BAB I PENDAHULUAN
H. Sistematika Pembahasan
b. Triangulasi
Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Teknik ini dibedakan atas empat macam, yaitu: triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi penyidik, dan triangulasi teori.55
Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan peneliti adalah triangulasi metode, di mana peneliti melakukan pengecekan data dengan cara membandingkan data-data yang diperoleh melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
penelitian dan beberapa temuan yang ditemukan di lokasi penelitian serta tanggapan beberapa informan mengenai penelitian ini.
BAB III yaitu Pembahasan, yang menjelaskan tujuan dari penelitian, yakni menjelaskan pokok-pokok yang dibahas seperti strategi Mini Bank dalam mengelola simpanan nasabah untuk meningkatkan pendapatan Unit Usaha pondok pesantren dan proses analisa peneliti yang di temukan di lapangan berdasakan beberapa temuan yang ditemukan di lokasi penelitian.
BAB IV yaitu Penutup, yang berisi kesimpulan dan saran dalam penelitian ini. Dan pada akhir skripsi ini juga akan dicantumkan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada
Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada berdiri pada tahun 1991 yang didirikan oleh TGH. Muhammad Djuaini Mukhtar (Alm).
Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada terletak di Jln. Tegal Banyu, Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.Tonggak kepemimpinan Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada saat ini berada di bawah pimpinan dua bersaudara, yaitu TGH. Hasanain Djuaini, Lc., M. Hum., dan TGH. Khairi Habibullah, S. Ag., keduanya merupakan putra dari pendiri Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada. Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada dulunya mengelola dua lembaga pendidikan, yaitu Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, namun seiring berjalannya waktu serta kemajuan pendidikan saat ini Pondok pesantren Nurul Haramain Narmada telah membuka pendidikan mulai dari jenjang TK sampai perguruan tinggi.
Saat ini Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada kegiatannya tidak lagi terbatas pada pendidikan agama, dakwah, pembinaan ummat dan kegiatan sosial lainnya, tapi juga telah merambah pada kegiatan ekonomi dengan mengembangkan unit usaha/bisnis pondok pesantren dan yang
terbaru adalah mendirikan lembaga keuangan yang disebut dengan Mini Bank di lingkungan pesantren.
Kemampuan mengelola keuangan secara modern sangat diperlukan oleh generasi muda. Sebagai salah satu upaya yang mutlak untuk dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan adalah memberi bekal yang memadai sehingga para santri dan santriwati yang kelak akan menjadi anggota masyarakat modern tidak asing dengan ilmu pengetahuan ini, bila perlu sebagai penggerak di tengah-tengah masyarakat mereka dan dapat menjadikan ilmu pengetahuan tentang perbankan menjadi salah satu pilihan bidang perjuangan.
Sebagai applied science ilmu pengetahuan tentang perbankan tidak mungkin hanya diajarkan secara kognitif, oleh karena itu praktik langsung dalam bentuk yang sedekat mungkin dengan proses-proses perbankan modern perlu dilakukan.
Dengan latar belakang tersebut maka Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada perlu membuat suatu lembaga yang diperlukan untuk itu.Sehingga, pada tanggal 10 September 2015 dibentuklah Mini Bank Nurul Haramain.56
2. Letak Geografis Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada Letak geografis Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain terletak di lokasi Desa Lembuak, yang beralamatkan di Jln. Tegal Banyu,
56Dokumentasi Profil Mini Bank, Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, 08 Maret 2020.
Lembuak, Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dengan batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Persawahan Desa Nyurlembang
Sebelah Selatan : Jalan umum dan rumah penduduk Desa Lembuak Sebelah Timur : Perumahan penduduk Desa Lembuak Mekar Sari Sebelah Barat : Perumaha penduduk Desa Lembuak Kebon
Dilihat dari batas wilayah tersebut, maka secara geografis Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain memiliki lokasi yang strategis karena mudah dijangkau oleh semua kendaraan dan memiliki santri dengan jumlah seluruh santri 2.500.000 orang.57
3. Tujuan dan Fungsi Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada
Adapun tujuan dan fungsi Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain, yaitu sebagai berikut58:
a. Tujuan Mini Bank Pondok pesantren Nurul Haramain Narmada
1) Mentransformasikan ilmu pengetahuan perbankan modern kepada para santri dan santriwati dan dilengkapi dengan praktik senyatanya;
2) Memfasilitasi tabungan khusus sebagai persiapan santri/santriwati nasabah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi;
57Observasi, Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, 08 Maret 2020.
