 11 Skor Penilaian Validasi Ahli
Skor Penilaian
5 Sangat Sesuai
4 Sesuai
3 Cukup Sesuai
2 Tidak Sesuai
1 Sangat Tidak Sesuai
Sumber: Sugiyono a. Analisi kuantitatif
Hasil dari penyebaran angket sebagai lembar validasi ahli materi, ahli media, ahli bahasa, dan guru biologi kelas XI IPA, kemudian dianalisis menggunakan persentase kevalidan produk, sebagai berikut:
Ph Keterangan :
Ph : Persentase untuk validitas kriteria
∑x : Jumlah total jawaban dalam 1 item
∑xi : Jumlah total skor jawaban tertinggi dalam 1 item Kevalidan produk yang dikembangkan ditentukan oleh kriteria kevalidan produk sebagai berikut:
Tabel 3. 12 Kriteria Kevalidan Produk
Penilaian Kriteria
86< P < 100% Sangat Valid 76 < P < 85% Valid 60 < P < 75% Cukup Valid 55 < P < 59% Kurang Valid
P <54% Sangat Tidak Valid
b. Analisis Deskriptif Kualitatif
Data yang diperoleh dari validasi ahli selanjutnya dikelompokkan dan diolah yang terdiri dari persentase, saran, kritikan, dan masukan dari validator ahli dan guru. Dari kegiatan tersebut diolah dalam bentuk kualitatif untuk menjelaskan kriteria media pembelajaran e-komik sistem ekskresi manusia pada proses pembentukan urine berbasisi kode QR untuk melatih kemampuan berpikir kreatif.
2. Analisis Data dari Respon Peserta didik
Kategori skor yang disajikan pada lembar validasi berdasarkan skala likert yang terdiri dari 5 skor yang disajikan pada tabel 4.15 skor penilaian validasi ahli.
Tabel 3. 13 Skor Penilaian Validasi Ahli
Skor Penilaian
5 Sangat Sesuai
4 Sesuai
3 Cukup Sesuai
2 Tidak Sesuai
1 Sangat Tidak Sesuai
Sumber: Sugiyono
a. Analisis Kuantitatif
Lembar angket respon peserta didik menggunakan pengukuran skala Likert empat interval kemudian dikelola untuk mendapatkan data, data tersebut nantinya akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Analisis kuantitatif menggunakan rumus :
P =
Keterangan :
P : Persentase untuk validitas kriteria
F : Jumlah total jawaban responden dalam 1 item N : Jumlah total skor jawaban tertinggi dalam 1 item 100% : Konstan
Hasil dari data lembar angket respon peserta didik kemudian diolah sesuai dengan kriteria kepraktisan produk sebagai berikut:
Tabel 3. 14 Penilaian Respon Peserta Didik
Penilaian Kriteria
86< P < 100% Sangat Menarik 76 < P < 85% Menarik 60 < P < 75% Cukup Menarik 55 < P < 59% Kurang Kurang Menarik
P <54% Sangat Tidak Menarik Sumber: Thofan, 2018: 48 b. Analisis Deskriptif Kualitatif
Data yang diperoleh dari respon peserta didik selanjutnya dikelompokkan dan diolah menggunakan kualitatif yang terdiri dari persentase, saran, kritikan, dan masukan dari peserta didik . Dari kegiatan tersebut dapat diperoleh kriteria media pembelajaran yang kemudian dapat diketahui kepraktisan media pembelajaran e-komik sistem ekskresi manusia pada proses pembentukan urine berbasisi kode qr.
3. Analisis Keefektifan Produk a. Analisis Kuantitatif
Desain penelitian ini menggunakan Pretest Posttest Control Group Desain78, desain ini menjadi salah satu desain eksperimen dimana terdapat dua kelompok yang dipilih secara random.
Tabel 3. 15 Pretest Posttest Control Group Design Sampel Pretest Perlakuan Posttest
R1 O1 X O2
R2 O1 O2
Sumber: Sugiyono Keterangan :
R1 = Sampel yang dipilih secara random (kelas eksperimen) R2 = Sampel yang dipilih secara random (kelas kontrol) O1 = Pretest `
X = Penerapan e-komik dalam pembelajaran O2 = Posttest
Desain penelitian menggunakan dua kelas dengan perlakuan eksperimen dengan pretest posttest dan kelas tanpa perlakuan. Sebelum melakukan uji hipotesis terdapat uji prasyarat analisis yakni Uji Normalitas dan Uji Homogenitas.
Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov dengan rumus (Sugiyono, 2013: 257) :
Keterangan :
KD : Jumlah Kolmogorov-Smirnov yang dicari n1 : Jumlah sampel yang diperoleh
n2 : Jumlah sampel yang diharapkan
Perhitungan uji berbantuan software SPSS 25 for windows dengan ketentuan apabila nilai signifikan > 0,05 maka normal, dan apabila nilai signifikan < 0,05 maka tidak normal.
Uji Homogenitas bertujuan untuk mengetahui antara dua kelas yakni kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki varian yang sama atau bersifat homogen.
W = ( ) ∑ ( ̅ ̅)
( ) ( ̅ ̅)
Keterangan :
n = jumlah siswa k = banyak kelas ̅ = | |
̅ = rata-rata dari kelompok
= rata-rata dari kelompok i ̅ = rata-rata menyeluruh dari ̅
Uji Homogenitas data penelitian ini menggunakan software SPSS 25 for windows. Dengan dasar pengambilan keputusan jika signifikansi (P-Value) < 0,05 maka disimpulkan varian dua kelompok
tidak homogen, sedangkan apabila (P-Value) > 0,05 maka disimpulkan varian dua kelompok homogen.
1) Uji Independent T-test
Pengujian hipotesis menggunakan Uji Independent T-test dengan dua kelas yakni kelas kontrol dan kelas eksperimen menggunakan distribusi t pada signifikansi perbedaan nilai rata-rata tertentu dari kedua kelompok yang tidak berhubungan79. Pengambilan keputusan dapat dilihat dari p (sig 2-tailed) jika p > 0,05 maka Ha
ditolak dan jika p < 0,05 maka Ha diterima (Triton, 2006: 175). Rumus Separated Varian (Sugiyono, 2010: 308):
√
Keterangan
X1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen X2 = Nilai rata-rata kelas control
= Varian kelas eksperimen = Varian kelas kontrol
= Jumlah anggota sampel kelas eksperimen n2 = Jumlah anggota sampel kelas kontrol Hipotesis diuji dengan dengan kriteria :
79 Triton Prawira Budi,
1) Jika t hitung> t tabel maka H0 ditolak. Maka terdapat perbedaan rata-rata tingkat kemampuan berpikir kreatif peserta didik yang mendapatkan perlakuan penggunaan e-komik dengan tidak mendapatkan perlakuan penggunaan e-komik.
2) Jika thitung < ttabel maka H0 diterima. Maka tidak terdapat perbedaan rata-rata tingkat kemampuan berpikir kreatif peserta didik yang mendapatkan perlakuan penggunaan e-komik dengan tidak mendapatkan perlakuan penggunaan e-komik.
A. PENYAJIAN DATA UJI COBA
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan atau research and Develop (RnD) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE Branch 2009. Model pengembangan ADDIE Branch terdiri dari lima tahap diantaranya menganalisis (analysis), merancang (design), mengembangkan (develop), menerapkan (implement), mengevaluasi (evaluate).
Hasil dari Penelitian dan Pengembangan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE Branch 2009 adalah e-komik sistem ekskresi manusia pada proses pembentukan urine untuk melatih kemampuan berpikir kreatif dengan memanfaatkan software power-point pada proses penyusunannya. E- komik diakses melalui kode qr untuk disajikan dalam bentuk digital dengan menggunakan aplikasi qr-code online. Pengembangan media pembelajaran e- komik sistem ekskresi manusia pada proses pembentukan urine di kembangan sesuai hasil identifikasi sebagai berikut :
1. Analysis (menganalisis)
Tahap pertama pada model pengembangan ADDIE Branch adalah menganalisis. Tahap analysis terdiri dari validate the performance gap (menganalisis kesenjangan kinerja), determine instructional goals (menentukan tujuan instruksional), confirm the intended audience
(mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan), determine potential delivery system (menentukan cara penyampaian produk), compose a project management plan (menyusun rencana manajemen proyek). Hasil dari tahap analisis sebagai berikut :
a. Validate the Performance Gap (menganalisis kesenjangan kinerja) Tahap menganalisis kesenjangan kinerja dilaksanakan wawancara kepada guru biologi kelas XI MAN 2 Jember untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi pada proses pembelajaran biologi khususnya pada materi sistem ekskresi manusia pada tahap proses pembentukan urine.