58Dokumentasi, Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, 08 Maret 2020.
3) Sebagai wujud partnership antara pondok (lembaga pendidikan) dengan lembaga lain;
4) Membantu pemerintah dan masyarakat untuk mempersiapkan calon-calon bankir muslim.
b. Fungsi Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada 1) Sebagai bengkel praktek perbankan
2) Sebagai sarana penghubung dan institusi mitra-mitra pondok 3) Membantu permodalan unit usaha pesantren
4. Hubungan Kerja Sama Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada
Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain menjalin hubungan kerja sama dengan:59
a. BRI Syari‟ah Mataram
b. Semua Unit-Unit Usaha Pondok Pesantren Nurul Haramain 1) Enha Mart
2) Kantin 3) Resto
4) Bahrain (Bakso Haramain) 5) Air galon
6) Laundry 7) Grosir
8) Pro AB Chicken Haramain
59 Ibid.,
9) Haramain Mart 10)Haramain Bakery 11)Haramain Trans 12)Penyewaan Alat Berat 13)Dan lain-lain.
c. Madrasah-madrasah sekitar pondok
5. Ruang Lingkup Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada a. Para santri dan santriwati Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada.
b. Para guru dan karyawan Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada.
c. Keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, seperti:
semua karyawan unit usaha pondok, para guru dan para asatidz/asatidzah Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada.
d. Para alumni pondok dan lembaga pendidikan lain yang sedia bergabung.60
6. Sumber Dana Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada a. Tabungan sukarela/mandiri dari santri/santriwati, guru, karyawan dan
alumni, dan keluarga pondok.
b. Unit-unit usaha Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada (Koperasi, grosir, kantin, dan lain-lain).
c. Adapun jumlah nasabah keseluruhan dari Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada adalah 4.265 orang nasabah.61
60Ibid.,
61Ibid.,
7. Mekanisme Pengelolaan Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada
a. Setiap lembaga keuangan dioperasikan oleh sturktur yang diajukan sebelumnya;
b. Setiap lembaga keuangan membuat daftar pengurus bulanan yang terdiri dari para siswa yang selanjutkan akan mendapatkan pelatihan perbankan secara berkala;
c. Yayasan dengan bekerjasama dengan pihak yang berkompeten meberikan pelatihan kepada siswa-siswa yang telah terdaftar;
d. Siswa-siswa yang terdaftar dan telah mendapatkan pelatihan diberi kesempatan untuk mengelola Mini Bank dan dibimbing oleh pengurus masing-masing;
e. Yayasan dengan bekerjasama dengan pihak BRI Syariah dalam penyimpanan dan pengamanan uang para nasabah.62
8. Produk Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada Adapun produk Mini Bank diantranya sebagai berikut63: a. Tabungan Simpati (simpanan santri)
Tabungan simpati dibagi menajdi 3 jenis, yaitu:
1) Simpanan Mandiri, yaitu santri menabung sejumlah uang dengan ketentuan bisa ditarik kapan saja dibutuhkan.
62Ibid.,
63Ibid.,
2) Simpanan Marhala yaitu satu angkatan kelas memiliki simpanan untuk kebutuhan angkatannya, biasanya diambil setiap tahun sekali.
3) Simpanan Tour. Simpanan tour ini santri menabung untuk kebutuhan tour setiap kali liburan, mereka mengambilnya setiap ada liburan bersama.
b. Tabungan Guru (guru dan karyawan)
Tabungan guru dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1) Simpanan mandiri adalah simpanan atau tabungan Guru dan karyawan yg dapat diambil kapan saja dibutuhkan.
2) Simpanan wajib adalah simpanan guru dan karyawanyang dipotong dari honornya setiap bulan sebesar Rp. 10.000. Simpanan tersebut tidak boleh diambil sampai pensiun atau sampai dia berhenti dari Nurul Haramain.
c. Tabungan haji dan umrah (guru, alumni, wali santri dan keluarga pondok)
d. Pembiayaan (simpan pinjam, kredit motor dan mobil, dan lain-lain).