Analisis wawancara yang dilakukan tanggal 24 Agustus 2022 kepada guru biologi MAN 2 Jember peneliti menemukan terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dilapangan yakni materi yang kaitannya dengan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Materi sistem ekskresi pada proses pembentukan urine menjadi salah satu materi yang sering keluar di soal UAMBN yang memiliki tingkat kesulitan HOTS. Wawancara kepada guru biologi kelas XI IPA MAN 2 Jember, kemudian di analisis dan diperolek bahwa kemampuan berpikir kreatif peserta didik relatif rendah, hal tersebut dapat terlihat ketika peserta didik kesulitan dalam mengerjakan soal HOTS
Adapun media pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah PPT dan video, dengan alat pembelajaran
kepada peserta didik, karena penyajian materi yang disampaikan dengan PPT tidak jauh beda dengan apa yang ada di buku paket, berdampak kurang menariknya proses pembelajaran.. Sesuai dengan hasil angket kebutuhan 87% peserta didik memerlukan media pembelajaran berbasis visual dan menarik.
Berdasarkan masukan dari Bapak Drs. Imam Nawawi mengatakan perlu adanya media pembelajaran yang menarik, mudah diakses oleh peserta didik dan dapat menyajikan mekanisme organ peserta didik tertarik untuk membaca. Bapak Imam juga menyatakan lebih baik berupa elektronik yang mudah untuk diakses oleh peserta didik, apalagi sekolah juga mendukung teknologi untuk diterapkan di proses belajar peserta didik. Sesuai dengan analisis yang diperoleh dari hasil wawancara yang terlampir pada lampiran 8 dan analisis angket kebutuhan peserta didik sesuai lapiran 10, peneliti terdorong untuk membuat electronic-komik sistem ekskresi manusia pada proses pembentukan urine berbasis kode qr untuk melatih kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas XI IPA MAN 2 Jember.
b. Determine Instructional Goals (menentukan tujuan instruksional) Tujuan instruksional pada penelitian dan pengembangan ini adalah untuk melatih kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas XI IPA MAN 2 Jember dengan mengembangkan media pembelajaran e-komik sistem ekskresi manusia pada proses pembentukan urine berbasis kode qr untuk melatih kemampuan berpikir kreatif.
c. Confirm the Intended Audience (konfirmasi audiens yang dituju) Peserta penelitian yakni peserta didik kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 dengan total 72 peserta didik yang masing-masing memiliki 36 peserta didik yang bertempat di MAN 2 Jember beralamat Jl. Manggar No. 72, Gebang Poreng, Gebang, Kecamatan Jember, Jawa Timur 68117.
d. Identify Required Resources (mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan)
Mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan merupakan tahap keempat pada tahap analysis. Pengembangan media pembelajaran e-komik sistem ekskresi manusia pada proses pembentukan urine berbasis kode qr untuk melatih kemampuan berpikir kreatif diantaranya:
1) Pustaka sebagai rujukan atau sumber materi yang akan dimuat pada e-komik . pustaka sendiri terdiri buku paket biologi kelas XI, buku fisiologi manusia, dan beberapa jurnal penelitian sistem ekskresi manusia pada proses pembentukan urine.
2) Software power-point menjadi salah satu media digital untuk mendesain produk yang dikembangkan.
3) Leptop sebagai alat untuk mengembangan e-komik.
4) Internet digunakan untuk membuka aplikasi QR-Code online untuk merubah e-komik yang disajikan dalam bentuk pdf dan dapat
5) Validator ahli media sebagai validator yang mengoreksi media yang dikembangkan sesuai dengan aspek tampilan visual dan aspek desain pembelajaran.
6) Validator ahli materi sebagai validator yang mengoreksi media yang dikebangkan sesuai dengan aspek kelayakan materi-isi dan aspek kelayakan penyajian materi.
7) Validator ahli Bahasa. Indonesia sebagai validator yang mengoreksi media yang dikembangkan dengan menggunakan bahasa yang lugas, komunikatif, dialogis dan interaktif, kesesuaian dengan perkembangan peserta didik, kesesuaian dengan kaidah bahasa, dan kesesuaian dengan kaidah istilah.
8) Validator praktikalitas sebagai validator dalam menunjang kepraktisan media pembelajaran.
9) Smartphone sebagai alat untuk peserta didik mengakses media pembelajaran e-komik.