9. Kegiatan Operasional Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada
a. Menerima simpanan dan penarikan setiap hari.
b. Memberikan kredit jangka pendek
c. Memberikan kredit jangka menengah dan kredit jangka panjang dan atau turut serta dalam unit usaha pondok.64
10.Petugas Haramaian Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada
Untuk menjalankan kegiatan dan keberlangsungan Haramaian Mini Bank, maka dibentuk beberapa petugas sebagai berikut65:
a. Costumer Service
Costumer Service bertugas menjalankan kegiatan operasional bank yang berkaitan langsung dengan nasabah.
1) Memberikan informasi tentang produk bank.
2) Mempersiapkan formulir yang dibutuhkan calon nasabah atau nasabah.
3) Memberikan petunjuk pengisian formulir yang dibutuhkan nasabah atau calon nasabah.
4) Meniti kelengkapan data nasabah atau calon nasabah dan meneliti kebenaran pengisian dan keabsahan formulir.
b. Teller
Teller bertugas untuk menerima kebutuhan nasabah yang berhubungan dengan transaksi bank.
1) Menerima setoran uang tunai dari nasabah.
2) Melakukan pembayaran ke nasabah sesuai dengan wewenangnya.
64Observasi, Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, 11 Maret 2020
65Ibid.,
3) Meminta otorisasi kepada hed teller jika pembayaran di luar wewenangnya.
4) Membuat laporan tentang mutasi kas pada akhir periode hari.
5) Mempertanggungjawabkan saldo kas yang ada.
6) Menyertorkan uang tunai dari khazanah atau tempat menyimpan uang.
7) Membawa uang tunai dari khazanah pada awal hari operasional bank.
c. Back Office
Kegiatan operasioanal bank yang tidak berkaitan langsung atau tidak secara langsung dengan calon nasabah atau nasabah, melainkan meneruskan kegiatan akuntansi atau transaksi sampai dengan terbentuknya laporan keuangan atau melakukan kegiatan administrasi.
11.Struktur organisasi Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada
Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada sebagai sebuah lembaga keuangan memiliki struktur organisasi agar semua kegiatan atau program yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Adapun struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut66
66Dokumentasi Mini Bank, Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, 13 Maret 2020.
Penanggung Jawab H. Ahmad Dahlan, SH.
Pengelola Mini Bank 1. Rijal Samsul Hadi 2. Sofiatun Nisak 3. Emi Ratna Sari 4. Asnawati
5. Suci Surya Ahyani 6. Safira K
7. Mudrika 8. Baiq Nurul F 9. Nia Purnama Sari 10. Siswani
Direktur
Jusairi Windarmin, S. Pd. I
Gambar 1
Struktur Pengurus Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada
Pelindung/Penasehat
1. TGH. Hasanain Djuaini, Lc., M.H 2. TGH. Khairi Habibullah, S. Ag.
3. TGH. Khalilurrahman, M. Ag.
Untuk lebih jelasnya, peneliti akan paparkan daftar nama staff dan pengelola Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada pada table sebagai berikut:
Tabel 1
Daftar Nama Staff Dan Pengelola Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada
No Nama Jabatan
1 Ustadz H. Ahmad Dahlan, SH. Penanggung Jawab 2 Jusairi Windarmin, S. Pd. I Direktur
3 Rijal Samsul Hadi Customer Service 4 Sofiatun Nisak Customer Service 5 Emi Ratna Sari Customer Service
6 Asnawati Teller Putra
7 Baiq Nurul F Teller Putra
8 Siswani Teller Putri
9 Mudrika Teller Putri
10 Suci Surya Ahyani Back Office 11 Nia Purnama Sari Back Office
12 Safira K Back Office
*Sumber: Dokumentasi Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada.67
67Dokumentasi Mini Bank, Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, 13 Maret 2020.