10) Peserta didik kelas XII sebagai subjek uji coba produk sebelum produk masuk tahap implementasi.
11) Peserta didik kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol.
12) Peserta didik kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan responden untuk angket respon siswa.
e. Determine Potential Delivery System (menentukan cara menyampaikan produk)
Produk yang masuk pada tahap implementasi melalui proses pembelajaran pada kelas eksperimen berupa E-komik sistem ekskresi manusia pada proses pembentukan urine diakses secara online melalui kode qr menggunakan smartphone, dan dapat diakses secara offline apabila telah di download oleh peserta didik.
f. Compose a Project Management Plan (menyusun rencana manajemen proyek)
Jadwal dalam pelaksanaan proyek akan disajikan pada tabel manajemen proyek 4.1.
Tabel 4. 1 Manajemen Proyek
No Tanggal Tahap
1 Oktober – November 2022 Penyusunan storyboard 2 Desember 2022 – Januari
2023 Desain produk
3 6-8 Januari 2023
Pembuatan rubrik pretest- posttest, soal pretest-posttest, dan
lembar validasi 4 11 Januari 2023 Validasi soal pretest-posttest 5 20 Januari 2023 Validasi ahli media 1 6 24 Januari 2023 Validasi ahli materi 1 7 25 Januari 2023 Validasi ahli bahasa 8 25 Januari 2023 Validasi ahli media 2 9 24 Januari 2023 Validasi ahli materi 2 10 30 Januari 2023 Uji coba perorangan
11 31 Januari 2023 Uji coba lapangan
12 2 Februari 2023 Implementasi kelas kontrol 13 3 Februari 2023 Implementasi kelas eksperimen
Sumber: Diolah dari jadwal pelaksanaan penelitian
2. Design (Merancang)
Tahap merancang merupakan tahap kedua pengembangan ADDIE terdiri dari tahap conduct a task inventory (membuat daftar tugas), compose performance objective (menyusun tujuan kinerja), dan generate testing strategies (menyusun strategi penelitian).
a. Conduct a Task Inventory (membuat daftar tugas)
Pada tahap awal desain proyek peneliti terlebih dahulu membuat daftar tugas agar produk yang dikembangkan selesai.
1) Analisis kurikulum
Kurikulum yang dikembangkan pada kelas XI IPA MAN 2 Jember menggunakan kurikulum 2013. Kurikulum tersebut memuat kompetensi inti dan kompetensi dasar hal tersebut diatur dengan Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018. Berdasarkan hasil analisis diketahui merupakan materi yang dikembangkan dalam proyek. Materi sistem ekskresi masuk pada kd 3.9 dan 4.9, yang berbunyi “Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem ekskresi manusia” (3.9) dan “menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup sehat terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ ginjal yang menyebabkan gangguan pada sistem ekskresi serta kaitannya dengan teknologi.
2) Analisis materi
Hasil dari analisis kurikulum bahwa materi yang diambil yakni sistem ekskresi manusia KD 3.9 dan 4.9 pada proses pembentukan urine. Materi yang dimuat pada produk diantaranya pengertian sistem ekskresi serta organ-organ sistem ekskresi, pengertian urine, struktur organ ginjal dan fungsi organ ginjal, dilanjutkan dengan mekanisme proses pembentukan urine yang terdiri dari tiga tahap yakni filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi, gangguan-gangguan pada organ fungsi ginjal, dan pola hidup sehat.
3) Membuat storyboard
Storyboard digunakan untuk memberi gambaran awal yang berisikan tahap-tahap yang nantinya akan di muat pada produk e- komik.
4) Membuat soal
Pada produk yang akan dikembangkan terdapat soal evaluasi yang dapat digunakan peserta didik untuk latihan soal dan menguji pemahaman peserta didik pada setiap chapter di dalam produk. Evaluasi yang disajikan disesuaikan dengan bahan materi pada setiap chapter.
5) Membuat rubrik penilaian soal pretest-posttest
Rubrik penilaian adalah seperangkat penilaian untuk memfasilitasi penilaian kinerja yang memuat beberapa aspek yang
kemampuan berpikir kreatif dengan mencakup lima indikator yakni fluency (kelancaran), flexibility (keluwesan), originality (keaslian), elaboration (merinci), dan metaphorical thinking (berpikir metafora).