B. Strategi Mini Bank Dalam Mengelola Simpanan Nasabah Untuk Meningkatkan Pendapatan Unit Usaha Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada
Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada merupakan lembaga keuangan yang satu-satunya berdiri di salah satu pondok pesantren, yaitu Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada. Adapun kegiatan yang dijalankan oleh Mini Bank tidak jauh berbeda dengan lembaga keuangan lainnya, yaitu sama-sama menghimpun dana dan menyalurkan dana, namun yang membedakannya adalah pangsa pasarnya, Mini Bank pangsa pasarnya terbatas hanya pada santri/santriwati dan keluarga Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada saja. Sedangkan lembaga keuangan lainnya pangsa pasarnya luas mencakup semua masyarakat.68
Keberhasilan yang dihadapi oleh Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada dalam mengembangkan usaha internal pondok atau unit-unit usaha pondok tidak terlepas dari supportdana pembiayaan yang diberikan oleh pihak Mini Bank serta sistem operasional manajemen dan strategi yang diterapkan oleh Mini Bank itu sendiri. Berbicara tentang sistem operasional manajemen dan strategi yang diterapkan oleh Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, maka peneliti akan memparkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, yaitu sebagai berikut:
68Observasi, Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, 11 Maret 2020
1. Sistem Manajemen Operasional Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada
Sistem manajemen yang diterapkan oleh Mini Bank, yaitu:
a. Perencanaan Mini Bank
Mini Bank merupakan lembaga keuangan yang didirikan dengan tujuan dapat membantu pengembangan pondok pesantren khususnya dalam hal pendanaan. Mini Bank sebagai sebuah sarana tempat penyimpanan uang bagi para santri/santriwati pondok, begitu juga dengan para ustadz/ustadzah yang bernaung dibawah naungan pondok pesantren dan juga seluruh unit usaha pondok pesantren, sehingga dalam hal ini, Mini Bank harus memiliki sebuah perencanaan yang tepat dalam mengelola simpanan nasabah tersebut. Adapun jumlah simpanan nasabah yang dikelola oleh Mini Bank yaitu:
Pertama, dari kalangan santri dan santriwati yaitu dengan jumlah nasabah 3.900 orang dengan rata-rata tabungan per santri sebesar Rp 100.000 perbulan sehingga saldo keseluruhan nasabah dari kalangan santri dan santriwati dalam satu bulan menjadi Rp 390.000.000. kemudian kedua, dari kalangana guru ustadz dan ustadzah dengan jumlah nasabah 150 orang dengan rata-rata tabungan perorang sebesar 500.000 perbulan sehingga saldo keseluruhan nasabah dari kalangan guru dalam satu bulan sebesar Rp 75.000.000.
kemudian yang ketiga, adalah dari kalangan unit usaha dengan jumlah 13 unit usaha dengan rata-rata tabuangan per unit perbulannya sebesar
Rp 4.000.000 sehingga saldo keseluruhan dari unit usaha pondok dalam satu bulan Rp 52.000.000 perbulannya.
Mini Bank dalam menjalankan usahanya harus memiliki sebuah perencanaan usaha, karena perencanaan usaha sangat dibutuhkan dalam menjalankan sebuah usaha agar usaha tersebut dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Rencana yang telah dibuat guna agar dapat mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan usaha tersebut ke depannya.
Salah satu perencanaan yang direncanakan oleh Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada ke depannya, yaitu ingin menjadikan pondok pesantren yang bukan hanya sebagai ladang dakwah saja, namun juga ingin menjadikan pondok pesantren yang lebih maju dan semakin berkembang dalam bidang ekonomi.
Salah satu rencana terbaru Mini Bank sekarng yaitu rencanya akan menciptakan kartu (Money Card) agar dapat memudahkan aktivitas para santri/santriwati dalam berbelanja dan membayar kebutuhan sekolah.69 Sebagaimana yang diungkapkan oleh H. Ahmad Dahlan dalam wawancara yang peneliti lakukan, yaitu:
“kami berencana menciptakan kartu (money card) agar dapat lebih memudahkan transaksi para santri/santriwati yang jikalau mereka ingin berbelanja, membayar sekolah, dan menabung pun mereka hanya perlu menyerahkan kartu, jadi peredaran uang dalam Pondok Pesantren Nurul Haramain bisa berkurang serta dapat meminimalisir kehilangan uang para santri/santriwati Pondok Pesantren Nurul Haramain juga”70
69Observasi, Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, 11 Maret 2020.
70 Ustadz H. Ahmad Dahlan (Penanggung Jawab Mini Bank), Wawancara, Narmada, 11 Maret 2020
Dengan akan hadirnya kartu (money card) ini dengan tujuan diharapkan akan menjadikan perkembangan yang sangat baik bagi Mini Bank dan juga pondok pesantren, serta dapat memudahkan aktivitas-aktivitas para santri/santriwati dan keluarga pondok beserta para pengelola unit usaha Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada.71
Mini Bank adalah lembaga keuangan yang berbasis pesantren, dengan tujuan didirikan Mini Bank ini untuk membantu mengembangkan pondok pesantren khususnya dalam perekonomian pesantren. Sebagaimana yang disampaikan oleh H. Ahmad Dahlan selaku Penanggung Jawab Mini Bank menuturkan sebagai berikut:
“Tujuan didirikan Mini Bank agar dapat mengkoordinir kepentingan perkonomian pesantren, serta agar dapat memfasilitasi para santri/santriwati dan keluarga pondok yang bernaung di dalam naungan Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada”72
Banyaknya lembaga pendidikan pondok pesantren yang sampai saat ini belum bisa menyelesaikan permasalahan perekonomiannya.Hal tersebut yang menjadikan Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada mendirikan lembaga keuangan berbasis pesantren, dengan tujuan agar dapat membantu perekonomian pesantren, serta dengan harapan agar dapat muncul bankir-bankir Islam dari Haramain.
71Ibid.,
72 Ustadz H. Ahmad Dahlan (Penanggung Jawab Mini Bank), Wawancara, Narmada, 11 Maret 2020.
“Salah satu cara Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada dalam mengatasi perekonomian pesantren, adalah dengan cara mendirikan lembaga keuangan berbasis pesantren yaitu berupa Mini Bank, dengan berdirinya Mini Bank ini di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Haramain harapannya agar kedepannya dapat muncul bankir-bankir Islam dari Haramain.”73
Dalam rencana usaha tidak hanya difokuskan pada produk yang akan ditawarkan saja, namun dapat dilihat dari tempat dan usaha apa yang cocok untuk dilakukan di lokasi tersebut. Misalnya unit usaha Pondok Pesantren Nurul Haramain yang berada di dalam pondok memiliki kekurangan modal dalam menjalankan usahanya, yang menyebabkan usahanya tidak bisa berkembang, maka Mini Bank hadir untuk membantu unit usaha tersebut dalam bentuk support dana agar unit usaha tersebut bisa berkembang.
“Dulu sebelum adanya Mini Bank di lingkungan pesantren, kita hanya menungu distributor-distributor untuk menitipkan barang mereka ke kita, itu pun tidak ada tambahan barang, unit usaha pun tidak bisa berkembang. Namun, setelah hadirnya Mini Bank di lingkungan pesantren kami sangat bersyukur, karena dengan hadirnya Mini Bank memberikan support dana pembiayaan ke unit usaha tanpa jaminan apapun tidak seperti Bank pada umumnya. Sehingga sekarang unit usaha semakin berkembang, unit usaha tidak hanya ada di dalam pondok saja sekarang, tapi sudah ada diluar pondok juga.”74
Adapun bentuk dari peningkatan pendapatan unit usaha sebelum dan sesudah disupport modalnya oleh Mini Bank, yaitu bisa dilihat perubahannya dari table di bawah ini.
73Ibid.,
74 Yulia Melani (Pengelola Koperasi), Wawancara, Narmada, 08 Maret 2020.
Tabel 2
Laporan Bulan April 2015 Unit Usaha Grosir Sebelum Disupport Dananya Oleh Mini Bank
HARTA
1. Uang Kas = Rp2.812.500 2. Piutang = Rp81.874.200 3. Barang = Rp87.329.943 JUMLAH = Rp172.016.643
HUTANG = Rp70.536.976
SALDO Jumlah Harta = Rp172.016.643
Jumlah Hutang = Rp70.536.976
SALDO Rp101.479.667
KEUNTUNGAN PERBULAN Saldo = Rp101.479.667
Modal awal = Rp86.808.216 HASIL = Rp14.671.451
*Sumber: Laporan Unit Usaha Grosir Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada.75
75Dokumentasi, Laporan Unit Usaha Grosir Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada, 09 Juli 2020.