6) Membuat soal pretest-posttest
Soal pretest-posttest berupa soal uraian dengan jumlah 5 soal, pada setiap soalnya memuat dua indikator kemampuan berpikir kreatif. Penyusunan soal pretest-posttest menyesuaikan indikator pembelajaran sesuai dengan KD 3.9 dan 4.9.
7) Instrumen validasi
Terdapat tiga validasi untuk mengetahui kevalidan produk yakni validasi meida, validasi bahasa, dan validasi materi. Untuk mengetahui kepraktisan produk terdapat instrumen validasi praktikalitas dan respon peserta didik.
b. Compose Performance Objective (menyusun tujuan kinerja)
Tujuan kinerja pada penelitian dan pengembangan diantaranya dapat terselesaikannya produk e-komik sistem ekskresi manusia pada proses pembentukan urine untuk melatih kemampuan berpikir kreatif dengan hadirnya produk, menyelesaikan RPP untuk kelas eksperimen, dan menyelesaikan pretest-posttest kemampuan berpikir untuk menilai kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
c. Generate Testing Strategies (menyusun strategi penilaian)
Tahap ketiga dari tahap design adalah menyusun startegi penilaian yang terdiri dari :
1) Validasi ahli media pelaksana validator yang mengoreksi media yang dikembangkan sesuai dengan aspek tampilan visual dan aspek desain pembelajaran.
2) Validasi ahli materi pelaksana validator yang mengoreksi media yang dikebangkan sesuai dengan aspek kelayakan materi-isi dan aspek kelayakan penyajian materi.
3) Validasi ahli bahasa pelaksana validator yang mengoreksi media yang dikembangkan dengan menggunakan bahasa yang lugas, komunikatif, dialogis dan interaktif, kesesuaian dengan perkembangan peserta didik, kesesuaian dengan kaidah bahasa, dan kesesuaian dengan kaidah istilah.
4) Validasi praktikalitas pelaksana validator dalam menunjang kepraktisan media pembelajaran.
5) Validasi pretest-posttest pelaksana validator yang mengoreksi kesesuaian pretest-posttest dengan aspek kemampuan berpikir kreatif dan indikator pembelajaran.
6) Uji coba perorangan untuk mengetahui respon awal peserta didik pada produk, seberapa jelas pesan yang dimuat pada produk, kesalahan kekurangan awal pada produk yang dikembangkan yang
nantinya menjadi peluang untuk menyesuaikan pelaksanaan uji coba produk pada kelas kecil.
7) Uji coba kelompok kecil untuk mengetahui keefektifan instruksi yang dimuat pada produk, keefektifan model pembelajaran yang akan dilaksanakan pada kelas eksperimen yang diambil dari wawancara.
8) Uji coba lapangan terbatas untuk mendapatkan umpan balik dari uji coba kelompok kecil yang nantinya akan laksanakan revisi.
9) Pretest-posttest digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif peserta didik sebelum menggunakan media e-komik sistem ekskresi manusia dan sesudah menggunakan media e-komik sistem ekskresi manusia pada kelas kontrol.
10) Pretest-posttest digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif peserta didik sebelum menggunakan media e-komik sistem ekskresi manusia dan sesudah menggunakan media e-komik sistem ekskresi manusia pada kelas eksperimen.
3. Develop (mengembangkan)
a. Generate Content (menghasilkan konten)
Penelitian dan pengembangan akan menghasilkan produk media pembelajaran e-komik sistem ekskresi manusia pada proses pembentukan urine berbasis kode qr untuk melatih kemampuan
b. Select or Develop Supporting Media (memilih atau mengembangkan media pendukung)
Media pendukung agar terselesaikannya produk adalah Google Drive untuk menyimpan, setelah tersimpan di Google Drive media pendukung kedua adalah qr Code Online untuk membuat kode qr yang dapat memuat media pembelajaran dan dapat diakses oleh peserta didik, dan terdapat media pendukung dalam mengaplikasian adalah laptop, smartphone, LCD, dan proyektor.
c. Develop Guidance for then Student (mengembangkan panduan untuk siswa)
E-komik sistem ekskresi didalamnya memuat memuat cara penggunaan produk atau panduan penggunaan produk untuk siswa yang terbagi beberapa tahap, pengembangan anduaan ini bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam menggunakan produk dan menghindari kesalahan dalam penggunaan produk, yang disajikan pada diagram berikut:
Ikuti alur cerita dengan runtut.
Balon kata dibaca dari sebelah kiri.
Komik diawali dengan prolog sebelum memasuki cerita.
Sacene kode QR untuk masuk pada halaman komik.
d. Develop Guidance for than Teacher (mengembangkan panduan untuk guru)
Panduan guru sebagai petunjuk untuk menggunakan produk yang dikembangkan, terbagi menjadi beberapa tahap yang disajikan pada diagram penggunaan produk berikut:
Pelaksanaan evaluasi dilakukan setiap satu chapter selesai.
Menggali respon peserta didik sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan feedback dalam proses pembelajaran menggunakan e-
komik.
Proses pembelajaran menyesuaikan dengan step/alur yang disajikan pada e-komik sistem ekskresi.
Guru dapat mengajak murid untuk berinteraksi langsung sebagai tokoh yang akan ditanggapi oleh peserta didik sebagai tokoh yang
lain.
Guru masuk pada link yang disajikan pada qr.
Sacene kode qr untuk masuk pada halaman komik.
e. Conduct Formative Revision (melaksanakan revisi formatif) Pelaksanaan revisi formatif terdiri dari beberapa tahap, diantaranya : 1) Validasi ahli
Validasi produk terbagi menjadi tiga yakni validasi ahli materi, validasi ahli bahasa, validasi ahli media yang akan disajikan pada tabel 4.2 tim validator produk.
Tabel 4. 2 Tim Validator Produk
Nama Tim Tugas
Dr. Husni Mubarok,
S.Pd., M.Si. Validator Ahli Media
Memvalidasi produk e- komik dari sisi media Imania
Bazlinawardani, M.Si.
Bayu Sandika, S.Pd.,
M.Si. Validator Ahli
Materi
Memvalidasi produk e- komik dari sisi materi Risma Nurlim,
S.Kep., Ns., M.Sc.
Siddiq Ardianta, M.Pd Validator Ahli Bhs.
Indonesia
Memvalidasi produk e- komik dari sisi bahasa a) Validasi ahli materi
Validasi ahli materi terdiri dari dua validator yakni Risma Nurlim, S.Kep., Ns., M.Sc. dan Bayu Sandika, S.Pd., M.Si. diperoleh respon sebagai berikut yang disajikan pada table 4.3 respon validator.
Tabel 4. 3 Respon Validator
Produk Komentar
a. Risma Nurlim, S.Kep., Ns., M.Sc.
● Yang menyatakan pengertian hendaknya
dibarengi dengan sumber.
● Konsep mekanisme
pembentukan urin disesuaikan dengan buku ajar biologi kelas XI IPA
a. Bayu Sandika, S.Pd., M.Si.
● Konsep filtrasi diperbaiki, dari darah yang masuk ke glomerulus dari arteri
● Konsep
penyaringan pada tahap filtrasi di sesuikan dengan buku kuliah
Produk Komentar
a. Bayu Sandika, S.Pd., M.Si.
● Konsep augmentasi
mengenai zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh
a. Bayu Sandika, S.Pd., M.Si.
● Reverensi menggunakan buku perkuliahan
● Reverensi diambil dari buku bukan dari jurnal
Sumber: Diolah dari komentar validator
Produk direvisi sesuai dengan komentar dan arahan yang diberikan oleh validator untuk memperoleh produk yang
valid dan layak digunakan pada tahap uji coba produk. Tahap validasi materi ini akan diperoleh skor validasi yang akan disajikan pada tabel 4.4 skor validasi ahli materi, yang diperoleh dari lembar validasi materi pada lampiran 13, sesuai dengan kisi-kisi validasi materi pada lampiran 11 .
Tabel 4. 4 Skor Validasi Ahli Materi
No. Aspek Penilaian
Nilai
Rata-
Rata Kriteria Validator
1
Validator 2 1
Aspek Kelayakan Materi/Isi
83,3% 85,3% 84,3% Valid 2
Aspek Penyajian Materi
88,7% 87,5% 88,1% Sangat Valid Rata-rata
pervalidator 86% 86,4% 86,2% Sangat Valid Sumber: Diolah dari hasil instrument validasi materi b) Validasi ahli media
Validasi ahli media dilaksanakan oleh dua validator yakni Dr. Husni Mubarok, S.Pd., M.Pd. dan Imania Bazlinawardai, M.Si diperoleh respon sebagai berikut, yang disajikan pada table 4.5 validasi ahli media.