Tabel 3
Laporan Bulan April 2018 Unit Usaha Grosir Setelah Disupport Dananya Oleh Mini Bank
HARTA
1. Uang Kas = Rp300.000 2. Piutang = Rp107.017.125 3. Barang = Rp77.246.231
JUMLAH = Rp184.563.356
HUTANG = Rp75.280.635
SALDO Jumlah Harta = Rp184.563.356
Jumlah Hutang = Rp70.858.972,- Barang Rusak = Rp233.000
SALDO Rp113.471.384
KEUNTUNGAN PERBULAN Saldo = Rp113.471.384
Modal awal = Rp86.808.216 HASIL = Rp26.663.168
*Sumber: Laporan Unit Usaha Grosir Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada.76
Jadi dapat dilihat perbedaan peningkatan yang dialami unit usaha grosir sebelum dan sesudah disupportnya modal usaha oleh Mini, di mana sebelum disupport modal usaha oleh Mini Bank jumlah harta keseluruhan pada grosir sebesar Rp 172.016.643,-, hutang sebesar 70.536.976,-, saldo keseluruhan sebesar Rp 101.479.667,- dengan modal awal sebesar Rp 86.808.216,- sehingga keuntangan
76Ibid.,
yang diperoleh unit usaha grosir dibulan april 2015 sebesar Rp 14.671.451,-.
Setelah unit usaha grosir disupport modal usaha oleh Mini Bank jumlah harta keseluruhan pada grosir sebesar Rp 184.563.356,-, hutang sebesar 70.858.972,-, saldo keseluruhan sebesar Rp Rp113.471.384,- dengan modal awal sebesar Rp 86.808.216,- sehingga keuntangan yang diperoleh unit usaha grosir dibulan april 2018 sebesar Rp26.663.168,-. Maka terlihat jelas perbedaannya, setelah mendapatkan support dana dari Mini Bank pendapatan meningkat hingga menjadi 52%.
Sebagai insan yang beriman, dalam menjalankan usahanya harus selalu istiomah agar dapat menghasilakan usaha yang memiliki nilai yang religius.Dalam menjalankan sebuah usaha juga perlu adanya sikap sopan santun, saling menghormati, jujur, dan bertanggung jawab serta menerapkan prinsip-prinsip syariah. Sebuah usaha yang menerapkan prinsip syariah dalam menjalankan usahanya tentu akan menghasilkan dampak yang positif bagi pengembangan dan peningkatan pendapatan usaha tersebut serta akan mendapat ridha Allah Swt.
b. Pengorganisasian Mini Bank
Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada dikelola dengan berbasis jama‟ah.Berbasis jama‟ah maksudnya Mini
Bank dikelola bersama-sama.Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada dikelola oleh para dewan asatidz/asatidzah yang tinggal di pondok pesantren.Inilah salah satu bentuk pendidikan yaitu sama-sama berjuang atau satu komitmen untuk membangun pondok pesantren secara mandiri bersama-sama tanpa ada kepentingan pribadi melalui Mini Bank. Dalam hal ini peneliti kutip dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan ustadz H. Ahmad Dahlan yang menuturkan sebagai berikut:
“Karena ini adalah lembaga pendidikan pondok pesantren, maka dari itu Mini Bank Pondok Pesantren Nurul Haramain dikelola oleh para dewan guru, yaitu ustadz/ustadzah Pondok pesantren yang dibantu oleh bendahara organisasi Pondok Pesantren Nurul Haramain, karena selain kami mendirikan Mini Bank untuk membantu pondok dalam bidang pendanaan, kami juga menjadikan Mini Bank sebagai media pembelajaran untuk para guru yang berada di Pondok serta agar dapat memudahkan dalam hal pembinaan sumber daya yang ada di pondok. Dan pengelolaan Mini Bank tetap berjalan aktif setiap hari kecuali hari kamis, karena hari kamis merupakan hari libur yang telah disepakati oleh para staff Mini Bank dan para santri/santriwati.”77
Pondok Pesantren Nurul Haramain merupakan lembaga pendidikan yang di mana Mini Bank di dalamnya dikelola oleh para asatidz/asatidzah yang ada di dalam Pondok Pesantren Nurul Haramain, dalam kali ini ustadz dan ustadzah yang kemudian dibantu oleh tim di dalamya yang beranggotakan alumni yang sedang mengabdi. Mini Bank Nurul Haramain Narmada sebagai sarana tempat
77Ustadz H. Ahmad Dahlan (Penanggung Jawab Mini Bank), Wawancara, Narmada, 11 Maret 2020.